Anda di halaman 1dari 41

SIKAP

DAN ETIKA AKADEMIK

Oleh :
Drs. Slamet Santoso SP., M.S

1
SIKAP DAN ETIKA AKADEMIK

TUJUAN & ARAH DIKTI


▪ Siapkan peserta didik mjd anggota masy yg
memiliki kemampuan akademik dan/atau
profesional yg dpt menerapkan, mengem-bangkan
dan/atau menciptakan ipteks
▪ Dikti diarahkan utk mengembangkan &
menyebarluaskan ipteks serta mengupayakan
penggunaannya utk me taraf khdpan masy dan
kemanusiaan (humaniora) & memperkaya
kebudayaan nasional.

2
SIKAP DAN ETIKA AKADEMIK
TUJUAN & ARAH DIKTI
▪ Terus dikembangkan iklim demokratis dlm
mendukung Kebebasan Akademik, Kebebasan
Mimbar Akademik, dan Otonomi PT sbg lembaga
keilmuan agar civitas academica (dosen &
mahasiswa) scr bertanggungjawab dpt
mengembangkan budaya akademik dg pemikiran yg
konstruktif & kreatif bagi pengembangan iptek &
kebudayaan serta bangnas.

3
▪ PP No. 60 Tahun 1999 (BAB VI Pasal 17)
memberikan arahan tentang perlunya
Perguruan Tinggi memiliki kebebasan
akademik dan otonomi keilmuan dalam
rangka penguasaan iptek;
▪ Pelaksanaan Kebebasan Akademik agar
berjalan sesuai dengan norma dan kaidah
keilmuan diperlukan aturan main yang
disebut dengan Etika Akademik;
▪ Etika akademik yang harus dikembangkan
adalah rasional, sistematis, kritis, dan
normatif-holistic;
MASYARAKAT KAMPUS
SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH
▪ Masyarakat Ilmiah adalah para akademisi
dalam masyarakat yang berpikir, bekerja dan
menjalankan aktivitas dalam kampus
berlandaskan tradisi keilmuan;
▪ Pola demikian akan menghasilkan suatu
perilaku yang memiliki makna akademis,
seperti berpikir saintifik, bersikap ilmiah,
menggunakan konsep dan teori ilmiah,
melakukan analisis ilmiah, dan berpikir
kritis-rasional.
Ciri-Ciri Masyarakat Ilmiah
Dalam berpikir, bersikap dan berperilaku
selalu bersifat:
▪ Rasional
▪ Objektif
▪ Kritis/Sikap serba relatif
▪ Bertanggungjawab
▪ Kesabaran intelektual dan kesederhanaan
▪ Tidak memihak pada etik
SUASANA AKADEMIK
▪ Beratmosfir akademik
▪ Kebijakan Kampus yang kondusif
▪ Sarana dan prasarana kampus yang memadai
▪ Keberlangsungan aktivitas keilmuan: perkuliahan
(PBM), seminar, diskusi, workshop, semiloka, dst
▪ Aktivitas mahasiswa dalam LKTM, LKTI, PKM,
LKMM, Pameran Ilmiah, Poster Ilmiah, dst
▪ Aktivitas Ormawa (BEM, UKM) …
▪ Dst
ETIKA AKADEMIK
▪ Kebebasan akademik dan otonomi keilmuan
diselenggarakan harus berlandaskan
kaidah/norma sebagai basis moral insan
akademis yang disebut Etika Akademik;
▪ Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang
wajib ditaati insan akademi dalam berpikir,
berperilaku, dan bertindak guna mengemban
tugas-tugas keilmuan di universitas
berdasarkan sistem nilai yang berlaku, baik
agama, adat istiadat, maupun juga kesusilaan;
UU 12 TH 2012 TTG DIKTI
Bab II Bagian Kedua Paragraf 1 Kebebasan Akademik,
Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan

Pasal 8
(1) Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
berlaku kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan;
(2) Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Sivitas Akademika melalui pembelajaran dan/atau
penelitian ilmiah dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat
manusia;
UU 12 TH 2012 TTG DIKTI
Bab II Bagian Kedua Paragraf 1 Kebebasan Akademik,
Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan

Pasal 8
(3) Pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di
Perguruan Tinggi merupakan tanggung jawab
pribadi Sivitas Akademika, yang wajib dilindungi
dan difasilitasi oleh pimpinan Perguruan Tinggi.
UU 12 TH 2012 TTG DIKTI
Bab II Bagian Kedua Paragraf 1 Kebebasan Akademik,
Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan
Mrpk wewenang
KEBEBASAN profesor dan/atau dosen
MIMBAR yg memiliki otoritas &
AKADEMIK wibawa ilmiah utk
menyatakan scr terbuka
KEBEBASAN & bertanggungjawab
AKADEMIK OTONOMI mengenai sesuatu yg
KEILMUAN berkenaan dg rumpun
ilmu & cabang ilmunya

Mrpk kebebasan CA dlm Mrpk otonomi CA pd suatu cabang


dikti utk mendalami & Ilmu Pengetahuan dan/atau Tekno-logi
mengembangkan iptek scr dlm menemukan, mengem-bangkan,
bertanggung-jawab via mengungkapkan, dan/ atau
pelaksanaan Tridharma mempertahankan kebenaran ilmiah
menurut kaidah, metode keilmuan,
dan budaya akademik
SIKAP DAN ETIKA AKADEMIK
▪ PT dlm melaksanakan tugas pengembangan ilmu
mengharuskan kpd anggota CA utk memiliki &
melaksanakan SIKAP & ETIKA AKADEMIK yg
dilandasi motivasi keilmuan & kecendekiaan.
▪ Sikap akademik dipengaruhi oleh tingkat penguasaan
ilmu & luasnya wawasan seseorang makin tingkat
keilmuan yg dimiliki & makin luas wawasannya
makin baik Sikap akademiknya.
▪ Etika akademik bersifat universal krn etika ini
berdasarkan kpd ilmu & kearifan/kecendekiaan,
sedangkan Tatakrama pergaulan kampus akan berbeda
dari satu kampus ke kampus lain, di-dasarkan pd adat
kebiasaan serta kesepakatan dlm suatu masyarakat;

12
SIKAP DAN ETIKA AKADEMIK
▪ Sikap & Etika akademik mrpk perilaku serta tatanan
pergaulan yg hrs dijalankan & mrpk cirikhas
kehidupan masyarakat kampus;
▪ SIKAP perbuatan, perilaku, gerak gerik yg
berdasarkan pd pendirian (pendapat/keyakinan)
▪ AKADEMIK mengandung kearifan & dilandasi dg
ilmu/kecendekiaan pemahaman & penerapan ilmu
dlm konteks humaniora mjd sifat dasar dr sesuatu yg
akademik;
▪ SIKAP AKADEMIK perbuatan, perilaku,
gerak-gerik yg berdasarkan pd pendirian yg mngd
kearifan & dilandasi dg ilmu.
13
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK
▪ SIKAP AKADEMIK
Perbuatan, perilaku, gerak-gerik yg
berdasarkan pd pendirian yg mengandung
kearifan & dilandasi dg ilmu.
Mrpk ciri yg membedakan antara masyarakat
kampus dg masyarakat luar kampus.
▪ GAMBARAN SIKAP AKADEMIK :
1. Keingintahuan (curiosity)
Senantiasa mempertanyakan bbg hal yg
dihadapinya;
Mengkaji hal-hal yg telah mapan/hal-hal yg
tengah dikembangkan;
Bertanya2 & berupaya mencari jawab yg
benar menggunakan prosedur yg tepat.
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK

1. Keingintahuan (curiosity)
Keingintahuan yg dilatih & dikembangkan akan
menimbulkan kebiasaan berpikir kritis.
2. Kritis tabayun (skeptis)
Tdk menerima begitu saja thd informasi yg
diperoleh;
Setiap info yg diterima diuji dulu kebenaran-nya,
dikonfirmasi & menimbulkan pertanyaan yg dpt
menggali kebenaran & validitas info tsb
Berupaya menggali RHS dibalik fakta yg dihadapi
scr objektif & jauh dr prasangka;
Tdk dpt dilakukan tanpa dimbangi Sikap terbuka.

