KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum wr.wb.,
Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Tahunan Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional
(PPPOMN) tahun 2019. Laporan Tahunan ini merupakan perwujudan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi PPPOMN dalam
pencapaian tujuan dan sasaran PPPOMN selama tahun 2019.
Lingkungan strategis yang semakin dinamis disadari berimplikasi pada
semakin luas dan kompleksnya tugas dan tanggung jawab pengawasan obat dan
makanan yang harus dilakukan oleh PPPOMN. Untuk itu, PPPOMN tidak mungkin
berperan sendiri. Jejaring kerjasama dan koordinasi yang efektif dan sinergis
dengan berbagai pihak harus senantiasa dijalin, dibina dan dikembangkan agar
memberikan kontribusi optimal bagi terlaksananya tugas dan tanggung jawab
PPPOMN
Dalam buku ini disampaikan hasil kegiatan yang dilakukan selama tahun 2019, Laporan Tahunan 2019 ini
disusun dengan mengacu pada RENSTRA PPPOMN Tahun 2018–2019 yang terdiri dari 8 (delapan) Sasaran
Strategis/Kegiatan (SK) berdasarkan Peta Strategis Balance Score Card dengan 3 level perspektif yaitu: Customer
Perspective, Internal Process Perspective, Learning & Growth Perspective dan ditunjang dengan pelaksanaan
manajemen ISO/IEC 17025:2017 guna mewujudkan Good Laboratory Practices (GLP) yang mengarahkan kinerja
PPPOMN berjalan efektif dan efisien.
Terima kasih kepada seluruh jajaran PPPOMN serta mitra kerja atas hasil-hasil yang dicapai selama tahun
2019. Diharapkan Laporan Tahunan ini dapat memberikan gambaran obyektif kinerja yang telah dilaksanakan oleh
PPPOMN pada tahun 2019 dapat menjadi acuan yang berkesinambungan dalam merencanakan dan melaksanakan
fungsi sebagai penunjang pengawasan obat dan makanan di masa mendatang
Akhir kata, kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan Laporan Tahunan PPPOMN ini, kami
ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Jakarta, Maret 2020
ii
2019
TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN
PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN
OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
PENANGGUNG JAWAB
M. Kashuri, S.Si, Apt, M.Farm.
KOORDINATOR
Dra. Kusmiaty, Apt, M.Pharm.
Dra. Sri Pujiati, Apt., M.Epid
Dwi Damayanti, S.Si, Apt, M.Si
Tanti Lanovia, S.Si, Apt, M.Si
Dra. Niza Nemara, Apt, M.Si
KETUA
Dra. Arum Prasetyaningtyas, Apt, M.Si
Yenita, S.Si, Apt.
SEKRETARIS
drh. Puspita Dewi Fortuna
Dwi Andiyani, S.Si
ANGGOTA
Henry Handoyo, S.Si., M.Si
Dra. Mirawati Siregar, Apt, M.Si
Rina Azhari, S.Si., Apt
Dra. Wiwik Ambarwati, Apt, M.Epid
Dra. Loise Riani Sirait, Apt, M,Si
Aan Risma Uli N, S.Si, Apt, M.Si
Dra. Hasti Kusuma Prabaning Budi, Apt
Fajar Kurniyati, S.Si.,M.Si
Dra. Eni Cahyaningsih, M.Si
Dra. Sitoresmi Triwibowo
Anissa Wari Murti, S,Si, Apt
Suryani Asih, S.Farm
Andri Hermansyah, S.Farm
Endah Kristiana, S.Si, M.Si
Briliana Argawati, S.Si
Desmaniar B, S.Si, Apt
Dwi Susilowati, Amd
Harianto, S.A.P.
Parno, S.Si
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR GRAFIK
vii
DAFTAR TABEL
viii
HIGHLIGHT
6. PQ WHO 7. MENINGKATKAN
PELAYANAN PUBLIK
Dalam rangka pembangunan zona
integritas menuju predikat Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM), maka
PPPOMN mengembangkan pelayanan
publik secara online (SIPOPON)
ix
x
FEBRUARI
Pada tanggal 18 sd 20 Februari 2019 laboratorium Kimia Obat telah
dilakukan inspeksi oleh WHO dalam rangka pemenuhan kualifikasi
standar WHO TRS 957, Annex 1 tahun 2010. Asesmen dilakukan oleh
dua auditor WHO yaitu Mr. Vimal Sachdeva dan Mr. NG Liong Thiam
untuk ruang lingkup Pengujian Fisika/ Kimia, Uji Identifikasi, Uji
Penetapan Kadar, Cemaran dan Senyawa Sejenis. Hasil asesmen telah
menyatakan laboratorium Obat, PPPOMN memenuhi kualifikasi sesuai
standar WHO yang dinyatakan pada “List of prequalified quality
control laboratories” di website WHO. Laboratorium Obat memenuhi
standar mutu pengujian mutu produk farmasi yang akan digunakan
oleh Badan PBB maupun Badan otoritas pemerintah negara anggota
WHO. Laporan hasil asesmen dapat dilihat pada website WHO
https://extranet.who.int/ prequal/key-resources/prequalification-
reports/whopirs.
MARET
Workshop NFRL tanggal 18-22 Maret 2019. Sebagai Laboratorium
Rujukan Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) untuk Pengujian
Cemaran Logam dan Mineral dalam Pangan Olahan, PPPOMN
menyelenggarakan workshop dengan judul “Penetapan Kadar
Cemaran Logam dan Mineral dalam Air Minum dalam Kemasan
(AMDK) secara Inductively Couple Plasma – Mass Spectrometry (ICP-
MS)”. Kegiatan meliputi kuliah praktis, responsi dan praktik
laboratorium. Teori prinsip dasar dan gangguan di ICP-MS, serta
pengendalian kontaminasi dalam analisa trace elements disampaikan
oleh Christine Elishian dari BSN. Workshop diikuti oleh 13 peserta
dari BBPOM di Banda Aceh, BBPOM di Surabaya, BBPOM di Manado,
BBPOM di Padang, BBPOM di Pontianak, BPOM di Kupang, BPOM di
Gorontalo, BBPOM di Bandung, PPPOMN, Kementerian Pertanian,
BATAN, LIPI, dan swasta.
xi
APRIL
Surveilan KAN
Sesuai dengan persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017 laboratorium kalibrasi yang sudah
terakreditasi harus menjaga status akreditasinya. Upaya yang dilakukan antara lain menjaga
status ketertelusuran standar yang digunakan, mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi personil, selalu memutakhirkan metode yang digunakan dan upaya lainnya sesuai
dengan ketentuan yang dipersyaratkan. Surveilan dilaksanakan pada 18 April 2019 untuk SNI
ISO/IEC 17025:2017 dengan asesor Untari Pudjiastuti (UP) sebagai Asesor Kepala, Dini
Suryani (DS) dan Dudi Adi Firmansyah (DAF) sebagai asesor.
Pertemuan ASEAN GMF Net ke-16 dilaksanakan pada 24-25 April 2019 di Malaysia dan
dihadiri oleh delegasi dari negara-negara ASEAN yaitu Malaysia, Cambodia, Indonesia, Lao
PDR, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand, Viet Nam serta pihak Sekretariat ASEAN.
Dalam pertemuan dibahas harmonisasi regional dalam kapasitas GMF testing, kolaborasi
pengembangan database EUginius/ ENGL, pengembangan pendekatan low level present
(LLP) tanaman transgenik, rencana pelatihan LLP, informasi GMFNet melalui media online,
pembuatan reference material untuk GMO testing, dan perkembangan isu terkait
bioteknologi modern yaitu New Breeding Techniques (NBT). Seluruh anggota yang hadir
menyepakati bahwa perlu dilakukan evaluasi dengan pendekatan risk assessment sebelum
diputuskan keamanan dari NBT, termasuk meninjau pendekatan yang dilakukan oleh Uni
Eropa (European Union) dan Amerika Serikat.
xii
MEI
Pertemuan Teknis JLPPI.
Sesuai dengan program pengembangan sistem jejaring
pengujian pangan ASEAN, Laboratorium Kimia Pangan dan
Air PPPOMN telah ditetapkan sebagai Laboratorium Rujukan
Pengujian Pangan Indonesia (LRPPI) sejak tahun 2018 dalam
lingkup pengujian Bahan Tambahan Pangan (BTP),
Mikotoksin, Cemaran Logam dan Mineral. Salah satu kegiatan
dari LRPPI adalah menyelenggarakan sebuah pertemuan
teknis yang bertujuan agar laboratorium-laboratorium di
Indonesia dapat mempersiapkan diri menjawab tantangan
pengujian pangan dalam rangka keamanan pangan nasional.
Pertemuan Teknis JLPPI diselenggarakan di Hotel Harris
Vertu Harmoni, Jakarta Barat, pada tanggal 15 Mei 2019 dan
yang kedua di Hotel Harris Tebet, Jakarta Selatan, pada
tanggal 10 Desember 2019
JUNI
Pada tanggal 21 - 28 Juni, PPPOMN telah menyelenggarakan Audit
Internal sesuai dengan ISO/IEC 17025:2017. Ruang Lingkup Audit
internal meliputi Bidang Kimia Obat NAPPZA, Bidang Kimia Pangan dan
Air, Bidang Kimia Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik,
Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Bidang Baku Pembanding,
Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi dan Sub Bagian Tata
Usaha, untuk seluruh klausul ISO/IEC 17025:2017. Periode audit adalah
semester 2 tahun 2018 dan semester 1 tahun 2019.
xiii
JULI
Workshop Sidang Pleno Metode Analisis tahap I pada
tanggal 2-3 Juli 2019. Keluaran dari workshop sidang
pleno yaitu metoda analisis yang absah (valid),
dipercaya, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
dan kesesuaian dengan tujuan pengujian. Peserta
sidang Pleno Tahap I sebanyak 92 peserta terdiri dari
PPPOMN, Kedeputian Bidang Pengawasan Obat
NAPPZA, BBPOM di Bandung dan BBPOM di Surabaya.
xiv
selain itu Verifikasi Penilaian Mandiri Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM EPITE) dan
Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI). Auditan/Auditi pada area audit meliputi
Managemen Representatif (MR) PPPOMN, Sub Bagian Tata Usaha, Pengelolaan PNBP, Pengelolaan BMN,
Pengadaan Barang dan Jasa, Tim Satuan Tugas SPIP, dan 5 Bidang di PPPOMN. Pada audit ini tidak
ditemukan ketidaksesuaian katagori Nonconformity (NC) dan mendapat 6 saran peningkatan.
AGUSTUS
Capacity Building PPPOMN 2019
dilaksanakan pada 1-3 Agustus 2019 di Daerah
Istimewa Yogyakarta, diikuti oleh 194 orang
personel. Kegiatan ini merupakan strategi untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
responsivitas dalam kinerja organisasi. Kegiatan
Capacity Building PPPOMN ini dihadiri oleh Ibu
Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP selaku Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan, Ibu Dra. Elin
Herlina, Apt, MP selaku Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Ibu Dra. Reri
Indriani, Apt, M.Si selaku Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Prekusor dan Zat Adiktif
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ibu Kepala Badan POM memberikan apresiasi yang tinggi kepada
PPPOMN atas terselenggaranya kegiatan ini dan terkesan dapat hadir dalam Capacity Building PPPOMN.
Beliau berharap setiap tahun dapat menghadiri acara PPPOMN lainnya untuk memotivasi seluruh
pegawai PPPOMN agar lebih Solid, Loyal, Tangguh dan Pantang Menyerah.
xv
meningkatkan mutu pengujian sebelum pelaksanaan Pilot Project diselenggarakan pada 27-28
Agustus 2019 dan menjaring masukan para narasumber dari perguruan tinggi negeri dan institusi
di bidang laboratorium pada 21 November 2019 . Kedua kegiatan diselenggarakan di hotel di
Jakarta.
SEPTEMBER
Finalisasi panduan Desain Bangunan Laboratorium telah dilaksanakan pembahasan tahap pertama
dengan narasumber pada tanggal 6 september 2019, tahap ke 2 pada tanggal 11 Desember 2019.
OKTOBER
Surveilan ISO 9001:2015 telah dilaksanakan pada tanggal 1
Oktober 2019 oleh Assesor eksternal dari TUV-Rheinland
yaitu Bapak Dian Ardian sebagai Lead Assesor dan Ibu Inna
Adinova sebagai Assesor. Pada kegiatan tersebut terdapat 2
kategori improvement sebagai bahan peningkatan PPPOMN
pada tahun 2020 dan 11 aspek positif yang telah dilakukan
PPPOMN pada tahun 2019. Dari hasil surveilan tersebut
PPPOMN masih mempertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015.
xvi
NOVEMBER
Pertemuan AFTLC ke-15 telah diselenggarakan
sebagai rangkaian dari pertemuan The 29th
Meeting of ASEAN Consultative Committee on
Standards and Quality – Prepared Foodstuff
Product Working Group (ACCSQ-PFPWG) di
Singapura. Penyelenggara pertemuan ini adalah
Singapore Food Agency dan berlangsung selama
2 hari pada tanggal 19-20 November 2019.
Indonesia menyampaikan usulan pembentukan 2 (dua) ASEAN Food Reference Laboratory
(AFRL) baru untuk area Processing-Derived Contaminants (Kontaminan Hasil Proses) dan
AFRL untuk pengujian spesifik spesies (in relation to halal food products).
DESEMBER
Kegiatan workshop pedoman desain bangunan laboratorium yang merupakan standar acuan dalam
mendesain dan merancang bangunan laboratorium di lingkungan BPOM. Mempunyai tujuan
diseminasi Pedoman tersebut dan mendapat masukan untuk melengkapi data dan informasi dalam
Pedoman sehingga Pedoman dapat lebih jelas dan dapat diterapkan. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 11-12 Desember 2019, di Jakarta, dengan peserta berjumlah 60 orang terdiri dari 1 orang
konsultan, 1 orang dari Balai Besar POM di Jakarta, 1 orang dari Balai Besar POM di Bandung, 2 orang
dari Balai Besar POM di Serang, 1 orang dari Biro Umum (Pusat), 54 orang dari PPPOMN
xvii
PPPOMN telah melakukan Pemberdayaan masyarakat
melalui Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dalam
meningkatkan pengawasan obat dan makanan di
beberapa wilayah Balai Besar/Balai POM yaitu Kota
Jambi, Bengkulu Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan
pada Bulan Desember 2019. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk mengedukasi masyarakat umum melalui
penyuluhan langsung oleh Narasumber (Pejabat dari
PPPOMN, Balai Besar POM dan Tokoh Masyarakat/Pejabat Negara).
Dalam rangka pembangunan zona integritas menuju predikat WBK / WBBM, maka
PPPOMN mengembangkan Sistem Pelayanan PPPOMN Online (SIPOPON). SIPOPON
merupakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh PPPOMN secara online yang
dibangun BPOM untuk meningkatkan kemudahan pelaku usaha dan masyarakat untuk
membeli Baku Pembanding, Kultur Mikroba, Hewan Uji, mengikuti Uji Profisiensi,
layanan Pengujian, Kalibrasi, dan Pelatihan. Pada tahun 2019 diluncurkan SIPOPON untuk
xviii
4 jenis layanan yaitu pelayanan Baku Pembanding, Kultur Mikroba, Hewan Uji, dan Uji
Profisiensi. Sedangkan untuk 3 layanan yang lain akan dikembangkan pada tahun 2020.
Pembentukan UPT Balai Pengujian Produk Biologi, Balai Kalibrasi, dan Balai Pengujian
Khusus Obat dan Makanan, telah terbit Peraturan Badan POM No. 30 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata kerja UPT di lngkungan PPPOMN
xix
Pict here
BAB I. PENDAHULUAN
STRUKTUR ORGANISASI
1
1.1. Gambaran Umum Organisasi
Kedudukan : Tugas:
Fungsi :
PPPOMN berada melaksanakan a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan
di bawah dan penyusunan pengujian kimia obat, narkotika, psikotropika,
bertanggung kebijakan teknis, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen
jawab kepada pelaksanaan, kesehatan, kosmetik, pangan dan air, serta
Kepala BPOM pemantauan, mikrobiologi, biologi molekuler, dan baku pembanding;
melalui Sekretaris evaluasi dan b. Pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian kimia
Utama dan pelaporan di obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif,
PPPOMN bidang obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik,
dipimpin oleh pengembangan pangan dan air, serta mikrobiologi, biologi molekuler,
Seorang Kepala pengujian obat dan baku pembanding;
Pusat. dan makanan c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pengembangan pengujian kimia obat, narkotika,
psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional,
suplemen kesehatan, kosmetik, pangan dan air, serta
mikrobiologi, biologi molekuler, dan baku pembanding;
dan
d. Pelaksanaan urusan administrasi Pusat.
2
Selain itu, berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor
HK.04.01.1.22.09.18.4587 Tahun 2018 tentang Penugasan kepada Pusat Pengembangan Pengujian
Obat dan Makanan Nasional untuk melaksanakan pengujian obat dan makanan, PPPOMN
melaksanakan pengujian produk biologi, pengelolaan hewan percobaan, melaksanakan kalibrasi
peralatan laboratorium di lingkungan BPOM untuk pemenuhan standar alat ukur untuk menjamin
validitas kualitas hasil pengujian, melaksanakan pengujian alat kesehatan dan produk kesehatan
rumah tangga.
Berdasarkan Peraturan BPOM No. 26 tahun 2017, Pusat Pengujian Obat dan Makanan (PPOMN)
berubah struktur organisasi dan tugas fungsi serta namanya menjadi Pusat Pengembangan
Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN). Dengan demikian rencana strategis PPOMN 2015
– 2019 telah direvisi untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Dalam revisi Renstra PPPOMN yang
ditetapkan 15 Agustus 2018 memuat Visi dan Misi sesuai Visi dan Misi BPOM, Tujuan, Sasaran
Strategis (SS), Indikator Kinerja Utama (IKU), Program dan Kegiatan yang ingin dicapai dengan
uraian berikut
3
INTEGRITAS, konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur dan keyakinan.
KREDIBILITAS, dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.
KERJASAMA TIM, mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.
INOVATIF, mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi terkini.
RESPONSIF/CEPAT TANGGAP, antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. 26 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, struktur PPPOMN seperti pada
gambar di bawah. PPPOMN dipimpin oleh seorang Kepala Pusat (eselon 2), membawahi 5 (lima)
bidang dengan masing-masing bidang tersebut membawahi 2 (dua) sub bidang; Sub-Bagian Tata
Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas masing-masing bidang sebagai berikut:
Bidang Kimia Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan
pengujian kimia obat, narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif.
4
Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan
pengujian kimia obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik.
Bidang Kimia Pangan dan Air mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis
dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian kimia pangan dan air.
Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian mikrobiologi dan
biologi molekuler.
Bidang Baku Pembanding mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan di bidang pengelolaan baku pembanding.
Untuk meningkatkan kinerja BPOM, maka telah diterbitkan PERATURAN BPOM NOMOR
30/2019 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UPT DI LINGKUNGAN PUSAT
PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL pada tanggal 21 Oktober 2019
yang menetapkan
a. Balai Pengujian Produk Biologi mempunyai tugas melaksanakan pengujian di bidang Produk
Biologi
b. Balai Kalibrasi mempunyai tugas melaksanakan kalibrasi alat ukur laboratorium pengujian
Obat dan Makanan
c. Balai Pengujian Khusus Obat dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan Pengujian
Khusus Obat dan Makanan.
5
Gambar 1. Struktur Organisasi PPPOMN
Tugas masing-masing Subbidang adalah:
1. Subbidang Obat mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian obat.
2. Subbidang Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif mempunyai tugas melakukan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian
narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif.
3. Subbidang Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian obat
tradisional dan suplemen kesehatan.
4. Subbidang Kosmetik mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis
dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian kosmetik
5. Subbidang Mutu dan Gizi mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian mutu dan gizi pangan.
6. Subbidang Cemaran, Residu, dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas melakukan penyusunan
penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan pengujian
cemaran, residu, dan bahan berbahaya yang berpotensi disalahgunakan dalam pangan dan air.
6
7. Subbidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Obat dan Suplemen Kesehatan mempunyai
tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang
pengembangan pengujian mikrobiologi dan biologi molekuler obat dan suplemen kesehatan.
8. Subbidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Obat Tradisional, Kosmetik, dan Pangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di
bidang pengembangan pengujian mikrobiologi dan biologi molekuler obat tradisional,
kosmetik, dan pangan.
9. Subbidang Baku Pembanding Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, Zat Adiktif, dan Obat
Tradisional mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan di bidang pengelolaan baku pembanding pengujian obat, narkotika, psikotropika,
prekursor, zat adiktif, dan obat tradisional.
10. Subbidang Baku Pembanding Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Pangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pengelolaan
baku pembanding pengujian suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan.
11. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program,
dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan
kepegawaian, penjaminan mutu, tata laksana, kearsipan, tata persuratan serta
kerumahtanggaan Pusat.
7
tingkat ASEAN melalui jejaring laboratorium di ASEAN sehingga MA dapat digunakan oleh
Laboratorium negara ASEAN
2. PPPOMN berkesinambungan dalam meningkatkan kompetensi pengujian BB/Balai POM;
Seluruh Laboratorium pengujian di Indonesia dan negara anggota ASEAN melalui
pelatihan/bimtek pengujian
3. PPPOMN membina penerapan Good Laboratory Practice dan terus berupaya meningkatkan
ruang lingkup pengujian BB/Balai POM
4. PPPOMN terus meningkatkan kompetensi pengujian vaksin serta produk biologi lainnya setara
dengan laboratorium negara maju untuk menjamin keamanan dan mutu produk biologi
maupun vaksin sebelum dan saat beredar. Hal ini juga dilakukan agar vaksin produksi dalam
negeri dapat diekspor untuk kebutuhan vaksin di dunia.
1.4.3. Isu-Isu Strategis
• Pengembangan MA untuk meningkatkan kemampuan uji laboratorium BPOM, Laboratorium
independen dan Laboratorium industri dalam mendukung jaminan Obat dan Makanan.
Dalam Pengembangan MA diperlukan data trend penyimpangan dan pengembangan produk
di masyarakat, sehingga dibutuhkan koordinasi yang baik dengan direktorat terkait di
Kedeputian. Selain itu untuk menjamin keabsahan dan validitasnya, dilibatkan berbagai
Narasumber dari Perguruan Tinggi dan Lembaga di bidang pengujian untuk membahas hasil
pengembangan MA. Untuk memperkuat keputusan hasil pengujian, maka MA yang
dikembangkan perlu dilegalisasi.
• Efektifitas Pemenuhan Standar GLP untuk mengukur kapabilitas Laboratorium BPOM
• Penyelenggaraan pengembangan baku pembanding di BPOM dilakukan oleh PPPOMN dan
BBPOM di Yogyakarta, meskipun proses pengelolaan baik pengemasan dan distribusi tetap
dilakukan oleh PPPOMN. Melalui perkuatan kelembagaan dimana dalam SOTK baru,
laboratorium baku pembanding PPPOMN berubah menjadi Bidang Baku Pembanding,
sehingga pengembangan baku pembanding diharapkan dapat bertambah dari sisi jenis
sesuai dengan kebutuhan pengawasan. Selain itu dengan adanya kerjasama antar negara
ASEAN maka diterbitkan Baku Pembanding ASEAN (ASEAN Reference Substances (ARS)
yang jenis senyawanya terus bertambah. BPOM juga menjadi koordinator dalam kolaborasi
untuk beberapa jenis ARS.
• Banyaknya sampel kasus, terutama sampel yang berasal dari Kedeputian IV pada umumnya
diminta segera dilakukan pengujiannya, maka dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Namun mengingat PPPOMN focus dalam pengembangan MA maka sampel dari
8
Kedeputian I, II dan III belum dapat dilayani dengan optimal. Untuk itu telah dibentuk Balai
Pengujian Khusus Obat dan Makanan Nasional.
• Pembentukan Balai Pengujian Khusus Obat dan Makanan Nasional memerlukan mekanisme
kerja dan SOP pengujian sampel kasus/sampel uji serta pemenuhan sarpras.
• Perkuatan Kemampuan Pengujian Air dalam rangka menjamin mutu AMDK
• Pengembangan laboratorium pengujian DNA untuk BB/Balai POM
• Pengembangan laboratorium pengujian obat dan makanan yang mengantisipasi kebutuhan
pengujian ke depan dan menjadi Laboratorim yang terstandardisasi dan terakreditasi nasional,
ASEAN dan internasional yang konsisten seperti ISO/IEC, Laboratorium rujukan ASEAN,
Laboratorium Kontrak WHO (World Health Organization), PQ (Pre Qualification) WHO.
• Persiapan laboratorium sintesis untuk bahan baku pembanding yang sulit diperoleh atau
mahal harganya dilakukan pada Tahun 2018 dengan mengundang narasumber yang telah
mempunyai pengalaman tentang sintesis bahan baku dari perguruan tinggi Institut Teknologi
Bandung (ITB) dan UNPAD (Universitas Padjadjaran) Bandung serta dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).
• Pembentukan Laboratorium Investigasi memerlukan struktur organisasi dan tata kerja,
mekanisme kerja dan SOP pengujian sampel kasus/sampel uji serta pemenuhan sarpras.
• Pengelolaan limbah B3, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dan Penerapan K3 perlu dikaji
agar sesuai standar/pedoman. Tahun 2018 dibuat Pedoman Teknis IPAL
• Integritas data pengujian mulai dari penerimaan sampel hingga terbit sertifikat hasil pengujian
sampel harus dapat dijamin melalui pengadaan dan penerapan sistem on line terpadu
• Perkuatan Program pelatihan sesuai perkembangan standar/peraturan obat dan makanan
• Reformasi Birokrasi.
PPPOMN merupakan salah satu unit kerja yang disiapkan Badan POM pada tahun 2019 untuk
menjadi wilayah Zona Intergritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Pencanangan Pembangunan ZI menuju WBK-WBBM telah
dilaksanakan persiapannya sejak pertengahan tahun 2018 dengan penandatanganan Dokumen
Pakta Integritas oleh Kepala PPPOMN dan seluruh staf.
9
Ditahun 2019 ini, telah dilaksanakan upaya sebagai berikut :
a. Pembentukan Tim Pembangunan ZI menuju WBK- WBBM yang meliputi 6 area perubahan
(manajemen perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM,
Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik).
Setiap koordinator dan anggota dari 6 area perubahan melakukan perubahan
berkesinambungan atau inovasi untuk meningkatkan capaian kinerja. Perubahan
dilaporkan dalam LKE setiap 3 bulan dan disampaikan kepada Inspektorat II BPOM.
b. Manajemen perubahan membuat roadmap agar terwujud WBK di PPPOMN
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan membuat aplikasi SIPOPON (Sistem
Pelayanan P3OMN Online) untuk 4 layanan yaitu penjualan hewan uji, baku pembanding,
dan kultur mikroba serta pelayanan Uji Profisiensi.
10
11
Pict here
ANGGARAN
12
2.1. Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi PPPOMN sampai dengan akhir Desember 2019 didukung
oleh 169 orang pegawai, dengan profil pegawai berdasarkan jenis kelamin, golongan, jabatan,
tingkat pendidikan dan umur dapat dilihat seperti pada gambar berikut:
Total : 169
Wanita : 141
Pria : 28
b. Berdasarkan golongan
Golongan Jumlah
Golongan IV 34
Golongan III 128
Golongan II 7
Pramubakti 57
13
c. Berdasarkan jabatan No. Jabatan Σ
1. Eselon II -
2. Eselon III 5
3. Eselon IV 11
4. PFM Madya 20
5. PFM Muda 32
6. PFM Pertama 22
7. PFM Terampil 11
8. Analis Kepegawai Pertama 1
9. Pranata Komputer Pelaksana 1
10. Perencana Madya 1
11. Perencana Pertama 1
12. Arsiparis Muda 1
d. Berdasarkan pendidikan
No. Pendidikan Jumlah
1. S3 -
2. S2 34
3. Profesi 43
Apoteker
4. Profesi 4
dokter hewan
5. S1 58
6. Diploma III 20
7. Diploma I 1
8. SLTA 8
9. SLTP 1
14
2.1.2. Kebutuhan Pegawai
15
Grafik 1. Sebaran Pegawai PPPOMN di Bidang/Laboratorium Tahun 2019
Dengan adanya kekurangan staf baik di laboratorium maupun Sub Bagian Tata
Usaha, maka PPPOMN memperkerjakan tenaga honorer sebanyak 56 orang yang terdiri
dari 6 orang satpam, 26 tenaga administrasi, 1 orang teknisi, dan 10 laboran
(membantu pemeliharaan hewan dan pencucian alat gelas). Sementara untuk menjaga
kebersihan laboratorium, PPPOMN memperkerjakan 13 petugas kebersihan.
Pangkat/Golongan
No. Nama NIP TMT
Terakhir
1 Rozana, S.Si.,M.Si 19810103 200604 2 004 Penata / III.c 10/1/2019
2 Nenden Solihatul Zannah, S.Si, Apt 19860502 201012 2 004 Penata / III.c 10/1/2019
3 Jamal 19620503 198503 1 002 Penata Muda / III.a 10/1/2019
Penata Muda TK.
4 Maisaroh, SE 19880508 200912 2 001 10/1/2019
I/III.b
5 Ayukireina Siskahaning Prahesti, S.Si 19871118 201012 2 006 Penata / III.c 10/1/2019
6 Amelia Isyana Wardhani, S.Farm, Apt 19871004 201402 2 001 Penata / III.c 10/1/2019
7 Desmaniar Bahar, S.Si, Apt 19640710 198402 2 001 Penata TK.I / III.d 10/1/2019
Penata Muda TK. I/ KP 1 April
8 Andri Hermansyah, S.Farm 19850403 200812 1 002
III.b 2019
KP 1 April
9 Kurnia Widhiyanti, S.Si, M.Si 19781219 200312 2 002 Penata TK.I / III.d
2019
16
Pangkat/Golongan
No. Nama NIP TMT
Terakhir
KP 1 April
10 Leliwaty, S.Si, Apt.,M.Sc 19820924 200812 2 003 Penata TK.I / III.d
2019
KP 1 April
11 Tanti Yulianti, S.Si, Apt, (M.Si) 19800731 200312 2 001 Pembina / IV.a
2019
KP 1 April
12 Ida Warni, A.Md 19730727 199603 2 001 Penata / III.c
2019
KP 1 April
13 Henry Handoyo, S.Si, M.Si 19730801 199303 1 001 Penata TK.I / III.d
2019
Pensiun/Mutasi/
No. Nama NIP Keterangan
Promosi
1 Mulyatno 196112231986021000 Pensiun Fungsional Umum
2 Dra. Ati Setiawati, Apt, M.Si 196108091988032001 Pensiun Kabid. KONAPPZA
3 Isnaini, S.Si 196009191986032001 Pensiun PFM Ahli Muda
Dra. Hermini Tetrasari, Apt,
4 196105261988032001 Pensiun Kabid. Kimia Pangan dan Air
M.Si
5 Wanda Alfioli,A.Md 19910623201212 2001 Mutasi dari Balai POM Palu
6 Nurul Dwirini,S.S 19870208200812 2001 Mutasi dari Balai POM Gorontalo
Mutasi ke Balai Pom
7 Dewiana Isdiyani,S.Farm.Apt 19850709201012 2002 Mutasi
Bandung
Nony Vilaning Mutasi ke Balai POM
8 1990050120142 2006 Mutasi
Tyas,S.Farm.,Apt Surabaya
17
internal/dalam negeri/luar negeri/workshop tahun 2019 secara lengkap dapat dilihat pada
Lampiran 1-4.
18
(242 m2), Gudang kimia (152 m2) 2 lantai, Gudang laboratorium vaksin rabies (35
m2), Gudang pakan hewan (126 m2), Gudang genset (136 m2), Rumah generator (31
m2), Workshop (152 m2) 2 lantai, Gudang ATK/ Kantin/gudang sampel/gudang
BMN (103 m2), dan Gudang (39 m2).
