Buletin Kinerja Edisi Xli Semester I Tahun 2020
Buletin Kinerja Edisi Xli Semester I Tahun 2020
mengawal perubahan
Inovasi di
Tengah Pandemi
"Adaptif dan terus berinovasi
menjadi kunci kelangsungan
organisasi"
dengan Memahami
menghadapi pandemik
an
COVID-19. Kepercayaan
n g
Ja re!
antarpegawai perlu
a lS h a
s
tidak terjadi kepanikan, Laman landas internal
A
Penanganan
sehingga penanganan www.kemenkeu.go.id/covid19internal
dapat berjalan lancar.
Untuk itu Temankeu wajib 1.
Covid-19 tahu Panduan Komunikasi
berikut: 2.
Laman landas eksternal
www.kemenkeu.go.id/covid19
1. PEGAWAI/KELUARGA
Pegawai atau keluarga u
dul
cek
wajib melapor dan nya
ber Ho
memberitahukan sum ax
ho 1.
perkembangan
ax
ho
ax
p
Konfirmasi/Komorbiditas/Meninggal Dunia
3.
kee ntact
COVID-19. co 2. Whatsapp 081292762250 dan
surat elektronik
Setiap pegawai dilarang menyampaikan informasi tanggap.corona@kemenkeu.go.id.
Atasan langsung yang belum jelas kebenarannya, tidak berasal dari
ATASAN 1. sumber resmi, spekulatif, dan/atau menimbulkan
LANGSUNG melaporkan ke Unit
Kepegawaian dan Unit Membantu mengurangi beredarnya informasi yang keresahan.
Kehumasan pada kantor tidak benar/tidak akurat/ hoax dengan tidak
pusat dan/atau daerah, menyebarluaskan informasi tidak resmi mengenai
1. Keterangan
serta memantau pegawai yang berstatus OTG/ ODP/PDP/
Konfirmasi/Komorbiditas/Meninggal Dunia. Infografis ini disusun berdasarkan Surat Edaran 1. OTG: Orang Tanpa Gejala
perkembangan pegawai
Nomor SE-12/MK.1/2020 tentang Panduan 2. ODP: Orang Dalam Pemantauan
yang terdampak
COVID-19 setiap
2. Komunikasi Terkait Penanganan Corona Virus Disease 3. PDP: Pasien Dalam Pengawasan
di Lingkungan Kemenkeu. 4. Konfirmasi: Pegawai yang positif terinfeksi
harinya. Setiap pegawai wajib menjaga privasi (rincian COVID-19
identitas) rekan kerja yang berstatus 5. Komorbiditas: Pegawai yang positif terinfeksi
2.
3. OTG/ODP/PDP/Konfirmasi/ Komorbiditas/ Surat Edaran berikut informasi lengkap lainnya dapat COVID-19 dan memiliki penyakit penyerta
UNIT Meninggal Dunia. diakses pada laman landas internal COVID-19 pada (komorbid)
KEPEGAWAIAN
tautan: www.kemenkeu.go.id/COVID19internal. 6. Meninggal dunia: Pegawai meninggal dunia karena
3. COVID-19 atau dugaan kuat COVID-19.
Unit Kepegawaian Bagi pegawai yang mengalami kondisi tidak
melaporkan ke Gugus sehat/OTG/ ODP agar terus melakukan komunikasi
Inovasi di K
ementerian Keuangan merupakan salah satu institusi di negara
ini yang mempunyai peran sangat strategis dalam pencapaian
tujuan nasional, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Selayang Pandang Flexible
Tengah Pancasila. Kita tidak dapat membayangkan jika Kementerian Keuangan
sebagai suatu organisasi tersebut tidak dapat menjalankan tugas dan
fungsinya dengan optimal dikarenakan adanya suatu kondisi yang tidak Working Arrangement
Pandemi normal atau force majeure.
