Anda di halaman 1dari 48

HALAMAN PERSETUJUAN

Praktek Kerja Lapangan


Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat Puskesmas Perawatan Sungai Durian,
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2018
Oleh :
Paskalis Arwin
20142110570
Telah dipresentasikan pada
Hari :
Tanggal :

Petugas Gizi Pimpinan Puskesmas


Puskesmas Sungai Durian Sungai Raya

Tri Nur Indah Sari, A.Md.Gz dr.Yudi Paulian Heriwibowo


NIP 198009302005022003 NIP 197910242006041006

Mengetahui,
Pembimbing PKL MPGM
Prodi D III Gizi Jurusan Gizi

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Martinus Ginting Edy Waliyo.S.Gz, M.Gz


NIP.196008211985011001 NIP.19306161997031002

i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat.Dalam

penyusunan Laporan, penulis telah memperoleh banyak bantuan, bimbingan

koreksi, motivasi dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Pontianak.


2. Bapak Edy Waliyo, S.Gz, M.Gz selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak selaku pembimbing ke II

yang telah banyak menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan dan

saran-saran serta arahan dalam penyusunan Laporan PKL PIGM ini.


3. Ibu Shelly Festilia A, S.Gz, MPH selaku Ketua Prodi D-III Jurusan Gizi

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak.


4. Bapak dr.Yudi Paulian Heriwibowo selaku Pimpinan Puskesmas Sungai

Durian telah mengizinkan kami untuk PKL PIGM.


5. Tri Nur Indah Sari, A.Md.Gz, A. Md.Gizi selaku ahli gizi Puskesmas

Sungai Durian juga membantu dan membimbing kami selama kegiatan

PKL PIGM.
6. Ir. Martinus Ginting, M.Kes selaku pembimbing I PKL PIGM yang telah

banyak menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan dan saran-saran

serta arahan dalam penyusunan Laporan PKL PIGM ini.


7. Seluruh dosen dan staf yang berada di Jurusan Gizi yang telah

memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti kuliah dan

menyelesaikan pendidikan di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Pontianak.

ii
8. Serta rekan-rekan angkatan 2015 Jurusan Gizi Program Studi D III Gizi,

yang selalu memberikan saya motivasi dan semangat untuk menyelesaikan

laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.Amin.

Pontianak, juni 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

C. Kegiatan........................................................................................................3

D. Waktu dan Tempat.........................................................................................3

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................4

A. Gambaran Umum Puskesmas.......................................................................4

B. Pelayanan dan Program Gizi Puskesmas....................................................10

C. Alur Perencanaan dan Evaluasi Program Gizi di Puskesmas.....................18

D. Alur Pencatatan Dan Pelaporan Program Gizi Di Puskesmas....................19

E. Alur Prosedur Pelayanan Puskesmas..........................................................20

F. Kegiatan Yang Dilakukan...........................................................................23

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................41

A. Kesimpulan.................................................................................................41

B. Saran............................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................44

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas Wilayah Administrasi Pemerintahan, Jumlah Penduduk dan Julah

Rumah Tangga Puskesmas Sungai Durian Tahun 2017..........................................5

Tabel 2. Lima Penyakit Besar di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian

tahun 2016................................................................................................................9

Tabel 3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan

Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas sungai Durian Tahun

2017........................................................................................................................12

Tabel 4. Penyakit Terbesardi Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Sungai Durian

Tahun 2017.............................................................................................................13

Tabel 5. Target Capaian Program Perbaikan Gizi Tahun 2015-2019 Kabupaten

Kubu Raya..............................................................................................................17

Tabel 6. Kategori dan Ambang batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks........23

Tabel 7. Hasil Skrinning Gizi 10 pasien anak-anak di Puskesmas Perawatan

Sungai Durian Tahun 2018....................................................................................24

Tabel 8. Hasil Skrining Populasi di Posyandu Benua Indah Sungai Durian

Berdasarkan Indikator BB/PB, PB/U, BB/U..........................................................27

Tabel 9. Hasil Konseling Gizi di Puskesmas Sungai Durian Tahun 2018.............29

Tabel 10. Daftar Bayi dan Balita yang Hadir dan Ditimbang di Posyandu Benua

Indah Dari Bulan Januari-Maret Tahun 2018........................................................36

Tabel 11. Hasil Home Visit Bayi/Balita................................................................37

Tabel 12. Hasil Home Visit ibu hamil...................................................................39

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Pelayanan dalam Gedung.............................................................20

Gambar 2. Alur Pelayanan di Ruang Gizi..............................................................22

Gambar 3. Status Gizi BB/U bayi/balita di Puskesmas Sungai Durian

2018........................................................................................................................25

Gambar 4. Status Gizi BB/TB atau BB/PB bayi/balita di Puskesmas Sungai

Durian 2018............................................................................................................26

Gambar 5. Status gizi menurut indikator BB/U di Posyandu Benua Indah Dari

Bulan Januari-Maret Tahun 2018...........................................................................33

Gambar 6. Status gizi menurut indikator TB/U di Posyandu Benua Indah Dari

Bulan Januari-Maret Tahun 2018...........................................................................34

Gambar 7. Status gizi menurut indikator BB/TB di Posyandu Benua Indah Dari

Bulan Januari-Maret Tahun 2018...........................................................................35

Gambar 8. Berat Badan Bayi/Balita Yang Naik/Tidak Naik/Turun di Posyandu

Benua Indah Dari Bulan Januari-Maret Tahun 2018.............................................36

vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data posyandu 3 bulan berturut-turut

Lampiran 2 Data status gizi menurut indikator BB/U, TB/U, dan BB/TB

Lampiran 2 Dokumentasi

vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan merupakan faktor yang sangat

berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya

pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan

pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain

dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan

kesehatan terutama di lingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga

pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.

Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Diploma III Gizi Politeknik

Kesehatan tahun 2010 Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor:374/MENKES/SKIII/2007 yang mencantumkan Peran Ahli Madya Gizi

yang harus dicapai oleh para lulusan program pendidikan Diploma III Gizi,

diantaranya adalah sebagai : Pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik,

Pelaksana pelayanan gizi masyarakat, Penyelia system penyelenggaraan makanan

institusi/missal, Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan wirausaha, pelaku

praktek kegizian yang bekerja secara profesional dan etis.

Agar dapat memenuhi tuntutan tersebut maka peserta didik diwajibkan

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat di

1
Puskesmas. Dengan menjalankan praktek kerja lapangan tersebut diharapkan

dapat diperolehnya para lulusan yang lebih siap kerja dan lebih percaya diri dalam

menjalankan perannya secara profesional.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami pengelolaan kegiatan program gizi tingkat

puskesmas dalam skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun yang

sedang di bina.

2. Tujuan Khusus

a) Mahasiswa memahami struktur organisasi di tingkat puskesmas.


b) Mahasiswa mampu melakukan penapisan gizi (nutrition screening) pada

klien/pasien secara individu.


c) Mahasiswa mampu melaksanakan penapisan gizi/screening status gizi

populasi dan atau kelompok masyarakat.


d) Mahasiswa mampu membantu menilai status gizi populasi dan/atau

kelompok masyarakat.
e) Mahasiswa mampu melakukan konseling gizi dalam kegiatan pelayanan

gizi.
f) Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan gizi dalam kegiatan pelayanan

gizi.
g) Mahasiswa ikut berpartisipasi dalam pengembangan dan pengukuran

kinerja dalam pelayanan gizi.


h) Mahasiswa mampu melakukan pencatatan dan pelaporan gizi.

C. Kegiatan
1. Melakukan Skrining Gizi
2. Melakukan Pelayanan konsultasi Gizi.
3. Melakukan Penyuluhan Gizi
4. Melakukan Pengkajian status gizi di Tinggkat posyandu

2
5. Melakukan Berpartisipasi dalam pembangunana dan pengukuran kinerja

dalam pelayanan gizi


6. Melakukan pencatatan dan pelaporan gizi.

D. Waktu dan Tempat


1. Waktu

Praktek Kerja Lapangan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat

dilaksanakan selama 10 hari kerja mulai tanggal 30-12 Mei 2018.

