Anda di halaman 1dari 53

ETIKA AKADEMIK

UNIT BIOETIK HUMANIORA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Excellence with morality


ETIKA AKADEMIK
• ETIKA : teori tentang laku perbuatan individu dipandang dari nilai
baik-buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal budi.
• AKADEMIK :
 Mengenai/berhubungan dengan akademi
 Bersifat ilmiah/ilmu pengetahuan/teori
 Akademisi – individu yang berpendidikan tinggi, perkumpulan orang yang
dianggap arif bijaksana untuk memajukan ilmu

Apa yang seharusnya dilakukan oleh akademisi , dalam kaitan dengan


masalah ilmu pengetahuan di perguruan/pendidikan tinggi
ETIKA AKADEMIK
Etika Akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati insan akademi
dalam :
• berpikir, berperilaku, bersikap dan bertindak
• mengemban tugas-tugas keilmuan insan akademik di universitas/RS
berdasarkan sistem nilai yang berlaku :
• agama
• adat istiadat
• kesusilaan
• moral
• sopan santun
• kepatutan
Institusi pendidikan
• Proses belajar-mengajar
• Transformasi kebudayaan
• Pengembangan peradaban
• Penyelenggaraan fungsi perguruan tinggi lainnya

ETIKA AKADEMIK

Excellence with morality


PRINSIP UMUM ETIKA AKADEMIK
1. Kompetensi Profesi ( Professional Competence )
- motivasi  mempertahankan tingkat kinerja tertinggi
- mengakui akan keterbatasan keahliannya
- hanya melakukan tugas yang sesuai dengan pendidikan , pelatihan dan
pengalamannya
2. Integritas Diri ( Integrity )
- jujur, adil, saling menghargai dalam menjalankan profesi :
dalam penelitian, pengajaran, praktek dan pelayanan
- percaya diri , tidak membuat pernyataan palsu , membalik fakta
PRINSIP UMUM ETIKA KEILMUAN…….
3. Tanggungjawab Profesi dan Keilmuan ( Professional and Scientific
Responsibility )
- patuh pada standar profesi dan keilmuan yang tertinggi
- sadar bahwa mereka terikat pada sebuah komunitas dan harus saling
menghargai meski beda teori, metodologi dan pendekatan
- walau perlu bekerja secara kolegial, tetapi tidak boleh mengurangi
tanggungjawabnya terhadap perilaku etis dan menghindar dari perilaku
tidak etis
PRINSIP UMUM ETIKA KEILMUAN…….

4. Menghormati Hak-Hak , Martabat dan Perbedaan Orang Lain ( Respect for People’s Rights, Dignity
and Diversity )
- respek kepada hak-hak, martabat dan nilai orang lain
- hindari bias dalam menjalankan profesinya , tidak mentoleransi setiap bentuk
diskriminasi gender, ras, etnis , agama, seks, status sosial
- peka terhadap perbedaan budaya, individu dan peran dalam melayani, mengajar dan mengkaji
kelompok orang dengan pelbagai karakteristik
- mengakui hak-hak orang lain untuk memegang teguh nilai, sikap dan pendapat yang berbeda
dengannya
PRINSIP UMUM ETIKA KEILMUAN…….
5. Tanggungjawab Sosial ( Social Responsibility )
- menyadari akan tanggungjawab profesi dan keilmuannya kepada
masyarakat di mana mereka hidup dan bekerja
- memahami masyarakatnya dan menggunakan pengetahuannya demi
kebaikan publik
- ketika melakukan penelitian , mereka berusaha memajukan ilmunya dan
diperuntukkan bagi kepentingan melayani publik