Di tengah badai pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Kementerian Keuangan
TEKS: Budi Kurniawan
Kementerian Keuangan dituntut untuk terus berinovasi agar
kelangsungan organisasi tetap berjalan. Untuk itu, Kementerian TEKS: Dodi Purnomo Sidi, Cecep Hedi Herdiman, Rifki Patra Ufasah, Bramantyo Adi Nugroho, Tim Penyusun Kajian FWS Biro Organta
Keuangan menerapkan Business Continuity Plan (BCP). BCP merupakan
suatu sistem pencegahan dan pengendalian yang disusun untuk
B
menghadapi potensi kendala gangguan atas keberlangsungan elum genap kuartal pertama 302/KMK.01/2019 tentang Studi Literatur FWA: FWH dan
organisasi. BCP COVID-19 pun disusun untuk meminimalisir dampak Tahun 2020 berakhir, Implementasi Inisiatif Strategis FWS
yang timbul, terutama inovasi dan kreativitas pada layanan organisasi, dunia dikejutkan dengan Program Reformasi Birokrasi
dengan melindungi kesehatan dan keselamatan pegawai maupun merebaknya wabah COVID-19 dan Transformasi Kelembagaan Menurut Perrin dalam kajian
stakeholder Kementerian Keuangan dari penyebaran COVID-19. yang ditetapkan sebagai pandemi Kementerian Keuangan. “Flexible Work Arrangements: a case
global oleh WHO. Pandemi global study commissioned by The Ministry
Penyusunan BCP COVID-19 telah dilakukan dan ditetapkan dengan sebelumnya, yaitu wabah Flu Salah satu inisiatif strategis yang of Manpower dan The Ministry
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 119/KMK.01/2020 tentang Spanyol tahun 1918, terjadi lebih diatur didalam Tema Sentral of Community Development and
Pedoman Pelaksanaan Rencana Keberlangsungan Layanan Terkait dari satu abad yang lalu. Pandemi Penguatan Budaya Organisasi Sports, Singapore (2001),
Dampak COVID-19 Di Lingkungan Kementerian Keuangan. BCP COVID-19 ini menyebabkan Kementerian Keuangan adalah
COVID-19 Kementerian Keuangan ini telah diimplementasikan dengan kepanikan diseluruh dunia. The New Thinking of Working, Merangkum dari berbagai literatur,
penyelenggaraan layanan/bekerja dari rumah atau Work From Home Penyebaran COVID-19 yang begitu yang disusun untuk mewujudkan secara garis besar manfaat dari
dan telah mencapai 84,89 persen pegawai. Harapan ke depan jika dinilai deras memaksa satu demi satu budaya kerja yang adaptif, berbasis FWA adalah untuk meningkatkan
Redaksi menerima tulisan/ efektif dan lebih efisien, BCP ini bisa diperluas penerapannya pada negara-negara, mengikuti langkah digital dan berintegritas guna produktivitas dan kepuasan bekerja,
artikel untuk dimuat dalam kondisi lainnya. pemerintah Tiongkok dengan meningkatkan produktivitas dan hemat waktu, hemat biaya baik
buletin ini, redaksi berhak melakukan karantina wilayah kinerja Kementerian Keuangan. secara organisasi maupun pegawai,
mengubah/mengedit Untuk menyibak langkah dan kebijakan yang sudah dilakukan oleh (lockdown) untuk memperlambat Salah satu terobosannya yaitu menarik dan mempertahankan
setiap tulisan/artikel tanpa Kementerian Keuangan dalam menghadapi tantangan dan kondisi laju penularan virus. Sejumlah penyusunan kebijakan flexible talent terbaik dan meningkatkan
mengubah maksud dan tanggap darurat COVID-19, Buletin Kinerja menyuguhkan Laporan organisasi ternama menerapkan working hours dan flexible working keseimbangan kehidupan dan
substansi. Bagi tulisan/ Utama yaitu New Thingking of Working: Flexible Working Arrangement kebijakan bekerja dari rumah space sebagai upaya untuk pekerjaan (work life balance). Pada
artikel yang dimuat, akan dan wawancara dengan Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan, untuk melindungi pegawainya dari mendorong work life balance forum internasional Flexy Work
