Anda di halaman 1dari 4

FORMULIR PERMOHONAN SKRK-IMB RUMAH USAHA

Surabaya,
Kepada
Yth. Sdr. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan
Tata Ruang
di-
SURABAYA
Perihal : Permohonan Surat Keterangan Rencana Kota dan/atau Izin Mendirikan Bangunan*
Lampiran :1 (satu) berkas
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …………………………………………………………………………………………..
Pekerjaan : …………………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………………..
No. Telp/No. HP : …………………………………………………………………………………………..
Bertindak Atas Nama : …………………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………………..
No. Telp/No HP : …………………………………………………………………………………………..
Lokasi Persil : …………………………………………………………………………………………..
RT/RW : …………………………………………………………………………………………..
Kelurahan : …………………………………………………………………………………………..
Kecamatan : …………………………………………………………………………………………..
Ukuran/Luas tanah : …………………………………………………………………………………………..
Status Hak Tanah : …………………………………………………………………………………………..
Pemegang Hak Tanah : …………………………………………………………………………………………..
Digunakan sebagai : …………………………………………………………………………………………..
Jumlah lantai : …………………………………………………………………………………………..
Dengan ini mengajukan permohonan untuk Surat Keterangan Rencana Kota dan/atau Surat Izin
Mendirikan Bangunan baru/bangunan tambahan/mengubah sebagian atau seluruh bangunan*
Demikian surat permohonan ini dibuat, dengan harapan untuk memperoleh persetujuan.
Menyetujui,
Pemilik Tanah, Pemohon,

(Nama Terang) (Nama Terang)


*coret yang tidak perlu
Lampiran Permohonan SKRK-IMB :
1. Formulir SKRK-IMB;
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemilik/pemohon;
3. Surat Kuasa apabila dikuasakan, yang diberikan kepada orang yang memiliki hubungan
keluarga/saudara atau hubungan staf/bawahan/kerja dengan pemohon izin, yang
dibuktikan dengan:
a. fotokopi Kartu Keluarga atau surat pernyataan bermaterai yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan memiliki hubungan keluarga/saudara, dalam hal kuasa diberikan
kepada orang yang memiliki hubungan keluarga/saudara; atau
b. surat keterangan bermaterai terkait status kepegawaian/ surat penempatan kerja,
dalam hal kuasa diberikan kepada orang yang memiliki hubungan
staf/bawahan/kerja;Surat Kuasa penunjukan batas dan/atau pengurusan SKRK, apabila
dalam menunjukkan batas tanah dan/atau pengurusan SKRK diwakilkan kepada orang
lain disertai Kartu Tanda Penduduk penerima kuasa yang masih berlaku;
4. Surat Kuasa penunjukan batas dan/atau pengurusan SKRK, apabila dalam menunjukkan
batas tanah dan/atau pengurusan SKRK diwakilkan kepada orang lain disertai Kartu Tanda
Penduduk penerima kuasa yang masih berlaku;
5. Fotokopi akta pendirian dan/atau perubahannya dan telah mendapat pengesahan dari
pejabat yang berwenang atau didaftarkan ke instansi yang berwenang bagi pemohon
berbentuk badan hukum;
6. Fotokopi tanda bukti kepemilikan berupa sertifikat hak atas tanah yang telah dilegalisir
oleh pejabat yang berwenang, atau fotokopi bukti penguasaan atas tanah yang telah
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang antara lain petok/letter C, girik, akta jual beli atau
bukti status penguasaan tanah lainnya yang dilengkapi dengan sketsa yang ditandatangani
pemohon dengan mengetahui Lurah dan/atau peta bidang yang diterbitkan oleh Badan
Pertanahan Nasional;
7. Rekom DPBT untuk surat tanah IPT(apabila terdapat perubahan peruntukan lahan
dan/atau penggunaan bangunan dan/atau luas tanah dengan SKRK yang dimiliki);
8. Fotokopi SKRK/IMB lama (untuk permohonan parsial);
9. Foto bangunan/lokasi bangunan;
10. Rekomendasi Tim Cagar Budaya apabila merupakan bangunan dan/atau kawasan cagar
budaya;
11. Rekomendasi dokumen lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku;
12. Rekomendasi drainase sesuai ketentuan yang berlaku;
13. Rekomendasi lalu-lintas sesuai ketentuan yang berlaku;
14. Persyaratan Teknis Arsitektur (file gambar CAD):
a. Gambar arsitektur lengkap, terdiri dari :
1) Gambar situasi yang sesuai dengan SKRK/IMB Lama/Siteplan (skala 1:1000 atau
1:500);
2) Gambar denah (skala 1:100 atau 1:200);
3) Gambar tampak menghadap jalan (skala 1:100 atau 1:200);
4) Gambar tampak atas atap (skala 1:100 atau 1:200);
5) Gambar potongan memanjang dan melintang (skala 1:100 atau 1:200);
6) Gambar rencana sanitasi (skala 1:100);atau
b. Gambar arsitektur lengkap sesuai rekomendasi cagar budaya, apabila merupakan
bangunan dan/atau kawasan cagar budaya;
15. Surat Pernyataan IMB.
KETENTUAN TEKNIS RUMAH USAHA
1. Rumah usaha adalah bangunan hunian yang juga dipakai untuk kegiatan usaha
perdagangan jasa skala lingkungan (bukan industri).
2. Jenis kegiatan Rumah Usaha (Rumah Tinggal dan Usaha), antara lain: praktek dokter /
bidan individu, praktek pengobatan alternatif/tradisional, apotik/toko obat, salon, butik,
toko kelontong/warung, warnet, jasa boga, katering, kantor (kantor advokat, konsultan,
notaris, kantor biro perjalanan wisata, kantor agen perjalanan wisata, kantor Jasa
informasi Pariwisata, Kantor Jasa konsultan Pariwisata, Kantor Jasa Pramuwisata, kantor
jasa penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentive, konferensi dan pameran, kantor
jasa informasi pariwisata, kantor jasa konsultan pariwisata, kantor jasa pramuwisata),
dan sejenisnya.
3. Persyaratan Rumah Usaha:
a. Fungsi utama bangunan di lokasi persil di atas adalah tetap rumah tinggal dan tidak
dikavling;
b. Pemilik lahan / pemohon bertempat tinggal di lokasi persil yang dimohon;
c. Pemanfaatan lantai untuk usaha maksimal 50% (lima puluh persen) dari rencana
Koefisien Dasar Bangunan (KDB), apabila hasil perhitungan tersebut melebihi 100 m²
maka lahan yang diijinkan untuk usaha maksimal 100 m² dan sisanya untuk rumah
tinggal (Surat Pernyataan Rumah Usaha);
d. Kebutuhan tempat parkir harus dicukupi dan disediakan di dalam persil.
4. Apabila kondisi eksisting tidak sesuai dengan ketentuan tersebut, maka pemohon harus
menyesuaikan bangunannya dengan ketentuan rumah usaha atau tidak dapat
dikeluarkan IMB.

Anda mungkin juga menyukai