Metode Pembelajaran.
Lingkup Pembelajaran.
11
Sebagaimana ketahui bahwa pemungutan pajak harus diatur
dengan undang-undang sesuai dengan ketentuan Pasal 23A
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yaitu “pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan Negara diatur dengan undang-undang”.
a. Retribusi;
b. Bea;
c. Cukai;
d. Retribusi, dan;
e. sumbangan.
1. pengertian pajak;
2. Unsur pajak;
3. Perbedaan pajak dengan bea, cukai, Retribusi dan
rumbangan;
4. Fungsi pajak;
5. Hukum pajak.
12
6. Sumber hukum pajak.
A. Pengertian Pajak
Menelusuri peraturan perundang-undangan dan berbagai
literatur, kita dapat menemukan pengertian pajak, sebagaimana
dapat kitabaca pada kutipan berikut ini :
1. Menurut Undang-Undang 28 Tahun 2007.
Pasal 1 Menurut Undang-Undang 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum Perpajakan, mengatur pengertian pajak sebagai
Suatu Konstribusi Wajib Kepada Negara Yang Terhutang Oleh
Setiap Orang Maupun Badan Yang Sifatnya Memaksa Namun Tetap
Berdasarkan Pada Undang-Undang, Dan Tidak Mendapat Imbalan
Secara Langsung Serta Digunakan Untuk Kebutuhan Negara Juga
Kemakmuran Rakyatnya.
Memerhatikan pengertian pajak sebagaimana diatur pada
Pasal 1 Undang-Undang 28 Tahun 2007, dapat diidentifikasi
unsur pajak, yaitu :
1. Konstribusi Wajib.
2. Terhutang.
3. Setiap Orang Maupun Badan.
4. Sifatnya Memaksa.
5. Berdasarkan Undang-Undang.
6. Tidak Mendapat Imbalan Secara Langsung.
7. Digunakan Untuk Kebutuhan Negara.
8. Kemakmuran Rakyatnya.
13
3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH.
14
7. Cort Vander Linden
15
11. Leroy Beaulieu
15. Waluyo
16
16. Prof. Dr. Djajadiningrat
17.Anderson, W.H.
18.Sugiyanto
17
pengertian pajak dapat dimaknai dengan balas jasa yang diberikan
masyarakat kepada pemerintah terhadap adanya berbagai macam
fasilitas yang ada dalam suatu negara.
20.Wikipedia
B. Unsur Pajak.
Memerhatikan pengertian pajak sebagaimana diatur pada
Pasal 1 Undang-Undang 28 Tahun 2007, dan beberapa pengertian
yang dikemukakan olah ahli, termasuk pengertian pajak menurut
penulkis, maka dapat diidentifikasi unsur pajak, yaitu :
1. Konstribusi Wajib.
2. Terhutang.
3. Setiap Orang Maupun Badan.
4. Sifatnya Memaksa.
5. Berdasarkan Undang-Undang.
6. Tidak Mendapat Imbalan Secara Langsung.
18
7. Digunakan Untuk Kebutuhan Negara.
8. Kemakmuran Rakyatnya.
Konstribusi Wajib.
Pajak sebagai kontribu wajib adalah pastisipati warga
masyarakat (wajib pajak) dalam bentuk membayat sejumlah
uang untuk membantu keuangan Negara dalam rangka
pelaksanaan pembangunan.
Terhutang.
Terhutang mengadung makna wajib dibayar, baik kepada
kas Negara atau ke kas daerah.
Sifatnya Memaksa.
Pajak yang terhutang dapat dipungut dengan
menggupakan upaya paksa baik dengan surat paksa, maupun
penyitaan.
Berdasarkan Undang-Undang.
Pembayaran dan pemungutan pajak hanya dapat
dilakukan bila diatur dengan undang-undang dengan demikian
“tiada pajak tanpa undang-undang.
19
Digunakan Untuk Kebutuhan Negara.
Pajak yang dihumpun oleh Negara peruntukan dan
penggunaannya untuk membiayai kebutuhan Negara.
Kemakmuran Rakyatnya.
20
4. Sumbangan diartikan sebagai pemberian secara suka rela
yang dapat dilakukan oleh orang atau badan kepada Negara
tanpa ada imbalan.
Memerhatikan pengertian pajak, bea, cukai, retribusi dan
sumbangan, maka dapat diketahui perbedaan dan persamaannya,
sebagai berikut:
Pajak memiliki persamaan dengan bea, cukai, retribusi
yaitu:
(a) dipungut oleh negara;
(b) bersifat paksaan;
(c) berdasarkan undang-undang
(d) guna membiayai keperluan negara atau daerah.
(e) Untuk kesejahteraan masyarakat.
D. Fungsi Pajak
Segala sesuatu baik benda atau atau barang termasuk pajak,
pasti mempunyai fungsi.Fungsi diartikan sebagai relasi atau
hubungan yang menghubungkan antara suatu subjek atau objek
dengan subjek atau objek lainnya dalam rangka menghasilkan
suatu nilai tertentu.
Fungsi pajak diartikan sebagai relasi atau hubungan pajak
dengan dengan keuangan negara dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan suatu negara.
Pajak dalam kajian relasi antar Pajak keuangan Negara
mempunyai 4 (empat) fungsi yaitu:
21
1. Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara.Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan
melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan
biaya.Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan
pajak.Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang,
pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan
dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam
negeri dikurangi pengeluaran rutin.Tabungan pemerintah
ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai
kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin
meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor
pajak.
22
menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
stabilitas harga agar inflasi dapat dikendalikan,
haldemikian bisa dilakukan antara lain dengan cara
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan
pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
4. Fungsi redistribusi
Fungsi redistribusi yang lebih menekankan pada
unsur pemerataan dan keadilan dalam masyarakat. Pajak
yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk
membiayai pembangunan sehingga dapat membuka
kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
E. Hukum Pajak :
Peraturan perundang-undangan yang berisi norma atau
kaidah untuk mengatur segala sesuatu tentang perpajakan
termasuk mengatur perilaku wajib pajak dan fiskus atau
pemungut pajak.
Hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik, dalam
katagori hukum adminsitrasi.Hukum pajak dibedakan menjadi
hukum pajak materil dan hukum pajak formal.
Hukum pajak materil mengatur tentang objek pajak, subjek
pajak, wajib pajak, tarif pajak, hutang pajak, pelaporan dan
pembayaran pajak, sedangkan hukum pajak formal mengatur
tentang penegakan hukum pajak materil.
23