Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN TUMOR LIDAH DI RUANG


AD-DHUHA RSUD HAJI MAKASSAR

OLEH :

NUR LINDA

14420211005

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021
No.RM : 28 62 85

Tanggal : 19 Oktober 2021

Tempat : RSUD Haji Makassar

A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. A

Umur : 59 Tahun

Tempat/Tanggal lahir : Makassar, 01 Juli 1962

Jenis kelamin : Laki-laki


Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Suku : Makassar
Pekerjaan : Petani

Ruangan : Ad-dhuha

Alamat : Jl. Labba batu, Gowa


Golongan darah :-

Tanggal MRS : 19-10-2021

Sumber info : Keluarga dan Pasien

2. Penanggung Jawab/Pengantar

Nama : Ny.S
Umur : 40 Tahun

Pendidikan terakhir :-

Pekerjaan :-
Hub. Dengan pasien : Anak
Alamat : Jl. Labba batu, Gowa

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

1. Keluhan utama : Pasien mengatakan lidahnya terasa nyeri


2. Alasan MRS : pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
lidah, bengkak dan disertai luka pada lidah yang dirasakan
sejak ±6 bulan yang lalu.
3. Riwayat Penyakit : ISK & Maag

a. Provokatif : Nyeri timbul saat makan

b. Quality : Nyeri seperti Tertusuk-tusuk

c. Region : Nyeri hilang timbul

d. Severity : Skala nyeri 5

e. Timing : Waktu timbul nyerinya ±30 menit

4. Data Medik

a. Dikirim oleh : UGD

b. Diagnosa medik

1) Saat masuk : Tumor Lidah

2) Saat pengkajian : Tumor Lidah

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

1. Penyakit yang pernah dialami

a. Saat kecil/kanak-kanak : Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah sakit


parah
b. Penyebab :-
c. Riwayat perawatan : pasien mengatakan belum pernah dirawat di
rumah sakit sebelumnya, hanya berobat jalan
melalui puskesmas.
2. Riwayat alergi : Tidak ada
3. Riwayat Imunisasi :-
4. Lain-lain :-
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Genogram:

: Laki-laki : Garis Keturunan

: Perempuan …. : Tinggal bersama

: Pasien : Meninggal

: Garis Pernikahan

G1 : Generasi pertama merupakan kakek dan nenek pasien, dan ayah pasien telah lama
meninggal karena usia tua

G2 : generasi kedua merupakan ayah dan ibu pasien, kedua juga telah meninggal karena
usia tua.

G3 : Pasien berada digenerasi ke 3. Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.


Pasien mengatakan saudaranya tidak memiliki riwayat penyakit.
V. RIWAYAT PSIKO - SOSIO - SPIRITUAL

1. Pola koping : Pasien tampak sabar dalam menghadapi


penyakitnya.

2. Harapan pasien terhadap : Pasien berharap agar bisa lekas sembuh, sehingga
dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.

3. Faktor stres : pasien merasa cemas terhadap penyakitnya


4. Pengetahuan pasien tentang penyakitnya: Pasien mengatakan memahami
tentang penyakitnya namun tidak mengetahui
komplikasi dari penyakit tersebut
5. Adaptasi : Pasien mengatakan dapat
beradaptasidengan lingkungan RS.
6. Hubungan dengan anggota: Suami pasien mengatakan hubungan istri dengan
dirinya serta anggota keluarga yang lain sangat baik.
7. Hubungan dengan masyarakat: Istri pasien mengatakan hubungan pasien dengan
tetangga dan masyarakat di sekitar tempat tinggal
mereka sangat baik.

8. Perhatian terhadap orang lain : Pasien merespon baik orang yg berada di sekitar
pasien

9. Aktivitas sosial : Selama dirawat pasien tidak dapat melakukan


aktivitas sosial.

10. Bahasa yang sering digunakan : Saat dilakukan pengkajian pasien dan keluarga
menggunakan Bahasa Indonesia

11. Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan disekitar tempat tidur


pasien tampak bersih dan aman.

