Anda di halaman 1dari 24

STASE KEPERAWATAN JIWA KLINIK

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN Tn. T DENGAN


HALUSINASI DI RUANG DRUPADA RSJ PROF DR SOEROJO
MAGELANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :
Febri Ngestiutama, S.Kep
203203097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN Tn. T DENGAN


HALUSINASI DI RUANG DRUPADA RSJ PROF DR SOEROJO
MAGELANG

Disusun Oleh :

Febri Ngestiutama, S.Kep


203203097

Telah disetujui pada


Hari :
tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Rizqi Wahyu Hidayati, S.Kep., Ns., M.Kep) (Dwi Warsono, S.Kep., Ns)

Mahasiswa

(Febri Ngestiutama, S. Kep)

2
PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS
KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN
Nama Mahasiswa : Febri Ngestiutama
NPM : 203203097
Ruangan : Drupada
Tanggal Pengkajian : 29 Juli 2021

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA


KLIEN Tn. T DENGAN HALUSINASI DI BANGSAL DRUPADA
RSJ PROF DR SOEROJO MAGELANG

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn.T
2. Umur : 49 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status : Menikah
5. Agama : Islam
6. Alamat : Tenggaran, Semarang
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Swasta
9. Tanggal masuk : 27 Juli 2021
10. Diagnosis medis : Skizofrenia dan Hemoroid
11. Penangggung jawab : Ny. S
12. Hubungan : Istri
13. Tanggal pengkajian : 29 Juli 2021

B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan datang ke Rumah Sakit diantar oleh keluarganya karena klien tidak
bisa tidur sekitar 6 hari, bicara tidak nyambung, gelisah, mudah tersinggung daan marah-
marah pada istrinya . Klien mengatakan pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa. Klien
tampak bingung, suka menyendiri di dekat tempat tidur, gigi tampak kotor, rambut

3
berantakan, mondar–mandir, dan jika diajak komunikasi terkadang klien tampak marah-
marah.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat mengalami gangguan jiwa : Tidak
Ya  Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : Berhasil
 Berhasil Belum berhasil Tidak berhasil
Penjelasan: (Klien mengatakan selalu rutin minum obat)

3. Trauma: Tidak
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi

 Aniaya fisik √ √ √
 Aniaya seksual
 Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Penjelasan :Sebelum masuk RSJ klien pernah mengalami aniaya fisik maupun
tindakan kriminal.

4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa: Tidak


Hubungan keluarga: tidak ada

Gejala: tidak ada

Riwayat pengobatan: tidak ada

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan: Tidak


Klien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD : 141/60mmHg
2. HR : 101 x/menit
3. RR : 20 x/menit
4. S : 36,2 0C
5. TB : 160cm

4
6. BB : 55 kg
7. Keluhan fisik : Tidak

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Tidak terkaji
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan anggota tubuhnya dan menyukai
serta mensyukuri apa yang ada pada dirinya.
b. Identitas diri
Klien mengatakan namanya Tn.T, berjenis kelamin laki-laki dengan status
menikah. Klien mengatakan puas sebagai seorang laki-laki.
c. Peran
Klien mengatakan dirinya didalam keluarga sebagai kepala keluarga.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin beramal saat ingin ada rezeki.
e. Harga diri
Klien mengatakan bahwa dirinya berharga untuk keluarganya.
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat/yang berarti:
Klien mengatakan orang terdekatnya istri..
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan sering ikut kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan tidak ada hambatan.
4. Spiritual sebelum di RS
a. Nilai dan keyakinan:
Klien mengatakan dirinya beragama islam dan selalu menjalankan ibadah atau
sholat.
b. Kegiatan Ibadah:
Klien mengatakan menjalankan ibadah selama di RS.
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai

5
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Penjelasan: wajah klien tampak tegang.


2. Pembicaraan
 Cepat  Keras  Gagap  Inkoheren
 Apatis  Lambat  Membisu  Tidak mampu memulai pembicaraan

Penjelasan: Pada saat berkomunikasi dengan klien, komunikasi klien tampak cepat,
nada bicara tampakkerast, berbicara nyambung sesuai dengan pertanyaan.
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas motorik
 Lesu  Tegang  Gelisah  Agitasi
 Tic  Grimace  Tremor  Kompulsif

Penjelasan: Klien tampak tegang, gelisah, dan agitasi.