2. Tempat

Praktek Kerja Lapangan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat

dilaksanakan di Puskesmas Perawatan Sungai Durian berada di Wilayah Kerja

Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya.

3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas
1. Geografis

Puskesmas Sungai Durian merupakan satu dari tiga puskesmas di wilayah

Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang terletak di koordinat 109° -

22,31 BT dan 0° - 21 LS dengan ketinggia 0 – 1 meter dpl. Luas wilayah

Puskesmas Sungai Durian sekitar 315.587 Km² dengan tingkat kepadatan

Penduduk sebesar 0,30/km². Jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah sebesar

100,892 jiwa terdiri dari 23.300 kk dengan rata- rata 4,3 jiwa/ kk.

Wilayah kerja Puskesmas mencakup delapan desa binaan, yaitu Desa

Limbung, Arang Limbung, Teluk Kapuas, Tebang Kacang, Sungai Ambangah

ditambah dua desa pemekaran pada tahun 2006 yaitu Desa Mekar Sari dan Desa

Madu Sari. Delapan desa tersebut terdiri atas 29 dusun 64 RW dan 367 RT satu

daerah relokasi di Desa Tebang Kacang.

2. Batas Wilayah

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian adalah:

a) Sebelah Timur : berbatasan denga Desa Sungai Asa,


b) Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Parit Baru
c) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Sungai Ambawang
d) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Rasau Jaya

3. Demografi

4
Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Sui Durian dari hasil

pendataan keluarga pada tahun 2017 sebesar 100.892 jiwa dengan 23.300 KK

jumlah rumah unit, kepadatan hunian sekitar 32 Km². Jumlah penduduk sasaran

menurut poyeksi pada tahun 2017 terdiri dari ibunhamil 2.343 orang, ibu bersalin

2.237 orang, bayi 1.805 orang, balita 9.488 orang, anak usia 6- 59 tahun 80.512

orang.

Tabel 1. Luas Wilayah Administrasi Pemerintahan, Jumlah Penduduk dan Julah


Rumah Tangga Puskesmas Sungai Durian Tahun 2017
Jumlah Rata-rata
Luas Kepadatan
Jumlah Rumah Jiwa/Rumah
No. Desa Wilayah Penduduk/
Penduduk Tangga Tangga
(Km²) Km²
(KK)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Teluk Kapuas 18.860 13.018 2.500 5.2 69,0
2. Arang 21.500 20.133 4.301 4.6 93,6
Limbung
3. Limbung 13.390 26.479 6.023 4.4 116,7
4. Kuala Dua 46.870 24.723 6.023 4.1 57,1
5. Sungai
Ambangah 31.630 5.381 1.500 3.6 17,0
6. Madu Sari 24.110 3.380 1.200 2.8 14
7. Tebang 82.570 5.124 1.285 3.9 62
Kacang
8. Mekar Sari 82.470 12.117 2.540 4.7 14,7
Puskesmas 321.400 98.591 22.629 4.3 31

Wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian masih tergolong jarang

penduduknya dengan penyebaran penduduknya yang tidak merata antara wilayah

yang satu dengan wilayah lainnya, kepadatan penduduk pada tahun 2017 adalah

31 jiwa/Km².

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata-rata Rumah Tangga di Wilayah

kerja Puskesmas Sungai Durian dihuni oleh sekitar 4-5 orang. Sedang untuk

5
kepadatan terlihat daerah yang terdapat penduduknya adalah Desa Limbung (116

jiwa/Km²) dan yang terjarang Desa Madu Sari (14 jiwa/Km²).

4. Sarana dan Prasarana

a) Jumlah puskesmas : 1 unit

b) Jumlah tempat tidur : 21 buah

c) Jumlah Puskesmas Pembantu : 5 unit

d) Jumlah Polindes : 9 unit

e) Jumlah Posyandu : 38 buah

f) Jumlah kendaraan roda empat : 2 unit

g) Jumlah kendaraan roda dua : 14 unit

h) Jumlah lemari es : 4 unit

i) Jumlah vaksin carier elektrik : 1 buah

j) Jumlah IUD kit : 1 set

k) Jumlah PHN/Bidan kit : 1 set

5. Ketenagaan

Jumlah tenaga yang ada di Puskesmas Sui Durian tahun 2016 sebanayk 79

orang yang bertugas di Puskesmas induk 61 orang, dipolindes 10 orng, serta di

Puskesmas Pembantu 8 orang. Tenaga tersebut terdiri atas :

 Kepala Puskesmas : 1 orang

 Dokter Spesialis : 2 orang

 Dokter Umum : 2 orang

 Dokter gigi : 1 orang

 Apoteker : 1 orang

6
 Perawat : 32 orang

 Perawat Gigi : 4 orang

 Bidan : 28 orang

 Sanitarian : 2 orang

 Analis : 4 orang

 Nutrisionis : 3 orang

 Farmasi : 3 orang

 Pekarya Kesehatan : 3 orang

 Tata Usaha : 1 orang

 Radiografer :1 orang

 Promkes : 1 orang

 Epidemiologi : 1 orang

 K3 : 1 orang

 Akutansi : 1 orang

 Administrasi : 1 orang

6. Kunjungan

a. Kunjungan bayi

Hasil pengolahan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan dipuskesmas

Sungai Durian tahun 2017 menunjukkan bahwa kunjungan bayi diwilayah kerja

Puskesmas Sungai Durian sebesar 100% dari jumlah bayi yang ada atau

berjumlah 1.725.

7
b. Pelayanan KB

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan hasil pendataan kesehatan

rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian tahun 2017 sebesar

25.986 dengan jumlah peserta KB aktif sebesar 15.873 (61,1%). Dan jumlah

peserta KB baru berjumlah 2.010 (12,7%). Alat kontrasepsi yang paling banyak

dipilih oleh PUS di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian adalah suntikan

(59,1%).

c. Pelayanan Imunisasi

Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan

suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi

secara lengkap dengan tunjukan pada cakupan imunisasi campak. Bila cakupan

UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu (desa), hal ini berarti dalam

wilayah tersebut dapat diprediksi tingkat kekabalan masyarakat terhadap penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Pada tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian telah mencapai

desa/kelurahan UCI sebesar 100%. Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi

BCG, DPT, Plio, Hepatitis B dan Imunisasi Campak yang dilakukan melalui

pelayanan rutin Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar lainnya.

Berdasarkan pengumpulan data/laporan bulanan Puskesmas Sungai Durian,

menunjukan bahwa cakupan BCG sebesar 107% DPT-1 + Hepatitis B-1 (98,7%);

Polio-4 (96,5%) dan campak (96,2%).

7. Penyakit Terbesar

8
Angka kesakitan (Morbiditas) masyarakat Wilayah Puskesmas Sungai

Durian diperoleh dari sarana Pelayanan Kesehatan (facility based data). Polindes

dan Puskesmas Pembantu. Selain itu angka kesakitan juga diperoleh dari hasil

laporan bulanan di tingkat puskesmas.

Tabel 2. Lima Penyakit Besar di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian


tahun 2016
Jumlah Jumlah
No. Penyakit %
Kasus Penduduk
1 Penyakit lain pada 4.881 100.892 4,8
saluran pernapasan atas
2 Hipertensi 3.597 100.892 3,5
3 Gastritis 3.460 100.982 3,4
4 Infeksi akut lain pada 3.045 100.982 3,0
saluran pernapasan bag.
Atas
5 Penyakit pada sistem otot 2.479 100.982 2,4
dan jaringan pengikat

a. Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Atas

Kasus penyakit pada saluran pernafasan atas merupakan masalah kesehatan

yang utama di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian. Pada tahun 2016 jumlah

penderita penyakit pada saluran pernafasan atas sebanyak 4.881 kasus atau

sebesar 4,8% dari total seluruh 5 penyakit terbesar yang ada di Puskesmas Sungai

Durian.

b. Hipertensi

Pada tahun 2017 penderita Hipertensi semakin meningkat dari tahun

sebelumny. Jumlah kunjungan penderita Hipertensi mencapai 3.593 kauss atau

sekitar 3,5%.

c. TB Paru

9
umlah kasus TB Paru oada tahun 2017 sebanyak 130 kasus yang terdiri dari

87 BTA positif, dan tingkat kesembuhan penderita setelah menjalani pengobatan

sebesar 65,52% dari total penderita, dan sementara ini sebagian pasien TB paru

masih menjalani pengobatan.

8. Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Perawatan Sungai Durian dalam rangka mencapai tujuan

pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat telah dilakukan. Dibawah ini

diuraikan beberapa hal mengenai upaya pelayanan kesehatan pada tahun 2017.

B. Pelayanan dan Program Gizi Puskesmas


1. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

profesional (dokter, bidan maupun perawat) kepada ibu hamil dimasa

kehamilannya dengan mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada

dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil kegiatan antenatal

dapat dilihat berdasarkan cakupan pelayanan K1 dan K4.

Cakupan K1 merupakan gambaran seberapa besar ibu hamil yang telah

melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan. Sedang K4 adalah merupakan gambaran

seberapa besar ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hami sesuai

standar dengan paling sedikit 4 (empat) kali kunjungan selama kehamilan dengan

kreteria sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua (2) kali pada

trimester ketiga.
10
Persentase K4 Puskesmas Sungai Durian pada tahun 2016 berdasarkan

laporan bulanan 107,9%. Sedangkan target cakupan K4 Kabupaten Kuburaya

sebesar 100%.

2. Pertolongan Persalinan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini dapat disebabkan persalinan yang

tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai potensi kebidanan.

Cakupan pertolongan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai

Durian pada tahun 2017 adalah sekitar 83,4% masih jauh dari target SPM

Kabupaten Kubu Raya sedangkan targer SPM Persalinan Nakes Kabupaten Kubu

Raya adalah 100%.

3. Bumil Risti di Rujuk

Jumlah ibu hamil risti di Rujuk di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian

pada tahun 2017 sebanyak 485 orang, ini dikarenakan Puskesmas Sungai Durian

belum disahkan dengan status Poned.

4. Pelayanan KB

Jumlah pasangan Usia Subur (PUS) berdasarkan hasil pendataan kesehatan

rumah tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian tahun 2017 sebesar

25.986 dengan jumlah peserta KB aktif sebesar (61,1%). Dan jumlah peserta KB

baru berjumlah (12,7%).

5. Jumlah Kunjungan

11
Beberapa pandangan yang berkembang di masyarakat terkait rendahnya

jumlah kunjungan masyarakat ke puskesmas ialah buruknya citra pelayanan di

puskesmas, di antaranya pegawai puskesmas yang tidak disiplin, kurang ramah,

kurang profesional, pengobatan yang tidak manjur, fasilitas gedung maupun

peralatan medis dan non medis kurang memadai di mana masyarakat harus

dirujuk untuk melanjutkan pengobatan atau pemeriksaan yang sebenarnya masih

dapat dilakukan di puskesmas, atau untuk membeli obat-obatan yang tidak

tersedia di puskesmas padahal kondisi geografis di beberapa tempat tidak

mendukung akibat jauhnya jarak tempuh, tidak ada transportasi, jam buka

puskesmas yang terbatas dan lain-lain.

Tabel 3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan Gangguan
Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas sungai Durian Tahun 2017
No Jumlah Kunjungan
Sarana Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Rawat Inap

1 Puskesmas Perawatan Sui Duria 10.144 167

Sumber : Laporan Puskesmas Tahun 2017

6. Penyakit Terbesar

Penyakit adalah suatu keadaan tidak normal dari tubh atau pikiran yang

menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi, atau kesukaran terhadap orang yang

dipengaruhinya.Penyakit dibedakan menjadi penyakit menular, penyakit tidak

menular, dan penyakit kronis.Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan

oleh kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman dapat berupa virus, bakteri ,

amuba, atau jamur. Beberapa jenis penyakit menular adalah antraks, beguk, batuk,

rejan (pertusis), beri-beri, cacingan, cacar air (varicella), campak, cikungunya,

demam berdarah, demam kelenjar, diare, disentri amuba, eritema, hipatitis A,

12
hepatitis B, hepatitis C, influenza, kolera, lepra, malaria, penyakit tangan, kaki,

dan mulut, rabies, radang lambung dan usus, rebula, tetanus, tuberkulosis,

konjungtivitis, kurap, kudus, flu burung, HIV, dan sebagainya. Penyakit tidak

menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan

karena adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh

manusia.Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung sangat lama. Beberapa

penyakit kronis yang sering menyebabkan kematian kepada penderitanya, antara

lain AIDS, serangan jantung, kanker strok, diabetes, dan sebagainya.

Tabel 4. Penyakit Terbesardi Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Sungai


Durian Tahun 2017
Jlh
No Nama Penyakit Penderita
1 Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas 4953
2 Infeksi Penyakit Usus Yang Lain 1577
3 Penyakit Lainnya 1440
4 Penyakit Kulit Infeksi 1048
5 Diare ( Termasuk Tersangka Kolera ) 854
Penyakit Pd Sistem Otot & Jaringan Pengikat (Peny.
6 Tulang Belulang, Radang Sendi Termasuk Reumatik) 847
7 Malaria Tampa Pemeriksaan Lab. ( Malaria Klinis ) 814
8 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 655
9 Penyakit Kulit Alergi 385
Penyakit Rongga Mulut Kelenjar Ludah Rahang Dan
10 Lainnya 206
Sumber : LBI Puskesmas Sungai Ambawang 2017

Berdasarkan tabel di atas, terlihat penyakit ISPA ( Infeksi Akut lain pada

Saluran Pernafasan Bagian Atas) masih merupakan permasalahan kesehatan

utama di Puskesmas Sungai Ambawang, hal ini antara lain disebabkan karena

berbagai macam faktor pencetus seperti asap pembakaran lahan yang terjadi setiap

tahun.

13
Selain ISPA penyakit lain yang prevalensinya masih tinggi yaitu penyakit

Infeksi Penyakit usus dan penyakit lainnya serta penyakit kulit hal ini diakibatkan

karena masih rendahnya akses air bersih yang dimiliki oleh masyarakat.

7. Program Gizi

Program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan status gizi mayarakat

guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga

terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Program perbaikan

gizi meliputi kegiatan:

a. Suplemen Kapsul Vitamin A

Suplementasi kapsul vitamin A bertujuan untuk menanggulangi kekurangan

vitamin A (KVA) pada bayi usia 6-11 bulan, anak balita dan ibu nifas. Pemberian

vitamin A sedini mungkin sejak usia 6 bulan bermanfaat untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan serta membantu pertumbuhan dan perkembangan

serta membantu system imunitas (pertahanan tubuh) dini. Pemberian vitamin A

tahun 2017 pada bayi 6-11 bulan, anak balita sebesar 142,95 Persen dan ibu nifas

sebesar 102,32 Persen.

b. ASI Eksklusif

Capaian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sungai Ambawang.

Tahun 2017 bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif mencapai 14,6

persen, sedangkan target Nasional yaitu sebesar 80 persen.

c. Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita

Pemantauan status gizi (PSG) balita merupakan salah satu upaya untuk

mengetahui status gizi masyarakat.Keadaan status gizi balita merupakan akibat

14
dari tingkat kecukupan konsumsi makanan dan kesehatan, penyakit serta

gambaran kemapanan ekonomi keluarga dalam masyarakat.

Secara umum status gizi balita dapat menggambarkan status gizi

masyarakat.Menurut hasil penelitian sosial, status gizi dapat digunakan untuk

mengukur tingkat kemiskinan satu daerah. Semakin banyak jumlah penduduk

miskin di suatu daerah, maka akan semakin banyak pula balita yang menderita

kurang gizi.

