Oleh:
Oke Anandika Lestari dan Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi1)
1)
Abstract
The purpose of this community service is diversification of local fruit processed pro-
ducts, so that seasonal fruit can be consumed out of season in processed form. The group in-
volved in this activity is Calikng Raya Jaya Farmers Group which is a local fruit processors
and catholic women group which is a product marketers. The main training methods provided
are fruit sorting techniques, fruit storage, and vacuum frying process. Also jelly sweets making
process, product quality measurement, and product packaging. Product quality characteristics
measured on chips are texture and also calories as nutritional information on the packaging
label, while for jelly sweets are the water content. The results showed that fruit chips and jelly
sweets can be used as alternatives products that have long shelf life. Processed fruit chips and
jelly sweets can be used as alternative processed food that has potential as a source of income
in Lingga Village, Kubu Raya Regency, West Kalimantan Province.
85
86
sangat antusias untuk mengolah buah lokal. yang relatif singkat. Kedua mitra tertarik
Kelompok lain yaitu Wanita Katolik (Mitra untuk dapat mengolah buah yang keterse-
2) merupakan kelompok nonproduktif yang diaannya yang sangat banyak di sekitar
berstatus sebagai ibu rumah tangga, akan mereka, terutama buah musiman yang dapat
tetapi secara insidensial berusaha untuk dikonsumsi tidak pada musimnya. Oleh se-
mencari tambahan pendapatan dengan men- bab itu, program pengabdian kepada ma-
jual produk yang mereka produksi sendiri syarakat ini akan melakukan transfer tekno-
atau dari kelompok usaha produktif. logi pengolahan buah menjadi keripik de-
ngan menggunakan alat penggoreng vakum.
Tabel 1. Buah dengan Tingkat Produksi Pengolahan buah menjadi keripik de-
Lima Teratas di Kabupaten Kubu Raya ngan alat penggoreng vakum merupakan
Tahun 2014 salah satu alternatif pengolahan untuk mem-
perpanjang umur simpan buah. Teknologi
Komoditi Produksi (Ton) tersebut membuat buah musiman dapat di-
Nanas 30.447 nimati bukan pada musimnya. Akan tetapi
Pisang 19.232 berdasarkan pengalaman dalam melakukan
Rambutan 3.839 produksi keripik buah saja terkadang ter-
Pepaya 968 dapat kendala berupa kerusakan alat yang
Nangka/Cempedak 757 membutuhkan waktu penanganan dan pa-
Sumber: BPS, 2015 damnya listrik sehingga terjadi kekosongan
produksi. Pemecahan masalah tersebut di-
Pengolahan cempedak dengan cara siasati dengan memperkaya produk olahan
tradisional di Desa Lingga tidak hanya pada buah yang diproduksi, yaitu permen jelly.
daging buahnya saja, akan tetapi kulit dan Tujuan dari kegiatan ini adalah di-
bijinya. Pemanfaatan daging buah cempe- versifikasi produk olahan buah sehingga da-
dak hingga saat ini pun masih diolah secara pat menangani kelimpahan buah musiman
tradisional dengan memanfaatkan daging dan buah yang ditanam dipekarangan, serta
buah, kulit, bahkan bijinya. Bagian buah memperpanjang masa simpan buah teruta-
cempedak umumnya diolah dengan cara ma buah musiman sehingga dapat dikon-
digoreng dengan menggunakan tepung se- sumsi bukan pada musimnya.