diberikan souvenir menarik. serta beberapa rubrik tulisan terkait dengan tema yaitu Kelangsungan penularan COVID-19, termasuk dan produktivitas kerja pegawai. FGD yang diselenggarakan pada
Tulisan dapat dikirimkan ke Organisasi. Kementerian Keuangan. Flexible Working Hours (FWH) tanggal 20 Maret 2019, perwakilan
email redaksi. dan Flexible Working Space (FWS) Australian Bureau of Statistic
Bekerja dari rumah merupakan merupakan bagian dari penerapan (ABS) menyampaikan bahwa
sebuah cara bekerja yang mulai Flexible Working Arragement (FWA) manfaat implementasi flexywork
Redaksi:
Diterbitkan Oleh: Biro Perencanaan dan Keuangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan | populer sejak era internet. Istilah atau pengaturan pola kerja yang di institusinya antara lain adanya
Pelindung: Menteri Keuangan | Pengarah: Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan |
Penanggung Jawab: Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan |
yang digunakan bervariasi mulai lebih fleksibel. Rubrik Laporan penghematan atas biaya sewa
Redaktur: Finaldo, Rahmat Widiana, Budi Kurniawan, Yani Kurnia Astuti, Suci Putri Ayu, Susmianti, Moch. Asep Kurniawan | dari telecommuting, teleworking, Utama Buletin Kinerja kali ini akan dan teknologi, meningkatnya
Penyunting/Editor: R. Aji Setiantoko, Aditya Ramadanu, Rizki Pramita Sari, Eling Sri Wahyuni, Tri Ashriki Dharma Putera, M.
Suwaji, Misnilawaty Sidabutar, Anita Ariani, Najmudin, Suyadi, Mei Chrissye Darliyanti, Asih Nurbaiti Hasan Basri | Desain juga remote working. Istilah mengulas lebih dalam terkait produktivitas, dan menjadi
Grafis & Fotografer: Azinar Ismail, Dieksa Bebadito, Resha Aditya Pratama, Anas Nur Huda |
Pencetakan dan Distribusi: Biro Komunikasi dan Layanan Informasi |
yang digunakan di Kementerian Flexible Working Space: Working pilihan para pencari kerja, sebagai
Alamat Redaksi: Gedung Djuanda I Lt. 9, Jl Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta 10710 Kotak Pos 21 Keuangan adalah flexible working From Home dan kemungkinan informasi ABS merupakan instutisi
Telp. 021 3449230 pst 6252Fax. 021 3852146
Website: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/e-magazine space merujuk pada Keputusan penerapannya diluar masa terbaik dalam penerapan flexywork
Email: buletinkinerja@kemenkeu.go.id Menteri Keuangan Nomor pandemi. di Australia.
22
33
44
55
P
proses pencairan dana, seperti jumlah layanan utama, perubahan andemi COVID-19 menuntut organisasi berinovasi Sekretariat Unit Organisasi Eselon I dan LNSW
melakukan pelayanan persetujuan permintaan TUP, risiko, dan jenis bencana (disaster). agar proses bisnis tetap berjalan di tengah situasi untuk mengidentifikasi layanan utama pada
perbendaharaan rekonsiliasi laporan keuangan, Dalam masa mendatang DJPb perlu yang tidak normal ini. Isu ini membuat Buletin unit masing-masing. Setiap layanan utama
meskipun dalam masa penerbitan nota konfirmasi mengevaluasi dan mensinkronisasikan Kinerja tertarik menelisik lebih dalam tentang Business dilengkapi dengan potensi dampak apabila
penerimaan negara, dan BCP DJPb dengan kebijakan penangangan Continuity Plan yang disingkat dengan BCP. Apa sih layanan terhambat, dan sistem pengendalian
darurat bencana pendaftaran Rencana Penarikan bencana alam level kementerian serta BCP itu? Mungkin para pembaca Buletin Kinerja belum yang disiapkan untuk menghadapi keadaan
COVID-19." Dana (RPD) Harian, dapat dilakukan mempertimbangkan evaluasi dampak pernah mendengar BCP, tapi sudah tahu work from kahar. Lalu, dasar operasional implementasi BCP
dari rumah. COVID-19 tahun ini. home alias WFH kan? WFH ini adalah salah satu bagian Kemenkeu ditetapkan dalam Keputusan Menteri
dari BCP. Yuk, kita bahas tuntas tentang BCP. Kali ini, Tim Keuangan.
