SIVITAS AKADEMIKA
Dituntut dapat bergaul dan melaksanakan perannya dengan baik Diperlukan ETIKA DAN ETIKA AKADEMIK
2
IKLIM DEMOKRATIS
Supaya sivitas akademika secara bertanggung jawab dapat mengembangkan budaya akademik dengan pemikiran yang kontruktif dan kreatif, baik bagi pengembangan IPTEKS maupun pembangunan Nasional
PENGERTIAN ETIKA
Cabang ilmu filsafat Melalui Perenungan yang mendalam, berulang dan sistematis Untuk mencari hakekat suatu kebenaran nilai yang menjadi ukuran baik buruknya tingkah laku manusia Diambil kesimpulan yang mantap akan kebenaran nilai-nilai Menjadi suatu kesepakatan Untuk dijadikan panduan tatalaku kehidupan manusia dan komunitasnya Dalam suatu dimensi ruang dan waktu tertentu
Ki Hajar Dewantara (1962) Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia, teristimewa yang mengenai gerak gerik fikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan
Normatif Etika sebagai ilmu pengetahuan yang hanya memberikan nilai baik dan buruk perilaku manusia
Harus membawa dirinya Harus bersikap supaya menjadi bagian dari sistem Perguruan Tinggi / masyarakat kampus Mengenal, mengikuti etika dan tatakrama pergaulan kampus
ETIKA AKADEMIK Bersifat Universal karena Berdasarkan kepada ilmu dan kearifan
TATAKRAMA KAMPUS Berbeda dari satu tempat dengan tempat lain karena Berdasarkan pada adat dan kebiasaan serta kesepakatan dalam suatu masyarakat sehingga adat kebiasaan lokal dimana kampus itu berada akan mempengaruhi
SIKAP AKADEMIK dipengaruhi tingkat penguasaan ilmu, luasnya wawasan dan kearifan
Luasnya wawasan keilmuan dan kearifan Cenderung menerapkan etika akademik dalam kehidupannya Penerapan ilmu dalam memecahkan masalah kehidupannya didasarkan oleh motivasi humaniora Sempitnya wawasan dan rendahnya penguasaan ilmu Mendorong perilaku seseorang sekedar mengikuti nalurinya
10
11
METODE ILMIAH Metode ilmiah berdasarkan : Fakta-fakta yang obyektif Observasi dan eksperimen Pengumpulan data empirik Analisis dan interpetasi kesimpulan
12
13
Penarikan kesimpulan menggunakan logika dalam methoda ilmiah mengacu pada prinsip-prinsip: Terminologi dan deskripsinnya jelas dan dapat dimengerti Prosedur dan hasil eksperimennya diuraikan secara tepat dan dikemukakan secara rinci sehingga memungkinkan pengulangan oleh orang lain Kesimpulan didasarkan pada data yang akurat dan tidak bias Hipotesis yang diuji didasarkan pada penemuan peneliti lain yang sahih Kesimpulan dapat diverifikasi dan akan memberikan kontribusi bagi penyusunan teori bagi peningkatan pemahaman universal
14
OTORITAS
Berupa penjelasan orang lain yang kredibilitas keilmuannya dapat dipertanggungjawabkan
INTUISI Suatu pendapat seseorang yang diangkat dariperbendaharaan pengetahuan terdahulu melalui suatu prose yang tak disadari Hanya intuisi orang-orang yang sudah lama, berpengalaman dan mendalami bidangnya yang dapat diandalkan
15
SIKAP AKADEMIK SIKAP Perbuatan, perilaku, gerak-gerik yang berdasarkan pada pendirian (pendapat atau keyakinan) AKADEMIK Berarti mengandung kearifan dan dilandasi dengan ilmu/kecendekiaan, penerapan ilmu dalam konteks humaniora MASYARAKAT AKADEMIK Kelompok masyarakat yang terdiri dari individu yang memiliki dan menerapkan ilmu serta kearifan dalam segala aktifitasnya, baik berpikir maupun berbuat.
16
SIKAP AKADEMIK
Perbuatan, perilaku, gerak-gerik yang berdasarkan pada pendirian yang mengandung kearifan dan dilandasi dengan ilmu
17
KEBEBASAN AKADEMIK
(UU.No. 2 Th. 1989 Bab IV Pasal 17 Ayat 1)
Merupakan kebebasan yang dimiliki sivitas akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Secara Universal
Keleluasaan untuk mengajar, membahas masalah tanpa campur tangan pihak lain Tidak adanya larangan atau hambatan dan campur tangan penguasa untuk menulis dan mempublikasikannya dalam jurnal, buku dsb. Tidak ada tekanan atau ancaman untuk berbicara secara terbuka
18
Sivitas akademika dalam melaksanakan kebebasan akademik dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan Tidak merugikan kegiatan akademik Perguruan Tinggi yang bersangkutan Bertanggungjawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan Tidak merugikan pribadi lain dan tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan materi bagi pribadi yang melaksanakannya
19
Bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat di Perguruan Tinggi yang bersangkutan sesuai dengan kaidah dan norma keilmuan
Keleluasaan berpendapat dalam suatu forum oleh para pakar yang mempunyai kredibilitas keilmuan dibidangnya
20
OTONOMI KEILMUAN
Merupakan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan yang harus ditaati oleh para sivitas akademika
21
Sikap akademik
Keingintahuan Kritis Terbuka Obyektif Tekun dan konsisten Berani mempertahankan kebenaran Berpandangan ke depan Independen kreatif
22
Sifat akademik
APRESIATIF Adanya perhatian terhadap karya orang lain
AGNOSTIK / TAWADHU Merasa ilmu yag dimilikinya masih rendah/kurang dihadapan alam yang kompleks MENGAKUI OTORITAS Menghargai dan menghormati karya orang lain
23
24