perti mengolah pisang goreng (disebut
jumput-jumput). Bagian daging kulit buah 2. Kajian Litelatur
cempedak biasa diolah dengan cara fermen- Keripik cempedak berdasarkan SNI
tasi tradisional dengan menggunakan garam 01-0222-1987 diartikan sebagai makanan
(disebut mandai), sedangkan bijinya biasa yang dibuat dari daging buah cempedak
diolah dengan cara direbus atau digoreng yang masak, di potong/disayat, dan digo-
seperti mengolah biji nangka (beton) pada reng menggunakan minyak secara vakum
umumnya. Buah lain yang dibudidayakan dengan atau tanpa penambahan gula serta
di pekarangan rumah masyarakat di Desa bahan tambahan makanan yang diizinkan
Lingga diantaranya adalah nanas, pisang, untuk makanan. Standar mutu keripik cem-
pepaya, buah naga, dan mangga. Peng- pedak berdasarkan SNI yang akan dijadikan
olahan buah-buah tersebut oleh masyarakat patokan pada produk yang dihasilkan ada-
masih dilakukan secara sederhana dan tra- lah maksimal memiliki kadar air 26% dan
disional sehingga memiliki umur simpan lemak 25%.
Transfer Teknologi Pengolahan Buah menjadi Produk Keripik dan Permen Jelly
88
penerima manfaat secara langsung dan ke- olahan yang memiliki umur simpan lebih
lompok pengolah buah pada umumnya. lama membuat buah musiman dapat dikon-
Bahan baku utama yang digunakan sumsi pada waktu bukan musimnya. Produk
dalam pembuatan keripik buah adalah buah olahan tersebut dapat memberikan kelebih-
cempedak, sedangkan untuk pembuatan pe- an salah satunya adalah dapat dijual dengan
rmen jelly adalah buah cempedak, pisang, harga lebih tinggi ketika dijual bukan pada
nanas, mangga, buah naga, dan pepaya. Ba- musimnya.
han lain yang digunakan adalah gula pasir,
asam sitrat, agar-agar, dan plastik penge-
mas. Alat yang digunakan adalah penggo-
reng vakum, alat pembekuan (freezer), plas-
tik, wajan, baskon, saringan, kotak roti dan
plastik klip.
Metode pelaksanaan yang dilakukan
adalah dengan beberapa tahapan, seperti be-
rikut.
1) Sosialisasi materi dengan ceramah dan
diskusi dengan khalayak sasaran menge-
nai karakteristik buah, manfaat konsumsi Gambar 1. Sosialisasi Kegiatan (Diskusi
buah bagi kesehatan, dan teori pengolah- dan Ceramah)
an buah.
2) Pelatihan pengolahan buah menjadi keri- Jenis buah yang dipilih berdasarkan
pik buah. hasil diskusi untuk diolah menjadi keripik
3) Pelatihan pengolahan permen jelly. dengan metode penggorengan vakum ada-
4) Pelatihan pengemasan produk lah buah musiman, yaitu cempedak, se-
5) Penentuan karakteristik produk sebagai dangkan pengolahan permen jelly akan
penentu kualitas mutu. menggunakan jenis buah yang lebih beragam.
Permen jelly dibuat dengan menggunakan
C. HASIL DAN PEMBAHASAN jenis buah yang dibudidayakan di pekarang-
1. Sosialisasi dengan Ceramah dan Dis- an rumah sehingga hanya buah yang terse-
kusi dia saja yang akan diolah, yaitu cempedak,
Materi yang diberikan berupa tekno- nanas, pisang, mangga, pepaya, dan buah
logi pengolahan buah yang terdiri dari per- naga.
siapan bahan baku, pengolahan, pengemas- Penjelasan tentang keunggulan pro-
an, dan karakteristik produk. Kegiatan ini duk keripik buah dengan metode penggo-
memberikan peserta berupa hard copy ma- rengan vakum yang dihasilkan selain umur
teri yang diberikan sebagai bahan pengeta- simpan yang lebih panjang adalah nutrisi
huan dan pembelajaran. yang terkandung dalam buah dapat diperta-
Materi tentang pengolahan buah di- hankan karena suhu yang digunakan untuk
utamakan adalah memberikan pemahaman penggorengan rendah, dan penggunaan tek-
tentang alasan pengolahan buah. Terutama nik pra pengolahan dengan pembekuan
pada buah musiman yang apabila tidak di- dapat meminimalkan penyerapan lemak se-
olah hanya dapat dikonsumsi pada musim- hingga produk keripik yang dihasilkan ren-
nya tiba, akan tetapi dengan teknologi peng- dah lemak.