Buletin Kinerja melakukan wawancara via aplikasi video
FOTO: Dok. Ditjen Perbendaharaan conference online dengan Kepala Biro Organisasi dan Apa tantangan dalam penyusunan BCP
Ketatalaksanaan, Ibu Dini Kusumawati. Ini dia kutipan dan strategi agar pengimplementasiannya
wawancara di sela-sela work from home beliau. berjalan lancar?
Apa sebenarnya Business Continuity Plan atau BCP Tantangan utamanya adalah sebagian besar unit
itu? belum pernah mengidentifikasi jenis layanan
utamanya untuk keperluan penyusunan BCP.
Business Continuity Plan atau Rencana Keberlangsungan Sebelumnya, Itjen pernah melakukan kajian atas
Layanan adalah sistem pencegahan dan pengendalian implementasi Business Continuity Management
yang disusun untuk menghadapi potensi kendala (BCM) Kemenkeu. Hasil kajian menyatakan
gangguan atas keberlangsungan layanan Kementerian bahwa kebijakan BCM belum terpadu dan
Keuangan. Saat ini, Kementerian Keuangan telah implementasi BCM masih bersifat reaktif serta
menyusun BCP Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terbatas pada aspek teknologi informasi dan
sebagai rencana untuk meminimalisir dampak yang belum melibatkan unit lainnya seperti pengelola
timbul atas layanan organisasi. Tujuannya adalah SDM, perencana anggaran, pengelola aset, dan
melindungi kesehatan dan keselamatan pegawai proses bisnis.
maupun stakeholders Kementerian Keuangan, serta
mengantisipasi dan mencegah penyebaran COVID-19. Kondisi ini tidak membuat kita berhenti namun
mendorong adanya komunikasi intensif dengan
Bagaimana langkah penyusunan BCP Kementerian seluruh unit. Akhirnya, BCP Kemenkeu dapat
Keuangan? dirumuskan dan ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 119/KMK.01/2020
Pertama, Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan (Biro tentang Pedoman Pelaksanaan Rencana
Organta) Sekretariat Jenderal mengkaji dan merumuskan Keberlangsungan Layanan (Business Continuity
alat dan mekanisme yang paling efektif guna menjamin Plan) Terkait Dampak COVID-19 di Lingkungan
keberlangsungan layanan Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan.
Selanjutnya, Biro Organta berkoordinasi dengan semua
implementasi BCP
kondisi kahar lain yang terdampak oleh
Penyelenggara Layanan mengambil keputusan bencana sesuai Undang-Undang Nomor 24
adalah leader."
alternatif sistem pengendalian yang digunakan Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
berdasarkan kondisi tempat kedudukan dan rekomendasi Inspektorat Jenderal. Selain
dan Protokol Penanganan COVID-19 yang itu, BCP masih hanya mencakup pada layanan
ditetapkan Pemerintah dan melaporkan kepada utama, dan ke depannya diharapkan dapat
Pengawas Layanan. Lalu, Pengawas Layanan diperluas ke layanan lainnya.
~ Dini Kusumawati ~ menyelenggarakan pengendalian internal
terhadap implementasi pelayanan yang Apa kunci sukses implementasi BCP?
diselenggarakan oleh Penyelenggara Layanan
dan melaporkan serta memberi rekomendasi The most important thing dalam implementasi
kebijakan kepada Penanggung Jawab Layanan. BCP adalah leader. Dokumen BCP bisa dibuat
Penanggung Jawab Layanan melakukan sangat cantik, tapi tanpa peran pemimpin
evaluasi secara menyeluruh dan mengambil dalam pelaksanaannya maka dokumen ini
kebijakan strategis yang diperlukan untuk tiada artinya. Seorang pemimpin dapat
keberlangsungan layanan serta menetapkan membawa organisasi untuk survive di tengah
kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan era ketidakpastian. Thank God kita sudah
BCP. punya Nadine, kalau tidak bagaimana kita bisa
work from home, tanpa digital signature berarti
Apakah BCP yang telah diimplementasikan kita harus tetap menggunakan tanda tangan
berjalan dengan efektif? basah. Dan saat ini, digital signature sudah
bisa dipakai hingga penetapan oleh Menteri
BCP COVID-19 telah diimplementasikan di Keuangan. Itu artinya pimpinan di Kemenkeu
seluruh Unit Organisasi Eselon I dan LNSW ini mampu melakukan tindakan antisipasi.