Dari hasil PSG tahun 2017, secara umum kondisi status gizi masyarakat

Puskesmas Sungai Ambawang tergolong baik.Hal ini ditandai dengan tingginya

persentase balita dengan status gizi baik.

d. Monitoring Garam Beryodium

Berdasarkan hasil pemantaun terhadap rumah tangga yang mengkonsumsi

garam beryodium diperoleh hasil 100 persen keluarga telah mengkonsumsi garam

yang mengandung cukup yodium.

e. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Pemberian MP-ASI terutama ditujukan pada 6-11 bulan dan anak balita 12-

59 bulan dengan status Gizi Kurang. Pemberian MP-ASI berupa susu dan biskuit

mencapai 100 persen dari 3.192 Usia 6-59 bulan. Selain pemberian MP-ASI,

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga memberikan multivitamin bagi balita agar

kasus gizi kurang dan gizi buruk dapat dicegah.

f. Perawatan Gizi Buruk

Dalam upaya penanggulangan masalah gizi buruk di Puskesmas Sungai

Ambawang, maka setiap kasus yang ditemukan melalui penimbangan di

15
posyandu, puskesmas maupun hasil pelacakan dilakukan pelayanan rawat jalan

secara efektif, sesuai dengan tata laksana gizi buruk. Selama tahun 2017 ada

ditemukan balita yang menderita gizi buruk dan telah dilakukan tindak lanjut dari

pihak puskesmas sungai durian.

g. Konsultasi Gizi

Konsultasi gizi serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah

antara nutrisionis/dietisien dengan klien/pasien untuk menanamkan dan

meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku klien/pasien sehingga membantu

klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi yang sedang dialami

klien/pasien. Konsultasi gizi yang dilakukan yaitu konsultasi gizi ibu hamil,

penyakit degeneratif, ASI eksklusif, MP-ASI dan pola makna anak.

h. Penyuluhan Gizi

Penyuluhan salah satu peningkatan pengetahuan, kesadaran, perubahan

perilaku kearah yang lebih baik.Agar masyarakat mau mengikuti dan menjalankan

arahan telah disampaikan oleh penyuluh sehingga masalah gizi dapat teratasi.

Penyuluhan gizi diberikan kepada Ibu balita, Ibu hamil,masyarakat umum,

remaja, anak sekolah, dan lansia. Penyuluhan dilakukan sesuai sasaran yang akan

disuluh seperti Ibu balita diberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif, PMT

Balita, MP-ASI serta masyarakat umum, lansia, diberikan penyuluhan berupa

asuhan gizi pada penyakit degeneratif.

i. Tablet Fe Remaja Puteri

Remaja putri adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa, ditandai

dengan perubahan fisik dan mental. Perubahan fisik ditandai dengan berfungsinya

16
alat reproduksi seperti menstruasi (umur 10-19 tahun).Remaja putri memerlukan

zat besi untuk mengganti darah yang hilang. Pemberian tablet Fe bertujuan untuk

menanggulangi kekurangan zat gizi besi (Fe) atau anemia pada remaja putri.

Tablet Fe diberikan pada remaja putri yang datang berobat ke puskesmas

dan pada saat adanya penjaringan kesehatan anak sekolah. Remaja putri yang

menerima tablet Fe diberikan penjelasan tentang aturan minum tablet Fe tersebut

yaitu selama menstruasi tablet Fe diminum 1 tablet setiap sepuluh hari dan selama

masa tidak menstruasi tablet Fe diminum 1 tablet seminggu sekali.

Tabel 5. Target Capaian Program Perbaikan Gizi Tahun 2015-2019 Kabupaten


Kubu Raya
No Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
1. Persentase Kasus Balita Gizi Buruk 100 100 100 100 100
Mendapat Perawatan
2. Persentase Balita Di Timbang Berat 75 75 75 75 75
Badanya
3. Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 39 42 44 47 50
Bulan Yang Mendapat Asi Ekslusif
4. Cakupan Rumah Tangga Yang 90 95 95 95 95
Mengkonsumsi Garam Beryodium
5. Persentase Balita 6-59 Bulan Dapat 70 75 75 77 80
Vitamin A
6. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat 85 85 87 88 90
Tablet Tambah Darah (TTD) Minimal 90
Tablet Selama Kehamilan
7. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi 10 50 65 80 95
Kronik (KEK) Yang Mendapat
Makanan Tambahan
8. Persentase Balita Kurus Yang 50 60 70 80 90
Mendaapaat Makanan Tambahan
9. Persentase Remaja Putri Yang 5 7 10 15 30
Mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD)
10. Persentase Ibu Nifas Mendapat Kapsul 82 85 90 95 98
Vitamin A
11. Persentase Bayi Yang Baru Lahir 38 41 44 47 50
Mendapat IMD

17
No Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
12. Persentase Bati Dengan Berat Badan 12 11 10 9 8
Lahir Rendah (Berat Badan < 2500
Gram)
13 Persentase Balita Mempunyai Buku KIA 80 85 90 95 100
/ KMS
14 Persentase Balita Ditimbang Yang Naik 80 80 80 85 85
Berat Badanya
15 Persentase Balita Di Timbang Yang 40 35 30 25 20
Tidak Naik Berat Badannya (T)
16 Persentase Balita Di Timbang Yang 20 15 20 5 5
Tidak Naik Berat Badannya Dua Kali
Berturut-Turut (2t)
17 Persentase Balita Di Bawah Garis Merah 5 4 3 2 1
(Bgm)
18 Persentase Ibu Hamil Anemia 36 34 32 30 28

C. Alur Perencanaan dan Evaluasi Program Gizi di Puskesmas


1) Alur perencanaan dalam program gizi
a) Perencanaan program gizi dilakukan atau disusun oleh ahli gizi

mengacu kepada cakupan indikator di tahun sebelumnya yang tidak

mencapai target. Cakupan indikator tersebut dijadikan bahan untuk

menyusun perencanaan program selanjutnya.


b) Perencanaan tersebut disusun kedalam bentuk POA (Planing

Organizing)
c) POA diserahkan ke Kepala Puskesmas untuk didiskusikan kembali.
d) Dilakukan rapat yang diikuti oleh Ahli Gizi bersamaan dengan petugas

puskesmas yang lainnya dan Kepala Puskesmas untuk didapatkan

hasil persetujuan hasil perencanaan program.


e) Setelah disetujui, POA diserahkan ke Kepala Puskesmas untuk

didiskusikan kembali.
f) Apabila program yang disusun disetujui oleh dinas, maka dinas akan

membuat anggaran yang akan dikeluarkan untuk menunjang

pelaksanaan program.

18
g) Setelah dana tersebut diterima, maka dilakukan kegiatan sesuai

dengan program yang telah disusun dan disetujui tersebut.


h) Apabila kegiatan tersebut telah berjalan maka akan dilakukan evaluasi

kegiatan yang dilakukan di Puskesmas.

D. Alur Pencatatan Dan Pelaporan Program Gizi Di Puskesmas


Pencatatan hasil kegiatan di puskesmas meliputi :

1) Buku register harian balita 0-24 bulan, 25-60 bulan, 5-12 tahun, remaja

(13-18 tahun), ibu hamil


2) Rekapitulasi balita BGM, gizi kurang dan gizi buruk.
3) Buku konsultasi.
4) Formulir pemberian PMT
5) Kantong IMD, ASI ekslusif, dan BGM
6) Laporan bulanan (SKDN balita, SKDN baduta, status gizi, gizi buruk,

MP-ASI, Fe ibu hamil, Fe remaja ibu hamil KEK, ibu hamil anemia,

IMD, Vitamin A ibu nifas, vitamin A balita, ASI ekslusif.


7) Laporan semester meliputi vitamin A balita dan ASI ekslusif
8) Laporan tahunan dirangkum dalam profil gizi.

E. Alur Prosedur Pelayanan Puskesmas


Alur prosedur pelaksanaan pelayanan dalam gedung dapat diketahui pada

gambar dibawah ini.