2. Sumber Daya Listrik
Pasokan daya listrik utama bersumber dari jaringan distribusi PLN, terpisah
untuk masing-masing gedung dengan kapasitas 500 dan 329 KVA, dan sebagai
sumber daya cadangan disuplai dari 4 (empat) unit generator masing-masing
berkapasitas 450 KVA, 200 KVA, 125 KVAdan 350 KVA. Seluruh jaringan
menggunakan sistem tiga phase dan didukung dengan automatic transfer system
sehingga suplai daya tidak mengganggu proses pengujian di laboratorium.
3. Sarana Komunikasi
NOMOR TELEPON Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan di antara unit kerja baik di pusat
PPPOMN dan daerah, dukungan sarana komunikasi yang terpelihara dengan baik sangat
MOBIL
MOTOR
Tahun
Tahun
Merk/Type Nomor Polisi Pembelia Kondisi Merk/Type Nomor Polisi Kondisi
Pembelian
n
Honda B 6164 PGQ 2007 Baik
Travello, KIA B 7185 IO 2007 Baik
DAIHATSU Yamaha LEXI B 3532 PGQ 2018 Baik
B 1766 PQN 2010 Baik
TERIOS TX
Honda Vario
KUDA GRANDIA 2018
B 1557 GQ 2004 Baik 125 CBS ISS B 3963 PGQ Baik
2004 MMC
Honda B 6166 PGQ 2007 Baik
SUZUKI MPV B 1112 PQN 2008 Baik
20
2.3. Pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara
Anggaran PPPOMN Tahun 2019 untuk melaksanakan kegiatan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Realisasi anggaran netto PPPOMN pada tahun 2019 menurut aplikasi Monev DJA
adalah sebesar Rp. 62.178.744.353,- (Enam puluh dua milyar seratus tujuh puluh delapan juta
tujuh ratus empat puluh empat ribu tiga ratus lima puluh tiga rupiah) dengan persentase
serapan sebesar 93,04% dan pencapaian kinerja 90,74%.
21
Tabel berikut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase realisasi serapan
anggaran tahun 2019 (93,04%) yang dimanfaatkan dibandingkan dengan tahun 2018
(85,99%). Bila dibandingkan dengan tahun 2015, persentase realisasi anggaran pada tahun
2019 meningkat sebesar 24.30%. Serapan anggaran 2019 dapat lebih tinggi sebesar 1,82%
jika Pengadaan Alat Laboratorium Paket 2 terlaksana. Kegagalan Pengadaan Alat
Laboratorium Paket 2 dikarenakan Putus Kontrak dengan penyedia (Supplier) sampai batas
akhir masa kontrak (15 Desember 2019) tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan
dalam kontrak dengan nilai kontrak sebesar Rp1.219.240.000,-. Pengadaan Alat Laboratorium
Paket 2 tersebut dimaksudkan untuk menambah ruang lingkup suhu dan kelembaban
Laboratorium Kalibrasi dampak dari pengadaan ini salah satunya menghambat pengerjaan
sampel kalibrasi (thermometer digital dan thermohygrometer). Sehingga tahun 2020 perlu
dianggarkan kembali untuk Pengadaan Alat Laboratorium Paket 2.
Perbandingan realisasi anggaran dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5 Perbandingan realisasi anggaran dari Tahun 2015 - 2019
Tahun Pagu Realisasi Persentase (%)
2015 44,446,780,000 33,269,683,171 74.85
2016 48,501,250,000 43,415,678,066 89.51
2017 65,483,191,000 59,244,354,514 90.47
2018 115,613,266,000 99,413,852,801 85.99
2019 66,829,928,000 62.178.744.352 93.04
22
Tabel 6 Realisasi Anggaran dan Output Per Sasaran Kegiatan PPPOMN Tahun 2019
Anggaran Output
Sasaran Kegiatan Pagu Realisasi Target Total Realisasi Total Realisasi
Total Realisasi (Rp)
(Rp) (%) (volume) (volume) (%)
4133.001. Laboratorium Balai Besar/Balai POM Memenuhi Standar
Good Laboratory Practices (GLP) yang Ditetapkan. (laboratorium) 3,230,958,000 3,101,619,778 96.00 27 26 96.30
4133.003. Baku Pembanding yang Dikembangkan. (baku pembanding) 1,857,944,000 1,754,177,974 94.42 85 93 109.41
4133.004. Alat Laboratorium BPOM yang Dikalibrasi dan Dipelihara
Sesuai Standar. (alat laboratorium) 521,776,000 489,699,850 93.85 2387 2357 98.74
4133.005. Sampel Produk Biologi yang Diuji Tepat Waktu. (sampel) 731,085,000 703,468,784 96.22 1202 1088 90.52
4133.006. Sampel Kasus Obat dan Makanan yang Diselesaikan Tepat
Waktu. (sampel) 1,692,482,000 1,603,148,755 94.72 550 403 73.27
23
2.3.2 Penerimaan PNBP
Selama tahun 2019, estimasi penerimaan negara BPOM yang berasal dari PNBP
PPPOMN disajikan pada tabel berikut
Tabel 7 Penerimaan PNBP
No. Bulan Jumlah (Rp.,-)
1 Januari 89,815,000
2 Februari 106,850,000
3 Maret 151,895,000
4 April 102,260,000
5 Mei 153,125,000
6 Juni 117,060,000
7 Juli 104,840,000
8 Agustus 97,245,000
9 September 122,200,000
10 Oktober 223,469,000
11 November 177,045,000
12 Desember 103,090,000
Total 1,548,894,000
24
Mutasi BMN Periode Tahun Anggaran 2019 adalah sebagai berikut:
a. Barang Persediaan
Saldo Persediaan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Periode Tahun
Anggaran 2019 sebesar Rp35.895.256.319 (tiga puluh lima miliar delapan
ratus Sembilan puluh lima juta dua ratus lima puluh enam ribu tiga ratus
Sembilan belas rupiah), jumlah tersebut terdiri atas saldo awal
Rp31.229.135.411 (tiga puluh satu miliar dua ratus dua puluh Sembilan juta
seratus tiga puluh lima ribu empat ratus sebelas rupiah), mutasi tambah
persediaan sebesar Rp4.910.501.802 (empat miliar Sembilan ratus sepuluh
juta lima ratus satu ribu delapan ratus dua rupiah), dan mutasi kurang
persediaan sebesar Rp244.380.894 (dua ratus empat puluh empat juta tiga
ratus delapan puluh ribu delapan ratus Sembilan puluh empat rupiah).
Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
25
5. Hibah masuk senilai Rp244.840.893 dari Japan International
Coorperation Agency (JICA), berupa barang persediaan yang terdiri dari
Suku Cadang, Media dan Kit.
6. Transfer Keluar senilai Rp1.815.438.499 berupa barang persediaan untuk
laboratorium dan baku pembanding ke Balai Besar/Balai POM seluruh
Indonesia dengan rincian terlampir.
b. Tanah
Saldo Tanah pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Periode Tahun
Anggaran 2019 adalah sebesar Rp,0 (nol rupiah). Pada periode ini tidak ada
mutasi tambah maupun mutasi kurang.
c. Peralatan dan Mesin
Saldo Peralatan dan Mesin pada Laporan Barang Kuasa Pengguna
Periode Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp297.553.607.794 (dua ratus
sembilan puluh tujuh miliar lima ratus lima puluh tiga juta enam ratus tujuh
ribu tujuh ratus sembilan puluh empat rupiah), jumlah tersebut terdiri atas
saldo awal sebesar Rp290.520.238.458 (dua ratus sembilan puluh miliar
lima ratus dua puluh juta dua ratus tiga puluh delapan ribu empat ratus lima
puluh delapan rupiah), mutasi tambah sebesar Rp11.549.188.147 (sebelas
miliar lima ratus empat puluh Sembilan juta seratus delapan puluh delapan
ribu seratus empat puluh tujuh rupiah), dan mutasi kurang sebesar
Rp4.515.818.811 (empat miliar lima ratus lima belas juta delapan ratus
delapan belas ribu delapan ratus sebelas rupiah).
Penambahan nilai Aset Tetap Peralatan dan Mesin senilai
Rp11.549.188.147 (sebelas miliar lima ratus empat puluh Sembilan juta
seratus delapan puluh delapan ribu seratus empat puluh tujuh rupiah)
merupakan:
• Transaksi pembelian senilai Rp5.434.245.385, berupa alat pengolah
data, alat komunikasi, peralatan laboratorium, sarana dan prasarana
perkantoran.
• Transaksi transfer masuk senilai Rp4.758.330.836, berupa Peralatan
Laboratorium dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Langsung Ditjen Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit - Kementerian Kesehatan RI.
26
• Transaksi hibah masuk senilai Rp356.454.360, berupa alat pengolah
data dan peralatan laboratorium dari Japan International
Coorperation Agency (JICA).
• Transaksi hibah masuk senilai Rp239.314.202, berupa peralatan
laboratorium dari The United States Agency For International
Development Mission To Indonesia (USAID).
• Transaksi pengembangan nilai aset merupakan penambahan
peralatan laboratorium berupa autosampler untuk alat GCMS.
Pengurangan nilai Aset Tetap Peralatan dan Mesin senilai Rp4.515.818.811
(empat miliar lima ratus lima belas juta delapan ratus delapan belas ribu
delapan ratus sebelas rupiah) merupakan transaksi Transfer Keluar berupa
peralatan laboratorium untuk 11 (sebelas) Balai Besar/Balai POM, yaitu:
• Balai POM di Ambon
• Balai Besar POM di Bandung
• Balai Besar POM di Banjarmasin
• Balai Besar POM di Denpasar
• Balai Besar POM di Jayapura
• Balai POM di Kupang
• Balai Besar POM di Manado
• Balai POM di Manokwari
• Balai Besar POM di Medan
• Balai Besar POM di Surabaya
• Balai Besar POM di Jakarta
Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Periode Tahun Anggaran
2019
a. BMN per akun neraca
Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Periode Tahun Anggaran
2019 adalah sebesar Rp371.813.040.012 (tiga ratus tujuh puluh satu miliar
delapan ratus tiga belas juta empat puluh ribu dua belas rupiah), nilai BMN
tersebut disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu
Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan,
Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konsturksi Dalam Pengerjaan, dan
Aset lainnya.
27
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca dan Rincian nilai
Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Periode
Tahun Anggaran 2019 per perkiraan Neraca terlampir pada Lampiran 6.
b. Perbandingan Nilai BMN pada Laporan Barang dan Laporan Keuangan.
Perbandingan antara Nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan
laporan keuangan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Periode Tahun
Anggaran 2019 per akun neraca adalah sebagai berikut:
Laporan
No Uraian Neraca Laporan Barang Selisih
Keuangan
1 Persediaan 35,895,256,319 35,895,256,319 -
2 Tanah - - -
7 KDP - - -
*) Aset lain-lain pada laporan barang adalah nilai BMN yang dihentikan
penggunaanya dari operasional pemerintah.
28
29
BAB III. HASIL KEGIATAN
30
3.1. Kegiatan yang Mendukung Sasaran Kegiatan 1
Parameter/Produk/Analit/MA Baru
2017 2018 2019
Realisasi KONAPP Realisasi Capaian
Total Total KPA OTSK KOS MBM TOTAL
(%) ZA (%) (%)
59 100 69.49 89 22 29 26 21 187 87.00 108,75
31
Analisis Faktor Keberhasilan, Kendala, dan Upaya yang Telah Dilakukan.
Capaian tahun 2019 telah mencapai target Renstra. Capaian sasaran ini dapat terlampaui
disebabkan beberapa hal yaitu :
a. Adanya penambahan jumlah SDM pada tahun 2019 sejumlah 30 pegawai yang
mempercepat pengembangan Metode Analisis.
b. Peningkatan jumlah metode analisis yang dibuat pada tahun 2018 – 2019 sejumlah 71
metode analisis yang dapat meningkatkan cakupan pengawasan obat dan makanan
yang digunakan pada Pedoman Sampling dan Pengujian tahun 2019.
Tantangan dalam upaya mempertahankan capaian tersebut antara lain
mengembangkan metode analisis untuk bahan dilarang dalam kosmetik, bentuk sediaan
maupun senyawa baru. Untuk itu perlu dianalisis prioritas dari pengembangan MA dan
pemilihan parameter uji/analit/produk yang dimasukkan dalam Pedoman Samping dan
Pengujian
32
aturan-aturan, prosedur-prosedur dan praktek di laboratorium yang cukup untuk
menjamin mutu dan intensitas data analitik yang dihasilkan dari kegiatan pengujian di
laboratorium.
Reasesmen GLP dilakukan untuk memonitor dan mengevaluasi pemenuhan
standar GLP yang telah ditetapkan, yaitu pemenuhan Ruang Lingkup Pengawasan
terhadap Standar Ruang Lingkup, pemenuhan peralatan laboratorium terhadap
Standar Minimal Peralatan Balai Besar/Balai POM dan pemenuhan kompetensi
personel. Tools yang digunakan untuk memantau peralatan menggunakan 2 acuan,
yaitu Standar Tahun 2014 dan Standar Tahun 2018. Penggunaan Standar Tahun 2014
dimaksudkan sebagai kelanjutan pemantauan yang telah dilakukan mulai tahun 2015
sehingga data yang diperoleh tahun 2018 dapat dievaluasi dengan kriteria pemenuhan
yang telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Unit. Tahun 2018 diterbitkan Standar
Minimal Peralatan yang telah disesuaikan dengan perkembangan teknologi pengujian
saat ini dan beberapa tahun yang akan datang, sehingga data pemenuhan terhadap
standar tahun 2018 dapat digunakan sebagai dasar untuk pengajuan peralatan oleh
Balai Besar/Balai POM. Secara umum, hasil monitoring dan evaluasi dapat digunakan
oleh PPPOMN dan Balai Besar/Balai POM dalam menetapkan kebijakan untuk
perencanaan peningkatan berkelanjutan dalam menerapkan sistem mutu pengujian
yang efektif dan efisien.
Tabel 9 Persentase Pemenuhan Standar GLP Balai Besar/Balai POM
33
Balai Besar/ HASIL RATA-RATA
NO
Balai POM SRL Kompetensi Peralatan*
19 Jayapura 73,3 85,6 77,9 78,9
20 Serang 78,8 87,3 79,8 82,0
21 Palu 77,4 90,2 76,9 81,5
22 Palangkaraya 75,9 91,5 80,6 82,7
23 Bengkulu 79,7 85,4 77,8 80,9
24 Jambi 75,5 89,3 78,9 81,2
25 Kupang 80,1 93,9 77,7 83,9
26 Kendari 80,9 89,4 77,5 82,6
27 Ambon 80,5 91,7 76,9 83,0
28 Gorontalo 77,7 89,2 75,5 80,8
29 Pangkalpinang 72,3 91,6 79,8 81,2
30 Batam 74,6 91,9 74,0 80,2
31 Manokwari 69,5 84,0 72,7 75,4
Rerata 79,7 89,1 76,1 81,6
Dalam rangka mengawal kebijakan BPOM berlandaskan Visi dan Misinya, yaitu
Obat dan Makanan terjamin, aman, bermutu dan bermanfaat, serta melindungi
masyarakat dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan diperlukan
upaya pengawasan yang intensif. Pemantauan terhadap mutu produk Obat dan
Makanan harus dilakukan secara terus menerus. Salah satu bentuk pemantauan yang
dilakukan adalah melalui analisis/pengujian laboratorium dan dilakukan sesuai
dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan. Kegiatan analisis/pengujian yang
dilakukan di laboratorium Badan POM dilakukan oleh staf yang kompeten, agar hasil
analisis valid san dapat dipercaya masyarakat dan juga dalam pengambilan tindak
lanjut yang diperlukan atau law enforcement. Kemampuan ini harus terus menerus
34
diperbaharui agar pengujian yang dilakukan tetap mengikuti perkembangan
teknologi terkini.
PPPOMN melakukan pengujian pengendalian mutu serta keamanan sediaan
farmasi berdasarkan Farmakope Indonesia dan buku resmi lainnya. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin berkembang pula jenis
sediaan obat, teknis analisis dan formulasi. Hal ini memberikan dampak kepada
pemerintah dalam hal ini PPPOMN dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan
dan ketrampilan dalam hal pengujian.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengujian
laboratorium di BPOM, diperlukan Bimbingan Teknis yang bersifat berkesinambungan
dan terus menerus sehingga akan meningkatkan kompetensi penguji dari waktu ke
waktu. Pada tahun 2019 telah dilakukan pelatihan dengan judul “Problem solving
Pengujian secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Menggunakan Detektor RID dan
Analisis Antiretroviral dalam Tablet Campurandilakukan , dilaksanakan dua tahap yaitu
8 – 12 Juli 2019 dan 5 – 9 Agustus 2019.
Tabel 10 Peserta Pelatihan Bimtek KONAPPZA
Peserta Bimbingan Teknis Peserta Bimbingan Teknis
No.
Tahap 1 Tahap 2
1 BBPOM di Bandung BBPOM di Semarang
2 BBPOM di Yogyakarta BBPOM di Surabaya
3 BBPOM di Serang BBPOM di Jakarta
4 BBPOM di Denpasar BBPOM di Samarinda
5 BPOM di Kupang BBPOM di Banjarmasin
6 BBPOM di Manado BBPOM di Mataram
7 BBPOM di Pontianak BPOM di Ambon
8 BBPOM di Palangka Raya BPOM di Kendari
9 BBPOM di Banda Aceh BBPOM di Medan
10 BBPOM di Pekanbaru BBPOM di Padang
11 BPOM di Bengkulu BPOM di Jambi
12 BPOM di Pangkal Pinang BPOM di Batam
13 BPOM di Gorontalo BBPOM di Palembang
14 BPOM di Palu BBPOM di Bandar lampung
15 BBPOM di Makassar BBPOM di Jayapura
16 BPOM di Manokwari
35
3.2.1.3. Bimbingan Teknis Analisis dengan Instrumen Bidang Kimia Pangan dan Air
Keamanan pangan merupakan salah satu isu sentral yang berkembang di masyarakat,
baik karena masih banyaknya kasus-kasus keracunan bahan pangan maupun semakin
meningkatnya kesadaran dan tuntutan masyarakat terhadap makanan yang sehat dan halal.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah melalui Undang-Undang Pangan No. 18 Tahun 2012 di
mana pada salah satu pasalnya mengatur tentang keamanan pangan. Keamanan pangan
diselenggarakan untuk menjaga pangan tetap aman, higienis, bermutu dan tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat.
Keamanan pangan juga dimaksudkan untuk mencegah cemaran biologis dan kimia
yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Badan POM telah mengeluarkan peraturan
36
Badan POM No. 5 tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam
Pangan Olahan dan No. 8 tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Kimia dalam
Pangan Olahan. Salah satu cemaran kimia yang diatur adalah Polisiklik Aromatik
Hidrokarbon (PAH) yang merupakan jenis cemaran kimia berbahaya bagi kesehatan, begitu
juga dengan cemaran logam berat timbal (Pb). Peraturan tersebut merupakan salah satu
komponen dalam sistem pengawasan pangan, dan pengujian merupakan bagian yang tidak
bisa terlepas dari sistem pengawasan tersebut.
Peningkatan kompetensi personel pengujian perlu dilakukan dalam rangka
implementasi Peraturan Badan POM tersebut. Pada tahun 2019 dilaksanakan Bimbingan
teknis analisis dengan instrumen dalam 2 (dua) tahap dengan materi Cemaran PaH dan
Cemaran Logam dalam Pangan Olahan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan teknis
pengujian mutu laboratorium melalui kuliah praktis, responsi dan praktik
Bimbingan Teknis Analisis Bidang Kimia Pangan dan Air diikuti oleh personel dari
33 Balai Besar/Balai POM dengan judul “Penetapan Kadar Polisiklik Aromatik Hidrokarbon
(PAH) dalam Produk Pangan secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dan
Penetapan Kadar Timbal (Pb) dalam garam secara Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)”.
Pelatihan ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada 8 - 12 April 2019 dan 22-
26 April 2019.
Narasumber pada Bimbingan Teknis Analisis dengan Instrumen Bidang Kimia
Pangan dan Air ini adalah Dr.Rer.nat. Budiawan pada tahap 1 dan Dr.Ir. Hanifah Nuryani
Lioe, M.Si. pada tahap 2 dengan mengenai teori dasar dan analisis Poliaromatik
Hidrokarbon (PaH) dalam produk pangan, teori dasar tentang Polisiklik Aromatik
Hidrokarbon (PAH) dan Logam berat. Output kegiatan ini untuk peningkatan kompetensi
teknis staf laboratorium Kimia Pangan dan Air BPOM (Balai Besar/Balai POM dan PPPOMN)
terkait pengujian cemaran logam berat dan kimia pada pangan sesuai Peraturan BPOM No.
5 tahun 2018 dan Peraturan BPOM No. 8 tahun 2018, serta untuk meningkatkan Standar
Ruang Lingkup Pengujian Pangan untuk Laboratorium Balai Besar/Balai POM.
37
Gambar 4. Pemaparan materi bimtek Bidang Kimia Pangan dan Air oleh
narasumber
Gambar 5. Kegiatan praktikum saat bimtek Bidang Kimia Pangan dan Air
3.2.1.4. Bimbingan Teknis Analisis dengan Instrumen Bidang Kimia OT, SK & Kosmetik
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kompetensi personel pengujian
di Balai Besar/Balai POM dan staf PPPOMN dalam ruang lingkup pengujian Kimia Obat
Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik dengan metode terkini, setiap tahun
dilakukan Bimbingan Teknis Bidang OT, SK dan Kos.
Bimbingan Teknis Bidang OT, SK dan Kos pada tahun 2019 diselenggarakan
dalam 2 tahap, yaitu tanggal 8-12 Juli 2019 dan 15-19 Juli 2019, dimana masing
masing tahap terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok peserta OT-SK dan kelompok
peserta Kosmetik. Kegiatan diikuti oleh peserta dari seluruh Balai Besar/Balai POM di
Indonesia dan PPPOMN.
38
Materi bimtek berupa Teori dan Praktikum.
Prof. Dr. rer. nat. Mochammad Materi disampaikan oleh Dr. rer. nat.
Yuwono, M.Si., Apt, dari Universitas Rahmana Emran Kartasasmita, Apt., dari
Airlangga Surabaya. Sekolah Institut Teknologi Bandung.
Instruktur : Instruktur :
I : Dian Permata, S.Si. dan Winda
I : Erita Lusianti, S.Si., M.Si., Apt.
Trinanda, S.Farm., Apt
II : Puspita Ayu W., S.Si., M.Sc., Apt. Attin Rachmawati, S.Si.
Dona Fitria, M.Si untuk tahap II.
II : Nur Fitria Saraswati, S.Farm., Apt.
Yudit Liske Kadang, S.Farm., Apt
39
Gambar 6. Bimbingan Teknis Bidang OTSK-Kos
40
BBPOM /
No. Nama Laboratorium
BPOM
20. Charles Manit, A.Md. Kosmetik
21. Vidya Nisnaini OTSK
Palangkaraya
22. Yunita Kosmetik
23. Rivai Endra Dwi Yulianto, S.Farm., Apt. OTSK
Banjarmasin
24. Lia Afriani, S.Si., Apt. Kosmetik
25. Silvia Nancy Tumbuan, S.Si. OTSK
Manado
26. Trysna Nova, S.Si. Kosmetik
27. Juniati, S.Si., Apt. OTSK
Kendari
28. Nurlela, S.Si., Apt. Kosmetik
29. Nurul Octavia Ariany, S.Farm., Apt. OTSK
Manokwari
30. Netriyuni Rozzadyah, S.Farm., Apt. Kosmetik
31. Suryatin Ode Mantra, A.Md., S.Farm. OTSK
Sofifi
32. Sitti Aisyah, S.Si., Apt. Kosmetik
33. Bahria, S.Si. OTSK
Mamuju
34. Sri Rahmawati, S.Farm, Apt. Kosmetik
2. Peserta Tahap II
41
No. Nama BBPOM / BPOM Laboratorium
21. Dra. Rahmi Rahayu, M.Si., Apt. OTSK
DKI Jakarta
22. Mawarni Tobing, A.Md. Kosmetik
23. Nani Trimulyaningsih, SKM. OTSK
Samarinda
24. Chairany Siregar., M.Pharm.Sci., Apt. Kosmetik
25. Dra. Masruriah Pana, Apt. OTSK
Makassar
26. Nurmayani, S.Si., Apt. Kosmetik
27. Sabaruddin, S.Si. OTSK
Gorontalo
28. Juhriah, S.Si, Apt. Kosmetik
29. Krisna Ayu Setiawati, S.Si. OTSK
Jayapura
30. Budi Astuti, S.Farm., Apt. Kosmetik
31. Adriani, A.Md. OTSK
Palu
32. Aurikhard Lameanda, S.Farm., Apt. Kosmetik
33. Nur Istifaiyah, S.Si. OTSK
PPPOMN
34. Yulianti, S.Farm., Apt. Kosmetik
Untuk mengetahui efektifitas bimtek dilakukan evaluasi melalui pre dan post test.
Persentase kenaikan nilai pretest ke post test setelah pelatihan untuk materi OT-SK
sebesar 55,4% , sedangkan untuk kosmetik sebesar 30,8 %
42
Kit Cemaran Mikroba pada Pangan”. Pelatihan ini dilaksanakan dua tahap, yaitu pada
tanggal 8 - 12 Juli 2019 dan 22-26 Juli 2019.
Narasumber pada bimbingan teknis analisis mikrobiologi ini adalah Prof. Dr. Harsi D.
Kusumaningrum dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Output dari kegiatan ini adalah
peningkatan kompetensi teknis staf laboratorium Mikrobiologi BPOM (Balai Besar/Balai
POM dan PPPOMN) terkait pengujian cemaran mikrobiologi pada pangan sesuai Peraturan
BPOM No. 13 tahun 2019, serta untuk meningkatkan kompetensi teknis verifikasi staf
Laboratorium BPOM (Balai Besar/Balai POM dan PPPOMN) terkait pengujian Test Kit
sebagai metode alternatif dan uji cepat (Skrining).
43
Gambar 8. Pelatihan Regional Deteksi EHEC 0157 di BBPOM Semarang
Tujuan dari program ini adalah sebagai peningkatan jumlah parameter pengujian di
laboratorium, sehingga kapasitas laboratorium baik di PPPOMN dan di Balai Besar/Balai
POM meningkat atau semakin diperkuat. Kapasitas pengujian mutu di laboratorium
merupakan bagian penting dari pengawasan obat dan makanan.
Pelatihan atau sosialisasi yang dilaksanakan adalah pengujian Enterohaemorrhagic
E.coli ke balai berupa pelatihan regional yang diikuti oleh Balai Besar/Balai POM. Selain
pelatihan implementasi dilakukan dengan pengembangan Metode Analisis. Kegiatan
dalam rangka implementasi dari program pelatihan JICA adalah sebagai berikut:
44
No. Implementasi JICA Tempat Peserta
Escherichia coli O157 pada Pangan
- Screening Escherichia coli O157
menggunakan metode Loop Mediated
Isothermal Amplification (LAMP)-
Bioluminescence pada Pangan
- Screening Salmonella spp.
menggunakan metode Loop Mediated
Isothermal Amplification (LAMP)-
Bioluminescence pada Pangan
- Screening Listeria monocytogenes
menggunakan metode Loop Mediated
Isothermal Amplification (LAMP)-
Bioluminescence pada Pangan
- Deteksi gen rfbe Enterohaemorrhagic
Escherichia coli O157 menggunakan
Realtime PCR pada Pangan
- Deteksi gen vt (Verotoksin)
Enterohaemorrhagic Escherichia coli
menggunakan Realtime PCR pada
Pangan
Bimbingan Teknis Analisis DNA Spesifik Species di Balai Besar/Balai POM Yogyakarta,
Semarang, dan Pontianak
Sampai tahun 2019, Badan POM telah mengembangkan 20 (dua puluh)
Laboratorium Biologi Molekuler di Balai Besar/ Balai POM, 14 (empat belas) diantaranya
adalah Laboratorium Biologi Molekuler yang baru dibentuk sejak tahun 2017 yaitu Balai
Besar POM di Jakarta, Gorontalo, Bengkulu, Jambi, Palangkaraya, Semarang, Manado,
Bandar Lampung, Pekanbaru, Padang, Palangkaraya, Kendari, Jayapura dan Palu. Selain
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, Laboratorium yang baru dibentuk tersebut
perlu peningkatan kompetensi pengujiannya agar segera mampu melakukan pengujian
sampel. Oleh karena itu, PPPOMN bekerja sama dengan 3 (tiga) Balai Besar POM
melaksanakan pelatihan regional terpadu pada tahun 2019 dengan tiga topik yang berbeda:
a. Deteksi DNA spesifik spesies pada produk olahan sederhana diselenggarakan di BBPOM
di Pontianak.
b. Deteksi DNA spesifik spesies pada produk yang mengandung DNA rendah
diselenggarakan di BBPOM di Semarang.
45
c. Validasi/verifikasi metode analisis DNA secara kualitatif diselenggarakan di BBPOM
Yogyakarta
46
Waktu & Narsumber Peserta Teori Praktikum
Tempat
dan Lingkungan dengan gel agarosa
9. Pelaporan dan 6. Pembuatan CP, LCP
Validitas Hasil dan LHU
Pengujian
Diskusi: Sistem Pengujian
DNA Spesifik Spesies
dalam Rangka Jaminan
Produk Halal
2. Deteksi Spesifik Spesies Pada Produk Yang Mengandung DNA Rendah di BBPOM di Semarang
BBPOM di Febriana Sari 16 1. Pengujian Porcine pada Deteksi Fragmen DNA cyt b
Semarang Era orang produk enzim porcine pada sampel yang
pada tanggal Widianingsih pencernaan (dasar diduga mengandung DNA
24-28 Juni hukum, deteksi spesies, rendah:
2019 basis DNA, porcine pada 1. Pembuatan CTAB
produk enzim 2. Penimbangan Sampel
pencernaan) Bahan baku dan Sedian
2. Teknik pengujian di Enzim Pencernaan
laboratorium DNA 3. Ekstraksi dan Isolasi
(akomodasi lingkungan, DNA
sterilitas, preparasi 4. Analisis DNA Hasil Isolasi
sampel n reagen menggunakan Nanodrop
mastermix) 5. PCR set up dan running
3. Deteksi DNA spesifik 6. Analisis sekuens DNA
porcine pada prod 7. Analisis DNA dengan
Enzim pencernaan : Elektroforesis
Ekstraksi dan Isolasi 8. Pembuatan CP, LCP dan
DNA LHU .
4. Deteksi DNA spesifik
porcine pada prod
Enzim pencernaan :
Amplifikasi DNA (PCR,
RTiPCR, barcoding)
5. Analisis hasil Ekstraksi
dan Isolasi DNA
(spektrofotometer dan
elektroforesis
6. Analisis dan Interpretasi
Hasil Rti PCR
7. Pelaporan dan Validitas
Hasil Pengujian
3. Validasi / Verifikasi Metode Analisis DNA Secara Kualitatif di BBPOM di Yogyakarta
BBPOM di Era 18 1. Prosedur Validasi Praktikum Validasi
Yogyakarta Widianingsih orang metode analisis dna Metode Ekstraksi DNA
pada tanggal Yulia Karyana menggunakan 1. Homogenisasi dan
47
Waktu & Narsumber Peserta Teori Praktikum
Tempat
8-14 D Realtime PCR ekstraksi, pengukuran
September 2. Prosedur Verifikasi konsentrasi &
2019 metode analisis dna kemurnian DNA
menggunakan 2. Pengenceran DNA,
Realtime PCR pembuatan mastermix
untuk pembuatan kurva
inhibitor
3. Pembuatan kurva
inhibitor, orientasi LOD
4. Menghitung mastermix
,pengenceran DNA
untuk LOD dan
spesifisitas
5. Pembuatan kurva LOD
dan spesifisitas
6. Elektroforesis DNA total
hasil ekstraksi serta
analisis hasilnya dan
analisis hasil
pembuatan kurva dan
spesifisitas
7. Menyusun data hasil
dan pembuatan
presentasi
Narasumber pelatihan tersebut Deteksi DNA spesifik spesies adalah personel dari
Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan. Peserta pelatihan berasal 14 Balai Besar/Balai POM yaitu DKI Jakarta, Gorontalo,
Bengkulu, Jambi, Palangkaraya, Semarang, Manado, Bandar Lampung, Pekanbaru, Padang,
Palangkaraya, Kendari, Jayapura dan Palu beserta balai penyelenggara.