12. Kegiatan keagamaan/ibadah : Selama di rawat pasien tidak melakukan ibadah

13. Keyakinan tentang kesehatan : Pasien yakin dirinya dapat sembuh.dan penyakit
datang dari ALLAH dan semua ada obatnya
VI. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Makan

a. Sebelum MRS : Pasien mengatakan pasien makan 3× sehari,


Dan porsi di habiskan

b. Setelah MRS : Keluarga pasien mengatakan pasien makan


3× sehari, dan mengatakan nafsu makannya
menurun, porsi makan tidak dihabiskan,
menghabiskan ½ porsi dari 1 porsi yang
disajikan, tampak ada sisa makanan di piring,
lidahnya terasa nyeri saatr makan.
2. Minum

a. Sebelum MRS : Pasien mengatakan bisanya minum 6-8 gelas


/hari dengan jenis air putih

b. Setelah MRS : Pasien minum air putih ½ aqua botol yang


besar atau sekitar ± 800-1000 cc/hari.
3. Tidur

a. Sebelum MRS : Pola tidur pasien sangat baik, pasien tidak


memiliki gangguan tidur atau penyulit tidur,
lama tidur pasien 7-8 jam /hari
b. Setelah MRS : Pola tidur pasien tidak menentu/hari, kadang-
kadang bisa terbangun

4. Eliminasi fekal / BAB

a. Sebelum MRS : Pasien mengatakan BABnya lancar 1 ×/hari,


dengan warna kuning kecoklatan,bau khasdan
konsistensinya lunak.
b. Setelah MRS : Pasien BAB 1 x/2 hari, dengan warna kuning
kecoklatan, bau khas, dan konsistensinya
lunak.
5. Eliminasi urin / BAK

a. Sebelum MRS : Pasien mengatakan BAK 4-5 x/hari,


warna kuning jernih, pasien
mengatakan tidak ada keluhan pada
saat buang air kecil.
b. Setelah MRS : Pasien mengatakan sering BAK
lancer dan tidak ada gangguan.

6. Aktivitas dan latihan

a. Sebelum MRS : Sebelum pasien masuk rumah sakit,


pasien melakukan aktivitasnya secara
mandiri dan aktif di masyarakat.
b. Setelah MRS : Pasien lebih sering berdiam diri
karena lidahnya yang terasa nyeri
membuat pasien jarang berbicara.
7. Personal hygiene

a. Sebelum MRS : Pasien bisanya mandi 3x/hari,


mengosok gigi 3 x/hari pada saat
mandi dan mencuci rambut 1 x/hari.
b. Setelah MRS : Pasien tidak dapat secara mandiri
untuk mandi, biasanya pasien hanya di
lap menggunakan tisu basah atau air
sabun 2 x/hari, yaitu pagi dan sore hari.
V. PEMERIKSAAN FISIK
Hari : Selasa Tanggal : 19 Oktober 2021 Jam : 14.00 WITA
1. Keadaan umum
BB :-
Kelemahan : Klien tampak lemah
Vital Sign
 TD : 112/61 mmHg
 N : 50 x/menit
 S : 36.70C
 P : 20 x/menit
 SPO2 : 99 %
2. Pemeriksaan Head to Toe
a. Kulit/Integumen
Inspeksi :
- Kulit tampak berwarna cokelat
- Kulit tampak kering
- Tidak terdapat lesi
Palpasi :
- Tidak teraba adanya pembengkakan
- Turgor kulit tidak buruk
b. Kepala dan Rambut
Inspeksi :
- Kepala klien berbentuk bulat
- Rambut berwarna hitam
- Wajah tampak meringis
Palpasi :
- Tidak ada benjolan/massa
- Tidak ada nyeri tekan
c. Kuku
Inspeksi :
- Kuku tampak bersih
- Tidak tampak kelainan
Palpasi :
- CRT < 2 detik
d. Mata/Penglihatan
Inspeksi :
- Simetris antara kiri dan kanan
- Konjungtiva tampak anemis
- Sklera tampak putih
- Refleks pupil normal dan isokor
- Gerakan bola mata baik
Palpasi :
- Tidak teraba massa disekitar mata
- Tidak ada peningkatan TIO
e. Hidung
Inspeksi :
- Tampak simetris antara kiri dan kanan
- Tidak terdapat sekret di jalan napas
Palpasi :
- Tidak terdapat massa
- Tidak ada nyeri tekan
f. Telinga/Pendengaran
Inspeksi :
- Tampak simetris kiri dan kanan
- Tidak tampak adanya luka
- Telinga tampak bersih
- Klien dapat mendengar dengan baik
Palpasi :
- Tidak terdapat masa
- Tidak ada nyeri tekan

