Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PENGERTIAN PAJAK DAN HUKUM PAJAK

Tujuan Instruksional Umum.


Pembelajaran tentang pengertian pajak dan hukum pajak
dengan tujuan agar mahasiswa peserta pembelajaran mengetahui,
mengerti dan memahasi pengertian pajak dan hukum pajak.

Tujuan Instruksional khusus.

Pembelajaran tentang pengertian pajak dan hukum


pajakbertujuan agar mahasiswa :

1. Mengerti, memahasi dan mampu menjelaskan pengertian


pajak.
2. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan unsur –
unsur pajak;
3. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan perbedaan
antara pajak, bea, cukai, retribusi dan sumbangan;
4. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan fungsi
pajak;
5. Mengerti, memahami dan mampu menjelaskan pengertian
hukum pajak;

Metode Pembelajaran.

Pembelajaran tentang pengertian pajak dan hukum pajak


menggunakan metode ceramah dan diskusi.

Lingkup Pembelajaran.

Pembelajaran tentang pengertian pajak dan hukum pajak


meliputi (a) pengertian pajak; (b) unsur – unsur pajak; (c)
perbedaan antara pajak, bea, cukai, retribusi dan sumbangan; (d)
fungsi pajak; (d) hukum pajak dan (e) sumber hukum pajak.

11
Sebagaimana ketahui bahwa pemungutan pajak harus diatur
dengan undang-undang sesuai dengan ketentuan Pasal 23A
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yaitu “pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan Negara diatur dengan undang-undang”.

Memerhatikan ketentuan Pasal 23A Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dapat ditafsirkan bahwa
selain pajak terdapat pungutan lain yang dapat dipaksakan,
yaitu :

a. Retribusi;
b. Bea;
c. Cukai;
d. Retribusi, dan;
e. sumbangan.

Pajak sebabagi bentuk pembayaran yang dilakukan oleh


sesorang pada setiap aktivitas ekonomi, walaupun demikian masih
terdapat sejumlah orang diantara sekian banyak orang yang
melakukan akativitas ekonomi tersebut yang tidak atau belum
mengetahui apa yang dimaksud dengan pajak.

Pada bab ini, akan diurai :

1. pengertian pajak;
2. Unsur pajak;
3. Perbedaan pajak dengan bea, cukai, Retribusi dan
rumbangan;
4. Fungsi pajak;
5. Hukum pajak.

12
6. Sumber hukum pajak.

A. Pengertian Pajak
Menelusuri peraturan perundang-undangan dan berbagai
literatur, kita dapat menemukan pengertian pajak, sebagaimana
dapat kitabaca pada kutipan berikut ini :
1. Menurut Undang-Undang 28 Tahun 2007.
Pasal 1 Menurut Undang-Undang 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum Perpajakan, mengatur pengertian pajak sebagai
Suatu Konstribusi Wajib Kepada Negara Yang Terhutang Oleh
Setiap Orang Maupun Badan Yang Sifatnya Memaksa Namun Tetap
Berdasarkan Pada Undang-Undang, Dan Tidak Mendapat Imbalan
Secara Langsung Serta Digunakan Untuk Kebutuhan Negara Juga
Kemakmuran Rakyatnya.
Memerhatikan pengertian pajak sebagaimana diatur pada
Pasal 1 Undang-Undang 28 Tahun 2007, dapat diidentifikasi
unsur pajak, yaitu :
1. Konstribusi Wajib.
2. Terhutang.
3. Setiap Orang Maupun Badan.
4. Sifatnya Memaksa.
5. Berdasarkan Undang-Undang.
6. Tidak Mendapat Imbalan Secara Langsung.
7. Digunakan Untuk Kebutuhan Negara.
8. Kemakmuran Rakyatnya.

2. Prof. Dr. MJH. Smeeths

Pajak adalah sebuah prestasi pemerintah yang terhutang


melalui norma-norma dan dapat dipaksakan tanpa adanya suatu
kontra prestasi  dari setiap individual.

13
3. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH.