menyesuaikan dengan perkembangan arahan
FOTO: Dok. Biro Organta pimpinan Kementerian Keuangan maupun Selain itu, pimpinan harus dapat memastikan
Pemerintah Pusat dan Kepala Daerah tempat bahwa pegawai yang sedang work from home,
kedudukan masing-masing. Perkembangan tahu apa yang harus dilakukan dan tetap bisa
implementasi BCP dilaporkan secara berkala produktif serta fulfill IKU. Oleh karena itu,
setiap pekan melalui mekanisme yang telah pimpinan perlu melakukan komunikasi yang
ditetapkan. Hingga pekan kedua, penerapan efektif ke pegawai di bawahnya. Dan jangan
Apa saja yang diatur dalam pedoman BCP Siapa saja unit yang bertanggung jawab atas lupa, pimpinan harus bisa mendengar aspirasi
COVID-19 yang diterbitkan oleh Menteri pelaksanaan BCP di level Kemenkeu dan Unit Eselon I? BCP sudah telaksana dimana penyelenggaraan layanan bawahannya. Pimpinan juga bertanggung
Keuangan? dari rumah atau work from home mencapai 84,89%. Pada jawab menguatkan leadership di unitnya
Ada tiga pihak dalam implementasi BCP COVID-19 unit yang memiliki kantor vertikal seperti DJBC dan sehingga dapat mengoptimalkan pelaksanaan
Pedoman ini berisi penjelasan kondisi kahar sesuai KMK 119/2020. Pertama, Penyelenggara Layanan DJPb masih sebagian besar dilakukan di kantor dengan pekerjaan sesuai tanggung jawabnya.
pandemi COVID-19 yang meliputi latar yang merupakan setiap Unit Organisasi Eselon/non memperhatikan physical atau social distancing dan
belakang kebijakan, ketentuan pelaksanaan, Eselon pada kantor pusat, instansi vertikal, dan unit meminimalisir tatap muka dengan stakeholders. Terakhir sekali, Ibu Dini berpesan kepada
tata kerja komunikasi dan koordinasi dalam pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Keuangan Tim Buletin Kinerja dan seluruh pegawai
penyelenggaraan layanan, serta BCP atas yang menyelenggarakan pelayanan. Kedua, Pengawas Apa harapan Ibu terhadap implementasi BCP ke Kemenkeu bahwa WFH bukan liburan, dan
dampak COVID-19 di lingkungan Kementerian Layanan yaitu setiap unit organisasi kantor pusat yang depan dalam menjaga keberlangsungan organisasi agar dilaksanakan dengan profesional dan
Keuangan. BCP COVID-19 memuat informasi bertindak selaku pembina dan perumus kebijakan atas Kementerian Keuangan? penuh tanggung jawab. Ibu Dini juga berdoa
terkait layanan utama, indikator kinerja, sistem suatu layanan. Terakhir, Penanggung Jawab Layanan yaitu agar seluruh pegawai diberikan kesehatan,
yang digunakan, dampak yang ditimbulkan, seluruh pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Unit non Tujuan BCP adalah agar organisasi tetap jalan apabila ada dan kebahagiaan sehingga pelaksanaan WFH
sistem pengendalian yang dibutuhkan, dan Eselon yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri kondisi kahar seperti saat ini. Ke depan, kita berharap dapat berjalan dengan lancar dan produktif.
