ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beban kerja terhadap
kinerja karyawan dengan stress kerja sebgai variabel mediasi pada PT. BPR Bank
Jombang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, serta teknik analisis
data menggunakan analisis PLS dan uji mediasi. Sampel penelitian menggunkan
sampel jenuh dengan jumlah responden 58 karyawan account officer.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa 1) beban kerja dapat
menurunkan kinerja karyawan 2) Beban kerja dapat meningkatkan stres kerja
karyawan 3) Stres kerja dapat menurunkan kinerja karyawan 4) beban kerja dapat
menurunkan kinerja karyawan yang dimediasi stres kerja karyawan.
ABSTRACT
This study aims to examie the effect of workload on employee
performance with work stres as a mediating variable at PT. BPR Bank Jombang.
This study uses quantitave methods, as well as data analysis techniques using PLS
analysis and mediation test, the research sample uses saturated samples.
The result obtained indicate that 1) workload can reduce employee
performance 2) workloadcan increase employee work stres. 3) job stres can
reduce employee performance 4) workload can reduce employee performance
mediated by employee work stress.
A. Pendahuluan
1
dalam memberi kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien.
Suatu organisasi perusahaan didirikan karena mempunyai tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Dalam mencapai suatu tujuan organisasi, setiap organisasi
dipengaruhi oleh perilaku organisasi. Salah satu kegiatan yang paling Lazim
dilakukan dalam organisasi adalah kinerja karyawan, yaitu bagaimana karyawan
melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan atau peranan
dalam organisasi. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional bagi
sebuah perusahaan tidaklah mudah akan mengalami hambatan yang terlihat dari
pencapaian suatu kinerja. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan
karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang ada didalamnya, dan juga harus
mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia mengalami
perkembangan yang pesat dan sangat mempengaruhi dunia bisnis bahkan
kehidupan manusia. Revolusi industry 4.0 membuka peluang yang sangat luas
bagi siapapun yang ingin maju untuk bersaing. Teknologi informasi yang semakin
mudah terakses hingga ke seluruh pelosok menyebabkan semua orang dapat
terhubung didalam sebuah jaringan social. Informasi yang sangat mudah diakses
hingga saat ini menyediakan manfaat yang besar untuk pengembangan ilmu
pengetahuan maupun perekonomian. Revolusi industry generasi 4.0 tidak hanya
menyediakan peluang, akan tetapi tantangan bagi generasi milineal. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi industry juga diikuti
dengan implikasi lain seperti adanya pengangguran, kompetisi antara manusia
dengan mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi. Perusahaan yang
berhasil atau menang adalah perusahaan yang berdaya saing (kompetitif), efisien
dan efektif. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu melahirkan tenaga-tenaga
kerja yang terampil untuk menuju industry 4.0.
PD. BPR Bank Jombang sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) Kabupaten Jombang. Yang bergerak pada sector keuangan, dalam
menjalankan usahanya diatur dalam perundang-undangan yaitu UU Nomor 7
Tahun 1992 yang kemudian diperbarui UU Nomor 10 Tahun 1998 bahwa Bank
2
Pengkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menyalurkan dana dari masyarakat
atau pihak ketiga yang berupa deposito dan tabungan (deposito umum, deposito
ekstra, simpati, sinarmas, dan simpelmas) serta menyalurkan dana dalam bentuk
kredit umum, kredit pegawai, kredit program, kredit pasar.
Secara konseptual menurut peneliti Kinerja karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya menurut Mangkunegara (2014). Setiap
perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya,
dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Kinerja
karyawan tersebut merupakan salah satu modal bagi instansi untuk mencapai
tujuannya. Umumnya pimpinan perusahaan atau instansi mengharapkan kinerja
yang baik dari masing-masing karyawan atau pegawainya dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 tahun
2008 mendefinisikan beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dicapai
oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja
dengan norma waktu. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu :
kemampuan, perilaku, sikap, lingkungan, rekan kerja, bawahan atau pimpinan,
fasilitas kerja dan iklim organisasi.