48
Adapun hasil yang dicapai dalam pelatihan adalah sebagai berikut:
Tabel 13 Hasil Pelatihan Regional Terpadu untuk Deteksi DNA Spesifik Spesies
Topik Pelatihan Hasil Pelatihan
Deteksi spesifik 1. Pelatihan Internal BPPOM di Pontianak selama 5 hari sesuai jadwal yang
spesies pada direncanakan.
produk olahan 2. Praktikum di laboratorium terlaksana sesuai rencana yaitu deteksi fragmen
sederhana di DNA spesifik porcine pada produk olahan sederhana yakni daging olahan dan
BBPOM di mie instan menggunakan Real-Time PCR.
Pontianak 3. Laboratorium Mikrobiologi BPPOM di Pontianak telah memiliki ruangan
pengujian pengujian DNA yang didedikasikan untuk setiap tahap pengujian
serta Good Laboratory Practices sudah diterapkan dengan baik
4. Praktikum dilakukan untuk mendeteksi fragmen DNA porcine pada produk
olahan daging dan produk mie instan yang mengandung babi. Semua kontrol
positif memberikan hasil positif dan semua kontrol negatif tetap negatif, hal
tersebut menunjukan bahwa hasil praktikum sesuai dan valid. Hanya hasil
analisis DNA menggunakan Spektrofotometer DNA untuk pengukuran
konsentrasi dan kemurnian DNA yang memberikan hasil yang kurang
memuaskan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh alat Spektrofotometer DNA
yang tidak pernah dikalibrasi.
5. Pelatihan diikuti dengan jumlah peserta 19 orang. Pretest dan post test
dilakukan, rata-rata nilai pre-test adalah 52,9, sedangkan rata-rata nilai post-
test adalah 81,4. Dari hasil post-test, 4 orang mencapai nilai 100 dari rentang
nila 1 sampai 100.
Deteksi spesifik 1. Pelatihan Internal BPPOM di Semarang selama 5 hari sesuai jadwal yang
spesies pada direncanakan. Pelatihan diikuti oleh 16 peserta yang terbagi dalam 2 kelompok.
produk yang 2. Materi pelatihan teori meliputi landasan hukum pengujian halal, GLP
mengandung laboratorium pengujian DNA, isolasi dan ekstraksi DNA, deteksi DNA spesifik
DNA rendah di spesies porcine, analisis sekuens DNA, pelaporan dan validitas hasil pengujian.
BBPOM di Materi analisis sekuens DNA hanya dilakukan simulasi terkait kurang
Semarang mendungkungnya saran dan prasarana internet. Dengan demikian diharapkan
peserta dapat memahami prinsip-prinsip pengujian DNA dengan Realtime PCR.
3. Praktikum deteksi DNA spesifik spesies pada produk bahan baku enzim
pencernaan menggunakan Realtime PCR telah terlaksana. Sampel yang
digunakan dalam bentuk bahan baku dan sediaan obat. Proses isolasi
menggunakan MA PPOMN 23/BT/10, proses deteksi spesifik porcine
menggunakan MA PPOMN 76/BT/16, dan proses elektroforesis menggunakan
MA PPOMN 73/BT/16.
4. Penerapan Good laboratory practices sudah diterapkan dengan cukup baik,
dimana ruangan pengujian DNA telah terbagi menjadi ruangan timbang, Ruang
isolasi DNA, Ruang penambahan template DNA dan PCR, serta ruang
elektroforesis. Namun alur ruangan perlu disesuaikan dimana ruang
elektroforesis diletakan berjauhan dengan ruang ekstrasksi.
5. Pelatihan diikuti dengan jumlah peserta 16 orang. Pre test dan post test
dilakukan, rata-rata nilai pretest adalah 48,9, sedangkan rata-rata nilai post test
adalah 74. Peserta terbaik dalam pelatihan ini adalah Purnaning, S.Farm, Apt
dengan peningkatan nilai tertinggi yaitu 50 %.
Validasi/verifika 1. Bimbingan Teknis Regional BBPOM di Yogyakarta selama 5 hari sesuai jadwal
si metode yang direncanakan. Pelatihan diikuti oleh 18 peserta yang terbagi dalam 2
49
Topik Pelatihan Hasil Pelatihan
analisis DNA kelompok.
secara kualitatif 2. Materi pelatihan teori meliputi validasi verifikasi metode ekstraksi DNA dan
di Yogyakarta validasi verifikasi metode deteksi DNA dengan Realtime PCR. Dengan demikian
diharapkan peserta dapat memahami prinsip-prinsip validasi DNA dengan
Realtime PCR.
3. Praktikum di laboratorium terlaksana validasi verifikasi metode ekstraksi DNA
dan validasi verifikasi metode deteksi DNA dengan Realtime PCR. Sampel yang
digunakan dalam bentuk produk olahan daging (bakso). Proses isolasi
menggunakan 107/MBM/MA-PPPOMN/18, proses deteksi spesifik spesies
menggunakan MA PPOMN 74/BT/16, dan proses elektroforesis menggunakan
MA PPOMN 73/BT/16.
4. Penerapan Good laboratory practices sudah diterapkan dengan baik, dimana
ruangan pengujian DNA telah terbagi menjadi ruangan timbang, Ruang isolasi
DNA, Ruang penambahan template DNA dan PCR, serta ruang elektroforesis
dimana setiap ruangan dihubungkan dengan pass box.
5. Pelatihan diikuti dengan jumlah peserta 18 orang. Pre test dan post test
dilakukan, rata-rata nilai pretest adalah 60,3, sedangkan rata-rata nilai post test
adalah 83,2. Peserta terbaik dalam pelatihan ini adalah Dian Cahyaningsih,
S.Farm., Apt dengan peningkatan nilai tertinggi yaitu 34%.
50
Balai/Balai
No. Jadwal Judul
Besar POM
Diduga mengandung Metamfetamin secara
Reaksi Warna, KLT dan Spektrofotometri.
1. Cara Pendokumentasian yang baik
2. Keamanan Kerja di Laboratorium
23-29 Juni
3 Aceh 3. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
2019
4. Praktek Penetapan Kadar Domperidon dalam
Sediaan Tablet secara KCKT
1. Pelatihan Dasar Cara Berlaboratorium yang Baik
09-13 2. Penetapan Kadar Dimenhidrinat dalam Sediaan
4 September Surabaya Tablet (FI edisi IV) secara KCKT
2019 3. Penetapan Cemaran Organik Tadalafil dalam
Sediaan Tablet (USP 40) secara KCKT
Penetapan Kadar Kalsium, Kalium, dan Natrium
8-12 April
5 Ambon dalam Infus Ringer Laktat secara AAS (MA PPOMN
2019
12/OB/14, 13/OB/14, 14/OB/14)
26-30 Uji Disolusi Tablet Pil KB (Etinil Estradiol dan
Bandar
6 Agustus Levonorgestrel) secara KCKT dengan Detektor
Lampung
2019 Fluoresens.
2-6
7 September Bengkulu Disolusi Bromheksin
2019
1. Verifikasi Metode Analisis Penetapan Kadar
Tablet Tramadol Hidroklorida dan Asetaminifen
15-19 Juli
8 Padang secara KCKT
2019
2. Verifikasi Metode Analisa Identifikasi Senyawa
Turunan Amfetamin dalam Sediaan Padat
1. Identifikasi senyawa narkotika dan psikotropika
26-30
(NAPZA) dengan GC MS (MA PPOMN 2017)
9 Agustus Pekanbaru
2. Uji Disolusi Klindamisin Kapsul secara KCKT
2019
dengan Detektor RID (FI Ed V Hal 661)
19-23
Verifikasi PK Kanamycin for Injection dan
10 Agustus Jayapura
Streptomycin Injeksi secsra Ion Kromatografi
2019
1. Teori Uji Disolusi
13-17 Mei 2. Praktikum Verifikasi Metoda Zat Terlarut Hasil
11 DKI Jakarta
2019 Uji Disolusi Suspensi Ibuprofen
3. Praktikum Disolusi Tablet Etambutol
1. Verifikasi dan Penetapan Kadar Klindamisin
Kapsul secara KCKT Detektor Indeks Bias (USP
1-5 Mei
12 Denpasar 40/FI Ed V)
2019
2. Verifikasi dan Uji Disolusi Digoxin Tablet (Ph.
China)
1. Teknik Penimbangan dan Pemipetan yang baik
2. Cara Pendokumentasian yang baik dan Data
11- 15 Integrity
13 November Jambi 3. Uji Disolusi
2019 4. Verifikasi Metoda Penetapan Kadar Zat Terlarut
Hasil Uji Disolusi
5. Praktikum Verifikasi Metode Penetapan Kadar
51
Balai/Balai
No. Jadwal Judul
Besar POM
Zat Terlarut Hasil Uji Disolusi Kapsul Lepas
Tunda Omeprazole sesuai FI V dan USP 42
6. Verifikasi Unjuk Kerja Alat Disolusi (Medical
Calibration dan VPT)
7. Self Asesment Implementasi cara
Pendokumentasian yang baik
14-18
Identifikasi Obat dan NAPZA secara GC MS (MA
14 Oktober Bandung
PPPOMN)
2019
1. Cara Pendokumentasian yan baik dan data
Integrity
2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
3. Uji Disolusi
4. Praktikum Penetapan Kadar Dextrometorphan,
Phenylpropanolamin dan Clorfeniramin Maleat
18-22 dalam tablet campuran secara KCKT(USP 39)
15 November Banjarmasin 5. Praktikum Penetapan Kadar Zat Terlarut Hasil
2019 Uji Disolusi Dextrometorphan,
Phenylpropanolamin dan Clorfeniramin Maleat
dalam tablet campuran secara KCKT(USP 39)
6. Verifikasi Unjuk Kerja Alat Disolusi (Medical
Calibration dan PVT)
7. Self Asesment Implementasi cara
Pendokumentasian yang baik
1-5 Juli Pangkal Verifikasi Fisika Peralatan Disolusi, PVT, Disolusi
16
2019 Pinang Amoksisilin tablet
28 Okt-1 Verifikasi PK Kanamycin for Injection dan
17 Jayapura
Nov 2019 Streptomycin Injeksi secsra Ion Kromatografi
1. Good Laboratory Practices (GLP)
2. Cara Pendokumentasian yan baik dan data
Integrity
3. Cara Penimbangan dan Pemipetan yang baik
4. Dasar-dasar Pengujian dengan metode
Spektrofotometri
16-22
5. Dasar-dasar Pengujian dengan metoda Volumetri
18 Desember Manokwari
6. Praktikum Penetapan Kadar Metformin Tablet
2019
secara Spektrofotometri
7. Praktikum Penetapan Kadar Ampicillin Kaplet
secara Titrasi Iodometri
8. Self Asesment Implementasi GLP
9. Self Asesment Implementasi cara
Pendokumentasian yang baik
25-27 Investigasi Hasil Pengujian Laboratorium
19 September Kendari (Kosmetik, Obat,, Obat Tradisional, Suplemen
2019 kesehatan, Pangan dan Mikrobiologi)
19-21 Agus Penetapan kadar Magnesium trisilikat dalam tablet
20 Makasar
2019 campuran dengan aluminium secara AAS
9-13 1. Teori Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
21 Palu
September 2. Teori Disolusi
52
Balai/Balai
No. Jadwal Judul
Besar POM
2019 3. Praktikum Penetapan Kadar Zat Terlarut Hasil
Uji Kapsul Lepas Tunda Omeprazol (tahap asam
dan basa ) secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
2-6
1. PK FDC 4 secara KCKT
22 Desember Pontianak
2. PK Lopinapir Ritonavir dalam tablet secara KCKT
2019
26-30 1. Teori Disolusi
23 Agustus Kupang 2. Cara Pendokumentasian yang baik
2019 3. Uji disolusi Digoksin dalam Tablet
16-20
Verifikasi Identifikasi Amfetamin dan
24 September Manado
Metamfetamin Secara GCMS
2019
18-22 Identifikasi NAPZA pada sampel unknown dalam
25 November Samarinda bentuk sediaan tablet, cair (syrup), serbuk, dan
2019 rajangan secara KGMS.
1. Uji Penetapan Kadar Kalsium, Kalium, Natrium
Injeksi Ringer Laktat secara AAS (FI V Halaman
23-27
1104)
26 September Batam
2. Uji Penetapan Kadar Klorpromazin HCl secara
2019
spektrofotometri (FI V Halaman 715)
53
Tabel 15 Pelaksanaan Bimtek di Balai Besar / Balai POM Bidang Kimia Pangan dan Air
54
Tabel 16 Pelaksanaan Bimtek di Balai Besar / Balai POM Bidang OT SK Kos
Nama Balai
No. Besar/Balai Judul Bimbingan Teknis Tanggal
POM
1 Jakarta Identifikasi Sildenafil sitrat, tadalafil, vardenafil HCL, 18-22 Maret
norasetildenafil, thiosildenafil, thiodimethilsildenafil, 2019
hidroksihomosildenafil, hidroksithiohomosildenafil,
propoksifenil hidroksihomosildenafil, aminotadalafil,
Yohimbin HCL dan Metil testoterone dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan sediaan Padat dan
Cair Secara LC-MS/MS (18/OT-PK/16, 19/OT-PK/16)
2 Semarang 1. Verifikasi Identifikasi dan Penetapan Kadar Vitamin 22-26 Juli
B1, B2, Nikotinamida, B6, Biotin, Kofeion dan Asam 2019
Folat dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Padat dan
Cair secara KCKT dengan DetektorPhoto Diode
Array (MA 043/PK/17)
2. Verifikasi Identifikasi dan Penetapan Kadar Asam
Benzoat, Asam Sorbat, Metil Paraben, Etil Paraben,
Propil Paraben, dan Butil Paraben dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan Cair
Mengandung Madu Secara KCKT dengan Detektor
Photo Diode Array (MA/OTPK/17)
3 Medan Penetapan Kadar Aflatoksin dalam Obat Tradisional 25-29 Maret
Sediaan Padat secara KCKT dengan Detektor Fluoresen 2019
(48/OT/13)
4 Padang 1. Verifikasi Identifikasi Hidroklortiazid, Kofein, 21-25
Amfetamin Sulfat, Dietilpropion HCL, Furosemida, Oktober
Fenfluramin HCL, Fenolftalein, Bisakodil, 2019
Sibutramin HCL dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan Sediaan Padat dan Cair
Melalui Pemisahan dengan Solid Phase Extraction
Secara KCKT dengan Detektor Photodiode Array
(MA PPOMN No. 33/OTPK/17)
2. Verifikasi Identifikasi dan Penetapan Kadar Vitamin
B1, B2, Nikotinamida, B6, Biotin, Kofeion dan Asam
Folat dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Padat
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan
detektor Photo Diode Array (MA PPOMN No.
43/PK/17)
5 Pekanbaru 1. PK Vitamin E dalam SK Padat secara KCKT (MA 24-28 Juni
32/PK/17) 2019
2. Identifikasi dan Penetapan Kadar Vitamin B1, B2,
Nikotinamida, B6, Biotin, Kofein dan Asam Folat
dalam Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan detektor
Photo Diode Array (MA PPOMN No. 43/PK/17)
6 Jambi 1. Verifikasi Metode Analisa dan Identifikasi 15-19 Juli
famotidin, simetidin, dan ranitidin hidroklorida 2019
55
Nama Balai
No. Besar/Balai Judul Bimbingan Teknis Tanggal
POM
dalam obat tradisional secara KCKT dengan
detektor PDA (MA PPOMN 20/OT/16)
2. Dasar-dasar teknik pengujian Kualitatif (BKO)
dalam sediaan Obat Tradisional dan teknik
pengujian Kuantitatif dalam sediaan Suplemen
Kesehatan
3. Verifikasi Metoda Analisa dan Identifikasi/PK 15-19 Juli
Vitamin B1, B2, Nikotinamida, B6, Bioton, Kofein 2019
dan Asam Folat dalam Suplemen Kesehatan Sediaan
Padat secara KCKT PDA (MA PPOMN 43/PK/17)
7 Palembang Penetapan Kadar Metilsulfonilmetan dalam Suplemen 8-12 April
Kesehatan secara GC 2019
8 Banjarmasin Penetapan Kadar Glukosamin dalam Suplemen Kesehatan 17-21 Juni
secara KLT dan Spektrofotodensitometri (23/PK/16) 2019
9 Samarinda Identifikasi dan Penetapan Kadar Vitamin B1, B2, 23-27
Nikotinamida, B6, Biotin, Kofeion dan Asam Folat dalam September
Suplemen Kesehatan Sediaan Padat secara Kromatografi 2019
Cair Kinerja Tinggi dengan detektor Photo Diode Array
(MA PPOMN No. 43/PK/17)
10 Palu 1. Penetapan Kadar Glukosamin dalam Suplemen 9-13
Kesehatan secara KLT dan Spektrofotodensitometri September
(23/PK/16) 2019
2. PK Vitamin E campuran dengan A dan K
11 Ambon Penetapan Kadar Glukosamin dalam Suplemen Kesehatan 8-12 April
secara KLT dan Spektrofotodensitometri (MA PPOMN 2019
23/PK/16)
12 Denpasar 1. Penetapan Kadar Glukosamin dalam Sediaan 1-6
Suplemen September
2019
2. Penetapan Kadar Methyl Sulphonyl Methane (MSM)
dalam Suplemen Kesehatan
13 Kupang PK Biotin, Vitamin B1, B2, B3, B6, Asam Folat, Kofein dan 24-28 Juni
Vitamin C dalam Suplemen Kesehatan sediaan padat 2019
secara KCKT (MAPPOMN 43/OT-SK/17)
14 Serang 1. Identifikasi dan PK Vitamin ADEK dalam SK Padat 19-23
Agustus
2019
2. Identifikasi dan PK Asam Folat dalam SK Cair
15 Manokwari Identifikasi dan PK Logam Berat dalam OT 8-12 April
2019
16 Sofifi Identifikasi Furosemid dan HCT Secara KCKT 12-16
Agustus
2019
17 Kendari Identifikasi dan PK Vitamin B1, B2, Nikotinamid, B6, 17-21 Juni
Biotin, Kofein, Asam Folat dalam SK Padat dan Cair secara 2019
KCKT-PDA (MA PPOMN 43/SK/17)
18 Mataram Verifikasi PK Vitamin B12 pada SK Padat (MA 26/PK/16) 14-18
Oktober
56
Nama Balai
No. Besar/Balai Judul Bimbingan Teknis Tanggal
POM
2019
19 Surabaya 1. Pelatihan Dasar Cara Berlaboratorium yang Baik 22-26 Juli
2. Identifikasi dan PK Vitamin Retinil Asetat, Retinil 2019
Palmitat, Kolekalsiferol dan Fitomenadion dalam SK
padat secara KCKT-PDA
20 Bandung Identifikasi Metanol dalam OTSK Cair secara HS-GCMS 23-27
September
2019
21 Bandar Identifikasi BKO dalam Jamu Pelangsing secara GCMS 24-28 Juni
Lampung 2019
22 Gorontalo 1. Verifikasi Metode Analisis Penetapan Vitamin B 12-16
dalam Produk Suplemen Sediaan Sirup Secara Agustus
KCKT-PDA 2019
2. Identifikasi Hidroklortiazid, Kofein, Amfetamin
Sulfat, Dietilpropion HCL, Furosemid, Fenfluramin
HCL, Fenolftalein, Bisakodil dan Sibutramin HCL
dalam OT dan SK Sediaan Padat dan Cair Melalui
Pemisahan SPE secara KCKT-PDA
23 Jayapura 1. Ident dan PK Hg dan As (MA PPOMN No 04/OT/12) 22-26 Juli
2019
2. Ident Skrinning parameter pelangsing (MA PPOMN
No 33/OT/17)
24 Bengkulu Identifikasi Famotidin, Simetidin dan Ranitidin dalam OT 1-6
secara KCKT-PDA September
2019
25 Palangkaraya 1. Identifikasi Sildenafil sitrat, tadalafil, vardenafil 14-18
HCL, norasetildenafil, thiosildenafil, Oktober
thiodimethilsildenafil, hidroksihomosildenafil, 2019
hidroksithiohomosildenafil, propoksifenil
hidroksihomosildenafil, aminotadalafil, Yohimbin
HCL dan Metil testoteron dalam OT dan SK Padat
secara LC-MS/MS (18/OT-PK/16
2. Identifikasi Hidroklortiazid, Kofein, Amfetamin
Sulfat, Dietilpropion HCL, Furosemid, Fenfluramin
HCL, Fenolftalein, Bisakodil dan Sibutramin HCL
dalam OT dan SK Sediaan Padat dan Cair Melalui
Pemisahan SPE secara KCKT-PDA (033/OTPK/17)
57
Tabel 17 Pelaksanaan Bimtek di Balai Besar / Balai POM Bidang OT-SK Kos
Balai Besar/
No Instruktur Waktu Materi
Balai POM
1. Attin Manokwari 25 – 29 Maret Verifikasi Metode Analisis Identifikasi dan
Rachmawati 2019 Penetapan Kadar Oksibenzon, Metilbenziliden
Camphor, Butil Metoksi Dibenzoil Methan, Oktil
Metoksisinamat, Homosalat dan Oktil Salisilat
dalam Produk Kosmetik secara KCKT PDA
Banjarmasin 24 – 28 Juni a. Verifikasi Metode Penetapan Kadar Asam
2019 Dehidro Asetat secara KCKT PDA (MA
PPOMN 55/KO/13)
b. Verifikasi Metode Identifikasi Difenhidramin
secara Kromatografi Gas (05/KO/11)
Palangkaraya 23-29 Agustus a. Verifikasi MA Penetapan Kadar Asam
2019 Salisilat, Asam Benzoat, Asam Sorbat, 2
Fenoksi Etanol, Metil, Etil, Propil, Fenil, Butil,
Isobutil, Benzil dan Amil Paraben secara
KCKT PDA (MA 31/KO/16)
b. Pengujian MA Identifikasi Pewarna Simultan
Acid Orange 7 (CI 15510), Merah K3 (CI
15585), Jingga K1 (CI 12075), Violamin R (CI
45190), Methanil Yellow (CI 13065), Merah
K10 (Rhodamin B/CI 45170), Fat Brown B
(CI 12010) dan Naphthol Blue Black (CI
20470) dalam sediaan semi solida secara
KCKT PDA (MA 29/KO/16)
2. Nur Fitria Jayapura 25 – 29 Maret Verifikasi MA Identifikasi dan Penetapan Kadar
Saraswati 2019 Oksibenzon, Metilbenziliden Camphor, Butil
Metoksi Dibenzoil Methan, Oktil Metoksisinamat,
Homosalat dan Oktil Salisilat dalam Produk
Kosmetik secara KCKT PDA
58
Balai Besar/
No Instruktur Waktu Materi
Balai POM
2019 kosmetik secara Kromatografi Gas –
Spektroskopi Massa (KG-MS) (MA 049/KO/17)
3. Erita Lusianti Gorontalo 21-25 Januari Verifikasi dan Pengujian Penetapan Kadar
2019 Dioksan dalam Sampel Shampo Bayi secara GC
MS.
Denpasar 26-30 Agustus Verifikasi Identifikasi Klindamisin dalam
2019 Kosmetik Sediaan Solida secara LC MS/MS dan
Pengujian Identifikasi Klindamisin dalam Sampel
Bedak dan Krim secara LC MS/MS.
Bengkulu 7-11 Oktober Verifikasi dan Pengujian Identifikasi
2019 Metronidazol dan Mikonazol dalam Kosmetik
secara GC MS
Pangkal Pinang 2-6 Desember Verifikasi dan Pengujian Identifikasi
2019 Metronidazol dan Mikonazol dalam Kosmetik
secara GC MS.
59
Balai Besar/
No Instruktur Waktu Materi
Balai POM
Mataram 28 Oktober -1 Verifikasi Penetapan kadar Asam salisilat, Asam
November benzoate, Asam sorbet, 2-fenoksietanol, Metil
2019 paraben, Etil paraben, iso-Propil paraben, propil
paraben, iso-Butil paraben, iso-Butil paraben,
Butil paraben, dan Benzil Paraben dalam Produk
kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi – Photo Diode Array ( MA PPOMN No.
31/KO/16
.5 Yudit Liske Banda Aceh 8 – 12 April 1. Pengujian Penentuan kadar Dioxane dalam
Kadang 2019 Kosmetik secara Kromatografi Gas –
Spektrometri massa Head Space Sampler
2. Pengujian Identifikasi Metildibromo
Glutaronitril dalam produk kosmetik sediaan
semi solida secara kromatografi Gas-
Spektrometri Massa
3. Pengujian Identifikasi merah K10 dalam
produk kosmetik secara Kromatografi Lapis
Tipis - Spektrofotodensitometri
Bandar 8 – 12 Juli 2019 Identifikasi Verifikasi Metode Analisis Pewarna
Lampung Simulatan yang dilarang dalam kosmetk secara
KCKT
Samarinda 30 September - Validasi Metode Analisis Identifikasi Steroid
4 Oktober 2019 dalam produk kosmetik
Medan 4 - 8 November Verifikasi metode analisis penetapan kadar asam
2019 salisilat, asam benzoat, asam sorbat, 2-
fenoksietanol, metilparaben, etilparaben, iso-
propil paraben, propil paraben, iso-butil
paraben, butil paraben dan benzil paraben dalam
produk kosmetik secara kromatografi cair
kinerja tinggi – photo diode array.
60
Balai Besar/
No Instruktur Waktu Materi
Balai POM
Paraben, Butil Paraben, Benzil Paraben, dan
Amil Paraben dalam Produk Kosmetik secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode
Array (MA PPOMN NO. 30/KO/16)
2. Verifikasi Penetapan Kadar Asam Salisilat,
Asam Benzoat, Asam Sorbat, 2-Fenoksietanol,
Metil Paraben, Etil Paraben, Iso-Propil
Paraben, Propil Paraben, Fenil Paraben, Iso-
Butil Paraben, Butil Paraben dan Benzil
Paraben dalam Produk Kosmetik secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode
Array (MA PPOMN NO. 31/KO/16)
Serang 18 - 22 a. Verifikasi Metode Analisis Identifikasi
November Mikonazol dan Metronidazol dalam Produk
2019 Kosmetik secara GC-MS (MA PPOMN NO.
049/KO/17)
b. Analisis Identifikasi Mikonazol dan
Metronidazol dalam Produk Kosmetik secara
GC-MS (MA PPOMN NO. 049/KO/17) dalam
Produk Kosmetik Sediaan Anti Jerawat
c. Analisis Penentuan Kadar Dioksan dalam
Produk Kosmetik secara GC-MS HSS
(57/KO/MA-PPPOMN/18)
Tabel 18 Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Balai Besar / Balai POM Bidang MBM
61
Nama Tanggal Jumlah
No BB/BPOM Materi Pelatihan
Instruktur Terlaksana Peserta
Mikrobiologi
-SNI ISO/TS 11133-2:2012
(Pedoman Praktis Pengujian
Kinerja Media Biakan)
26—31 9
7 Jambi -Pemeliharaan dan Regenerasi Kemala
Agustus 2019 orang
Kultur Mikroba
-Rivew uji Angka Staphylococcus
aureus pada Pangan
-Uji Potensi Antibiotik Nistatin 1—6
17
8 Makassar -Verifikasi Uji Potensi Antibiotik Maria B.P September
orang
Nistatin 2019
Verifikasi MPN 23—27
11
9 Semarang Enterobacteriaceae dengan Kemala September
orang
metode SNI 2019
-Identifikasi dan Enumerasi
9—13
Bakteri Patogen pada Keracunan 15
10 Bandung Eni C. September
Pangan Secara Konvensional dan orang
2019
Rapid Test (Tempo, Vitek)
30
Pangkal Verifikasi Ident. Salmonella pada 4
11 Amelia September—4
Pinang Produk Obat orang
Oktober 2019
- Uji Angka Enterococci pada
AMDK dengan metode
penyaringan 30
9
12 Samarinda - Deteksi Aspergillus niger pada Eni C. September—4
orang
pangan Oktober 2019
- Deteksi Sacharomyces
cerevisiae pada pangan
-Verifikasi APM 28 Oktober—1
Enterobacteriaceae pada Sampel November
Palangka 14
13 Susu Pasteurisasi Sitoresmi 2019
Raya orang
-Teori JMHP (Ketidakpastian
Pengukuran Mikrobiologi)
-Prosedur Pemeliharaan Baku 4—8
Mikroba November
5
14 Manokwari -Verifikasi Metode Angka Amelia I 2019
orang
Lempeng Total pada Sediaan Obat
Cair (082/MI/17)
4—8
-Uji dan Verifikasi Vibrio cholerae 8
15 Palu Bu Eni November
dalam Pangan orang
2019
16—20
5
16 Manokwari -Pelatihan Dasar Laboratorium Kemala Desember
orang
2019
62
3.2.2 Peralatan sesuai dengan standar minimum peralatan
PPPOMN sebagai pembina Balai Besar/Balai POM melakukan rekomendasi untuk
perencanaan peralatan laboratorium 33 Balai Besar/Balai POM untuk pengadaan tahun
berikutnya berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia No. HK.04.01.1.22.04.18.2167 Tahun 2018 tentang Standar Minimum Peralatan
Laboratorium Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat.
PPPOMN memberikan rekomendasi dari aspek teknis pengujiannya. Beberapa hal
yang menjadi pertimbangan dalam melakukan rekomendasi alat adalah :
1. Urgensinya , keutamaan alat tersebut dilihat dari dari parameter yang akan diuji
dengan alat tersebut, ruang lingkup pengujian di Balai tersebut, hasil asessmen GLP
tahun sebelumnya serta Roadmap pengujian pada Balai tersebut.
2. Standar alat telah ada pengelompokan Balai POM sesuai dengan jumlah sampel yang
diuji sesuai dengan jumlah sampel yang akan diuji
3. Pengadaan alat yang sejenis dengan spesifikasi yang telah ada frekwensi pemakaian
alat dan juga pemenuhan timelinenya, merupakan catatan pertimbangan
3.2.3 Upaya Peningkatan Kapabilitas Pengujian BB/Balai POM, Melalui Kegiatan Sebagai
Berikut :
63
diperoleh benar benar berasal dari produk yang diuji dan bukan berasal dari
penyimpangan atau ketidaksesuaian dari mulai penanganan sampel, proses pengujian
dan pelaporan yang salah. Investigasi tersebut juga diperlukan untuk mencegah
komplain hasil uji laboratorium Badan POM yang TMS dengan produsen apabila hasil
pengujian produk yang disimpan oleh produsen selama masa edarnya masih
memenuhi spesifikasinya.
Hasil capaian salah satu Indikator Kinerja Utama Badan POM didalam Revisi
Rencana Strategis Badan POM tahun 2015-2019 yaitu Persentase Produk yang
Memenuhi Syarat telah lebih dari 100%. Berdasarkan laporan WHO pada tanggal 31
Januari 2018, bahwa 1 dari 10 obat yang beredar di negara berpenghasilan rendah dan
menengah adalah obat substandard atau obat palsu. Cheating terhadap Obat
Tradisional juga masih banyak ditemukan di pasaran. Berkaitan dengan laporan
tersebut, terdapat kemungkinan masih beredarnya produk yang TMS yang di
konsumsi oleh masyarakat sehingga perlu ditinjau kembali secara cermat apakah
pengawasan yang telah dilakukan terhadap produk yang beredar telah tepat.