Buah Segar
Ukuran disesuaikan
potongannya Buah Segar
Discaler
Dijemur
Permen Jelly
Transfer Teknologi Pengolahan Buah menjadi Produk Keripik dan Permen Jelly
90
Transfer Teknologi Pengolahan Buah menjadi Produk Keripik dan Permen Jelly
92
kan oleh Codex Alimentarius Commission ses pengolahan permen jelly tidak mem-
(CAC) tahun 1999. butuhkan alat yang khusus sehingga lebih
mudah diterapkan oleh masyarakat. Peng-
gunaan alat yang membutuhkan sumber lis-
trik hanyalah blender sehingga dapat men-
jadi solusi ketika terjadinya pemadaman
listrik. Cara lain yang dapat dilakukan un-
tuk mengatasi pemadaman listrik adalah de-
ngan menampung buah dalam bentuk pasta
atau buah yang telah diblender untuk dibe-
kukan.
gunaan bahan baku dalam pembuatan per- rosier (1988), rentang kadar bahan padat
men jelly ditampilkan pada Tabel 2. terlarut optimum pada pembuatan permen
Perbedaan penggunaan air dipenga- jelly diatas 65%. Pernyataan tersebut juga
ruhi oleh karakteristik kandungan air buah. yang mempengaruhi penambahan gula se-
Buah yang mengandung kadar air tinggi hingga buah yang manis memerlukan gula
memerlukan penambahan air yang lebih lebih sedikit. Bahan padatan terlarut diindi-
rendah. Hal tersebut karena menurut Des- kasikan pada kondisi jumlah gula sehingga
rosier (1988) rentang kadar bahan padat ter- buah dengan kandungan gula rendah perlu
larut optimum pada pembuatan permen jelly penambahan gula yang lebih tinggi. Penam-
diatas 65%. Pernyataan tersebut juga yang bahan gula yang digunakan dalam pembuat-
mempengaruhi penambahan gula, sehingga an jelly dalam kegiatan ini minimal 40%.
buah yang manis memerlukan gula lebih Alasan tersebut karena menurut Buckle,
sedikit. Bahan padatan terlarut diindikasi- dkk. (1987), penambahan gula dengan kon-
kan pada kondisi jumlah gula, sehingga sentrasi yang tinggi atau paling sedikit 40%
buah dengan kandungan gula rendah perlu akan menyebabkan sebagian air tidak ter-
penambahan gula yang lebih tinggi. sedia untuk pertumbuhan mikroorganisme
dan aktivitas air dari bahan pangan menu-
run sehingga umur simpan lebih panjang.
Agar-agar digunakan sebagai bahan
pembentuk gel. Konsentrasi yang berlebih
dapat menyenakan pembentukan gel yang
cenderung getas atau tidak kenyal. Oleh se-
bab itu, konsentrasi agar-agar dibutuhkan
ketepatan untuk menghasilkan permen jelly
yang kenyal.
Penggunaan asam sitrat yang diguna-
Gambar 7. Pelatihan Pembuatan Permen kan dalam pembuatan permen jelly ini mak-
Jelly simal adalah 0,3% yang tregantung dari
tingkat keasaman buah. Buah yang asam
Penambahan gula yang digunakan memerlukan penambahan asam sitrat yang
dalam pembuatan jelly dalam kegiatan ini lebih rendah. Menurut Buckle, dkk. (1987)
minimal 40%. Alasan tersebut karena me- penambahan asam sitrat pada pembuatan
nurut Buckle, dkk. (1987), penambahan gula permen jelly umumnya adalah 0,2 hingga
dengan konsentrasi yang tinggi atau paling 0,3%.