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan di PT. BPR Bank Jombang,
bahwa kinerja karyawan bagian Account Officer selama tiga bulan terakhir ini,
yaitu : Bulan Januari, Februari, sampai dengan maret 2020 dapat dikatakan rendah
dalam artian belum mampu untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh
perusahaan. PT. BPR Bank Jombang ini memiliki 1 kantor pusat yang berada di
Jombang Kota, memiliki 4 kantor cabang yaitu di Kantor Cabang Ploso, Kantor
Cabang Mojoagung, dan Kantor Cabang Ngoro serta Kantor Cabang Perak.
Rumusan masalah dalam penelitia ini Apakah Beban Kerja berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan ? Apakah Beban Kerja Berpengaruh terhadap Stres
Kerja ?, Apakah Stres Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ? dan
Apakah Stres Kerja memediasi Hubungan Beban Kerja terhadap Kinerja
Karyawan ?
3
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian verifikatif serta metode
yang digunakan adalah eksplanasi (explanatory research), yakni penelitian
yang dilakukan untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel penelitian
melalui pengujian hipotesis. Pendekatan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif yaitu untuk mengukur variabel penelitian menggunakan
rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik. Skala pengukuran
menggunakan skala likert, metode pengumpulan data dengan wawancara dan
angket. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
Account Officer BPR Bank Jombang yang berjumlah 58 karyawan. Peneliti
menggunakan analisa Structural Equation Modelling (SEM) dengan
menngunakan pendekatan WarpPLS. Teknik dalam penentuan sampel yakni
menggunakan sampling purposive
4
macet dari nasabah. Waktu kerja saya melampaui jam kerja perusahaan
yang tinggi dan Target yang diberikan melebihi kemampuan yang tinggi
5
melakukan kesalahan dalam pemberian kredit kepada nasabah, rendahnya
karyawan dalam menggunakan seluruh kemampuan untuk mencapai
target, karyawan kurang mampu bekerja sesuai tugas dan kemampuan
yang diberikan, tanpa harus diawasi dan karyawan kurang bertanggung
jawab penuh terhadap pekerjaan
6
d. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Stres kerja memediasi pengaruh
beban kerja terhadap kinerja. Koefisien jalur atau path coefficients
pada direct effect antara beban kerja terhadap kinerja sebesar -0,33
menjadi -0,20 pada indirect effect dan p-value pada indirect effect tetap
signifikan, maka stres kerja memediasi sebagian pengaruh beban kerja
terhadap kinerja Artinya Semakin tinggi stres kerja, maka memiliki
peran memediasi pengaruh antara semakin tinggi beban kerja dan
semakin rendah kinerja dan sebaliknya dengan tingkat kesalahan 5%.
Bentuk partial mediation ini menunjukkan bahwa stres kerja bukan
satu-satunya pemediasi hubungan beban kerja terhadap kinerja namun
terdapat faktor pemediasi lain
3. Pembahasan
a. Pengaruh beban kerja karyawan terhadap kinerja karyawan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
semakin tinggi beban kerja karyawan dapat menurunkan kinerja
karyawan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi pekerjaan sangat beresiko
tinggi dalam hal menangani kredit macet dari nasabah. Waktu kerja saya
melampaui jam kerja perusahaan yang tinggi dan Target yang diberikan
melebihi kemampuan yang tinggi
Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang
kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi sekarang ini. Pada
era ini, semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan memperkuat
diri agar dapat bersaing sehingga mampu menjawab semua tantangan di
masa yang akan datang. Pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana
dari perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan karyawan. Dengan pelaksanaan pelatihan yang tepat, maka
perusahaan diharapkan dapat memperbaiki efektivitas kerja karyawan
dalam mencapai hasil kerja yang telahditetapkan.