PROFESIONAL
Prinsip-prinsip profesionalisme
• Excellence :
• Dokter harus selalu belajar – update, evidence based practice, standar
tertinggi
• Accountability :
• Tindakan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan dari segi keilmuan,
beserta konsekwensinya
• Altruisme :
• Dokter hendaknya mendahulukan kepentingan pasien diatas kepentingan
pribadi
• Humanisme :
• Rasa perikemanusiaan , meliputi rasa hormat (respect), rasa kasih
(compassion), empati, kehormatan dan integritas.
Hilangnya integritas di institusi
akademik
• Tidak ada keteladanan dari pimpinan
• Lingkungan yang koruptif
• Mencapai tujuan dengan jalan pintas/menghalalkan segala cara
• Lemahnya penegakan aturan/hukum/pengawasan
• Pengaruh lingkungan dan keluarga
• Pengaruh ‘peer pressure’
TUGAS UNIVERSITAS / PERGURUAN TINGGI
DIK LIT PKM
Mengajarkan Meneliti Mengupayakan
ilmu/kebenaran- menemukan penggunaan ilmu
kebenaran kebenaran- untuk
kebenaran meningkatkan
ilmiah taraf hidup
masyarakat
Hakikat Etika Akademik
Menemukan, mengajarkan kebenaran ilmiah secara bertanggung jawab,
yang didukung oleh : ke – JUJUR – an
ke – MANDIRI – an
Pribadi berintegritas
ke – BEBAS – an
ke – ARIF – an

Excellence with morality


Kasus 1:
Seorang mahasiswa tidak hadir dalam kuliah
(ketentuan wajib hadir 70% kuliah) atau 3-4 X
tidak hadir kuliah (sakit dsb)
Karena tidak mau hilang absen, seorang
mahasiswa “titip” absen pada temannya.

Kerjasama? Kolaborasi?
Boleh? Tidak boleh?
Terkait integritas?

18
Kasus 2:
Seorang mahasiswa harus mengerjakan tugas
dalam kelompok tetapi tidak pernah hadir. Thd
hasil diskusi kelompok tidak berkontribusi.
Namun mahasiswa tersebut ikut menandatangani
bahwa dia sudah membaca dan berkontribusi.
Nyatanya ybs tidak melakukan apa-apa.

Boleh? Tidak boleh? Berani melarang atau


tidak enak?
Terkait integritas?
19
Kasus 3:
Seorang ppds harus membuat tesis (S2) di akhir
tugas kuliahnya. Di masa awal ybs santai santai saat
semester terakhir ybs panik dan meng co-pas tesis
orang lain, tempat dan tanggal diganti. Dia pikir toh
dosen pembimbing tidak tahu dan tidak dicek.
Atau mhs S1 pesan “skripsi” di kios biro jasa
membuat skripsi segala judul dng imbalan tertentu
(dicarikan koleksi judul yg sesuai dan di co-paste).

Boleh atau tidak boleh? Kenapa?


Terkait integritas?

20
Kasus 4:
Seorang dosen mempublikasikan skripsi, tesis atau
disertasi ppds bimbingannya dimana penelitian
dilakukan oleh mhs, proposal dibuat oleh mhs dan
dalam publikasi dicantumkan nama dosen dituliskan di
depan terlebih dahulu. Ppds tidak tahu (etika
kepengarangan)

Terkait integritas? Ada plagiat?


Mhs berani protes?

21
Kasus 5:
Dosen memberikan nilai atau komentar atas skripsi,
tesis atau disertasi mhs tanpa membacanya dan
memberikan penilaian A (“murah”). Hal ini utk
“menebus” kekurangan waktu si dosen untuk membaca
dan menilai substansi skripsi, tesis atau disertasi secara
obyektif dan cermat. Mhs “senang: dapat nilai “A”.

Ada unsur integritas? Siapa?

22
Kasus 6:
Dosen memberikan ujian kpd mhs sampai batas waktu yg
ditentukan nilai belum masuk sehingga semua mhs memperoleh
nilai B.

Adilkah?
Ada unsur integritas?
Apa yg dilakukan mhs untuk mencegah? Senang biar saja,
tidak melakukan apa-apa atau protes ? Caranya?
Umpan balik langsung? Anonim? Berani? Punya nyali?

23
Etika Akademik Universitas
Airlangga
• Peraturan UNAIR No 4537/JO3/07/1999 tentang Etika Akademik Unair
• Terdiri dari 5 Bab dan 17 Pasal.
• Setiap bab (kecuali bab V) menyebutkan bentuk-bentuk etika akademik
yang harus diketahui, dihayati dan dilaksanakan oleh setiap insan
akademi.
• Bab I : tentang etika pembinaan dan pengembangan keilmuan
• Bab II : tentang etika sebagai kelimuan
• Bab III : tentang etika pengabdian masyarakat
• Bab IV : tentang etika pelaksanaan tugas insan akademi, dan
• Bab V : penutup.

