Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI


(Studi pada PT. BPR Bank Jombang)

Mustika Dinar Resianingrum 1. Abd Rohim 2

STIE PGRI Dewantara Jombang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh beban kerja terhadap
kinerja karyawan dengan stress kerja sebgai variabel mediasi pada PT. BPR Bank
Jombang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, serta teknik analisis
data menggunakan analisis PLS dan uji mediasi. Sampel penelitian menggunkan
sampel jenuh dengan jumlah responden 58 karyawan account officer.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa 1) beban kerja dapat
menurunkan kinerja karyawan 2) Beban kerja dapat meningkatkan stres kerja
karyawan 3) Stres kerja dapat menurunkan kinerja karyawan 4) beban kerja dapat
menurunkan kinerja karyawan yang dimediasi stres kerja karyawan.

Kata Kunci : Beban Kerja, Kinerja Karyawan, Stres Kerja

ABSTRACT
This study aims to examie the effect of workload on employee
performance with work stres as a mediating variable at PT. BPR Bank Jombang.
This study uses quantitave methods, as well as data analysis techniques using PLS
analysis and mediation test, the research sample uses saturated samples.
The result obtained indicate that 1) workload can reduce employee
performance 2) workloadcan increase employee work stres. 3) job stres can
reduce employee performance 4) workload can reduce employee performance
mediated by employee work stress.

Keywords : Workload, Employee Performance, Work Stres

A. Pendahuluan

Perusahaan yang berhasil tergantung pada bagaimana mengelola berbagai


macam sumber daya yang dimilikinya, salah satunya yang sangat penting yaitu
sumber daya manusia (SDM), karena manusia adalah aset utama yang dimiliki
oleh Perusahaan. Sumber daya manusia senantiasa melekat pada setiap sumber
daya perusahaan apapun sebagai faktor penentu keberadaan dan peranannya

1
dalam memberi kontribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien.
Suatu organisasi perusahaan didirikan karena mempunyai tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Dalam mencapai suatu tujuan organisasi, setiap organisasi
dipengaruhi oleh perilaku organisasi. Salah satu kegiatan yang paling Lazim
dilakukan dalam organisasi adalah kinerja karyawan, yaitu bagaimana karyawan
melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan atau peranan
dalam organisasi. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional bagi
sebuah perusahaan tidaklah mudah akan mengalami hambatan yang terlihat dari
pencapaian suatu kinerja. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan
karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang ada didalamnya, dan juga harus
mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia mengalami
perkembangan yang pesat dan sangat mempengaruhi dunia bisnis bahkan
kehidupan manusia. Revolusi industry 4.0 membuka peluang yang sangat luas
bagi siapapun yang ingin maju untuk bersaing. Teknologi informasi yang semakin
mudah terakses hingga ke seluruh pelosok menyebabkan semua orang dapat
terhubung didalam sebuah jaringan social. Informasi yang sangat mudah diakses
hingga saat ini menyediakan manfaat yang besar untuk pengembangan ilmu
pengetahuan maupun perekonomian. Revolusi industry generasi 4.0 tidak hanya
menyediakan peluang, akan tetapi tantangan bagi generasi milineal. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi industry juga diikuti
dengan implikasi lain seperti adanya pengangguran, kompetisi antara manusia
dengan mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi. Perusahaan yang
berhasil atau menang adalah perusahaan yang berdaya saing (kompetitif), efisien
dan efektif. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu melahirkan tenaga-tenaga
kerja yang terampil untuk menuju industry 4.0.
PD. BPR Bank Jombang sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) Kabupaten Jombang. Yang bergerak pada sector keuangan, dalam
menjalankan usahanya diatur dalam perundang-undangan yaitu UU Nomor 7
Tahun 1992 yang kemudian diperbarui UU Nomor 10 Tahun 1998 bahwa Bank

