Anda di halaman 1dari 2

 ABSTRAK

Makalah ini berkontribusi pada wacana tentang kebijakan pangan, khususnya yang terkait
dengan pertanian organik di Indonesia. Pertanian organik pertama kali diadopsi oleh aktor
non-negara di Indonesia, oleh organisasi berbasis agama dan kemudian oleh asosiasi petani
kecil, sementara dukungan negara untuk pertanian organik diikuti di kemudian hari. Tiga
kelompok, yang diwakili dalam penelitian ini oleh tiga studi kasus, mengadopsi posisi yang
berbeda sehubungan dengan definisi pertanian organik dan relevansinya dengan swasembada
pangan, keamanan pangan dan kedaulatan pangan. Bagi Yayasan Bina Sarana Bhakti (BSB),
pertanian organik adalah pandangan dunia spiritual dan filosofi praktis. Bagi Serikat Petani
Indonesia (SPI), pertanian organik adalah alat politik utama untuk melawan pertanian
kapitalis global. Terlepas dari pandangan mereka yang sangat berbeda, kedua organisasi
masyarakat sipil ini memandang pertanian organik sebagai perusahaan pasca-materialis yang
diarahkan pada tujuan sosial-politik yang eksplisit. Sebaliknya, keterlibatan pemerintah
dalam pertanian organik, meskipun dibumbui dengan frasa menggugah seperti "kembali ke
alam", terutama didorong oleh visi mengembangkan ceruk pasar baru untuk ekspor
Indonesia. Negara Indonesia mengadopsi definisi productivist satu dimensi yang tidak
memasukkan arti dan tradisi pertanian organik yang berbeda. Pengurangan arti 'organik'
menjadi 'produk bersertifikat organik' tidak termasuk petani yang menganggap mereka
mempraktikkan pertanian organik. Kami menyimpulkan bahwa ada kasus kuat yang harus
dibuat bahwa Negara harus melonggarkan cengkeraman peraturannya pada sektor organik,
untuk menciptakan ruang bagi inovasi dan kerja sama yang sangat dibutuhkan di antara
berbagai pelaku yang terlibat.

 PPT
Pertanian organik pertama kali diadopsi oleh aktor non-negara di Indonesia, oleh organisasi
berbasis agama dan kemudian oleh asosiasi petani kecil, sementara dukungan negara untuk
pertanian organik diikuti di kemudian hari. Tiga kelompok, yang diwakili dalam penelitian
ini oleh tiga studi kasus, mengadopsi posisi yang berbeda sehubungan dengan definisi
pertanian organik dan relevansinya dengan swasembada pangan, keamanan pangan dan
kedaulatan pangan. Bagi Yayasan Bina Sarana Bhakti (BSB), pertanian organik adalah
pandangan dunia spiritual dan filosofi praktis. Bagi Serikat Petani Indonesia (SPI), pertanian
organik adalah alat politik utama untuk melawan pertanian kapitalis global.

Anda mungkin juga menyukai