Masalah Keperawatan: Tidak Ada
4. Alam perasaan
 Sedih  Takut  Putus asa  Khawatir  Euphoria  Marah

Penjelasan: Klien mengatakan merasakan sedih, dan marah. Klien menginginkan


cepat pulang.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
5. Afek
 Datar  Tumpul  Labil  Tidak sesuai

Penjelasan: Ketika berbincang dengan klien, klien menunjukkan ekspresi senyum


atau tertawa sesuai dengan stimulus dari lawan bicara (mahasiswa). Tetapi kadang
klien juga menunjukkan ekspresi marah dengan nada yang tinggi serta tampak mata
klien melotot.
Masalah Keperawatan: Risiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan  Tidak kooperatif  Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang  Defensif  Curiga

Penjelasan : Selama proses interaksi klien tampak bermusuhan, tidak kooperatif dan
mudah tersinggung.
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
Halusinasi: Pengelihatan dan pendengaran
 Pendengaran  Penglihatan  Perabaan Pengecapan Penghidung

6
Penjelasan: Klien mengatakan sering mendengarsuara-suara yang memangil dia dan
klien mengatakan melihat segerombol orang.
Masalah Keperawatan: Risiko gangguan persepsi sensori : halusinasi
penglihatan dan pendengaran
8. Isi pikir
 Obsesi  Phobia  Hipokondria  Depersonalisasi
 Ide terkait  Pikiran magis
Waham:
 Agama  Somatik  Kebesaran  Curiga
 Nihilistik  Sisip pikir  Siar pikir  Kontrol pikir

Penjelasan: Klien mengatakan tidak ada obsesi, ketakutan terhadap sesuatu, maupun
pikiran magis dan waham.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
9. Proses pikir
 Sirkumtansial  Tangensial  Kehilangan asosiasi
 Flight of idea  Blocking  Pengulangan pembicaraan

Penjelasan: Klien saat melakukan pembicaraan selalu flighat of idea dan selalu
bloking.
Masalah Keperawatan:
10. Tingkat kesadaran
 Bingung  Sedasi  Stupor
 Disorientasi waktu  Disorientasi orang  Disorientasi tempat

Penjelasan: Klien mampu menyebutkan nama tempat, waktu, mengenal orang,


tingkat kesadaran klien saat ini compos mentis.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini

Penjelasan: Klien mampu menceritakan riwayat dirinya sampai dengan masuk RS,
keluarganya, tempat tinggal, waktu, mampu mengenal orang. Klien juga mampu
mengulang kembali pernyataan yang sudah ditulis oleh lawan bicara (mahasiswa).
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana

7
Penjelasan: Klien tidak mampu berkonsentrasi, dan melakukan hitungan sederhana
seperti penjumlahan dan pengurangan secara mundur.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
13. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna

Penjelasan: Klien mampu mengambil keputusan yang sederhana dan mampu


memprioritaskan kegiatan seperti ketika akan mandi.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
14. Daya tilik diri (insight)
 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna

Penjelasan: Klien mengakui tentang kondisi dirinya saat ini sedang mengalami
gangguan kejiwaan.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada
G. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
Bantuan minimal Bantuan total
1. Makan  

2. BAB/BAK  
3. Mandi  
4. Berpakaian/berhias  
5. Penggunaan obat  

Ya Tidak
6. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan  
Perawatan pendukung  
7. Aktifitas di rumah
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapian rumah  
Mencuci pakaian  
Pengaturan keuangan  
8. Aktivitas di luar rumah
Belanja  
Transportasi  

8
Lain-lain  
9. Istirahat/tidur
 Tidur siang lama: 12.00 s.d 15.00
 Tidur malam lama: pkl. 21.00 s.d. pkl. 03.00
Kegiatan sebelum/sesudah tidur: Klien mengatakan kalau malam sulit untuk tidur
Penjelasan:: Klien mengatakan mengalami kesulitan tidur, terutama pada malam
hari. Pada pagi dan siang hari klien mengatakan senang melakukan aktivitas diluar
ruangan seperti menonton televisi.
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif

 Berbicar  Minum
a dengan orang lain alkohol
 Mampu  Reaksi
menyelesaikan masalah lambat
 Teknik  Bekerja
relaksasi berlebihan
 Aktivita  Menghind
s konstruktif ar
 Olah  Mencider
raga ai diri sendiri
 Distraks  Lainnya ..
i ....................................
 Lainnya
...................................
Penjelasan: Klien mengatakan jika memiliki masalah, klien biasanya bercerita dengan
istriyang dianggap dekat dengannya sehingga klien merasakan lebih tenang.
I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan dukungan kelompok : tidak terkaji
b. Masalah dengan lingkungan : tidak terkaji
c. Masalah dengan pendidikan : tidak terkaji
d. Masalah dengan pekerjaan : tidak terkaji
e. Masalah dengan perumahan : tidak terkaji.
f. Masalah dengan ekonomi : tidak terkaji
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan : tidak terkaji

J. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:


 Penyakit jiwa  Faktor predisposisi

 Koping  Sistem pendukung


 Penyakit fisik Obat-obatan
 Lainnya
Penjelasan: Klien mengatakan membutuhkan dukungan.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada

9
K. ASPEK MEDIS
Dx Medis :
Axis I :
Axis II :
Axis III :
Axis IV :
Axis V :
Terapi Medis:

NO OBAT DOSIS JENIS OBAT INDIKASI EFEK SAMPING

1. Alprazolam 1x0,5 Golongan obat Obat ini digunakan untuk Positif:


mg benzodiazepine mengatasi ganggguan
kecemasan dan serangan Mengantuk
panik. Obat ini bekerja di
sistem saraf yang
menghasilkan efek Negatif:
menenangkan dan
meningkatkan aktivitas Gangguan ingatan,
zat kimia alami dalam perubahan suasana
tubuh yang disebut asam hati.
gamma-aminobutirat
(GABA).
2. Risperidone 2x2 mg Golongan Obat ini diindikasikan Positif:
(RPD) antipsikotik untuk kelainan psikotik
akut dan kronik, seperti Mengantuk
skizofrenia, gangguan
Negatif:
manik dan psikosis yang
diinduksi obat misalnya Hipotensi
psikosis akibat steroid ortostatik,
dan sering digunakan efekekstrapiramidal
untuk mengatasi
gangguan perilaku berat.

L. TAHAPAN PENANGANAN KLIEN


Tidak terkaji

10
ANALISA DATA

N TGL/Jam DATA PROBLEM


O
1 29/07/21 Ds : Gangguan persepsi sensori :
 Klien mengatakan mendengar halusinasi pendengaran dan
suara-suara memangildia dan penglihatan
melihat segerombolan orang
Do :
 Hasil TV TD: 141/60mmHg, HR:
101 x/menit, RR: 20 x/menit, S :
36,2 0C.
 Klien tampak bigung.
3. 29/07/21 Ds: Risiko perilaku kekerasan
 Klien mengatakan pernah dirawat
di Rumah Sakit.
 Klien sebelum dibawa ke Rumah
Sakit marah-marah dan jengkel
pada istrinya
Do:
 Ketika berbincang dengan klien,
klien tampak menunjukkan ekspresi
marah dengan nada yang tinggi
serta tampak mata klien melotot.

Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan dan pendengaran
2. Risiko perilaku kekerasan