Mengambil no antrian
Pasien
Datang sendiri
Dokter praktek Pelayanan pendaftaran
Rujukan pustu/polindes

19
Kasir

Konsultasi Gizi Pelayanan Gizi/timbang


BB&TB
Pelayanan
Laboratorium
Pelayanan Umum
Pelayanan KIA& KB
Pelayanan Gigi
Pelayanan Imunisasi

Rawat Inap Farmasi Tata Usaha Rujukan

Pasien Pulang

Gambar 1. Alur Pelayanan dalam Gedung

Alur pelayanan tersebut dijadikan sebagai acuan pelayanan dalam gedung

sejak pasien datang sampai dengan selesai pelayanan sehingga memperlancar

proses pelayanan baik secara administrasi maupun teknis medis. Prosedur

pelayanan ini pelaksanaannya meliputi mulai mulai dari register pasien datang,

penemuan/pembuatan rekam medik, pelayanan di masing-masing poliklinik, dan

pelayanan penunjang lainnya sesuai indikasi.

1. Prosedur

a. Persiapan

20
Semua petugas sesuai jadwal aktif mengadakan proses persiapan pra

pelayanan (tempat, alat, sarana dan prasarana lainnya) sesuai bidang tugas

masing-masing.

b. Pendaftaran pasien

- Petugas Registrasi

Mendahulukan pasien lanjut usia atau atau pasien yang menunjukkan gejala

sakit yang lebih berat.

1) Untuk pasien dalam keadaan gawat darurat (UGD)


2) Menyampaikan salam kemudian menanyakan dan memasukkan data

selengkap mungkin yang berkaitan dengan keadaan pasien.


3) Membuat kartu kunjungan baru bagi pasien yang belum pernah

terdaftar.
4) Menyerahkan data ke ruang rekam medik untuk dilakukan

penemuan/ pembuatan buku catatan medik (berlaku bagi pasien

lama).
5) Membuat catatan medik bagi pasien yang baru pertama berkunjung

dan dianggap tidak punya catatan medik dalam family folder.


6) Mempersilakan pasien untuk menunggu di masing-masing ruang

sesuai poliklinik

c. Petugas catatan medik

1) Menemukan catatan medik sesuai dengan catatan identitas petugas

registrasi (berlaku pada pasien lama).


2) Mendistribusikan catatan medik ke poliklinik pelayanan sesuai

dengan jenis pelayanan yang diminta dan atau diberikan.

Pasien Pasien Masuk ke Konseling Gizi


dipanggil Ruang Gizi
Pengukuran
Antropometri
21
Pasien Mendapatkan Tindakan
di Poli Umum, KIA, Gigi,
Imunisasi

Tidak Ada Masalah Ada Masalah Gizi


Gizi
Farmasi

Gambar 2. Alur Pelayanan di Ruang Gizi Pasien


Pulang

F. Kegiatan Yang Dilakukan


1. Skrining status gizi klien/pasien

Skrining gizi merupakan salah satu kegiatan praktek kerja lapangan

manajemen pelayanan gizi masyarakat (MPGM) di Puskesmas Dinas Kesehatan

Kabupaten Kubu Raya tahun 2018 .Kegiatan Skrining gizi dibagi menjadi dua

yaitu skiring gizi individu pada bayi/balita dan Skrining gizi populasi atau

kelompok masyarakat. Skrining status gizi dilakukan dengan pengukuran berat

badan (BB), dan Tinggi Badan (TB) atau panjang badan (PB) balita. Kegiatan ini

dilakukan di Puskesmas sungai durian dimana balita yang diukur adalah balita

yang berkunjung ke puskesmas, kegiatan skrining pasien dilakukan pada 10 balita.

Hasil pengukuran akan dianalisa dengan tujuan untuk mengetahui status gizi

pasien. Analisa dilakukan dengan menggunakan WHO antro 2010 berdasarkan

indikator BB/U, TB/U, BB/TB.

Tabel 6. Kategori dan Ambang batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks
Indeks Kategori Status Gizi Ambang batas (Z-Score)
Berat badan menurut Gizi buruk < -3 SD
umur (BB/U) anak Gizi kurang -3SD sampai dengan <-2SD
umur 0-60 bulan Gizi baik -2SD sampai dengan 2 SD

22
Gizi lebih >2SD
Panjang badan menurut Sangat pendek < -3 SD
umur (PB/U) atau Pendek -3SD sampai dengan <-2SD
tinggi badan menurut Normal -2SD sampai dengan 2 SD
umur (TB/U) anak Tinggi >2SD
umur 0-60 buln
Berat badan menurut Sangat kurus < -3 SD
panjang badan (BB/TB) Kurus -3SD sampai dengan <-2SD
anak umur 0-60 bulan Normal -2SD sampai dengan 2 SD
Gemuk >2SD
Sumber : Kementerian Kesehatan RI 2011

a. Skrinig Status Gizi Klien/pasien Secara Individu

Bayi balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sungai Durian akan di

skrining status gizinya di ruang Poli Gizi. Skrining status gizi individu ini

dilakukan pada bayi/balita (umur 0-5 tahun) yang berkunjung ke Puskesmas

sungai Durian. Alat yang digunakan dalam skiring status gizi di Puskesmas sungai

Durian meliputi timbangan bayi (baby scale) dan alat ukur panjang badan (infant

meter) untuk anak dibawah 2 tahun, timbangan injak dan alat ukur tinggi badan

(mikrotoise) untuk anak umur 2-5 tahun. Skrining status gizi individu ini

dilakukan pada tanggal 2 mei 2018.

Tabel 7. Hasil Skrinning Gizi 10 pasien anak-anak di Puskesmas Perawatan


Sungai Durian Tahun 2018
Tanggal Antrophometri z-score Status Gizi
No Nama Umur Sex BB/
Lahir BB TB BB/U BB/U BB/TB
TB
2 thn 1
1 Pitri 16/03/2016 perempuan 11 82 -0,49 0,34 Baik Normal
bln
Akilla 3 thn 5 -
2 14/08/2014 perempuan 14 97 -0,42 Baik Normal
Safira bln 0,32
Syifa
3 19/04/2017 1 thn perempuan 8,4 71 -0,52 0,04 Baik Normal
Qably
2 thn 5 -
4 Afif 19/08/2015 Laki-laki 13 93,5 -0,08 Baik Normal
bln 0,66

23
Nabila -
5 14/05/2015 3 thn perempuan 13 94 -0,5 Baik Normal
Azwa 0,54
-
6 Sherin 24/01/2018 4 bln perempuan 5 60 -2,03 Kurang Normal
1,82
2 thn 9 -
7 Alya 23/07/2016 perempuan 8 77 -4,11 Buruk Kurus
bln 2,16
1 thn 1
8 Asih 17/03/2017 perempuan 9 73 -0,15 0,29 Baik Normal
bln
3 thn 11
9 Arga 20/05/2015 Laki-laki 7,5 65 -5,5 0,11 Buruk Normal
bln
1 thn 9 -
10 Syahril 16/07/2016 Laki-laki 10 89,5 -1,28 Baik Kurus
bln 2,99

Gambar 3. Status Gizi BB/U bayi/balita di Puskesmas Sungai Durian 2018

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa hasil skrining status gizi balita dan

pengukuran status gizi pada 10 bayi/balita berdasarkan indikator status gizi BB/U

bayi/balita yang di skrining status gizinya yang baik yaitu sebanyak 7 balita

(70%), ada yang status gizi kurang bayi/balita sebanyak 1 balita (10%) serta 2

24
balita dengan status gizi buruk (20%). Pemicu utama berat badan anak kurang

adalah anak tidak mau makan serta anak dalam kondisi sakit.

Gambar 4. Status Gizi BB/TB atau BB/PB bayi/balita di Puskesmas Sungai


Durian 2018

Untuk indikator status gizi BB/PB atau BB/TB berdasarkan skrining gizi

didapatkan status gizi normal yaitu 80% atau 8 dari 10 responden bayi dan balita.

Sedangkan status gizi kurus didapat 2 orang bayi/balita (20%).