g. Mulut dan Gigi


Inspeksi :
- Bibir tampak kering
- Terdapat benjolan pada lidah
- Terdapat bercak putih
- Mulut tampak kering
- Mukosa mulut kering
- Terdapat gangguan menelan
h. Leher
Inspeksi :
- Tidak ada pembengkakan
- Tidak ada peningkatan vena jugularis
Palpasi :
- Tidak teraba adanya massa
- Tidak ada nyeri tekan
i. Dada
Inspeksi :
- Bentuk dada normal chest
- Pengembangan dada kiri dan kanan simetris
- Tidak ada penggunaan otot bantu napas
- P = 20 x/menit
Palpasi :
- Tidak terdapat adanya nyeri tekan
- Ekspansi dada kiri dan kanan normal
- Tidak ada massa/benjolan
Perkusi : terdapat bunyi sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Tidak ada bunyi napas tambahan
j. Abdomen
Inspeksi :
- Bentuk perut simetris
- Tidak tampak asites
- Tidak tampak adanya pembengkakan
Auskultasi : bising usus 7 x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdapat bunyi timpani
k. Genetalia dan Perineum : Terpasang selang kateter
l. Ekstremitas Atas dan Bawah
1) Ekstremitas Atas
Inspeksi :
- Terpasang infus pada tangan kiri
- Tidak tampak adanya pembengkakan atau luka
Palpasi : tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan
2) Ekstremitas bawah
Inspeksi :
- Terdapat balutan luka operasi pada kaki kanan bagian paha
- Pasien tampak tidak menggerakkan kaki kanan untuk
menghindari adanya nyeri
- Terdapat selang drain
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada kaki bagian kanan
Kekuatan otot :
5 5
2 5
3. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan 19 Oktober 2021
VII.Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
WBC 11.01 + 103/mm3 4,00 - 10,00
ssNEUTH 7.55 + 103/mm3 2,00 - 7,50
LYMH 1.96 103/mm3 1,00 – 4,00
Mono 0.55 103/mm3 0,20 – 1,00
EO 0.87+ 103/mm3 0,00 – 0,50
BASO 0.08 103/mm3 0,00 – 0,20
IG 0.03 103/mm3 0,00 – 7,00
NEUTH% 68.6 + % 50,0 – 70,0
LYMH% 17.8 - % 25,0 – 40,0
Mono% 5.0 % 2,0 – 8,0
EO% 7.9 + % 2.0 – 4,0
BASO% 0.7 % 0,0 – 1,0
IG% 0.3 % 0,0 – 7,2
RBC 5.02 106/mm3 4.00/5.00
HGB 15.7 gr/dl 12,0 – 16,0
HCT 43.2 % 36,0 – 48,0
MCV 86.1 fL 84,0 – 96,0
MCH 31.3 + pg 28,0 – 34,0
MCHC 36.3 g/dl 32,0 – 36,0
RDW-SD 37.6 - fL 39,0 – 52,0
RDW-CV 11.7 % 11,0 – 14,5
PLT 228 103/mm3 150 – 450
PDW 9.6 - fL 11,0 – 18,0
MPV 9.6 fL 7,4 – 10,4
P-LCR 21.0 % 13,0 – 43, 0)
PCT 0.22 % 0,15 – 0,50

a. Pemeriksaan Lab, 21 september 2021

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan

Kimia Darah

SGOT 15 L: <37 P: U/L


<31

SGPT 15 L: <42 P: U/L


<32

4. Penatalaksanaan Medis
a. Cefriaxone 1 gr /12 jam IV

b. Ranitidine 1A /12 jam IV


c. Ketorolac 1A /8 jam IV

d. dexamethasone 1A /8 jam IV

e. Ambroxol 1 tab 3x1 Oral

B. KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


1. Pasien mengatatakan nyeri pada 1. TTV:
lidah TD: 112/61 mmHg
2. Keluarga pasien mengatakan N: 50 x/menit
pasien sulit makan dikarenakan S: 36,70 C
benjolan yang ada pada lidah P: 20 x/menit
terasa nyeri SPO₂: 99%
3. Pasien mengatakan sulit tertidur 2. Pemeriksaan pada lidah: terdapat
pada malam hari massa berbenjol, benjol rapuh,
4. Keluarga pasien mengatakan mudah berdarah.
pasien tidak bisa berbicara karena 3. Klien tampak meringis apabila
nyeri pada lidahnya menelan
4. Klien tampak gelisah
5. Klien nampak tidak mampu
berbicara
6. Provokatif: nyeri timbul saat
makan
7. Quality: nyeri seperti tertusuk-
tusuk
8. Region: nyeri hilang timbul
9. Severity: Skala nyeri 5
10. Timing: waktu timbul nyerinya
±30 menit
C. ANALISA DATA