15
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK

3. Terbuka
Bersedia dikritik & dpt menerima pendapat
orang lain walau beda.
Sangat mengharapkan sanggahan kritis pihak
lain pertemuan, diseminasi hasil penelitian,
seminar, dsb.
Tdk mencampur-adukkan antara penalaran &
emosi.
Hanya terwujud bila diimbangi dg cara berfikir
dan sikap objektif.

JATIDIRI UNSOED 16
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK

4. Objektif
Mampu melihat sesuatu scr nyata seperti apa
adanya;
Tdk merancukan pandangan pribadinya dg fakta
yg dihadapi;
Tdk berprasangka;
Tdk semata-mata berdasar pemikiran pribadi utk
kepentingan tertentu tapi didasarkan fakta dpt
diverifikasi;
Dpt menimbulkan sikap menghargai karya
orang lain.

17
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK

5. Tekun dan Konsisten


Alam yg dpt dikuasai sangat luas & besar, tapi
pengetahuan manusia sangat kecil hanya dg
upaya terus menerus & pantang menyerah maka
pengetahuan akan bertambah;
Pengetahuan yg telah terbukti & diyakini
kebenarannya hrs dipertahankan.

18
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK

6. Berani mempertahankan kebenaran


Kebenaran dlm dunia akademik adalah
kebenaran objektif kebenaran yg dpt
diverifikasi dg metode ilmiah kebenaran yg dpt
dan scr terus menerus diuji;
Kebenaran yg dipertahankan didukung oleh
fakta dan data, yaitu kebenaran logika deduktif
dan induktif atau kebenaran yg berdasarkan
otoritas pendapat pakar di bidangnya yg
diakui;
Kebenaran ilmiah kadang sulit dipahami oleh
kebanyakan awam, apalagi pandangan ilmuwan
yg visioner.
19
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK
7. Berpandangan ke depan
Mrpk proyeksi 5 tahunan, puluhan tahun, ratusan
bahkan ribuan tahun ke depan;
Dpt terwujud bila akademisi memiliki independensi
sesuai dg apa yg tercakup dlm kebebasan mimbar
akademik & otonomi keilmuan.
8. Independent
Memiliki kebebasan akademik :
• Keleluasaan utk ngajar & mbahas masalah
tanpa campur tangan pihak lain;
• Tdk ada larangan/hambatan dan campur
tangan penguasa utk menulis & mempublish.
20
GAMBARAN SIKAP AKADEMIK

8. Independent
Memiliki kebebasan akademik :
• Tdk ada tekanan/ancaman utk berbicara scr
terbuka;
• Mendorong mjd manusia yg kreatif.
9. Kreatif, Inovatif, Produktif
Berperan aktif dlm pengembangan iptek
Mrpk awal dr semua kegiatan dlm dunia
akademik tapi agar terarah pd tujuan yg benar
tiap CA hrs mengerti Etika Akademik

21
LANDASAN ETIKA
AKADEMIK
1. Metode ilmiah
Di dlm ilmu pd hakikatnya dicari jawaban yg
benar atas bbg pertanyaan;
Bgm cara menyusun pengetahuan yg benar
disebut epistimologi;
Landasan epistimologi ilmu adalah metode
ilmiah cara yg dilakukan ilmu dlm nyusun
pengetahuan yg benar.
Metode ilmiah mencurahkan perhatiannya thd
fakta2 yg objektif, menggunakan
obser-vasi/eksperimen utk mengumpulkan data
empirik yg kmd dianalisis & diinterpretasikan utk
menghasilkan kesimpulan.
22
LANDASAN ETIKA
AKADEMIK
2. Logika
Di dlm proses verifikasi tdp penarikan kesimpulan
yg mrpk proses berfikir dg menggunakan logika
atau penalaran.
Proses penarikan kesimpulan dlm metode ilmiah
menggunakan logika deduktif penarikan
kesimpulan dr hal yg bersifat umum mjd kasus yg
bersifat individual & logika induktif penarikan
kesimpulan dr kasus individual mjd kesimpulan yg
bersifat umum.