Jika telah dilakukan Skrining status gizi dan terdapat masalah gizi pada anak

tersebut makan tindak lanjutnya akan diberikan konsultasi gizi, hal ini bertujuan

untuk memberikan informasi yang positif untuk meningkatkan status gizi anak

tersebut.

b. Skrinig Status Gizi Klien/pasien Secara Populasi

Skrining status gizi populasi dilakukan sebagai upaya peningkatan

kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan (preventif). Skrining gizi dilakukan

pada kelompok balita 0-5 tahun yaitu di Posyandu Balita. Analisa status gizi
25
dilakukan menurut Hasil pengukuran akan dianalisa dengan tujuan untuk

mengetahui status gizi Balita yang dapat dilihat kategorinya pada tabel berikut:

Tabel 8. Hasil Skrining Populasi di Posyandu Benua Indah Sungai Durian


Berdasarkan Indikator BB/PB, PB/U, BB/U
Umur antropometri status gizi
No nama sex
(bln)
BB(kg) TB(cm) BB/TB TB/U BB/U
sangat
Tinggi kurang
1 Farhan L 9 6,9 85 kurus
2 adila bilqis P 3 6 66 Kurus Tinggi Baik
3 Alesha P 5 6,2 64 normal normal Baik
4 rafasia zaenal L 2 6,3 66 Kurus Tinggi Baik
5 safina keran P 5 6,5 62 normal normal Baik
6 siti rahma P 9 6 63 normal pendek Kurang
7 bimo rifki L 5 7,6 64 normal normal Baik
sangat
Tinggi Baik
8 al malik L 5 8,3 93 kurus
9 assyita fitria P 5 7 65 normal normal Baik
10 m farurrasi L 4 8,6 74 normal Tinggi Baik
11 Rafif L 5 8,3 77 Kurus Tinggi Baik
12 adefa atsuhen L 4 11,3 78 normal Tinggi Lebih
sangat
Tinggi Baik
13 rian aditia L 15 8,9 92 kurus
14 Maulidia P 13 8 75 normal normal Baik
15 syifa agila P 18 9,3 78 normal normal Baik
16 rizki maulia r L 19 9 81 Kurus normal Baik
sangat
Kurus Buruk
17 bahrul baslun L 24 8 76 pendek
18 m sholikin L 23 11 85 normal normal Baik
19 m rizik ibat L 19 10 87 Kurus normal Baik
20 alesha zahra P 14 8,9 75 normal normal Baik
21 saka atta rahman L 12 8 78 Kurus normal Baik
sangat
Tinggi Baik
22 Adelia P 12 8 83 kurus
23 hilman fatoni L 41 12 98 Kurus normal Baik
24 siti aisyah P 28 10 87 Kurus normal Baik
25 zalu m zabir L 30 10 87 Kurus normal Kurang
sangat
pendek Buruk
26 asrad hasyrah L 26 8,4 82 kurus
27 Ilmi L 23 11 87 normal normal Baik
28 Ilham L 23 10 86 Kurus normal Baik

26
Umur antropometri status gizi
No nama sex
(bln)
BB(kg) TB(cm) BB/TB TB/U BB/U
29 m akbar L 18 11 89 normal Tinggi Baik

Skrining populasi dilakukan pada tanggal 3 Mei 2018 di posyandu Benua

Indah. Skrining dilakukan pada peserta posyandu yang datang pada hari kegiatan

posyandu tersebut. Skrining dilakukan dengan mengukur berat badan dan tinggi

badan balita untuk menetukan status gizi berdasarkan indikator BB/PB, PB/U, dan

BB/U. Adapun hasil skrining berdasarkan Tabel 9 yang dilakukan di posyandu

Setelah dihitung status gizinya diperoleh hasil berdasarkan indikator BB/U untuk

kategori gizi buruk sebanyak 6,9%, kategori gizi kurang yaitu sebanyak 10,3%,

kategori gizi baik sebanyak 79,3% dan untuk kategori gizi lebih sebanyak 3,4%.

Berdasarkan indikator PB/U untuk kategori sangat pendek sebanyak 3,4%,

kategori pendek sebanyak 6,9%, sedangkan untuk kategori normal sebanyak

55,1%. Selanjutnya berdasarkan indikator BB/PB untuk kategori sangat kurus

sebanyak 13,8%, kategori kurus sebanyak 41,3%, dan kategori normal sebanyak

44,8%.

c. Pelayanan Konsultasi Gizi

Konseling atau konsultasi gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses

komunikasi dan arah untuk menanamkan dan mengatasi masalah gizi yang di

laksanakan oleh nutrisionis/dietisen. Komunikasi adalah pertukaran pikiran untuk

mendapatkan kesimpulan yang sebaik-baiknya. Dalam melaksanakan konseling

gizi, konselor harus memahami maksud dan tujuan yang di inginkan klien dimana

27
konselor gizi merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai latar belakang

pendidikan gizi atau pendidikan kesehatan lainya.

konseling gizi merupakan salah satu progam gizi yang ada di Pukesmas

Sungai Durian dan ini juga merupakan salah satu kegiatan dalam PKL MPGM ini.

Klien yang mendapatkan konsultasi gizi adalah klien yang sudah dilakukan

pengukuran antroprometri dan memiliki masalah gizi baik itu status gizi klien

maupun masalah gizi lainnya (seperti penyakit tidak menular) serta klien yang

merupakan perhatian khusus (seperti DM dan Jantung ). Jumlah target konsultasi

gizi yang telah di tentukan adalah sebanyak 10 partisipan. Adapun hasil konseling

yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Hasil Konseling Gizi di Puskesmas Sungai Durian Tahun 2018


Nama Umur BB TB Status
No JK Keluhan Konseling
pasien (Tahun) (Kg) (cm) Gizi
Anak susah Porsi kecil
1 Rafif 3 thn L 11 94,5 Kurus
makan tapi sering

BaB dan Porsi kecil


2 Diky 3 thn L 11 90,5 Kurus
Diare tapi sering

Ananda Muntah- Porsi kecil


3 7 bln P 6,3 69,5 Kurus
Putri Muntah tapi sering
Anak susah Porsi kecil
4 Putri 7 bulan P 5,5 65 kurus
makan tapi sering
Tidak Nafsu Porsi kecil
5 Abizar 10 bulan L 8,3 74,5 Normal
Makan tapi sering
Mual dan Porsi kecil
6 Akilla 3 thn P 8,2 82,5 Kurang
Muntah tapi sering
Tidak Nafsu Porsi kecil
7 Elsa 2 thn P 10 85 kurus
Makan tapi sering
Diabetes Porsi kecil
8 Rafa 5 L 6,7 71 Kurus
Melitus tapi sering
Kaki
9 Susan 60 P 57 145,1 Normal Diit Jantung
membengkak
Diit Diabetes
10 darmain 66 L 51,5 161,2 Normal Sesak Nafas
Melitus

28
Konsultasi gizi yang telah dilakukan pada 10 orang partisipan dimana

konsultasi pada balita sebanyak 8 orang, pada ibu dengan penyakit jantung 1

orang dan pada lansia dengan penyakit DM sebnyak 1 orang., pada balita yang

susah makan, pada lansia penyakit Diabetes Melitus, Konseling gizi tersebut

dilakukan dengan menggunakan media leaflet. Konsultasi gizi dilakukan selama

10-15 menit dan memberikan tanya jawab pada pasien, serta memberikan saran

dan motivasi kepada pasien supaya diit yang diberikan dapat dilaksanakan.

Konsultasi gizi perlu diberikan kepada pasien yang mengalami masalah terutama

yang berhubungan dengan gizi. Konsultasi gizi tidak hanya diberikan pada pasien

yang mengalami penyakit degenertaif, tetapi juga diberikan kepada para ibu hamil

.konsultasi gizi ini bertujuan memberikan informasi sebanyak banyaknya tentang

gizi dan juga membantu memecahkan masalah gizi yang dialami pasien.

d. Penyuluhan Gizi

Penyuluhan gizi adalah suatu pendekatan edukatif untuk menghasilkan

perilaku individu atau masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan dan

mempertahankan gizi yang baik. Tujuan penyuluhan gizi yaitu terciptanya sikap

positif terhadap gizi, terbentuknya pengetahuan dan motivasi mengenai semua hal

yang bersangkutan dengan gizi dan kesehatan supaya dapat tercipta suatu

kelompok masyarakat yang sadar gizi.