2
Pengkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menyalurkan dana dari masyarakat
atau pihak ketiga yang berupa deposito dan tabungan (deposito umum, deposito
ekstra, simpati, sinarmas, dan simpelmas) serta menyalurkan dana dalam bentuk
kredit umum, kredit pegawai, kredit program, kredit pasar.
Secara konseptual menurut peneliti Kinerja karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya menurut Mangkunegara (2014). Setiap
perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya,
dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Kinerja
karyawan tersebut merupakan salah satu modal bagi instansi untuk mencapai
tujuannya. Umumnya pimpinan perusahaan atau instansi mengharapkan kinerja
yang baik dari masing-masing karyawan atau pegawainya dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 tahun
2008 mendefinisikan beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dicapai
oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja
dengan norma waktu. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu :
kemampuan, perilaku, sikap, lingkungan, rekan kerja, bawahan atau pimpinan,
fasilitas kerja dan iklim organisasi.
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan di PT. BPR Bank Jombang,
bahwa kinerja karyawan bagian Account Officer selama tiga bulan terakhir ini,
yaitu : Bulan Januari, Februari, sampai dengan maret 2020 dapat dikatakan rendah
dalam artian belum mampu untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh
perusahaan. PT. BPR Bank Jombang ini memiliki 1 kantor pusat yang berada di
Jombang Kota, memiliki 4 kantor cabang yaitu di Kantor Cabang Ploso, Kantor
Cabang Mojoagung, dan Kantor Cabang Ngoro serta Kantor Cabang Perak.
Rumusan masalah dalam penelitia ini Apakah Beban Kerja berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan ? Apakah Beban Kerja Berpengaruh terhadap Stres
Kerja ?, Apakah Stres Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan ? dan
Apakah Stres Kerja memediasi Hubungan Beban Kerja terhadap Kinerja
Karyawan ?

3
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian verifikatif serta metode
yang digunakan adalah eksplanasi (explanatory research), yakni penelitian
yang dilakukan untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel penelitian
melalui pengujian hipotesis. Pendekatan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif yaitu untuk mengukur variabel penelitian menggunakan
rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistik. Skala pengukuran
menggunakan skala likert, metode pengumpulan data dengan wawancara dan
angket. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
Account Officer BPR Bank Jombang yang berjumlah 58 karyawan. Peneliti
menggunakan analisa Structural Equation Modelling (SEM) dengan
menngunakan pendekatan WarpPLS. Teknik dalam penentuan sampel yakni
menggunakan sampling purposive

C. Hasil dan pembahasan


1. Analisis Deskriptif
Tabel 1 Hasil Tanggapan Responden terhadap variabel Beban Kerja (X)

Variabel Item STS TS N S SS Mean Loading

X.1.1 0 0 20 35 3 3.71 0.677


Beban
Kerja X.1.2 0 2 27 21 8 3.60 0.778
(X)
X.1.3 0 0 24 31 3 3.64 0.911

Rata - rata 3,65

Sumber: Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan variabel beban kerja dengan rata-rata


skor 3,65 termasuk kriteria tinggi. Beban kerja menurut responden pada
item kondisi pekerjaan sangat beresiko tinggi dalam hal menangani kredit

4
macet dari nasabah. Waktu kerja saya melampaui jam kerja perusahaan
yang tinggi dan Target yang diberikan melebihi kemampuan yang tinggi

Tabel 2 Hasil Tanggapan Responden terhadap variabel Stres Kerja (M)

Variabel Item STS TS N S SS Mean Loading

M.1 0 3 43 51 3 3.59 0.818

Stres Kerja M.2 3 9 35 50 3 3.62 0.644


(M) M.3 0 3 44 50 3 3.78 0.963

Total Rata-rata 3.66

Sumber: Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan variabel stres kerja dengan rata-rata


skor 3,66 termasuk kriteria tinggi, stres kerja karyawan dilihat dari
karyawan sering lelah dalam bekerja, kurang bersemangat kerja untuk
mencapai target yang ditetapkan perusahaan dan sering emosi dalam
bekerja.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi jawaban responden terhadap variabel Kinerja (Y)

Variabel Item STS TS N S SS Mean Loading

Y.1 16 22 20 0 0 2.07 0.846

Y.2 17 34 7 0 0 1.83 0.811

Kinerja (Y) Y.3 19 33 6 0 0 1.78 0.896

Y.4 17 33 8 0 0 1.84 0.985

Total Rata-rata 1.89

Sumber: Data Primer Diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan variabel kinerja dengan rata-rata skor


