Anda di halaman 1dari 181

Struktur Modal yang Optimal pada PT AQUA Golden Mississippi

Tujuan struktur modal bagi perusahaan yaitu PT Aqua Golden Mississippi merupakan salah satu
bentuk keputusan keuangan yang penting, karena keputusan ini dapat berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan manajemen keuangan perusahaan. Tujuan pokok manajemen struktur modal
adalah menciptakan bauran pendanaan yang dapat meminimumkan biaya modal(cost of capital)
dan memaksimumkan nilai perusahaan. Adapun bauran pendanaan yang ideal dan selalu
diupayakan yang disebut struktur modal yang optimal. Salah satu cara yang digunakan untuk
meminimumkan biaya modal yaitu menggunakan Weight Average Cost of Capital (WACC).
Dasar pemikiran penggunaan WACC adalah bahwa masing-masing sumber dana mempunyai
biaya modal masing-masing. Sedangkan untuk mengetahui struktur modal perusahaan
menggunakan leverage keuangan. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
struktur modal PT Aqua Golden Mississippi tahun 2004-2006 dan mengetahui mengetahui
struktur modal optimal tahun 2007. Maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif. Adapun data yang digunakan berupa laporan neraca konsolidasi dan laporan laba rugi
konsolidasi. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, serta analisis
data untuk kondisi struktur modal perusahaan menggunakan leverage keuangan dan untuk
menghitung biaya modalnya menggunakan Weight Average Cost of Capital (WACC). Dari hasil
penelitian, dapat diambil kesimpulan yaitu kondisi struktur modal selama tahun 2004-2006
belum optimal. Dilihat dari leverage keuangannya mengalami naik-turun dan biaya modalnya
juga mengalami naik-turun. Sedangkan struktur modal yang optimal tahun 2007 dicapai pada
Debt Equity Ratio 20% karena dapat memaksimumkan nilai perusahaan.

Perkembangan dan akuisisi

Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata
air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung
komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan
sodium.
Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang
memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door to
door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman
menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus
membuat penjualan Aqua Secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka
penjualan Aquamencapai dua triliun rupiah di tahun 1985.
Pada 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan
diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan
produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat
produk Aquamenjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in
line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan.
Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di
ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto
sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto Utomo, menjual sahamnya
kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara
pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini
berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air
mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada thaun 2000, bertepatan
dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.

Pasca Akuisisi
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %,
sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua
menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
            2002
            Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk
membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut.
Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan
Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.

2003
Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru
di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan
SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS (Human Resources
Information System).

2004
Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun
penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam
kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk ini
awalnya ingin memperkuat posisi Aqua sebagai produsen minuman. Sebenarnya AQUA Splash
Of Fruit bukanlah air mineral biasa, namun masuk dalam kategori beverages. Sehingga di dalam
penjualannya tidak boleh dijemur seperti produk air mineral, namun harus dimasukkan ke dalam
lemari pendingin atau cooling box. Sayangnya, hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen
dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh pihak Aqua.
Pada tahun 2004 Aqua melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal untuk seluruh
pabrik, depo dan termasuk kantor pusat

2005
Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, AQUA memproduksi
Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone. Mizone hadir dengan dua
rasa, orange lime dan passion fruit.

2006-2008
Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo oleh warga
sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai Gubernur Banten
yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari 'penguasa' Banten maka Danone dengan
terpaksa 'kalah' atau membatalkan atau mundur dari pembuatan Pabrik di Serang.
Sebenarnya Danone bisa berhasil membuat pabrik di Serang seandainya Danone mau
membuatkan fasilitas umum yaitu Air Bersih bagi warga sekitar, karena sebenarnya yang
dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah Air Bersih bukannya hanya sekedar survey atau malah
penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya justru dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk
mencari 'keuntungan' pribadi.

2009
Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dari Pabrik
Serang yang pembangunannya sementara ditunda. Danone meluncurkan Mizone rasa Apple-
Guava
2010
Aqua Group mengalami perubahan signifikan pada struktur organisasi dan operasionalnya.
Perubahan tersebut adalah proses delisting PT Aqua Golden Mississippi dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) sehingga status badan hukum PT AGM menjadi perusahaan tertutup. Aqua juga
memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnya untuk menjaga kemurnian alam.
2011
Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada konsumen.

PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40

PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40.
II. HASIL DAN
PEMBAHASAN
!
Sejak tahun 1973, PT AQUA
Golden Mississipi berdiri
sebagai
perusahaan air minum pertama
di Indonesia. Setelah 24 tahun
beroperasi, di tahun
1997 PT AQUA Golden
Mississipi memutuskan untuk
menjual sebagian
sahamnya kepada investor
asing, French Danone. Hal ini
dilakukan akibat adanya
krisis moneter yang
menyebabkan pertumbuhan
perusahaan dibawah 30%
sehingga laba bersih yang
dihasilkan saat itu hanya
sebesar RP 7,8 miliar atau
turun sebesar 25% dari laba
yang dihasilkan pada 1996.
Danone melakukan
akuisisi saham terhadap PT
AQUA Golden Mississipi,
dimana akuisisi saham itu
sendiri merupakan pengambil-
alihan sebagian atau
keseluruhan saham perusahaan
lain sehingga perusahaan
pengambil-alih mempunyai hak
kontrol atas perusahaan
target. Akuisisi dilakukan
dengan tujuan untuk
memperoleh sinergi.
Dalam hal ini, faktor
pendorong terjadinya
perubahan adalah karena
adanya guncangan ekonomi di
PT AQUA Golden Mississipi.
Krisis moneter yang
terjadi mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi
perusahaan. Untuk
menghindari
kebangkrutan, maka PT
AQUA Golden Mississipi
mengambil langkah tersebut.
Langkah ini berdampak pada
meningkatnya kualitas produk
sehingga
menempatkan PT AQUA
Golden Mississipi sebagai
produsen Air Mineral Dalam
Kemasan (AMDK) yang
terbesar di Indonesia. Bila
dilihat dari fenomena yang
terjadi, jenis perubahan yang
terjadi dalam kasus ini adalah
transitional change,
dimana perubahan itu sendiri
dilakukan karena benar-benar
diperlukan untuk
dilakukan dan bertujuan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan (tidak
mengalami penurunan
pertumbuhan perusahaan).
Variasi perubahan yang terjadi
fenomena diatas adalah bumpy
incremental change, perubahan
terjadi secara tiba-
tiba karena adanya desakan
untuk berubah dan diperlukan
adanya improvisasi
untuk dapat bertahan.
Bentuk perubahan lain yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi,
merubah design kemasan air
mineral AQUA. Hal ini
diikuti juga dengan
perubahan logo sebagai simbol
dari produk dan perusahaan
AQUA itu sendiri.
Logo merupakan unsur dari
merek yang perusahaan
keluarkan dan juga
sebagai identitas dari
perusahaan itu sendiri.
Menurut Asosiasi Pemasaran
Amerika definisi merek adalah
suatu nama, tanda, istilah,
desain, atau kombinasi
dari keseluruhan, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi
sebuah produk atau jasa
dari seorang produsen dan
penjual untuk membedakannya
dari produk atau jasa
kompetitor lainnya (Kotler,
2003:418). Logo pada produk
juga menggambarkan
pesan yang ingin diberikan
oleh perusahaan kepada
konsumen sehingga
konsumen mengetahui nilai-
nilai apa saja yang ingin
perusahaan sampaikan.
Pada tahun 2013, PT AQUA
Golden Mississipi sudah 40
tahun menjadi
pelopor AMDK di Indonesia.
Selama 40 tahun AQUA maju
bersama Indonesia,
AQUA mengemban misi
untuk membawa kesehatan
serta melihat pentingnya
melakukan kegiatan
berkelanjutan di Indonesia. Di
momen istimewa itu, PT
AQUA Golden Mississipi
melakukan perubahan logo di
produknya. AQUA
meluncurkan dua logo baru
yaitu logo 40 tahun AQUA
bersama untuk Indonesia
dan Logo baru Danone AQUA.
(Logo Danone AQUA)
(Logo 40 Tahun AQUA)
Di logo 40 tahun AQUA
bersama Indonesia
menunjukan eratnya
hubungan antara AQUA dengan
budaya Indonesia serta adanya
cinta dari AQUA
terhadap Indonesia serta
kepedulian AQUA untuk terus
melestarikan lingkungan.
Logo baru Danone AQUA
menggambarkan tentang air
sebagai sumber kehidupan
dimana kehidupan dan
harapan. Kedua logo itu
menggambarkan semangat
baru
dari Danone AQUA untuk terus
berperan dalam perkembangan
dan pembangunan
di Indonesia.
Charlie Cappetti, seorang
President Director AQUA
Group mengatakan
bahwa tujuan pembaruan pada
logo ini adalah untuk
mendekatkan diri dengan
lebih banyak pemangku