1) Satuan Acara Penyuluhan


a) Pokok Bahasan : Stunting Pada Balita
b) Sub Pokok Bahasan
- Pengertian Stunting
- Dampak Stunting
- Penyebab Stunting
- Cara mencegah Stunting pada balita
c) Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi/balita

29
d) Jumlah Peserta : 10 orang
e) Tujuan Umum : Memberikan edukasi dan pengetahuan

tentang Stunting pada balita, diharapkan ibu dapat mengerti dan

memahami tentang Stunting pada balita.


f) Tujuan Khusus
- Pasien atau klien mengetahui pengertian Stunting
- Pasien atau klien mengetahui dampak dari Stunting pada balita
- Pasien atau klien mengetahui penyebab terjadinya Stunting
- Pasien atau klien mengetahui cara mencegah Stunting pada balita
g) Isi Kegiatan
- Pembukaan
- Mengucapkan Salam
- Perkenalan
- Menyampaikan maksud dan Tujuan
- Menjelaskan isi materi
- Tanya Jawab
- Pemberian Post Test
- Penutup

h) Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2017


- Pembukaan : 2 menit
- Menyampaikan materi : 15 menit
- Post test : 5 menit
- Evaluasi : 5 menit
- Penutupan : 3 menit
- Tempat :Ruang tunggu Puskesmas Sungai Durian
- Peserta : Ibu yang mempunyai bayi/balita.
i) Media : Video
j) Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
e. Penilaian Status Gizi di Tingkat Posyandu

Penilaian status gizi sangat berperan dalam pemantaun status gizi anak.

Apabila penilaian status gizi anak dilakukan secara rutin, adanya tanda atau gejala

gangguan pertumbuhan maupun perkembangan anak dapat diketahui secara dini.

Oleh karena itu, terjadinya masalah gizi dapat diminimalisir. Salah satu upaya

tersebut adalah dengan adanya posyandu. Posyandu adalah kegitan kesehatan

dasar yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh

petugas kesehatan.

30
Penilaian status gizi ditingkat posyandu dilakukan pada tiga bulan terakhir

yaitu pada bulan januari, februari dan maret. Data balita yang akan saya olah

adalah data dari posyandu Benua Indah.

Gambar 5. Status gizi menurut indikator BB/U di Posyandu Benua Indah Dari
Bulan Januari-Maret Tahun 2018

Menurut indikator BB/U presentase dibulan januari terdapat 6 (15%)

bayi/balita memilki status gizi kurang, terdapat 28 (70%) bayi/balita memiliki

status gizi baik, yang memiliki status gizi lebih terdapat 1 (2,5%) bayi/balita dan 5

bayi/balita memiliki status gizi buruk (12,5%). Pada bulan Februari bayi/balita

yang memiliki masalah gizi kurang terdapat 6 (15%), status gizi lebih terdapat 1

(2,5%) bayi/balita dan yang memiliki status gizi buruk sebanyak 4 balita (10%).

31
pada bulan Maret bayi/balita yang memiliki masalah status gizi kurang ada 5

(12,5%) bayi/balita dan yang memiliki masalah gizi buruk ada 4 balita (10%).

Gambar 6. Status gizi menurut indikator TB/U di Posyandu Benua Indah Dari
Bulan Januari-Maret Tahun 2018

Menurut indikator TB/U dibulan januari bayi/balita yang memilki status

gizi sangat pendek terdapat 4 bayi/balita, dan yang memiliki status gizi pendek

terdapat 2 bayi/balita. Pada bulan Februari bayi/balita yang memiliki gizi sangat

pendek terdapat 1 bayi/balita dan bayi/balita yang memiliki status gizi pendek

terdapat 2 bayi/balita dan pada bulan Maret bayi/balita yang memiliki status gizi

sangat pendek ada 1 bayi/balita dan yang memiliki status gizi pendek ada 2

bayi/balita.

32
Gambar 7. Status gizi menurut indikator BB/TB di Posyandu Benua Indah Dari
Bulan Januari-Maret Tahun 2018

Menurut indikator BB/TB dibulan januari tidak terdapat bayi/balita yang

memiliki status gizi sangat kurus terdapat 4 bayi/balita, dan yang memiliki status

gizi kurus terdapat 8 bayi/balita dan bayi/balita yang memiliki status gizi gemuk

terdapat 2 bayi/balita. Pada bulan Februari bayi/balita yang memiliki gizi sangat

kurus terdapat 8 bayi/balita dan bayi/balita yang memiliki status gizi kurus

terdapat 9 bayi/balita. Pada bulan Maret bayi/balita yang memiliki status gizi

sangat kurus ada 5 bayi/balita, yang memiliki status gizi kurus terdapat 11

bayi/balita. Pada Indikator BB/TB masih banyak bayi/balita yang memiliki status

gizi normal.

33
Gambar 8. Berat Badan Bayi/Balita Yang Naik/Tidak Naik/Turun di Posyandu
Benua Indah Dari Bulan Januari-Maret Tahun 2018

Gambar 8 menunjukkan data daftar bayi dan balita di posyandu Benua indah

yang berat badannya naik/tidak naik/turun dari bulan Januari sampai Bulan Maret.

Hasilnya yaitu pada bulan Januari-Maret tahun 2018 sebanyak 18 orang

bayi/balita yang timbangannya naik, 7 bayi/balita yang tidak naik, dan 4

bayi/balita yang timbangannya turun.

Tabel 10. Daftar Bayi dan Balita yang Hadir dan Ditimbang di Posyandu Benua
Indah Dari Bulan Januari-Maret Tahun 2018
Bulan Hadir % Tidak Hadir %
Januari 74 89,1% 9 10,9%
Februari 83 100% 0 0%
Maret 37 44,6% 46 55,4%

Jumlah seluruh bayi/balita yang ada di wilayah posyandu Benua Indah

sebanayk 102 bayi/balita. Berdasarkan Tabel jumlah bayi/balita yang hadir dan

ditimbang pada bulan Januari 89,1% bayi/balita yang hadir di posyandu Benua

Indah, untuk bulan Februari sebanyak 100% bayi/balita yang hadir di posyandu

Benua Indah, sedangkan pada bulan Maret sebanyak 44,6% bayi/balita yang hadir.

34
f. Pengukuran Kinerja dalam Pelayanan Gizi (Home Visit)

Kunjungan rumah adalah salah satu aspek penting dalam program

puskesma. Kunjungan rumah dilaksanakan pada tanggal 14 dan 16 Mei 2017,

yaitu merupakan kunjungan terhadap keluarga yang mengalami masalah gizi yaitu

ibu hamil KEK/Anemia dan bayi/balita dengan berat badan di bawah garis merah

(BGM). Di bawah ini hasil dari kunjungan rumah bayi/balita.

Tabel 11. Hasil Home Visit Bayi/Balita


No Nama JK Tanggal BB PB z-score ASI
lahir (kg) (cm) Eksklusif
BB/U TB/U BB/TB
1 Indah P 12/4/2016 8,4 83 -2,05 -1,55 -1,56 Ya
2 syafira P 16/10/2014 11,3 88 -2,70 -2,03 -2,02 Ya

Anak bawah garis merah (BGM) adalah balita yang ditimbang berat

badannya berada pada garis merah pada KMS, yang tandanya pertumbuhan balita

mengalami gangguan dan perlu perhatian khusus. Faktor-faktor yang

mempengaruhi BGM yaitu status ekonomi, pola asuh, penyakit infeksi, konsumsi

energi dan protein, jarak kehamilanyang terlalu rapat (kurang dari 2 tahun),

ligkungan kurang bersih, kurang pengetahuan orang tua, dan sebagainya.

