Anda di halaman 1dari 3

TOR SIMULASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SIMULASI PENANGANAN BENCANA COVID-19 DI RUMAH SAKIT AL ISLAM


BANDUNG
TAHUN 2021

I. Pendahuluan
Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk kehidupan dan aktualisasi diri. Jenis pekerjaan
sangat beragam dan bervariasi baik pekerjaan formal maupun informal. Dalam bekerja
manusia perlu pekerjaan yang nyaman, kondisi kesehatan prima dan kondisi lingkungan
kerja yang kondusif. Untuk melindungi seseorang dari bahaya pada waktu bekerja, perlu
dilakukan upaya kesehatan kerja. Upaya kesehatan kerja merupakan hak asasi manusia
yang diamanatkan dalam Undang-Undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dan no 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 10 menyatakan


bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan. Selanjutnya pada pasal 23 mengenai kesehatan kerja disebutkan
bahwa upaya kesehatan kerja wajib diselenggarakan pada setiap tempat kerja, khususnya
tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat
sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan
program perlindungan tenaga kerja.

II. Latar Belakang


Rumah sakit merupakan tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 10 orang dan
merupakan bidang pekerjaan dengan tingkat keterlibatan manusia yang tinggi, terbukanya
akses bagi bukan pekerja dengan leluasa dan kegiatannya dijalankan terus menerus
selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Pada era Pandemi Covid 19 ini Pelayanan
kesehatan di rumah sakit mempunyai tingkat resiko bahaya yang tinggi, termasuk bahaya
kesehatan mental tenaga kesehatan (Nakes) RS Al Islam bandung.

1
Kelompok bahaya potensial saat pandemi covid 19 ini terdiri dari bahaya kimiawi,
biologis/infeksi, fisik, potensial ergonomik dan psikologis. Agar terhindar dari bahaya
transmisi covid 19 baik kepada karyawan maupun pasien, maka perlu pengelolaan bahaya
dan peningkatan pengetahuan maupun keterampilan karyawan terhadap alur penanganan
pencegahan transmisi covid 19 di RS Al Islam.
Oleh karena itu pelaksanaan program ini perlu didukung dengan program pengembangan
dan pelatihan K3 tentang simulasi penanganan bencana covid-19 di rumah sakit al islam
bandung baik bagi pekerja maupun petugas K3 yang harus diselenggarakan secara
berkala dan berkesinambungan.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas K3 maupun karyawan dalam
kegiatan K3 melalui penanganan bencana covid-19 di RS Al Islam Bandung
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan K3 RS
b) Melatih karyawan tentang alur penanganan bencana covid-19 dan menguji
terlaksana nya simulasi penanganan bencana covid-19 di rumah sakit Al Islam
c) Terkoordinasikannya kegiatan DIKLAT K3 dan MFK
d) Terlaksananya kegiatan DIKLAT K3 dengan baik,efektif dan efisien

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Webinar simulasi penanganan bencana covid-19 di rumah sakit Al Islam Bandung bagi
seluruh karyawan yang dilakukan oleh anggota unit terkait melalui kegiatan pelatihan
pokok adalah sbb :
Waktu : kamis, 25 Maret 2021 jam 08.00 sampai dengan jam 10.00
WAKTU KEGIATAN NARASUMBER
08.00-08.10 Pembukaan Tim Diklat

08.10-09.00 Simulasi penanganan bencana covid-19 di Ketua K3


rumah sakit Al islam bandung Ketua tim Gugus covid 19

2
V. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Cara Pencatatan
Sasaran/Target Sumber Daya &
No. Rincian Kegiatan Melaksanakan Pelaporan &
Peserta Anggaran
Kegiatan Evaluasi
1. 1. Simulasi Simula Anggota unit Evaluasi dan Anggaran
penanganan si terkait dan laporan operasional diklalit
bencana covid-19 langsu anggota tim kehadiran
di Rumah Sakit ng di gugus tugas peserta,
Al islam lapang Covid 19 pemateri,
bandung an di penyelenggaraa
unit n pelatihan
terkait dilaksanakan
oleh Tim
Gugus tugas
covid 19 RSAI
dan dibuat
rekapannya
dalam laporan
pelatihan oleh
Tim Gugus
tugas covid 19
RSAI.
Tim Gugus
tugas covid 19
RSAI
menganalisa
laporan
pelaksanaan
kegiatan dan
menyerahkan
salinan
laporannya
pada Komite
K3RS.

PENUTUP
Demikian Proposal ini kami sampaikan, besar harapan kami program ini dapat terealisasi.
Semoga usulan ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan Rumah Sakit Al
Islam khususnya dan peningkatan sumber daya manusia pada umumnya. Terima Kasih.
Bandung, 15 Maret 2021

Ketua Komite K3RS

Dr. H. Ahmad Iffa Maududy., Sp.B

Anda mungkin juga menyukai