Pohon Masalah
Risiko Perilaku
Kekerasan

Halusinasi:
pengelihatan dan
pendengaran

Tidak efektifnya Isolasi Sosial


penatalaksanaan
regimen teraaupetik

11
RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA INTERVENSI
KEPERAWATA TUJUAN KRITERIA HASIL
N PASIEN KELUARGA

Gangguan Persepsi Setelah dilakukan 1. Pasien mampu SP I SP I


Sensori: Halusinasi tindakan keperawatan mengidentifikasi jenis 1. Identifikasi jenis halusinasi 1. Diskusikan masalah yang
selama 3x8 jam, halusinasi dirasakan dalam merawat
2. Identifikasi isi halusinasi
diharapkan : 2. Pasien mampu 3. Identifikasi pasien.
frekuensi
2. Jelaskan pengertian, tanda
mengidentifikasi isi halusinasi
 Pasien mampu & gejala, dan proses
halusinasi 4. Identifikasi waku halusinasi
mengontrol terjadinya halusinasi
3. Pasien mampu 5. Identifikasi situasi yang
(gunakan booklet).
halusinasi memunculkan halusinasi
mengidentifikasi frekuensi 3. Jelaskan cara merawat
 Pasien tidak 6. Identifikasi respon pasien
halusinasi halusinasi.
mencederai diri, 4. Pasien terhadap halusinasi
mampu 7. Jelaskan cara mengontrol 4. Latih cara merawat
orang lain, dan mengidentifikasi halusinasi: hardik.
halusinasi: hardik, obat,
lingkungannya. 5. Anjurkan membantu pasien
waktunya terjadi bercakap-cakap, melakukan
sesuai jadwal dan memberi
halusinasi kegiatan.
pujian.
5. Pasien mampu 8. Latih cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik.
mengidentifikasi situasi
9. Masukan pada jadwal kegiatan
yang menyebabkan untuk latihan menghardik.
munculnya halusinasi
6. Pasien mampu
mengidentifikasi renspon
terhadap halusinasi
7. Pasien mampu menerima
penjelasan tentang cara

12
mengontrol halusinasi :
hardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan
kegiatan.

SP II SP II
1. Evaluasi kegiatan menghardik. 1. Evaluasi kegiatan keluarga
Beri pujian. dalam merawat/melatih
2. Latih cara mengontrol pasien menghardik. Beri
halusinasi dengan obat pujian.
(jelaskan 6 benar: jenis, guna, 2. Jelaskan 6 benar cara
dosis, frekuensi, cara, memberikan obat.
kontinuitas minum obat). 3. Latih cara memberikan/
3. Masukkan pada jadwal membimbing minum obat.
kegiatan untuk latihan 4. Anjurkan membantu pasien
menghardik dan minum obat. sesuai jadwal dan memberi
pujian.

SP III SP III
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
menghardik & obat. Beri dalam merawat/melatih
pujian. pasien menghardik dan
2. Latih cara mengontrol memberikan obat. Beri
halusinasi dengan bercakap- pujian.
cakap saat terjadi halusinasi. 2. Jelaskan cara bercakap-
3. Masukkan pada jadwal cakap dan melakukan
kegiatan untuk latihan kegiatan untuk mengontrol
menghardik, minum obat dan halusinasi.
bercakap-cakap. 3. Latih dan sediakan waktu
bercakap-cakap dengan

13
pasien terutama saat
halusinasi.
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
SP IV SP IV
1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
menghardik & obat & dalam merawat/melatih
bercakap-cakap. Beri pujian. pasien menghardik,
2. Latih cara mengontrol memberikan obat &
halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap. Beri
kegiatan harian (mulai 2 pujian.
kegiatan). 2. Jelaskan follow up ke
3. Masukkan pada jadwal RSJ/PKM, tanda kambuh,
kegiatan untuk latihan rujukan.
menghardik, minum obat, 3. Anjurkan membantu pasien
bercakap-cakap dan kegiatan sesuai jadwal dan
harian. memberikan pujian.

SP V SP V
1. Evaluasi kegiatan keluarga
1. Evaluasi kegiatan latihan
menghardik, obat, bercakap- dalam merawat/melatih
cakap dan kegiatan harian. pasien menghardik,
Beri pujian. memberikan obat dan
2. Latih kegiatan harian. bercakap-cakap dan
3. Nilai kemampuan yang telah melakukan kegiatan harian
mandiri.
dan follow up. Beri pujian.
4. Nilai apakah halusinasi
terkontrol. 2. Nilai kemampuan keluarga