Anak A usia 2 tahun, pada bulan sebelumnya pernah mendapatkan PMT

balita tetapi PMT yang di kasi selalu dimakan kakak nya. Dilihat dari status gizi

An.I berdasarkan z-score BB/U yaitu -2,05 termasuk kategori Gizi kurang, dan

dilihat dari hasil timbangan di KMS, mengalami penurunan berat badan. Hal

tersebut menunjukan adanya masalah gizi (pertumbuhan) pada anak, karena berat

badan yang di timbang selama 3 bulan mengalami penurunan. Saat kunjungan ke

35
rumah kami melakukan wawancara kepada ibu responden, dan hasil nya bahwa

An.I sering BaB dan Muntah-muntah, An.I sudah diberikan susu formula sejak

umur 3 bulan. Ibu memberikan susu formula karena An.I selalu menangis ibu

berfikir bahwa An.I tidak kenyang saat di berikan ASI. Selain itu MP-ASI

diberikan saat An.I berumur 4 bulan, An.I sudah salah diberikan MP-ASI yang

tidak sesuai dengan umurnya. Berdasarkan dari masalah tersebut kami

memberikan intervensi dan edukasi berupa konseling tentang pola pemberian

makan An.I dan mengajak keluarga untuk selalu membawa An.I rutin pergi ke

posyandu agar mengetahui perkembangan berat badan dan tinggi badan An.I.

Responden yang kedua An. S dengan umur 3 tahun dan merupakan anak

pertama. Pada saat wawancara kepada ibu, kami menanyakan apakah ada

melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dan jawaban ibu tidak pernah karena ibu

melahirkan di tolong oleh dukun desa sehingga tidak ada dilakukan IMD, An.S

saat berumur 3 hari sudah dikasi susu formula karena ibunya bilang ASI nya tidak

lancar dan setelah An.S berumur 5 bulan sudah dikasi MP-ASI karena An.S selalu

nangis dan ibunya merasa anak nya tidak cukup kalau hanya diberikan susu

formula saja. Berat An.S sekarang hanya 11,3 kg, dilihat dari KMS berada di

bawah garis nomal tetapi mengalami sedikit kenaikan. Dari hasil wawancara

tersebut, An.S sudah gagal ASI Eksklusif sehingga kami memberikan intervensi

berupa konseling tentang ASI Eksklusif serta penjelasan posisi menyusu yang

benar dengan tujuan agar setiap An.SA sedang menyusu mendapatkan ASI yang

dibutuhkannya dan MP-ASI untuk ibu jika Salu sudah berumur 6 bulan

Tabel 12. Hasil Home Visit ibu hamil


No Nama Usia LiLA Usia BB TB TTD TTD
36
(tahun) kehamilan (kg) (cm) didapat diminum
1 Suci 23 21 6 bulan 145 44,8 30 30
Wardani
2 rahmawati 25 21 5 bulan 52 156 30 30

Ibu hamil merupakan kelompok yang cukup rawan gizi, yang salah satunya

kurang energi kronik (KEK) dan anemia gizi. KEK dan anemia sangat erat

hubungannya, kekurangan gizi pada ibu hamil merupakan dampak yang cukup

besar terhadap proses pertumbuhan janin dan anak yang akan dilahirkan. Pada

pengukuran LiLA (lingkar lengan atas) kurang dari 23,5 cm disebut KEK. Pada

pengukuran Hb kurang dari normal (<11 gr/dl) disebut anemia.

Responden atas nama Ny.SW dengan usia 23 tahun, diliht dari ciri-ciri

fisiknya Ny.SW mengalami anemia yang ditandai dengan hasil wawancara kepada

responden sering mengalami pusing dan ngambang. Dari hasil pengukuran LiLA

Ny.SW 21 KEK. Sekarang usia kehamilan Ny.SW sudah 6 bulan. Baru 1 bulan

terakhir ini responden mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Bulan-bulan

sebelumnya Ny.SW tidak meminung Tablet Tambah Darah dengan alasan Mual.

Pola makan Ny.SW 2-3 makan utama dalam sehari jarang mengkonsumsi sayur

dan daging.Dan Ny.SW suka tidur terlalu malam dan aktifitas yang terlalu banyak.

Kami memberikan konseling tentang Anemia pada Ibu Hamil, hal ini bertujuan

memberikan informasi kepada ibu bahwa Anemia sangat berpengaruh pada

kehamilan dan kelahiran bayi.Selain itu kami juga memberikan konseling ASI

Eksklusif dan MP-ASI yang tepat kepada ibu.

37
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil PKL Puskesmas Sungai Ambawang dapat diambil

beberapa kesimpulan dalam kegiatan yaitu :

a. Pelayanan dan program gizi yang dilaksanakan di Puskesmas Sungai

durian merupakan program rutin tahunan yang dibuat berdasarkan

indikator kinerja program perbaikan gizi tahun 2015-2019 Kabupaten

Kubu Raya dan keputusan menteri negara pendayagunaan aparatur negara

tentang jabatan fungsi nutrition.

b. Pencatatan dan pelaporan program gizi yang dilakukan oleh Puskesmas

Sungai durian sudah baik karena terdapat penyajian dan pelaporan hasil

kegiatan bersifat harian, bulanan, triwulan dan tahunan.

c. Hasil skrining yang dilakukan pada saat PKL di bulan Mei 2018 terhadap

10 orang balita dengan melakukan pengukuran antopometri yaitu BB,

TB, dan penilaian status gizi balita dengan indikator BB/TB, TB/U dan

BB/U dari 10 balita di Puskesmas Sungai Durian, persentase status gizi

normal sebanyak 80%, sedangkan kategori kurang sebanyak 10%, dan

status gizi buruk 10% dan gemuk 0%. Persentase status gizi balita

berdasarkan indikator BB/TB yang memiliki status gizi normal sebanyak

80% dan yang memiliki status Gizi kurus sebanyak 20%.

d. Dari 10 orang yang diberikan konsultasi gizi, pasien yang menderita

penyakit Diabetes Melitus 1 orang, anak susah makan 9 orang.

e. Hasil penyuluhan gizi yang dilakukan pada ibu –ibu yang mempunyai

bayi/balita di ruang tunggu puskesmas sungai durian pada dasarnya sudah

38
berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan. Adapun hasil dari

penyuluhan dapat terlihat pada saat evaluasi hasil post test para ibu yang

bisa menjawab soal yang diberikan dengan benar.

f. Dari hasil kegiatan home visit untuk kunjungan balita ke posyandu D/S

dapat disimpulkan :

- Pada kedua balita tersebut telah melakukan kunjungan ke posyandu

selama 3 bulan berturut-turut.

- Pada kedua balita tersebut ada yang mengalami kenaikan berat badan dan

ada juga yang tidak mengalami kenaikan berar badan.

- Pada kedua balita tersebut memiliki status gizi berdasarkan BB/U

keduanya mengalami status gizi kurang , TB/U keduanya memiliki status

gizi normal dan BB/TB keduanya memiliki status gizi kurus.

e. Untuk kegiatan home visit terhadap ibu hamil yang mengkonsumsi Fe

dapat disimpulkan :

- Pada ibu hamil tersebut memilki LILA 21 cm (KEK).

- Tidak meminum Obat TD

39
B. Saran
Untuk meningkatkan indikator D/S dalam kegiatan posyandu diharapkan

ada peningkatan dalam pelayanan posyandu dari segi kualitas atau pelayanan

seharusnya dapat secara optimal, supaya masalah gizi yang ada pada tingkat

posyandu dapat diketahui dan dapat ditindak lanjuti. Diharapkan pada posyandu

untuk menyediakan alat tinggi badan atau panjang badan, supaya dapat melakukan

pengukuran pada tinggi badan atau panjang badan, karena masih ada beberapa

posyandu yang belum melakukan pengukuran tinggi badan atau panjang badan

setiap melakukan posyandu baik posyandu balita atau lansia.

40
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan kubu Raya 2018, Profil kesehatan Puskesmas Sungai Durian.

Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan


RI
Supariasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Pedoman Praktek Kerja Lapangan Manajemen Program Intervensi Gizi


Masyarakat (PIGM) Tahun 2018 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak Jurusan Gizi.

41

Anda mungkin juga menyukai