64
dilakukan tindak lanjut, hasil pengujian tersebut perlu dilakukan investigasi terlebih
dahulu. Investigasi dilakukan untuk mengidentifikasi akar masalah hasil uji tidak
memenuhi syarat sebelum dilakukan uji ulang agar hasil TMS tersebut dijamin
validitasnya.
3. Beberapa dispute yang terjadi antara laboratorium BPOM dengan Industri.
Terkait hal tersebut diatas, maka diperlukan suatu forum diskusi yang
membahas konsep prosedur yang dapat digunakan sebagai acuan di laboratorium
BPOM dalam menjamin validitas hasil pengujian Obat Tidak Memenuhi syarat. Dari
hasil pemaparan teori bahwa hasil diskusi ini diharapkan dapat bermanfaat dalam
meningkatkan jaminan mutu hasil pengujian di laboratorium pengujian di BPOM.
65
sesuai kompetensinya atau merupakan metoda untuk mengetahui unjuk kerja laboratorium
melalui uji banding antar laboratorium. Sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2017,
laboratorium yang mengikuti kegiatan uji profisiensi dapat dikatakan telah
mengimplementasikan standar tersebut dalam hal penjaminan mutunya. Tujuan utama
dilakukannya uji profisiensi adalah untuk menyediakan perangkat jaminan mutu bagi
laboratorium-laboratorium dalam membandingkan kinerja suatu laboratorium terhadap
laboratorium lain yang sejenis, sehingga dapat mengambil langkah perbaikan yang
diperlukan bila ada ketidaksesuaian. Selain itu, hasil dari kegiatan uji profisiensi ini dapat
digunakan secara luas untuk beberapa tujuan, salah satunya adalah untuk memenuhi
persyaratan dalam mengajukan akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Uji profisiensi yang dilakukan di PPPOMN merupakan salah satu kegiatan
pembinaan kemampuan teknis pengujian Laboratorium penguji pada umumnya, khususnya
untuk Laboratorium Balai Besar/ Balai POM, disamping juga merupakan salah satu
prosedur penjaminan keabsahan hasil pengujian laboratorium seperti yang dipersyaratkan
dalam ISO/IEC 17025 : 2017. PPPOMN menyelenggarakan uji profisiensi sebagai program
yang dilakukan rutin setiap tahun, yang terdiri dari berbagai produk yaitu pangan, obat
tradisional, kosmetik, obat dan suplemen kesehatan dengan berbagai parameter uji sesuai
persyaratan pada produknya. Tahun 2019 PPPOMN menyelenggarakan uji profisiensi
dengan 15 judul, sebagai berikut:
Tabel 19 Uji Profisiensi Tahun 2019
66
BIDANG JUDULPESERTA PESERTA
kosmetik Lab Eksternal: 2
10. Deteksi Salmonella spp pada jamu Lab BPOM: 33
bentuk serbuk Lab Eksternal: 0
11. Deteksi Salmonella spp pada Obat Lab BPOM: 31
Lab Eksternal: 1
12. Deteksi Salmonella spp pada Suplemen Lab BPOM: 31
Kesehatan Lab Eksternal: 1
13. Deteksi Fragmen DNA Porcine pada Lab BPOM: 17
Pankreatin Lab Eksternal: 2
14. Deteksi Fragmen DNA Porcine pada Lab BPOM: 20
Kornet Lab Eksternal: 3
PRODUK BIOLOGI 15. Uji Endotoksin Bakteri pada Injeksi Lab BPOM: 29
DAN TOKSIKOLOGI Furosemide 10 mg/mL dengan Metode Lab Eksternal: 1
Jendal Gel
67
No Kendala Permasalahan Dampak Tindak lanjut yang dilakukan
68
standar lainnya. Namun tidak semua standar mutu obat /bentuk sediaan tercantum
pada farmakkope. Untuk itu perlu dikembangkan metode analisis Obat dan NAPPZA
sehingga BPOM memiliki acuan dalam melakukan pengujian obat yang beredar. Pada
tahun 2019 telah dilakukan pengembangan Metode Analisis sebanyak 49 Metoda
terdiri dari 39 Validasi Metoda dan 10 Verifikasi Metoda. Judul Metode Analisis dapat
dilihat pada Lampiran 8.
69
1. Adanya tambahan SDM (CPNS), yang ikut membantu pengembangan MA
2. Frekuensi pembahasan dengan narasumber yang lebih banyak (4 kali)
3. Frekuensi Sidang Pleno yang lebih banyak (2 kali)
3.3.1.3 Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Bidang Kimia Pangan dan Air
Pengembangan MA didasarkan pada pemenuhan terhadap peraturan dan
permintaan dari Kedeputian Tiga. Target pengembangan metode analisis atau
validasi/verifikasi MA di Bidang Kimia Pangan dan Air tahun 2019 adalah 28 MA.
Jumlah MA yang berhasil divalidasi mencapai 29 MA, melebihi target awal.
Secara umum, pengembangan MA Bidang Kimia Pangan dan Air melampaui
target yang telah ditetapkan namun pengembangan MA Sub Bidang Mutu dan Gizi
belum sesuai target disebabkan beberapa MA yang telah direncanakan tidak
mendapatkan hasil optimasi dan validasi yang memenuhi syarat dan sejumlah pereaksi
dan suku cadang yang diperlukan belum tersedia. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan terhadap perencanaan pengembangan MA yang telah ditetapkan
sebelumnya, sehingga pengembangan MA yang dilakukan berdasarkan ketersedian
baku pembanding, pereaksi, suku cadang, dan bahan fungsional yang tersedia.
3.3.1.4 Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Laboratorium Bidang Mikrobiologi
dan Biologi Molekuler
Pengembangan MA didasarkan pada pemenuhan terhadap peraturan dan
permintaan dari kedeputian serta adanya sampel kasus. Target pengembangan metode
analisis atau validasi/verifikasi MA di bidang MBM tahun 2019 adalah 40 MA. Seluruh
laboratorium di bidang MBM telah membuat usulan kebutuhan terkait pengembangan
MA (media, kit, pereaksi, baku pembanding dan peralatan/bahan, dsb). Pembahasan
protokol dan hasil validasi MA dilakukan bersama narasumber sebagai berikut:
No. Laboratorium Narasumber Asal
Mikrobiologi pangan, Prof. Dr. Ir. Harsi Institut Pertanian Bogor (IPB)
1. kosmetik dan OT D.
Kusumaningrum
2. Mikrobiologi obat dan Marlia Singgih Institut Teknologi Bandung (ITB)
suplemen kesehatan Wibowo, Ph.D
3. Biologi Molekuler Debbie S. R., Ph.D Institut Teknologi Bandung (ITB)
70
Tabel 21 MA Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler
Jumlah MA
Total Total
Sub Lab/ Validasi Verifikasi
No Lab Ren- reali- Capaian
Pengujian Ren- Reali- Ren- Reali-
cana sasi (%)
cana sasi cana sasi
1 Potensi Antibiotik Obat - - - - - -
Obat - - 10 10 10 10
2 Sterilitas
Alkes - - 1 1 1 1
Cemaran mikroba obat - - 4 6 4 6
3 obat dan sulemen Suplemen
- - 1 3 1 3
kesehatan kesehatan
OT - - - - - -
Cemaran mikroba OT,
4 Kosmetik - - - - - -
Kos dan Pangan
Pangan - - 14 22 14 22 130%
Obat, produk
Mikrobiologi dan 1 1 - - 1 1
biologi
5 Biologi Molekuler
Suplemen
Obat dan SK 1 1 - - 1 1
Kesehatan
Mikrobiologi dan OT - - - - - -
6 Biologi Molekuler OT, Kosmetik 1 1 - - 1 1
Kos dan Pangan Pangan 2 2 5 5 7 7
Total 5 5 35 47 40 52
71
2020 dapat dikembangkan mengikuti perkembangan teknologi dan acuan yang
mutakhir.
Kompetensi SDM, sarana/prasarana laboratorium, rencana program validasi
metode analisis, sebagai upaya antisipasi perkembangan IPTEK dan kondisi lingkungan
diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh pada tahun 2020. Peningkatan kompetensi
laboratorium terkait pengujian mikrobiologi molekuler dan cemaran mikroba pada
produk Obat, Suplemen Kesehatan, Obat Tradisional, Kosmetik dan Pangan akan
mendukung perencanaan kegiatan pengembangan dan validasi MA dengan lingkup
pengawasan produk yang lebih luas (kedeputian 1, 2, 3). Peningkatan jumlah MA yang
dibuat pada 2019 (52 MA) mengalami peningkatan 63% dibanding tahun 2018 (32
MA).
72
3.3.1.5 Validasi/Revalidasi/Verifikasi Metode Analisis Laboratorium Produk Biologi
dan Toksikologi
Jumlah MA yang dihasilkan pada tahun 2019 adalah 19 judul yang terdiri dari
5 judul MA Laboratorium Produk Biologi, 11 Judul MA Laboratorium Toksikologi dan 3
judul MA Laboratorium Hewan percobaan, sedangkan tahun 2018 adalah 13 Judul
yang terdiri dari 6 judul MA Laboratorium Produk Biologi dan 7 Judul MA
Laboratorium Toksikologi. Penambahan jumlah MA tahun 2019 karena meningkatnya
kebutuhan uji endotoksin bakteri untuk produk baru dan penambahan metode uji.
Pada Sidang Pleno Tahap I diikuti oleh 92 peserta yang terdiri dari PPPOMN,
Kedeputian Bidang Pengawasan Obat NAPPZA, Balai Besar POM di Bandung dan Balai
Besar POM di Surabaya.
• Prof, Slamet Ibrahim S.,DEA. Apt. (ITB) membahas Metode Analisis Bidang Baku
Pembanding
• Prof. Dr.rer.nat.M.Yuwono,M.Sc.,Apt. (UNAIR) membahas Metode Analisis Bidang
Kimia Obat dan NAPPZA
• Dr.rer.nat.R ,Emran Kartasamita, M.Si Apt. (ITB) membahas Metode Analisis Bidang
Kimia Pangan Air
• Dr. Riesta Primaharinastiti, S.Si., M.Si., Apt. (UNAIR) membahas Metode Analisis
Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
• Marlia Singgih Wibowo Ph.D. (ITB) membahas Metode Analisis Bidang Mikrobiologi
dan Biologi Molekuler Obat dan Sterilitas
• Prof. Dr. Ir. Harsi D Kusumaningrum (IPB) membahas Metode Analisis Bidang
Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Obat Tradisional, Kosmetik, Pangan
73
• Dr. Maria Immaculata Iwo, M.Si.,Apt. (ITB) membahas Metode Analisis Laboratorium
Produk Biologi dan Toksikologi
Sidang Pleno Tahap II diikuti oleh 124 peserta terdiri dari PPPOMN, Kedeputian Bidang
Pengawasan Obat NAPPZA, Balai Besar POM di Semarang, Balai Besar POM di Jakarta
dan Balai Besar POM di Serang .
Narasumber pada kegiatan ini adalah
• Prof, Slamet Ibrahim S.,DEA. Apt. (ITB) membahas Metode Analisis Bidang Baku
Pembanding
• Prof. Dr.Rer.Nat.M.Yuwono,M.Sc.,Apt. (UNAIR) membahas Metode Analisis Bidang
Kimia Obat dan NAPPZA
• Dr.rer.nat.R ,Emran Kartasamita, M.Si Apt. (ITB) membahas Metode Analisis Bidang
Kimia Pangan Air
• Dr. rer.nat. Endang Lukitaningsih, M.Si., Apt. (UGM) membahas Metode Analisis
Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
• Prof. Dr. Ir. Harsi D Kusumaningrum (IPB) membahas Metode Analisis Bidang
Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Obat Tradisional, Kosmetik, Pangan
• Prof.Dr.Debbie S Retnoningrum, Apt (ITB) membahas Metode Analisis Bidang
Mikrobiologi dan Biologi Molekuler
• Marlia Singgih Wibowo Ph.D. (ITB) membahas Metode Analisis Laboratorium
Produk Biologi dan Toksikologi
Workshop Sidang Pleno Metode Analisis dengan total MA yang disetujui untuk tahun
2019 adalah 227 MA.
3.3.1.7 Peningkatan Kapasitas Lab/ Refreshment / Replacement
Dalam rangka meningkatkan kapasitas laboratorium PPPOMN pada tahun 2019
diadakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Laboratorium/ Refreshment / Replacement
Alat Laboratorium. Terdapat 5 paket kegiatan tersebut. Alat alat ini merupakan usulan
kebutuhan dari seluruh Bidang/Laboratorium di PPPOMN.
Justifikasi diadakannya Alat - alat ini antara lain :
1. Untuk pengembangan pengujian / memperluas cakupan pengawasan
2. Untuk meningkatkan Ruang lingkup kalibrasi.
3. Untuk menggantikan alat lama yang sudah rusak.
4. Untuk safety dalam penimbangan baku pembanding yang berbahaya.
5. Untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan baku pembanding.
74
6. Untuk meningkatkan fungsi alat yang sudah ada.
7. Dan lain lain
Pengadaan alat dalam rangka Peningkatan Kapasitas Laboratorium /
Refreshment / Replacement alat laboratorium tahun anggaran 2019 yang terdiri atas 5
paket, semuanya sudah terlaksana, kecuali paket 2.
Pengadaan alat paket 2 mengalami kegagalan ketika sudah dilakukan Kontrak.
Kegagalan Pengadaan Alat Laboratorium Paket 2 dikarenakan Putus Kontrak dengan
penyedia (Supplier) dimana sampai batas akhir masa kontrak (15 Desember 2019)
tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak. Adapun nilai kontrak
paket ini sebesar Rp1.219.240.000,-.
Pengadaan Alat Laboratorium Paket 2 tersebut dimaksudkan untuk menambah
ruang lingkup kalibrasi suhu dan kelembaban untuk Laboratorium Kalibrasi. Dampak
dari kegagalan pengadaan ini salah satunya menghambat pengerjaan sampel kalibrasi
(thermometer digital dan thermohygrometer), sehingga tahun 2020 perlu
dianggarkan kembali untuk Pengadaan Alat Laboratorium Paket 2.
Sesuai dengan Peraturan BPOM No. 26 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan Nasional (PPPOMN) membentuk Bidang Baku Pembanding setingkat eselon 3
untuk menjalankan fungsi dalam pengembangan dan pengelolaan baku pembanding
untuk menunjang kegiatan pengujian laboratorium di lingkungan BPOM.
75
baku primer pangan dan baku primer obat tradisional, suplemen kesehatan dan
kosmetik; reagensia; bahan fungsional/suku cadang; dan bahan pengemas.
Pengadaan dilakukan dengan cara pengadaan langsung. Selain melalui pengadaan
langsung, pengadaan bahan baku juga didukung dengan keterlibatan industri
farmasi. Pada tahun 2019 ada 9 (sembilan) jenis bahan baku yang didapatkan dari
industri farmasi.
Dalam rangka Pengembangan Baku Pembanding juga dilakukan serangkaian
kegiatan pelatihan dalam dan luar negeri yang diikuti oleh staf Bidang Baku
Pembanding. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi personel dalam
pengujian Baku Pembanding sehingga diharapkan dari tahun ke tahun jenis Baku
Pembanding yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pengawasan obat dan
makanan. Ada 20 pelatihan yang diikuti oleh staf Bidang Baku Pembanding
termasuk In House Training “Persiapan Akreditasi ISO 17034 sebagai Produsen
Bahan Acuan”. In House Training ini merupakan langkah bidang baku pembanding
dalam rangka persiapan Akreditasi ISO 17034, sehingga kepercayaan masyarakat
terhadap baku pembanding yang dihasilkan meningkat.
Kegiatan yang merupakan meeting luar negeri yang diikuti Bidang Baku
Pembanding untuk meningkatkan kompetensi dan memperluas jejaring adalah
‘APFAN PT2 Workshop 'Food Analysis: Proficiency Testing and Reference Materials'
yang diselenggarakan di Thailand pada tanggal 19 – 21 Juni 2019 dan “7th Asian
Conference on Coordination Chemistry (ACCC7) 2019” yang diselenggarakan di
Malaysia pada tanggal 15 – 18 Oktober 2019.
76
(tiga) uji profisiensi (penetapan kadar kapsul piroksikam secara HPLC, penetapan
kadar serbuk nitrofurazone secara Spektrofotometri UV-Vis, dan penetapan pH
serbuk asetilsistein) yang diikuti pada tahun 2019 dengan penyelengara (provider)
uji profisiensi adalah Bureau of Drug and Narcotic, Department of Medical Sciences,
Ministry of Public Health, Thailand, dimana semua hasilnya inlier.
Mengacu pada ISO 17034 bahwa produsen bahan acuan membutuhkan uji
antar laboratorium dalam menentukan ‘assign value’ atau ‘nilai benar’ baku
pembanding, dan mengacu pada ISO 17025: 2005 bahwa dalam rangka jaminan
hasil pengujian maka laboratorium pengujian baku pembanding perlu melakukan
uji kolaborasi antar laboratorium. Penetapan kadar baku pembanding dilakukan
melalui uji kolaborasi dengan minimal tiga laboratorium yaitu PPPOMN/Balai
unggulan baku pembanding dengan dua laboratorium BBPOM kolaborator di
Indonesia.
Balai unggulan baku pembanding adalah BBPOM di Yogyakarta. BBPOM di
Yogyakarta dalam melaksanakan tugasnya masih dalam koordinasi PPPOMN.
Sebagian besar proses perencanaan, proses pengadaan, pengemasan, penyimpanan,
dan pendistribusian baku pembanding dilakukan oleh PPPOMN. Sedangkan balai
kolaborator ada 16 BBPOM yang terdiri dari BBPOM di Medan, BBPOM di Padang,
BBPOM di Bandar Lampung, BBPOM di Jakarta, BBPOM di Bandung, BBPOM di
Semarang, BBPOM di Yogyakarta, BBPOM di Surabaya, BBPOM di Denpasar, BBPOM
di Mataram, BBPOM di Banjarmasin, BBPOM di Samarinda, BBPOM di Makassar,
BBPOM di Manado, BBPOM di Pekanbaru, dan BBPOM di Pontianak.
Pada tahun 2019, ada 20 jenis calon Baku Pembanding yang dilakukan uji
kolaborasi dari 94 jenis calon Baku Pembanding. Uji kolaborasi ini belum dapat
dilakukan untuk semua pengujian baku pembanding. Hal ini karena keterlambatan
kedatangan bahan baku; ketersediaan baku pembanding primer; serta kemampuan,
fasilitas, dan jumlah kolaborator yang masih terbatas.
77
pengukuran, uji kolaborasi; pembahasan hasil uji Baku Pembanding; sertifikasi;
pengemasan; penyimpanan; dan distribusi baku pembanding.
Pembahasan hasil uji Baku Pembanding bertujuan untuk membahas hasil
pengujian calon Baku Pembanding yang secara pengujian sudah valid dengan
narasumber. Setelah pembahasan diterima maka calon baku pembanding disahkan
menjadi BPFI (Baku Pembanding Farmakope Indonesia) atau BPL (Baku
Pembanding Laboratorium). Pada tahun 2019 kegiatan dilaksanakan dalam tiga
tahap, yaitu :
a. Tahap pertama dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 22 – 23 Agustus 2019
dengan Narasumber Dr. Ilma Nugrahani, M.Si (ITB) dan Prof. Dr. Sudibyo
Martono, MS. Apt. (UGM). Pembahasan ini dihadiri oleh perwakilan dari Balai
Kolaborator baku pembanding yaitu BBPOM di Jakarta, BBPOM di Surabaya,
BBPOM di Pekanbaru, BBPOM di Medan, BBPOM di Samarinda, BBPOM di
Pontianak, BBPOM di Bandung, PPPOMN dan Balai Unggulan Yogyakarta. Ada 25
jenis yang dibahas yaitu 14 jenis dari PPPOMN dan 11 jenis dari BBPOM
Yogyakarta.
b. Tahap kedua dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 23 -24 Oktober 2019 dengan
Narasumber Prof. Dr. Slamet Ibrahim, DEA. Apt. (ITB) dan Prof. Dr. Sudibyo
Martono, MS. Apt. (UGM). Pembahasan ini dihadiri oleh perwakilan Balai
Kolaborator baku pembanding BBPOM di Yogyakarta, BBPOM di Bandung,
BBPOM di Denpasar, BBPOM di Jakarta, BBPOM di Padang, BBPOM di Makassar,
BBPOM di Pekanbaru, BBPOM di Pontianak, BBPOM di Semarang, BBPOM di
Surabaya, Kedeputian 1, 2 dan 3, Industri Farmasi PT. Ferron dan Industri
Farmasi PT. Mestika Farma. Ada 36 jenis yang dibahas yaitu 26 jenis dari
PPPOMN dan 10 jenis dari BBPOM Yogyakarta.
c. Tahap ketiga dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 9 – 10 Desember 2019
dengan Narasumber Prof. Dr. Slamet Ibrahim, DEA. Apt. (ITB) dan Prof. Dr.
Sudibyo Martono, MS. Apt. (UGM). Pembahasan ini dihadiri oleh perwakilan
Balai Kolaborator baku pembanding BBPOM di Yogyakarta, BBPOM di
Semarang, BBPOM di Jakarta, BBPOM di Mataram, BBPOM di Padang, BBPOM di
Makassar, BBPOM di Manado, BBPOM di Banjarmasin, Kedeputian 1, 2 dan 3,
Industri Farmasi dari PT. Meprofarm dan PT. Sanbe Farma. Ada 33 jenis yang
dibahas yaitu 19 jenis dari PPPOMN dan 14 jenis dari BBPOM Yogyakarta.
Calon baku pembanding yang diajukan dapat diterima dan diadopsi sebagai
baku pembanding BPFI dan BPL sebanyak 93 jenis dan 1 jenis ditolak karena bahan
78
tidak memenuhi syarat, sehingga pada tahun 2019 tersedia 569 jenis BPFI/BPL.
Daftar baku pembanding pada pembahasan hasil uji tahun 2019 dapat dilihat pada
Lampiran 4. Pada tahun 2019 juga dihasilkan 37 Metode Analisis.
79
Gambar 13. Pembahasan Hasil Uji Baku Pembanding
80
3.3.1.10. Workshop Staf PPPOMN
1. Workshop Bidang Kimia Obat, NAPPZA
Laboratorium Obat Bidang Kimia Obat NAPPZA dalam dua tahun terakhir telah
melaksanakan pengujian obat program yang berasal dari Sub Dit HIV Ditjen P2PML dan
Dit Was Kemanan Mutu dan Ekspor Impor Obat NAPPZA. Sediaan yang diuji adalah obat
antiretroviral dengan parameter Penetapan Kadar, Uji Disolusi, Keseragaman Sediaan, dan
Cemaran. Salah satu parameter uji yang perlu ditingkatkan kompetensinya yaitu
parameter uji disolusi. Uji disolusi adalah parameter untuk melihat profil kelarutan obat
dalam tubuh manusia. Perkembangan bentuk sediaan mempengaruhi profil disolusinya
serta metode uji disolusinya, sehingga kompetensi ini perlu ditingkatkan secara
berkesinambungan.
Workshop Bidang Kimia Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif
pada tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 15-16 April 2019. Workshop ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf bidang Kimia Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif dalam melakukan pengujian dengan
menggunakan alat uji disolusi serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan staf
dalam melakukan verifikasi uji disolusi.
Workshop ini diikuti oleh 40 orang (empat puluh) peserta dari PPPOMN, 1 orang
peserta dari Direktorat Standardisasi Obat,
Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif,
dan 2 orang peserta dari Subdit Registrasi Obat
Generik. Materi workshop terdiri dari teori dan
praktek. Materi Teori terdiri dari teori Uji Disolusi
dan teori tentang Validasi Metode Analisis Disolusi
disampaikan oleh narasumber Prof. Dr. Yeyet
Cahyati S, Apt. dari ITB serta Teori Pengujian Disolusi, Mechanical Calibration dan
Performance Verification Test (PVT) disampaikan oleh Henry Fareira dari PT.Abadi Nusa.
Sedangkan Materi Praktek berupa Verifikasi alat Uji Disolusi termasuk Mechanical
Calibration dan Performance Verification Test (PVT) serta Penetapan Kadar hasil uji zat
terlarut Abacavir secara Spektrofotometer UV-Vis
81
kosmetik yang semakin beragam menuntut tersedianya penguji yang kompeten baik
dalam hal pengujian maupun pengembangan metode analisis. Salah satu media untuk
mencapai hal tersebut adalah melalui Pelatihan/Workshop.
Kompetensi personel penguji di Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen
Kesehatan dan Kosmetik selalu ditingkatkan melalui Workshop Staf Bidang Kimia OT, SK
dan Kosmetik yang dilakukan setiap tahun.
Workshop Bidang Kimia OT, SK dan Kosmetik pada tahun 2019 dilaksanakan
selama 5 hari yaitu pada tanggal 10-14 Juni 2019. Workshop ini bertujuan meningkatkan
kompetensi staf Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
(Bidang Kimia OT, SK dan Kosmetik) terkait pengujian secara LC-MS/MS-QToF dan GCMS
yang merupakan metode pengujian dengan tingkat kesulitan tinggi.
Materi workshop terdiri dari teori dan praktek.
Materi Teori berupa :
a. Pengujian Pewarna Dilarang dalam Produk Kosmetik secara LC-MS/MS, disampaikan
oleh Narasumber Bp. Sunardi, M. Si dari Universitas Indonesia.
b. Pengujian Skrining BKO dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan secara GCMS,
disampaikan oleh Bp. Andreas, S. Si, M. Si dari LIPI Serpong.
Sedangkan Materi Praktek berupa :
a. Pengujian Pewarna Dilarang dalam Produk Kosmetik secara LC-MS/MS-QToF
b. Pengujian Skrining BKO dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan secara GCMS.
Peserta adalah seluruh personel penguji Bidang Kimia OT, SK dan Kosmetik, berjumlah 18
orang. Workshop berjalan dengan lancar, meskipun metode yang dicobakan pada LC
MS/MS QToF masih diperlukan optimasi lebih lanjut, sedangkan pengoperasian GC MS
yang relatif masih baru, perlu lebih sering dioperasionalkan sehingga keterampilan
penguji dalam operasional dan interpretasi alat lebih maksimal.
3. Workshop Bidang Kimia Pangan dan Air
Workshop bidang Kimia Pangan dan Air tahun 2019 berjudul ‘Penetapan Simultan
Kadar NDMA dan NDEA dalam Kornet dan Sosis secara LC-MS/MS’, bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan staf Bidang Kimia Pangan dan Air dalam pengujian nitrosamin
(khususnya NDMA dan NDEA) dalam daging olahan serta meningkatkan keterampilan
dalam mengoperasikan instrumen LC-MS/MS dan troubleshooting-nya. Workshop
dilaksanakan pada tanggal 2-6 Desember 2019. Kegiatan meliputi pelatihan teknis
pengujian mutu laboratorium melalui kuliah praktis, responsi dan praktek. Penyampaian
teori mengenai pengujian nitrosamin dalam pangan, teknik preparasi sampel, dan analisis
pangan secara LC-MS/MS dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2019 oleh Suwidji
82
Wongso, Ph.D. dari PT. Angler BioChemlab. Peserta workshop adalah staf Bidang Kimia
Pangan dan Air PPPOMN sebanyak 16 peserta.
Workshop bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler tahun 2019 dengan judul ‘Uji
Potensi Antibiotika Dengan Mertode Turbidimetri’, bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kompetensi peserta dalam melakukan Uji
potensi antibiotika dengan menggunakan metode turbidimetri. Pelatihan internal
dilaksanakan pada tanggal 15- 19 Juli 2019. Materi pelatihan terdiri dari kuliah dilanjutkan
dengan praktek serta diskusi denga narasumber Dr. Bambang Marwoto, Apt., M.Eng, senior
researcher di Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT).
Teori meliputi pengetahuann dasar antibibiotika dan uji potensi pada sediaan
antibiotika, serta prinsip-prinsip dari instrumen yang digunakan untuk uji potensi
antibiotika metode turbidimetri. Praktek di laboratorium meliputi preparasi sampel,
pembuatan suspensi mikroba uji, pembuatan larutan baku dan larutan uji serta pengukuran
potensi antibiotika dengan instrumen spektrofotometer.
Peserta workshop terdiri dari staf Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler PPPOMN
sebanyak duapuluh (20) peserta dan dua (2) peserta dari Balai Besar POM di Jakarta. Daftar
peserta workshop bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 22 Daftar Peserta workshop bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler
No. NAMA UNIT KERJA
1 Dra. Niza Nemara, Apt.,M.Si PPPOMN-MBM
2 Dra. Sitoresmi Triwibowo PPPOMN-MBM
3 Dra. Eni Cahyaningsih, M.Si PPPOMN-MBM
4 Kemala S. Nagur, S.Si., M.Si PPPOMN-MBM
5 Andi Asnayanti, S.Si., M.Sc PPPOMN-MBM
83
6 Sri Surati, S.Si PPPOMN-MBM
7 Maria Berlina Purba, M.Biomed., Apt PPPOMN-MBM
8 Yulia Karyana Dewi, S.Si PPPOMN-MBM
9 Febriana Sari, S.Si., M.Si PPPOMN-MBM
10 Nur Aini, S.Si., M.Sc PPPOMN-MBM
11 Maria Arieni Eka D.S., M.Si PPPOMN-MBM
12 Bertha Lolo Lukita, S.Si.,Apt PPPOMN-MBM
13 Amelia Isyana Wardhani, S.Farm.,Apt PPPOMN-MBM
14 Eko Yakso Prabowo, S.Farm., Apt PPPOMN-MBM
15 Aditya Anugerah M.S., S.Si PPPOMN-MBM
16 Era Widianingsih, A.Md PPPOMN-MBM
17 Desty Herawati, A.Md PPPOMN-MBM
18 Yus Hargono Cahyaning Yudi, M.Sc PPPOMN-MBM
19 Sofia Dyah Utami. S.Farm.,Apt PPPOMN-MBM
20 Fannisa, S.Tp., M.Sc PPPOMN-MBM
21 Tri Hastuti, S.TP Balai Besar POM di Jakarta
22 Almira Lisantika, S.T Balai Besar POM di Jakarta
Workshop Staf Laboratorium Produk Biologi tahun 2019 merupakan salah satu
implementasi peningkatan kompetensi dengan judul Penetapan Kadar Endotoksin Bakteri
menggunakan Metode Fotometrik (Kromogenik). Workshop dilaksanakan pada tanggal 9 –
13 September 2019 dengan peserta 23 orang dari Laboratorium Produk Biologi dan
Direktorat Standarisasi. Pemaparan materi dilakukan narasumber professional, yaitu
Profesor Marlia Singgih Wibowo dan praktikum yang dibimbing oleh instruktur yang telah
84
memiliki kompetensi. Selanjutnya pengujian tersebut akan digunakan untuk pengujian rutin
dalam rangka Pengawasan Obat dan Makanan.
85
Kolaborasi dan/atau Uji Profisiensi, dan rencana penyelenggaraan pertemuan JLPPI-
LRPPI BTP, Mikotoksin, Cemaran Logam dan Mineral.
Selain itu disampaikan materi tentang permasalahan umum dalam pengujian
pangan dan tantangan pada pengujian pangan oleh Dr.rer.nat. Emran Kartasasmita dan
peran kementerian/lembaga dalam rangka keamanan pangan nasional.
Pada pertemuan tahap pertama, dihasilkan rekomendasi yaitu pembentukan
LRPPI baru sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
kementerian/lembaga agar dapat berperan aktif melalui JLPPI dalam mendukung
keamanan pangan nasional.
Dalam pertemuan tanggal 10 Desember 2019 disampaikan paparan terkait
peraturan terbaru Badan POM terkait BTP (Peraturan Kepala BPOM No. 11 tahun
2019), Cemaran Kimia (Peraturan Kepala BPOM No. 8 tahun 2018) dan Cemaran
Logam (Peraturan Kepala BPOM No. 5 tahun 2018) oleh Dra. Deksa Presiana, Apt.,
M.Kes. dan pentingnya hasil pengujian BTP, Mikotoksin, Cemaran Logam dan Mineral
terhadap Analisis Resiko pada Pangan oleh Prof. Dr. Nuri Andarwulan.