14
merawat pasien.
3. Nilai kemampuan keluarga
melakukan kontrol ke PKM

DIAGNOSA INTERVENSI
TUJUAN KRITERIA
KEPERAWATAN PASIEN KELUARGA
Risiko Perilaku Setelah melakukan 1. Pasien mampu SP I SP I
Kekerasan interaksi dengan klien mengidentifikasi penyebab 1. Identifikasi penyebab, tanda & 1. Diskusikan masalah y
selama 3x8 jam, klien PK gejala, PK yang dilakukan, akibat dirasakan dalam merawa
dapat mengontrol perilaku 2. Pasien mampu PK. pasien.
kekerasan dengan kriteria mengidentifikasi tanda dan 2. Jelaskan cara mengontrol PK: 2. Jelaskan pengertian, tanda &
hasil : gejala PK fisik, obat, verbal, spiritual. gejala, dan proses terjadiny
3. Pasien mampu 3. Latihan cara mengontrol PK PK (gunakan booklet).
1. Pasien mampu
mengidentifikasi Pk yang secara fisik: tarik nafas dalam 3. Jelaskan cara merawat PK.
mengontrol perilaku
dilakukan dan pukul kasur dan bantal. 4. Latih satu cara merawat PK
kekerasan
4. Pasien mampu 4. Masukan pada jadwal kegiatan dengan melakukan kegiata
2. Pasien tidak
mendengarkan penjelasan untuk latihan fisik. fisik: tarik nafas dalam da
mencederai diri
cara mengontrol PK : fisik, pukul kasur dan bantal.
sendiri, orang lain
obat, verbal, spiritual 5. Anjurkan membantu pasie
dan lingkungan
5. Pasien mau latihan cara sesuai jadwal dan member
mengontrol Pk secara fisik : pujian.
tarik nafas dalam , pukul

15
bantal atau kasur
6. Pasien mau ditambah
latihan mengontrol Pk
dengan obat (jelaskan 6
benar : jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontiunuitas
minum obat)

SP II SP II
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik. 1. Evaluasi kegiatan keluarg
Beri pujian. dalam merawat/melatih pasie
2. Latih cara mengontrol PK dengan fisik. Beri pujian.
obat (jelaskan 6 benar: jenis, 2. Jelaskan 6 benar car
guna, dosis, frekuensi, cara, memberikan obat.
kontinuitas minum obat). 3. Latih car
3. Masukkan pada jadual kegiatan memberikan/membimbing
untuk latihan fisik dan minum minum obat.
obat. 4. Anjurkan membantu pasie
sesuai jadual dan member
pujian.

16
SP III SP III
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik & 1. Evaluasi kegiatan keluarg
obat. Beri pujian. dalam merawat/melatih pasie
2. Latih cara mengontrol PK secara fisik dan memberikan obat
verbal (3 cara, yaitu: Beri pujian.
mengungkapkan, meminta, 2. Latih cara membimbing: car
menolak dengan benar). bicara yang baik.
3. Masukkan pada jadual kegiatan 3. Latih cara membimbin
untuk latihan fisik, minum obat kegiatan spiritual.
dan verbal. 4. Anjurkan membantu pasie
sesuai jadual dan memberika
pujian.

SP IV SP IV
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik & 1. Evaluasi kegiatan keluarg
obat & verbal. Beri pujian. dalam merawat/melatih pasie
2. Latih cara mengontrol spiritual fisik, memberikan obat
(2 kegiatan). latihan bicara yang baik &
3. Masukkan pada jadual kegiatan kegiatan spiritual. Beri pujian.
untuk latihan fisik, minum obat, 2. Jelaskan follow up k
verbal dan spiritual. RSJ/PKM, tanda kambuh

17
rujukan.
3. Anjurkan membantu pasie
sesuai jadual dan memberika
pujian.

SP V SP V

1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, 1. Evaluasi kegiatan keluarg


obat, verbal dan spiritual. Beri dalam merawat/melatih pasie
pujian fisik, memberikan obat, car
2. Nilai kemampuan yang telah bicara yang baik dan kegiata
mandiri spiritual dan follow up. Ber
3. Nilai apakah PK terkontrol pujian
2. Nilai kemampuan keluarg
merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarg
melakukan kontrol ke RSJ
PKM

18
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari Pertama

Tgl: 29/07/21

N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


O
1 Gangguan persepsi Pukul 14.30 Pukul: 16.00 Febri
sensori: Halusinasi SP I S:
perabaan 1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengadakan kontak sering dan singkat secara - Sebelum dibawa ke RSJ klien mengatakan
bertahap merasakan nyeri tulang dibagian kepala
3. Mengobservasi tingkah laku klien terkait dan kaki.
halusinasinya - Klien mengatakan dulu pernah di rawat di
4. Menanyakan keluhan yang dirasakan klien RSJ Solo karena merasakan nyeri di
5. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien kepala dan kaki.
6. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien - Klien mengatakan selama ini jika klien
7. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien merasakan nyeri, klien selalu
8. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien mengkonsumsi obat.
9. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan - Nyeri yang dirasakan klien pada saat
halusinasi malam hari, dan hilang pada saat klien
10. Mengidentifikasi respons pasien terhadap berjalan.
halusinasi - Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-
11. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi tusuk
- Jika merasakan nyeri maka, klien
memgang daerah yang nyeri yaitu kaki,
dan kepala.