Data Fokus Etiologi Problem


DS: Faktor penyebab Nyeri Kronis
1. Pasien mengatatakan (Cedera, patologik,
nyeri pada lidah peningkatan beban)
2. Keluarga pasien ↓
mengatakan pasien Tumor
sulit makan ↓
dikarenakan benjolan Nyeri
yang ada pada lidah
terasa nyeri
DO:
1. Pemeriksaan pada
lidah: terdapat massa
berbenjol, benjol
rapuh, mudah
berdarah.

a. Provokatif: nyeri
timbul saat
makan

b. Quality: nyeri
seperti tertusuk-
tusuk

c. Region: nyeri
hilang timbul

d. Severity: Skala
nyeri 5

e. Timing: waktu
timbul nyerinya
±30 menit

2. Klien tampak
meringis apabila
menelan

3. Klien tampak gelisah


Faktor Resiko: Faktor penyebab Resiko Infeksi
(Cedera, patologik,
1. Peningkatan paparan peningkatan beban)
organisme pathogen ↓
lingkungan Tumor
2. Ketidakekuatan ↓
pertahanan tubuh Tumbuh terus menerus
sekunder: ↓
Imununosupresi Merusak sel normal

Gangguan metabolisme

Asam laktat meningkat
dan pH menurun

Mempengaruhi
immunosupieser

Resiko Infeksi

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Kronis b.d Infiltrasi Tumor


2. Resiko Infeksi
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Nyeri kronis
Setelah diberikan asuhan Manajemen nyeri
berhubungan dengan
keperawatan selama. 1x24
infiltrasi tumor Observasi
jam, di harapkan tingkat
nyeri menurun dengan 1. Identifikasi lokasi,
kriteria hasil : karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri
intensitasi nyeri
menurun
2. Indentifikasi skala
2. Sikap protektif
nyeri
menurun
3. Identifikasi respon
3. Meringis menurun
nyeri non verbal
4. Gelisah menurun
4. Identifikasi faktor
5. Kesulitan tidur yang memperberat
menurun dan memperingan
nyeri

5. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah di berikan

6. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik

1. Berikan teknik non


farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri (mis. Tens,
hipnosis,
akupresure, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)

2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)

Edukasi

1. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian analgetik

2 Resiko infeksi
Setelah diberikan asuhan Pencegahan infeksi
keperawatan selama 1x24
jam, di harapkan tingkat
infeksi menurun dengan Observasi
kriteria hasil :
1. Monitor tanda dan

1. Nyeri menurun gejala infeksi lokal


dan sistemik
2. Kadar sel darah
putih membaik Edukasi

1. Jelaskan tanda dan


gejala infeksi

2. Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka
operasi

3. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi

4. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa
No Tgl / Jam Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Nyeri Kronis 20/10/2021
Jam 12.00 1. Memonitor skala, S:
karakteristik, durasi, Pasien masih mengeluh
frekuensi, kualitas dan nyeri pada lidahnya.
intensitas nyeri.
Hasil: O:
- Provokatif: nyeri
timbul saat makan 1. Provokatif: nyeri
- Quality: nyeri timbul saat makan
seperti tertusuk- 2. Quality: nyeri
tusuk seperti tertusuk-
- Region: nyeri tusuk
hilang timbul 3. Region: nyeri
- Severity: Skala hilang timbul
nyeri 5 4. Severity: Skala
- Timing: waktu nyeri 5
timbul nyerinya 5. Timing: waktu
±30 menit timbul nyerinya ±30
2. Identifikasi respon menit
non verbal 6. TTV:
Hasil: - TD: 139/98
Klien tampak mmHg
meringis apabila - N: 63x/m
menelan dan berbicara - P: 22x/m
3. Memonitor TTV - S: 36 C
Hasil: 7. Klien tampak
TTV: meringis apabila
- TD: 139/98 menelan dan
mmHg berbicara
- N: 63x/m
- P: 22x/m
A:
- S: 36 C
Masalah belum teratasi
Jam 13:20 4. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam.
P:
Hasil:
Lanjutkan Intervensi
Pasien bisa
melakukan teknik
relaksasi napas dalam 1. Kontrol lingkungan