Excellence with morality


Masyarakat Ilmiah
• Masyarakat Ilmiah adalah para akademisi dalam masyarakat
yang berpikir, bekerja dan menjalankan aktivitas dalam kampus
berlandaskan tradisi keilmuan
• Pola demikian akan menghasilkan :
perilaku yang memiliki makna akademis
berpikir saintifik & ilmiah
menggunakan konsep dan teori ilmiah
melakukan analisis ilmiah, dan
berpikir kritis-rasional.

Excellence with morality


Ciri-Ciri Masyarakat Ilmiah
Dalam berpikir, bersikap dan berperilaku selalu bersifat:
• Rasional
• Objektif
• Kritis/Sikap serba relatif
• Bertanggungjawab
• Kesabaran intelektual dan kesederhanaan
• Tidak memihak/independent

Excellence with morality


SUASANA AKADEMIK
• Beratmosfir akademik
• Kebijakan Kampus yang kondusif
• Sarana dan prasarana kampus yang memadai
• Keberlangsungan aktivitas keilmuan: perkuliahan (PBM),
seminar, diskusi, workshop, semiloka, dst
• Aktivitas mahasiswa dalam LKTM, LKTI, PKM, LKMM, Pameran
Ilmiah, Poster Ilmiah, dst
• Aktifitas Ormawa (BEM, UKM) …
KEWAJIBAN INSAN AKADEMIK UNAIR
SEBAGAI ILMUWAN
1. Bersedia menerima kritik membangun dari pihak lain, dan dalam
memberikan kritik dan pendapatnya saling menghargai sesamanya
2. Memiliki dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi kepada
Universitas serta menjunjung tinggi harkat, martabat, dan wibawa
universitas
3. Berprestasi dalam disiplin ilmu , berperan serta dalam mewujudkan
masyarakat ilmiah universitas
4. Membina peningkatan karier sebagai ilmuwan melalui kekuatan
penalaran dan moral,memupuk jiwa kebersamaan/kesejawatan
melalui keteladanan

Excellence with morality


Kewajiban dosen
Dosen memiliki tugas utama sebagai pelaksana
Tri Darma Perguruan Tinggi .

 Pengajaran meliputi tugas sebagai pengajar,


penasihat akademik, dan pembimbing
penulisan tugas akhir, skripsi, tesis, atau
disertasi, PKL, dan KKN.

 Penelitian

 Pengabdian kepada masyarakat


Hak Mahasiswa
Mahasiswa berkewajiban mengikuti perkuliahan,
menulis tugas akhir atau skripsi atau tesis atau
disertasi dan melaksanakan PKL, dan/atau KKN
sesuai dengan pedoman akademik.
• Plagiarism
• Misrepresentation
• Fabrication
• Cheating
• Impeding fair and equal access to
the educational and research
process
• Misrepresenting or misusing one’s
relationship with the University
• Facilitation
Pelanggaran Etika
Akademik
(scientific misconduct)
Plagiarism
Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak
sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan
mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya
ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010)


Ruang lingkup plagiarisme
• Mengutip kata/kalimat orang lain
• Menggunakan idea,pandangan atau teori orang lain
Tanpa
• Menggunakan fakta (data/informasi) orang lain menyebutkan
sumber asli
• Melakukan paraphrase (mengubah kalimat orang lain jadi
susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya)
• Mengakui tulisan orang lain sebagai karyanya

Excellence with morality


Sangsi plagiarisme
• Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat yang
melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik.
• (Pasal 25) ayat 2: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan
untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti
merupakan jiplakan dicabut gelarnya.
• (Pasal 70): Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk
mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan
pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Excellence with morality


Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi
mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat.
Sangsi bagi mahasiswa yang melakukan plagiarism :

1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan

Excellence with morality


Misrepresentation adalah menyajikan fakta
atau data yang keliru

Mengutip tidak lengkap sehingga


memberikan arti yang keliru.