1,89 termasuk kriteria rendah, kinerja karyawan dilihat dari sering

5
melakukan kesalahan dalam pemberian kredit kepada nasabah, rendahnya
karyawan dalam menggunakan seluruh kemampuan untuk mencapai
target, karyawan kurang mampu bekerja sesuai tugas dan kemampuan
yang diberikan, tanpa harus diawasi dan karyawan kurang bertanggung
jawab penuh terhadap pekerjaan

2. Hasil pengujian Hipotesis

Gambar 1. Hasil Estimasi dari Model Penelitian

a. Pengaruh Beban Kerja Terhadap kinerja Hasil uji hipotesis


menunjukkan besarnya nilai koefisien jalur -0,33 dan nilai p-value 0,01 yang
berarti terdapat pengaruh beban kerja berpengaruh terhadap kinerja (H1
diterima)
b. Pengaruh Beban Kerja Terhadap stres Kerja. Hasil uji hipotesis
menunjukkan besarnya nilai koefisien jalur 0,64 dan nilai p-value 0,01 yang
berarti terdapat pengaruh positif beban kerja berpengaruh terhadap stres
kerja (H2 diterima)
c. Pengaruh stres Kerja berpengaruh terhadap kinerja. Hasil uji hipotesis
menunjukkan besarnya nilai koefisien jalur -0,20 dan nilai p-value 0,05 yang
berarti terdapat pengaruh negatif stres kerja berpengaruh terhadap kinerja
(H3 diterima)

6
d. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Stres kerja memediasi pengaruh
beban kerja terhadap kinerja. Koefisien jalur atau path coefficients
pada direct effect antara beban kerja terhadap kinerja sebesar -0,33
menjadi -0,20 pada indirect effect dan p-value pada indirect effect tetap
signifikan, maka stres kerja memediasi sebagian pengaruh beban kerja
terhadap kinerja Artinya Semakin tinggi stres kerja, maka memiliki
peran memediasi pengaruh antara semakin tinggi beban kerja dan
semakin rendah kinerja dan sebaliknya dengan tingkat kesalahan 5%.
Bentuk partial mediation ini menunjukkan bahwa stres kerja bukan
satu-satunya pemediasi hubungan beban kerja terhadap kinerja namun
terdapat faktor pemediasi lain

3. Pembahasan
a. Pengaruh beban kerja karyawan terhadap kinerja karyawan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
semakin tinggi beban kerja karyawan dapat menurunkan kinerja
karyawan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi pekerjaan sangat beresiko
tinggi dalam hal menangani kredit macet dari nasabah. Waktu kerja saya
melampaui jam kerja perusahaan yang tinggi dan Target yang diberikan
melebihi kemampuan yang tinggi
Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang
kompeten dan berkualitas, terutama di era globalisasi sekarang ini. Pada
era ini, semua organisasi bisnis harus siap beradaptasi dan memperkuat
diri agar dapat bersaing sehingga mampu menjawab semua tantangan di
masa yang akan datang. Pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana
dari perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan karyawan. Dengan pelaksanaan pelatihan yang tepat, maka
perusahaan diharapkan dapat memperbaiki efektivitas kerja karyawan
dalam mencapai hasil kerja yang telahditetapkan.
Semakin banyaknya permintaan untuk melaksanakan tugas-tugas
tersebut maka semakin berkurangnya performa dalam bekerja. Karyawan

7
sering kali dihadapkan pada keharusan untuk menyelesaikan dua atau lebih
tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan. Tugas-tugas tersebut
tentunya membutuhkan waktu, tenaga, dan sumber daya lainnya untuk
penyelesaiannya. Adanya beban dengan penyediaan sumber daya yang
sering kali terbatas tentunya akan menyebabkan kinerja karyawan
menurun, masalah yang bisa muncul diantaranya daya tahan karyawan
yang melemah dan perasaan yang tertekan. Perasaan tertekan menjadikan
seseorang tidak rasional, cemas, tegang, tidak dapat memusatkan perhatian
pada pekerjaan dan gagal untuk menikmati perasaan gembira atau puas
terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan menghalangi seseorang
mewujudkan sifat positifnya, seperti mencitai pekerjaan.
Seseorang yang menyakini serta merasa bahwa tugas yang
diberikan adalah sebagai tantangan yang harus dipecahkan meskipun tugas
tersebut terlalu berlebihan maka seseorang tersebut dapat tetap merasa
senang terhadap pekerjaanya. Sebaliknya, jika tugas berlebihan tersebut
diyakini dan dirasakan sebagai sebuah beban maka lambat laun karyawan
akan mengalami kelelahan baik kelelahan fisik maupun mental sehingga
menurunkan kinerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Adhitama (2015) membuktikan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk Cabang Krekot.

