Bab Iii - 3
Bab Iii - 3
METODE PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan
yang diperlukan dibutuhkan metode yang relevan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan (Sugiyono,2016:1)
61
3.1.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan pobjek yang akan diteliti, yang dianalisis dan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal yang objektif, valid, dan
Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai
verifikatif, dimana dalam penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan juga
factual, dan akurat mengenai fakta-fakta hubungan antara variabel yang diteliti.
berikut:
62
Sedangkan metode verifikatif menurut Moch Nazir (2011:91) adalah
sebagai berikut:
Hasil penelitian ini merupakan pengujian dari teori atau hipotesis melalui
menjelaskan hubungan secara kausal antara variabel, dimana hasil yang akan
Dalam metode ini akan diamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang
berkaitan erat dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh data primer
dalam penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses dengan teori-teori yang
telah dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang aka
diteliti, dan dari gambaran objek tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai
Kompetensi dan Due Professional Care terhadap kualitas audit pada Kantor
pada Kantor Akuntan Publik (KAP); rumusan masalah yang kedua yakni
masalah ketiga yakni mengetahui bagaimana Due Professional Care pada Kantor
63
Akuntan Publik (KAP) di Bandung; rumusan masalah keempat bagaimana
terstruktur, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dari hipotesis yang diajukan
sedang diteliti. Dalam penelitian ini sesuai dengan judul Skripsi “Pengaruh
64
Independensi
(X1)
(X2) (Y)
(X3)
Gambar 3.1
Model Penelitian
Kompetensi (X2), dan Due Professional Care (X3) dan Variabel Dependen dalam
penelitian ini adalah Kualitas Audit (Y), maka hubungan dari variabel-variabel
Y = (X1.X2.X3)
65
Dimana :
X1 = Independensi
X2 = Kompetensi
Y = Kompetensi
= Fungsi
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer,
berikut:
66
3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
tidak menimbulkan pengertian yang berarti ganda. Definisi variabel juga memberi
kedalam bentuk variabel, kemudian menentukan jenis dan indicator dari variabel-
sebagai berikut :
“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
Kompetensi, dan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit”, maka penulis
yaitu:
67
(Sugiyono, 2016:39) yang menjadi variabel independen (variabel bebas)
a. Independensi (X1)
b. Kompetensi (X2)
adalah :
1. Independensi (X1)
2. Kompetensi (X2)
Agar lebih mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian yang akan
digunakan, maka penulis menjabarkannya ke dalam operasionalisasi variabel yang
dapat dilihat berikut ini :
68
Tabel 3.1
Operasional Variabel
69
c. Bebas dari upaya 12-13
manajerial
perusahaan untuk
menetapkan
kegiatan apa saja
yang aka diperiksa
d. Bebas dari 14-16
kepentingan
pribadi maupun
pihak-pihak lain
yang dapat
membatasi
kegiatan
pemeriksaan
70
Tabel 3.2
Operasional Variabel
71
Tabel 3.3
Operasional Variabel
72
Tabel 3.4
Operasional Variabel
73
Berdasarkan
Hasil Audit :
Sumber : SPAP
(2011 : 150)
74
Berdasarkan definisi diatas, dapat dikatakan bahwa populasi bukan hanya
orang, melainkan juga objek atau benda-benda alam lain. Populasi bukan hanya
sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut,
Dilihat dari uraian diatas, maka yang menjadi sasaran populasi dalam
penelitian ini dapat dilihat pada bentuk table 3.5 sebagai berikut :
Tabel 3.5
Daftar kantor Akuntan Publik yang terdaftar di IAPI
75
8. KAP EKASMANI, KEP- Wastu Kencana
BUSTAMAN & REKAN 021/KM.5/2005 No.5
(CABANG)
9. KAP DRS.GUNAWAN KEP- Komplek Taman
SUDRAJAT 588/KM.17/1998
Golf Arcamanik
Endah Bandung
40293
10. KAP Prof.DR.H.TB KEP- Metro Trade Center
HASANUDIN,MSc & REKAN 353/KM.6/2003 Block F No.29
Bandung 40286
11. KAP 1510/KM.1/2011 Metro Trade Center
Dr.H.E.R.SUHARDJADINATA Block C No.5
& REKAN Bandung 40286
12. KAP HELIANTONO & REKAN KEP- Sangkuriang No.B1
(CABANG) 147/KM.5/2006 Bandung 40135
13. KAP JOJO SUNARJO & 439/KM.1/2013 Ketuk Tilu No.38
REKAN (CABANG) Bandung 40264
14. KAP Drs. JOSEPH KEP- Terusan Jakarta
MUNTHE,MS 197/KM.17/1999 No.20 Bandung
40281
15. KAP DRS.KAREL & KEP- Hariangbanga
WIDYARTA 269/KM.17/1999 No.15 Bandung
40116
16. KAP KARIANTON 114/KM.1/2015 Wastu Kencana
TAMPUBOLON, No.31 Lantai 2
S.E.,M.Acc.,Ak.,CA.,CPA Bandung
17. KAP KOESBANDIJAH, KEP- H.P.Hasan Mustafa
BEDDY SAMSI & SETIASIH 1032/KM.17/1998 No.58 Bandung
40124
76
23. KAP RISMAN & ARIFIN 42/KM.1/2014 Metro Trade Center
Block A.1 No.17
Bandung 40286
24. KAP ROEBIANDINI & 684/KM.1/2008 Sidoluhur No.26 Rt
REKAN 04 Rw 07 Bandung
40123
25. KAP Drs. RONALD KEP- Sukahaji No.36A