unit penyelenggara layanan. Keuangan. adanya penyempurnaan kebijakan BCP agar lebih
D COVID-19:
alam beberapa bulan Selain itu, secara internal untuk menjaga aset IKU yang telah ditetapkan dalam kontrak kinerja
belakangan ini seluruh terpenting yakni para pegawainya, Kementerian pada bulan Januari 2020 juga akan terpengaruh
dunia dihebohkan dengan Keuangan telah menerapkan protokol penanganan bahkan ada kemungkinan tidak tercapai. Dari
merebaknya pandemi
mematikan yakni Corona Virus
virus
B
encana dan serangan sering datang tidak gangguan/bencana terjadi dengan terlebih dahulu uji coba ini penting dilakukan untuk
terduga. Seperti yang saat ini terjadi, kita mengidentifikasi dan memahami area operasional apa mengetahui missing link dari BCP sehingga
tidak menyangka wabah Corona Virus yang dinilai penting serta memiliki karakteristik khusus. selalu ada peluang perbaikan. Oleh karena
Disease (COVID-19) dapat mengubah pola Salah satu caranya adalah melalui penerapan manajemen itu, kita dapat mengatakan bahwa BCP is
dan rencana kerja dari lingkungan terkecil kita risiko. Hal ini dilakukan Pusintek dengan mengidentifikasi living and breathing.
mulai dari keluarga, sekolah, kantor, bahkan risiko, menganalisis tingkat kemungkinan terjadinya
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. risiko, menganalisis tingkat dampak apabila risiko
Kementerian Keuangan yang memiliki peran terjadi, dan menetapkan rencana mitigasi risiko dalam
strategis dalam sektor keuangan negara penyelenggaraan layanan TIKnya dengan mengacu pada
dituntut untuk tetap aktif menjalankan KMK Nomor 577 Tahun 2019 tentang Manajemen Risiko di
fungsinya. Dengan dukungan sistem TIK yang Lingkungan Kementerian Keuangan.
handal proses bisnis Kementerian Keuangan
saat ini mampu tetap berjalan dan produktif Selain penerapan manajemen risiko, Pusintek juga
dimasa pandemi COVID-19. melaksanakan Business Impact Analysis (BIA) untuk
identifikasi dan kategorisasi tingkat kekritisan layanan
Pusintek sebagai pengelola sistem TIK TIK pada DC dan DRC Kementerian Keuangan (rendah,
Kementerian Keuangan pada Data Center sedang, tinggi, atau sangat tinggi). BIA dilakukan oleh
(DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) Pusintek sebagai pengelola dengan melibatkan unit kerja
memiliki dan menerapkan Business Continuity lainnya sebagai pemilik core application. Salah satu cara
Management untuk menjamin kelangsungan
dan ketersediaan infrastruktur TIK dalam segala
kondisi, serta meminimalkan downtime sistem
TIK.
BCP tidak hanya persiapan secara Menghadapi wabah COVID-19, Pusintek telah menyiapkan aplikasi untuk
teknis mendukung pelaksanaan Work From Home (WFH) bagi para pegawai
(SDM) Kementerian Keuangan yaitu aplikasi NADINE untuk pengelolaan
Perencanaan kelangsungan bisnis naskah dinas secara elektronik dengan penambahan modul absensi
juga harus memperhatikan secara online melalui personal computer maupun mobile, dan juga modul
holistik komponen bisnis secara monitoring penugasan. Fasilitas lain yang disiapkan adalah sistem video
keseluruhan termasuk Sumber conference, collaboration tools, dan e-dropbox. Dalam implementasinya,
Daya Manusia (SDM), karena aplikasi pendukung tersebut saat ini sudah berjalan dengan baik. Untuk
gangguan/bencana terkadang mendukung pelaksanaan WFH ini, Pusintek juga tetap memperhatikan
tidak hanya mengancam sistem keamanan informasi, diantaranya melalui penyediaan jalur Virtual Private
TIK, infrastruktur TIK, tetapi juga Network (VPN) untuk mengakses area intranet, melakukan penutupan
dapat mengancam kehidupan akses sharing folder, membatasi akses remote area server melalui
manusia. Oleh karena itu, SDM VPN, dan implementasi security software. Pusintek juga berkoordinasi
menjadi prioritas utama. Salah dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan pihak ketiga penyedia
satunya dengan memberikan layanan untuk memastikan kesiapan dukungan teknis dan layanan
kemudahan bagi pegawai TIK Kementerian Keuangan tidak mengalami kendala selama WFH
untuk mendapat informasi yang berlangsung.
valid, channel komunikasi, dan
kemudahan dalam pelaksanaan Untuk menjaga kelangsungan proses bisnis Kementerian Keuangan
pekerjaan ataupun melanjutkan sebagai pengelola keuangan negara dalam segala kondisi, Pusintek
kehidupan. Penyediaan channel sebagai pengelola infrastruktur TIK berkomitmen untuk menanamkan
komunikasi dan contact list yang dan menjalankan business continuity management dalam pelaksanaan
dapat dipercaya sangat dibutuhkan tugas dan fungsi sehari-hari. Be Prepared and Be Ready!
apabila terjadi bencana.