Pajak ialah iuran rakyat kepada negaranya berdasarkan


undang-undang atau peralihan kekayaan dari sektor swasta
kepada sektor publik yang bisa dipaksakan dan yang langsung
dapat ditunjuk serta digunakan untuk membiayai kebutuhan atau
kepentingan umum.

4. Prof. Dr. PJA Andriani

Pajak merupakan iuran rakyat atau masyarakat pada


negara yang bisa dipaksakan dan terhutang bagi yang wajib
membayarnya sesuai dengan peraturan uu dengan tidak
memperoleh suatu imbalan yang langsung bisa ditunjuk serta
digunakan untuk pembiayaan yang diperlukan pemerintah.

5. Dr. Soeparman Soemahamidjaya

Pajak merupakan iuran wajib bagi warga, baik berupa uang


maupun barang yang dipungut oleh penguasa menurut norma-
norma hukum yang berlaku guna untuk menutup segala biaya
produksi barang dan jasa untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat secara umum.

6. Anderson Herschel M, Dkk

Pajak ialah pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor


pemerintah dan bukan suatu akibat dari pelanggaran tetapi
sebuah kewajiban berdasarkan ketentuan yang berlaku tanpa
adanya imbalan dan dilakukan untuk mempermudah pemerintah
menjalankan tugasnya.

14
7. Cort Vander Linden

Pajak merupakan sumbangan pada keuangan umum suatu


negara yang tidak bergantung pada jasa khusus dari seorang
penguasa.

8. Prof. Dr. Djajaningrat

Pajak merupakan kewajiban untuk memberikan sebagian


harta kekayaan kepada negara karena kejadian, keadaan juga
perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu dimana
pungutan itu bukanlah sebuah hukuman, namun kewajiban
berdasarkan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
pemerintah dan bisa dipaksakan.Tujuannya tetap untuk
memelihara kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

9. Dr. N.J. Fieldman

Pajak yaitu sebuah prestasi yang sifatnya paksaan sepihak


kepada penguasa menurut norma yang ditetapkan tanpa adanya
kontraprestasi dan gunanya untuk menutupi segala pengeluaran
umum dari sebuah negara.

10. R.R.A. Seligman

Pajak ialah pemungutan yang sifanya memaksa kepada


pemerintah atau penguasa untuk biaya segala pengeluaran yang
berhubungan dengan masyarakat dan tanpa ditunjuk serta tidak
ada keuntungan khusus yang diperoleh.

15
11. Leroy Beaulieu

Pajak bantuan baik secara langsung atau tidak, dimana hal


ini bisa dipaksakan oleh pemerintah kepada warga masyarakatnya
yang gunanya untuk menutupi semua biaya yang dikeluarkan oleh
pemerintah suatu negara.

13. Menurut Rifqhi Siddiq

Pajak adalah pungutan yang dipaksakan pemerintahan


suatu negara dalam periode tertentu kepada wajib pajak dan
bersifat wajib serta harus dibayarkan kepada negara oleh wajib
pajak namun bentuk balas jasanya tidak langsung

14.Sommerfeld Ray M, Anderson Herschel M, Brock Horace R.

Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari bagian swasta


ke bagian pemerintah yang bukan karena pelanggaran hukum
namun wajib untuk dilaksanakan.Hal ini berdasarkan peraturan
yang telah ditentukan dan tanpa memperoleh imbalan secara
proporsional dan langsung, agar pemerintah bisa menjalankan
dan melaksanakan tugasnya dengan baik.

15. Waluyo

Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat


dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak
mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan
yang gunananya adalah untuk membiayai pengeluaran
pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.

16
16. Prof. Dr. Djajadiningrat

Pajak adalah suatu kewajiban untuk menyerahkan sebagian


kekayaan negara karena suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan
yang memberikan kedudukan tertentu.Pungutan tersebut bukan
sebagai hukuman, tetapi menurut peraturan-peraturan yang
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan.Untuk itu, tidak
ada jasa balik dari negara secara langsung, misalnya untuk
memelihara kesejahteraan umum.

17.Anderson, W.H.

