Oleh:
KELOMPOK V
Nur Linda 14420211005 Rita Anryani 14420211059
Devi Fitriani 14420211013 Sri Mawarni 14420211063
Anisa Adriyati 14420211035 Nurul Hikma Yuliana 14420211065
Khaerunnisa Muin 14420211051 Annisa Damayanti 14420211066
Sandi Kurniawan 14420211073 Syahrul Rasyidin 14420211069
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
ABSTRAK
A. Latar Belakang
1. Latar belakang pemilihan jurnal
Latar belakang dalam pemilihan jurnal ini yaitu untuk melihat perbandingan
sebelum diberikan terapi dan setelah diberikan therapi dengan pasien isolasi
sosial.
2. Latar belakang penelitian dalam jurnal
Berdasarkan bahwa perilaku yang sering muncul pada
klien skizofrenia adalah kurangnya motivasi (81%), sosial isolasi (72%),
perilaku makan dan tidur yang buruk (72%),
kesulitan menyelesaikan tugas (72%), kesulitan mengatur
keuangan (72%), penampilan yang tidak rapi dan bersih
(64%), lupa melakukan sesuatu ( 64%), kurang perhatian dari orang lain (56%),
dan tidak rutin minum obat (40%). Isolasi sosial mengacu pada tidak adanya
objektif atau kurangnya kontak dan interaksi antara seseorang dan jaringan
sosial. Isolasi sosial sebagai gejala negatif pada skizofrenia digunakan pasien
untuk menghindari orang lain agar pengalaman tidak menyenangkan dalam
berhubungan dengan orang lain tidak terulang kembali. Withdrawal digunakan
pasien untuk menghindari orang lain agar pengalaman tidak menyenangkan
dalam berhubungan dengan orang lain tidak terulang kembali. Dengan demikian
isolasi sosial adalah kegagalan individu untuk berinteraksi dengan orang lain
sebagai akibat dari pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai ancaman
bagi individu tersebut. Perilaku yang sering ditampilkan oleh klien isolasi sosial
adalah menunjukkan penarikan diri, tidak komunikatif, berusaha menyendiri,
tenang dengan pikiran dan diri sendiri, tidak ada kontak mata, kesedihan, kasih
sayang yang tumpul, perilaku bermusuhan, mengungkapkan perasaan kesepian
atau ditolak, kesulitan membangun.
menghindari orang lain dan mengungkapkan perasaan
tidak dipahami oleh orang lain9,10. Isolasi sosial yang dirasakan, yang dikenal
lebih sehari-hari sebagai kesepian, ditandai dalam penyelidikan ilmiah awal
sebagai "stres kronis tanpa fitur penebusan". Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa rasa sakit sosial dari kesepian berkembang sebagai sinyal bahwa koneksi
seseorang
dengan orang lain melemah dan untuk memotivasi perbaikan dan pemeliharaan
koneksi dengan orang lain yang dibutuhkan untuk kesehatan dan kesejahteraan
kita dan untuk kelangsungan hidup gen kita.
Pasien dengan masalah kurang memiliki keterampilan sosial, tidak dapat
berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, mengalami kesulitan dalam
berteman, mampu memecahkan masalah, mencari dan mempertahankan
pekerjaan, yang menjadi alasan mereka mengisolasi diri dari masyarakat.
Keterampilan sosial yang buruk terkait erat dengan kekambuhan penyakit dan
kembalinya pasien ke
rumah sakit, ini telah dilaporkan sebagai faktor penting yang
mempengaruhi prognosis. Program pelatihan keterampilan sosial dapat
membantu mereka kembali ke masyarakat. Pelatihan ini terbukti efektif dalam
meningkatkan kemampuan beradaptasi sosial, mengurangi gejala psikiatri,
sehingga mengurangi tingkat rawat inap kembali, selain meningkatkan harga
diri pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan review jurnal
Untuk menentukan apakah terapi kegiatan kelompok sosial memiliki pengaruh
yang efektif untuk pasien dengan isolasi sosial
2. Tujuan penelitian dalam jurnal
Tujuan dari penelitian dalam jurnal ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi
aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan berinteraksi dengan klien
skizofrenia.
C. Metode
Diskusi
Analisa Jurnal
1. Kelebihan
Jek Amidos Pardede, Arya Ramadia ini memberikan informasi kepada tenaga
medis dan keluarga serta masyarakat Haiti bagaimana pentingnya bersosialisasi
dengan orang lain dan dampak Terhadap diri dengan berinteraksi erhadap orang
lain.
E. Implikasi Keperawatan
Kemampuan berinteraksi dengan pasien Skizofrenia melalui terapi kegiatan
kelompok sosialisasi isolasi sosial yang dirasakan, yang dikenal lebih sehari-hari
sebagai kesepian. Pemeliharaan koneksi dengan orang lain yang dibutuhkan untuk
kesehatan dan kesejahteraan kita dan untuk kelangsungan hidup
F. Aplikasi di rumah sakit
Lokasi untuk menerima perawatan Haiti di ruangan dan secara berkelompok pasien
dilatih untuk berinteraksi sosial dengan Mengenal orang lain, mengobrol,
mengungkapkan perasaannya kepada orang lain.
G. Hambatan dan solusi aplikasi jurnal
1. Hambatan
Dalam penelitian ini, dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Medan menemukan bahwa
pada tahun 2020 sebanyak 13.065 orang menderita skizofrenia. Hasil
wawancara dan observasi selama Group Activity Therapy hingga 4 sesi dengan
9 pasien skizofrenia. Pasien skizofrenia yang mengikuti Group Activity Therapy
tampak senang mengikuti Group Activity Therapy dan mampu mengikuti
kegiatan tersebut. Selama Group Activity Therapy terjalin kerjasama yang baik
antar pasien. Namun masih ada 2 pasien yang memberikan sikap pasif, tampak
diam, dan kurang senang dengan kegiatan Group Activity Therapy. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan Group Activity Therapy masih belum optimal,
membuat pasien tersebut kurang bersosialisasi dengan kelompok atau pasien
lain dan kurang berinteraksi dengan kelompok dan pasien lain.
2. Solusi
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi Aktivitas kelompok memberikan
Basil yang bags until pasien dengan masalah isolasi sosial, dimasa depan
penelitia harus lebih optimal agar seluruh responden yang dilibatkan dapat ikut
merasakan dan menerapkan tidakan dan ekspresi ketika berinteraksi dengan
orang lain.
H. Kesimpulan
International Council of Nurses (ICN) mendefinisikan keperawatan sebagai promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit, cacat dan sekarat (ICN,
2001). Pelajaran ini memberikan Basil yang baik until penanganan pada pasien
dengan isolasi sosial, Haiti hal yang tepat dengan memberikan terapi Aktivitas
kelompok dengan mengajarkan cara untuk berkenalan dan hal positive apa saja
yang didapatkan ketika berinteraksi dengan orang lain.