19
O:
- Klien kooperatif, mau
menceritakan tentang halusinasinya
- Kontak mata baik
- Klien sudah bisa
mempraktekkan caranya menghardik rasa
nyeri yang datang
A: Masalah teratasi sebagian yang dibuktikan
dengan
1. Klien mampu untuk mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik.
P: Lanjutkan intervensi
- Validasi SP I
- Lanjutkan SP II (mengontol halusinasi
dengan meminum obat)
- Anjurkan pasien memasukkan cara
menghardik halusinasi apabila
halusinasinya datang.

Hari Kedua

Tgl: 30/07/21

N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


O
1 Gangguan persepsi Pukul 13.00 Pukul: 16.00 febri
sensori: Halusinasi 1. Memvalidiasi Sp 1 (cara menghardik) S:
pendengaran dan berikan pujian
penglihatan 2. Melanjutkan Sp 2 - Klien mengatakan paham dan masih ingat
dengan cara menghardik halusinasi

20
Sp II - Klien mengatakan semalam masih
1. Latih cara mengontrol halusinasi dengan merasakan nyeri di kaki dan kepala
obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, sehingga klien tidak bisa tidur
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat). - Klien mengatakan semalam pada saat
2. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk nyeri dirasakan klien menghardik rasa
latihan menghardik dan minum obat nyeri tersebut.
(lampiran). O:
- Klien kooperatif, mau
menceritakan tentang halusinasinya
- Kontak mata baik
- Klien sudah bisa
mempraktekkan caranya menghardik rasa
nyeri yang dating
- Klien mengatakan paham
dengan frekuensi dan jenis-jenis obat yang
diminum.
A: Masalah teratasi yang dibuktikan dengan
-Klien mampu melakukan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik
- Klien mampu memahami dan
menerapkan cara meminum obat dan
jawal atau frekuensi minum obat
P: Lanjutkan intervensi
- Validasi SP II
- Lanjutkan SP III (mengontol halusinasi
dengan berbincang-bincang dengan
teman)
- Anjurkan pasien memasukkan cara
menghardik halusinasi apabila

21
halusinasinya datang.

Hari Ketiga

Tgl: 31/07/21

N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


O
1 Gangguan persepsi Pukul 08.00 Pukul: 12.00 febri
sensori: Halusinasi SP III S:
pendengaran dan 1. Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik
penglihatan & obat. Beri pujian. - Klien mengatakan paham dan masih ingat
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan dengan cara menghardik halusinasi dan
bercakap-cakap saat terjadi halusinasi. cara meminum obat.
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk - Klien mengatakan tidak merasakan nyeri
latihan menghardik, minum obat dan lagi.
bercakap-cakap (Lampiran). O:
- Klien kooperatif, mau
menceritakan tentang halusinasinya
- Kontak mata baik
- Klien sudah bisa
mempraktekkan caranya menghardik rasa
nyeri yang dating dengan cara memgang
area yang dianggap nyeri dan mengatakan
“tidak merasakan nyeri, hanya palsu”
sambil mengusap-ngusap daerah yang
dianggap nyeri.
- Klien mengatakan paham
dengan frekuensi dan jenis-jenis obat yang
diminum.
- Klien dapat melakukan

22
berckap-cakap dengan teman
disekililingnya
A: Masalah teratasi yang dibuktikan dengan
- Klien mampu melakukan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik
- Klien mampu memahami dan
menerapkan cara meminum obat dan
jawal atau frekuensi minum obat
- Klien dapat bercakap-cakap dengan
temannya
P: Lanjutkan intervensi
- Validasi SP III
- Lanjutkan SP IV
Advis dokter: Klien sudah dibolehkan
pulang.
Pukul 09.30 klien menjalani rehabilitasi.

23
24

Anda mungkin juga menyukai