NIM : 210903502027
= A. Jurnal Khusus Penjualan merupakan buku jurnal yang hanya digunakan untuk mencatat
B. Jurnal Khusus Pembelian merupakan buku jurnal yang hanya digunakan untuk mencatat
C. Jurnal Khusus Penerimaan Kas merupakan buku jurnal yang hanya digunakan untuk mencatat
D. Jurnal Khusus Pengeluaran Kas merupakan buku jurnal yang digunakan khusus untuk
mencatat transaksi pengeluaran kas atas berbagai keperluan, baik pengeluaran kas untuk
membayar utang, pembelian barang dagang secara tunai, membayar berbagai beban operasi,
E. Buku Jurnal Serba-Serbi merupakan buku harian yang digunakan untuk mencatat berbagai
macam transaksi perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung di keempat buku harian khusus.
A. Perusahaan menjual 90 unit AC secara tunai kepada Toko ‘Sumber Rejeki’-Bandung (Jurnal
Penerimaan Kas)
B. Perusahaan menerima piutang usaha dari toko ‘Suara Gembira’-Semarang (Jurnal Penerimaan
Kas)
C. Perusahaan menjual 65 unit AC secara kredit kepada toko ‘Guna Elektro’-Surabaya (Jurnal
Penjualan)
D. Perusahaan membayar listrik, air dan telepon sebesar Rp. 6.800.000 tunai (Jurnal Pengeluaran
Kas)
F. Perusahaan membeli 2 unit computer dan printer seharga Rp. 7.000.000 per unit secara kredit
(Jurnal Pembelian)
G. Perusahaan membeli kendaraan baru (Pick Up) seharga Rp. 75.000.000 tunai (Jurnal
Pengeluaran Kas)
H. Perusahaan membayar utang usaha kepada pemasok AC terbesar Rp. 40.000.000 (Jurnal
Pengeluaran Kas)
I. Perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham sebesar Rp.400 per lembar saham
J. Perusahaan mencatat pembebanan penyusutan asset tetap bulan April 2013 sebesar Rp.
K. Perusahaan mencatat pembebanan pemakaian perlengkapan kantor, dimana pada awal bulan
April akun perlengkapan kantor bersaldo Rp, 4.000.000 dan pada akhir bulan April bersaldo
L. Perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp. 16.000.000 tunai (Jurnal Pengeluaran Kas)
HALAMAN 179
hingga menjadi produk jadi yang siap pakai, dan menjual kepada konsumen yang
membutuhkannya. Perusahaan dagang yang membeli dan menjualnya dalam bentuk yang
sama, perusahaan manufaktur harus mengolah terlebih dahulu bahan baku atau bahan mentah
A. Jenis Persediaan ;
• Persediaan Bahan Baku, yaitu bahan dasar yang menjadi komponen utama suatu
produk
• Persediaan Barang dalam Proses, yaitu bahan baku yang telah diproses untuk
diubah menjadi barang jadi tetapi hingga akhir suatu periode tertentu, belum selesai
proses produksinya.
• Persediaan Barang Jadi, yaitu bahan baku yang telah diproses menjadi produk jadi
B. Klasifikasi Biaya :
• Biaya Bahan Baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang
telah digunakan demi menghasilkan produk jadi tertentu dalam volume tertentu.
• Biaya Tenaga Kerja Langsung, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja
• Biaya Overhead, yaitu berbagai jenis biaya selain biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung tetapi juga tetap dibutuhkan dalam proses produksi.
b. Biaya Tenaga Kerja Penolong/Tenaga Kerja Tidak Langsung, yaitu pekerja yang
dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara
menghasilkan suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja
penolong
ke tangan pelanggan.
Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead
Produksi
-Biaya Produksi dijumlahkan dengan 3 biaya komponen harga pokok penjualan yang
pertama seperti Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
-Harga Pokok Produksi dijumlahkan dengan biaya produksi dan saldo awal persediaan
C. Menghitung HPP, Hubungan Harga Pokok Produksi & Harga Pokok Penjualan :
– Persediaan Barang Akhir. Hubungan nya adalah dalam sebuah perusahaan manufaktur,
untuk menetapkan harga pokok barang yang akan dijual, kita harus tau dulu berapa biaya
produksi atau harga pokok produksi dari barang tersebut, agar kita bisa menentukan harga
yang tepat, dan kita tidak mengalami kerugian. Secara sederhana, harga pokok produksi itu
4. Biaya listrik dikelompokkan dalam laporan laba rugi yang sama dan manfaatnya :
Tidak, karena biaya listrik tersebut tempatnya berbeda-beda. Jika ingin digabungkan secara
bersama seharusnya sudah dari awal. Jika tidak dari awal tidak bisa. Manfaatnya dapat mengetahui
perincian daftar biaya listrik di laporan laba rugi, jika menggunakan pembedaan biaya listrik. Jika
menggunakan penggabungan pada biaya listrik, maka dapat mengurangi akun-akun yang sama
1. Biaya komersial
a. Biaya pemasaran
Gaji salesman 2.000.000
Komisi komersial 6.000.000
Gaji karyawan kantor pemasaran 8.200.000
Biaya listrik, air dan telpon 3.400.000
Biaya peny. Kantor pemasaran 1.200.000
Biaya peny. kendaraan 900.000
Biaya angkat penjualan 2.900.000
Biaya iklan 9.400.000 34.000.000
b. Biaya administrasi dan
Umum
Gaji karyawan administrasi 7. 400.000
Biaya listrik, air dan telpon 4.700.000
Biaya peny. Kantor administrasi 1.300.000
Biaya peny. Kendaraan 700.000
Biaya bunga 14.500.000 28.600.000
Biaya Komeserial Total 62.600.000
Toko Barbara melakukan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas kecil selama
1 Mei : Penyerahan kepada pemegang kas kecil uang tunai sebesar Rp. 75.000 sebagai
18 Mei : Dana kas kecil dianggap terlalu besar maka Rp. 25.000 disetor kembali ke kas
25 Mei : Dana kas kecil terlalu kecil dan ditambahkan sebesar Rp. 10.000
Diminta jumlah transaksi-transaksi apabila kas kecil memakai sistem dana tetap dan berubah
A. Metode Imprest
Suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil dimana jumlah kas kecil selalu tetap
dari waktu ke waktu, karena pengisian kembali kas kecil akan selalu sama dengan jumlah yang telah
dikeluarkan. Penggunaan kas kecil yang dicatat dengan metode imprest tidak
dikumpulkan dan pada saat pengisian kembali, kas kecil diisi kembali berdasarkan jumlah
Suatu metode dan pengendalian kas kecil, dimana jumlah kas kecil akan selalu berubah
karena pengisian kembali kas kecil selalu sama dari waktu ke waktu. Setiap pengeluaran
yang menggunakan kas kecil harus selalu dicatat dijurnal berdasarkan bukti transaksi yang
A. Setoran dalam perjalanan/Cash in Transit, yaitu uang yang telah diterima perusahaan
tetapi karena berbagai hal belum dapat dikirimkan dan belum diakui sebagai setoran oleh
bank. Jadi, oleh perusahaan sudah terlanjur dicatat sebagai penerimaan kas, tetapi oleh
B. Cek yang beredar/Outstanding Checks, yaitu cek yang telah dikeluarkan perusahaan
untuk membayar sesuatu tetapi sampai pada tanggal laporan posisi keuangan belum
dicairkan oleh pemegangnya. Itu berarti oleh perusahaan telah terlanjur diakui sebagai
pengeluaran kas, tetapi oleh bank belum dicatat dan diakui sebagai pengeluaran kas.
C. Cek kosong/Blank Checks, yaitu cek yang telah diterima perusahaan dan terlanjur
diakui sebagai penerimaan perusahaan tetapi pada saat dicairkan ternyata dananya tidak
ada atau kurang. Pada saat cek itu diterima, oleh perusahaan telah terlanjur diakui sebagai
penerimaan kas, tetapi setelah memperoleh kepastian bahwa cek tersebut tidak ada dananya
D. Penagihan oleh bank yang belum diketahui oleh perusahaan. Bank biasanya
menyediakan jasa penagihan untuk nasabahnya. Jika suatu bank melakukan penagihan
untuk nasabahnya dan berhasil, biasanya nasabah baru mengetahuinya setelah menerima
akun/rekening koran
E. Jasa Giro, yaitu bunga yang diberikan kepada nasabah bank atas simpanan uangnya di
G. Kesalahan-kesalahan, yaitu berbagai kesalahan yang dibuat oleh kedua belah pihak
yang mungkin terjadi. Baik kesalahan yang dibuat oleh karyawan perusahaan maupun
A. Aktivasi Operasi, yaitu berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan
untuk menghasilkan produk sekaligus semua upaya yang terkait dengan menjual
produk tersebut. Artinya semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk
• Penjualan Produk Perusahaan, yaitu penjualan tunai atas semua produk yang
• Penerimaan Piutang, yaitu penerimaan yang berasal dari penjualan kredit yang
dilakukan perusahaan
• Pembayaran beban tenaga kerja, yaitu semua pembayaran upah orang yang
B. Aktivitas Investasi, yaitu berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan
penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan seperti
C. Aktivitas Keuangan, yaitu semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk
A. Metode Langsung, adalah metode penyusunan arus kas dimana dirinci aliran masuk
kas dari aktivitas-aktivitas operasi dan aliran keluar kas dari aktivitas-aktivitas operasi.
B. Metode Tidak Langsung, adalah metode penyusunan laporan arus kas dimana dibuat
Saldo Kas Kecil pada saat tanggal 1 Maret 2012, sesaat setelah pengisian kembali kas kecil
Rekonsiliasi Bank
Jurnal Penyesuaian :
Kas 9.600.000
Piutang 9.600.000
b. Mencatat penerimaan pendapatan dari simpanan giro bank :
Kas 1.200.000
Bunga Bank 1.200.000
c. Koreksi atas kesalahan pencatatan penerimaan cek :
Kas 5.000.000
Piutang 5.000.000
d. Mencatat pembebanan beban administrasi bank :
Piutang 4.000.000
Kas 4.000.000
f. Koreksi atas kesalahan pembayaran beban perbaikan kendaraan dengan cek :