S
truktur organisasi
Kementerian Keuangan
sangat beragam demikian
pula tingkatan jabatannya. Mulai
dalam Pengelolaan Kinerja 1. Penetapan Kontak Kinerja/Sasaran Kinerja
Pegawai
3. Penilaian Kinerja
Pengelolaan Sampah:
Strategi Investasi Lingkungan
TEKS: Tri Ashriki, Susmianti
W
aste is a mirror of humanity, menjaga aspirasi masyarakat dapat mendukung kemajuan
ungkapan yang banyak tersebut, selain membuat recycling industry terutama untuk
dipercayai oleh banyak kebijakan-kebijakan green UMKM
anthropologist (Knetchel 2007). Hal economy, Kementerian Keuangan
tersebut berarti bahwa pengelolaan (Kemenkeu) juga berkomitmen Kebijakan program eco-office
sampah mencerminkan kondisi untuk menerapkan waste dilakukan secara incremental, yaitu
masyarakat dan negara dalam management. Bentuk komitmen dengan menjadikan Sekretariat
memberikan perhatian kepada penerapaan waste management Jenderal (SETJEN), selaku prime
lingkungan hidup. Saat ini, diwujudkan melalui penerbitan mover, sebagai pilot project untuk
kesadaran beberapa kalangan SE-6/MK.1/2019 tentang Penerapan menerapkan waste management
masyarakat terhadap lingkungan Kantor Ramah Lingkungan di lingkungan Kemenkeu.
semakin meningkat. Hal ini (Program Eco-Office) di Lingkungan Kedepannya, Kementerian atau
terlihat dari semakin tingginya Kementerian Keuangan. Lembaga negara lainnya mampu
aspirasi masyarakat kepada mencontoh apa yang dilakukan
pemerintah. Masyarakat meminta Implementasi kantor ramah oleh Kemenkeu dalam rangka
agar pemerintah melaksanakan lingkungan dilaksanakan melalui menjaga lingkungan.
sustainable development dengan beberapa hal, diantaranya melalui
terus fokus kepada pembangunan pengelolaan sampah dengan cara Selain itu, sebagai salah satu
yang merata, tanpa mengorbankan melakukan pemilahan sampah, bentuk kontribusi nyata dalam
aspek lingkungan hidup. membangun bank sampah, dan menjaga lingkungan serta melihat 2021, Kemenkeu berusaha untuk Dimasa awal penerapannya, Gedung Frans Seda (DJPPR),
pengolahan sampah organik kondisi di TPA Bantar Gebang mengurangi jumlah sampah muncul beberapa kendala, Gedung Sutikno Slamet (DJA),
Sebagai salah satu Kementerian menjadi kompos. Harapannya dari yang diprediksi akan sampai terutama di lingkungan Kantor terutama terkait peniadaan Gedung Radius Prawiro (DJPK),
yang berperan penting dalam implementasi kebijakan tersebut pada titik overload pada tahun Pusat. Hal tersebut untuk menjaga tempat sampah di ruang kerja dan dan Gedung R.M. Noohamiprodjo
kelestarian dan keberlangsungan penyediaan hanya satu tempat (BKF). Koordinasi yang intersif
Strategi Implementasi Eco-Office lingkungan yang bersih. sampah terpilah pada setiap lantai. terus dilakukan oleh Biro Umum
Beberapa pegawai pada Gedung dengan Unit Eselon I terkait agar
Biro Umum, selaku the driving Djuanda I dan Gedung Djuanda II mempercepat penerapannya.