Pajak adalah pembayaran yang bersifat paksaan kepada


negara yang dibebankan peada pendapatan kekayaan seseorang
yang diutamakan untuk membiayai pengeluaran negara.

18.Sugiyanto

Pajak adalah suatu pungutan atau iuran wajib yang


dilakukan oleh individu atau badan kepada suatu daerah tanpa
imbalan secara langsung yang seimbang, dapat untuk dipaksakan
dengan berdasarkan peraturan undang-undang yang berlaku Yang
Kemudian Digunakan Untuk Menyelenggarakan Pemerintah Serta
Untuk Pembangunan Daerah.

19. Rimski Kartika Judisseno

Pajak adalah kewajiban dalam bidang kenegaraan yang


berupa pengabdian dan peran aktif warga negara serta anggota
masyarakat guna mendanai berbagai segala keperluan negara
dimana berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya
tersebut diatur dengan undang-undang untuk tujuan
kesejahteraan bangsa dan negara.Hal ini memiliki artinya yaitu

17
pengertian pajak dapat dimaknai dengan balas jasa yang diberikan
masyarakat kepada pemerintah terhadap adanya berbagai macam
fasilitas yang ada dalam suatu negara.

20.Wikipedia

Pajak (latin taxo; “rate”) adalah iuran rakyat kepada negara


berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan, dengan
tidak mendapat balas jasa secara langsung.

21. Charles E.Mclure

Pajak adalah kewajiban finansial atau retribusi yang


dikenakan terhadap wajib pajak (orang pribadi atau badan) oleh
negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara yang
digunakan untuk membiayai berbagai macam pengeluaran publik.

Menurut hemat penulis pajak adalah pembayaran yang


wajib dilakukan oleh setiap orang atau badan berdasarkan (wajib
pajak) dalam rangka membiayai pengeluaran Negara.

B. Unsur Pajak.
Memerhatikan pengertian pajak sebagaimana diatur pada
Pasal 1 Undang-Undang 28 Tahun 2007, dan beberapa pengertian
yang dikemukakan olah ahli, termasuk pengertian pajak menurut
penulkis, maka dapat diidentifikasi unsur pajak, yaitu :
1. Konstribusi Wajib.
2. Terhutang.
3. Setiap Orang Maupun Badan.
4. Sifatnya Memaksa.
5. Berdasarkan Undang-Undang.
6. Tidak Mendapat Imbalan Secara Langsung.

18
7. Digunakan Untuk Kebutuhan Negara.
8. Kemakmuran Rakyatnya.

Konstribusi Wajib.
Pajak sebagai kontribu wajib adalah pastisipati warga
masyarakat (wajib pajak) dalam bentuk membayat sejumlah
uang untuk membantu keuangan Negara dalam rangka
pelaksanaan pembangunan.

Terhutang.
Terhutang mengadung makna wajib dibayar, baik kepada
kas Negara atau ke kas daerah.

Setiap Orang Maupun Badan.


Yakni orang atau badan yang memiliki, mengusai,
memanfaatkan atau melakukan kegiatan ekonomi yang dapat
dinilai dengan uang.

Sifatnya Memaksa.
Pajak yang terhutang dapat dipungut dengan
menggupakan upaya paksa baik dengan surat paksa, maupun
penyitaan.
Berdasarkan Undang-Undang.
Pembayaran dan pemungutan pajak hanya dapat
dilakukan bila diatur dengan undang-undang dengan demikian
“tiada pajak tanpa undang-undang.

Tidak Mendapat Imbalan Secara Langsung.


Orang atau badan yang melakukan pembayaran pajak,
tidak memperoleh imbali balik atau jasa balik secara langsung
dari Negara.

19
Digunakan Untuk Kebutuhan Negara.
Pajak yang dihumpun oleh Negara peruntukan dan
penggunaannya untuk membiayai kebutuhan Negara.
Kemakmuran Rakyatnya.

Pajak yang dihumpun oleh Negara peruntukan dan


penggunaannya untuk membiayai kebutuhan Negara,
dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan kemakmuran
rakyat.

C. Perbedaan dan persamaan Pajak dengan Bea, Cukai,


Retribusi dan sumbangan.