Misrepresent Mencantumkan nama dalam tugas dan karya


ilmiah tanpa ikut mengerjakannya (Free
ation Rider)
Minta orang lain untuk membuatkan tugas
kuliah

dll
Fabrikasi adalah memalsukan atau
menyalahgunakan data dalam
kegiatan akademis seperti:
• Memalsukan data penelitian
• Menyajikan data palsu dalam
paper
• Mengarang sumber kutipan

Fabrication
Falsifikasi

Data atau hasil penelitian Pemalsuan juga meliputi


dipalsu dengan mengubah manipulasi bahan dan peralatan
atau melaporkan secara salah, penelitian (termasuk instrumen
termasuk membuang data penelitian) dan proses
yang bertentangan secara penelitian
sengaja untuk mengubah hasil
Cheating 
Perbuatan curang atau percobaan berbuat curang
dengan cara meminta bantuan kepada orang yang
tidak seharusnya untuk menyelesaikan tugas-tugas
akademis
• Menyalin tugas teman
• Nyontek ulangan
• Membuka catatan selama ulangan
closed book (Ngepek)
• Menggunakan HP atau komputer untuk
browsing selama ulangan.
• Berdiskusi selama ulangan
Kegiatan menghalangi akses kepada
mahasiwa dalam proses pendidikan
dan penelitian
Contoh:
• Menyembunyikan bahan
pustaka
• Merusak atau merubah alat
laboratorium agar tidak bisa
digunakan oleh orang lain
• Merusak data orang lain dalam
sistem
• Mencuri password orang lain
Impeding fair and equal access to the
educational and research process
Misrepresenting or misusing one’s
relationship with the University

• Memalsukan nilai, transkrip akademi, tanda


tangan, cap, dll
• Merubah catatan akademis untuk kepentingan
pribadi
• Memalsukan dokumen untuk persyaratan
mengikuti kegiatan akademis.
• Menyuap atau mencoba menyuap kepada dosen
atau pegawai lain agar mendapatkan kemudahan.
• Memberikan gratifikasi kepada dosen atau
pegawai lain untuk mendapatkan kemudahan.
Fasilitasi adalah membantu orang
lain secara sengaja untuk berbuat
curang dalam kegiatan akademis.
• Membantu mahasiswa lain untuk
mencari dokumen palsu
• Menyibukkan dosen agar
mahasiswa lain bebas berbuat
curang dalam ujian closed book.
• Memberikan file tugas atau
pekerjaan kepada orang lain agar
mereka bisa memenuhi tugas
mereka.

Destructive
Facilitation
Membedakan perlakuan terhadap
seseorang yang berkepentingan dalam
kegiatan akademik yang didasarkan
pada pertimbangan faktor gender,
agama, suku, ras, status sosial, dan
fisik seseorang sehingga menimbulkan
kerugian pada orang tersebut.

Tindakan
Diskriminatif
Excellence with morality
Sangsi pelanggaran etika akademik
ADA 2 BENTUK SANKSI:
1. SANGSI ADMINISTRATIF:
sanksi disiplin ringan, sedang dan berat
2. SANGSI AKADEMIK:
 teguran lisan atau tertulis
 tidak diikutsertakan dalam kegiatan akademik
kurikuler/ekstra kurikuler di fakultas dan atau
lingkungan universitas

Excellence with morality


SANGSI AKADEMIK…..

 penangguhan semua kegiatan akademik dalam jangka


waktu 1-3 tahun di fakultas dan atau di lingkungan
universitas;
 pencabutan hak sebagai warga Universitas Airlangga;
 jenis sanksi lainnya yang dipandang layak, seperti jenis
sanksi ganti rugi apabila pelanggaran etika akademik
mengakibatkan kerugian materiil seseorang.

Excellence with morality


Kebebasan akademik
Kebebasan akademik merupakan kebebasan yang dimiliki oleh anggota
sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara bertanggungjawab dan mandiri.
Kebebasan akademik
Arthur Lovejoy dikutip oleh
Haryasetyaka (2004)
kebebasan seseorang atau seorang peneliti di lembaga ilmu
pengetahuan untuk mengkaji persoalan serta mengutarakan
kesimpulannya baik melalui penerbitan atau perkuliahan tanpa campur
tangan dari penguasa politik atau keagamaan dan/atau lembaga yang
memperkerjakannya  metode yang digunakannya tidak memadai
atau bertentangan dengan etika professional atau lembaga yang
berwenang dalam bidang keilmuannya.