b. Pengaruh beban kerja terhadap stres kerja


Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
semakin tinggi beban kerja karyawan dapat meningkatkan stres kerja. Hal
ini dapat dilihat dari kondisi pekerjaan sangat beresiko tinggi dalam hal
menangani kredit macet dari nasabah. Waktu kerja saya melampaui jam
kerja perusahaan yang tinggi dan Target yang diberikan melebihi
kemampuan yang tinggi

8
Beban kerja yang berlebihan dapat mengakibatkan timbulnya stress
kerja, semakin banyak pekerjaan maka semakin tinggi stres kerjanya. Stres
dapat timbul sebagai akibat tekanan atau ketegangan yang bersumber dari
ketidakseleraan antara seseorang dengan lingkungannya. Beban kerja tidak
akan berdampak pada stres apabila karyawan merasa tugas kerja yang
diberikan sesuai dengan kemampuannya, sesuai dengan penelitian Putu
Melati (2015) memperlihatkan bahwa beban kerja berpengaruh positif
terhadap stress kerja
Stres kerja sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik
maupun psikologis. Keadaan tertekan tersebut secara umum merupakan
kondisi yang memiliki karakteristik bahwa tuntutan lingkungan melebihi
kemampuan individu untuk meresponnya. Lingkungan tidak berarti hanya
lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial. Lingkungan seperti ini
juga terdapat dalam organisasi kerja sebagai tempat setiap anggota
organisasi karyawan menggunakan sebagian besar waktunya dalam
kehidupan sehari-hari.
Beban kerja baik secara kuantitas dimana tugas-tugas yang
diberikan terlalu banyak atau sedikit dan secara kualitas dimana tugas yang
harus dikerjakan membutuhkan keahlian. Bila tugas terlalu banyak dan
tidak sebanding dengan kemampuan fisik maupun keahlian dan waktu
yang tersedia maka akan menjadi sumber stress. Stres kerja dapat terjadi
pada setiap jajaran, baik pemimpin (manajer) maupun yang dipimpin, staf
dan para tenaga ahli/profesional dilingkungan suatu organisasi oleh karena
itu usaha untuk menghindari stres menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Usaha tersebut harus harus dilakukan pada piminan dan jajaran bawah,
menengah sampai jajaran atas, karena siapapun diantaranya yang
mengalami stres tidak dapat dan tidak mungkin bekerja secara efektif dan
efisien.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Anggit Astianto dan Heru
Suprihadi (2014) membuktikan bahwa stres kerja dan beban kerja secara
parsial berpegaruh negatife terhadap kinerja karyawan.

9
c. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
semakin tinggi beban kerja karyawan dapat menurunkan kinerja. Hal ini
dapat dilihat dari karyawan sering lelah dalam bekerja, kurang bersemangat
kerja untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan dan sering emosi
dalam bekerja

Kinerja karyawan dapat cenderung naik karena stres yang dirasakan


dapat membantu karyawan untuk mengerahkan segala kemampuannya
dalam memetuhi tantangan dalam pekerjaannya. Namun apabila tingkat
stres karyawan sangat tinggi maka kemampuan karyawan akan menurun,
karena dengan stres yang berlebihan cenderung menurunkan tingkat kinerja
karyawan karena mengganggu pekerjaannya. Karyawan dapat kehilangan
kemampuan untuk mengendalikan stres kerja yang dialami. Akibat dari stres
yang terlalu tinggi karyawan tidak dapat mengambil keputusan dan perilaku
karyawan menjadi tidak teratur. Akibat yang lebih besar adalah kinerja
karyawan menjadi menurun karena sakit atau tidak mampu untuk bekerja,
putus asa, maupun keluar dari pekerjaanya. Kemampuan mengelola stres
untuk bisa mendorong atau menghambat kinerja karyawan tergantung dari
pada reaksi karyawan dalam menghadapi stress kerja yang dialami.
Tantangan dan tekanan yang sama belum tentu mengakibatkan
meningkatkan kinerja karyawan. Terdapat karyawan yang mampu
menghadapi stres sehingga stres bukan dianggap sebagai hambatan tetapi
menjadi sebuah tantangan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Reny Chandra (2017)


