ETIKA AKADEMIK
4. Menghormati Hak-Hak , Martabat dan Perbedaan Orang Lain ( Respect for People’s Rights, Dignity
and Diversity )
- respek kepada hak-hak, martabat dan nilai orang lain
- hindari bias dalam menjalankan profesinya , tidak mentoleransi setiap bentuk
diskriminasi gender, ras, etnis , agama, seks, status sosial
- peka terhadap perbedaan budaya, individu dan peran dalam melayani, mengajar dan mengkaji
kelompok orang dengan pelbagai karakteristik
- mengakui hak-hak orang lain untuk memegang teguh nilai, sikap dan pendapat yang berbeda
dengannya
PRINSIP UMUM ETIKA KEILMUAN…….
5. Tanggungjawab Sosial ( Social Responsibility )
- menyadari akan tanggungjawab profesi dan keilmuannya kepada
masyarakat di mana mereka hidup dan bekerja
- memahami masyarakatnya dan menggunakan pengetahuannya demi
kebaikan publik
- ketika melakukan penelitian , mereka berusaha memajukan ilmunya dan
diperuntukkan bagi kepentingan melayani publik
PROFESIONAL
Prinsip-prinsip profesionalisme
• Excellence :
• Dokter harus selalu belajar – update, evidence based practice, standar
tertinggi
• Accountability :
• Tindakan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan dari segi keilmuan,
beserta konsekwensinya
• Altruisme :
• Dokter hendaknya mendahulukan kepentingan pasien diatas kepentingan
pribadi
• Humanisme :
• Rasa perikemanusiaan , meliputi rasa hormat (respect), rasa kasih
(compassion), empati, kehormatan dan integritas.
Hilangnya integritas di institusi
akademik
• Tidak ada keteladanan dari pimpinan
• Lingkungan yang koruptif
• Mencapai tujuan dengan jalan pintas/menghalalkan segala cara
• Lemahnya penegakan aturan/hukum/pengawasan
• Pengaruh lingkungan dan keluarga
• Pengaruh ‘peer pressure’
TUGAS UNIVERSITAS / PERGURUAN TINGGI
DIK LIT PKM
Mengajarkan Meneliti Mengupayakan
ilmu/kebenaran- menemukan penggunaan ilmu
kebenaran kebenaran- untuk
kebenaran meningkatkan
ilmiah taraf hidup
masyarakat
Hakikat Etika Akademik
Menemukan, mengajarkan kebenaran ilmiah secara bertanggung jawab,
yang didukung oleh : ke – JUJUR – an
ke – MANDIRI – an
Pribadi berintegritas
ke – BEBAS – an
ke – ARIF – an
Kerjasama? Kolaborasi?
Boleh? Tidak boleh?
Terkait integritas?
18
Kasus 2:
Seorang mahasiswa harus mengerjakan tugas
dalam kelompok tetapi tidak pernah hadir. Thd
hasil diskusi kelompok tidak berkontribusi.
Namun mahasiswa tersebut ikut menandatangani
bahwa dia sudah membaca dan berkontribusi.
Nyatanya ybs tidak melakukan apa-apa.
20
Kasus 4:
Seorang dosen mempublikasikan skripsi, tesis atau
disertasi ppds bimbingannya dimana penelitian
dilakukan oleh mhs, proposal dibuat oleh mhs dan
dalam publikasi dicantumkan nama dosen dituliskan di
depan terlebih dahulu. Ppds tidak tahu (etika
kepengarangan)
21
Kasus 5:
Dosen memberikan nilai atau komentar atas skripsi,
tesis atau disertasi mhs tanpa membacanya dan
memberikan penilaian A (“murah”). Hal ini utk
“menebus” kekurangan waktu si dosen untuk membaca
dan menilai substansi skripsi, tesis atau disertasi secara
obyektif dan cermat. Mhs “senang: dapat nilai “A”.
22
Kasus 6:
Dosen memberikan ujian kpd mhs sampai batas waktu yg
ditentukan nilai belum masuk sehingga semua mhs memperoleh
nilai B.
Adilkah?
Ada unsur integritas?
Apa yg dilakukan mhs untuk mencegah? Senang biar saja,
tidak melakukan apa-apa atau protes ? Caranya?
Umpan balik langsung? Anonim? Berani? Punya nyali?
