Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

Judul Analisis Pengaruh Temperatur Stator terhadap Rugi-Rugi Daya Generator Unit
2 PLTP Kamojang
Nama Jurnal Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Volume dan Halaman Volume 19 Halama 204-215
Tahun 2021
Penulis Syahrial dan Khusnul Yusran Taufik
Reviewer Komang Agus Tri Arthawan Radin (20211330021)
Tanggal 1 November 2021

Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisis pengaruh temperatur lilitan stator terhadap daya
keluaran (beban) yang dapat mempengaruhi kinerja pada generator unit 2 di
PLTP Kamojang.
Subjek Penelitian Temperatur stator
Metode penelitian Peneliti menggunakan metode pengambilan dan pengukuran data dilapangan
serta study literatur terhadap objek yang akan diteliti.
Definisi Operasional Temperatur Stator, Temperatur stator merupakan suhu yang dimiliki oleh
Variabel Dependent stator pada generator. Kenaikan temperatur stator dapat menyebabkan
penurunan keandalan generator, sehingga peran sistem pendingin generator
yang berfungsi untuk menjaga keandalan generator agar kenaikan temperatur
lilitan stator tidak melampaui batas kemampuan generator
Cara & Alat Ukur Menggunakan alat Thermokopel untuk mengukur temepratur lilitan stator, inti
Variable Dependent stator dan pendingin udara. Yang diukur setiap jam selama 24 jam (satu hari)
yang akan tampil pada computer HMI dan diambil datanya oleh peneliti
Definisi Operasional Rugi-rugi daya, rugi daya merupakan kehilangan energi listrik yang diakibatkan
Independent oleh beberapa factor seperti panas. Rugi-rugi daya diantaranya rugi tembaga
dan rugi besi
Langkah Penelitian 1. Pengambilan data yakni Suhu Stator, inti stator, pendingin udara dan
spesifikasi generator unit yang akan di teliti
2. Melakukan perhitungan Rugi-rugi daya
3. Melakukan Analisa hasil perhitungan
4. Membutan hasil penelititian dan kesimpulan
Hasil Penelitian titik terendah pada temperatur lilitan 90,17 oC pada daya aktif 46 MW dan
menghasilkan rugi tembaga 115,19 kW. Titik tertinggi pada temperature lilitan
105,83oC pada daya aktif 56,1 MW dan menghasilkan rugi tembaga 120,39 kW.

Hasil pengukuran temperatur lilitan stator berada dibawah standar kelas isolasi
yaitu 130°C menurut standar IEEE Std 1, 1969

rugi daya inti stator terbesar yaitu 120,39 kW pada temperatur inti stator 67 °C
dan rugi daya terkecil yaitu 120,00 kW pada temperatur inti stator 71°C.
Kekuatan Penelitian Penelitian ini diperkuat dengan menggunakan standar internasional yaitu IEEE
Std 1, 1969
Kelemahan Penelitian Kelemahan pada jurnal ini yaitu kurang melampirkan metode-metode yang
digunakan pada penelitan dan juga kurangnya data-data penguat.
Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil dari penelitian ini titik terendah pada temperatur
lilitan 90,17 oC pada daya aktif 46 MW dan menghasilkan rugi tembaga
115,19 kW. Titik tertinggi pada temperatur lilitan 105,83oC pada daya
aktif56,1 MW dan menghasilkan rugi tembaga 120,39 kW.
2. Hasil pengukuran temperatur lilitan stator berada dibawah standar
kelas isolasi yaitu 130°C menurut standar IEEE Std 1, 1969
3. Berdasarkan hasil dari penelitian ini Berdasarkan hasil dari penelitian ini
rugi daya inti stator terbesar yaitu 120,39 kW pada temperatur inti
stator 67 °C dan rugi daya terkecil yaitu 120,00 kW pada temperatur inti
stator 71°C.

Anda mungkin juga menyukai