HELM WARSITO
STEM CELL
Tata tertib perkuliahan
Perkuliahan
Mahasiswa diperbolehkan mengikuti kuliah jika:
• Berpakaian sopan dan rapi (tidak memakai kaos oblong dan/atau sandal).
• Tidak merokok, makan dan minum.
• Tidak melakukan pembicaraan yang mengganggu perkuliahan (termasuk
menggunakan handphone, tablet, dsb).
• Tidak membuat kegaduhan.
• Tidak mengotori ruang kuliah (corat-coret, membuang sampah, dsb).
• Namanya tercantum dalam presensi yang sudah resmi.
Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak
diperkenankan mengikuti kuliah.

Excellence with morality


Kasus pelanggaran etika akademik
• Plagiasi oleh Rektor UHO Kendari
• Maladministrasi Rektor UNM Sulut
• The Jakarta Post : profesor melakukan penjiplakan karya orang lain.

Intelektual pelacur : akademisi yang memanipulasi kebenaran ilmiah untuk


memperkaya diri.
Intelektual selebriti : akademisi yang memanfaatkan ilmunya agar dirinya terkenal.
Inteletual tukang : akademisi yang memanfaatkan ranah ilmiah berdasarkan
pesanan pihak tertentu.
Intelektual asu (dari bhs Arab as Syu) : akademisi yang menggunakan keilmuan
untuk menjadi budak penguasa.
Kasus pelanggaran etika akademik
• Dosen PTN : menggunakan karya penelitian mahasiswanya diakui
sebagai karyanya dan diterbitkan dalam buku proceeding symposium
nasional. Isterinya ditaruh diposisi kedua, mahasiswanya posisi
terakhir. Mahasiswa tidak diberitahu dan tidak kenal isteri dosen tsb.
ROLE MODEL ? :
• “person who serves as an example, whose behavior is emulated by
others” atau sesorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang
bisa di ikuti oleh orang lain.
• Guru "Zaman Now", Ingatlah Semboyan Ki Hajar Dewantara!
Perbedaan Antara AKADEMISI dan
POLITISI
Akademisi bisa salah tetapi tidak Politisi bisa bohong tetapi tidak
boleh bohong ! boleh salah !

53
Kredibilitas
Hal atau kualitas yang dimiliki seseorang yang mampu membuatnya dipercaya oleh orang
lain adalah kredibilitas. Jadi, pemimpin yang punya kredibilitas berarti ia memiliki kualitas
untuk dipercaya anggota timnya.

Ada banyak hal yang dapat membangun kredibilitas seseorang, misalnya kecakapan kerja
(capability), kompetensi, pengalaman, kepintaran, dan keterampilan yang ia miliki. Tanpa
hal-hal ini, rasanya sulit bagi seseorang untuk bisa menjadi pemimpin yang memiliki
kredibilitas

Integritas
Hal ini nyaris serupa dengan yang dimaksud dengan kredibilitas, hanya saja integritas fokus
pada kualitas yang seseorang yang menunjukkan kewibawaan atau kejujuran.
Dengan kata lain, integritas seseorang dinilai dengan melihat moral dan nilai-nilai yang ia
pegang, serta konsistensi dan komitmennya terhadap moral dan nilai tersebut yang
tercermin dari tindak-tanduknya. Biasanya seseorang yang memiliki integritas akan
memiliki karakter yang kuat. Sebagai contoh, si A yang memegang nilai kejujuran, ia tidak
akan korupsi dan menghindari kegiatan-kegiatan yang akan menjerumuskannya pada
tindakan itu.
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang
tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak
boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak
disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau
peniadaan prinsip.

Karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang membedakan seorang individu
dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di katakan juga sebagai keadaan yang
sebenarnya dari dalam diri seorang individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu
lain.
Membangun karakter tidak semudah membangun rumah, jembatan, jalan, dan
lainnya karena membangun karakter adalah bentuk hakekat jiwa seseorang yang
terus berkelanjutan agar menjadi lebih baik dan mulia, membangun karakter banyak
komponen yang harus dilibatkan instusi lembaga pendidikan, orang tua dan
masyarakat sehingga berjalan dengan ideal dengan harapan bersama. disiplin diri
merupakan hal yang terpenting dalam setiap upaya membangun dan membentuk
karakter seseorang sebab karakter mengandung pengertian :
1.suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan
atraktif.
2.reputasi seseorang dan
3.seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian yang eksentrik.

Anda mungkin juga menyukai