23
LANDASAN ETIKA
AKADEMIK
2. Logika
Penarikan kesimpulan menggunakan logika
diterapkan dlm eksperimen ilmiah yg mengacu pd
prinsip-prinsip sbb. :
a. Terminologi/deskripsinya jelas & dpt
dimengerti;
b. Prosedur & hasil eksperimen diuraikan scr
tepat & rinci memungkinkan diulang oleh
orang lain;
c. Kesimpulannya didasarkan pd data yg akurat;
d. Hipotesis yg diuji didasarkan pd penemuan
peneliti lain yg sahih;
e. Kesimpulan tsb dpt diverifikasi & akan mbrk
kontribusi bagi penyusunan teori bagi pe
pemahaman universal.
24
LANDASAN ETIKA
AKADEMIK
3. Otoritas
Manusia dpt mengembangkan pengetahuan dg
mengandalkan pd otoritas (authority);
Otoritas dpt berupa penjelasan orang lain yg
kredibilitas keilmuannya dpt
dipertanggung-jawabkan;
Di negara maju ada pertemuan ilmiah periodik
para pakar Royal Society (London), Academie de
France (Paris).

25
LANDASAN ETIKA
AKADEMIK
4. Intuisi
Selain logika & otoritas, maka manusia juga
menggunakan intuisi dlm mencari kebenaran utk
mengembangkan pengetahuannya;
Hanya intuisi orang-orang berpengalaman di
bidangnya (pakar) yg dpt diandalkan;
Ilmu dikembangkan dg logika, otoritas, dan
intuisi para pakar di bidangnya.

26
LANDASAN ETIKA
AKADEMIK
5. Ilmu melandasi etika
Manusia mengembangkan ilmu dg tujuan utk
njawab permasalahan yg dihadapi dlm khdpan;
Dg ilmu manusia dpt ramalkan gejala alam &
mengendalikannya;
Ilmu yg dikuasai manusia akan mempengaruhi
sikap & etika yg terwujud dlm perilaku sehari2;
Di kalangan PT dg masyarakat ilmiah/masy
akademik berlaku sikap dan etika akademik.

27
GAMBARAN ETIKA
AKADEMIK
1. Apresiatif
Wujud keadilan yg paling mudah is mnjkkan
apresiasi thd pemikiran & karya orang lain dg
alasan yg masuk akal;
Menunjukkan perhatian mrpk bag dr apresiasi;
Wawasan pengetahuan senantiasa diperkaya dg
apresiasi yg tulus;
Mudah dilaksanakan oleh orang yg agnostik/
tawadhu’ merendahkan diri dlm penget.

28
GAMBARAN ETIKA
AKADEMIK
2. Agnostik/Tawadhu’
Menganggap dirinya rendah dlm pengetahuan di
hadapan alam yg kompleks;
Ibarat makin berisi padi akan makin merunduk;
Banyak pakar yg makin bertaqwa & sangat jujur
utk mengakui kekurangannya, tidak angkuh/licik;
Otoritas orang lain atas karyanya diakui oleh
CA.

29
GAMBARAN ETIKA
AKADEMIK
3. Mengakui Otoritas
Setiap kali menggunakan hasil karya ilmiah
orang lain baik lisan maupun tulisan hrs
dinyatakan authornya;
Jika mengutip tulisan orang lain dicantumkan
sumbernya scr jelas dan akurat;
Acuan dlm penulisan dicantumkan dlm daftar
pustaka;
Kutipan langsung hrs dibedakan dg kutipan tdk
langsung utk membedakan orisinalitas.