kepentingan AQUA. Mereka
juga ingin memantapkan
komitmen dalam mewujudkan
kesehatan keluarga Indonesia
untuk esok yang
lebih baik dengan program
inisiatif berkelanjutan yang
baru.
Sebagai perwujudan dari
komitmen AQUA dalam
mewujudkan kesehatan
keluarga Indonesia dan
melestarikan lingkungan
Indonesia, PT AQUA Golden
Mississipi melakukan
beberapa program seperti
melakukan kerja sama dalam
mengembangkan serta
mengimplementasikan program
konservasi dengan
kementrian kehutanan (2014),
program peningkatan akses air
bersih dan
penyehatan lingkungan AQUA
Group (2015), konferensi
sanitasi dan air minum
nasional (KSAN) 2015 sinergi
pemerintah, masyarakat, LSM
dan sektor swasta
wujudkan akses air bersih di
Lombok Timur, AQUA Group
turut serta dalam aksi
bersihkan Jakarta serta masih
banyak program yang
dilakukan untuk
mengimplementasikan bentuk
kepedulian AQUA terhadap
Indonesia. Program-
program tersebut juga dilakukan
dengan tujuan untuk menarik
simpati masyarakat
Indonesia agar lebih banyak
lagi masyarakat yang membeli
produk AQUA. Hal
ini ternyata berhasil sehingga
membuat AQUA menjadi top
brand di tahun 2015
dengan persentase sebesar
72,2% dan mengalahkan
AMDK dengan merk lain.
III. KESIMPULAN
!
Perubahan yang PT AQUA
Golden Mississipi lakukan
berhasil membawa
implikasi yang baik bagi
perusahaan tersebut. Perusahaan
ini berhasil melakukan
perubahan karena tepat
mengambil langkah dan terus
fokus kepada perubahan
yang ingin dilakukan serta
menerapkan nilai-nilai yang
ada pada bentuk
perubahan tersebut.
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad I A. 2010.
“Tugas Take Home PT. Tirta
Investama/PT.
Danone AQUA”.
Yogyakarta : Universitas
Islam Indonesia. Hlm. 3.
https://www.scribd.com/doc/72
444938/Take-Home-AQUA
diakses pada 9
Desember 2016 pukul 20:00
WIB.
2. Darrusalim Y S. 2013.
“Pengaruh Perubahan Logo
Terhadap Citra
Perusahaan (Studi Persepsi
Konsumen PT Pertamina
(Persero) di Bandar
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40.
II. HASIL DAN
PEMBAHASAN
!
Sejak tahun 1973, PT AQUA
Golden Mississipi berdiri
sebagai
perusahaan air minum pertama
di Indonesia. Setelah 24 tahun
beroperasi, di tahun
1997 PT AQUA Golden
Mississipi memutuskan untuk
menjual sebagian
sahamnya kepada investor
asing, French Danone. Hal ini
dilakukan akibat adanya
krisis moneter yang
menyebabkan pertumbuhan
perusahaan dibawah 30%
sehingga laba bersih yang
dihasilkan saat itu hanya
sebesar RP 7,8 miliar atau
turun sebesar 25% dari laba
yang dihasilkan pada 1996.
Danone melakukan
akuisisi saham terhadap PT
AQUA Golden Mississipi,
dimana akuisisi saham itu
sendiri merupakan pengambil-
alihan sebagian atau
keseluruhan saham perusahaan
lain sehingga perusahaan
pengambil-alih mempunyai hak
kontrol atas perusahaan
target. Akuisisi dilakukan
dengan tujuan untuk
memperoleh sinergi.
Dalam hal ini, faktor
pendorong terjadinya
perubahan adalah karena
adanya guncangan ekonomi di
PT AQUA Golden Mississipi.
Krisis moneter yang
terjadi mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi
perusahaan. Untuk
menghindari
kebangkrutan, maka PT
AQUA Golden Mississipi
mengambil langkah tersebut.
Langkah ini berdampak pada
meningkatnya kualitas produk
sehingga
menempatkan PT AQUA
Golden Mississipi sebagai
produsen Air Mineral Dalam
Kemasan (AMDK) yang
terbesar di Indonesia. Bila
dilihat dari fenomena yang
terjadi, jenis perubahan yang
terjadi dalam kasus ini adalah
transitional change,
dimana perubahan itu sendiri
dilakukan karena benar-benar
diperlukan untuk
dilakukan dan bertujuan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan (tidak
mengalami penurunan
pertumbuhan perusahaan).
Variasi perubahan yang terjadi
fenomena diatas adalah bumpy
incremental change, perubahan
terjadi secara tiba-
tiba karena adanya desakan
untuk berubah dan diperlukan
adanya improvisasi
untuk dapat bertahan.
Bentuk perubahan lain yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi,