Guna dapat membedakan pajak dengan bea, cukai, retribui,


dan sumbangan, maka selayaknya kita juga dapat mengertian apa
yang dimaksud dengan bea, cukai, retribusi dan sumbangan.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan


atau Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan
merumuskan pengertian bead an cukai sebagai berikut :

1. Bea dadalah pungutan Negara yang dikenakan terhadap


barang – barang yng diimpor atau di ekspor.
2. Cukai adalah adalah pungutan Negara yang dikenakann
terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat
ataupun karakteristik yang ditetapkan dalam undang-
undang.
3. Retribusi diartikan sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin oleh pemerintah daerah yang khusus
disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan orang atau badan, demikian ketentuan
Pasal 1 angka 64 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

20
4. Sumbangan diartikan sebagai pemberian secara suka rela
yang dapat dilakukan oleh orang atau badan kepada Negara
tanpa ada imbalan.
Memerhatikan pengertian pajak, bea, cukai, retribusi dan
sumbangan, maka dapat diketahui perbedaan dan persamaannya,
sebagai berikut:
Pajak memiliki persamaan dengan bea, cukai, retribusi
yaitu:
(a) dipungut oleh negara;
(b) bersifat paksaan;
(c) berdasarkan undang-undang
(d) guna membiayai keperluan negara atau daerah.
(e) Untuk kesejahteraan masyarakat.

Perbedaan pajak, bea, cukai dengan retribusi adalah pajak,


bea, cukai tanpa balas jasa kepada orang atau badan yang
melakukan pembayaran, sedangkan retribusi orang ataun badan
yang melakukan pembayaran mendapat jasa dari pemerintah.

D. Fungsi Pajak
Segala sesuatu baik benda atau atau barang termasuk pajak,
pasti mempunyai fungsi.Fungsi diartikan sebagai relasi atau
hubungan yang menghubungkan antara suatu subjek atau objek
dengan subjek atau objek lainnya dalam rangka menghasilkan
suatu nilai tertentu.
Fungsi pajak diartikan sebagai relasi atau hubungan pajak
dengan dengan keuangan negara dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan suatu negara.
Pajak dalam kajian relasi antar Pajak keuangan Negara
mempunyai 4 (empat) fungsi yaitu:

21
1. Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara.Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan
melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan
biaya.Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan
pajak.Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang,
pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan
dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam
negeri dikurangi pengeluaran rutin.Tabungan pemerintah
ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai
kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin
meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor
pajak.

2. Fungsi mengatur (regulerend)


Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi
melalui kebijaksanaan pajak.Dengan fungsi mengatur,
pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan.Contohnya dalam rangka menggiring penanaman
modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan
berbagai macam fasilitas perpajakan dan dalam rangka
melindungi produksi dalam negeri, pemerintah
menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar
negeri.
3. Fungsi stabilitas
Pemungutan Pajak, sebagai interumen administratif
bagi pemerintah guna tersedianya kecukupan danauntuk

22
menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan
stabilitas harga agar inflasi dapat dikendalikan,
haldemikian bisa dilakukan antara lain dengan cara
mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan
pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

4. Fungsi redistribusi
Fungsi redistribusi yang lebih menekankan pada
unsur pemerataan dan keadilan dalam masyarakat. Pajak
yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk
membiayai pembangunan sehingga dapat membuka
kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

E. Hukum Pajak :
Peraturan perundang-undangan yang berisi norma atau
kaidah untuk mengatur segala sesuatu tentang perpajakan
termasuk mengatur perilaku wajib pajak dan fiskus atau
pemungut pajak.
Hukum pajak merupakan bagian dari hukum publik, dalam
katagori hukum adminsitrasi.Hukum pajak dibedakan menjadi
hukum pajak materil dan hukum pajak formal.
Hukum pajak materil mengatur tentang objek pajak, subjek
pajak, wajib pajak, tarif pajak, hutang pajak, pelaporan dan
pembayaran pajak, sedangkan hukum pajak formal mengatur
tentang penegakan hukum pajak materil.

23

Anda mungkin juga menyukai