Selain itu, dihasilkan rekomendasi untuk meningkatkan kemampuan uji dalam
rangka mendukung implementasi Peraturan BPOM no. 5 Tahun 2018 tentang batas
maksimum cemaran logam dalam pangan olahan, Peraturan BPOM no. 8 Tahun 2018
tentang batas maksimum cemaran kimia, dan Peraturan BPOM no. 11 Tahun 2019
tentang BTP), seperti Arsen inorganik. Rekomendasi kedua adalah Sekretariat JLPPI
perlu melakukan pemetaan kemampuan uji laboratorium pangan terkait instrumen,
ruang lingkup, LOD, dan LOQ. Terakhir, Sekretariat JLPPI perlu menyampaikan ke
Komtek pengujian kimia pangan terkait metode uji spesifik yang mungkin akan
ditetapkan sebagai SNI serta adanya kesenjangan antara peraturan baru batas
cemaran dengan SNI yang telah ada sehingga metode uji yang terdapat pada SNI tidak
dapat memenuhi peraturan baru yang ada.
86
Gambar 17. Pertemuan JLPPI tanggal 15 Mei 2019
87
pertama yang sudah diedarkan ke seluruh anggota (AMS) serta pemberitahuan adanya
perbaikan atas kesalahan penulisan di buletin tersebut. Pertemuan juga mereview
nominasi tenaga ahli yang akan melaksanakan on-site visit kepada enam AFRL yang
sudah ada, serta membahas teknis kegiatan onsite visit serta pelaporannya pada
pertemuan AFTLC yang ke-16.
Pertemuan AFTLC ke-15 telah diselenggarakan sebagai rangkaian dari pertemuan
The 29th Meeting of ASEAN Consultative Committee on Standards and Quality –
Prepared Foodstuff Product Working Group (ACCSQ-PFPWG) di Singapura.
Penyelenggara pertemuan ini adalah Singapore Food Agency dan berlangsung selama 2
hari pada tanggal 19-20 November 2019. Indonesia menyampaikan usulan
pembentukan 2 (dua) ASEAN Food Reference Laboratory (AFRL) baru untuk area
Processing-Derived Contaminants (Kontaminan Hasil Proses) dan AFRL untuk
pengujian spesifik spesies (in relation to halal food products). Pertemuan menyepakati
usulan Indonesia dan meminta Indonesia untuk menyebarkan form survey usulan
AFRL baru ke negara-negara anggota ASEAN melalui Sekretariat ASEAN dan
mempresentasikan hasilnya pada pertemuan AFTLC ke-16 di Bangkok, Thailand.
Sebagai tindak lanjut, Indonesia telah menyiapkan dan menyampaikan form survey ke
Secretariat ASEAN untuk didistribusikan ke AMS (ASEAN Member State). JLPPI telah
menetapkan PPPOMN sebagai laboratorium yang diusulkan Indonesia untuk menjadi
AFRL. Untuk itu PPPOMN diharapkan dapat mempersiapkan laboratorium
Mikrobiologi dan Biologi Molekuler terkait usulan sebagai AFRL Spesifik Spesies.
Indonesia menyampaikan 5 (lima) laboratorium rujukan Pengujian Pangan
Indoensia (LRPPI) dan 1 (satu) laboratorium sub Jejaring Laboratorium Pengujian
Pangan Indonesia (JLPPI) untuk menjadi AFRL sesuai dengan area kompetensinya.
Pemetaan jejaring laboratorium pengujian pangan di Indonesia ini disusun oleh
Singapura dan akan diverifikasi serta diperbarui oleh negara anggota setiap tahunnya.
Pada pertemuan ini juga disampaikan artikel terkait JLPPI kepada Singapura untuk
diterbitkan di buletin AFTLC edisi ke-2. Buletin akan didistribusikan pada pertemuan
AFTLC ke-16.
Pada pembahasan kegiatan kerja sama dengan PTB Jerman, Indonesia mengajukan
untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan Pelatihan ISO 17034 dan
17043 yang disponsori oleh PTB Jerman, dan disepakati kegiatan dimaksud akan
diselenggarakan pada bulan Juni 2020. Kegiatan pelatihan terdiri dari pemaparan
materi dan praktikum di laboratorium dan akan diikuti oleh perwakilan dari masing-
masing negara anggota ASEAN.
88
Gambar 19. Pertemuan JLPPI dan AFTLC Mikrobiologi dan Biologi Molekuler Pangan
89
melalui media online, pembuatan reference material untuk GMO testing, dan
perkembangan isu terkait bioteknologi modern yaitu New Breeding Techniques (NBT).
Seluruh anggota yang hadir menyepakati bahwa perlu dilakukan evaluasi dengan
pendekatan risk assessment sebelum diputuskan keamanan dari NBT, termasuk
meninjau pendekatan yang dilakukan oleh Uni Eropa (European Union) dan Amerika
Serikat.
90
Tanggal
Judul Pelatihanpenyelenggar Jumlah Peserta Peserta dari Luar BPOM
aan
Workshop on 28 Oktober – 3 (tiga) orang dari luar 1. PT. Pusat Penelitian
GM Food 1 November BPOM, 7 (tujuh) orang Bioteknologi dan
Analysis by 2019 dari BPOM/BBPOM dan Bioindustri Indonesia
Realtime PCR. 2 (dua) orang dari 2. PT. Saraswanti Indo
Kedeputian Pangan Genetech
3. PT. Sucofindo
91
NO. Laboratorium Mikrobiologi
4 PT. Supa Surya Niaga, Surabaya
5 PT. Cito Diagnostika Utama, Semarang
6 PT. Perusahaan Industri Ceres, Bekasi
7 PT. Saraswanti Indo Genetech
8 PT. Nutrifood Indonesia
9 PT. Sucofindo Laboratorium
10 MBRIO Food Lab
11 Balai Pengujian Mutu Barang Kementerian Perdagangan
12 Balai Besar Industri Agro (BBIA), Bogor
13 Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian (PPSHP) Cibubur
14 Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian (PPSHP) Cibubur
15 Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyrakat Veteriner/Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat
16 Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta
17 Standar Nasional Satuan Ukur/ BSN
18 Mikrobiologi/Dep. Biologi Farmasi, UGM
19 BUSKIM (Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu)
20 Balai Pengujian Mutu Barang
21 Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan
Dalam pertemuan teknis jejaring mikrobiologi pangan ini, disampaikan materi terkait
penjaminan keabsahan hasil pengujian seperti yang dipersyaratkan dalam ISO/IEC
17025:2017 yaitu tentang uji banding antar laboratorium, dengan narasumber Dra.
Murtiningsih, M.App.Sc, Perekayasa Madya di Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil
Perikanan dan sebagai salah satu Asesor KAN.
Selain itu disampaikan juga sosialisasi Peraturan BPOM No. 13 tahun 2019 tentang
Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan, dengan narasumber Dra. Deksa
Presiana, Apt, M. Kes Kasubdit Standardisasi Keamanan Pangan, Direktorat Standardisasi
Pangan Olahan di Badan POM.
Dilakukan pembahasan terkait pemetaan laboratorium jejaring mikrobiologi dan telah
disepakati template survey yang melibatkan seluruh komoditi untuk diisi oleh perwakilan
laboratorium masing-masing instansi/lembaga/industri/swasta, untuk mendukung sistem
jejaring laboratorium terintegrasi nasional dan ASEAN (NFL-NFRL-AFRL)
Dengan diselenggarakannya pertemuan tersebut, diharapkan dapat menambah
wawasan, meningkatkan pengetahuan dan kompetensi laboratorium non BPOM dalam
92
mendukung implementasi Peraturan Badan POM terutama Peraturan BPOM No. 13 tahun
2019, serta perkuatan jejaring laboratorium mikrobiologi di Indonesia
93
ini terdiri dari Meeting, Training, Workshop, Sidang Codex, dan Asean Conference yang
secara rinci disajikan pada tabel berikut:
Tabel 24 Pelatihan Luar Negeri PPPOMN tahun 2019
94
No. Nama Personel Negara Tujuan, Waktu Nama Kegiatan
2019 Droplet Digital PCR
Thailand, 21-23 Agustus Workshop on GMO Quantification with
18. Yulia K.D.
2019 Droplet Digital PCR
Dra. Endah Eny Riayati, Korea Selatan, 18-20 4th Symposium on Research and Quality
19.
Apt. Sept 2019 Control Vaccines
TW 4
Dra. Kusmiaty, Apt., Malaysia, 14-18 Oktober 7th Asian Conference on Coordination
20.
M.Pharm. 2019 Chemistry (SCCC7)
Dra. Dini Prapti Karyani, Malaysia, 14-18 Oktober 7th Asian Conference on Coordination
21.
Apt., M.Si. 2019 Chemistry (SCCC7)
Dra. Wiwik Ambarwati, Bangkok, 28 Oktober -1 Training on Potency/Assay testing for
22.
M.Epid. Nov ember 2019 Heparin and Human Insulin Products
Bangkok, 28 Oktober -1 Training on Potency/Assay testing for
23. Yola Eka Erwinda, S.Si.
Nov ember 2019 Heparin and Human Insulin Products
Dra. Sri Pujiati, Apt., Manila, 12-15 November 31st ASEAN Cosmetic Meeting (ACC) and
24.
M.Epid. 2019 Its Related Meetings
Manila, 12-15 November 31st ASEAN Cosmetic Meeting (ACC) and
25.
Erita Lusianti, Apt., M.Si. 2019 Its Related Meetings
The 29th of the Prepared Foodstuff
Dra. Niza Nemara, Apt., Singapore, 18-21
26. Product Working Group and Its Related
M.Si. November 2019
Meeting
China, 10-11 Desember Food Safety Laboratory Capacity Building
27. Dra. Eni Cahyaningsih
2019 Workshop
Singapore, 12-13
28. Hetty Rieskaliana Lab Solution Training
Desember 2019
Singapore, 12-13
29. Regi Kristianto Lab Solution Training
Desember 2019
Thailand, 23-27 Workshop on Negative List of Herbal
30. Farida Kurniawati
Desember 2019 Medicinal Products
Thailand, 23-27 Workshop on Negative List of Herbal
31. Nur Fitria Saraswati
Desember 2019 Medicinal Products
95
Badan PBB maupun Badan otoritas pemerintah negara anggota WHO. Laporan hasil
asesmen dapat dilihat pada website resmi WHO yang dapat diakses dengan alamat
https://extranet.who.int/prequal/key-resources/prequalification- reports/whopirs.
Hasil asesmen telah dinyatakan laboratorium Obat, Bidang KONAPPZA, PPPOMN
memenuhi kualifikasi sesuai standar WHO yang dinyatakan pada “List of prequalified
quality control laboratories” di website WHO.
96
Tabel 25 Tim Asesor KAN BSN
No. Nama Instansi Asal Posisi
1 Budi Susilowati Purnabakti Ketua Tim
2 Yohanes Susanto Ridwan LIPI Anggota
3 Ratu Ulfiati Lemigas Anggota
4 Saptowo Jumali Pardal BB-Biogen Anggota
5 Yahdiana Harahap UI Anggota
6 Endang Lukitaningsih UGM Anggota
7 Puri Wulandari Rahayu KAN-BSN Anggota
Berdasarkan hasil Surveilan, Ketua Tim Asesor menyatakan bahwa PPPOMN telah
menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2017 secara konsisten, namun demikian masih
ditemukan 42 ketidaksesuaian dengan kategori 2 sebanyak 25 ketidaksesuaian dan
kategori observasi sebanyak 17 ketidaksesuaian. Untuk pengajuan penambahan RLA
ditemukan ketidaksesuaian sebanyak 8 buah dengan kategori 2 sebanyak 7
ketidaksesuaian dan kategori observasi sebanyak 1 ketidaksesuaian.
Tindakan perbaikan telah dilakukan dan dinyatakan memenuhi oleh asesor pada
16 Oktober 2019. Melalui Surat Keputusan Akreditasi pada tanggal 18 Desember 2019
“KAN telah memutuskan untuk memberikan akreditasi penambahan ruang lingkup
kepada Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional sebagai
laboratorium penguji dengan nomor akreditasi LP-597-IDN”.
b. Surveilan QMS ISO 9001:2015
Badan POM termasuk PPPOMN menerapkan standar pelayanan ISO 9001: 2015
dan telah terakreditasi oleh badan eksternal TUV-Rheinland. Pada tahun 2019
dilakukan surveilan ISO 9001 : 2015 untuk memantau kesesuaian implementasi yang
telah diterapkan di PPPOMN. Surveilan ISO 9001:2015 telah dilaksanakan pada tanggal
97
1 Oktober 2019 oleh Assesor eksternal dari TUV-Rheinland yaitu Bapak Dian Ardian
sebagai Lead Assesor dan Ibu Inna Adinova sebagai Assesor.
98
Kimia Pangan dan Air, Bidang Kimia Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan
Kosmetik, Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Bidang Baku Pembanding,
Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi dan Sub Bagian Tata Usaha, meliputi
seluruh klausul ISO/IEC 17025:2017. Periode audit adalah semester 2 tahun 2018
dan semester 1 tahun 2019.
Dari hasil audit internal PPPOMN tahun 2019 diperoleh ketidaksesuaian sebanyak
118 temuan dan 1 aspek positif. Ketidaksesuaian terbanyak pada klausul 6.2. Personel
dan 6.4. Peralatan masing-masing sebanyak 18 ketidaksesuaian, sedangkan aspek
positif terdapat di Bidang Kimia Obat NAPPZA yaitu telah memiliki Prosedur
Manajemen Risiko Mutu. Selain itu terdapat rekomendasi untuk Peningkatan Sistem
Manajemen di PPPOMN sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan analisis risiko secara teknis untuk mengkaji risiko yang mungkin
muncul di laboratorium.
2. Mengoptimalkan fungsi personel yang bertanggung jawab untuk memverifikasi
pemutakhiran rekaman maupun uraian tugas personel, dokumentasi yang lengkap
untuk data kompetensi personel.
3. Penanggung jawab alat secara rutin melakukan pengecekan terhadap
perawatan/kinerja alat dan terhadap kelengkapan dokumen. Verifikator/ atasan
langsung meningkatkan supervisi terhadap kegiatan monitoring dan pengecekan
alat.
4. Perlu dilakukan kaji ulang dokumen secara berkala dengan prioritas melengkapi
dokumen/ prosedur yang dibutuhkan, yang belum ada di PPPOMN.
99
5. Perlu peningkatan terhadap penanganan sampel terutama penyimpanan sampel
yang akan diuji maupun penyimpanan retain sampel, harus sesuai dengan instruksi
pada sampel dan dapat menjamin integritas sampel.
Area audit meliputi seluruh klausul pada ISO 9001:2015 selain itu Verifikasi
Penilaian Mandiri Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM EPITE) dan
Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI). Auditan/Auditi pada area
audit antara lain, Managemen Representatif (MR) PPPOMN, Sub Bagian Tata Usaha,
Pengelolaan PNBP, Pengelolaan BMN, Pengadaan Barang dan Jasa, Tim Satuan Tugas
SPIP, dan 5 Bidang di PPPOMN.
Pada audit ini tidak ditemukan ketidaksesuaian katagori Nonconformity (NC)
dan mendapat 6 (enam) saran peningkatan (AFI). Seluruh saran peningkatan sudah
ditindaklanjuti secara internal untuk meningkatkan sistem manajemen ISO 9001:2015.
Audit Internal yang dilaksanakan terintegrasi dengan Penilaian Mandiri Evaluasi
Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM EPITE) dan Penilaian Mandiri Pembangunan
Zona Integritas (PMPZI). Hasil verifikasi PM EPITE sebesar 99% (tingkat keandalan
tinggi), dan hasil LKE PMPZI sebesar 93,7%.
Reviu Dokumen Mutu Sistem Manajemen ISO/IEC 17025:2017 dan ISO 9001:2015
e. Kaji Ulang Dokumen ISO/IEC 17025:2017
100
Kaji Ulang Dokumen (KUD) merupakan salah satu kegiatan PPPOMN dalam
melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017 secara
konsisten terutama yang terkait dengan dokumen. Kegiatan KUD tersebut menjadi
wadah untuk mereviu kembali dokumen yang berisi kebijakan, prosedur dan
formulir yang dibutuhkan oleh Bidang/Laboratorium/Sub Bagian Tata Usaha untuk
menunjang penerapan sistem mutu di lingkup laboratorium PPPOMN.
Pelaksanaan KUD tahun 2019 ini adalah melakukan reviu seluruh dokumen di
Bidang/Laboratorium/Sub Bagian TU dengan menitikberatkan pada kesesuaian
antara prosedur dengan formulir yang digunakan, redaksional dan pemutakhiran
terhadap persyaratan di dalam ISO/IEC 17025:2017.
Kegiatan KUD ini dilakukan oleh masing-masing Bidang / Laboratorium / Sub
Bagian TU pada tanggal 17 Oktober – 8 November 2019. Dokumen yang direviu
meliputi Instruksi Kerja Umum, Alat, Metode, dan Formulir. Beberapa dokumen
mengalami revisi dan ditarik, selain itu beberapa dokumen baru diterbitkan untuk
tujuan efektifitas implementasi ISO/IEC 17025:2017.
Jumlah dokumen yang telah direviu adalah 2.031 dokumen dengan rincian yang
masih sesuai atau tidak mengalami revisi sebesar 84,5% (1.717 dokumen), revisi
11,8% (239 dokumen), pembuatan dokumen baru 1,6% (33 dokumen), dan
dokumen yang dinyatakan tidak berlaku 2,1% (42 dokumen).
101
laboratorium (Kepala Unit) bahwa telah mengetahui dan menyetujui isi dari
Manual Integrasi.
2. Pada tanggal 24 April 2019, finaliasasi draf Manual Integrasi yang
diselenggarakan Biro Hukum dan Organisasi, dihadiri oleh Kepala PPPOMN,
seluruh Kepala Bidang PPPOMN, dan beberapa perwakilan Balai Besar/Balai
POM. Pertemuan finalisasi tersebut menyetujui isi draf manual integrasi dan
laboratorium harus membuat pedoman sesuai klausul teknis pada ISO/IEC
17025:2017 yang tidak terintegrasi pada manual integrasi.
3. Pada bulan November – Desember 2019, PPPOMN merancang Pedoman Teknis
Laboratorium (PTL) sebagai tindaklanjut pertemuan finalisasi manual
integrasi. Draf PTL tersebut berisi kebijakan yang berkaitan dengan teknis
laboratorium sesuai klausul ISO/IEC 17025:2017. Untuk menjalankan
kebijakan di dalam PTL, dituangkan dalam SOP Teknis atau lebih dikenal
dengan Instruksi Kerja Laboratorium.
102
Bidang, Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, Kepala Sub Bidang, Koordinator Laboratorium, Tim
Penjaminan Mutu QMS ISO 9001:2015. Agenda dilaksanakan sesuai butir 9.3 ISO
9001:2015 tentang Tinjauan Manajemen dan POM-16.02/CFM.03/SOP.01 tentang
Tinjauan Manajemen
Materi Rapat Tinjauan Manajemen telah diatur dalam ISO 9001:2015 pada elemen 9.3,
yaitu :
1. Status Tindakan dari Rapat Tinajauan Manajemen sebelumnya
2. Perubahan pada isu internal dan eksternal yang relevan terhadap sistem manajemen
mutu termasuk arahan strategisnya
3. Informasi terhadap kinerja mutu, termasuk tren dan indikator untuk: 1) kepuasan
pelangan dan feedback pihak-pihak yang berkepentingan; 2) pengembangan dan
capaian sasaran mutu; 3) kinerja proses dan kesesuaian produk dan jasa; 4)
ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan; 5) pemantauan dan pengukuran hasil; 6)
hasil audit internal; 7) kinerja external provider
4. Ketersediaan sumberdaya
5. Keefektifan tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang
6. Potensi kesempatan baru untuk continual improvement
Hasil pembahasan masing-masing poin tersebut dapat dilihat pada Laporan Rapat
Tinjauan Manajemen tahun 2019.
b. Kaji Ulang Manajemen (KUM)
Evaluasi sistem manajemen berdasarkan ISO/ IEC 17025:2017 dilakukan pada
tahun 2019 yang disebut dengan Kaji Ulang Manajemen (KUM). PPPOMN
melaksanakan KUM pada tanggal 6 – 7 Desember 2019. KUM dihadiri oleh Plt. Kepala
103
PPOMN, Kepala Bidang, Koordinator Laboratorium, Kepala Sub Bidang, Kepala Sub.
Bag. TU, Tim Dukungan Mutu, PFM Madya, PJ. Kegiatan, PJ. Dokumen dan personel
PPPOMN yang terlibat dalam kegiatan sistem manajemen.
KUM dilaksanakan selama 2 (dua) hari, pada hari pertama dipaparkan laporan
manajerial dari Kepala Bidang, Koordinator Laboratorium dan Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, laporan kegiatan dari Penanggung Jawab serta laporan sistem manajemen dari
Tim Dukungan Mutu selanjutnya dipaparkan materi mengenai Standar Kualitas Hasil
Kerja (SKHK) oelah Ibu Poppy Alia dari Biro Umum dan SDM. Pada hari kedua diskusi
oleh Plt. Kepala PPPOMN selaku manajemen laboratorium terkait tindak lanjut terhadap
ketidaksesuaian/ permasalahan/kendala yang dihadapi selanjutnya diskusi rekomendasi
oleh seluruh peserta KUM.
Materi Kaji Ulang Manajemen telah diatur dalam ISO/IEC 17025:2017 pada elemen
8.9.2, dimana harus mencakup informasi yang berkaitan dengan hal berikut:
1. Perubahan Isu Internal dan Eksternal yang relevan
2. Pemenuhan Sasaran
3. Kesesuaian Kebijakan dan Prosedur
4. Status Tindakan Perbaikan Kaji Ulang Manajemen sebelumnya
5. Hasil Audit Internal
6. Tindakan Perbaikan
7. Assesmen oleh Badan Eksternal
8. Perubahan Volume dan Jenis Pekerjaan atau Ruang Lingkup Kegiatan
9. Umpan Balik dari Pelanggan dan Personil
10. Pengaduan
11. Efektivitas Peningkatan yang diimplementasikan
104
12. Kecukupan Sumber Daya
13. Hasil Identifikasi Resiko
14. Hasil dari Pemastian dan Keabsahan Hasil
15. Faktor-faktor relevan lainnya, seperti kegiatan pemantauan dan pelatihan
Hasil pembahasan masing-masing poin tersebut dapat dilihat pada Laporan Kaji
Ulang Manajemen tahun 2019 dan tindak lanjut Rekomendasi KUM dapat dilihat pada
lampiran Laporan KUM 2019.
3.3.2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Inovasi pelayanan publik dikatakan sebagai inisiatif terobosan dari
instansi/lembaga publik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Inovasi
pelayanan publik idealnya harus tumbuh dari budaya organisasi, karena diharapkan akan
berkembang dan berkelanjutan mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan
publik. Untuk pertama kali, Kementerian PAN RB “memaksa” agar inovasi pelayanan publik
tersebut terus bergulir menuju tumbuh sebagai budaya organisasi melalui penerapan
kebijakan “One Agency, One Innovation”, yaitu setiap Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah wajib untuk menciptakan minimal 1 (satu) Inovasi Pelayanan Publik
setiap tahun yang sejalan dengan kewajiban memunculkan “Quick Wins” sebagai
persyaratan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah. Inovasi pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan
baru, melainkan pula mencakup satu pendekatan baru bersifat kontekstual baik berupa
inovasi pelayanan publik hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi
pelayanan publik yang ada.
Di BPOM pelayanan publik yang diberikan banyak bentuknya, antara lain pelayanan
informasi obat dan makanan, pelayanan pengajuan izin edar baik obat maupun makanan,
juga pelayanan izin lainnya yang berkaitan dengan pengawasan obat dan makanan seperti
izin ekspor atau impor. BPOM selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik
yang prima, yakni pelayanan pelayanan publik yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau,
dan terukur.
105
PPPOMN dituntut untuk dapat memberikan inovasi/terobosan baru dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi publik. Untuk itu PPPOMN melakukan Workshop
dan Studi Banding dengan bimbingan dari beberapa Narasumber yang berkompeten dalam
bidang Inovasi Pelayanan Publik melalui kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
dengan tema "Inovasi Pelayanan Publik” yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 September
2019. Pada pelaksanaanya, kegiatan ini terbagi menjadi beberapa sesi di dalam kelas (in
classroom) dan diluar kelas (outdoor) mencakup paparan materi dari narasumber dan
focus group discussion.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Menyaksikan secara langsung keberhasilan Inovasi Pelayanan Publik pada beberapa
institusi di Pemkab Banyuwangi, sehingga dapat menambah pengetahuan, wawasan
dan semangat perubahan pada lingkungan kerja PPPOMN BPOM RI
2. Mengetahui strategi Pemkab Banyuwangi dalam melakukan Inovasi Pelayanan
Publik dengan kondisi anggaran terbatas, namun dapat tepat sasaran.
3. Mempelajari keberhasilan Pemkab Banyuwangi dalam menerapkan Inovasi
Pelayanan Publik, sehingga dapat terapkan pada PPPOMN yang bersinergi dengan
lintas Satuan Kerja pada BPOM RI, untuk mengoptimalisasikan capaian output dan
outcome BPOM RI.
Narasumber pada kegiatan tersebut sebagai berikut ;
1. dr. Hj. Siti Asiyah Anggraeni, MMRS sebagai Plt Direktur RSUD Blambangan Pemkab
Banyuwangi memberikan pemaparan mengenai Strategi Keberhasilan RSUD
Blambangan dalam Mengimplementasikan Inovasi Pelayana Publik
2. Drs. Dwi Yanto, Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Banyuwangi,
yang memberikan Review Pelayanan Publik yang di Pemda Banyuwangi (Lounge)
3. Fatah Hidayat, SP., S.Sos, Kepala Tata Usaha Mall Pelayanan Publik yang
memberikan Review Pelayanan Publik yang di Mall Pelayanan Publik
4. Ir. Hamry Gusman Zakaria, MM, Motivator & Penulis Buku 5 Pilar Revolusi Mental
untuk Aparatur Negara, yang memberikan beberapa materi, yaitu ;
“Mengulas Strategi Keberhasilan Inovasi Pelayanan pada 5
Kementerian/Lembaga/Pemda Terbaik di Indonesia”
Sesi Diskusi dan Presentasi “Menyusun Ide Inovasi Pelayanan Publik pada
PPPOMN”
Peserta kegiatan workshop ini berjumlah 40 orang pegawai, yang terdiri dari pegawai
struktural dan fungsional, pada PPPOMN
106
Gambar 30. Workshop dan Studi Banding Inovasi Pelayanan Publik
Setelah pelaksanaan workshop dan studi banding ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal ;
1. Inovasi Pelayanan Publik pada Pemab Banyuwangi, pada tiga (3) lokus yaitu RSUD
Blambangan, Mall Pelayanan Publik dan Kantor Bupati sangat bagus. Kami
mendapat pengetahuan dan wawasan baru yang sangat bermanfaat dan berbagai
Inovasi Pelayanan Publik tersebut, telah meningkatkan semangat dan moril kami
untuk dapat berkarya lebih baik lagi
2. Dengan APBD yang terbatas, tidak menghalangi semangat Inovasi Pelayanan Publik
pada ASN Pemkab Banyuwangi. Mereka menyertai keterbatasan anggaran, dengan
cara memanfaatkan SDM lokal secara maksimal, yang didukung oleh perangkat IT
termutahir dan dengan biaya yang sangat terjangkau, dan bersifat open source.
3. Berdasarkan serangkaian kunjungan studi banding dan sesi diskusi antar bidang
pada PPPOMN, maka kami telah berhasil merumuskan beberapa ide Inovasi
Pelayanan Publik pada PPPOMN yang diharapkan dapat bersinergi dengan lintas
Satuan Kerja pada BPOM sebagai berikut :
107
Tabel 26 Ide Inovasi Pelayanan Publik PPPOMN
Nama
NO. NAMA INOVASI TUJUAN
Kelompok
1 SI EMA Sistem aplikasi untuk katalog MA, bisa
langsung digunakan oleh laboratorium
PPPOMN dan Laboratorium Balai
2 SI UPI Sistem Uji Profisiensi, setiap tahun
Kelompok 1 diadakan oleh PPPOMN dan diikuti oleh
labpratorium- laboratorium BPOM dan
Laboratorium Non BPOM
3 SI PELTEK Sistem Pelatihan Teknis, diikuti oleh
laboratorium-laboratorium BPOM dan
Laboratorium Non BPOM
4. Kelompok 2 SI MAMA MONTOK Sistem ini untuk menunjang SKU
(Sistem Informasi PPPOMN dalam mengembangkan metode
Manajemen Metode analisis dari mulai usulan kebutuhan MA
Analisis Kosmetik) - Usulan judul MA dari bidang
- Perencanaan kebutuhan reagen, baku
pembanding, literature, siapa
pengujinya, berapa lama waktu
penyelesaiannya
- Usulan protocol MA, verifikasi dari
supervisor
- Upload MA yang sudah dihasilkan dan
dapat diakses oleh stakeholder
5 Kerjasama dengan Gojek Memanfaatkan gojek untuk
mengurumkan baku pembanding kimia
ke klien
6 Tanda tangan elektronik Untuk mempercepat pelayanan publik
untu surat pengantar/surat keluar,
apabila memungkinkan untuk sertifikat
Kelompok 3 pengujian dan kalibrasi
7 Certificate of Analysis Dapay diakses secara online oleh
dan Laporan Analisis pelanggan internal dan eksternal
Baku Pembanding Kimia
8 Pengujian dan Kalibrasi Dapat diakses oleh pelanggan secara
online, tracking sampel pelanggan, dan
dapat mengetahui sudah sampai dimana.
9 Menggunakan jasa gojek Pelayanan Antar Baku Kimia, Baku
Miroba dan hewan uji langsung ke
pelanggan
10 KUE APE (Ketelusuran Pembuatan sistem/aplikasi yang
Pengujian Secara memudahkan pelanggan untuk bisa
Kelompok 4
Elektronik) mengetahui proses uji sampel
11 E.COLI (Elektronic Sistem yang dapat memudahkan
Calibration Online) pelanggan untuk melakukan
perencanaan, kalibrasi, proses kalibrasi,
dan reminder re-kalibrasi
108
3.3.3. Capacity Building
PPPOMN dalam rangka meningkatkan budaya kerja : Profesional, Integritas,
Kredibilitas, Kerjasama Tim, Inovatif, dan Responsif/Cepat Tanggap (PIKKIR), maka
diperlukan pembinaan, pelatihan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber
daya manusia merupakan elemen utama dalam kehidupan berorganisasi yang berperan
sebagai pengendali elemen lainnya seperti modal, teknologi dan anggaran.Capacity Building
merupakan strategi yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
responsivitas dalam rangka kinerja organisasi, dengan memusatkan perhatian kepada
dimensi (1) pengembangan sumber daya manusia, (2) penguatan organisasi, dan (3)
reformasi kelembagaan.
Capacity Building PPPOMN 2019 dilaksanakan pada 1-3 Agustus 2019 di Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan penanggung jawab dari Laboratorium Kalibrasi. Kegiatan ini
diikuti oleh 194 orang personel baik Pegawai Negeri Sipil (termasuk 3 orang peserta dari
Balai Besar POM di Yogyakarta, 1 orang peserta dari Balai Besar POM di Bandung dan 1
orang peserta dari Balai Besar POM di Surabaya) maupun tenaga honorer. Terkait aktivitas
kantor pada tanggal 1-2 Agustus 2019, sebanyak 25 orang pegawai berada di kantor
termasuk loket penerimaan sampel uji PPPOMN tetap buka, sehingga pelayanan tetap
berjalan.