Semakin banyaknya permintaan untuk melaksanakan tugas-tugas
tersebut maka semakin berkurangnya performa dalam bekerja. Karyawan
7
sering kali dihadapkan pada keharusan untuk menyelesaikan dua atau lebih
tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan. Tugas-tugas tersebut
tentunya membutuhkan waktu, tenaga, dan sumber daya lainnya untuk
penyelesaiannya. Adanya beban dengan penyediaan sumber daya yang
sering kali terbatas tentunya akan menyebabkan kinerja karyawan
menurun, masalah yang bisa muncul diantaranya daya tahan karyawan
yang melemah dan perasaan yang tertekan. Perasaan tertekan menjadikan
seseorang tidak rasional, cemas, tegang, tidak dapat memusatkan perhatian
pada pekerjaan dan gagal untuk menikmati perasaan gembira atau puas
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan menghalangi seseorang
mewujudkan sifat positifnya, seperti mencitai pekerjaan.
Seseorang yang menyakini serta merasa bahwa tugas yang
diberikan adalah sebagai tantangan yang harus dipecahkan meskipun tugas
tersebut terlalu berlebihan maka seseorang tersebut dapat tetap merasa
senang terhadap pekerjaanya. Sebaliknya, jika tugas berlebihan tersebut
diyakini dan dirasakan sebagai sebuah beban maka lambat laun karyawan
akan mengalami kelelahan baik kelelahan fisik maupun mental sehingga
menurunkan kinerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Adhitama (2015) membuktikan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk Cabang Krekot.
8
Beban kerja yang berlebihan dapat mengakibatkan timbulnya stress
kerja, semakin banyak pekerjaan maka semakin tinggi stres kerjanya. Stres
dapat timbul sebagai akibat tekanan atau ketegangan yang bersumber dari
ketidakseleraan antara seseorang dengan lingkungannya. Beban kerja tidak
akan berdampak pada stres apabila karyawan merasa tugas kerja yang
diberikan sesuai dengan kemampuannya, sesuai dengan penelitian Putu
Melati (2015) memperlihatkan bahwa beban kerja berpengaruh positif
terhadap stress kerja
Stres kerja sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik
maupun psikologis. Keadaan tertekan tersebut secara umum merupakan
kondisi yang memiliki karakteristik bahwa tuntutan lingkungan melebihi
kemampuan individu untuk meresponnya. Lingkungan tidak berarti hanya
lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial. Lingkungan seperti ini
juga terdapat dalam organisasi kerja sebagai tempat setiap anggota
organisasi karyawan menggunakan sebagian besar waktunya dalam
kehidupan sehari-hari.
Beban kerja baik secara kuantitas dimana tugas-tugas yang
diberikan terlalu banyak atau sedikit dan secara kualitas dimana tugas yang
harus dikerjakan membutuhkan keahlian. Bila tugas terlalu banyak dan
tidak sebanding dengan kemampuan fisik maupun keahlian dan waktu
yang tersedia maka akan menjadi sumber stress. Stres kerja dapat terjadi
pada setiap jajaran, baik pemimpin (manajer) maupun yang dipimpin, staf
dan para tenaga ahli/profesional dilingkungan suatu organisasi oleh karena
itu usaha untuk menghindari stres menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Usaha tersebut harus harus dilakukan pada piminan dan jajaran bawah,
menengah sampai jajaran atas, karena siapapun diantaranya yang
mengalami stres tidak dapat dan tidak mungkin bekerja secara efektif dan
efisien.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Anggit Astianto dan Heru
Suprihadi (2014) membuktikan bahwa stres kerja dan beban kerja secara
parsial berpegaruh negatife terhadap kinerja karyawan.
9
c. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
semakin tinggi beban kerja karyawan dapat menurunkan kinerja. Hal ini
dapat dilihat dari karyawan sering lelah dalam bekerja, kurang bersemangat
kerja untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan dan sering emosi
dalam bekerja
10
Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
terdapat hubungan tidak langsung atau terjadi mediasi varibel stres kerja
antara beban kerja terhadap kinerja karyawan yang berarti semakin tinggi
stres kerja dilakukan akan mengakibatkan semakin rendah kinerja
karyawan melalui peningkatan beban kerja.
