Anda di halaman 1dari 7

ANALISA PERUBAHAN KEPEMILIKAN SAHAM DAN LOGO PADA

PRODUK AQUA
Oleh : Dyah Ayu Karyanti
Program Studi Manajemen
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
dyah.ayukaryanti@student.upj.ac.id

I. PENDAHULUAN
 
Seiring berjalannya waktu, persaingan antara perusahaan terus terjadi.
Berbagai macam cara dilakukan perusahaan-perusahaan untuk mempertahankan
eksistensinya. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan
melakukan perubahan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perubahan yang
berakar dari kata ubah memiliki makna menjadi lain atau berbeda dari keadaan
semula. Suatu perubahan yang tepat dapat membuat suatu organisasi memelihara
siklus hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya. Robbins
(2005) mengatakan bahwa organisasi harus berubah, jika tidak maka organisasi
tersebut akan mati. Perubahan memiliki tujuan utama agar organisasi tersebut
mengalami peningkatan dan agar bisa lebih efektif dalam operasionalnya.
Terdapat enam faktor penyebab terjadinya perubahan yaitu teknologi,
sumber daya manusia, ekonomi, persaingan, regulasi dan politik. Perkembangan
teknologi dan sumber daya manusia sering menjadi faktor penting suatu
perubahan dilakukan dalam suatu organisasi. Keadaan ekonomi suatu negara juga
menjadi faktor terhadap terjadinya perubahan dalam organisasi di negara tersebut.
Krisis moneter biasanya menimbulkan perubahan dalam organisasi. Selain itu,
persaingan dalam era globalisasi tidak hanya datang dari dalam negeri juga
menyebabkan perubahan terjadi di organisasi. Dengan adanya pesaing maka
perilaku pelanggan juga mengalami perubahan. Perubahan dalam hal ini
dilakukan guna untuk merebut hati pelanggan. Berbagai macam peraturan baik
dari dalam ataupun luar negeri terus mengalami perubahan. Akan ada banyak
perubahan yang terjadi dalam organisasi sebagai dampak perubahan dari regulasi,
sehingga hal ini bisa menjadi penyebab suatu organisasi mengalami perubahan.
Faktor perubahan yang terakhir adalah politik, praktik politik disuatu daerah,
negara, atau dunia dapat menimbulkan perubahan dalam organisasi.
Setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda sehingga
sebelum melakukan perubahan, faktor pendorong yang juga berbeda
menyebabkan membuat mereka mengambil langkah efektif berbeda yang dapat
menyelesaikan permasalahannya.
Menurut Ackerman (1997) dalam Cameron dan Green (2004)
membedakan tiga tipe perubahan yaitu, developmental, transitional, dan
transformational. Developmental change, merupakan kategori first order atau
incremental. Perubahan ini bertujuan untuk memperbaiki unsur-unsur yang ada di
organisasi. Transitional change merupakan jenis perubahan yang dilakukan untuk
mencapai kondisi yang diinginkan. Sedangkan yang dimaksud dengan
Transformational change adalah melakukan perubahan pada bentuk organisasi
secara fundamental.
Selain tiga tipe perubahan tersebut, terdapat tiga variasi perubahan, yaitu
smooth incremental change, bumpy incremental change dan discontinuous
change. Smooth incremental change merupakan perubahan yang terjadi secara
perlahan, terjadi secara sistematis dan dengan cara yang dapat di prediksi. Bumpy
incremental change merupakan variasi perubahan yang terjadi dengan cepat dan
tiba-tiba. Discontinuous change adalah variasi perubahan yang ditandai dengan
perubahan cepat baik dari sisi strategi, struktur atau budaya.
Salah satu perusahaan yang melakukan perubahan demi mempertahankan
eksistensinya adalah PT AQUA Golden Mississipi. Persaingan bisnis di sektor
AMDK semakin sengit sehingga menyebabkan PT AQUA Golden Mississipi
harus melakukan perubahan agar tidak kalah dari pesaingnya. Selain itu faktor
perubahan lingkungan dan ekonomi yang terjadi menyebabkan PT AQUA Golden
Mississipi harus berubah agar mampu beradaptasi. Jenis perubahan yang
dilakukan PT AQUA Golden Mississipi adalah melakukan kerjasama dengan
Danone dan juga melakukan perubahan logo pada ulang tahunnya yang ke-40.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN


 
Sejak tahun 1973, PT AQUA Golden Mississipi berdiri sebagai
perusahaan air minum pertama di Indonesia. Setelah 24 tahun beroperasi, di tahun
1997 PT AQUA Golden Mississipi memutuskan untuk menjual sebagian
sahamnya kepada investor asing, French Danone. Hal ini dilakukan akibat adanya
krisis moneter yang menyebabkan pertumbuhan perusahaan dibawah 30%
sehingga laba bersih yang dihasilkan saat itu hanya sebesar RP 7,8 miliar atau
turun sebesar 25% dari laba yang dihasilkan pada 1996. Danone melakukan
akuisisi saham terhadap PT AQUA Golden Mississipi, dimana akuisisi saham itu
sendiri merupakan pengambil-alihan sebagian atau keseluruhan saham perusahaan
lain sehingga perusahaan pengambil-alih mempunyai hak kontrol atas perusahaan
target. Akuisisi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sinergi.
Dalam hal ini, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah karena
adanya guncangan ekonomi di PT AQUA Golden Mississipi. Krisis moneter yang
terjadi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi perusahaan. Untuk menghindari
kebangkrutan, maka PT AQUA Golden Mississipi mengambil langkah tersebut.
Langkah ini berdampak pada meningkatnya kualitas produk sehingga
menempatkan PT AQUA Golden Mississipi sebagai produsen Air Mineral Dalam
Kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Bila dilihat dari fenomena yang
terjadi, jenis perubahan yang terjadi dalam kasus ini adalah transitional change,
dimana perubahan itu sendiri dilakukan karena benar-benar diperlukan untuk
dilakukan dan bertujuan untuk mencapai kondisi yang diinginkan (tidak
mengalami penurunan pertumbuhan perusahaan). Variasi perubahan yang terjadi
fenomena diatas adalah bumpy incremental change, perubahan terjadi secara tiba-
tiba karena adanya desakan untuk berubah dan diperlukan adanya improvisasi
untuk dapat bertahan.
Bentuk perubahan lain yang dilakukan PT AQUA Golden Mississipi,
merubah design kemasan air mineral AQUA. Hal ini diikuti juga dengan
perubahan logo sebagai simbol dari produk dan perusahaan AQUA itu sendiri.
Logo merupakan unsur dari merek yang perusahaan keluarkan dan juga
sebagai identitas dari perusahaan itu sendiri. Menurut Asosiasi Pemasaran
Amerika definisi merek adalah suatu nama, tanda, istilah, desain, atau kombinasi
dari keseluruhan, dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebuah produk atau jasa
dari seorang produsen dan penjual untuk membedakannya dari produk atau jasa
kompetitor lainnya (Kotler, 2003:418). Logo pada produk juga menggambarkan
pesan yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada konsumen sehingga
konsumen mengetahui nilai-nilai apa saja yang ingin perusahaan sampaikan.
Pada tahun 2013, PT AQUA Golden Mississipi sudah 40 tahun menjadi
pelopor AMDK di Indonesia. Selama 40 tahun AQUA maju bersama Indonesia,
AQUA mengemban misi untuk membawa kesehatan serta melihat pentingnya
melakukan kegiatan berkelanjutan di Indonesia. Di momen istimewa itu, PT
AQUA Golden Mississipi melakukan perubahan logo di produknya. AQUA
meluncurkan dua logo baru yaitu logo 40 tahun AQUA bersama untuk Indonesia
dan Logo baru Danone AQUA.

(Logo Danone AQUA) (Logo 40 Tahun AQUA)


Di logo 40 tahun AQUA bersama Indonesia menunjukan eratnya
hubungan antara AQUA dengan budaya Indonesia serta adanya cinta dari AQUA
terhadap Indonesia serta kepedulian AQUA untuk terus melestarikan lingkungan.
Logo baru Danone AQUA menggambarkan tentang air sebagai sumber kehidupan
dimana kehidupan dan harapan. Kedua logo itu menggambarkan semangat baru
dari Danone AQUA untuk terus berperan dalam perkembangan dan pembangunan
di Indonesia.
Charlie Cappetti, seorang President Director AQUA Group mengatakan
bahwa tujuan pembaruan pada logo ini adalah untuk mendekatkan diri dengan
lebih banyak pemangku kepentingan AQUA. Mereka juga ingin memantapkan
komitmen dalam mewujudkan kesehatan keluarga Indonesia untuk esok yang
lebih baik dengan program inisiatif berkelanjutan yang baru.
Sebagai perwujudan dari komitmen AQUA dalam mewujudkan kesehatan
keluarga Indonesia dan melestarikan lingkungan Indonesia, PT AQUA Golden
Mississipi melakukan beberapa program seperti melakukan kerja sama dalam
mengembangkan serta mengimplementasikan program konservasi dengan
kementrian kehutanan (2014), program peningkatan akses air bersih dan
penyehatan lingkungan AQUA Group (2015), konferensi sanitasi dan air minum
nasional (KSAN) 2015 sinergi pemerintah, masyarakat, LSM dan sektor swasta
wujudkan akses air bersih di Lombok Timur, AQUA Group turut serta dalam aksi
bersihkan Jakarta serta masih banyak program yang dilakukan untuk
mengimplementasikan bentuk kepedulian AQUA terhadap Indonesia. Program-
program tersebut juga dilakukan dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat
Indonesia agar lebih banyak lagi masyarakat yang membeli produk AQUA. Hal
ini ternyata berhasil sehingga membuat AQUA menjadi top brand di tahun 2015
dengan persentase sebesar 72,2% dan mengalahkan AMDK dengan merk lain.

