Metode Pembelajaran.
Lingkup Pembelajaran.
100
A. Pengurangan Pajak.
Pemungutan pajak, harus berdasarkan pada asas-asas
atau prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam sistem
pemungutan pajak tersebut.
Banyak para ahli ekonomi dan perpajakan yang
mengemukakan tentang asas-asas perpajakan apa saja yang
harus ditegakkan dalam membangun suatu sistem perpajakan.
Menurut Adam Smith di dalam bukunya Wealth of Nations
dengan ajaran yang terkenal "The Four Maxims". Salah satu
asas yang dikemukan Adam Smith yaitu asas equality
(keadilan).
Asas equality yang dimaksud bahwa pajak itu harus adil
dan merata. Pajak dikenakan kepada orang-orang pribadi
sebanding dengan kemampuannya untuk membayar pajak dan
juga sesuai dengan manfaat yang diterimanya dari negara.
Guna rangka memberi rasa keadilan dalam pemungutan
pajak, Direktur Jenderal Pajak diberi wewenang untuk :
101
o Penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan
atau surat pemberitahuan hasil verifikasi; dan/atau
o Pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau
pembahasan akhir hasil verifikasi dengan Wajib Pajak.
102
1. Tidak diajukan keberatan;
2. Diajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan;
3. Tidak diajukan permohonan pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi;
4. Diajukan permohonan pengurangan atau
penghapusan sanksi administrasi, tetapi dicabut
oleh Wajib Pajak;
5. Tidak sedang diajukan permohonan pembatalan
Surat Ketetapan Pajak hasil pemeriksaan atau
verifikasi
6. Diajukan permohonan pembatalan Surat Ketetapan
Pajak hasil pemeriksaan atau verifikasi, tetapi
dicabut oleh Wajib Pajak; atau
7. Diajukan permohonan pembatalan Surat Ketetapan
Pajak hasil pemeriksaan atau verifikasi, tetapi
permohonan tersebut ditolak.
103
Pajak yang tidak benar, misalnya Wajib Pajak yang ditolak
pengajuan keberatannya karena tidak memenuhi
persyaratan formal (memasukkan surat keberatan tidak
pada waktunya) meskipun persyaratan material terpenuhi.
Demikian juga, atas Surat Tagihan Pajak yang tidak benar
dapat dilakukan pengurangan atau pembatalan oleh
Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas
permohonan Wajib Pajak.
104
c. Mencantumkan jumlah pajak yang seharusnya terutang
menurut perhitungan Wajib Pajak disertai dengan alasan
yang mendukung permohonannya;
d. Disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak
terdaftar; dan
e. Dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh bukan
Wajib Pajak, surat permohonan harus dilampiri dengan
surat kuasa khusus.
105
Permohonan yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud diatas tidak dapat dipertimbangkan.
Permohonan untuk memperoleh pengurangan atau pembatalan
Surat Ketetapan Pajak /Surat Tagihan Pajak yang tidak benar
hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali.
106
Apabila Wajib Pajak mengajukan permohonan kedua,
permohonan tersebut harus diajukan dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal keputusan Direktur Jenderal
Pajak atas permohonan yang pertama dikirim.
Permohonan untuk membatalkan hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan tanpa Penyampaian surat pemberitahuan hasil
pemeriksaan atau Pembahasan akhir hasil pemeriksaan hanya
dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 1 (satu) kali.
107
108
E. Hak Wajib Pajak terkait dengan Pengurangan atau
Pembatalan
Wajib pajak diberi hak untuk mencabut permohonan
pengurangan pajak atau pembatalan surat Ketetapan pajak,
dengan syarat dan prosedur Wajib Pajak dapat melakukan
pencabutan terhadap surat permohonan yang telah
disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak sebelum
diterbitkan surat keputusan terkait permohonan Wajib Pajak.
Pencabutan terhadap surat permohonan tersebut harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
109
keterangan secara tertulis atas permintaan Wajib Pajak.
110