5. Mengedukasi tentang yang memperberat

penyebab , periode, rasa nyeri (mis.

dan pemicu nyeri. Suhu ruangan,

Hasil: pencahayaan,

Pasien mengerti kebisingan)

dengan apa yang


dijelaskan perawat
6. Pemberian obat
Hasil:
- Ketorolac
1 amp /8 jam
IV

2. Resiko Infeksi 21/10/2021

Jam 10:00 Pencegahan infeksi S:


WITA
1. Memonitor tanda dan 1. Klien mengatakan
gejala infeksi lokal kurang nafsu makan.
dan sistemik.
2. Keluarga klien
Hasil: mengatakan klien
hanya menghabiskan
Pemeriksaan pada
setengah porsi
lidah:
makanan.
- Terdapat massa
berbenjol.
O:
- Terdapat luka dan
mudah berdarah. 1. Pemeriksaan pada
lidah:
- Lidah tampak
tidak bisa bergerak - Terdapat massa
dengan bebas berbenjol.

- Tampak bercak - Terdapat luka


putih dan mudah
berdarah.
2. Menjelaskan tanda dan
gejala infeks. - Lidah tampak
tidak bisa
Hasil:
bergerak dengan
Klien dan keluarga bebas
tampak mengerti
Jam: 12:00 - Tampak bercak
dengan penjelasan
putih
perawat
2. Klien dan keluarga
3. Menganjurkan
tampak mengerti
meningkatkan asupan
dengan penjelasan
nutrisi.
perawat
Hasil:
3. Klien tampak
- Klien tampak meringis apabila
meringis apabila menelan
menelan. 4. Bibir tampak kering
dan pucat
- Klien mengatakan
kurang nafsu 5. Mukosa mulut
makan. kering

- Keluarga klien A:
mengatakan klien
Resiko Infeksi
hanya
menghabiskan P:
setengah porsi
Pencegahan infeksi
makanan
1. Monitor tanda dan
5. Menganjurkan
gejala infeksi lokal
meningkatkan asupan
dan sistemik
cairan.
2. Jelaskan tanda dan
Hasil:
gejala infeksi
- Klien tampak
3. Ajarkan cara
meringis apabila
memeriksa kondisi
menelan
luka atau luka
- Bibir tampak operasi
kering dan pucat
4. Anjurkan
- Mukosa mulut meningkatkan
tampak kering asupan nutrisi

5. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan

3. Nyeri Kronis 21/10/2021


Jam 14:00 1. Memonitor skala, S:
karakteristik, durasi, Pasien masih mengeluh
frekuensi, kualitas dan nyeri pada lidahnya.
intensitas nyeri.
Hasil: O:
- Provokatif: nyeri
timbul saat makan 1. Provokatif: nyeri
- Quality: nyeri timbul saat makan
seperti tertusuk- 2. Quality: nyeri
tusuk seperti tertusuk-
- Region: nyeri tusuk
hilang timbul 3. Region: nyeri
- Severity: Skala hilang timbul
nyeri 5 4. Severity: Skala
- Timing: waktu nyeri 6
timbul nyerinya 5. Timing: waktu
±30 menit timbul nyerinya ±30
3. Identifikasi respon menit
non verbal 6. TTV:
Hasil: - TD: 130/80
Klien tampak mmHg
meringis apabila - N: 80x/m
menelan dan berbicara - P: 20x/m
4. Memonitor TTV - S: 36,4 C
Hasil: 7. Klien tampak
TTV: meringis apabila
- TD: 130/80 menelan dan
mmHg berbicara
- N: 80x/m
- P: 20x/m
- S: 36,4 C
A:
5. Mengajarkan teknik
Jam 16:00 relaksasi nafas dalam. Masalah belum teratasi
Hasil:
Pasien bisa P:
melakukan teknik Pertahankan Intervensi
relaksasi napas dalam
1. Identifikasi lokasi,
6. Mengedukasi tentang
karakteristik, durasi,
penyebab , periode,
frekuensi, kualitas,
dan pemicu nyeri.
intensitasi nyeri
Hasil:
Pasien mengerti 2. Indentifikasi skala

dengan apa yang nyeri

dijelaskan perawat
3. Identifikasi respon
7. Pemberian obat
nyeri non verbal
Hasil:
Ketorolac 1 amp/8 jam 4. Identifikasi faktor