Rincian kegiatan yang dilaksanakan selama Capacity Building PPPOMN 2019 sebagai
berikut :
1. Capacity Building Outdoor (Membangun Team Work yang Solid, Meningkatkan Integritas
dan Mengasah Kreativitas)
Kegiatan ini bertujuan untuk dapat melatih pegawai PPPOMN agar lebih berani dalam
pengambilan keputusan, saling bekerjasama dalam team, meningkatkan rasa kekeluargaan
dan pantang menyerah menghadapi segala tantangan.
109
Gambar 32. Kegiatan Capacity Building, 2 Agustus 2019
Kegiatan Capacity Building PPPOMN ini dihadiri oleh Ibu Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP
selaku Kepala BPOM, Ibu Dra. Elin Herlina, Apt, MP selaku Sekretaris Utama BPOM dan Ibu
Dra. Reri Indriani, Apt, M.Si selaku Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika,
Prekusor dan Zat Adiktif BPOM.
110
2020, oleh Bapak Dr. Ir. Antonius Tarigan, M.Si dari Biro Perencanaan dan Keuangan
Badan POM.
4. Pelatihan Motivasi oleh Crystal Indonesia
Selain materi dari Unit Kerja di lingkungan BPOM
Kegiatan Capacity Building PPPOMN juga diisi dengan
pemberian motivasi dari pihak Event Organizer (EO)
yang mengusung tema “Dengan Semangat Pancasila,
Siap Menghadapi Tantangan” yang terdiri dari materi
111
Gambar 33. Kegiatan KIE di Balai Besar/Balai POM
JUMLAH
TANGGAL LOKASI NARASUMBER MATERI
PESERTA
Drs. H. Ashabul Kahfi, M.AG Mari peduli obat dan makanan
15 Gedung Drs.Abdul Rachim, Apt., Obat, Kosmetika , OT aman dari
200
Desember Politeknik, M.Si bahan berbahaya
orang
2019 Makassar Pangan aman dari bahan
Dra. Loise Riani Sirait, M.Si
berbahaya
Gedung Hj. Elva Hartati, S.IP., MM Mari peduli obat dan makanan
14 Nashwa Desa Kosmetika aman dari bahan
200 Drs. Syafrudin T, Apt., M.Si
Desember Cahaya Negeri berbahaya
orang
2019 Kab. Seluma, Pangan aman dari bahan
Dra. Niza Nemara, M.Si
Bengkulu berbahaya
Ir.H.A.R.Sutan Adil Pangan Aman dan Terbebas
13 Gedung LPMP Hendra,MM dari Bahan Berbahaya
200
Desember Telanaipura, Drs. Antoni Asdi, M.Pharm Pengawasan Obat Makanan
orang
2019 Jambi Dwi Damayanti, S.Si., Apt., Cerdas dalam Menggunakan
M.Farm Obat yang Aman
Balai Desa Cerdas Memilih Kosmetik yang
Hj. Saniatul Lativa,SE,MM
Suka Damai, Aman
14
Jalan Anggrek 200 Drs. Antoni Asdi, M.Pharm Pengawasan Obat Makanan
Desember
Desa Suka orang
2019 Dwi Damayanti, S.Si., Apt., Cerdas dalam Menggunakan
Damai, Rimbo
M.Farm Obat yang Aman
UIu, Tebo
Balai Desa H.Haruna, MA, MBA Mari peduli obat dan makanan
Topejawa, Tanti Lanovia, S.Si, Apt., Pangan aman dari bahan
Kecamatan M.Si berbahaya
19
Mangara 200
Desember
bombang, orang
2019 Andi Amirah Nilawati, S.Si, Kosmetika aman dari bahan
Kab.Takalar,
Apt., M.HSM. berbahaya
Sulawesi
Selatan
112
3.4. Kegiatan yang Mendukung Sasaran Kegiatan 4
Sasaran kegiatan 4 yaitu terlaksananya pengujian sampel Produk Biologi tepat waktu
dengan IKU 5. Persentase sampel produk biologi dan toksikologi yang diuji sesuai Service
Level Agreement (SLA). Sampel Uji dapat diselesaikan tepat waktu (sesuai timeline)
melalui kegiatan sebagai berikut :
3.4.1 Penyelenggaraan Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi
Sesuai dengan Organisasi Tata Kerja (OTK), Balai Pengujian Produk Biologi
meliputi 3 (tiga) Laboratorium, yaitu Laboratorium Produk Biologi, Laboratorium
Toksikologi dan Laboratorium Hewan Percobaan dan mempunyai tugas melakukan
pengujian sampel produk biologi. Sampel yang diterima oleh Laboratorium Produk
Biologi dan Toksikologi terdiri dari sampel pengujian dalam rangka lot release (sampel
vaksin dan bulk vaksin), produk biologi lain seperti antisera dan antivenom, serta sampel
di Laboratorium Toksikologi berupa alat kesehatan, kosmetik, dan tinta penanda pilkada.
Sampel tersebut berasal dari pihak ketiga, Balai Besar/Balai POM, Loka POM, Kedeputian
I, dan Direktorat Penyidikan Obat dan Makanan. Jenis uji yang dilakukan unutk keperluan
lot release adalah uji rujuk, kasus dan profisiensi/kolaborasi.
Grafik 2. Jumlah Sampel yang diterima dan selesai diuji Tahun 2019
Selain itu, Balai Pengujian Produk Biologi juga melakukan reviu dokumen vaksin
dan bulk dalam rangka penerbitan "Certificate of Release" (sertifikat pelulusan) vaksin,
baik untuk produk lokal yang berasal dari PT. Bio Farma maupun impor.
113
Selama tahun 2019 telah diterbitkan sertifikat pelulusan vaksin dan bulk vaksin
sebanyak 886 sertifikat dengan rincian vaksin produksi PT. Bio Farma 718 sertifikat dan
vaksin impor 168 sertifikat dari total 890 dokumen vaksin yang masuk.
Jumlah sampel vaksin yang diterima untuk diuji pada tahun 2019 adalah sebanyak
219 sampel yang terdiri dari 119 sampel dari pihak ketiga, 99 sampel uji rujuk yang
berasal dari hasil sampling Balai Besar/Balai POM dan Loka POM dan 1 sampel kasus dari
Balai POM. Sampel yang telah selesai diuji pada tahun 2019 sebanyak 195 sampel terdiri
dari 98 sampel dari pihak ketiga, 96 sampel uji rujuk dan 1 sampel kasus dari Balai POM.
Bila dibandingkan dengan tahun 2018, terjadi penurunan permintaan dari pihak ketiga
dan sampel kasus sebesar 20,09%.
Jumlah MA yang dihasilkan pada tahun 2018 adalah 13 Judul yang terdiri dari 6
judul MA Laboratorium Produk Biologi dan 7 Judul MA Laboratorium Toksikologi,
sedangkan pada tahun 2019 adalah 19 judul yang terdiri dari 5 judul MA Laboratorium
Produk Biologi, 11 Judul MA Laboratorium Toksikologi dan 3 judul MA Laboratorium
Hewan percobaan. Penambahan jumlah MA tahun 2019 karena meningkatnya kebutuhan
uji endotoksin bakteri untuk produk baru dan penambahan metode uji.
Grafik 3. Jumlah Sampel yang diterima dan selesai diuji Tahun 2019
B. Laboratorium Toksikologi
114
sampel pembacaan preparat dan 25 sampel alat kesehatan, kosmetik, dan tinta
penanda pilkada. Data sampel pengujian tahun 2018 dan 2019 disajikan sebagai
berikut:
115
Grafik 5. Produksi hewan uji Tahun 2018 dan 2019
Produksi mencit pada tahun 2019 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2018 karena
disesuaikan dengan kebutuhan pengujian dan permintaan eksternal serta untuk efisiensi
produksi (mengurangi jumlah hewan yang diafkir), sedangkan produksi tikus dan kelinci
pada tahun 2019 terjadi peningkatan.
116
2) Monitoring Kesehatan Hewan dan Lingkungan
Untuk menghasilkan hewan uji yang sehat dan berkualitas, Laboratorium Hewan
Percobaan melaksanakan monitoring kesehatan hewan dan lingkungan secara rutin.
Monitoring kesehatan hewan yang dilakukan adalah pemeriksaan klinis, parasit, patologi
anatomi, dan mikrobiologi. Laporan pemeriksaan kesehatan ditindaklanjuti dengan
penyusunan program pengobatan dan pencegahan penyakit pada populasi.
Selain itu, pada tahun 2019 untuk mendukung program monitoring kesehatan
hewan, LHP mengembangkan metode analisa untuk dapat mengidentifikasi Salmonella sp
pada hewan uji karena hewan uji yang digunakan untuk pengujian harus terbebas beberapa
bakteri patogen termasuk salah satunya Salmonella sp.
117
Grafik 6. Jumlah Sampel tiap Bidang/Lab tahun 2019
Pada umumnya terjadi penurunan jumlah sampel yang diterima pada tahun 2019
dibandingkan dengan tahun 2015 - 2018. Perbandingan sampel pengujian yang diterima
PPPOMN tahun 2015 - 2019 seperti tercantum pada grafik berikut
118
sampai selesai pengujian dimana hasil uji berupa laporan atau sertifikat yang diserahkan
kepada pelanggan.
Persentase Sampel Uji yang ditindaklanjuti tepat waktu (memenuhi timeline
pengujian) dihitung dari jumlah sampel yang memenuhi timeline dibagi dengan jumlah
sampel jatuh tempo selama satu tahun mulai dari Januari sampai Desember 2019.
Sesuai dengan OTK baru maka IKU Persentase sampel uji yang ditindaklanjuti
tepat waktu dipecah menjadi 2 Sasaran Kegiatan dengan masing-masing IKU yaitu:
1. SK-4. Terlaksananya Pengujian Sampel Produk Biologi yang tepat waktu dengan IKU-5
“Persentase sampel produk biologi dan toksikologi yang diuji sesuai Service Level
Agreement (SLA)” dan
2. SK-6. Terlaksananya pengujian sampel kasus yang ditindak lanjuti tepat waktu dengan
IKU-7 “Persentase penyelesaian pengujian sampel kasus yang ditindak lanjuti tepat
waktu.”
Pada tahun 2019 untuk SK-4, PPPOMN menerima sampel produk biologi dan
toksikologi dengan target 1202 sampel dengan target IKU 90%. Pada tahun 2019 jumlah
sampel yang masuk 1180 sampel, jatuh tempo 1149 sampel dan yang memenuhi uji tepat
waktu 1088 sampel, jadi persentase sampel produk biologi dan toksikologi yang diuji
sesuai Service Level Agreement (SLA) adalah 94,69% dengan capaian 105.21% dengan
kategori baik. Bila realisasi tahun 2018 (83,39%) dibandingkan dengan realisasi tahun
2019 (94,69%) mengalami peningkatan sebesar 13.55%. Dengan demikian target
Persentase sampel produk biologi dan toksikologi yang diuji sesuai SLA tahun 2019 sudah
terpenuhi dan melebihi target renstra.
Pada tahun 2019 untuk SK-6, PPPOMN menerima sampel kasus dengan pengertian
sampel kasus adalah semua sampel yang masuk ke PPPOMN yaitu obat, obat tradisional,
suplemen kesehatan, kosmetik, pangan, dan mikrobiologi yang berasal dari sampel rujuk
dari BB/Balai POM /LOKA, Kedeputian dan pihak ke 3. Tahun 2019 PPPOMN menerima
sampel kasus dengan target 550 sampel dengan target IKU 100%. Pada tahun 2019
PPPOMN menerima sampel kasus sebanyak 516 sampel sedangkan sampel yang telah jatuh
tempo sebanyak 489 sampel, tetapi yang memenuhi timeline hanya 403 sampel (82.41%)
dengan capaian 82.41% dari target 100% atau masuk kategori cukup. Bila dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2018 (92.13%) maka terjadi penurunan sebesar 9.72%. Dengan
demikian target Persentase penyelesaian pengujian sampel kasus yang ditindaklanjuti
tepat waktu Tahun 2019 belum terpenuhi, realisasi tahun 2019 ini berada di bawah target
pada Renstra.
119
Persentase penyelesaian pengujian sampel kasus yang ditindaklanjuti tepat waktu
tidak memenuhi target disebabkan antara lain :
Jumlah sampel kasus yang di uji oleh PPPOMN adalah 516 sampel atau lebih rendah
dari jumlah yang ditargetkan yaitu 550. Sampel ini diterima dari Kedeputian 1, 2, 3, 4,
dan pihak ketiga. PPPOMN tidak melakukan sampling sehingga target sampel tidak
dapat tercapai.
Beberapa sampel kasus yang diterima belum pernah diuji dan tidak tersedia metode
analisisnya. Sampel kasus dengan kondisi ini, perlu dilakukan verifikasi atau validasi
metode analisis sebelum dilakukan pengujiannya yang membutuhkan penambahan
anggaran untuk pengadaan reagen dan bahan habis pakai.
Sampel yang datang sekaligus dalam jumlah yang banyak sehingga melebihi kapasitas
uji dibandingkan terhadap jumlah SDM, alat dan ruangan yang terbatas, sehingga
menambah waktu pengujian setelah sampel diterima. Hal ini terjadi pada bulan
Januari, Februari, dan Oktober 2019.
Pada pengujian DNA dengan hasil uji positif mengandung DNA spesifik spesies (TMS)
memerlukan Uji Konfirmasi (uji ulang oleh penguji yang berbeda) sehingga akan
memerlukan waktu yang lebih panjang.
Keterbatasan SDM pengujian karena sebagian staf fokus untuk membuat
pengembangan metode analisis dari masing-masing komoditi obat dan makanan
Berikut tabel persentase timeline pengujian untuk masing-masing bidang selama tahun
2019 adalah:
Tabel 28 Persentase Pemenuhan Timeline Pengujian Bidang-bidang Tahun 2019
Jumlah Sampel
Pemenuhan
No Bidang/Laboratorium sampel Jatuh Persentase
Timeline
masuk Tempo
1 KONAPPZA 261 227 179 78.85
2 Pangan dan Air 74 59 59 100.00
3 OTSKK 72 55 55 100.00
4 MBM 109 104 98 94.23
5 Produk Biologi 1180 1149 1088 94.69
Total 1696 1594 1479 92.79
120
Rata-rata
Apabila mengacu pada OTK lama yaitu Persentase Sampel Uji yang ditindaklanjuti
tepat waktu (memenuhi timeline pengujian) maka perbandingan Persentase Sampel Uji
yang ditindaklanjuti tepat waktu dari tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Grafik 9. Persentase Sampel Uji yang ditindaklanjuti Tepat Waktu Tahun 2015-2019
Dari grafik di atas bila dibandingkan tahun 2015, persentase sampel Uji yang
ditindaklanjuti tepat waktu pada tahun 2019 meningkat sebesar 63%.
Sesuai Peraturan Badan POM No. 30 Tahun 2019, Balai Kalibrasi merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis di PPPOMN yang bertugas melakukan kalibrasi peralatan
laboratorium di lingkungan Badan POM. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Balai Kalibrasi pada tahun 2019 melaksanakan kegiatan antara lain (1) Rekalibrasi alat
laboratorium PPPOMN, BB/Balai POM, dan pihak luar (PNBP), (2) Rekalibrasi alat
standar/peralatan laboratorium, (3) Workshop staf kalibrasi, (4) In-House Training, (5)
Pembuatan Pedoman dan SOP Pengelolaan Peralatan, (6) Bimbingan Teknis Kalibrasi, (7)
Pelatihan Dalam Negeri, (8) Surveilan KAN.
121
3.5.2. Meningkatnya alat laboratorium BPOM yang dikalibrasi dan dipelihara
Untuk mengukur capaian sasaran ini berdasarkan capaian indikator Persentase alat
yang dikalibrasi sesuai standar yang ditetapkan. Untuk mencapai indicator tersebut
dilakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Rekalibrasi Alat Laboratorium PPPOMN, BB/Balai POM dan Pihak Luar (PNBP)
Pada tahun 2019 Balai Kalibrasi telah melaksanakan kalibrasi peralatan
laboratorium di 33 BB/Balai POM, 7 Laboratorium PPPOMN dan laboratorium
eksternal BPOM (PNBP) dengan rincian sebagai berikut : (1) Lingkup gaya-massa
sebanyak 773 alat, (2) Lingkup suhu sebanyak 1083 alat, dan (3) Lingkup alat
laboratorium sebanyak 501 alat.
Pada tahun 2019 Balai Kalibrasi hanya melayani permintaan kalibrasi PNBP
dari PT. Nusantara Beta Farma sebanyak 1 alat dan PT. Tiara Jaya Kalibrasi
sebanyak1 alat karena jadwal dan jumlah personil yang kurang memadai.
b. Rekalibrasi Alat Standar/ Peralatan Laboratorium
Balai Kalibrasi secara rutin mengkalibrasikan standar ukur dan peralatan
laboratorium PPPOMN yang belum masuk ruang lingkup Balai Kalibrasi PPPOMN ke
SNSU BSN atau ke Laboratorium Kalibrasi lainnya secara berkala, sebagaimana pada
tabel berikut :
122
Tabel 29 Rekalibrasi Alat Standar tahun 2019
123
In-House Training ini bertujuan untuk
- Pemantapan pemahaman implementasi ISO/IEC 17025 : 2017
- Meningkatkan kompetensi personel laboratorium kalibrasi, khususnya CPNS lab
kalibrasi, untuk mengenal lebih jauh tentang kalibrasi dalam lingkup gaya-massa.
124
Bimbingan teknis kalibrasi BB/Balai POM 2019 diselenggarakan selama 3 hari,
mulai tanggal 24 – 26 Juli 2019 dengan tema “Hasil Pengujian Valid melalui Penerapan
Jaminan Mutu Hasil Pengukuran/ Kalibrasi”. Bimbingan teknis kalibrasi BB/Balai POM
2019 bertujuan untuk pemantapan pemahaman implementasi ISO/IEC 17025 : 2017,
memberikan pengetahuan terkait jaminan mutu hasil pengujian/kalibrasi, dan evaluasi
sertifikat kalibrasi kepada para peserta.
Narasumber dalam pelatihan ini adalah Ir. Soeprijanto. Beliau merupakan
praktisi kalibrasi dan Lead Assessor dari Komite Akreditasi Nasional.
Materi yang disampaikan pada pelatihan ini antara lain ISO/IEC 17025 : 2017,
jaminan mutu hasil pengujian laboratorium, interpretasi sertifikat kalibrasi, studi kasus
audit internal dan eksternal, pendalaman materi dan perhitungan ketidakpastian
pengukuran serta melakukan praktek evaluasi sertifikat kalibrasi, dan pembuatan
program olah data monitoring kondisi lingkungan yang diikuti oleh 33 peserta yang
terdiri dari 17 BB/Balai POM, dan staf PPPOMN.
Materi kuliah disampaikan oleh narasumber pada hari pertama dan kedua
sedangkan praktikum dilaksanakan pada hari ketiga. Daftar nama peserta Bimbingan
Teknis Kalibrasi tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 31 Peserta Bimbingan Teknis Kalibrasi 2019
No Nama Lengkap BB/BBPOM/LAB./BIDANG
1 Afinna Nurfitri A., S.Farm., Apt. BBPOM Bandung
2 Dra. Novi Eko Rini, Apt. BBPOM Semarang
3 Mira Syafitri, S.Farm., Apt. BBPOM Aceh
4 Henny Pujiati, S.Farm. BBPOM Medan
5 Anjar Putro Pribadi, A.Md. BBPOM Pontianak
6 Bayu Indra Permana, S.Farm., Apt. BBPOM Palangkaraya
7 Angga Permana, S.Farm., Apt. BBPOM Banjarmasin
8 Muchlas Akbar, S.Si. BBPOM Samarinda
9 M. Ihsan BBPOM Makassar
10 Iis Febriyani, S.Farm., Apt., M.Sc. BPOM Palu
11 Rizki Amaliyah, S.Si. BPOM Kendari
12 Maria Novalina, S.Farm., Apt. BPOM Batam
13 Ahmad Burhan Rifa'i BPOM Pangkalpinang
14 Sabaruddin, S.Si. BPOM Gorontalo
15 Eni Maryatun, S.Farm., Apt. BPOM Manokwari
16 Zulkarnaim, S.Si. BPOM Sofifi
17 Briliana Argawati, S.Si. Kimia Pangan dan Air - PPPOMN
18 Henni Marlina Br. Purba Kimia Pangan dan Air - PPPOMN
19 Eni Sutanti, S.Farm., Apt. Kimia Pangan dan Air - PPPOMN
20 Haysyska, A.Md. Kimia Pangan dan Air - PPPOMN
125
No Nama Lengkap BB/BBPOM/LAB./BIDANG
21 Drs. Hermono Kalibrasi - PPPOMN (Narasumber)
22 Parno, S.Si. Kalibrasi - PPPOMN (Instruktur)
23 Andri Hermansyah, S.Farm. Kalibrasi - PPPOMN (Instruktur)
24 Tashdiq Anwarulloh, S.Farm., Apt. Kalibrasi - PPPOMN (Instruktur)
25 Yasni Mutiari Ristanti, S.Farm., Apt. Kalibrasi - PPPOMN
26 Ihsan Rahadian Firdaus, S.Si. Kalibrasi - PPPOMN
27 Firda Aulia'i Rahmani Ma'ruf, S.Si. Kalibrasi - PPPOMN
28 Septi Rosalia Latifah, S. Farm., Apt. Kalibrasi - PPPOMN
29 Nadhia Fitri Wijayanti, S. Farm., Apt. Kalibrasi - PPPOMN
30 Dwi Andiyani, S.Si. Kalibrasi - PPPOMN
31 Jamal Kalibrasi - PPPOMN
32 Daryanto Kalibrasi - PPPOMN
33 Dini Oktaria H, Amaf Kalibrasi - PPPOMN
126
Kalibrasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kebenaran kinerja
suatu alat ukur dan menjamin ketertelusurannya terhadap Satuan Internasional. Pusat
Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPPOMN) sejak tahun 2000
memiliki laboratorium kalibrasi dan telah terakreditasi oleh KAN BSN pada tahun 2001
yang mempunyai tugas menjamin semua peralatan ukur yang digunakan oleh seluruh
laboratorium Badan POM terkalibrasi.
Sesuai dengan persyaratan standar SNI ISO/IEC 17025 : 2020 laboratorium
kalibrasi yang sudah terakreditasi harus tetap bisa menjaga status akreditasinya.
Upaya yang harus dilakukan antara lain menjaga status ketertelusuran standar yang
digunakan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi personil, selalu
memutakhirkan metode yang digunakan dan upaya lainnya sesuai dengan ketentuan
yang dipersyaratkan.
Surveilan bertujuan untuk mempertahankan ruang lingkup yang ada, semua
temuan atas ketidaksesuaian dapat digunakan untuk peningkatan kinerja laboratorium
dan dapat ditindaklanjuti dengan tepat waktu.
Surveilan KAN dilaksanakan pada 18 April 2019 untuk SNI ISO/IEC 17025:2017
dengan asesor Untari Pudjiastuti (UP) sebagai Asesor Kepala, Dini Suryani (DS) dan
Dudi Adi Firmansyah (DAF) sebagai Asesosor.
127
Gambar 36. Pembuatan Pedoman dan SOP Pengelolaan Peralatan Kalibrasi
128
Gambar 38. Pembentukan Jejaring Laboratorium Pengujian Kasus
129
a. Pembentukan Tim Pembangunan ZI menuju WBK- WBBM yang meliputi 6 area
perubahan (manajemen perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem
Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik). Setiap koordinator dan anggota dari 6 area perubahan
melakukan perubahan berkesinambungan atau inovasi untuk meningkatkan capaian
kinerja. Perubahan dilaporkan dalam LKE setiap 3 bulan dan disampaikan kepada
Inspektorat II BPOM dan berupaya untuk melaporkan perubahan setiap bulan.
b. Manajemen perubahan membuat roadmap agar terwujud WBK di PPPOMN
c. Penataan Tatalaksana, dengan melakukan kajian dan revisi SOP agar prosedur lebih
sederhana. Bukti nyata dalam hal ini tidak ada temuan dalam audit ISO 9001 dan
ISO/IEC 17025:2017.
d. Penataan Sistem Manajemen SDM, dengan membuat inovasi berupa e-cuti dan
penilaian kerja pramubakti.
e. Peningkatan akuntabilitas, dengan menyusun draf renstra 2020-2024 yang dimulai
dengan pembahasan isu strategis dan sasaran strategis serta indicator kinerja
berdasarkan balance scored card untuk 3 level perspektif. Pertemuan Penyusunan
Konsep Rencana Strategis di PPPOMN pada 13 Desember 2019.
f. Penguatan Pengawasan dilakukan dengan melaporkan gratifikasi dan pelanggaran
disiplin setiap bulan kepada Inspektorat BPOM
g. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan membuat aplikasi SIPOPON (Sistem
Pelayanan P3OMN Online) 4 jenis layanan yaitu pelayanan Baku Pembanding, Kultur
Mikroba, Hewan Uji, dan Uji Profisiensi.
Peluncuran SIPOPON untuk 4 jenis layanan tersebut, sosialisasi dan uji coba kepada
pelanggan dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2019. Sedangkan untuk 3 layanan on
line yang lain (pengujian, pelatihan dan kalibrasi) akan dikembangkan pada tahun 2020.
Hasil penilaian oleh KEMENPAN-RB yang dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2019,
PPPOMN belum berhasil mendapat predikat WBK
130
Gambar 39. Pertemuan Penyusunan Konsep Rencana Strategis di PPPOMN
131
Kegiatan Evaluasi kinerja PPPOMN tahun 2019 dilaksanakan di kota Cirebon, Jawa
Barat dari tanggal 28 - 30 November 2019 dengan tema Melalui Evaluasi Kinerja yang
Efektif, Kita Tingkatkan Sistem Pelayanan pada Masyarakat. Kegiatan ini merupakan
gabungan dari 5 kelompok kegiatan yaitu Evaluasi Kinerja Bidang KONAPPZA dan
Laboratorium Kalibrasi; Evaluasi Kinerja Bidang Baku Pembanding dan PBT; Evaluasi
Kinerja Bidang Kimia OTSKK, TU dan Tenaga Kebersihan; Evaluasi Kinerja Bidang Baku
Pembanding dan Laboratorium Produk Biologi Toksikologi; Evaluasi Kinerja Bidang
MBM dan KPA, dengan mengunakan mata anggaran 001 (1 kegiatan), 002 (2 kegiatan),
005 (1 kegiatan) dan 006 (1 kegiatan) dari masing-masing sasaran kegiatan SK-2, SK-3,
SK-5 dan SK-6.
Kegiatan Evkin ini diikuti oleh lebih kurang 198 orang yang terdiri dari peserta
internal PPPOMN dan peserta eksternal dari lingkungan Badan POM dan narasumber
dari kementrian/satker serta motivator.
a. Balai Besar POM di Bandung (2 orang)
b. Kantor Badan POM Wilayah Kabupaten Kota Tasikmalaya (2 orang)
c. Kantor Badan POM Wilayah Kabupaten Kota Bogor (2 orang)
d. Biro Umum dan SDM Badan POM (2 orang)
e. Biro Perencanaan dan Keuangan Badan POM (2 orang)
f. Narasumber dari Kemenkeu (1 orang)
g. Narasumber dari PPSDM BPOM (1 orang)
h. Narasumber dari Motivator (1 orang)
i. Narasumber untuk Pramubakti (1 orang)
j. Peserta PPPOMN 188 orang
Kegiatan Evaluasi Kinerja PPPOMN 2019 diisi dengan materi sebagai berikut:
1. Manajemen Perubahan dan Internalisasi Program RB oleh Bapak Perdhana Ari Sudewo,
S.Psi dari PPSDM-BPOM. Beliau menyampaikan banyak tantangan yang harus
dihadapi oleh Badan POM di era revolusi industri 4.0 saat ini.
Target manajemen perubahan adalah :
a) Meningkatmya komitmen pimpinan dan seluruh pegawai untuk melaksanakan
RB
b) Menurunnya resiko kegagalan RB yang disebabkan penolakan terhadap
perubahan
c) Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja positif di unit kerja
Tugas Manajemen Perubahan RB di Unit Kerja:
a) Membentuk tim RB
132
b) Membuat dokumen rencana kerja RB
c) Memantau dan evaluasi RB
d) Melakukan perubahan pola pikir dan budaya kerja
Hasil survey indeks persepsi pemahaman RB di lingkungan PPPOMN memperoleh
nilai 3,10 (dengan skala max 4). Nilai Indeks BPOM nasional 3,07; sedangkan nilai
Indeks BPOM Pusat adalah 3,11. PPPOMN menduduki peringkat ke-16 dari total 28
unit kerja di Badan POM dan peringkat 40 dari 101 unit kerja BPOM.
2. Membuat Perencanaan yang Tepat dan Mencapai Sasaran Serta Strategi
Meningkatkan Penyerapan Anggaran oleh Bapak Agung Yuniarto dari Kemenkeu.
Pokok pembahasan materi adalah overview siklus anggaran, penerapan PBB
(Performance best budgeting)/ABK, dan diakhiri sharing dan diskusi. Langkah
perbaikan yang dapat dilakukan adalah review arsitektur kinerja penganggaran,
matching AKP vs struktur organisasi, integrasi IK penganggaran dan IKU, dan
perbaikan costing.
Dalam diskusi juga disampaikan bahwa dalam penggunaan APBN tersebut,
lebih diutamakan Pencapain Kinerja/Output yang dijanjikan dalam Renstra untuk itu
dalam menyusun renstra harus dibuat dengan benar sesuai dengan tusi unit kerja
dan diyakini akan dikerjakan karena renstra akan diterjemahkan menjadi renja
kemudian dibuat sasaran dan target. Selanjutnya adalah budgeting, harus sesuai
dengan fiscal space yang tidak bisa diubah oleh kemenkeu karena berhubungan
dengan kondisi keuangan negara. Jadi penyerapan bukan yang utama, jika output
telah tercapai anggaran sisa tidak menjadi masalah. Jika akan digunakan, maka
dilaksanakan kegiatan inovatif dan harus efisien. Kegiatan diskusi ini berlangsung
kondusif dan interaktif dilihat dari antusiasme peserta dalam memberikan
pertanyaan dan kemampuan narasumber dalam menjawab setiap pertanyaan
dengan baik.
3. Meningkatkan Kinerja Individu dalam Rangka Mencapai Tujuan Program RB oleh
Bapak Harri Firmansyah dari Motivator. Materi pelatihan menekankan pada
pentingnya komunikasi. Komunikasi yang efektif dapat menimbulkan kepedulian
seseorang. Kepedulian yang tercipta antar pegawai akan berefek pada prestasi kerja
yang meningkat dan semakin profesional.
4. Games Kahoot yaitu games tentang RB, games ini sangat menarik, baik untuk
internalisasi Reformasi Birokrasi. Games ini dipandu oleh Ibu Andi Asnayanti, agen
perubahan PPPOMN. Semua peserta mendapatkan pengetahuan tentang RB dengan
cara yang menarik, menyenangkan.
133
5. Pelayanan Prima oleh Bapak Susanto Salim. Materi mengenai Pelayanan Prima
diberikan pada diskusi Kelompok Evaluasi Kinerja Pramubakti khususnya Cleaning
Service, Laboran dan Satpam di P3OMN. Diharapkan setelah mendengarkan
motivasi dari Bapak Susanto Salim, teman-teman Pramubakti, dapat memberikan
pelayanan yang terbaik untuk P3OMN.
6. Diskusi panel paparan dari masing-masing Kepala Bidang, Koordinator
Laboratorium dan Kepala Subbag Tata Usaha PPPOMN tentang Evaluasi Rencana
Aksi Capaian Kinerja Tahun 2019.
7. Evaluasi Capaian Kinerja Program Prioritas Kegiatan PPPOMN Tahun 2019 yang
dibacakan oleh Ibu Niza Nemara.
8. Perencanaan pelaksanaan program tahun 2020 telah disampaikan oleh Perencana
Madya ibu Rina Azharyati.
9. Selanjutnya kegiatan diselenggarakan di ruang terbuka di Curug Palutungan,
Pondok Pinus, wisata belanja di Batik Trusmi, dan makan empal gentong Hj. Apud,
Cirebon, tanggal 30 November 2019. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
rasa kekeluargaan, team work, dan merefleksikan pikiran.
10. Acara kegiatan Evkin dibuka dan ditutup secara resmi oleh Koordinator Kepala
PPPOMN, ibu Dra. Kusmiaty, Apt, M.Pharm yang didampingi oleh Penanggung Jawab
Kegiatan Ibu Yenita S.Si,. Apt.
134
memperbaiki kondisi saat ini. BPOM akan membuat sistem/model regionalisasi
laboratorium BPOM dan spesialisasi pengujian, sehingga setiap Balai Besar/Balai POM tidak
menguji kategori/kelas terapi obat dan makanan yang sama. Dalam hal ini 33 Balai
Besar/Balai POM akan dikluster ke dalam beberapa region dan setiap region bertanggung
jawab atas pengujian seluruh obat dan makanan yang disampling oleh Balai Besar/Balai
POM di region tersebut. Setiap Balai Besar/Balai POM akan diberi tugas pengujian yang
berbeda dengan Balai lainnya dalam satu region sehingga sampel obat dan makanan suatu
Balai dikirim ke Balai lainnya untuk diuji.
Terkait hal ini perlu dilakukan pembagian region dari 33 Balai Besar/Balai POM dan
memilih balai mana yang tergabung dalam satu region dan memilih Balai ke dalam
spesialisasi pengujian. Perlu juga diidentifikasi kendala yang mungkin dihadapi dan mencari
solusi terhadap kendala tersebut. Untuk pembahasan tersebut di atas dilakukan fullday
meeting di Jakarta, pada tanggal 21 November 2019. Peserta berjumlah 60 orang terdiri
dari :
1. Peserta PPPOMN
2. Balai Besar POM di Jakarta
3. Balai Besar POM di Serang
4. Direktorat Pengawasan Keamanan, Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif
5. Direktorat Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
6. Direktorat Pengawasan Kosmetik, Direktorat Pengawasan Pangan Olahan Risiko
Rendah dan Sedang
7. Direktorat Pengawasan Pangan Olahan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru.
Pertemuan dibuka oleh Plt. Sestama BPOM. Pada pembahasan tersebut dipaparkan materi
tentang Regionalisasi oleh PPPOMN dan pandangan dari narasumber tentang Regionalisasi
laboratorium yaitu : Prof. Dr. Slamet Ibrahim, DEA, Apt dari Institut Teknologi Bandung,
Prof. Dr. rer. nat M. Yuwono, MS., Apt dari Universitas Airlangga dan Dr. R.R. Endang
135
Lukitaningsih, M.Si, Apt dari Universitas Gadjah Mada. Pada pertemuan tersebut juga
dihadirkan praktisi dari laboratorium swasta untuk memberikan tanggapan yaitu Toto
Waluyadi (PT. SGS).
Gambar 41. Pertemuan Pembahasan Spesialisasi atau Regionalisasi Lab di BPOM
136
internal tersebut sebanyak dua kali selama setahun sesuai ISO/IEC 17025:2017 dan
ISO 9001: 2015.
a. Audit Internal ISO/IEC 17025:2017
Audit internal merupakan perangkat manajemen yang digunakan untuk
mengetahui proses pengontrolan yang efektif tentang pelaksanaan aspek mutu dari
standar atau aturan yang dianut. Kegiatan audit menjadi keharusan bagi
laboratorium yang menerapkan ISO/IEC 17025:2017, yang perlu dilaksanakan
secara berkala serta mencakup semua unsur sistim manajemen, temasuk kegiatan
pengujian.
Tahun 2019 PPPOMN telah menyelenggarakan Audit Internal sesuai dengan
ISO/IEC 17025:2017 yang pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 21 – 28 Juni
2019. Ruang Lingkup Audit internal meliputi Bidang Kimia Obat NAPPZA, Bidang
Kimia Pangan dan Air, Bidang Kimia Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan
Kosmetik, Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Bidang Baku Pembanding,
Laboratorium Produk Biologi dan Toksikologi dan Sub Bagian Tata Usaha, meliputi
seluruh klausul ISO/IEC 17025:2017. Periode audit adalah semester 2 tahun 2018
dan semester 1 tahun 2019.
137
1. Perlu dilakukan analisis risiko secara teknis untuk mengkaji risiko yang mungkin
muncul di laboratorium.
2. Mengoptimalkan fungsi personel yang bertanggungjawab untuk memverifikasi
pemutakhiran rekaman maupun uraian tugas personel, dokumentasi yang
lengkap untuk data kompetensi personel.
3. Penanggung jawab alat secara rutin melakukan pengecekan terhadap perawatan/
kinerja alat dan terhadap kelengkapan dokumen. Verifikator/ atasan langsung
meningkatkan supervisi terhadap kegiatan monitoring dan pengecekan alat.
4. Perlu dilakukan kaji ulang dokumen secara berkala dengan prioritas melengkapi
dokumen/ prosedur yang dibutuhkan, yang belum ada di PPPOMN.
5. Perlu peningkatan terhadap penanganan sampel terutama penyimpanan sampel
yang akan diuji maupun penyimpanan retain sampel, harus sesuai dengan
instruksi pada sampel dan dapat menjamin integritas sampel.
b. Audit Internal QMS ISO 9001: 2015
Audit Internal QMS ISO 9001:2015 di PPPOMN dilaksanakan pada tanggal 29
Juli 2019 oleh Auditor internal dari PPSDM yaitu Dra. Ida Farida, Apt sebagai lead
auditor dan Asri Yusnitasari, S.Si, Apt, Hendrizal, S.Kom, Raden Satriya Pinandhita,
S.E sebagai auditor. Audit Internal dilaksanakan terintegrasi dengan Penilaian
Mandiri Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM EPITE) dan Penilaian
Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI), sehingga area audit meliputi
seluruh klausul pada ISO 9001:2015 dan verifikasi PM EPITE dan PMPZI.
138
Barang dan Jasa, Tim Satuan Tugas SPIP, dan 5 Bidang di PPPOMN. Pada audit ini
tidak ditemukan ketidaksesuaian katagori Nonconformity (NC) dan mendapat 6
(enam) saran peningkatan (AFI). Seluruh saran peningkatan sudah ditindaklanjuti
secara internal untuk meningkatkan penerapan sistem manajemen ISO 9001:2015.
Hasil verifikasi PM EPITE sebesar 99% (tingkat keandalan tinggi), dan hasil LKE
PMPZI sebesar 93,7%.
3.8.2 Reviu Dokumen Mutu Sistem Manajemen ISO/IEC 17025:2017 dan ISO 9001:2015
a. Kaji Ulang Dokumen ISO/IEC 17025:2017
Kaji Ulang Dokumen (KUD) merupakan salah satu kegiatan PPPOMN dalam
melakukan evaluasi terhadap penerapan sistem mutu ISO/IEC 17025:2017
secara konsisten terutama yang terkait dengan dokumen. Kegiatan KUD
tersebut menjadi wadah untuk mereviu kembali dokumen yang berisi
kebijakan, prosedur dan formulir yang dibutuhkan oleh
Bidang/Laboratorium/Sub Bagian Tata Usaha untuk menunjang penerapan
sistem mutu di lingkup laboratorium PPPOMN.
Pelaksanaan KUD tahun 2019 ini adalah melakukan reviu seluruh dokumen
di Bidang / Laboratorium / Sub Bagian TU dengan menitikberatkan pada
kesesuaian antara prosedur dengan formulir yang digunakan, redaksional dan
pemutakhiran terhadap persyaratan di dalam ISO/ IEC 17025:2017.
Kegiatan KUD ini dilakukan oleh masing-masing Bidang / Laboratorium /
Sub Bagian TU pada tanggal 17 Oktober – 8 November 2019. Dokumen yang
direviu meliputi Instruksi Kerja Umum, Alat, Metode, dan Formulir. Beberapa
dokumen mengalami revisi dan ditarik, selain itu beberapa dokumen baru
diterbitkan untuk tujuan efektifitas implementasi ISO/IEC 17025:2017
Jumlah dokumen yang telah direviu adalah 2.031 dokumen dengan rincian
yang masih sesuai atau tidak mengalami revisi sebesar 84,5% (1.717
dokumen), revisi 11,8% (239 dokumen), pembuatan dokumen baru 1,6% (33
dokumen), dan dokumen yang dinyatakan tidak berlaku 2,1% (42 dokumen).
139
revisi antara lain, SOP Pelayanan Pengujian, SOP Uji Profisiensi dan Uji Banding,
SOP Pembuatan Metode Analisis, SOP Baku Pembanding dan SOP Kalibrasi.
Selain SOP Makro, PPPOMN juga melakukan penyusunan Manual Integrasi
ISO/IEC 17025:2017 dan ISO 9001:2015 di Badan POM dengan beberapa tahapan,
sebagai berikut:
1. Pada tanggal 4 April 2019, berdiskusi dengan Komite Akreditasi Nasional
(KAN) terkait penerapan Integrasi Sistem Manajemen ISO/IEC 17025:2017
dan ISO 9001:2015. Hasil diskusi tersebut menyepakati bahwa dokumen
Manual Integrasi harus menyertakan acuan silang antara ISO/IEC 17025:2017
dan ISO 9001:2015 dan terdapat pernyataan/komitmen dari pimpinan
laboratorium (Kepala Unit) bahwa telah mengetahui dan menyetujui isi dari
Manual Integrasi.
2. Pada tanggal 24 April 2019, finaliasasi draf Manual Integrasi yang
diselenggarakan Biro Hukum dan Organisasi, dihadiri oleh Kepala PPPOMN,
seluruh Kepala Bidang PPPOMN, dan beberapa perwakilan Balai Besar/Balai
POM. Pertemuan finalisasi tersebut menyetujui isi draf manual integrasi dan
laboratorium harus membuat pedoman sesuai klausul teknis pada ISO/IEC
17025:2017 yang tidak terintegrasi pada manual integrasi.
3. Pada bulan November–Desember 2019, PPPOMN merancang Pedoman Teknis
Laboratorium (PTL) sebagai tindaklanjut pertemuan finalisasi manual
integrasi. Draf PTL tersebut berisi kebijakan yang berkaitan dengan teknis
laboratorium sesuai klausul ISO/IEC 17025:2017. Untuk menjalankan
kebijakan di dalam PTL, dituangkan dalam SOP Teknis atau lebih dikenal
dengan Instruksi Kerja Laboratorium.
3.8.3 Audit Eksternal Sistem Manajemen ISO/IEC 17025:2017 dan ISO 9001:2015
a. Surveilan KAN ISO/IEC 17025:2017
Dalam rangka menjamin hasil pengujian dan konsistensi penerapan cara
berlaboratorium yang baik, serta konsisten dalam menjalankan bisnis proses
sebagai unit pelayanan publik maka laboratorium pengujian di BPOM harus
terakreditasi ISO/IEC 17025:2017. Untuk itu, capaian sasaran kegiatan ini diukur
dengan indikator “Status Akreditasi”.
PPPOMN memperoleh akreditasi ISO/IEC 17025:2017 dari Komite Akreditasi
Nasional terhitung pada tanggal 26 Juli 2017 dan berlaku selama 4 tahun. Pada
tahun 2019 KAN melakukan kunjungan pengawasan (Surveilan) ke PPPOMN dalam
140
rangka melihat kesesuaian sistem manajemen dengan persyaratan ISO/IEC
17025:2017. Selain itu, PPPOMN juga melakukan pengajuan Penambahan Ruang
Lingkup Akreditasi (RLA) untuk Bidang Kimia Obat Tradisional, Suplemen
Kesehatan, & Kosmetik dan Bidang Mikrobiologi dan Biologi Molekuler.
Surveilan dan Penambahan RLA tersebut dilaksanakan selama 2 (dua) hari
yaitu pada 15 – 16 Agustus 2019. Tim asesor yang ditugaskan KAN BSN sebanyak 7
asesor terdiri dari:
No. Nama Instansi Asal Posisi
1 Budi Susilowati Purnabakti Ketua Tim
2 Yohanes Susanto Ridwan LIPI Anggota
3 Ratu Ulfiati Lemigas Anggota
4 Saptowo Jumali Pardal BB-Biogen Anggota
5 Yahdiana Harahap UI Anggota
6 Endang Lukitaningsih UGM Anggota
7 Puri Wulandari Rahayu KAN-BSN Anggota
141
penambahan ruang lingkup kepada Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan Nasional sebagai laboratorium penguji dengan nomor akreditasi LP-597-
IDN”.
b. Surveilan QMS ISO 9001:2015
Badan POM termasuk PPPOMN menerapkan standar pelayanan ISO 9001: 2015
dan telah terakreditasi oleh badan eksternal TUV-Rheinland. Pada tahun 2019
dilakukan surveilan ISO 9001: 2015 untuk memantau kesesuaian implementasi
yang telah diterapkan di PPPOMN. Surveilan ISO 9001:2015 telah dilaksanakan
pada tanggal 1 Oktober 2019 oleh Assesor eksternal dari TUV-Rheinland yaitu
Bapak Dian Ardian sebagai Lead Assesor dan Ibu Inna Adinova sebagai Assesor.
142
bagi PPPOMN untuk melakukan evaluasi sistemik terhadap sistem mutu untuk
memastikan kesinambungan kecocokan dan efektifitasnya, dan untuk mengetahui
perubahan atau peningkatan yang diperlukan. Evaluasi sistem manajemen di PPOMN
dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun berdasarkan ISO 9001: 2015 dan ISO/ IEC
17025: 2005.
a. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
Laboratorium PPPOMN yang disertifikasi menurut standar ISO 9001:2015 setiap
tahun melakukan Rapat Tinjauan Manajemen, demikian juga pada tahun 2019. Pada
kegiatan ini dilakukan evaluasi dan diskusi untuk membahas setiap ketidaksesuaian/
permasalahan/ kendala dan menetapkan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
mengatasinya. PPPOMN menyelenggarakan Rapat Tinjauan Manajemen yang
diselenggarakan pada 16 September 2019, yang dihadiri oleh Kepala PPPOMN, Kepala
Bidang, Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, Kepala Sub Bidang, Koordinator Laboratorium,
Tim Penjaminan Mutu QMS ISO 9001:2015. Agenda dilaksanakan sesuai butir 9.3 ISO
9001:2015 tentang Tinjauan Manajemen dan POM-16.02/CFM.03/SOP.01 tentang
Tinjauan Manajemen.
143
produk dan jasa; 4) ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan; 5) pemantauan
dan pengukuran hasil; 6) hasil audit internal; 7) kinerja external provider
4. Ketersediaan sumberdaya
5. Keefektifan tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang
6. Potensi kesempatan baru untuk continual improvement
Hasil pembahasan masing-masing poin tersebut dapat dilihat pada Laporan Rapat
Tinjauan Manajemen tahun 2019.
b. Kaji Ulang Manajemen (KUM)
Evaluasi sistem manajemen berdasarkan ISO/IEC 17025:2017 dilakukan pada
tahun 2019 yang disebut dengan Kaji Ulang Manajemen (KUM). PPPOMN
melaksanakan KUM pada tanggal 6 – 7 Desember 2019 dan dihadiri oleh Plt. Kepala
PPPOMN, Kepala Bidang, Koordinator Laboratorium, Kepala Sub Bidang, Kepala
Subbag. TU, Tim Dukungan Mutu, PFM Madya, PJ. Kegiatan, PJ. Dokumen dan personel
PPPOMN yang terlibat dalam kegiatan sistem manajemen.
144
2. Pemenuhan Sasaran
3. Kesesuaian Kebijakan dan Prosedur
4. Status Tindakan Perbaikan Kaji Ulang Manajemen sebelumnya
5. Hasil Audit Internal
6. Tindakan Perbaikan
7. Assesmen oleh Badan Eksternal
8. Perubahan Volume dan Jenis Pekerjaan atau Ruang Lingkup Kegiatan
9. Umpan Balik dari Pelanggan dan Personil
10. Pengaduan
11. Efektivitas Peningkatan yang diimplementasikan
12. Kecukupan Sumber Daya
13. Hasil Identifikasi Resiko
14. Hasil dari Pemastian dan Keabsahan Hasil
15. Faktor-faktor relevan lainnya, seperti kegiatan pemantauan dan pelatihan
Hasil pembahasan masing-masing poin tersebut dapat dilihat pada Laporan Kaji Ulang
Manajemen tahun 2019 dan Tindaklanjut Rekomendasi KUM dapat dilihat pada lampiran
Laporan KUM 2019.
145
Pict here
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
146
4.1. Kesimpulan
Adanya perubahan struktur dan tugas fungsi PPOMN menjadi PPPOMN, berdampak
pada sasaran kegiatan dan indikator kinerja PPPOMN. Indikator kinerja kegiatan akan
dipantau dan dievaluasi setiap tahun sampai dengan Tahun 2019. Terkait dengan
capaian kinerja tersebut, PPPOMN berupaya melakukan perbaikan dalam rangka
meningkatkan kinerja pada tahun 2019, antara lain:
Melengkapi dan menyempurnakan aplikasi online Pelayanan Publik berkoordinasi
dengan Pusat Data dan Informasi Obat dan Makanan Badan POM dalam bentuk
web.site sipopon@pom.go.id
Membuat sistem aplikasi online untuk Pelaksanaan Pematauan Realisasi Anggaran
terhadap internal PPPOMN dalam bentuk aplikasi SAKTI
Meningkatkan frekuensi pertemuan rutin untuk evaluasi Pemantauan Kegiatan
baik fisik maupun anggaran kepada masing –masing Penanggung Jawab Kegiatan.
Telah dilakukan Reviu Renstra PPPOMN pada tahun 2019 dengan merumuskan,
definisi operasional dalam pencapaian sasaran, tujuan, dan visi yang Renstra tahun
2020-2024.
Menindaklajuti program Regionaliasi Laboratorium Pengujian BPOM.
4.2. Saran
Perlu dilakukan Reviu Indikator Kinerja dan Definisi Operasional terhadap masing –
masing Indikator Kinerja serta rumusan perhitungan indikator untuk menyusun
renstra 2020-2024, agar lebih dapat diukur dengan indikator yang tepat.
Melakukan kajian serapan anggaran setiap 2 minggu untuk percepatan pelaksanaan
kegiatan dan serapan anggaran, sehingga jika diperlukan revisi dapat dilakukan
segera.
Demikian paparan Laporan Tahunan PPPOMN tahun 2019, semoga laporan ini
bermanfaat bagi yang membacanya.
147
Lampiran 1. In House Training/Pelatihan Internal tahun 2019
Jumlah
No Bidang/Laboratorium Judul Narasumber Tanggal Pelaksanaan
Peserta
1 KONAPPZA Inhouse training Penetapan Kadar Cemaran UNPAD dan 22-25 April 2019 24
dalam Obat secara LC-MS/MS PT.Kromtekindo
2 Kalibrasi Inhouse training: Nur Tjahyo Eka 17-21 Juni 2017 15
- ISO/IEC 17025 : 2017 Darmayanti M.Si
- Kalibrasi timbangan dan anak timbangan
- Estimasi ketidakpastian kalibrasi timbangan
dan anak timbangan
3 Kalibrasi Pelatihan Pembuatan Pedoman dan SOP Johannes Erwanto 23-24 Okt 2019 21
Pengelolaan Peralatan Laboratorium
4 Sub Bag TU (TDM) Pelatihan Audit Internal ISO/IEC 17025:2017 Drs. Tahid, M.Sc 7-8 Mei 2019 25
5 Sub Bag TU Effective Skill Untuk Administrasi Perkantoran PT. Expertindo Trainning 9-10 September 2019 26
Consulting
6 OTSKK In house training penerapan parameter Prof.Dr.rer.nat. 14-Nov-19 40
ketahanan (robustness) dalam pengembangan Mochammad Yuwono,
metode analisis M.S., Apt. (Unair)
7 OTSKK In house training analisis senyawa Shareef Ismail 11 – 14 Maret 2019 20
targeted/untargeted secara hrms-qtOf (Application Specialist
HRMS-QToF Waters,
Singapore)
8 Bidang Baku Pembanding In House Training 'Persiapan Akreditasi ISO Dr.Julia Kantasubrata 21 - 22 Oktober 2019 Seluruh
(BBP) 17034 di PPPOMN sebagai Produsen Bahan dan Ferry Christianus, staf BBP
Acuan’ ST.
9 Bidang Baku Pembanding HPLC Basic Theory, Column Selection and Aziz Wibowo 7 - 11 Januari 2019 Seluruh
(BBP) Operational Training of Waters Alliance HPLC staf BBP
10 Mikrobiologi dan In House Training Analisa Protein menggunakan Tri Joko Ph.D. (UGM) 16 & 18 April 2019 Seluruh
Biomolekuler (MBM) SDS Page Prof. Debbie S. 20-22 Mei 2019 staf
Retnoningrum (ITB) MBM
11 Balai Pengujian Khusus Pelatihan Instrumen LC-QTOF PT. Berka Niaga 26-28 Juni 2019 13 orang
148
Lampiran 2. Pelatihan Eksternal tahun 2019
Tanggal Jumlah
No Judul Narasumber Keterangan
Pelaksanaan Peserta
Training Delivered Dose Uniformity testing for
Copley
1 Inhaler Medicines by Delivered Unit Sampling April 2019 1 Khusnul Wulan Sari
Scientific,ltd.UK
Aparatus (DUSA) Kit
Pelatihan Rutin Sistem Mutu : GDP, Pengendalian
2 Manajer Mutu April 2019 24 Peserta KONAPPZA
Dokumen
State-of-the-Art Weighing Practices : Reducing 21 Oktober Mirawati, Ratna, Arum, Tasdiq, Hetty, Tanti Paulina,
3 Mettler Toledo 11
Variabiity and Out-of-Specification Results 2019 Elwitha P, Dea PL, Tia A, Hasna
Impurities in Drug Products and Drug Substances- 20 November
4 USP 3 Rozanna, Ilma Y, Dwi Damayanti
a USP approach 2019
Hasna Nur Syahidah, Elwitha Pasaribu, Dea Puji
Kusuma Dewi, Tia Agustiany, Henry Handoyo, Regi
Pelatihan Teknologi Informasi dan Aplikasi 5 - 7 November Kristanto, Harianto, Rozana, Tanty Paulina,
5 PT. Ditek Jaya 16
LabSolution 2019 Abdullah, Ida Warni, Abdul Haris Chalimullah,
Muhammad Erdiansyah, Nadhia Fitri Wijayanti, Dwi
Andiyani, Yasni Mutiari Ristanti
9 - 11
Pelatihan IT dan aplikasi LabSolution tingkat Shimadzu
6 Desember 2 Hetty Riskalia dan Regi Kristanto
menengah (intermediate) (Luar Negeri) Singapore
2019
PT. Berca Niaga 26-28 Juni Mirawati, Dwi D, Ilma Y, Elwitha P, Tanti P, Nia Y,
7 Training Familiarization of LCMS QTOF 13
Medica 2019 Lilik B, Hetty, Emilia
Sri Wahyuningsih, Loise RS, Aan RU, Eniek Suwarni,
Pusat Studi Tashdiq A, Nur Istifaiyah, Maria Berlina, Aditya
22-23 Oktober
8 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Kebijakan 15 Anugerah, Ageng Teguh, Ratna M, Sri Wahyuningsih,
2019
Nasional Lisnawati, Sanyoto, Dewi Setyowulan, Maesaroh,
Yus Hargono
18 - 21
9 Pelatihan Asesor Kompetensi JFT BNSP 1 Fajar Kurniyati, M.Si
Februari 2019
4-6 Maret; 8
Analisis Asam Amino secara HPLC detektor Dr. Asep
10 dan 11 Maret 14 Staf Bidang Baku Bembanding
Fluoresensi Saefumillah
2019
149
Tanggal Jumlah
No Judul Narasumber Keterangan
Pelaksanaan Peserta
Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 (IRCA British Standard 25 - 29 Maret
11 1 Neni Isnaeni, S.Si., Apt
Certified) Institution 2019
From Conventional to Advanced Techniques in Prof.Dr.Unang
29 - 30 April
12 Organic Sythesis (Batch and Flow Synthesis) and Supratman dan 2 Yeti Sumiyati, S.Si dan Melya - Utami, S.Si., Apt.
2019
The Introduction to solid-phase Peptide Synthesis Agus Supratman
Pelatihan Uji Profisiensi 'Penerapan perhitungan
29 - 30 April
13 ketidakpastian pengukuran pada penyelenggaraan Yohanes Susanto 1 Melya Utami, S.Si.Apt
2019
uji profisiensi
APFAN PT2 Workshop 'Food Analysis: Proficiency
19 - 21 Juni
14 Testing and Reference Materials' – Thailand 1 Fajar Kurniyati, M.Si
2019
(sebagai pembicara)
19 - 20 Agustus
15 TLC-MS Interface Training CAMAG dan Merck 1 Ester Imelda PYN, S.Si
2019
Yeti Sumiyati, S.Si; Ester Imelda PYN, S.Si; Melya
29 Agustus
16 BUCHI Preparative Chromatography Workshop BUCHI 6 Utami, S.Si., Apt.; Widya Sagita Br.T; Nurul Dwi Rini,
2019
S.Si; Surono
Pelatihan Pemahaman Teknis KCKT (Dir.Std Obat, Prof. Dr.rer.nat M. 10 - 11 Sept Endah Kristiana, M.Si; Ester Imelda PYN, S.Si;
17 3
NAPPZA) Yuwono 2019 Surono
Advanced microplastic detection technology with 24 September
18 PT. BNM 1 Endah Kristiana, M.Si
Pyrolizer-GCMS 2019
In house training Smart Chemicals of Karl Fischer 10 Oktober Relita Florentika, S.Si
19 Honey well 2
for Pharmaceutical 2019 Nurul Dwi Rini, S.Si
APFAN Workshop "Food Analysis Workshop : Bangkok,
20 Proficiency Testing and Reference Materials Thailand, 19- 1 Fajar Kurniyati, M.Si.
Development" 21 Juni 2019
Kusmiaty, Dini Prapti Karyani, Fajar Kurniyati, Neni
4 -11 Maret
21 Workshop Staf Bidang Baku Pembanding 2019 8 Isnaeni, Ester Imelda P.Y. Nababan, Yeti Sumiati,
2019
Melya Utami, Anggrida Saragih
Penerapan Safety Laboratory Management dan
19 Februari
22 Penerapan Limit Deteksi Pengujian Deteksi Bakteri ToT dari JICA 22 Seluruh Staf MBM
2019
Patogen Secara Molekuler
Pelatihan Internal Deteksi Enterohaemorragic 25 Februari -
23 JICA 22 Seluruh Staf MBM
Eschericia coli O157 pada Produk Pangan 04 Maret 2019
150
Tanggal Jumlah
No Judul Narasumber Keterangan
Pelaksanaan Peserta
Phylogenetic Analysis, Genome Sequencing, 7,9,10,11,14
24 Inbio 1 Sri Surati (Training Online)
MicroArray and GEO Okt 2019
The ASEAN Training Workshop on Droplet Digital Malaysia, 21-
25 1 Febriana Sari, S.Si.
PCR 24 April 2019
Thailand, 21-
Workshop on GMO Quantification with Droplet
26 23 Agustus 2 Maria B.P., Yulia K.D.
Digital PCR
2019
China, 10-11
Food Testing Laboratory Capacity Building
27 Desember 1 Dra. Eni Cahyaningsih
Workshop (dalam proses)
2019
Eni Cahyaningsih, Sitoresmi Triwibowo, Niza
Nemara, Andi Asnayanti, Kemala S. Nagur, Maria
Uji Banding Antar Laboratorium Mikrobiologi Berlina Purba, Maria Arieni, Febriana Sari, Nur Aini,
Sosialisasi Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2019 24 Oktober Sri Surati, Bertha Lolo, Era Widianingsih, Yulin
28 20
Tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba Dalam 2019 Wilasti, Yulia Karyana Dewi, Desty Herawati, Amelia
Pangan Olahan Isyana W, Eko Yakso P, Aditya Anugerah, Yus
Hargono Cahyaning Yudi, Sofia Dyah Utami, Fannisa
Putri
Training of Amino Acid Determination in Dietary
10 – 12 Juli
29 Supplement by Simultanous Rapid and Reliable 1 Dona Fitria
2019
Analysis, singapore
Seminar & workshop : spektrometri massa resolusi 5 September
30 3 Erita Lusianti, Dona Fitria dan Dian Permata
tinggi dalam riset metabolomik, ipb 2019
Seminar & Workshop Stable Isotope Applications 9 – 10 Oktober
31 2 Puspita Ayu Wardani dan Dona Fitria
for Researches and Industries, ITB - Bandung 2019
Thailand, 23-
Training on biomarker analysis of negative list in Farida Kurniawati, S.F., M.Sc., Apt., Nur Fitria
32 27 Desember 2
herbal medicines (dalam proses) Saraswati, S.Farm., Apt.
2019
AFRL : Food Contact Materials Training at
Thailand, 17-
33 Department of Science Service (DSS), Ministry of 1 Haysyska, A.Md.
22 Maret 2019
Science of technology, Thailand
International Training Course on Technology of China, 6-25
34 1 Ageng Teguh Wardoyo, S.Farm., Apt.
Cloud Computing for Food Safety Agustus 2019
151
Tanggal Jumlah
No Judul Narasumber Keterangan
Pelaksanaan Peserta
Bangkok, 28
Training on Potency/Assay testing for Heparin and Oktober-1 Dra. Wiwik Ambarwati, M.Epid., Yola Eka Erwinda,
35 2
Human Insulin Products November S.Si.