merubah design kemasan air
mineral AQUA. Hal ini
diikuti juga dengan
perubahan logo sebagai simbol
dari produk dan perusahaan
AQUA itu sendiri.
Logo merupakan unsur dari
merek yang perusahaan
keluarkan dan juga
sebagai identitas dari
perusahaan itu sendiri.
Menurut Asosiasi Pemasaran
Amerika definisi merek adalah
suatu nama, tanda, istilah,
desain, atau kombinasi
dari keseluruhan, dengan
tujuan untuk mengidentifikasi
sebuah produk atau jasa
dari seorang produsen dan
penjual untuk membedakannya
dari produk atau jasa
kompetitor lainnya (Kotler,
2003:418). Logo pada produk
juga menggambarkan
pesan yang ingin diberikan
oleh perusahaan kepada
konsumen sehingga
konsumen mengetahui nilai-
nilai apa saja yang ingin
perusahaan sampaikan.
Pada tahun 2013, PT AQUA
Golden Mississipi sudah 40
tahun menjadi
pelopor AMDK di Indonesia.
Selama 40 tahun AQUA maju
bersama Indonesia,
AQUA mengemban misi
untuk membawa kesehatan
serta melihat pentingnya
melakukan kegiatan
berkelanjutan di Indonesia. Di
momen istimewa itu, PT
AQUA Golden Mississipi
melakukan perubahan logo di
produknya. AQUA
meluncurkan dua logo baru
yaitu logo 40 tahun AQUA
bersama untuk Indonesia
dan Logo baru Danone AQUA.
(Logo Danone AQUA)
(Logo 40 Tahun AQUA)
Di logo 40 tahun AQUA
bersama Indonesia
menunjukan eratnya
hubungan antara AQUA dengan
budaya Indonesia serta adanya
cinta dari AQUA
terhadap Indonesia serta
kepedulian AQUA untuk terus
melestarikan lingkungan.
Logo baru Danone AQUA
menggambarkan tentang air
sebagai sumber kehidupan
dimana kehidupan dan
harapan. Kedua logo itu
menggambarkan semangat
baru
dari Danone AQUA untuk terus
berperan dalam perkembangan
dan pembangunan
di Indonesia.
Charlie Cappetti, seorang
President Director AQUA
Group mengatakan
bahwa tujuan pembaruan pada
logo ini adalah untuk
mendekatkan diri dengan
lebih banyak pemangku
kepentingan AQUA. Mereka
juga ingin memantapkan
komitmen dalam mewujudkan
kesehatan keluarga Indonesia
untuk esok yang
lebih baik dengan program
inisiatif berkelanjutan yang
baru.
Sebagai perwujudan dari
komitmen AQUA dalam
mewujudkan kesehatan
keluarga Indonesia dan
melestarikan lingkungan
Indonesia, PT AQUA Golden
Mississipi melakukan
beberapa program seperti
melakukan kerja sama dalam
mengembangkan serta
mengimplementasikan program
konservasi dengan
kementrian kehutanan (2014),
program peningkatan akses air
bersih dan
penyehatan lingkungan AQUA
Group (2015), konferensi
sanitasi dan air minum
nasional (KSAN) 2015 sinergi
pemerintah, masyarakat, LSM
dan sektor swasta
wujudkan akses air bersih di
Lombok Timur, AQUA Group
turut serta dalam aksi
bersihkan Jakarta serta masih
banyak program yang
dilakukan untuk
mengimplementasikan bentuk
kepedulian AQUA terhadap
Indonesia. Program-
program tersebut juga dilakukan
dengan tujuan untuk menarik
simpati masyarakat
Indonesia agar lebih banyak
lagi masyarakat yang membeli
produk AQUA. Hal
ini ternyata berhasil sehingga
membuat AQUA menjadi top
brand di tahun 2015
dengan persentase sebesar
72,2% dan mengalahkan
AMDK dengan merk lain.
III. KESIMPULAN
!
Perubahan yang PT AQUA
Golden Mississipi lakukan
berhasil membawa
implikasi yang baik bagi
perusahaan tersebut. Perusahaan
ini berhasil melakukan
perubahan karena tepat
mengambil langkah dan terus
fokus kepada perubahan
yang ingin dilakukan serta
menerapkan nilai-nilai yang
ada pada bentuk
perubahan tersebut.
IV. DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad I A. 2010.
“Tugas Take Home PT. Tirta
Investama/PT.
Danone AQUA”.
Yogyakarta : Universitas
Islam Indonesia. Hlm. 3.
https://www.scribd.com/doc/72
444938/Take-Home-AQUA
diakses pada 9
Desember 2016 pukul 20:00
WIB.
2. Darrusalim Y S. 2013.
“Pengaruh Perubahan Logo
Terhadap Citra
Perusahaan (Studi Persepsi
Konsumen PT Pertamina
(Persero) di Bandar
PENDAHULUAN
!
Seiring berjalannya waktu,
persaingan antara perusahaan
terus terjadi.
Berbagai macam cara