membuktikan bahwa stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan, namun penelitian Chadek novi (2014) membuktikan bahwa
stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan
d. Stres kerja memediasi pengaruh antar beban kerja berpengaruh terhadap
kinerja

10
Hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa
terdapat hubungan tidak langsung atau terjadi mediasi varibel stres kerja
antara beban kerja terhadap kinerja karyawan yang berarti semakin tinggi
stres kerja dilakukan akan mengakibatkan semakin rendah kinerja
karyawan melalui peningkatan beban kerja.
Hal ini dapat diduga Pelatihan kerja untuk menunjang Produktifitas
kerja karyawan tidak diikuti dengan peningkatan Kompetensi yang
dimiliki karyawan, karena secara teoritis indikator-indikator Kompetensi
karyawan tidak selamanya dapat terpenuhi melalui kegiatan Pelatihan
kerja. Atau sebaliknya, Pelatihan kerja yang diarahkan untuk
meningkatkan Produktifitas bisa jadi hanya bersifat praktis yaitu hanya
diarahkan untuk menyelesaikan pekerjaan saja (keterampilan) sementara
faktor-faktor kompetensi itu tidak hanya sekedar keterampilan.
Hasil penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian yang
dilakukan Azizah (2016) Hasil menunjukkan beban kerja berpengaruh
negative dan signifikan terhadap kinerja. Beban kerja berpengaruh secara
negative dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui stres kerja

D. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik


kesimpulan bahwa Hasil analisis menjelaskan bahwa beban kerja yang tinggi
dapat menurunkan kinerja karyawan, jika beban kerja yang tinggi maka kinerja
karyawan akan semakin menurun. Beban kerja yang tinggi dapat
meningkatkan stres kerja karyawan, jika beban kerja karyawan tinggi maka
stres kerja akan semakin meningkat. Stres kerja dapat menurunkan kinerja
karyawan, jika stres kerja karyawan tinggi maka kinerja karyawan akan
semakin menurun dan Beban kerja karyawan dapat menurunkan kinerja
karyawan yang dimediasi stres kerja karyawan. Hal ini dapat diduga beban
kerja yang tinggi menurunkan kinerja karyawan diikuti dengan peningkatan
stres kerja karyawan

11
Daftar Pustaka

A. Dale Timpe, (1992) Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia


AA. Anwar Prabu Mangkunegara, (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, PT. Remaja Roskdakarya, Bandung.

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia,


Cetakan kelima PT. Remaja Roskdakarya, Bandung.

Acmad Syukriansyah, (2012).“Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Divisi Marketing Dan Kredit PT. Wom Finance Cabang
Depok”.

Andri Wijaya, (2018). “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dengan
Stres Kerja sebagai Variabel Mediasi pada pekerja di Hotel Moxone
Kota Malang”.

Anggit Astianto dkk, (2014). Pengaruh Stres Krja dan Beban Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PDAM Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
3(7), 1-17.

Anggripa Toar Sitepu, (2013). “Beban Kerja dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang
Manado”. Jurnal EMBA. Vol.1 No. 4, Hal 1123-1133.

Anoraga, Panji, (2005). Psikologi Kerja, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S (2006). Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara.

Baron, R. M., & Kenny, D.A, (1986) The Moderator-mediator vaiable distinction
in social psychological research: Conceptual, strategic, and statistical
consideration. Journal of personality and social pscyhlogy, 5/(6), 1173.

Chadek Novi Charisma Dewi, dkk, (2014).”Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan UD. Surya Radiya Negara”.

Chin, W.W (1995). Partial Leasst Square is to LISREL asPrincipal Componenents


Analysis is to Common Factor Analysis. Techonology Studies, 2, 315-
319

Cooper, Donald R, dan Pamela S. Schindler, (2006). Metode Riset Bisnis Jakarta:
PT. Media Global Edukasi.