2019
Andri Hermansyah, Tashdiq Anwarulloh, Ihsan
Workshop Lab. Kalibrasi: Metode Kalibrasi Massa (
PPPOMN, 2-6 Rahadian Firdaus, Firda Aulia'i Rahmani Ma'ruf,
36 Timbangan dan Batu Timbang) secara CSIRO 12
Agustus 2019 Septi Rosalia Latifah, Nadhia Fitri Wijayanti, Dwi
Monograph 4 2010 dan OIML R 111-1 2004
Andiyani, Jamal, Daryanto, Dini Oktaria H., Parno
152
Lampiran 3. Kegiatan Workshop / Meeting Tahun 2019
153
Lampiran 4. Data Pelatihan Dalam Negeri Staff PPPOMN Tahun 2019
6 drh. Eniek Suwarni dan Pelatihan validasi/verifikasi Metode pada Analisis Mikrobiologi 25 Februari 2019
Muhamad Arfian
7 Perwakilan Bidang di PPPOMN In House Training Karya Tulis Ilmiah 2019 untuk PFM 14-15 Maret 2019
8 Neni Isnaeni, S.Si, Apt Pelatihan lead Auditor ISO 9001:2015 (IRCA Certified) 21 Maret 2019
9 Dra. Sitoresmi dan Maria Berlina Pelatihan USP Course Essential of Control and Testing of Microbial 8 April 2019
Quality of Non-sterile and Sterile Product
10 Yeti Sumiati, S.Si dan Melya Workshop From Conventional to Advanced Technigues on Organic 30 April 2019
Utami Synthesis Batch d
11 staf Bidang MBM, Lab Produk In House Training Pelatihan menggunakan alat western blot 2-7 Mei 2019
Biologi
12 Seluruh staf Bidang Baku In House Training Pelatihan pengadaan bahan baku Pembanding 2-7 Mei 2019
Pembanding
13 Seluruh staf Konappza In House Training Pelatihan Staf Kimia Obat Nappza 23 Mei 2019
14 Seluruh staf Kalibrasi In House Training ISO/IEC 17025;2017 Kalibrasi timbangan dan anak 21-27 Juni 2019
timbangan dan estimasi ketidak pastian kalibrasi timbangan dan anak
timbangan
15 Septi Rosalia Latifah dan yasni Pelatihan Tekhnik pengukuran dan kaliberasi massa B excelent 4-5 Juli 2019
Mutiara Ristanti
16 Dra. Aan risma dan Dra. Loise Bimbingan Teknis Audit Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 9 Juli 2019
Riani Sirait
17 Dra.Niza Nemara, Apt, M.Si, Lokakarya Pengendalian Intern BMN dan Barang Sitaan/Barang Bukti 15 Juli 2019
18 Perwakilan Bidang di PPPOMN In House Training manajemen strategis dan kinerja berbasis balance 17 September 2019
scorecard
19 Anindya Puspaningrum,S.Si, Pelatihan Teknis "Basic Cell Culture and Cytotoxicity Testing" 28-30 September 2019
Maretra, Putri Ratna Sari
20 Dona Fitria, S.Si, M.Si dan Seminar dan workshop mengenai Stable Isotope Applications for 4 Oktober 2019
Puspita Ayu Wardani, S.Si, Apt Researchers and Industries
21 Perwakilan Bidang di PPPOMN Pelatihan Pelayanan Publik ke Pemerintah Daerah Banyuwangi 14 Oktober 2019
22 Perwakilan Bidang di PPPOMN In House Training Pelatihan Pengadaan barang dan Jasa 18 Oktober 2019
23 Perwakilan Bidang di PPPOMN In House Training Effective skill untuk administrasi perkantoran 25 Oktober 2019
24 Perwakilan Bidang di PPPOMN In House Training Program Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa 29 Oktober 2019
27 Andi Asnayanti, Maria Sihotang, Pelatihan di ITB Bandung Pembuatan baku kerja DNA 23 Nopember 2019
Febryanti
28 staf CPNS konappzah, IT lab In House Training LabSol dengan PT DITEX Jaya 15 Desember 2019
sol dan Erdi
154
Lampiran 5. Daftar Baku Pembanding Pengujian Tahun 2019
155
No. Baku pembanding Jenis No. Kontrol
51 Kitosan BPL B0119358
52 Klorokresol BPFI AB0119187
53 Klortalidon BPFI B0119377
54 L-Arginin BPL AB0119192
55 Letrozol BPL B0119145
56 Levamisol Hidroklorida (Uji Ulang) BPFI B0119148
57 L-Fenilalanin BPL AB0119180
58 L-Metionin BPFI AB0119178
59 Lovastatin (Uji Ulang) BPFI AB0119158
60 L-Tirosin BPL B0119379
61 L-Triptofan BPFI AB0119183
62 Metadon Hidroklorida BPFI B0119227
63 Metformin Hidroklorida (Uji Ulang) BPFI B0219363
64 Metildibromoglutaronitril BPL AB0219302
65 Metilheksanamin Hidroklorida BPL B0119142
66 Metilisotiazolinon BPL AB0219516
67 Natamisin BPL B0119230
68 Natrium Nitrit BPFI AB0219306
69 Nitrazepam (Uji Ulang) BPFI AB0219231
70 Oktokrilen BPL AB0119185
Padimite A (CAS no. 58817-05-3) / Octyl dimethyl p-
71 BPL B0119209
aminobenzoic acid
Padimate O (CAS no. 21245-02-3) / Octyl dimethyl
72 BPL AB0119186
PABA
73 Pioglitazon Hidroklorida BPL B0119136
74 Pirazinamid (Uji Ulang) BPFI B0219044
75 Piridostigmin Bromida BPFI B0119053
76 Piroksikam (Uji Ulang) BPFI B0119027
77 Pravastatin Natrium BPFI B0119236
78 Quetiapin Fumarat BPL B0119149
79 Resorsinol BPFI B0319210
80 Riboflavin Natrium Fosfat BPFI B0119353
81 Ritonavir (Uji Ulang) BPFI B0119151
82 Ropivakain Hidroklorida BPL B0119138
83 Sevofluran BPL B0119355
84 Siklofosfamida BPFI B0119232
85 Sineol BPL AB0119191
86 Sulfadiazin (Uji Ulang) BPFI B0119154
87 Sulfisoksazol (Uji Ulang) BPL B0119396
88 Takrolimus BPL AB0119181
89 Taurin (PK) BPL B0119119
90 Terbinafin Hidroklorida BPL B0119233
91 Tiamin Mononitrat BPFI AB0119184
92 Topiramat BPL B0119400
93 Warfarin Natrium BPFI B0119130
156
Lampiran 6. Saldo Peralatan dan Mesin
Rincian nilai Akumulasi Penyusutan BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna
Periode Tahun Anggaran 2019 per perkiraan Neraca
157
Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
No Uraian Neraca
Rp % Rp % Rp %
II Aset Tetap
158
Lampiran 7. Realisasi dan Capaian Output per Kegiatan
159
kegiatan Penyusunan Standar GLP 2020 -
2024
7 Bimbingan Teknis Input : Dana 188,550,000 182,532,491 96.81
Analisis dengan Output : Jumlah paket pelaksanaan
Instrumen Bidang kegiatan Bimbingan Teknis Analisis
Obat, Narkotika, dengan Instrumen Bidang Obat,
Psikotropika, 2 2 100.00
Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat
Prekusor dan Zat Adiktif
Adiktif
8 Bimbingan Teknis Input : Dana 211,380,000 197,123,432 93.26
analisis dengan Output : Jumlah paket pelaksanaan
Instrumen Bidang kegiatan Bimbingan Teknis analisis 2 2 100.00
OTKOS dan PK dengan Instrumen Bidang OTKOS dan PK
9 Bimbingan Teknis Input : Dana 248,242,000 230,367,545 92.80
Analisis Bidang Output : Jumlah paket pelaksanaan
Mikrobiologi kegiatan Bimbingan Teknis Analisis 2 2 100.00
Bidang Mikrobiologi
10 Bimbingan Teknis Input : Dana 45,000,000 44,574,450 99.05
Regional Deteksi Output : Jumlah paket pelaksanaan 3 100.00
Bakteri Patogen kegiatan Bimbingan Teknis Regional 3
secara Molekuler Deteksi Bakteri Patogen secara Molekuler
11 Bimtek Teknis Input : Dana 43,800,000 41,902,616 95.67
Analisis DNA Spesifik Output : Jumlah paket pelaksanaan
Species di Balai kegiatan Bimtek Teknis Analisis DNA
Besar/Balai POM Spesifik Species di Balai Besar/Balai 3 3 100.00
Jogjakarta, Semarang POM Jogjakarta, Semarang dan Pontianak
dan Pontianak
12 Bimbingan Teknis Input : Dana 178,640,000 167,051,406 93.51
Analisis dengan Output : Jumlah paket pelaksanaan
Instrumen bidang kegiatan Bimbingan Teknis Analisis 2 2 100.00
Kimia Pangan dan Air dengan Instrumen bidang Kimia Pangan
160
dan Air
13 Workshop NFRL Input : Dana 65,947,000 50,087,712 75.95
Output : Jumlah paket pelaksanaan
1 1 100.00
kegiatan Workshop NFRL
14 Uji Profisiensi yang Input : Dana 395,000,000 393,960,693 99.74
Diikuti Balai Output : Jumlah paket pelaksanaan
Besar/Balai POM kegiatan Uji Profisiensi yang Diikuti Balai
dilaboratorium Kimia 36 36 100.00
Besar/Balai POM di laboratorium
161
17 Administrasi Kegiatan Input : Dana 3,152,102,000 2,852,035,290 90.48
Perkantoran Output : Jumlah bulan pelaksanaan
kegiatan Administrasi Kegiatan 12 12 100.00
Perkantoran
18 Penyelenggaraan Input : Dana 458,168,000 417,414,983 91.11
Laboratorium Output : Jumlah bulan pelaksanaan
kegiatan Penyelenggaraan Laboratorium 40 40 100.00
162
Bidang Mikrobiologi Mikrobiologi dan Biomolekuler
dan Biologi Molekuler
163
Dokumen Evaluasi
30 Evaluasi Kinerja Input : Dana 89,024,000 77,796,420 87.39
Bidang Baku Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Pembanding dan PBT Kegiatan Evaluasi Kinerja Bidang Baku 1 1 100.00
Pembanding dan PBT
31 Komunikasi, Input : Dana 160,000,000 138,451,900 86.53
Informasi , dan Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Edukasi (KIE) peran Kegiatan Komunikasi, Informasi , dan
Laboratorium BPOM 1 1 100.00
Edukasi (KIE) peran Laboratorium BPOM
Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan
32 Peningkatan Input : Dana 1,060,590,000 1,029,180,001 97.04
Kapasitas Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Lab/Represhment/Re Kegiatan Peningkatan Kapasitas 5 5 100.00
placement Paket 1 Lab/Represhment/Replacement Paket 1
33 Peningkatan Input : Dana 1,262,720,000 0 Pengadaan Alat
Kapasitas Lab Paket 2 Putus
Lab/Represhment/Re Kontrak, penyedia
placement Paket 2 (Supplier) sampai
batas akhir masa
kontrak (15
Desember 2019)
tidak memenuhi
kewajibannya
sesuai ketentuan
dalam kontrak.
Nilai kontrak
sebesar Rp 1.219.
240.000,-, dana
dikembalikan ke
negara
164
Kegiatan Peningkatan Kapasitas
Lab/Represhment/Replacement Paket 2
165
41 Workshop Sub Bagian Input : Dana 29,030,000 23,701,000 81.64
Tata Usaha Output : Jumlah Paket Pelaksanaan 100.00
Kegiatan Workshop Sub Bagian Tata 1 1
Usaha
42 Workshop Staf Input : Dana 195,800,000 192,635,200 98.38
Laboratorium Produk Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Biologi Kegiatan Workshop Staf Laboratorium 1 1 100.00
Produk Biologi
43 Komunikasi, Input : Dana 80,000,000 73,751,095 92.19
Informasi , dan Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Edukasi (KIE) peran Kegiatan Komunikasi, Informasi , dan
Laboratorium BPOM 1 1 100.00
Edukasi (KIE) peran Laboratorium BPOM
Sumatera Selatan Sumatera Selatan
44 Pertemuan Teknis Input : Dana 86,720,000 80,657,150 93.01
Jejaring Laboratorium Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Pengujian Pangan Kegiatan Pertemuan Teknis Jejaring
Indonesia 4 4 100.00
Laboratorium Pengujian Pangan
Indonesia
45 Pertemuan Teknis Input : Dana 245,650,000 234,254,910 95.36
Jejaring Laboratorium Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Mikrobiologi Pusat Kegiatan Pertemuan Teknis Jejaring
Pengembangan Laboratorium Mikrobiologi Pusat 1 1 100.00
Pengujian Obat dan Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan Nasional Makanan Nasional
46 Kerja Sama Antar Input : Dana 296,987,000 288,545,377 97.16
Satker di Output : Jumlah bulan Pelaksanaan
BPOM/Instansi Kegiatan Kerja Sama Antar Satker di
Pemerintah/Swasta/L BPOM/Instansi 12 12 100.00
embaga Terkait Pemerintah/Swasta/Lembaga Terkait
166
Mutu (Surveilen, Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Audit Internal, Rapat Kegiatan Penerapan Sistem Mutu
5 5 100.00
Tinjauan Manajemen) (Surveilen, Audit Internal, Rapat Tinjauan
Manajemen)
48 Penyusunan Model Input : Dana 117,070,000 106,875,404 91.29
Spesialisasi/Regionali Output : Jumlah Paket Penyusunan Model
sasi Laboratorium Spesialisasi/Regionalisasi Laboratorium 1 1 100.00
BPOM BPOM
49 Prakualifikasi/Reasse Input : Dana 48003000 43,980,225 91.62
smen WHO Bidang Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Kimia Obat dan Kegiatan Prakualifikasi/Reassesmen 2 2 100.00
NAPPZA WHO Bidang Kimia Obat dan NAPPZA
50 Pengujian Sampel PQ Input : Dana 402200000 393,307,145 97.79
WHO Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
27 27 100.00
KegiatanPengujian Sampel PQ WHO
51 Evaluasi Kinerja Input : Dana 193,710,000 176,435,200 91.08
Bidang Kimia OTSKK , Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
TU dan Tenaga Kegiatan Evaluasi Kinerja Bidang Kimia 1 1 100.00
Kebersihan OTSKK , TU dan Tenaga Kebersihan
52 Komunikasi, Input : Dana 160,000,000 156,855,200 98.03
Informasi , dan Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Edukasi (KIE) peran Kegiatan Komunikasi, Informasi , dan
Laboratorium BPOM 1 1 100.00
Edukasi (KIE) peran Laboratorium BPOM
Bengkulu, Bandung Bengkulu, Bandung
167
003 yang Pembentukan Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Dikembangkan Laboratorium Sintesa Kegiatan Persiapan Pembentukan
Baku Pembanding Laboratorium Sintesa Baku Pembanding 1 1 100.00
T.A. 2019 Tahun Anggaran 201
168
58 Rekalibrasi Alat Input : Dana 265723000 264,235,000 99.44
Standar/Peralatan
Laboratorium Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Kegiatan Rekalibrasi Alat
2 2 100.00
Standar/Peralatan Laboratorium
169
005 Sampel produk Laboratorium Produk Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
biologi yang diuji Biologi dan Kegiatan Penyelenggaraan Laboratorium
tepat waktu Toksikologi Produk Biologi danToksikologi 47 47 100.00
(sampel)
64 Evaluasi Kinerja Input : Dana 64,685,000 61,974,220 95.81
Bidang Baku
Pembanding dan Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Laboratorium Produk Kegiatan Evaluasi Kinerja Bidang Baku
Biologi Toksikologi Pembanding dan Laboratorium Produk 1 1 100.00
Biologi Toksikologi
170
Pengembangan Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Laboratorium Kegiatan Monitoring Pengembangan 4 4 100.00
Laboratorium
69 Evaluasi Kinerja Input : Dana 152,330,000 144,265,150 94.71
Bidang MBM dan KPA
Output : Jumlah Paket Pelaksanaan
Kegiatan Evaluasi Kinerja Bidang MBM 1 1 100.00
dan KPA
70 Pengadaan Alat Input : Dana 332,085,000 328,810,401 99.01
pengolah Data dan
Komunikasi Output : Jumlah Unit Pengadaan Alat
pengolah Data dan Komunikasi 26 26 100.00
171
bermotor roda 2 Output : Jumlah bulan perawatan
Kendaraan Bermotor Roda 2 12 12 100.00
172
Lampiran 8. Daftar Judul Metode Analisis Tahun 2019
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
1 Kimia Obat dan 44 1 Penetapan Kadar Sildenafil sitrat dalam Tablet 49
NAPPZA secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
2 Penetapan cemaran Nitrosodimetilamin (NDMA)
dan Nitrosodietilamin (NDEA) dalam Tablet Sartan
secara Kromatografi Gas
Spektrometrimassa/massa
3 Penetapan Kadar Paracetamol dan Metoklopramid
Hidroklorida dalam Tablet secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi
4 Penetapan Kadar Natrium Metamizol dalam Injeksi
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
5 Penetapan Kadar Gliklazid dalam Tablet Lepas
Lambat secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
6 Penetapan Kadar Dekstrometorfan Hidrobromida
dan Difenhidramin Hidroklorida dalam Sirup
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
7 Uji Daya Serap dan Fluoresensi pada Tampon
8 Identifikasi Telbivudin dalam Tablet secara
Spektrofotometri UV-Vis
9 Identifikasi Telbivudin dalam Tablet secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
10 Uji Cemaran Organik dalam Tablet Telbivudin
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
11 Penetapan Kadar Telbivudin dalam Tablet secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
12 Penetapan Kadar Deferipron dalam Tablet secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
13 Identifikasi Gliklazid dalam Tablet Lepas Lambat
secara Spektrofotometri Infra Merah
14 Penetapan Kadar Cemaran Organik dalam Infus
Moksifloksasin Hidroklorida secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi
15 Penetapan Kadar Asetil sistein dalam Tablet
Efervescent secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
16 Identifikasi Amfetamin, Metamfetamin,
Nitrosodimetilamin, Kodein dan Heroin secara
Kromatografi Gas Spektromassa
17 Penetapan kadar Ibuprofen dalam Supositoria
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
18 Penetapan Kadar Asam Salisilat Bebas dalam
Tablet Kunyah Asetosal secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi
19 Keseragaman Sediaan Deksametason dalam Tablet
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
20 Penetapan Kadar Fluosinolon Asetonid dalam
Krim Campuran dengan Gentamisin Sulfat secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
21 Identifikasi Desonida dalam Krim secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
22 Penetapan Kadar Desonida dalam Krim secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
173
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
23 Penetapan Kadar Asetosal dalam Tablet Kunyah
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
24 Penetapan Kadar Tenofovir Disoproksil Fumarat
dalam Tablet secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
25 Identifikasi Moksifloksasin hidroklorida dalam
Infus secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
26 Penetapan kadar Moksifloksasin Hidroklorida
dalam Infus secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
27 Penetapan Kadar Nikotin dalam Rokok Elektrik
secara Kromatografi gas
28 Penetapan Kadar Zat Aktif Terlarut Hasil Uji
Disolusi Karbazokrom Natrium Sulfonat dalam
Tablet secara Spektrofotometri UV-Vis
29 Identifikasi Karbazokrom Natrium Sulfonat dalam
Tablet secara Spektrofotometri UV-Vis
30 Penetapan kadar Karbazokrom Natrium Sulfonat
dalam Tablet secara Spektrofotometri UV-Vis
31 Penetapan Kadar Zat Aktif Terlarut Hasil Uji
Disolusi Deferasiroks dalam Tablet Dispersibel
secara Spektrofotometri UV-Vis
32 Penetapan Kadar Zat Aktif Terlarut Hasil Uji
Disolusi Telbivudin dalam Tablet secara
Spektrofotometri UV-Vis
33 Penetapan Kadar Parasetamol dalam Tablet
Campuran dengan Fenilefrin Hidroklorida dan
Dekstrometorfan Hidrobromida secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
34 Penetapan Kadar Fenilefrin Hidroklorida dan
Dekstrometorfan Hidrobromida dalam Tablet
Campuran dengan Parasetamol secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
35 Identifikasi Deferasiroks dalam Tablet Dispersibel
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
36 Identifikasi Deferasiroks dalam Tablet Dispersibel
secara Spektrofotometri UV-Vis
37 Penetapan Kadar Deferasiroks dalam Tablet
Dispersibel secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
38 Identifikasi Fenobarbital, Diazepam dan
Nitrazepam secara Kromatografi Gas
Spektrometrimassa
39 Identifikasi Gliklazid dalam Tablet Lepas Lambat
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
40 Penetapan kadar zat aktif terlarut hasil uji disolusi
Nevirapin dalam tablet
41 Penetapan Kadar Triheksifenidil Dalam Tablet
42 Uji Cemaran Organik dalamTablet Efavirenz
43 Uji Cemaran Organik dalam Kapsul Efavirenz
44 Penetapan Kadar Nitrazepam dalam Tablet
45 Penetapan kadar Etambutol hidroklorida dalam
tablet
174
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
46 Penetapan kadar zat aktif terlarut hasil uji disolusi
Etambutol hidroklorida dalam tablet campuran
dengan Isoniazid,Pirazinamid dan Rifampisin
47 Penetapan kadar zat aktif terlarut hasil uji disolusi
Etambutol hidroklorida dalam tablet
48 Penetapan Kadar Tenofovir Disoproksil Fumarat
dalam Tablet
49 Penetapan kadar Rifampisin dan Isoniazid dalam
tablet
2 Kimia OTSKK 40 1 Identifikasi Zopiclone dalam Obat Tradisional dan 41
Suplemen Kesehatan secara Kromatografi Lapis
Tipis-Spektrofotodensitometri
2 Identifikasi Zopiclone dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan Sediaan secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
3 Identifikasi Barbital dan Fenobarbital dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan secara
Kromatografi Lapis Tipis-Spektrofotodensitometri
4 Identifikasi Barbital dan Fenobarbital dalam Obat
Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo
Diode Array
5 Identifikasi Barbital, Fenobarbital, Parasetamol
dan Zopiclon dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan secara Kromatografi Gas-
Spektrometri Massa
6 Penentuan Kandungan Etanol dan Etil Asetat
dalam Suplemen Kesehatan sediaan Padat secara
Kromatografi Gas Headspace Detektor
Spektrometri Massa
7 Identifikasi Amfetamin Sulfat , Bisakodil,
Dietilpropion HCl, Fenfluramin HCl, Fenolftalein,
Furosemid, Hidroklorotiazid, Kofein, dan
Sibutramin HCl dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi-Quadruploe Diode Array
8 Identifikasi Amfetamin Sulfat, Bisakodil,
Dietilpropion HCl, Fenfluramin HCl, Fenolftalein,
Kofein dan Sibutramin HCl dalam Obat Tradisional
dan Suplemen Kesehatan secara Kromatografi Gas-
Spektrometri Massa
9 Identifikasi Gliklazid, Glibenklamid, Glipizid dan
Glimepirid dalam Obat Tradisional dan Suplemen
Kesehatan secara Kromatografi Lapis Tipis-
Spektrofotodensitometri
10 Identifikasi Amfetamin Sulfat, Bisakodil,
Fenfluramin HCl, Orlistat dan Sibutramin HCl
dalam Sediaan Obat Tradisional dan Suplemen
Kesehatan secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi-Tandem Spektrometri Massa
11 Penetapan Kadar Kofein dalam Obat Tradisional
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo
Diode Array
175
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
12 Identifikasi dan Penetapan Kadar Lovastatin dalam
Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Sediaan
Padat Mengandung Ekstrak Red Yeast Rice secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode
Array
13 Skrining Asam Mefenamat, Deksametason,
Fenilbutazon, Ibuprofen, Indometasin, Natrium
Diklofenak, Parasetamol, Piroksikam dan
Prednison dalam Obat Tradisional dan Suplemen
Kesehatan Sediaan Cair Secara Kromatografi Lapis
Tipis - Spektrofotodensitometri
14 Identifikasi Naproxen Sodium dan Ketoprofen
dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo
Diode Array
15 Identifikasi Benzyl Sibutramine HCl, Chloro
Sibutramine HCl dan N-Desmetyl Sibutramine HCl
dalam Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Tandem
Spektometri Massa
16 Identifikasi Alprazolam, Bromazepam, Diazepam,
Flurazepam HCl, Klonazepam, Klordiazepoksida
dan Nitrazepam dalam Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
17 Identifikasi dan Penetapan Kadar Fitomenadion
(K1), Menakuinon (K2) dan Menadion (K3) dalam
Suplemen Kesehatan secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi-Photo Diode Array
18 Penetapan Kadar Glukosamin HCl dalam Suplemen
Kesehatan secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi-Photo Diode Array
19 Penetapan Kadar Selenium dalam Suplemen
Kesehatan Sediaan Padat secara Inductively
Coupled Plasma-Mass Spectrometry
20 Penetapan Kadar Mangan dalam Suplemen
Kesehatan Sediaan Padat secara Inductively
Coupled Plasma-Mass Spectrometry
21 Identifikasi Berberine HCl dalam Obat Tradisional
dan Suplemen Kesehatan secara TLC Interface -
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Tandem
Spektometri Massa
22 Identifikasi Amino Caproic Acid dalam Kosmetik
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi -Tandem
Spektrometri Massa
23 Penetapan Kadar Glycolic Acid dan Lactic Acid
dalam Kosmetik Sediaan Cair secara Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi – Photo Diode Array
24 Identifikasi Bithionol dalam Kosmetik Secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo Diode
Array
25 Identifikasi Solvent Red 1 (CI 12150) dalam
Kosmetik Sediaan Pewarna Rambut Secara
176
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Photo Diode
Array
26 Identifikasi Natural Orange 6 (CI 75480) dalam
Kosmetik Sediaan Solida Secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi - Photo Diode Array
27 Penetapan Kadar Phenylbenzimidazole Sulfonic
Acid dalam Kosmetik Sediaan Tabir Surya secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo Diode
Array
28 Penetapan Kadar Sodium Propionate dalam
Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi –
Photo Diode Array
29 Penetapan Kadar Tranexamic Acid dalam Kosmetik
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi -Tandem
Spektrometri Massa
30 Identifikasi Lyral dalam Kosmetik secara
Kromatografi Gas Spektrometri Massa
31 Penetapan Kadar Dichlorophene dalam Kosmetik
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo
Diode Array
32 Penetapan Kadar Ethylhexyl Dimethyl PABA dan
Isopenthyl-4-Methoxycinnamate dalam Sediaan
Tabir Surya secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi – Photo Diode Array
33 Penetapan Kadar 4-Isopropyl-m-Cresol dalam
Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi –
Photo Diode Array
34 Identifikasi Trichloroacetic Acid dalam Kosmetik
secara Kromatografi Gas Headspace Detektor
Spektrometri Massa
35 Identifikasi Benzoyl Peroxide, Bithionol,
Chloramphenicol, Hydroquinone, Phytomenadion,
Resorcinol, Retinoic Acid, Vitamin A Asetat dan
Vitamin A Palmitat dalam Kosmetik secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo Diode
Array
36 Identifikasi 1,2-Dichloroethane dalam Kosmetik
secara Kromatografi Gas Spektrometri Massa
37 Identifikasi Hexachlorophene dalam Kosmetik
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo
Diode Array
38 Penetapan Kadar Benzophenone, Octocrylene dan
Octyl Methoxy Cinnamate dalam Kosmetik secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo Diode
Array
39 Identifikasi Phenolphthalein dalam Kosmetik
secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Photo
Diode Array
40 Identifikasi Diphenhydramine HCl dalam Kosmetik
secara Kromatografi Gas Detektor Spektometri
Massa
41 Identifikasi Solvent Green 7 (CI 59040) dalam
Kosmetik secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi –
177
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
Photo Diode Array
178
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
16 Penetapan Kadar Arsen (As) dalam Susu secara
Spektrofotometri Serapan Atom-Hydride Vapour
Generator (HVG-AAS)
17 Penetapan Kadar Aluminium (Al), Nikel (Ni),
Timah (Sn), Titanium (Ti) dalam Air Minum secara
Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry
(ICPMS)
18 Penetapan Kadar Pewarna Dilarang Sudan I, Sudan
II, Sudan III, dan Sudan IV dalam Saus Cabai secara
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
179
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
29 Penetapan Simultan Kadar Propil Galat, Hidroksi
Anisol Terbutilasi (BHA), Hidroksi Toluen
Terbutilasi (BHT), dan Butil Hidroquinon Tersier
(TBHQ) dalam Minyak secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT)
4 Mikrobiologi 40 1 Deteksi Staphylococcus aureus pada Krim
dan Biologi Fluosinolon Asetonida 52
Molekuler 2 Deteksi Pseudomonas aeruginosa pada Krim
Fluosinolon Asetonida
180
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
19 Uji Angka Bacillus cereus pada Bumbu dan
Kondimen Siap Pakai Bubuk (Kering)
Menggunakan Media Agar Siap Pakai Compact Dry
181
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
35 Uji Angka Escherichia coli pada Sari Buah yang
Tidak Dipasteurisasi Menggunakan Indikator
Fluorogenik dalam Sumuran Berbasis Binary
Detection Technology
36 Uji Angka Escherichia coli pada Sari Buah yang
Tidak Dipasteurisasi Menggunakan Automated
Enumeration Instrument
37 Uji Angka Escherichia coli Menggunakan Lempeng
Media Siap Pakai (Ready to Use Count Plate
Medium) pada Sari Buah yang Tidak Dipasteurisasi
38 Uji Angka Enterobacteriaceae pada Susu Berperisa
Menggunakan Automated Enumeration Instrument
182
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
51 Deteksi Gen vt (Verotoksin) Enterohemorrhagic
Escherichia coli Menggunakan Real Time
Polymerase Chain Reaction (RTi-PCR) pada
Pangan
52
Deteksi Gen rfbE Enterohemorrhagic Escherichia
coli O157 Menggunakan Real Time Polymerase
Chain Reaction (RTi-PCR) pada Pangan
183
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
17
Identifikasi Salmonella spp Pada Feses Mencit
18
Identifikasi Salmonella spp Pada Feses Tikus
19
Identifikasi Salmonella spp Pada Feses Kelinci
184
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
15 Penetapan Kadar Ropivakain Hidroklorida Baku
Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
185
Target No.
Bidang / REALISASI
No. Jumlah REALISASI JUDUL METODE ANALISIS TAHUN 2019
Laboratorium Jumlah MA
MA
30 Penetapan Kadar Glutation Disulfida Baku
Pembanding secara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
186
Lampiran 9. Perjalanan Luar Negeri Tahun 2019
187
PERJALANAN LUAR NEGERI TAHUN 2019
PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
Sihotang, S.Si., M.Si. 2019 Laboratory Committee (AFTLC) Meeting
14. Normasari, S.Si. Korea, 27 Juni 2019 The Fourth Meeting of National Control Laboratories Rp5.355.000
for Biologicals in Western Pacific PNBP
TW 3
15. Dona Fitria, M.Si. Singapore, Training of Amino Acid Determination in Dietary Rp11.933.380
8-12 Juli 2019 Supplement by Simultanous Rapid and Reliable
Analysis Rp14.500.000 PNBP
16. Ageng Teguh Wardoyo, China, 6-25 Agustus International Training Course on Technology of Cloud Rp6.624.192
S.Farm., Apt. 2019 Computing for Food Safety PNBP
17. Maria B.P. Thailand, 21-23 Workshop on GMO Quantification with Droplet Rp3.326.400
Agustus 2019 Digital PCR PNBP
18. Yulia K.D. Thailand, 21-23 Workshop on GMO Quantification with Droplet Rp3.326.400
Agustus 2019 Digital PCR PNBP
19. Dra. Endah Eny Riayati, Korea Selatan, 18-20 4th Symposium on Research and Quality Control Rp5.335.875
Apt. Sept 2019 Vaccines PNBP
TW 4
20. Dra. Kusmiaty, Apt., Malaysia, 14-18 Okt 7th Asian Conference on Coordination Chemistry Rp16.918.868
M.Pharm. 2019 (SCCC7) PNBP
Rp23.012.500
21. Dra. Dini Prapti Karyani, Malaysia, 14-18 Okt 7th Asian Conference on Coordination Chemistry Rp17.153.533
Apt., M.Si. 2019 (SCCC7) PNBP
22. Dra. Wiwik Ambarwati, Bangkok, 28 Okt-1 Nov Training on Potency/Assay testing for Heparin and Rp16.769.754
M.Epid. 2019 Human Insulin Products PNBP
Rp36.000.000
23. Yola Eka Erwinda, S.Si. Bangkok, 28 Okt-1 Nov Training on Potency/Assay testing for Heparin and Rp16.769.754
2019 Human Insulin Products PNBP
24. Dra. Sri Pujiati, Apt., Manila, 12-15 Nov 31st ASEAN Cosmetic Meeting (ACC) and Its Related Rp26.163.200
Rp5.575.000
M.Epid. 2019 Meetings RM
25. Erita Lusianti, Apt., M.Si. Manila, 12-15 Nov 31st ASEAN Cosmetic Meeting (ACC) and Its Related Rp24.035.200
2019 Meetings RM
26. Dra. Niza Nemara, Apt., Singapore, 18-21 Nov The 29th of the Prepared Foodstuff Product Working Rp19.502.000
M.Si. 2019 Group and Its Related Meeting PNBP
27. Dra. Eni Cahyaningsih China, 10-11 Des 2019 Food Safety Laboratory Capacity Building Workshop Rp13.909.000 PNBP
28. Hetty Rieskaliana Singapore, 12-13 Des Lab Solution Training Rp16.901.634
Rp11.000.000
2019 RM
188
PERJALANAN LUAR NEGERI TAHUN 2019
PUSAT PENGEMBANGAN PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
29. Regi Kristianto Singapore, 12-13 Des Lab Solution Training Rp16.863.500
2019 RM
30. Farida Kurniawati Thailand, 23-27 Des Workshop on Negative List of Herbal Medicinal Rp16.226.634
2019 Products RM
31. Nur Fitria Saraswati Thailand, 23-27 Des Workshop on Negative List of Herbal Medicinal Rp16.226.634
2019 Products RM
189