Hal ini dapat diduga Pelatihan kerja untuk menunjang Produktifitas
kerja karyawan tidak diikuti dengan peningkatan Kompetensi yang
dimiliki karyawan, karena secara teoritis indikator-indikator Kompetensi
karyawan tidak selamanya dapat terpenuhi melalui kegiatan Pelatihan
kerja. Atau sebaliknya, Pelatihan kerja yang diarahkan untuk
meningkatkan Produktifitas bisa jadi hanya bersifat praktis yaitu hanya
diarahkan untuk menyelesaikan pekerjaan saja (keterampilan) sementara
faktor-faktor kompetensi itu tidak hanya sekedar keterampilan.
Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian yang
dilakukan Azizah (2016) Hasil menunjukkan beban kerja berpengaruh
negative dan signifikan terhadap kinerja. Beban kerja berpengaruh secara
negative dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui stres kerja
D. Penutup
11
Daftar Pustaka
Andri Wijaya, (2018). “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dengan
Stres Kerja sebagai Variabel Mediasi pada pekerja di Hotel Moxone
Kota Malang”.
Anggit Astianto dkk, (2014). Pengaruh Stres Krja dan Beban Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PDAM Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
3(7), 1-17.
Anggripa Toar Sitepu, (2013). “Beban Kerja dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang
Manado”. Jurnal EMBA. Vol.1 No. 4, Hal 1123-1133.
Baron, R. M., & Kenny, D.A, (1986) The Moderator-mediator vaiable distinction
in social psychological research: Conceptual, strategic, and statistical
consideration. Journal of personality and social pscyhlogy, 5/(6), 1173.
Chadek Novi Charisma Dewi, dkk, (2014).”Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan UD. Surya Radiya Negara”.
Cooper, Donald R, dan Pamela S. Schindler, (2006). Metode Riset Bisnis Jakarta:
PT. Media Global Edukasi.
12
Fred Luthans, (2006), Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh, PT. Andi: Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Dipenegoro
Gibson, James. L,Jhon M., Ivancevich dan James H.,Donelly, Jr., (2008).
Organisasi dan Manajemen: Perilaku, struktur, dan proses, terjemahan
oleh Joerban Wahid, Erlangga, Jakarta.
Hart, S.G dan Staveland,L.E, (1988). Development of NASA Task Load Index
(TLX): Result of Empricial and Theoritical Research, NASA-Ames
Research, California.
Hasibuan, Malayu S.P (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi
cetakan ketiga belas). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
James Avoka Asamani, (2015). “Pengaruh Tingkat Beban kerja Terhadap Kinerja
Karyawan di Rumah Sakit Rural”.
13
no-12-tahun-2008-tentang-pedoman-analisis-bebankerja-dilingkungan-
depdagri-pemda-pdfd327286472 Diakses tanggal 12 November 2016.
Putu Melati Prubaningrat Yo dan Ida Bagus Ketut Surya, (2015). “Pengaruh
Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Stres Kerja Sebagai
Variabel Mediasi PT. Lianinti Abadi di Denpasar”.
Riny Chandra dan Dody Ardansyah. Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol. 6,
No.1, Mei 2017.
Rivai, (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Robbins, P. Stephen, (2008). Perilaku Organisasi, Jilid I dan II, alih Bahasa :
HadyanaPujaatmaja. Jakarta: Prenhalindo.
Sasono, Eko (2004). “Mengelola Stres Kerja”. Jurnal Fokus Ekonomi. Vol III.
No.2.
Shahid, et. Al, 2018.”Stres Kerja dan Kinerja Karyawan dalam Sektor Bank di
Faisalbad Pakistan”.
14
Sopiah, (2008). Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi Offset.
Widiyanto, (2010). SPSS for Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta : BP-FKIP UMS
Winaya, Kuna (1989). Manajemen Sumber Daya Manusia (Lanjutan) edisi ketiga,
Denpasar Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
15