Davis, K. dan Newstrom, J. 1989. Human Behavior at Work. Organization


Behavior Edition. Singapore: Mc. Graw-Hill. International

12
Fred Luthans, (2006), Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh, PT. Andi: Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Dipenegoro

Gibson, James. L,Jhon M., Ivancevich dan James H.,Donelly, Jr., (2008).
Organisasi dan Manajemen: Perilaku, struktur, dan proses, terjemahan
oleh Joerban Wahid, Erlangga, Jakarta.

Gibson, et al (2009). Organizational: Behavior, Structure, Processes. New York:


The McGraw Hill Companies, Inc.

Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Pesonalia dan Sumberdaya Manusia.


Yogyakarta: Penerbit BPFE

Hart, S.G dan Staveland,L.E, (1988). Development of NASA Task Load Index
(TLX): Result of Empricial and Theoritical Research, NASA-Ames
Research, California.

Hasibuan, Malayu S. P (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,


Bandung, PT. Bumi Aksa.

Hasibuan, Malayu S.P (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi
cetakan ketiga belas). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S. P (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,


Bandung, PT. Bumi Aksa.

Hielda Noer Azizah, (2016). “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel Mediasi pada Bank BRI
Purworejo”.

James Avoka Asamani, (2015). “Pengaruh Tingkat Beban kerja Terhadap Kinerja
Karyawan di Rumah Sakit Rural”.

Jogiyanto, (2009). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Moekijat. (2004). Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja, Bandung :


Penerbit CV. Pioner Jaya.

Nawawi, (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Gadjah


Mada, Yogyakarta.

Permendagri, (2008). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12/2008 tentang


Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam
Negeri Dan Pemerintah Daerah. Htpp://ebookbrowse.com/permendagri-

13
no-12-tahun-2008-tentang-pedoman-analisis-bebankerja-dilingkungan-
depdagri-pemda-pdfd327286472 Diakses tanggal 12 November 2016.

Putu Melati Prubaningrat Yo dan Ida Bagus Ketut Surya, (2015). “Pengaruh
Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Stres Kerja Sebagai
Variabel Mediasi PT. Lianinti Abadi di Denpasar”.

Putra, A. S. (2012).“Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Divisi Marketing Dan Kredit PT. Wom Finance Cabang Depok”.

Raunaqi Asbath, (2017). “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja karyawan


dengan Stres kerja sebagai Variabel Intervening pada PT. Bank Jatim
Cabang Bawean”.

Riny Chandra dan Dody Ardansyah. Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol. 6,
No.1, Mei 2017.

Rivai, (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada

Robbins, P. Stephen, (2006). Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. Diterjemahkan


oleh: Drs. Benyamin Molan. Erlangga, Jakarta.

Robbins, P. Stephen, (2008). Perilaku Organisasi, Jilid I dan II, alih Bahasa :
HadyanaPujaatmaja. Jakarta: Prenhalindo.

Robbins, P. Stephen (2014). Perilaku Organisasi, Jakarta: Salemba Empat.

Sasono, Eko (2004). “Mengelola Stres Kerja”. Jurnal Fokus Ekonomi. Vol III.
No.2.

Shahid, et. Al, 2018.”Stres Kerja dan Kinerja Karyawan dalam Sektor Bank di
Faisalbad Pakistan”.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung

Sugiyono, (2014) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta

Sugiyono, (2017) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, CV

Sudjana, (2005). Metode Statistika, Bandung: Tarsito.

Sumarsono. (2010) Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.

14
Sopiah, (2008). Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi Offset.

S.Schuler, Randall. Dan Susan E. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia,


(Menghadapi Abad Ke-21), Jakarta:PT. Gelora Aksara Pratama 1997

Tarwaka, Sholichul, Lilik Sudiajeng, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan,


Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : UNIBA PRESS.

Widiyanto, (2010). SPSS for Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta : BP-FKIP UMS

Winaya, Kuna (1989). Manajemen Sumber Daya Manusia (Lanjutan) edisi ketiga,
Denpasar Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Yudha Adityawarman, dkk, 2015. “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Krekot”

15

Anda mungkin juga menyukai