dilakukan perusahaan-
perusahaan untuk
mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara
yang dilakukan perusahaan
adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah
memiliki makna menjadi lain
atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang
tepat dapat membuat suatu
organisasi memelihara
siklus hidup dan
menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungannya.
Robbins
(2005) mengatakan bahwa
organisasi harus berubah, jika
tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan
memiliki tujuan utama agar
organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan
agar bisa lebih efektif dalam
operasionalnya.
Terdapat enam faktor
penyebab terjadinya perubahan
yaitu teknologi,
sumber daya manusia,
ekonomi, persaingan, regulasi
dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya
manusia sering menjadi faktor
penting suatu
perubahan dilakukan dalam
suatu organisasi. Keadaan
ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap
terjadinya perubahan dalam
organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya
menimbulkan perubahan
dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era
globalisasi tidak hanya datang
dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan
terjadi di organisasi. Dengan
adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga
mengalami perubahan.
Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut
hati pelanggan. Berbagai
macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar
negeri terus mengalami
perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam
organisasi sebagai dampak
perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi
penyebab suatu organisasi
mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang
terakhir adalah politik, praktik
politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat
menimbulkan perubahan dalam
organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi
permasalahan yang berbeda-
beda sehingga
sebelum melakukan
perubahan, faktor pendorong
yang juga berbeda
menyebabkan membuat
mereka mengambil langkah
efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan
permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997)
dalam Cameron dan Green
(2004)
membedakan tiga tipe
perubahan yaitu,
developmental, transitional,
dan
transformational.
Developmental change,
merupakan kategori first order
atau
incremental. Perubahan ini
bertujuan untuk memperbaiki
unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change
merupakan jenis perubahan
yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang
diinginkan. Sedangkan yang
dimaksud dengan
Transformational change
adalah melakukan perubahan
pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan
tersebut, terdapat tiga variasi
perubahan, yaitu
smooth incremental change,
bumpy incremental change
dan discontinuous
change. Smooth incremental
change merupakan perubahan
yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara
sistematis dan dengan cara yang
dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan
variasi perubahan yang terjadi
dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous
change adalah variasi
perubahan yang ditandai
dengan
perubahan cepat baik dari sisi
strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang
melakukan perubahan demi
mempertahankan
eksistensinya adalah PT
AQUA Golden Mississipi.
Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit
sehingga menyebabkan PT
AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan
agar tidak kalah dari
pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan
ekonomi yang terjadi
menyebabkan PT AQUA
Golden
Mississipi harus berubah agar
mampu beradaptasi. Jenis
perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden
Mississipi adalah melakukan
kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan
perubahan logo pada ulang
tahunnya yang ke-40

Anda mungkin juga menyukai