sedikit 40% akan menyebabkan sebagian
air tidak tersedia untuk pertumbuhan mikro- c. Pengemasan
organisme dan aktivitas air dari bahan pa- Pengemasan yang digunakan terdiri
ngan menurun sehingga umur simpan lebih dari 2 kemasan, yaitu kemasan primer un-
panjang. tuk setiap permen jelly yang diberi label se-
Perbedaan penggunaan air dipenga- suai jenis buah, dan kemasan skunder per
ruhi oleh karakteristik kandungan air buah. 200g yang secara rata-rata terdiri dari 16-20
Buah yang mengandung kadar air tinggi buah permen jelly.
memerlukan penambahan air yang lebih
rendah. Hal tersebut karena menurut Des-
Transfer Teknologi Pengolahan Buah menjadi Produk Keripik dan Permen Jelly
94
Diamante, L. M., Shi, S., Hellmann, A., and Jumari., Yusmarini., Herawati, N. 2015.
Busch, J. 2015. ”Vacuum Frying Food: “Mutu Permen Jelly Buah Naga (Hylo-
Products, Process and Optimization”. cereus Polyrhizus) dengan Penam-
Internasional Food Research Journal, bahan Karagenan dan Guar Gam”.
22(1):15-22. Jom Faperta. 2(1).
Lestari, O.A., dan Dewi, Y.S.K. 2016. “Apli- SNI. 1987. Syarat Mutu Keripik Cempedak.
kasi Penggorengan Vakum untuk SNI. Jakarta.
Buah Etnik Artocarpus Integer se-
bagai Upaya Meningkatkan Citra SNI. 2008. Syarat Mutu Permen Jelly. SNI.
Pangan Lokal”. Prosiding Seminar Jakarta.
Nasional PIPT II 2016. Pontianak.
Siregar, M R., Harun., N., dan Yusmarini.
Lestari, O.A., dan Dewi, YS.K., Purwayan- 2016. “Pemanfaatan Buah Belimbing
tie, S. 2017. “Indeks Glikemik (IG) Manis (Averrhoa carambola L.) dan
dan Beban Glikemik (BG) Olahan Buah Nanas (Ananas comosus L) da-
Buah Etnik Kalimantan Barat Cem- lam Pembuatan Permen Jelly”. JOM
pedeak dengan Teknologi Penggo- Faperta. 3(1).
reng Vakum”. Prosiding Seminar
Nasional PIPT III 2017. Pontianak. Suprana, Y A. 2012. “Pembuatan Keripik
Pepaya Menggunakan Metode Peng-
Maadyrad, a., Tarzi B G., Bassiri, A., dan gorengan Vacuum dengan Variabel
Bamenimoghadam, M. 2011. “Process Suhu dan Waktu”. Tugas Akhir. Se-
Optimization in Vacuum Frying of marang: Universitas Dipenogoro.
Kiwi Slices Using Response Surface
Methodology”. Journal of Food Bio- Widya, D E. 2012. Pengaruh Waktu dan
sciences and Technology. 1:33-40. Suhu pada Pembuatan Keripik Nanas
dengan Vaccum Frying. Tugas Akhir
Maity, T., Bawa, A S., Raju, P S. 2014. Semarang: Universitas Dipenogoro.
“Effect of Vacuum Frying on Changes
in Quality Attributes of Jackfruit (Ar- Wijana, S., Mulyadi, A F., Dyan, T., Sep-
tocarpus heterophyllus) Bulb Slices”. tivirta T.D.T. 2014. “Pembuatan Per-
International Journal of Food men Jelly dari Buah Nanas (Ananas
Sciences. Article ID 752047. Comoius L) Subgrade (Kajian Kon-
sentrasi Karagenan dan Gelatin”. Skrip-
Maulana, F. 2011. “Pendugaan Umur Sim- si. Malang: Fakultas Pertanian Uni-
pan Keripik Salak”. Skripsi. Bogor: versitas Brawijaya.
Institut Pertanian Bogor.
Transfer Teknologi Pengolahan Buah menjadi Produk Keripik dan Permen Jelly