actor di lingkungan SETJEN protes. Hal ini dikarenakan cukup Diharapkan dengan meningkatnya
Meniadakan tempat sampah di Menyediakan tempat sampah terpilah pada atas implementasi SE-6/ memakan waktu untuk membuang kesadaran di lingkungan
tempat kerja setiap lantai MK.1/2019, terus berupaya agar sampah, mengingat sampah harus Kemenkeu, dapat menularkan
implementasinya berjalan lancar dipilah dan dibuang pada tempat kepada pihak lainnya. Sehingga,
dan efektif. Saat ini, telah dilakukan sampah terpusat. Namun seiring langkah kecil pengelolaan sampah
sosialisasi kepada pegawai di berjalannya waktu, pegawai mulai ini mampu berkontribusi dalam
lingkungan Gedung Djuanda I dan terbiasa melakukan pengurangan menjaga kelestarian lingkungan.
Gedung Djuanda II, serta pelatihan dan pemilahan sampah.
Mengurangi pengiriman sampah ke Menyediakan tempat penampungan sementara kepada para petugas kebersihan.
TPA Bantar Gebang melalui kerjasama sebelum sampah yang sudah terpilah diangkut Disamping itu juga terdapat Pada akhir tahun 2020, diharapkan
dengan vendor pengolahan sampah oleh vendor dalam keadaan telah terpilah beberapa strategi implementasi implementasi pengelolaan sampah
terus dilakukan agar program eco- akan diterapkan pada beberapa
office berjalan dengan baik. Gedung lain, diantaranya pada
Dalam berbagai kondisi, setiap organisasi dituntut untuk terus dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya, terutama untuk organisasi yang melakukan pelayanan dan pengawasan seperti
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan.
Setidaknya terdapat empat hal yang berperan besar agar keberlangsungan suatu organisasi
dapat terus dipertahankan. Pertama, peran pimpinan dalam memberikan arahan dengan tegas,
cepat, namun bijak, sehingga efektif mengurangi risiko dan penyebaran dampak yang lebih luas. Kedua,
adanya pondasi manajemen kinerja dan SDM yang kuat, ditambah dengan adanya kebijakan organisasi yang
memungkinkan bekerja dengan teknologi. Ketiga adalah komunikasi yang baik secara eksternal maupun
internal organisasi, Terakhir, yaitu harus ada komitmen yang kuat dari level pimpinan sampai dengan pegawai
untuk bekerja secara optimal dan bertanggungjawab, rasa korsa yang tinggi, serta meyakini bahwa apa yang
dilakukannya akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan organisasi.
M.L. Astri Prehtin Noviana, Kasubbag Kepegawaian, Kanwil DJPb Prov. Bangka Belitung
Dalam segala kondisi, Negara harus tetap hadir menjamin seluruh rakyat terpenuhi
kebutuhan dasarnya, termasuk Kementerian Keuangan juga tetap menyediakan layanan
secara elektronik agar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat mengajukan
pencairan anggaran kepada KPPN di seluruh Indonesia.
Salah satu yang dilaksanakan di KPPN lingkup Prov. Bangka Belitung dan tentu saja seluruh KPPN
di Indonesia adalah melakukan prioritas pelayanan seperti pembayaran tagihan dalam rangka penanganan
darurat COVID-19, pembayaran belanja pegawai dan PPNPN, Pembayaran belanja bantuan pemerintah dan
bantuan sosial, serta pembayaran belanja mendesak lainnya. Pencairan dana di KPPN dilaksanakan di Kantor
dengan tetap menjaga jarak ideal (physical distancing), hal tersebut karena tidak dapat diselesaikan di rumah,
pegawai bergantian untuk bisa melakukan work from home, demi terjaga
dan terselenggaranya tugas dan fungsi KPPN. Adapun mekanisme layanan
pencairan Dana sedikit berbeda, karena dilakukan tanpa tatap muka dimana
KPPN memproses SPM Elektronik yang masuk ke email pada pukul 07.30-
12.00.
Selain itu kantor memastikan standar keamanan, seperti tersedianya hand
sanitizer, masker dan menyediakan wastafel tambahan di beberapa titik
untuk memastikan pegawai mendapatkan akses yang mudah untuk cuci
tangan demi menjaga kesehatan para pegawai di lingkungan Kanwil dan
seluruh KPPN di Prov. Bangka Belitung.