IV yang memperberat
dan memperingan
nyeri

5. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah di berikan

6. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik

7. Berikan teknik non


farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri

8. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

9. Kolaborasi
pemberian analgetik

4. Resiko Infeksi 21/10/2021


Jam 19:00
Pencegahan infeksi
S:
- Memonitor tanda
1. Klien mengatakan
dan gejala infeksi
kurang nafsu makan.
lokal dan sistemik.
2. Keluarga klien
Hasil:
mengatakan klien
Pemeriksaan pada hanya menghabiskan
lidah: setengah porsi
makanan.
- Terdapat massa
berbenjol.

- Terdapat luka dan O:


mudah berdarah.
1. Pemeriksaan pada
- Lidah tampak lidah:
tidak bisa bergerak
- Terdapat massa
dengan bebas
berbenjol.
- Tampak bercak
- Terdapat luka
putih
dan mudah
- Menjelaskan tanda berdarah.
dan gejala infeks.
- Lidah tampak
Hasil: tidak bisa
bergerak dengan
Klien dan keluarga
bebas
tampak mengerti
dengan penjelasan - Tampak bercak
perawat putih

- Menganjurkan 2. Klien dan keluarga


meningkatkan tampak mengerti
asupan nutrisi. dengan penjelasan
perawat
Hasil:
3. Klien tampak
- Klien tampak
meringis apabila
meringis apabila
menelan
menelan.
4. Bibir tampak kering
- Klien mengatakan
dan pucat
kurang nafsu
makan. 5. Mukosa mulut
kering
- Keluarga klien
mengatakan klien
hanya
menghabiskan
setengah porsi
makanan

- Menganjurkan
meningkatkan
asupan cairan.
Hasil:

- Klien tampak
meringis apabila
menelan

- Bibir tampak
kering dan pucat

- Mukosa mulut
tampak kering

- Klien minum air


putih ½ aqua
botol yang besar
atau sekitar
± 800-1000
cc/hari.

5. Nyeri Kronis 22/10/2021


Jam 10:00 1. Memonitor skala, S:
karakteristik, durasi, Pasien masih mengeluh
frekuensi, kualitas dan nyeri pada lidahnya.
intensitas nyeri.
Hasil: O:
- Provokatif: nyeri
timbul saat makan 1. Provokatif: nyeri
- Quality: nyeri timbul saat makan
seperti tertusuk- 2. Quality: nyeri
tusuk seperti tertusuk-
- Region: nyeri tusuk
hilang timbul 3. Region: nyeri
- Severity: Skala hilang timbul
nyeri 5 4. Severity: Skala
- Timing: waktu nyeri 5
timbul nyerinya 5. Timing: waktu
±30 menit timbul nyerinya ±30
2. Identifikasi respon menit
non verbal 6. TTV:
Hasil: - TD: 130/80
Klien tampak mmHg
meringis apabila - N: 80x/m
menelan dan berbicara - P: 20x/m
3. Memonitor TTV - S: 36,4 C
Hasil: 7. Klien tampak
TTV: meringis apabila
- TD:120/76 mmHg menelan dan
- N: 78x/m berbicara
- P: 20x/m
A:
- S: 36,2 C
Masalah belum teratasi
4. Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam.
P:
Hasil:
Pertahankan Intervensi
Pasien bisa
1. Identifikasi lokasi,
melakukan teknik
karakteristik, durasi,
relaksasi napas dalam
frekuensi, kualitas,
5. Mengedukasi tentang
intensitasi nyeri
penyebab , periode,
2. Indentifikasi skala
dan pemicu nyeri.
nyeri
Hasil:
3. Identifikasi respon
Pasien mengerti
dengan apa yang nyeri non verbal
dijelaskan perawat 4. Identifikasi faktor
6. Pemberian obat yang memperberat
Hasil: dan memperingan
Ketorolac 1 amp/8 nyeri
jam IV 5. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah di berikan
6. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
7. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
8. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
9. Kolaborasi
pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai