Anda di halaman 1dari 15

Edisi XLI/Semester I 2019

mengawal perubahan

Inovasi di
Tengah Pandemi
"Adaptif dan terus berinovasi
menjadi kunci kelangsungan
organisasi"

Cover: Dieksa Bebadito


Saling Menjaga Komunikasi menjadi
bagian penting dalam
Larangan APA SAJA SALURAN KOMUNIKASI
KEMENKEU TERKAIT COVID-19?

dengan Memahami
menghadapi pandemik

an
COVID-19. Kepercayaan

n g
Ja re!
antarpegawai perlu

Panduan Komunikasi dibangun dan dijaga agar

a lS h a
s
tidak terjadi kepanikan, Laman landas internal
A
Penanganan
sehingga penanganan www.kemenkeu.go.id/covid19internal
dapat berjalan lancar.
Untuk itu Temankeu wajib 1.
Covid-19 tahu Panduan Komunikasi
berikut: 2.
Laman landas eksternal
www.kemenkeu.go.id/covid19

BAGAIMANA ALUR KOMUNIKASI DAN


PENANGANAN JIKA ADA INDIKASI
TERDAMPAK COVID-19? Imbauan

1. PEGAWAI/KELUARGA
Pegawai atau keluarga u
dul
cek
wajib melapor dan nya
ber Ho
memberitahukan sum ax
ho 1.
perkembangan
ax
ho
ax

kondisinya setiap hari


Fa
Fa
kta Setiap pegawai dilarang menyebarluaskan rincian
kta

kepada atasan langsung identitas pegawai dengan status OTG/ODP/PDP/


jika mengalami gejala
yang mirip dengan
ha
pu
s

p
Konfirmasi/Komorbiditas/Meninggal Dunia
3.
kee ntact
COVID-19. co 2. Whatsapp 081292762250 dan
surat elektronik
Setiap pegawai dilarang menyampaikan informasi tanggap.corona@kemenkeu.go.id.
Atasan langsung yang belum jelas kebenarannya, tidak berasal dari
ATASAN 1. sumber resmi, spekulatif, dan/atau menimbulkan
LANGSUNG melaporkan ke Unit
Kepegawaian dan Unit Membantu mengurangi beredarnya informasi yang keresahan.
Kehumasan pada kantor tidak benar/tidak akurat/ hoax dengan tidak
pusat dan/atau daerah, menyebarluaskan informasi tidak resmi mengenai
1. Keterangan
serta memantau pegawai yang berstatus OTG/ ODP/PDP/
Konfirmasi/Komorbiditas/Meninggal Dunia. Infografis ini disusun berdasarkan Surat Edaran 1. OTG: Orang Tanpa Gejala
perkembangan pegawai
Nomor SE-12/MK.1/2020 tentang Panduan 2. ODP: Orang Dalam Pemantauan
yang terdampak
COVID-19 setiap
2. Komunikasi Terkait Penanganan Corona Virus Disease 3. PDP: Pasien Dalam Pengawasan
di Lingkungan Kemenkeu. 4. Konfirmasi: Pegawai yang positif terinfeksi
harinya. Setiap pegawai wajib menjaga privasi (rincian COVID-19
identitas) rekan kerja yang berstatus 5. Komorbiditas: Pegawai yang positif terinfeksi
2.
3. OTG/ODP/PDP/Konfirmasi/ Komorbiditas/ Surat Edaran berikut informasi lengkap lainnya dapat COVID-19 dan memiliki penyakit penyerta
UNIT Meninggal Dunia. diakses pada laman landas internal COVID-19 pada (komorbid)
KEPEGAWAIAN
tautan: www.kemenkeu.go.id/COVID19internal. 6. Meninggal dunia: Pegawai meninggal dunia karena
3. COVID-19 atau dugaan kuat COVID-19.
Unit Kepegawaian Bagi pegawai yang mengalami kondisi tidak
melaporkan ke Gugus sehat/OTG/ ODP agar terus melakukan komunikasi

Jaga jarak fisik, jaga kesehatan


Tugas Penanganan kepada rekan kerja/atasan, baik melalui diri sendiri
COVID-19 Kemenkeu ataupun keluarganya.
(GT COVID-19).

INFOGRAFIS: Biro KLI


2 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 3
Editorial Laporan utama

Inovasi di K
ementerian Keuangan merupakan salah satu institusi di negara
ini yang mempunyai peran sangat strategis dalam pencapaian
tujuan nasional, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Selayang Pandang Flexible
Tengah Pancasila. Kita tidak dapat membayangkan jika Kementerian Keuangan
sebagai suatu organisasi tersebut tidak dapat menjalankan tugas dan
fungsinya dengan optimal dikarenakan adanya suatu kondisi yang tidak Working Arrangement
Pandemi normal atau force majeure.

Di tengah badai pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Kementerian Keuangan
TEKS: Budi Kurniawan
Kementerian Keuangan dituntut untuk terus berinovasi agar
kelangsungan organisasi tetap berjalan. Untuk itu, Kementerian TEKS: Dodi Purnomo Sidi, Cecep Hedi Herdiman, Rifki Patra Ufasah, Bramantyo Adi Nugroho, Tim Penyusun Kajian FWS Biro Organta
Keuangan menerapkan Business Continuity Plan (BCP). BCP merupakan
suatu sistem pencegahan dan pengendalian yang disusun untuk

B
menghadapi potensi kendala gangguan atas keberlangsungan elum genap kuartal pertama 302/KMK.01/2019 tentang Studi Literatur FWA: FWH dan
organisasi. BCP COVID-19 pun disusun untuk meminimalisir dampak Tahun 2020 berakhir, Implementasi Inisiatif Strategis FWS
yang timbul, terutama inovasi dan kreativitas pada layanan organisasi, dunia dikejutkan dengan Program Reformasi Birokrasi
dengan melindungi kesehatan dan keselamatan pegawai maupun merebaknya wabah COVID-19 dan Transformasi Kelembagaan Menurut Perrin dalam kajian
stakeholder Kementerian Keuangan dari penyebaran COVID-19. yang ditetapkan sebagai pandemi Kementerian Keuangan. “Flexible Work Arrangements: a case
global oleh WHO. Pandemi global study commissioned by The Ministry
Penyusunan BCP COVID-19 telah dilakukan dan ditetapkan dengan sebelumnya, yaitu wabah Flu Salah satu inisiatif strategis yang of Manpower dan The Ministry
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 119/KMK.01/2020 tentang Spanyol tahun 1918, terjadi lebih diatur didalam Tema Sentral of Community Development and
Pedoman Pelaksanaan Rencana Keberlangsungan Layanan Terkait dari satu abad yang lalu. Pandemi Penguatan Budaya Organisasi Sports, Singapore (2001),
Dampak COVID-19 Di Lingkungan Kementerian Keuangan. BCP COVID-19 ini menyebabkan Kementerian Keuangan adalah
COVID-19 Kementerian Keuangan ini telah diimplementasikan dengan kepanikan diseluruh dunia. The New Thinking of Working, Merangkum dari berbagai literatur,
penyelenggaraan layanan/bekerja dari rumah atau Work From Home Penyebaran COVID-19 yang begitu yang disusun untuk mewujudkan secara garis besar manfaat dari
dan telah mencapai 84,89 persen pegawai. Harapan ke depan jika dinilai deras memaksa satu demi satu budaya kerja yang adaptif, berbasis FWA adalah untuk meningkatkan
Redaksi menerima tulisan/ efektif dan lebih efisien, BCP ini bisa diperluas penerapannya pada negara-negara, mengikuti langkah digital dan berintegritas guna produktivitas dan kepuasan bekerja,
artikel untuk dimuat dalam kondisi lainnya. pemerintah Tiongkok dengan meningkatkan produktivitas dan hemat waktu, hemat biaya baik
buletin ini, redaksi berhak melakukan karantina wilayah kinerja Kementerian Keuangan. secara organisasi maupun pegawai,
mengubah/mengedit Untuk menyibak langkah dan kebijakan yang sudah dilakukan oleh (lockdown) untuk memperlambat Salah satu terobosannya yaitu menarik dan mempertahankan
setiap tulisan/artikel tanpa Kementerian Keuangan dalam menghadapi tantangan dan kondisi laju penularan virus. Sejumlah penyusunan kebijakan flexible talent terbaik dan meningkatkan
mengubah maksud dan tanggap darurat COVID-19, Buletin Kinerja menyuguhkan Laporan organisasi ternama menerapkan working hours dan flexible working keseimbangan kehidupan dan
substansi. Bagi tulisan/ Utama yaitu New Thingking of Working: Flexible Working Arrangement kebijakan bekerja dari rumah space sebagai upaya untuk pekerjaan (work life balance). Pada
artikel yang dimuat, akan dan wawancara dengan Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan, untuk melindungi pegawainya dari mendorong work life balance forum internasional Flexy Work
diberikan souvenir menarik. serta beberapa rubrik tulisan terkait dengan tema yaitu Kelangsungan penularan COVID-19, termasuk dan produktivitas kerja pegawai. FGD yang diselenggarakan pada
Tulisan dapat dikirimkan ke Organisasi. Kementerian Keuangan. Flexible Working Hours (FWH) tanggal 20 Maret 2019, perwakilan
email redaksi. dan Flexible Working Space (FWS) Australian Bureau of Statistic
Bekerja dari rumah merupakan merupakan bagian dari penerapan (ABS) menyampaikan bahwa
sebuah cara bekerja yang mulai Flexible Working Arragement (FWA) manfaat implementasi flexywork
Redaksi:
Diterbitkan Oleh: Biro Perencanaan dan Keuangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan | populer sejak era internet. Istilah atau pengaturan pola kerja yang di institusinya antara lain adanya
Pelindung: Menteri Keuangan | Pengarah: Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan |
Penanggung Jawab: Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan |
yang digunakan bervariasi mulai lebih fleksibel. Rubrik Laporan penghematan atas biaya sewa
Redaktur: Finaldo, Rahmat Widiana, Budi Kurniawan, Yani Kurnia Astuti, Suci Putri Ayu, Susmianti, Moch. Asep Kurniawan | dari telecommuting, teleworking, Utama Buletin Kinerja kali ini akan dan teknologi, meningkatnya
Penyunting/Editor: R. Aji Setiantoko, Aditya Ramadanu, Rizki Pramita Sari, Eling Sri Wahyuni, Tri Ashriki Dharma Putera, M.
Suwaji, Misnilawaty Sidabutar, Anita Ariani, Najmudin, Suyadi, Mei Chrissye Darliyanti, Asih Nurbaiti Hasan Basri | Desain juga remote working. Istilah mengulas lebih dalam terkait produktivitas, dan menjadi
Grafis & Fotografer: Azinar Ismail, Dieksa Bebadito, Resha Aditya Pratama, Anas Nur Huda |
Pencetakan dan Distribusi: Biro Komunikasi dan Layanan Informasi |
yang digunakan di Kementerian Flexible Working Space: Working pilihan para pencari kerja, sebagai
Alamat Redaksi: Gedung Djuanda I Lt. 9, Jl Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta 10710 Kotak Pos 21 Keuangan adalah flexible working From Home dan kemungkinan informasi ABS merupakan instutisi
Telp. 021 3449230 pst 6252Fax. 021 3852146
Website: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/e-magazine space merujuk pada Keputusan penerapannya diluar masa terbaik dalam penerapan flexywork
Email: buletinkinerja@kemenkeu.go.id Menteri Keuangan Nomor pandemi. di Australia.

4 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 5


Laporan utama Untuk memenuhi aspek enabling berubahnya mindset, pola kerja, dan mekanisme pelaksanaan
technology, Kementerian Keuangan dan semangat dalam pelaksanaan FWS itu sendiri. Tidak kalah
sedang mengembangkan Office tugas sehari-hari sebagai respon penting, mengingat konsep FWS
Berikut rangkuman beberapa jenis implementasi FWA menurut kajian dimaksud: Automation (OA) yang bertujuan dari transformasi digital yang ini sifatnya remote working, perlu
untuk mewujudkan proses bisnis dan sedang berjalan, diharapkan juga adanya knowledge management
layanan berbasis digital yang efektif dapat meningkatkan produktivitas agar pengetahuan pegawai yang
dan efisien. Roadmap pengembangan dan kinerja pegawai dengan tetap tersebar dapat diakses/digunakan
OA tersebut sejalan dengan memperhatikan keseimbangan untuk kepentingan organisasi.
kebutuhan teknologi dasar yang dalam aspek kehidupan pribadinya. Agar implementasi FWS dapat
diperlukan untuk implementasi FWS dilaksanakan dengan baik,
yaitu adanya aplikasi (e-kemenkeu) Pandemi COVID-19 telah diperlukan persepsi yang sama,
yang memiliki modul koordinasi membuktikan bahwa kebijakan bahwa pada prinsipnya bekerja di
(pengelolaan proyek, aplikasi chatting, FWS melalui pelaksanaan WFH kantor atau dimana pun tujuannya
video conference dan pengelolaan dapat diterapkan secara terbatas sama yaitu untuk pencapaian
rapat), modul dokumentasi (personal di lingkungan Kementerian target kinerja, dan integritas serta
folder dan pengelolaan arsip), modul Keuangan. Pembangunan sarana trust adalah kuncinya.
penjadwalan (agenda pegawai, IT yang memadai seperti aplikasi
pengelolaan perjalanan dinas) serta naskah dinas elektronik (Nadine) Saat ini mayoritas pegawai
modul-modul lainnya. memungkinkan pejabat dan Kementerian Keuangan sedang
pegawai melakukan penugasan/ melakukan pola bekerja dari rumah
Selanjutnya, untuk mengukur disposisi serta menyusun naskah terutama di wilayah tanggap darurat
employee demand pegawai dinas secara daring. Kini dalam COVID-19, kualitas pekerjaan yang
Kementerian Keuangan dalam aplikasi e-kemenkeu pun sudah dihasilkan oleh pegawai selama
mengimplementasikan FWS, telah dilengkapi dengan fitur clock periode ini tentunya akan menjadi
dilaksanakan Survei Penilaian in dan clock out sebagai sarana data masukan dalam pengukuran
Kesiapan Pegawai untuk menerapkan presensi, dan fitur input tugas dampak bekerja di rumah terhadap
Jenis Implementasi FWA, Perrin (2001) Flexible Working Arrangement. sehari-hari. Selain itu, Kementerian pencapaian IKU pribadi dan
Survei dilaksanakan pada tanggal Keuangan juga telah memiliki organisasi, sebagai bagian dari
25 September 2019 s.d. 4 Oktober sistem manajemen kinerja yang kajian penerapan FWS diluar masa
Hal lain yang tidak dapat dipungkiri teknologi begitu pesat. perubahan pola kerja di era teknologi 2019 (responden survei merupakan baik, dimana pejabat/pegawai pandemi.
sebagai bahan pertimbangan Berdasarkan kajian yang dilakukan 4.0, sehingga tetap dapat menarik dan pejabat/pegawai yang unitnya telah Kementerian Keuangan sejak
dalam pelaksanaan FWA adalah Deloitte (2013), pegawai dengan me-retain talent-talent terbaik dari menerapkan ruang kerja Activity Based tahun 2011 telah secara rutin Setelah merasakan pola bekerja
adanya digital disruption yang kategori Gen Y akan mencapai generasi millennial. Workplace). Berdasarkan hasil survei, melaporkan dan melakukan dari rumah, kita dapat memiliki
mengubah cara kita bekerja. 75% dari keseluruhan jumlah responden pejabat (level manajer) monitoring kinerja melalui aplikasi persepsi yang berbeda terkait
Prof. Klaus Martin Schwab dalam tenaga kerja pada tahun 2025. Tren Bagaimana cara kita menentukan Kementerian Keuangan, siap untuk e-performance. Pembangunan dengan pelaksanaan FWS. Namun,
bukunya The Fourth Industrial peningkatan tersebut bisa kita lihat kesiapan organisasi dalam melaksanakan pola kerja dengan aplikasi ini merupakan langkah dalam situasi darurat di tengah
Revolution (2017) menyebutkan juga pada Kementerian Keuangan. melaksanakan FWA? sistem FWS secara selektif; selain itu awal menuju era digitalisasi layanan pandemi ini kita sebagai pegawai
bahwa saat ini kita berada pada Berdasarkan data per 1 Maret 2020 sekitar 88% responden pegawai (level secara menyeluruh di lingkungan Kementerian Keuangan harus selalu
awal sebuah revolusi yang secara jumlah pegawai Kementerian Dengan mengacu pada teori pelaksana) berminat melaksanakan Kementerian Keuangan. menunjukkan profesionalisme
fundamental mengubah cara Keuangan sebanyak 82.200 orang Model Permintaan dan Penawaran pola kerja fleksibel. dan daya kerja tinggi dimanapun
hidup, bekerja, dan berhubungan dengan jumlah pegawai kategori Telecommuting (Gray, 1997), terdapat Lebih lanjut, masih terdapat kita melakukan pekerjaan. Tidak
satu sama lain. Secara lebih spesifik millenial Gen Y dan Gen Z sebanyak langkah-langkah yang harus dilakukan Tantangan selanjutnya adalah beberapa aspek yang harus ada yang tahu kapan tepatnya
lagi, hal ini telah tercermin dalam 54.076 orang atau mencapai 65%. suatu perusahaan/institusi yang akan apakah kebijakan FWS dapat dipertimbangkan dalam rangka pandemi ini akan berakhir, namun
keseharian generasi milenial, Untuk mengimbangi fenomena menerapkan FWA terutama terkait diterapkan di Kementerian implementasi pola kerja FWS diluar apapun yang terjadi pegawai
sebagai generasi yang tumbuh tersebut, Kementerian Keuangan dengan rencana penerapan FWS atau Keuangan? masa pandemi, yaitu percepatan Kementerian Keuangan harus
dalam era dimana perkembangan perlu beradaptasi dengan telecommuting sebagai berikut: pembangunan OA Kementerian selalu memegang teguh nilai-
Dalam beberapa kesempatan, Menteri Keuangan terutama modul nilai Kementerian Keuangan dan
Keuangan menyampaikan perlu koordinasi, modul dokumentasi, memberikan performa terbaiknya
adanya New Thinking of Working yang dan modul penjadwalan. Selain itu, demi menjaga keberlangsungan
mengedepankan Work-Life Balance di perlu disusun payung hukum serta tugas, fungsi, dan layanan kepada
lingkungan Kementerian Keuangan. panduan implementasi FWS terkait masyarakat.
Hal ini dapat diartikan bahwa dengan dengan identifikasi jenis pekerjaan

6 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 7


Rujukan

B Business Continuity Plan


erdasarkan riset datacore
dan nevinoit tahun 2018,
90% organisasi mengalami
kegagalan setelah bencana tanpa
adanya strategi pemulihan bencana
dan hanya 2% organisasi yang
Perbendaharaan
dapat melakukan pemulihan atas TEKS: Dwi Prioatmaji, Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan

insiden kurang dari satu jam. Selain


itu, 1 dari 3 organisasi ternyata tidak
siap dalam menghadapi kondisi Mengingat jumlah, sebaran, dan infrastruktur yang beragam,
bencana walaupun sudah memiliki tantangan dan risiko yang menimbulkan insiden yang mengganggu
perencanaan. Angka tersebut layanan utama dapat saja terjadi di Kantor Pusat maupun instansi
menunjukkan bahwa kesadaran vertikal DJPb. Oleh karena itu, penyusunan rencana keberlangsungan
dan kesiapan (awareness and layanan sangat penting untuk menjaga ketahanan layanan serta
preparedness), mitigasi bencana meminimalisasi dampak yang terjadi.
perlu disusun oleh suatu organisasi
untuk meningkatkan ketahanan Pelaksanaan BCP DJPb
(resillience) dalam menghadapi
segala situasi dan kondisi yang Penyusunan
mengganggu proses bisnis atau
11

22

33

44

55

layanan. Menyadari risiko dan urgensi kelangsungan pelayanan utama di


66

bidang perbendaharaan, DJPb telah menginisiasi penyusunan Business


Bencana yang mengganggu proses Continuity Plan (BCP) sejak tahun 2018. Penyusunan BCP tersebut
bisnis atau layanan dapat terjadi telah memperoleh asistensi dan pendampingan dari US Treasury Proses penanganan bencana dimulai pemerintah dalam memutus mata SAKTI, OMSPAN, serta sistem
karena faktor alam, non-alam, Office of Technical Assistance (OTA) dengan berpedoman pada standar ketika KKB melaporkan kejadian rantai penyebaran COVID-19, aplikasi persuratan Nadine. Proses
dan manusia. Secara geografis, ISO 22301: 2012 tentang Business Continuity Management System. yang mengganggu layanan utama Kementerian Keuangan telah pencairan dana APBN dalam
Indonesia berada dalam wilayah Selanjutnya di akhir 2018, dokumen BCP tersebut ditetapkan dalam pada unit kerjanya. Pelaporan menerbitkan sejumlah kebijakan layanan perbendaharaan sangat
ring of fire dengan banyak aktivitas Kepdirjen 695/2018 tentang BCP DJPb. Sebelum Kepdirjen tersebut disampaikan melalui layanan call yang mengatur pelaksanaan BCP diperlukan di masa-masa krisis
teknonik sehingga menyebabkan ditetapkan, telah disusun pula Kepdirjen 266/2017 tentang Business center HAI DJPb pada kanal telepon, dan kebijakan terkait tindak lanjut seperti ini. Hal ini untuk mendukung
kerentanan terhadap risiko Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan SPAN yang berisi panduan email, atau Whatsapp yang akan pencegahan penyebaran COVID-19 dalam membiayai kebutuhan
bencana alam seperti gempa bagi seluruh unit organisasi DJPb dalam menjamin kelangsungan diteruskan ke TPB. TPB meminta di lingkungan Kemenkeu. negara yang tidak dapat ditunda
bumi, banjir, tsunami, dan erupsi kegiatan dan layanan terkait dengan Sistem Perbendaharaan dan arahan KKKB untuk menentukan seperti penanganan COVID-19,
gunung berapi. Bencana non-alam Anggaran Negara (SPAN). status darurat. Ketika status darurat Arahan tersebut ditindaklanjuti belanja subsidi dan bantuan sosial,
yang saat ini sedang melanda ditetapkan oleh DJPb maka TPB oleh DJPb dengan menerbitkan dan, dan seluruh kewajiban negara
Indonesia dan hampir terjadi di akan mulai melakukan proses SE 25/2020 yang memastikan serta tagihan kepada negara yang
seluruh negara di dunia, yaitu penanganan bencana. STTD menilai kinerja pelaksanaan APBN telah jatuh tempo.
penyebaran Corona Virus Disease Dalam upaya menjaga kelangsungan layanan utama tingkat kerusakan dan menyusun berjalan secara efektif dan efisien
2019 (COVID-19) yang “memaksa” perbendaharaan, ditetapkan struktur tim yang terdiri dari Komite kebutuhan sumber daya, sedangkan dengan tetap memperhatikan Selama masa pencegahan
organisasi untuk menyusun strategi Kebijakan Kelangsungan Bisnis (KKKB) yang bertanggung jawab STP melakukan kegiatan pemulihan upaya pencegahan penyebaran penyebaran COVID-19, hampir
keberlangsungan layanan dengan terhadap arah kebijakan kelangsungan bisnis di lingkungan DJPb. hingga layanan normal kembali. COVID-19. Langkah tersebut semua layanan perbendaharaan
kondisi yang tidak normal. Komite ini didukung secara teknis oleh Tim Manajemen Kelangsungan juga diikuti dengan penyusunan pada Kantor Pusat, Kanwil DJPb dan
Bisnis (TMKB), Tim Penanganan Bencana (TPB), Satuan Tugas Tanggap Pelaksanaan Fungsi pedoman pelaksanaan BCP pada KPPN dapat dilakukan secara off the
Direktorat Jenderal Darurat (STTD), Satuan Tugas Pemulihan (STP), dan Koordinator Perbendaharaan di Tengah BLU di bawah DJPb. desk dari rumah. Instansi vertikal
Perbendaharaan (DJPb) sebagai Kelangsungan Bisnis (KKB). Secara umum, komite ini bertanggung Pandemi COVID-19 DJPb pun telah mengimbau satuan
salah satu institusi di Kemenkeu jawab menyusun rencana internalisasi BCP, mengawasi proses Proses layanan di lingkup DJPb kerja dan mitra kerja untuk tidak
yang secara strategis berperan penanganan bencana, dan memastikan BCP dapat berjalan pada unit Di tengah masa darurat bencana yang tersebar di seluruh provinsi perlu ke kantor dan menggunakan
mengawal APBN, memiliki 216 masing-masing. COVID-19, fungsi layanan publik di Indonesia, dilakukan melalui layanan portal dan email resmi
instansi vertikal yang tersebar Implementasi Kemenkeu tetap harus berjalan. optimalisasi penggunaan kedinasan untuk berkomunikasi
di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mendukung arahan teknologi informasi, seperti SPAN, dan mengirimkan dokumen.

8 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 9


Rujukan Wawancara
Namun demikian, terdapat layanan Tantangan
yang dikarenakan karakteristiknya
perlu diselesaikan oleh petugas
KPPN di kantor. Oleh karena itu,
Kepala Kanwil DJPb dan KPPN
Keberhasilan
menghadapi
organisasi
bencana,
dalam
khususnya
pandemi COVID-19 saat ini, akan
Profesionalisme
berwenang membentuk Satgas
Pelayanan Perbendaharaan yang
perlu hadir dan melaksanakan
sangat bergantung pada kesadaran,
kedisplinan, kesiapan seluruh pegawai
dan keterampilan para KKB, serta sarana
di Tengah Badai
tugas di kantor, dengan tetap
mempertimbangkan kondisi di
daerah masing-masing.
komunikasi dan akomodasi yang andal.

BCP adalah living document yang perlu


COVID-19
senantiasa diperbarui secara berkala, di- TEKS: Misnilawaty Sidabutar, Suci Putri Ayu
"Seorang petugas Untuk layanan KPPN yang tidak update dan disesuaikan dengan kondisi
KPPN nampak tetap secara langsung terkait dengan kekinian seiring dengan perubahan

P
proses pencairan dana, seperti jumlah layanan utama, perubahan andemi COVID-19 menuntut organisasi berinovasi Sekretariat Unit Organisasi Eselon I dan LNSW
melakukan pelayanan persetujuan permintaan TUP, risiko, dan jenis bencana (disaster). agar proses bisnis tetap berjalan di tengah situasi untuk mengidentifikasi layanan utama pada
perbendaharaan rekonsiliasi laporan keuangan, Dalam masa mendatang DJPb perlu yang tidak normal ini. Isu ini membuat Buletin unit masing-masing. Setiap layanan utama
meskipun dalam masa penerbitan nota konfirmasi mengevaluasi dan mensinkronisasikan Kinerja tertarik menelisik lebih dalam tentang Business dilengkapi dengan potensi dampak apabila
penerimaan negara, dan BCP DJPb dengan kebijakan penangangan Continuity Plan yang disingkat dengan BCP. Apa sih layanan terhambat, dan sistem pengendalian
darurat bencana pendaftaran Rencana Penarikan bencana alam level kementerian serta BCP itu? Mungkin para pembaca Buletin Kinerja belum yang disiapkan untuk menghadapi keadaan
COVID-19." Dana (RPD) Harian, dapat dilakukan mempertimbangkan evaluasi dampak pernah mendengar BCP, tapi sudah tahu work from kahar. Lalu, dasar operasional implementasi BCP
dari rumah. COVID-19 tahun ini. home alias WFH kan? WFH ini adalah salah satu bagian Kemenkeu ditetapkan dalam Keputusan Menteri
dari BCP. Yuk, kita bahas tuntas tentang BCP. Kali ini, Tim Keuangan.
Buletin Kinerja melakukan wawancara via aplikasi video
FOTO: Dok. Ditjen Perbendaharaan conference online dengan Kepala Biro Organisasi dan Apa tantangan dalam penyusunan BCP
Ketatalaksanaan, Ibu Dini Kusumawati. Ini dia kutipan dan strategi agar pengimplementasiannya
wawancara di sela-sela work from home beliau. berjalan lancar?

Apa sebenarnya Business Continuity Plan atau BCP Tantangan utamanya adalah sebagian besar unit
itu? belum pernah mengidentifikasi jenis layanan
utamanya untuk keperluan penyusunan BCP.
Business Continuity Plan atau Rencana Keberlangsungan Sebelumnya, Itjen pernah melakukan kajian atas
Layanan adalah sistem pencegahan dan pengendalian implementasi Business Continuity Management
yang disusun untuk menghadapi potensi kendala (BCM) Kemenkeu. Hasil kajian menyatakan
gangguan atas keberlangsungan layanan Kementerian bahwa kebijakan BCM belum terpadu dan
Keuangan. Saat ini, Kementerian Keuangan telah implementasi BCM masih bersifat reaktif serta
menyusun BCP Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terbatas pada aspek teknologi informasi dan
sebagai rencana untuk meminimalisir dampak yang belum melibatkan unit lainnya seperti pengelola
timbul atas layanan organisasi. Tujuannya adalah SDM, perencana anggaran, pengelola aset, dan
melindungi kesehatan dan keselamatan pegawai proses bisnis.
maupun stakeholders Kementerian Keuangan, serta
mengantisipasi dan mencegah penyebaran COVID-19. Kondisi ini tidak membuat kita berhenti namun
mendorong adanya komunikasi intensif dengan
Bagaimana langkah penyusunan BCP Kementerian seluruh unit. Akhirnya, BCP Kemenkeu dapat
Keuangan? dirumuskan dan ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 119/KMK.01/2020
Pertama, Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan (Biro tentang Pedoman Pelaksanaan Rencana
Organta) Sekretariat Jenderal mengkaji dan merumuskan Keberlangsungan Layanan (Business Continuity
alat dan mekanisme yang paling efektif guna menjamin Plan) Terkait Dampak COVID-19 di Lingkungan
keberlangsungan layanan Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan.
Selanjutnya, Biro Organta berkoordinasi dengan semua

10 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 11


Wawancara
"The most important
thing dalam
Apa saja tugas dan fungsi ketiga pihak komprehensif. BCP seharusnya tidak hanya
tersebut? terkait pandemi COVID-19 ini saja, namun

implementasi BCP
kondisi kahar lain yang terdampak oleh
Penyelenggara Layanan mengambil keputusan bencana sesuai Undang-Undang Nomor 24

adalah leader."
alternatif sistem pengendalian yang digunakan Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
berdasarkan kondisi tempat kedudukan dan rekomendasi Inspektorat Jenderal. Selain
dan Protokol Penanganan COVID-19 yang itu, BCP masih hanya mencakup pada layanan
ditetapkan Pemerintah dan melaporkan kepada utama, dan ke depannya diharapkan dapat
Pengawas Layanan. Lalu, Pengawas Layanan diperluas ke layanan lainnya.
~ Dini Kusumawati ~ menyelenggarakan pengendalian internal
terhadap implementasi pelayanan yang Apa kunci sukses implementasi BCP?
diselenggarakan oleh Penyelenggara Layanan
dan melaporkan serta memberi rekomendasi The most important thing dalam implementasi
kebijakan kepada Penanggung Jawab Layanan. BCP adalah leader. Dokumen BCP bisa dibuat
Penanggung Jawab Layanan melakukan sangat cantik, tapi tanpa peran pemimpin
evaluasi secara menyeluruh dan mengambil dalam pelaksanaannya maka dokumen ini
kebijakan strategis yang diperlukan untuk tiada artinya. Seorang pemimpin dapat
keberlangsungan layanan serta menetapkan membawa organisasi untuk survive di tengah
kebijakan yang diperlukan dalam pelaksanaan era ketidakpastian. Thank God kita sudah
BCP. punya Nadine, kalau tidak bagaimana kita bisa
work from home, tanpa digital signature berarti
Apakah BCP yang telah diimplementasikan kita harus tetap menggunakan tanda tangan
berjalan dengan efektif? basah. Dan saat ini, digital signature sudah
bisa dipakai hingga penetapan oleh Menteri
BCP COVID-19 telah diimplementasikan di Keuangan. Itu artinya pimpinan di Kemenkeu
seluruh Unit Organisasi Eselon I dan LNSW ini mampu melakukan tindakan antisipasi.
menyesuaikan dengan perkembangan arahan
FOTO: Dok. Biro Organta pimpinan Kementerian Keuangan maupun Selain itu, pimpinan harus dapat memastikan
Pemerintah Pusat dan Kepala Daerah tempat bahwa pegawai yang sedang work from home,
kedudukan masing-masing. Perkembangan tahu apa yang harus dilakukan dan tetap bisa
implementasi BCP dilaporkan secara berkala produktif serta fulfill IKU. Oleh karena itu,
setiap pekan melalui mekanisme yang telah pimpinan perlu melakukan komunikasi yang
ditetapkan. Hingga pekan kedua, penerapan efektif ke pegawai di bawahnya. Dan jangan
Apa saja yang diatur dalam pedoman BCP Siapa saja unit yang bertanggung jawab atas lupa, pimpinan harus bisa mendengar aspirasi
COVID-19 yang diterbitkan oleh Menteri pelaksanaan BCP di level Kemenkeu dan Unit Eselon I? BCP sudah telaksana dimana penyelenggaraan layanan bawahannya. Pimpinan juga bertanggung
Keuangan? dari rumah atau work from home mencapai 84,89%. Pada jawab menguatkan leadership di unitnya
Ada tiga pihak dalam implementasi BCP COVID-19 unit yang memiliki kantor vertikal seperti DJBC dan sehingga dapat mengoptimalkan pelaksanaan
Pedoman ini berisi penjelasan kondisi kahar sesuai KMK 119/2020. Pertama, Penyelenggara Layanan DJPb masih sebagian besar dilakukan di kantor dengan pekerjaan sesuai tanggung jawabnya.
pandemi COVID-19 yang meliputi latar yang merupakan setiap Unit Organisasi Eselon/non memperhatikan physical atau social distancing dan
belakang kebijakan, ketentuan pelaksanaan, Eselon pada kantor pusat, instansi vertikal, dan unit meminimalisir tatap muka dengan stakeholders. Terakhir sekali, Ibu Dini berpesan kepada
tata kerja komunikasi dan koordinasi dalam pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Keuangan Tim Buletin Kinerja dan seluruh pegawai
penyelenggaraan layanan, serta BCP atas yang menyelenggarakan pelayanan. Kedua, Pengawas Apa harapan Ibu terhadap implementasi BCP ke Kemenkeu bahwa WFH bukan liburan, dan
dampak COVID-19 di lingkungan Kementerian Layanan yaitu setiap unit organisasi kantor pusat yang depan dalam menjaga keberlangsungan organisasi agar dilaksanakan dengan profesional dan
Keuangan. BCP COVID-19 memuat informasi bertindak selaku pembina dan perumus kebijakan atas Kementerian Keuangan? penuh tanggung jawab. Ibu Dini juga berdoa
terkait layanan utama, indikator kinerja, sistem suatu layanan. Terakhir, Penanggung Jawab Layanan yaitu agar seluruh pegawai diberikan kesehatan,
yang digunakan, dampak yang ditimbulkan, seluruh pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Unit non Tujuan BCP adalah agar organisasi tetap jalan apabila ada dan kebahagiaan sehingga pelaksanaan WFH
sistem pengendalian yang dibutuhkan, dan Eselon yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri kondisi kahar seperti saat ini. Ke depan, kita berharap dapat berjalan dengan lancar dan produktif.
unit penyelenggara layanan. Keuangan. adanya penyempurnaan kebijakan BCP agar lebih

12 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 13


Laporan khusus

D COVID-19:
alam beberapa bulan Selain itu, secara internal untuk menjaga aset IKU yang telah ditetapkan dalam kontrak kinerja
belakangan ini seluruh terpenting yakni para pegawainya, Kementerian pada bulan Januari 2020 juga akan terpengaruh
dunia dihebohkan dengan Keuangan telah menerapkan protokol penanganan bahkan ada kemungkinan tidak tercapai. Dari
merebaknya pandemi
mematikan yakni Corona Virus
virus

Disease 2019 atau lebih dikenal


Kebijakan dan Mitigasi COVID-19 sebagaimana diatur oleh Kementerian
Kesehatan. Kementerian Keuangan juga bertindak
cepat dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19
sisi manajemen kinerja, Pemilik IKU dan/atau
Pengelola Kinerja Organisasi perlu melakukan
review terhadap IKU yang telah ditetapkan dan
COVID-19. Bermula dari kota
Wuhan di Tiongkok, COVID-19
telah menyebar ke berbagai
Kementerian Keuangan dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 tahun
2020 tentang Imbauan Tindak Lanjut Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),
tentu juga pengaruhnya terhadap perencanaan
nasional. Mereka perlu mengidentifikasi IKU
yang kemungkinan terdampak signifikan serta
negara di dunia dan menimbulkan TEKS: M. Suwaji, Moch. Asep Kurniawan
Surat Edaran Nomor 5 tahun 2020 tentang Panduan merumuskan langkah antisipasi. Terhadap
kepanikan di mana-mana. Tidak Tindak Lanjut Terkait Pencegahan Penyebaran IKU tersebut, ada beberapa hal yang dapat
tangung-tangung, dalam rentang Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di lingkungan ditempuh, diantaranya, melakukan terobosan
waktu kurang lebih empat bulan, Kementerian Keuangan, dan Surat Edaran Nomor 7 rencana aksi yang berbeda dengan sebelumnya,
virus ini sampai dengan pekan luas, Kementerian Keuangan telah memiliki situs resmi dengan alamat tahun 2020 tentang Upaya Peningkatan Kewaspadaan merumuskan inisiatif strategis yang mampu
pertama April telah menginfeksi www.kemenkeu.go.id/covid19. Situs tersebut menyajikan informasi terkini Atas Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease mendorong peningkatan capaian IKU, dan jika
lebih dari 700 ribu orang dengan mengenai kebijakan Kementerian Keuangan dalam merespon COVID-19. 2019 (COVID-19). Dengan adanya surat edaran diperlukan dapat melakukan rasionalisasi target
34 ribuan diantaranya meninggal Menteri Keuangan menyampaikan bahwa anggaran negara diprioritaskan tersebut, para pegawai dapat menerapkan Work From IKU sesuai ketentuan yang berlaku. Setiap
di seluruh dunia. untuk: (1) Menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, termasuk Home (WFH) dalam melakukan pekerjaan dinasnya langkah yang dilakukan perlu pertimbangan
tenaga medis, (2) Memastikan perlindungan dan Jaring Pengaman dengan memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi yang matang terutama IKU yang melibatkan
Di Indonesia, kasus positif Sosial untuk masyarakat rentan, (3) Perlindungan terhadap dunia usaha. serta layanan Kementerian Keuangan tetap berjalan unit lain atau terkait pelayanan publik.
COVID-19 sampai dengan Untuk memastikan upaya tersebut berhasil, Kementerian Keuangan telah secara efektif dan efisien.
pekan pertama April 2020 telah berkolaborasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan K/L teknis. Dari sisi manajemen risiko, kejadian COVID-19
mencapai seribuan orang dan Kementerian Keuangan juga mengajak seluruh pemangku kepentingan Dalam konteks penerapan manajemen kinerja dan akan memberikan pengaruh signifikan terhadap
telah merenggut nyawa ratusan dan warga negara untuk berkontribusi dan mendukung langkah risiko di Kementerian Keuangan, kejadian pandemi profil risiko yang telah ditetapkan pada awal
orang. Angka tersebut sepertinya pemerintah. COVID-19 tentu akan memberikan dampak terhadap tahun. Beberapa risiko kemungkinan akan
akan terus meningkat dari waktu IKU dan profil risiko yang telah ditetapkan pada awal naik besaran/levelnya sehingga Unit Pemilik
ke waktu. WHO pada tanggal 11 Lebih lanjut, untuk mempercepat penanganan COVID-19, Kementerian tahun. Kejadian tersebut akan menaikkan besaran/ Risiko (UPR) dan/atau Pengelola Risiko perlu
Maret 2020 telah menetapkan Keuangan mengambil langkah teknis sebagai berikut: level risiko Kementerian Keuangan sehingga target melakukan langkah untuk memitigasinya.
status pandemi COVID-19

Langkah Mitigasi Risiko :


dengan pertimbangan virus ini 1. Pelarangan ekspor bahan kebutuhan pokok masyarakat;
telah menyebar ke 114 negara 2. Dukungan anggaran bagi penyelenggaraan rapid test COVID-19;
di dunia. Kondisi ini jelas tidak 3. Dukungan anggaran untuk penyediaan obat-obatan dan alat-alat
boleh diremehkan karena dalam kesehatan terutama Alat Pelindung Diri bagi tenaga medis; 1
sejarahnya hanya ada beberapa 4. Kemudahan impor bagi alat kesehatan dan bahan baku bagi produksi Memperbarui rencana mitigasi risiko yang telah ditetapkan dengan rencana mitigasi risiko yang lebih
penyakit saja yang digolongkan alat kesehatan dalam negeri; mampu merespon kejadian COVID-19. Rencana mitigasi tersebut dapat merupakan rencana kontinjensi
sebagai pandemi yakni flu babi 5. Pelarangan ekspor alat-alat kesehatan, diutamakan untuk memenuhi dalam keadaan darurat COVID-19. Rencana kontinjensi merupakan rancangan perencanaan untuk
(H1N1) pada tahun 2009 dan flu kebutuhan dalam negeri; mengantisipasi kejadian luar biasa (emergency) yang meliputi rencana penanganan pada saat darurat,
Spanyol tahun 1918. 6. Peningkatan kapasitas RS melalui kerjasama pemanfaatan aset, tanggap darurat, dan pemulihan ke kondisi normal.
termasuk persiapan Wisma Atlet dan pembagunan RS di Pulau Gebang;
Sebagai bagian dari upaya 7. Perawatan dan penanganan bagi pasien COVID-19 melalui BPJS
pemerintah dalam menangani Kesehatan; 2 3
kasus COVID-19, Kementerian 8. Percepatan pelayanan penanganan impor barang untuk kepentingan Beberapa risiko yang besarannya di Menyiapkan laporan insidentil berupa laporan
Keuangan telah menetapkan umum dan barang hibah untuk sosial, salah satunya dengan SOP yang bawah selera risiko, kemungkinan kejadian luar biasa COVID-19 dan memasukkan
beberapa kebijakan untuk dibuat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bersama dengan BNPB; akan naik besaran/levelnya sehingga kejadian tersebut ke dalam Laporan Loss Event
merespon kejadian luar biasa 9. Pembebasan cukai Etil Alkohol (EA) untuk tujuan sosial dan pembuatan mengharuskan pemilik risiko untuk Database (LED) yang berguna sebagai pertimbangan
tersebut. Agar informasi kebijakan barang hasil akhir bukan Barang Kena Cukai, sehingga biaya produksi menyiapkan rencana mitigasinya. identifikasi risiko di masa depan.
ini dapat diketahui oleh masyarakat hand sanitizer dan sejenisnya menjadi lebih murah.

14 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 15


Ragam
Kebijakan Kepegawaian yang
kinerja
perlu dimonitor untuk memastikan berbiaya), dan monitoring self- ODP/ PDP/ Positif/ meninggal
bahwa dalam prakteknya, quarantine bagi pegawai yang COVID-19. Mengintegrasikan
pegawai tetap memperoleh hak tercatat sebagai ODP atau PDP perspektif gender dalam

D Humanis di Tengah Pandemi


alam kondisi stabil tanpa atas keamanan kerja yang telah (termasuk penyediaan dukungan pengambilan keputusan dan
force majeure, Kementerian diakomodasi dalam SE Menteri logistik bagi pegawai dimaksud). inisiatif yang menyangkut kemanan
Keuangan memiliki Keuangan tentang Pencegahan dan keselamatan pegawai adalah
TEKS: L. Nugraheni, Biro Perencanaan dan Keuangan
peran yang signifikan dalam COVID-19. Adapun potensi pembiayaan yang esensial. Hal ini mengingat adanya
menyelenggarakan urusan mungkin timbul dalam situasi perbedaan kebutuhan, masalah
pemerintahan di bidang keuangan Sebagai antisipasi pencegahan covid19 yang berisi berbagai Adanya laman khusus COVID-19 pandemi sebagaimana tersebut di dan aspirasi antara pegawai laki-
negara. Pada masa pandemi saat COVID-19, Kemenkeu bergerak informasi terkait pandemi di portal Kemenkeu merupakan atas, sejauh ini belum ditampung laki dan perempuan. Selain itu, data
ini, peran dan fungsi Kemenkeu cepat dengan menerbitkan COVID-19 dan korelasinya dengan satu bentuk rill kebijakan di dalam Satuan Biaya Masukan sebaran COVID-19 di Kemenkeu
menjadi semakin esensial, terutama beberapa Surat Edaran, mulai entitas instansi. Kemenkeu juga kepegawaian yang humanis, maupun Satuan Biaya Keluaran. dapat pula dipilah berdasar umur,
mengingat bahwa Kemenkeu dari Surat Edaran Nomor SE-2/ menunjukkan responsivitas menunjukkan transparansi dan Akibatnya, terdapat kerancuan status disabilitas/ non-disabilitas,
berperan dalam perumusan, MK.1/2020, SE-4/MK.1/2020, SE-5/ dengan menjadi satu-satunya memudahkan proses tracing mengenai ada tidaknya peluang serta kondisi kesehatan bawaan
penetapan, dan pemberian MK.1/2020, hingga SE-7/MK.1/2020 Kementerian/Lembaga yang serta penanggulangan COVID-19 pos-pos pengeluaran tersebut pegawai yang berpotensi menjadi
rekomendasi kebijakan fiskal di yang berisi arahan dan panduan memiliki Peta Sebaran COVID-19 yang efisien di co-morbidity COVID-19
sektor keuangan. pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkup institusinya. Namun lingkup internal. Telah (misal: terdapat kondisi
di lingkungan Kementerian demikian, nature proses bisnis berjalannya otomasi autoimmune, diabetes
Merespon kedaruratan kesehatan Keuangan. Salah satu hal yang Kemenkeu yang memiliki fungsi berbagai layanan yang atau penyakit berat
nasional yang dipicu oleh diatur didalamnya adalah penerimaan (pajak/ kepabeanan/ customer oriented lain).
pandemi COVID-19, Kemenkeu ketentuan mengenai pelaksanaan cukai) dan perbendaharaan menjamin tetap
mendukung penuh pemerintah Work From Home (WFH). Di menimbulkan konsekuensi akan berjalannya fungsi Begitu pula bagi
dalam menerbitkan PERPPU samping kebijakan WFH, dibentuk kebutuhan interaksi langsung Kemenkeu sekaligus pegawai Ditjen Bea
Nomor 1 Tahun 2020 tentang pula Gugus Tugas Penanganan dengan customer yang dilakukan memungkinkan dan Cukai yang masih
Keuangan Negara dan Stabilitas COVID-19 dengan tugas merekam oleh kantor-kantor pelayanan di dilaksanakannya harus melaksanakan
Sistem Keuangan. PERPPU dan mengompilasi data pegawai seluruh Indonesia. Bagaimanapun, kebijakan WFH bagi tugas pengawasan dan
ini menjadi landasan hukum atau pihak lain di lingkungan masih terdapat pekerjaan lapangan pegawai. Selain itu, pengecekan barang
dalam melaksanakan langkah- kerja yang suspect/probable/ yang tidak dapat diotomasi atau layanan kepegawaian ekspor-impor baik
langkah penyelamatan kesehatan confirmed terjangkit COVID-19. ditiadakan sama sekali, seperti on-line yang dilengkapi di bandara maupun
dan keselamatan masyarakat, Pelaksanaan WFH merupakan fungsi pengawasan kepabeanan dengan absensi serta lokasi lain yang
membantu masyarakat/ dunia salah satu bentuk manajemen dan cukai. Hal ini perlu pula panic button dan berisiko tinggi, perlu
usaha yang terdampak COVID-19, SDM di Kemenkeu yang fokus diantisipasi dengan sigap dan konfirmasi kondisi dipastikan ketersediaan
serta menjaga stabilitas sektor kepada kesejahteraan pegawai cermat. kesehatan pegawai, Alat Pelindung Diri
keuangan. Kurang lebih Rp405 dengan memperhitungkan risiko menunjukkan concern yang memadai dan
trilyun dana APBN dialokasikan pekerjaan di masa pandemi. Hal ini Terkait dengan pelaksanaan WFH, yang tinggi dari akses pada pelayanan
untuk skema mengatasi dampak menunjukkan komitmen organisasi SE Menteri Keuangan memberikan organisasi untuk memberikan dibiayai oleh DIPA. Sejauh ini, kesehatan yang terjamin.
COVID-19 melalui PERPPU dalam melaksanakan assessment kewenangan kepada Eselon II untuk kebijakan kepegawaian yang penagihan untuk biaya-biaya
dimaksud. Selain itu, Kemenkeu risiko dalam menjaga keselamatan menetapkan teknis pelaksanaan akomodatif dan dapat diandalkan. dimaksud diserahkan pada diskresi Kondisi pandemi COVID-19
juga tetap wajib melaksanakan pegawai, sekaligus memastikan WFH. Hal ini mengakibatkan pimpinan Unit Kerja/ KPA. Hal merupakan tantangan tersendiri
fungsi rutin dalam pelaksanaan tetap berjalannya business process terdapatnya ketidakseragaman Dalam hal Kemenkeu ingin tersebut berpotensi menimbulkan bagi organisasi, terutama dalam hal
kebijakan bidang penganggaran, di Kemenkeu secara efektif dan perlakuan bagi pegawai di Unit total dalam menangani dampak kerancuan mengingat untuk menerbitkan kebijakan atau inisiatif
pajak, kepabeanan dan cukai, efisien. Dapat dikatakan bahwa Kerja. Prinsip let's the manager COVID-19 di lingkungan situasi atau kasus yang sama, tafsir kepegawaian yang responsif
perbendaharaan negara, Kemenkeu menggunakan manage yang memberikan ruang organisasinya, kebijakan pegawai masing-masing pimpinan Unit dan humanis. Bagaimanapun,
perimbangan keuangan dan pendekatan manusiawi atau luas bagi diskresi pimpinan masih dapat diupayakan untuk Kerja/ KPA dapat berbeda-beda. Kemenkeu dapat menentukan
pengelolaan pembiayaan dan dikenal dengan humanism sesungguhnya menawarkan menjadi lebih responsive sehingga apakah krisis kesehatan COVID-19
risiko. Dengan demikian, kejadian paradigm (Prasodjo: 2013: 39). fleksibilitas lebih bagi unit kerja sebaran COVID-19 di Kemenkeu Data statistik dalam laman dapat menjadi preseden baik dalam
pandemi COVID-19 harus diikuti untuk menentukan mekanisme tidak berhenti sebagai data statistik. sebaran COVID-19 di Kementerian hal antisipasi dampak pandemi
dengan immediate responses Selain kebijakan WFH, Kemenkeu implementasi kebijakan yang Data tersebut dapat ditindaklanjuti Keuangan dapat pula ditingkatkan bagi pegawai dan organisasi, atau
sehingga Kemenkeu tetap dapat merespon krisis COVID-19 sesegera disesuaikan dengan kebutuhan dengan berbagai inisiatif termasuk kualitasnya dengan mengolahnya sebaliknya.
melaksanakan fungsinya secara mungkin dengan meluncurkan bisnis proses masing-masing unit contact-tracing, pengecekan sebagai data terpilah yang
optimal. laman https://kemenkeu.go.id/ kerja. Namun demikian, hal ini kesehatan (yang berpotensi mengidentifikasi jenis kelamin

16 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 17


Profil
Kerja Bersama untuk
S
ebulan terakhir ini, langit Saat ini, fungsi Sub Manajer Kinerja Organisasi (SMKO) setiap kewenangan pengelola kinerja dan
Jakarta berwarna biru dan
bersih dari polusi kendaraan
maupun asap pabrik. Semakin
Kinerja Lebih Baik Direktorat dijabat oleh Kasubbag Tata Usaha (TU). Jabatan
tersebut memiliki keberagaman tugas dan fungsi, sehingga perlu
dilakukan penguatan SDM baik dari sisi jumlah maupun kapasitas,
risiko untuk memberikan rekomendasi
kepada pimpinan, pada saat pengambilan
keputusan atau kebijakan yang berdampak
TEKS: Azinar Ismail, Susmianti
tingginya kasus penyebaran agar dapat menjalankan fungsinya sebagai pengelolaan kinerja pada proses bisnis organisasi. Selain itu,
Corona Virus Disease 2019 yang semakin baik. Selain itu tantangan lain adalah bagaimana ia juga berharap adanya penguatan
(COVID-19), menyebabkan komitmen yang kuat agar sistem kebijakan dari level Kementerian, mengubah cara pandang pegawai terkait IKU. kompetensi tim pengelola kinerja dan risiko
Pemerintah menghimbau agar ini berjalan efektif, karena itu terkait dengan Indikator Kinerja terkait isu-isu teknis secara lebih mendalam,
warga, khususnya yang berada di peran aktif dari seluruh pegawai Utama (IKU), target serta risiko Selanjutnya pria yang berperawakan tinggi ini menjelaskan sehingga wawasannya bertambah.
ibukota sebagai epicenter virus, mulai dari tahapan perencanaan, yang telah disusun sebelumnya strategi untuk menghadapi tantangan tersebut, yaitu dengan
mengurangi aktivitas outdoor dan pelaksanaan serta monitoring dan perlu dilakukan review kembali. menerapkan pola komunikasi yang baik Untuk bisa melakukan itu, kesiapan
menghindari keramaian. “Kerja evaluasi merupakan kunci utama Hal ini dilakukan karena dan intens dengan SMKO. Komunikasi SDM pengelola kinerja tentunya
dari rumah, belajar dari rumah, keberhasilan pengelolaan kinerja mempertimbangkan adanya dilakukan dengan berbagai media, harus ditingkatkan terlebih dahulu
ibadah di rumah” demikian jargon dan risiko. Monitoring kinerja dan kondisi perekonomian yang sehingga dapat dilaksanakan kemampuannya.
yang digaungkan Presiden pada risiko organisasi yang dilakukan berbeda pada saat menentukan diskusi intensif. Cara pandang
pertengahan Maret lalu. melalui Dialog Kinerja Organisasi target di awal tahun. pegawai terhadap IKU, juga dapat Disamping itu, perlu adanya integrasi data
(DKO) pada level unit eselon I dan diubah dengan membuka forum antara tim teknis dan tim pengelola kinerja
Pengurangan aktivitas outdoor II di lingkungan DJPPR, merupakan Adapun terkait review IKU dan diskusi, konsultasi dan asistensi dan risiko, serta dukungan IT diharapkan
dan menghindari keramaian juga kegiatan regular yang dilakukan risiko tersebut, bapak yang hobi terkait pengelolaan kinerja. juga dapat dilakukan dengan lebih baik.
dialami pegawai Kementerian secara triwulanan. Hal ini menjadi renang ini menyampaikan proses
Keuangan (Kemenkeu), namun bukti komitmen pimpinan DJPPR yang dilakukan di lingkungan Kedepannya bapak yang memulai Berusaha Terus ke Arah Yang Lebih Baik
hal ini tidak mengurangi aktivitas untuk mendorong secara terus DJPPR. Review terlebih dahulu karirnya tahun 1998 ini berharap,
pegawai Kemenkeu untuk tetap menerus peningkatan kinerja dilaksanakan oleh masing-masing perlu ada peningkatan peran/ Sebagai salah satu pejabat eselon III di
produktif di tengah pandemik organisasi. pengelola kinerja dan seluruh DJPPR, membagi waktu antara pekerjaan
global COVID-19 melalui pegawai pada level eselon II, yang dan keluarga memang menjadi persoalan
penugasan Work From Home (WFH). Sebagai MKO, pemegang gelar melakukan assessment kembali dan tidak mudah bagi bapak dua orang putri ini.
Sebagai salah satu aktivitas WFH, Magister Manajemen Universitas menyampaikan hasilnya kepada Sampai saat ini, pengelolaan waktu antara
tim Buletin Kinerja berkesempatan Mercu Buana ini disibukkan timnya. pekerjaan dan keluarga tetap dilakukan
melakukan wawancara online dengan aktivitas baru di tahun walaupun kadang tidak dalam posisi ideal.
dengan Manajer Kinerja Organisasi 2020. Dengan adanya kebijakan Selanjutnya timnya akan Seringnya waktu untuk keluarga lebih
(MKO) merangkap Manajer Risiko redesain sistem penganggaran, melakukan review dan memberikan sedikit. Tapi dengan kemajuan teknologi
Unit (MRU) Direktorat Jenderal menyebabkan perlunya feedback atas usulan tersebut saat ini, komunikasi dengan keluarga
Pengelolaan Pembiayaan dan penyesuaian sasaran strategis yang dengan mempertimbangkan tetap bisa dilakukan melalui pemanfaatan
Risiko (DJPPR), Khairul Aulad. dituangkan dalam peta strategi Kualitas Kontrak Kinerja. Perubahan teknologi tersebut.
Berikut berbagai pengalaman beserta indikator kinerjanya. IKU, target, dan risiko tentunya akan
yang dibagikan oleh pria kelahiran Selain itu, pada tahun 2020 ini juga mengikuti ketentuan addendum di Pria yang memiliki falsafah hidup “Berusaha
Tanjung Balai 49 tahun lalu itu bertepatan dengan penyusunan lingkungan Kementerian. terus ke arah yang lebih baik” ini, berhasil
kepada para pembaca Buletin Renstra sehingga semuanya perlu mengantarkan DJPPR meraih penghargaan
Kinerja. dipastikan keselarasan antara Untuk menjaga kualitas dari Menteri Keuangan sebagai Peringkat
dokumen perencanaan, kinerja dan pengelolaan kinerja dan risiko, III Pengelola Kinerja Terbaik di Lingkungan
Aulad, begitu pria ini akrab disapa, risiko, serta penganggarannya. DJPPR memiliki langkah-langkah Kemenkeu.
mulai berkecimpung di bidang yang dirumuskan dalam bentuk
pengelolaan kinerja dan risiko Pada awal Maret 2020, Presiden dokumen arah kebijakan dan Penghargaan tersebut diperoleh tidak
yang menjadi tugas dan fungsi mengumumkan kasus pertama rencana kegiatan pengelolaan hanya karena peran pribadinya, namun
(tusi)-nya sejak awal tahun 2019. COVID-19 di Indonesia. Kondisi kinerja dan risiko. Dokumen juga peran Tim Pengelolaan Kinerja dan
Pengelolaan kinerja Kemenkeu ini tentunya cukup berpengaruh tersebut ditetapkan oleh Dirjen Risiko DJPPR, serta komitmen pimpinan
mulai diimplementasikan terhadap kinerja DJPPR, terutama PPR, yang tentunya dalam tataran untuk menjadikan pengelolaan kinerja dan
pada tahun 2007. Dalam yang berkaitan dengan stakeholders implementasi, menghadapi FOTO: Dok. Pribadi risiko DJPPR semakin lebih baik.
implementasinya, dibutuhkan dan pasar. Menindaklanjuti berbagai tantangan.

18 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 19


Potret
BCP yang baik dimulai dari Risk Assessment dan penilaian BIA adalah dengan mengidentifikasi dampak
Business Impact Analysis operasional dari aplikasi atau layanan TIK tersebut

Business Dalam terminologi BCP, kondisi yang dihadapi organisasi


terbagi 2, yaitu kondisi normal dan kondisi tidak normal.
apabila mengalami down dalam rentang waktu tertentu,
apakah berdampak terhadap organisasi. Jika berdampak,
seberapa besar dampaknya. Apakah dapat menimbulkan
Testing is Important

Pengujian merupakan tahap penting dalam

Continuity Plan TIK Kondisi normal adalah kondisi beroperasinya organisasi


secara normal atau as usual. Sebaliknya, kondisi tidak
normal adalah kondisi ketika organisasi beroperasi ketika
kerugian negara?

Hasil BIA ini akan berpengaruh pada layanan TIK mana


penerapan BCP. Pusintek melakukan uji coba
DRC (DRC drill) secara berkala. Dalam menjaga
pasokan listrik ke DC, Pusintek melakukan
ada gangguan/bencana. yang harus tetap berjalan atau harus diutamakan dalam uji coba kelistrikan dari powerhouse ke DC
TEKS: Yuanita Prasetyowati, Roy A. Pasha, Pusintek proses pemulihan ketika gangguan/bencana terjadi. secara berkala tiap minggu. Untuk jangka
Penyusunan BCP dilakukan ketika organisasi sedang Pusintek menetapkan standar waktu pemulihan layanan panjang, Pusintek secara bertahap telah
dalam kondisi normal. Inilah tantangan bagi organisasi, TIK maksimal 3 jam sejak kondisi bencana dideklarasikan mengembangkan dan memastikan bahwa
dimana organisasi harus mampu membayangkan apabila bagi layanan TIK dengan tingkat kekritisan sangat tinggi. DRC dapat berfungsi sebagai DC. Pelaksanaan

B
encana dan serangan sering datang tidak gangguan/bencana terjadi dengan terlebih dahulu uji coba ini penting dilakukan untuk
terduga. Seperti yang saat ini terjadi, kita mengidentifikasi dan memahami area operasional apa mengetahui missing link dari BCP sehingga
tidak menyangka wabah Corona Virus yang dinilai penting serta memiliki karakteristik khusus. selalu ada peluang perbaikan. Oleh karena
Disease (COVID-19) dapat mengubah pola Salah satu caranya adalah melalui penerapan manajemen itu, kita dapat mengatakan bahwa BCP is
dan rencana kerja dari lingkungan terkecil kita risiko. Hal ini dilakukan Pusintek dengan mengidentifikasi living and breathing.
mulai dari keluarga, sekolah, kantor, bahkan risiko, menganalisis tingkat kemungkinan terjadinya
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. risiko, menganalisis tingkat dampak apabila risiko
Kementerian Keuangan yang memiliki peran terjadi, dan menetapkan rencana mitigasi risiko dalam
strategis dalam sektor keuangan negara penyelenggaraan layanan TIKnya dengan mengacu pada
dituntut untuk tetap aktif menjalankan KMK Nomor 577 Tahun 2019 tentang Manajemen Risiko di
fungsinya. Dengan dukungan sistem TIK yang Lingkungan Kementerian Keuangan.
handal proses bisnis Kementerian Keuangan
saat ini mampu tetap berjalan dan produktif Selain penerapan manajemen risiko, Pusintek juga
dimasa pandemi COVID-19. melaksanakan Business Impact Analysis (BIA) untuk
identifikasi dan kategorisasi tingkat kekritisan layanan
Pusintek sebagai pengelola sistem TIK TIK pada DC dan DRC Kementerian Keuangan (rendah,
Kementerian Keuangan pada Data Center sedang, tinggi, atau sangat tinggi). BIA dilakukan oleh
(DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) Pusintek sebagai pengelola dengan melibatkan unit kerja
memiliki dan menerapkan Business Continuity lainnya sebagai pemilik core application. Salah satu cara
Management untuk menjamin kelangsungan
dan ketersediaan infrastruktur TIK dalam segala
kondisi, serta meminimalkan downtime sistem
TIK.

Apakah sebenarnya Business Continuity Plan


(BCP)?

BCP merupakan sekumpulan prosedur FOTO: Dok. Pusintek


yang disusun, dikembangkan, dan diuji Organisasi Manajemen Kelangsungan Layanan TIK
untuk mempersiapkan organisasi agar
dapat merespon gangguan/bencana yang Penerapan Business Continuity Management Kementerian "Suasana DRC Drill dengan
disebabkan oleh alam maupun manusia, Keuangan telah menetapkan Organisasi Manajemen memanfaatkan video conference
sehingga proses bisnis organisasi tersebut Kelangsungan Layanan TIK yang bertugas melaksanakan untuk media komunikasi."
tetap dapat berjalan. BCP bertujuan untuk penyusunan BCP, pengujian BCP, dan pemulihan keadaan
meminimalkan dampak yang ditimbulkan bencana. Organisasi dan dikoordinasikan oleh Chief
oleh gangguan/bencana, membantu Information Officer (CIO) serta beranggotakan perwakilan
organisasi melakukan recovery lebih cepat, seluruh unit di lingkungan Kementerian Keuangan,
dan menjaga reputasi organisasi. sebagai Tim Teknis maupun Tim Tanggap Darurat.

20 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 21


Potret Snack corner

Dapatkan Souvenir Menarik

Responden Terpilih Edisi XL 2019:


1. Panthera Adi Nugroho Sujiwo Bali,
Pelaksana, KPP Pratama Mempawah;
2. Mira Eka Irianti,
Pelaksana, Inspektorat IV;
3. Anasarudin A,
Pelaksana, Biro Organta;
4. Moh. Adnan Buyung Nasution,
Pelaksana, KPPBC TMP Ngurah Rai;
5. Imam Barnadib,
Administrator Umum, KPPN Khusus
Investasi.

BCP tidak hanya persiapan secara Menghadapi wabah COVID-19, Pusintek telah menyiapkan aplikasi untuk
teknis mendukung pelaksanaan Work From Home (WFH) bagi para pegawai
(SDM) Kementerian Keuangan yaitu aplikasi NADINE untuk pengelolaan
Perencanaan kelangsungan bisnis naskah dinas secara elektronik dengan penambahan modul absensi
juga harus memperhatikan secara online melalui personal computer maupun mobile, dan juga modul
holistik komponen bisnis secara monitoring penugasan. Fasilitas lain yang disiapkan adalah sistem video
keseluruhan termasuk Sumber conference, collaboration tools, dan e-dropbox. Dalam implementasinya,
Daya Manusia (SDM), karena aplikasi pendukung tersebut saat ini sudah berjalan dengan baik. Untuk
gangguan/bencana terkadang mendukung pelaksanaan WFH ini, Pusintek juga tetap memperhatikan
tidak hanya mengancam sistem keamanan informasi, diantaranya melalui penyediaan jalur Virtual Private
TIK, infrastruktur TIK, tetapi juga Network (VPN) untuk mengakses area intranet, melakukan penutupan
dapat mengancam kehidupan akses sharing folder, membatasi akses remote area server melalui
manusia. Oleh karena itu, SDM VPN, dan implementasi security software. Pusintek juga berkoordinasi
menjadi prioritas utama. Salah dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan pihak ketiga penyedia
satunya dengan memberikan layanan untuk memastikan kesiapan dukungan teknis dan layanan
kemudahan bagi pegawai TIK Kementerian Keuangan tidak mengalami kendala selama WFH
untuk mendapat informasi yang berlangsung.
valid, channel komunikasi, dan
kemudahan dalam pelaksanaan Untuk menjaga kelangsungan proses bisnis Kementerian Keuangan
pekerjaan ataupun melanjutkan sebagai pengelola keuangan negara dalam segala kondisi, Pusintek
kehidupan. Penyediaan channel sebagai pengelola infrastruktur TIK berkomitmen untuk menanamkan
komunikasi dan contact list yang dan menjalankan business continuity management dalam pelaksanaan
dapat dipercaya sangat dibutuhkan tugas dan fungsi sehari-hari. Be Prepared and Be Ready!
apabila terjadi bencana.

22 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 23


Klinik
Peran Atasan Langsung
kinerja

Peran atasan dalam aplikasi e-performance

S
truktur organisasi
Kementerian Keuangan
sangat beragam demikian
pula tingkatan jabatannya. Mulai
dalam Pengelolaan Kinerja 1. Penetapan Kontak Kinerja/Sasaran Kinerja
Pegawai
3. Penilaian Kinerja

Atasan langsung bertanggung jawab atas


TEKS: Najmudin, Budi Kurniawan
dari Menteri keuangan sampai Atasan langsung wajib mengecek kebenaran kebenaran data capaian IKU pada aplikasi serta
dengan jabatan pengawas. Setiap perekaman kontrak kinerja dan Manual IKU dalam wajib mengecek kebenaran hasil perekaman tugas
level jabatan bertanggung jawab antara pegawai dengan atasan 4. Penilaian perilaku aplikasi dan memberikan persetujuan apabila hasil tambahan dan/atau nilai kreativitas. Terkait NP
atas unit kerjan yang dipimpinnya langsung yang paling sedikit berisi perekaman telah dinilai benar atau tidak memberikan atasan langsung wajib menetapkan rekan kerja
dan sebagai seorang pejabat, tentu pernyataan kesanggupan, sasaran Nilai Perilaku (NP) adalah nilai yang persetujuan, apabila hasil perekaman dinilai belum dan/atau bawahan untuk menilai bawahan yang
tidak hanya bertanggung jawab kerja pegawai dan trajectory target didasarkan pada penilaian perilaku benar dan perlu diperbaiki. bersangkutan serta memberikan penilaian perilaku
terhadap kinerjanya sendiri, namun yang harus dicapai dalam periode sehari-hari setiap pegawai yang pada bawahan.
juga terhadap kinerja bawahan. tertentu. ditunjukkan untuk mendukung 2. Pelaksanaan DKI
kinerjanya yang diperoleh melalui 4. Mekanisme Tindak Lanjut Keberatan
Seorang pejabat harus mampu 2. Pelaksanaan kinerja pengisian kuesioner oleh atasan Atasan langsung wajib mengevaluasi Individual
mengkoordinasikan seluruh langsung, rekan kerja dan/atau Performance Review (IPR) Bawahan. Hal yang harus Atas keberatan bawahan baik CKP maupun NP,
anggotanya untuk mencapai Seorang atasan harus memastikan bawahan. Terkait NP, atasan langsung dievaluasi atasan meliputi menu pengembangan atasan langsung wajib merespon baik dengan
tujuan unit kerja. Karena pelaksanaan kegiatan bawahan wajib menetapkan rekan kerja dan/ kompetensi berdasarkan NP periode sebelumnya, memberikan persetujuan maupun tidak. Apabila
tanggung jawabnya setiap pejabat dalam pencapaian kinerja. atau bawahan lain untuk menilai perkembangan kinerja berupa evaluasi rencana aksi keberatan diterima, atasan langsung harus
mengemban peran sebagai Mekanisme yang berlaku untuk bawahan yang bersangkutan serta semester sebelumnya dan persetujuan rencana aksi memberikan penilaian ulang kepada bawahan
atasan langsung, yaitu pejabat hal tersebut yaitu Dialog Kinerja memberikan penilaian NP pada semester yang akan datang, serta evaluasi usulan tersebut. Apabila keberatan ditolak, maka
yang karena kedudukannya atau meliputi DKO dan DKI. DKO bawahan. NP yang diberikan atasan training bawahan. keberatan akan diputuskan oleh atasan dari atasan
jabatannya membawahi seorang merupakan komunikasi formal langsung memiliki bobot terbesar langsung dan bersifat final.
pegawai atau lebih pegawai. Ketika antara pemilik peta strategi dengan terhadap NP bawahan dari sebesar
menjadi seorang atasan langsung, pejabat dan pegawai di bawahnya 60% s.d. 100%.
seorang pejabat juga mengemban untuk mendiskusikan pencapaian
peran sebagai pejabat penilai yaitu strategi, kinerja, risiko, dan rencana 5. Tindak lanjut keberatan Ketentuan penalti bagi atasan langsung
atasan langsung pegawai yang aksi organisasi yang dilaksanakan
dinilai. Jadi, apa sajakah peran secara terstruktur dan berkala. Berdasarkan hasil penilaian, 1. Penalti terkait DKI
seorang atasan langsung dalam Sedangkan DKI merupakan bawahan/pegawai memiliki hak satu
kaitannya dengan pengelolaan komunikasi antara pembimbing kali untuk mengajukan keberatan Apabila seorang pembimbing tidak mengisi formulir
kinerja? (coach) dengan bawahan (coachee) secara tertulis atas hasil penilaian IPR bawahan pada bagian Uraian Rencana Aksi, Evaluasi
untuk mendiskusikan kinerja CKP, NSKP dan/atau NP dari atasan Pelaksanaan Rencana Aksi, Rekomendasi Pengembangan
1. Perencanaan Kinerja bawahan, yang dilaksanakan sesuai langsung. Keberatan tersebut Kompetensi, Status Pengembangan Kompetensi dan Resume
dengan periode pelaksanaan, diajukan kepada atasan langsung sesuai dengan periode pelaporannya, maka pembimbing
Untuk menggambarkan sasaran metode pelaksanaan, dan paling lambat 14 (empat belas) hari dikenakan penalti berupa pengurangan NP pada aspek
organisasi, Kementerian Keuangan mekanisme pelaporan. setelah hasil penetapan CKP, NSKP kepemimpinan sebesar 2 (dua) poin untuk setiap bawahan
setiap tahunnya menyusun dan/atau NP diterima pegawai yang tidak diisi formulir IPR-nya dengan nilai maksimal
perjanjian kinerja/kontrak kinerja 3. Pelaporan kinerja tersebut dengan disertai alasannya. pengurangan sebesar 10 (sepuluh) poin untμk setiap
(KK). Setiap KK yang disusun Atasan langsung, wajib membuat periodenya.
harus mendukung pencapaian Mekanisme pelaporan kinerja tanggapan tertulis atas keberatan
sasaran pada unit kerja di atasnya. dilakukan dengan pemilik KK yang diajukan. Dalam hal atasan 2. Penalti terkait NP
Untuk itulah peran seorang menghitung dan menyampaikan langsung tidak menerima keberatan,
atasan langsung memastikan usulan nilai Capaian Kinerja Pegawai maka wajib menyampaikan keberatan Evaluator yang tidak menjalankan kewajiban penilaian,
bahwa KK yang disusun oleh (CKP) kepada atasan langsung. dan tanggapan tertulis kepada atasan dikenakan penalti pengurangan NP akhir evaluator sebesar
bawahan mendukung pencapaian Atasan langsung memvalidasi dari atasan langsung paling lambat 2 poin untuk setiap evaluee yang tidak dinilai dengan nilai
sasarannya. Hal ini sesuai dengan dan bertanggung jawab atas 14 (empat belas) hari sejak keberatan maksimal pengurangan sebesar 10 poin. Atasan langsung
pengertian KK yaitu dokumen kebenaran penghitungan nilai CKP diterima. Keputusan atasan dari yang tidak menetapkan evaluator bagi masing-masing
yang merupakan kesepakatan bawahannya. atasan langsung bersifat final. bawahan dikenakan penalti pengurangan NP akhir sebesar
2 poin untuk setiap bawahan dengan nilai maksimal 10
GAMBAR: Dok. Biro SDM
poin. Kedua penalti dimaksud dikenakan paling banyak 10
24 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 poin dan hanya mengurangi NPKinerja
Buletin padaXLI/Semester
komponenI 2020 25
NKP, tidak
mengurangi NP pada komponen NPKP.
Ragam kinerja

Pengelolaan Sampah:
Strategi Investasi Lingkungan
TEKS: Tri Ashriki, Susmianti

W
aste is a mirror of humanity, menjaga aspirasi masyarakat dapat mendukung kemajuan
ungkapan yang banyak tersebut, selain membuat recycling industry terutama untuk
dipercayai oleh banyak kebijakan-kebijakan green UMKM
anthropologist (Knetchel 2007). Hal economy, Kementerian Keuangan
tersebut berarti bahwa pengelolaan (Kemenkeu) juga berkomitmen Kebijakan program eco-office
sampah mencerminkan kondisi untuk menerapkan waste dilakukan secara incremental, yaitu
masyarakat dan negara dalam management. Bentuk komitmen dengan menjadikan Sekretariat
memberikan perhatian kepada penerapaan waste management Jenderal (SETJEN), selaku prime
lingkungan hidup. Saat ini, diwujudkan melalui penerbitan mover, sebagai pilot project untuk
kesadaran beberapa kalangan SE-6/MK.1/2019 tentang Penerapan menerapkan waste management
masyarakat terhadap lingkungan Kantor Ramah Lingkungan di lingkungan Kemenkeu.
semakin meningkat. Hal ini (Program Eco-Office) di Lingkungan Kedepannya, Kementerian atau
terlihat dari semakin tingginya Kementerian Keuangan. Lembaga negara lainnya mampu
aspirasi masyarakat kepada mencontoh apa yang dilakukan
pemerintah. Masyarakat meminta Implementasi kantor ramah oleh Kemenkeu dalam rangka
agar pemerintah melaksanakan lingkungan dilaksanakan melalui menjaga lingkungan.
sustainable development dengan beberapa hal, diantaranya melalui
terus fokus kepada pembangunan pengelolaan sampah dengan cara Selain itu, sebagai salah satu
yang merata, tanpa mengorbankan melakukan pemilahan sampah, bentuk kontribusi nyata dalam
aspek lingkungan hidup. membangun bank sampah, dan menjaga lingkungan serta melihat 2021, Kemenkeu berusaha untuk Dimasa awal penerapannya, Gedung Frans Seda (DJPPR),
pengolahan sampah organik kondisi di TPA Bantar Gebang mengurangi jumlah sampah muncul beberapa kendala, Gedung Sutikno Slamet (DJA),
Sebagai salah satu Kementerian menjadi kompos. Harapannya dari yang diprediksi akan sampai terutama di lingkungan Kantor terutama terkait peniadaan Gedung Radius Prawiro (DJPK),
yang berperan penting dalam implementasi kebijakan tersebut pada titik overload pada tahun Pusat. Hal tersebut untuk menjaga tempat sampah di ruang kerja dan dan Gedung R.M. Noohamiprodjo
kelestarian dan keberlangsungan penyediaan hanya satu tempat (BKF). Koordinasi yang intersif
Strategi Implementasi Eco-Office lingkungan yang bersih. sampah terpilah pada setiap lantai. terus dilakukan oleh Biro Umum
Beberapa pegawai pada Gedung dengan Unit Eselon I terkait agar
Biro Umum, selaku the driving Djuanda I dan Gedung Djuanda II mempercepat penerapannya.
actor di lingkungan SETJEN protes. Hal ini dikarenakan cukup Diharapkan dengan meningkatnya
Meniadakan tempat sampah di Menyediakan tempat sampah terpilah pada atas implementasi SE-6/ memakan waktu untuk membuang kesadaran di lingkungan
tempat kerja setiap lantai MK.1/2019, terus berupaya agar sampah, mengingat sampah harus Kemenkeu, dapat menularkan
implementasinya berjalan lancar dipilah dan dibuang pada tempat kepada pihak lainnya. Sehingga,
dan efektif. Saat ini, telah dilakukan sampah terpusat. Namun seiring langkah kecil pengelolaan sampah
sosialisasi kepada pegawai di berjalannya waktu, pegawai mulai ini mampu berkontribusi dalam
lingkungan Gedung Djuanda I dan terbiasa melakukan pengurangan menjaga kelestarian lingkungan.
Gedung Djuanda II, serta pelatihan dan pemilahan sampah.
Mengurangi pengiriman sampah ke Menyediakan tempat penampungan sementara kepada para petugas kebersihan.
TPA Bantar Gebang melalui kerjasama sebelum sampah yang sudah terpilah diangkut Disamping itu juga terdapat Pada akhir tahun 2020, diharapkan
dengan vendor pengolahan sampah oleh vendor dalam keadaan telah terpilah beberapa strategi implementasi implementasi pengelolaan sampah
terus dilakukan agar program eco- akan diterapkan pada beberapa
office berjalan dengan baik. Gedung lain, diantaranya pada

26 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 Buletin Kinerja XLI/Semester I 2020 27


Kata mereka Tri Budiarta, Kasubbag Organisasi dan SDM, Pusintek

Pusintek sebagai unit kerja di bawah Sekretariat Jenderal telah


Kelangsungan
Organisasi membangun aplikasi e-Kemenkeu yang dapat diunduh pada
smartphone berbasis IOS maupun Android, serta aplikasi Nadine yang
dapat di akses melalui browser guna menunjang pelaksanaan tugas para
pegawai, monitoring pelaksanaan tugas pegawai dapat dipantau melalui
Modul Tugas Pegawai dan Presensi Kehadiran. Bahkan tanpa perlu bertatap muka, pejabat
dan/atau pegawai Kementerian Keuangan dapat melaksanakan rapat secara virtual melalui
aplikasi join.kemenkeu.go.id atau pilihan aplikasi umum lainnya secara bijak.
Walaupun terdapat kendala seperti sinyal jaringan dan kuota internet, namun pelaksanaan
WFH saat ini dirasa cukup efektif bagi seluruh unit eselon I. Harapannya hasil evaluasi
pelaksanaan WFH saat ini dapat digunakan sebagai rujukan penerapan inisiatif New Thinking
Of Working seperti Flexible Working Hours, Flexible Working Space, atau konsep lainnya, karena
sebenarnya hasil kinerja atau kualitas output kerja lebih utama dibanding bagaimana dan
dimana mengerjakannya.

M.F.L. Anshari, Kasubsi KPTP, KPPBC TMP B Yogyakarta

Dalam berbagai kondisi, setiap organisasi dituntut untuk terus dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya, terutama untuk organisasi yang melakukan pelayanan dan pengawasan seperti
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan.
Setidaknya terdapat empat hal yang berperan besar agar keberlangsungan suatu organisasi
dapat terus dipertahankan. Pertama, peran pimpinan dalam memberikan arahan dengan tegas,
cepat, namun bijak, sehingga efektif mengurangi risiko dan penyebaran dampak yang lebih luas. Kedua,
adanya pondasi manajemen kinerja dan SDM yang kuat, ditambah dengan adanya kebijakan organisasi yang
memungkinkan bekerja dengan teknologi. Ketiga adalah komunikasi yang baik secara eksternal maupun
internal organisasi, Terakhir, yaitu harus ada komitmen yang kuat dari level pimpinan sampai dengan pegawai
untuk bekerja secara optimal dan bertanggungjawab, rasa korsa yang tinggi, serta meyakini bahwa apa yang
dilakukannya akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan organisasi.

M.L. Astri Prehtin Noviana, Kasubbag Kepegawaian, Kanwil DJPb Prov. Bangka Belitung

Dalam segala kondisi, Negara harus tetap hadir menjamin seluruh rakyat terpenuhi
kebutuhan dasarnya, termasuk Kementerian Keuangan juga tetap menyediakan layanan
secara elektronik agar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat mengajukan
pencairan anggaran kepada KPPN di seluruh Indonesia.
Salah satu yang dilaksanakan di KPPN lingkup Prov. Bangka Belitung dan tentu saja seluruh KPPN
di Indonesia adalah melakukan prioritas pelayanan seperti pembayaran tagihan dalam rangka penanganan
darurat COVID-19, pembayaran belanja pegawai dan PPNPN, Pembayaran belanja bantuan pemerintah dan
bantuan sosial, serta pembayaran belanja mendesak lainnya. Pencairan dana di KPPN dilaksanakan di Kantor
dengan tetap menjaga jarak ideal (physical distancing), hal tersebut karena tidak dapat diselesaikan di rumah,
pegawai bergantian untuk bisa melakukan work from home, demi terjaga
dan terselenggaranya tugas dan fungsi KPPN. Adapun mekanisme layanan
pencairan Dana sedikit berbeda, karena dilakukan tanpa tatap muka dimana
KPPN memproses SPM Elektronik yang masuk ke email pada pukul 07.30-
12.00.
Selain itu kantor memastikan standar keamanan, seperti tersedianya hand
sanitizer, masker dan menyediakan wastafel tambahan di beberapa titik
untuk memastikan pegawai mendapatkan akses yang mudah untuk cuci
tangan demi menjaga kesehatan para pegawai di lingkungan Kanwil dan
seluruh KPPN di Prov. Bangka Belitung.

Anda mungkin juga menyukai