III. KESIMPULAN
 
Perubahan yang PT AQUA Golden Mississipi lakukan berhasil membawa
implikasi yang baik bagi perusahaan tersebut. Perusahaan ini berhasil melakukan
perubahan karena tepat mengambil langkah dan terus fokus kepada perubahan
yang ingin dilakukan serta menerapkan nilai-nilai yang ada pada bentuk
perubahan tersebut.

IV. DAFTAR PUSTAKA

1. Muhammad I A. 2010. “Tugas Take Home PT. Tirta Investama/PT.


Danone AQUA”. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia. Hlm. 3.
https://www.scribd.com/doc/72444938/Take-Home-AQUA diakses pada 9
Desember 2016 pukul 20:00 WIB.
2. Darrusalim Y S. 2013. “Pengaruh Perubahan Logo Terhadap Citra
Perusahaan (Studi Persepsi Konsumen PT Pertamina (Persero) di Bandar
Lampung)”. Lampung : Universitas Lampung.
http://digilib.unila.ac.id/754/11.haslightboxThumbnailVersion/BAB%20II.
pdf diakses pada 9 Desember 2016 pukul 20:10 WIB.
3. Wahyu P. 2009. “Organizational Development Based Change
Management”. Jurnal Ekonomi & Pendidikan. Vol. 6. No. 2. Hlm. 158.
http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/view/582/439 diakses pada 9
Desember 2016 pukul 20:30 WIB.
4. http://www.aqua.com/kabar_aqua/siaran-pers/40-tahun-aqua-bersama-
3?ref=pencarian diakses pada 9 Desember 2016 pukul 21:00 WIB.
5. Sutisman, E. Fitriana, S L. Arieftiara, D. 2010. “Analisis Kinerja
Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada PT
AQUA Golden Mississpi, Tbk Sebelum Akuisisi Saham dan Sesudah
Akuisisi Saham oleh Danonen Periode Tahun 1997-2007)”. Jurnal Akrual.
Vol 1. No. 2 Hlm. 160.
http://fe.unesa.ac.id/ojs/index.php/akrl/article/view/17/17 diakses pada 12
Desember 2016 pukul 15:30 WIB.
6. Wibowo, F A. 2012. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Studi pada
Perusahaan yang Melakukan Merger dan Akuisisi, Periode 2004-2010)”.
Semarang : Universitas Diponegoro. Hlm. 2.
http://eprints.undip.ac.id/35637/1/Skripsi_WIBOWO_Fairuz.pdf diakses
pada 12 Desember 2016 pukul 15:45 WIB.
7. Sembiring, J. 2009. “Manajemen Perubahan : Rangkuman Teori dan
Aplikasi”. Bandung : Institut Manajemen Telkom. Jurnal Manajemen
Indonesia. Vol. 9. No. 1. Hlm. 20. http://ijm.telkomuniversity.ac.id/wp-
content/uploads/2015/02/Vol.-9-No.1-Januari-2009-Manajemen-
Perubahan-Rangkuman-Teori-dan-Aplikasi-Jafar-Sembiring.pdf diakses
pada 13 Desember 2016 pukul 14:10 WIB.
8. Kusumaputri, E S. “Komitmen pada Perubahan Organisasi”.
https://books.google.co.id/books?id=NDjCCwAAQBAJ&pg=PA84&lpg=
PA84&dq=perubahan+transisional+transformasional+dan+fundamental&s
ource=bl&ots=HUdWKFja_5&sig=1mKSUpYCh8hHYYHQZYFRDzVss
rE&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=perubahan%20transisional
%20transformasional%20dan%20fundamental&f=false diakses pada 14
Desember 2016 Pukul 07:00 WIB.
9. Senior, B. 2002. “Organizational Change”. Jerman : Financial
Times/Prentice Hall Books. Edition : 2. Hlm. 6.
http://www.academicrepublic.com/academicrepublic/dissertations/224_12
04296378_Organisational%20change%20(Senior).pdf diakses pada 14
Desember 2016 pukul 23:30 WIB.
10. Krisnawati, D. 2016. “Pengaruh Brand Awareness terhadap Keputusan
Pembelian AMDK Merek AQUA (Studi pada Masyarakat di Kota
Bandung)”. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana. Vol. 4. No. 1.
Hlm. 2. http://ojs.ekonomi-
unkris.ac.id/index.php/JMBK/article/view/30/pdf diakses pada 20
Desember 2016 pukul 15:50 WIB.
 

Anda mungkin juga menyukai