23
Etika Akademik Universitas
Airlangga
• Peraturan UNAIR No 4537/JO3/07/1999 tentang Etika Akademik Unair
• Terdiri dari 5 Bab dan 17 Pasal.
• Setiap bab (kecuali bab V) menyebutkan bentuk-bentuk etika akademik
yang harus diketahui, dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan
akademi.
• Bab I : tentang etika pembinaan dan pengembangan keilmuan
• Bab II : tentang etika sebagai kelimuan
• Bab III : tentang etika pengabdian masyarakat
• Bab IV : tentang etika pelaksanaan tugas insan akademi, dan
• Bab V : penutup.
Penelitian
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan
dll
Fabrikasi adalah memalsukan atau
menyalahgunakan data dalam
kegiatan akademis seperti:
• Memalsukan data penelitian
• Menyajikan data palsu dalam
paper
• Mengarang sumber kutipan
Fabrication
Falsifikasi
Destructive
Facilitation
Membedakan perlakuan terhadap
seseorang yang berkepentingan dalam
kegiatan akademik yang didasarkan
pada pertimbangan faktor gender,
agama, suku, ras, status sosial, dan
fisik seseorang sehingga menimbulkan
kerugian pada orang tersebut.
Tindakan
Diskriminatif
Excellence with morality
Sangsi pelanggaran etika akademik
ADA 2 BENTUK SANKSI:
1. SANGSI ADMINISTRATIF:
sanksi disiplin ringan, sedang dan berat
2. SANGSI AKADEMIK:
teguran lisan atau tertulis
tidak diikutsertakan dalam kegiatan akademik
kurikuler/ekstra kurikuler di fakultas dan atau
lingkungan universitas
HELM WARSITO
STEM CELL
Tata tertib perkuliahan
Perkuliahan
Mahasiswa diperbolehkan mengikuti kuliah jika:
• Berpakaian sopan dan rapi (tidak memakai kaos oblong dan/atau sandal).
• Tidak merokok, makan dan minum.
• Tidak melakukan pembicaraan yang mengganggu perkuliahan (termasuk
menggunakan handphone, tablet, dsb).
• Tidak membuat kegaduhan.
• Tidak mengotori ruang kuliah (corat-coret, membuang sampah, dsb).
• Namanya tercantum dalam presensi yang sudah resmi.
Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak
diperkenankan mengikuti kuliah.
53
Kredibilitas
Hal atau kualitas yang dimiliki seseorang yang mampu membuatnya dipercaya oleh orang
lain adalah kredibilitas. Jadi, pemimpin yang punya kredibilitas berarti ia memiliki kualitas
untuk dipercaya anggota timnya.
Ada banyak hal yang dapat membangun kredibilitas seseorang, misalnya kecakapan kerja
(capability), kompetensi, pengalaman, kepintaran, dan keterampilan yang ia miliki. Tanpa
hal-hal ini, rasanya sulit bagi seseorang untuk bisa menjadi pemimpin yang memiliki
kredibilitas
Integritas
Hal ini nyaris serupa dengan yang dimaksud dengan kredibilitas, hanya saja integritas fokus
pada kualitas yang seseorang yang menunjukkan kewibawaan atau kejujuran.
Dengan kata lain, integritas seseorang dinilai dengan melihat moral dan nilai-nilai yang ia
pegang, serta konsistensi dan komitmennya terhadap moral dan nilai tersebut yang
tercermin dari tindak-tanduknya. Biasanya seseorang yang memiliki integritas akan
memiliki karakter yang kuat. Sebagai contoh, si A yang memegang nilai kejujuran, ia tidak
akan korupsi dan menghindari kegiatan-kegiatan yang akan menjerumuskannya pada
tindakan itu.
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang
tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak
boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip.
Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang individu
dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang
sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu
lain.
Membangun karakter tidak semudah membangun rumah, jembatan, jalan, dan
lainnya karena membangun karakter adalah bentuk hakekat jiwa seseorang yang
terus berkelanjutan agar menjadi lebih baik dan mulia, membangun karakter banyak
komponen yang harus dilibatkan instusi lembaga pendidikan, orang tua dan
masyarakat sehingga berjalan dengan ideal dengan harapan bersama. disiplin diri
merupakan hal yang terpenting dalam setiap upaya membangun dan membentuk
karakter seseorang sebab karakter mengandung pengertian :
1.suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan
atraktif.
2.reputasi seseorang dan
3.seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.