30
KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK
DALAM MENGABDIKAN DIRI PADA
KEBENARAN ILMIAH
1. Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi
dengan menyadari kemitraan dalam
menemukan kebenaran;
2. Memberitahukan sumber kepustakaan dan
informasi lain yang digunakan sbg acuan;
3. Merujuk bahan bacaan terbaru yang
menunjukkan secara jelas tingkat dan kualitas
pengajarannya;
4. Cermat, tekun, dan tanggung jawab dalam
melakukan penelitian serta berpikir secara logis,
sistematis, dan kronologis;
5. Mengemban tugas akademik sebagai
panggilan hati nurani dna jujur dalam
melakukan tugas belajar mengajar serta
menghormati kebenaran tanpa kecuali;
6. Mensistematisasikan rasa keingintahuan daya
kritis, dan imajinasi serta membei
kelonggaran dalam memilih bahan bacaan,
meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya.
KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK
SEBAGAI ILMUWAN
1. Bersedia menerima kritik membangun dari
pihak lain, sedangkan dalam memberikan
kritik dan pendapatnya saling menghargai
sesamanya;
2. Memiliki dedikasi, loyalitas dan integritas
yang tinggi kepada Universitas serta
menjunjung tinggi harkat, martabat, dan
wibawa Universitas;
KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK
SEBAGAI ILMUWAN
3. Berprestasi dalam disiplin ilmu
masing-masing dan berperan serta dalam
pembentukan masyarakat ilmiah Univeritas;
4. Membina peningkatan karier sebagai
ilmuwan melalui kekuatan penalaran dan
moral serta memupuk jiwa kebersamaan dan
kesejawatan melalui keteladanan.
SANKSI ATAS PELANGGARAN ETIKA
AKADEMIK
ADA 2 BENTUK SANKSI:
1. SANKSI ADMINISTRATIF:
Sanksi disiplin ringan, sedang dan berat
2. SAKNSI AKADEMIK:
▪ Teguran lisan atau tertulis;
▪ Pengurangan nilai ujian pd mata kuliah
atau kegiatan akademik oleh dosen ybs;
▪ Dinyatakan tdk lulus ujian mata kuliah
atau kegiatan akademik oleh dosen ybs;
▪ Tidak diiukutsertakan dalam kegiatan
akademik kurikuler/ekstra kurikuler di
Fakultas dan atau lingkungan Universitas;
▪ Penangguhan semua kegiatan akademik
dalam jangka waktu tertentu di Fakultas
dan atau di lingkungan Universitas;
▪ Skorsing (Pencabutan hak sebagai warga
Universitas);
▪ Jenis sanksi lainnya yang dipandang layak,
seperti jenis sanksi ganti rugi apabila
pelanggaran etika akademik
mengakibatkan kerugian materiil
seseorang.
DALAM MENJALANKAN
TUGASNYA, INSAN AKADEMIK
UNSOED DILARANG KERAS …
1. Memalsukan hasil penelitian serta meniru
karya atau ciptaan orang lain tanpa
menyebut sumber aslinya termasuk
mengakui karya ilmiah orang lain sebagai
hasil pemikirannya (plagiat);
2. Membocorkan rahasia kegiatan akademik,
seperti penemuan atau hasil penelitian yang
belum waktunya diketahui umum.
DALAM MENJALANKAN
TUGASNYA, INSAN AKADEMIK
UNSOED DILARANG KERAS …
3. Menyesatkan pengetahuan pihak lain atau
menimbulkan kekeliruan persepsi dalam
berpikir, meskipun perbuatan itu
berdasarkan alasan yang dianggapnya
penting;
4. Dilarang bertindak angkuh dan
sewenang-wenang, melakukan ‘kolusi’
akademik dan melakukan tekanan fisik
maupun nonfisik;
DALAM MENJALANKAN
TUGASNYA, INSAN AKADEMIK
UNSOED DILARANG KERAS …
5. Menjadikan universitas sebagai batu
loncatan untuk meraih kepentingan dan
keuntungan pibadi atau untuk mencapai
tujuan yang menyimpang dari fungsi
universitas; serta
6. Menyalahgunakan kepercayaan yang
diberikan kepadanya, melakukan perbuatan
curang, dan atau mengkhianati tugas
akademik dan profesinya.
40

Anda mungkin juga menyukai