HARYANTO 051/KM.17/1999 Bandung 40152
26. KAP SABAR & REKAN 1038/KM.1/2012 Kancra No.62 Buah
Batu Bandung
40264
27. KAP Drs. SANUSI DAN 684/KM.1/2008 Prof.Drg.Surya
REKAN Sumantri No.76 C
Bandung 40164
28. KAP SUGIONO POULUS, KEP Cempaka No.114
SE.,AK, MBA 077/KM.17/2000 Cibaduyut Bandung
40239
29. KAP TANUBRATA SUTANTO 67/KM.1/2014 Paskal Hyper
FAHMI DAN REKAN Square Blok B-62
(CABANG) Bandung 40181
30. KAP DRA. YATI RUHIYATI KEP- Ujung Berung
605/KM.17/1998 Indah Berseri Blok
9 No.4 Bandung
40611
(Sumber: http://www.iapi.or.id.com)
Dari 30 Kantor Akuntan Publik yang ada di bandung, ada 6 KAP yang
sudah tidak beroperasi atau telah berpindah lokasi, KAP tersebut ialah sebagai
berikut:
77
Jadi KAP yang masih beroperasi di Bandung berjumlah 24 KAP,
Kantor Akuntan Publik, berikut KAP yang dijadikan populasi oleh peneliti:
Tabel 3.6
Populasi Penelitian
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
78
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari populasi pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Bandung, dengan jumlah sampel yang
menghitung sampel. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran populasi
orang pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung, maka ukuran sampel dapat
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
62
=
1+(62)(5%)2
79
Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel
dari populasi berjumlah 62 orang dengan tarif kesalahan 5% maka sampel yang
menyeluruh, yaitu tidak mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi
adalah :
80
“Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.”
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti memperoleh data dari dua sumber
yaitu:
1. Data Primer
langsung pada objek yang akan diteliti melalui teknik pengumpulan data
berupa kuesioner.
2. Data Sekunder
Data ini diperoleh oleh peneliti dari studi kepustakaan dengan cara
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer.
81
“sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan
variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data primer tersebut bersumber dari
hasil pengumpulan data berupa kuesioner kepada responden pada Kantor Akuntan
Publik di Bandung yang telah ditetapkan oleh peneliti sebagai objek penelitian
82
dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk
data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.
dengan menggunakan teknik pengelolaan data. Analisis data yang digunakan oleh
Statistics 21.
penyusunan dan pengelolaan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh.
sebagai berikut:
83
“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data dalah
mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.”
akan menjadi lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Data yang akan
Publik di Bandung.
Publik di Bandung.
kemudian diadakan perhitungan hasil kuesioner agarhasil analisis dapat teruji dan
dapat diandalkan. Setiap masing-masing item dari kuesioner memiliki nilai yang
berbeda, yaitu:
84
Tabel 3.7
dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik. Untuk
rata-rata atau (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata (mean) ini
sebagai berikut:
𝑋𝑖 Y
Me = 𝑀𝑒 =
𝑛 𝑛
85
Keterangan :
Me : Rata-rata
dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan nilai tertinggi itu
dikaitkan dengan nilai terendah (1) dan nilai tertinggi (5) yang telah ditetapkan.
- Nilai terendah 24 x 1 = 24
86
Tabel 3.8
Kriteria Variabel Independensi (X1)
Nilai Kriteria
24 – 43,2 Tidak Independen
- Nilai tertinggi 14 x 5 = 70
Tabel 3.9
Kriteria Variabel Kompetensi (X2)
Nilai Kriteria
14 – 25,2 Tidak Kompeten
25,2 – 36,4 Kurang Kompeten
36,4 – 47,6 Cukup Kompeten
47,6 – 58,8 Lebih Kompeten
58,8 – 70 Sangat Kompeten
87
c. Untuk Variabel X3 Due Professional Care Dengan 8 pertanyaan, nilai
- Nilai tertinggi 8 x 5 = 40
- Nilai terendah 8 x 1 = 8
Tabel 3.10
Kriteria Variabel Due Professional Care (X3)
Nilai Kriteria
8 – 14,4 Sangat rendah
14,4 – 20,8 Rendah
20,8 – 27,2 Cukup tinggi
27,2 – 33,6 Tinggi
33,6 – 40 Sangat tinggi
- Nilai tertinggi 14 x 5 = 70
- Nilai terendah 14 x 1 = 14
88
Tabel 3.11
Kriteria Variabel Kualitas Audit (Y)
Nilai Kriteria
14 – 25,2 “Tidak Berkualitas”
25,2 – 36,4 “Kurang Berkualitas”
36,4 – 47,6 “Cukup Berkualitas”
47,6 – 58,8 “Lebih Berkualitas”
58,8 – 70 “Sangat Berkualitas”
digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya
tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul
merupakan data yang memadai. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat
Uji validitas adalah suatu data yang dapat dipercaya kebenarannya sesuai
item dengan total item-item tersebut. jika ada item yang tidak memenuhi syarat,
maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut
89
Sugiyono (2013:179) yang harus dipenuhi yaitu harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
valid.
Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat semakin tepat sasaran,
atau menunjukan relevansi dari apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dapat
dikatakan validitas tinggi apabila hasil tes tersebut menjalankan fungsi ukurannya,
atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes atau
penelitian tersebut.
Keterangan:
90
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen
(andal), jika alat ukur yang digunakan dapat mengukur secara konsisten atau stabil
meskipun pertanyaan yang sudah valid. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
sama.
fasilitas Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21 untuk jenis
alpha lebih besar dari batasan yang telah ditentukan yakni 0,6 atau nilai korelasi
hasil perhitungan lebih besar dari pada nilai dalam table dan dapat digunakan
𝑘 𝑆𝑖
α= (1 − )
𝑘−1 𝑆𝑡
Keterangan:
α =Koefisien reabilitas
St = Varians total
91
3.5.2.3 Instrumen Penelitian
berikut:
sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian”.
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tertentu fenomena
sosial”.
92
Menurut Sugiyono (2016:94) mengemukakan bahwa:
ordinal , skala interval, dan skala ratio, dari skala pengukuran ini akan
rumus:
93
Keterangan:
6. Mengubah Scala Value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (=1) dan
Proses transformasi data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini
asumsi klasik yang mendasai penggunaan analisis regresi berganda. Ada beberapa
asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan dari hasil penguji tidak bias,
Heteroskedatisitas.
94
3.6.1.1 Uji Normalitas Data
terikat untuk nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Dalam
model regresi linier, asumsi ini ditunjukan oleh nilai eror (e) yang berdistribusi
normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi
Significance), yaitu:
- Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.
- Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi model regresi adalah tidak normal.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai kesalahan taksiran model
regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data residual normal atau mendekati normal. Uji normalitas
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
95
dikeluarkan dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali (Singgih
Santoso, 2012:234).
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi
Batasan VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi gejala
1 1
VIF = Tolerance 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑇𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑉𝐼𝐹
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
96
dependen (Y). Menurut Sugiyono (2016:188), persamaan analisis regresi linier
Keterangan :
X1 = Independensi
X2 = Kompetensi
korelasi yang bisa digunakan pada hubungan variabel linier adalah korelasi
𝑛𝑋𝑌 𝑋𝑌
r=
√{𝑛𝑋 2 −(𝑋)2 }{𝑛𝑌 2 −(𝑌)2 }
97
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel
ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≥ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya
sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r
sebagai berikut.
Tabel 3.12
kekuatan hubungan antar seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
98
bersamaan, Menurut Sugiyono (2016:191) koefisien korelasi tersebut dapat
2 + 𝑟 2 −2𝑟
𝑟𝑦𝑥1 𝑦𝑥2 𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑦𝑥3 𝑟𝑥1 𝑥2 𝑥3
𝑅𝑦𝑥1𝑥2 𝑥3 = √
1− 𝑟𝑥21 𝑥2 𝑥3
Keterangan:
parsial (uji t) dan menyajikan secara simultan (uji f ). Hipotesis yang akan diuji
dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan variabel-variabel bebas yaitu
99
Menurut Sugiyono (2016:195) pengertian hipotesis yaitu:
- Secara Parsial
100
H𝛼3 :𝛽3 ≠ 0 “Terdapat pengaruh yang signifikan dari Due Professional
- Secara Simultan
menggunkan uji t-statistik. Hal ini membuktikan apakah terdapat pengaruh antara
𝑟 √𝑛−2
t=
√1−𝑟 2
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
101
Kemudian menggunakan model keputusan dengan menggunakan statistic
sebagai berikut :
(berpengaruh)
- Jika t hitung < t tabel pada α = 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak
berpengaruh)
102
𝑅 2 /𝑘
Fn =
(1−𝑅 2 )/𝑛−𝑘−1
Keterangan :
Fn = Nilai uji f
(berpengaruh)
- Jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak
berpengaruh)
Dalam uji F tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
0,95 atau 95% dengan α = 0,05 atau 5% artinya kemungkinan dari hasil
dan derajat kebebasan digunakan untuk menentukan Ftabel. Kriteria yang dipakai
sebagai berikut :
103
signifikan, dan sebaliknya apabila Ho ditolak menunjukan bahwa adanya
dinyatakan signifikan.
dari koefisien korelasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
Kd = 𝑟 2 xy x100%
Dimana :
Kd = koefisien determinasi
sebagai berikut :
104