Anda di halaman 1dari 6

Evidence Based Practice

Jurnal 1
A. Identitas Jurnal
Judul penelitian : Pengaruh Penerapan Strategi Pelaksanaan Harga Diri
Rendah Terhadap Harga Diri Klien Skizofrenia
Nama penulis : Sutinah, Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES
Harapan Ibu Jambi, Indonesia (36132)
Tahun Penelitian : 2018
Metode Penelitian : kuantitatif quasi experimental, pre-test and post–test one
group design
Subjek penelitian : Seluruh klien skizofrenia sebanyak 102 orang dengan
jumlah sampel sebanyak 16 orang
Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
penerapan strategi pelaksanaan harga diri rendah terhadap
harga diri klien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jambi
Hasil Penelitian : Dari hasil uji statistik univariat diketahui sebanyak 100%
mengalami harga diri rendah. Hasil uji statistik bivariat
menunjukkan ada pengaruh penerapan strategi
pelaksanaan harga diri rendah terhadap harga diri klien
skizofrenia dengan p-value 0.01 (< 0.05).
Kesimpulan :Penelitian ini menunjukkan bahwa klien sebaiknya
melakukan strategi pelaksanaan pada saat mengalami
harga diri rendah.
B. Analisis Jurnal PICO/PICOT
P : Seluruh klien skizofrenia sebanyak 102 orang dengan jumlah
sampel sebanyak 16 orang
I : Pemberian Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada
Pasien dengan gangguan harga diri rendah
C : Sebelum diberikan Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan harga diri rendah
O : Ada pengaruh penerapan strategi pelaksanaan harga diri
rendah terhadap harga diri klien skizofrenia.
T : 4 Hari

Intervensi
Penerapan strategi pelaksanaan harga diri rendah di bagi dalam 2 sesi
strategi pelaksanaan (SP). SP 1 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif
Yang dimiliki pasien, kemudian dilanjutkan dengtan membantu pasien menilai
kemampuan yang masih dapat digunakan. Membantu pasien
memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatihdan melatih kemampuan
yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanan kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana harian. Sedangkan pada SP 2, pasien di ajarkan untuk
melatih melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien. Oleh
karena itu diharapkan kepada perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi
agar lebih meningkatkan penerapan strategi pelaksanaan harga diri rendah,
Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Penatalaksanaan Pasien Gangguan Jiwa Dengan
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Di Ruang
Gathotkoco Rsjd Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Nama Penulis : R.Purwasih , Y. Susilowati
Akademi Keperawatan Krida
Husada, Kudus. JPK Vol. 3, No. 2, Juli 2016 : 44-50
Tahun Penelitian : 2016
Metode Penelitian : Metode penelitian adalah penelitian evaluative dengan
desain penelitian dalam bentuk studi kasus dan untuk
analisa data dapat menggunakan metode diskriptif analitik
Subjek Penelitian : Pasien dengan harga diri rendah
Tujuan Penelitian : Mengurangi resiko masalah yang terjadi pada kasus harga
diri rendah
Hasil Penelitian : Masalah teratasi, hal ini dikarenakan setelah dilakukan
strategi pelaksanaan (SPIP) dihari ketiga klien
menunjukkan hasil yang positif yaitu klien sudah mulai
berbicara, kontak mata bisa dipertahankan, selain itu
melatih klien melakukan kegiatan sesuai kondisi dan
kemampuan, dengan hasil klien mau melakukan kegiatan
mencuci piring setiap hari.
Kesimpulan : Intervensi yang diberikan kepada pasien yaitu SP1, SP2,
SP3 terbukti efektif untuk penatalaksanaan pada pasien
harga diri rendah yang ditandai dengan pasien sudah
menunjukkan hasil yang positif.
B. Analisis Jurnal
P : Pasien dengan harga diri rendah di ruang Gathotkoco RSJD dr. Amino
Gondohutomo Semarang
I : Pemberian Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada Pasien
Dengan gangguan harga diri rendah
C : Sebelum diberikan Strategi Pelaksanaan harga diri rendah
O : Masalah teratasi, hal ini dikarenakan setelah dilakukan strategi
pelaksanaan (SPIP) dihari ketiga klien menunjukkan hasil yang positif
T : 3 hari

Intervensi
strategi pelaksanaan (SP2P) dengan merencanakan bersama klien aktivitas
yang dapat dilaksanakan setiap hari sesuai kemampuan klien seperti mencuci
piring dan menyapu, serta melakukan (SP1K) sampai dengan (SP3K) yang di
delegasikan kepada perawat ruangan. Adapun strategi pelaksanaan 1 keluarga
(SP1K) tersebut dengan mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat klien dirumah, menjelaskan tentang pengertian, tanda gejala,
harga diri rendah, menjelaskan cara merawat klien dengan harga diri rendah,
dan mendemonstrasikan cara merawat klien dengan harga diri rendah,
sedangkan strategi pelaksana 2 keluarga (SP2K) dengan melatih keluarga
mempratekan cara merawat pasien dengan masalah harga diri rendah langsung
kepada klien, dan strategi pelaksana 3 keluarga (SP3K) dengan membuat
perencanaan pulang bersama keluarga
Jurnal 3
A. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Teknik Reinforcement Positif untuk Meningkatkan
Kemampuan Interaksi Sosial pada Kasus Skizofrenia
Nama Penulis : Maftuhah, IGAA Noviekayati
Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Philanthropy Journal of Psychology Volume 4 Nomor 2 (2020),
158-171
Tahun Penelitian : 2020
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
pendekatan eksperiman
Subjek Penelitian : seorang laki-laki berumur 39 tahun. Subjek mengalami
kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain disebabkan
pengalaman tidak menyenangkan (harga diri rendah)
Tujuan Penelitian : untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada pasien
skizofrenia.
Hasil Penelitian : menunjukan adanya pengaruh yang positif penggunaan teknik
reinforcement positif terhadap kemampuan interaksi social

B. Analisis Jurnal PICO/PICOT


P : seorang laki-laki berumur 39 tahun.
I : Reinforcement Positif
C : sebelum diberikan teknik Reinforcement Positif
O : menunjukan adanya pengaruh yang positif penggunaan teknik
reinforcement positif terhadap kemampuan interaksi social

Intervensi
Intervensi terapi perilaku dalam penelitian ini menggunakan teknik reward
yang dilakukan dalam 12 sesi yaitu 3 sesi baseline awal (A1), 6 sesi intervensi
(B), dan 3 sesi baseline 2 (A2). Hasil dari pemberian intervensi berupa teknik
reward pada subyek menunjukkan adanya perubahan atau perbaikan perilaku
menjadi lebih stabil dan bertahan seperti yang diharapkan. Reward yang
diberikan berupa pujian dan barang, hal yang diinginkan oleh pasien yaitu
permen dan pujian sebagai penghargaan atas keberhasilannya melakukan
interaksi sosial.

Anda mungkin juga menyukai