Anda di halaman 1dari 5

SKANDAL KORPORASI

ETIKA BISNIS ISLAM

DOSEN PENGAMPU

Anim Rahmayati, S.E.I., M.Si.

DISUSUN OLEH

Putri Yuliani

205211077

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

2020/2021

SKANDAL KORPORASI
Kecurangan dalam lingkungan bisnis:

Krisis ekonomi kapitalis terjadi berulang-ulang mulai tahun 1930 dengan berbagai pemicu. Pada
50 tahun terakhir, Rusia dan Venezueis telah menderita secara ekonomi, pendapatan menurun,
keresahan, dongkol, kelaparan, kerusuhan pencurian dan perampokan. Namun sejauh ini hanya
diperbaiki aspek teknisnya. Hal itu menimbulkan adanya kasus Enron Corporation dengan krisis
kepercayaan karena skandal akuntansi dan etika di kalangan manajemen dan profesional
(akuntan, konsultan, dan analisis) yang mengelola perusahaan Amerika.

Sifat kapitalisme awalnya hanya mengutamakan pemilik modal sehingga membuat profesional
melakukan fraud atau kecurangan atau tindakan kriminal.

Menyebabkan:

- Laporan keuangan

- Pemalsuan

- Pencurian

- Menulis cek

- Tidak membayar

- Kegagalan audit

Kasus dari perusahaan PT. Kimia Farma Tbk. Oleh Auditor Andersen (Prasetio-Utomo)

Masalah kekeliruan laporan keuangan konsolidasi.

BEBERAPA PENYEBAB SKANDAL KORPORASI DAPAT DILIHAT SEBAGAI BERIKUT:

Internal control lemah = 48%


Kebijakan etika lemah = 39%

Jenis industri = 20%

Lemah pemisahan tugas dan tanggung jawab = 17%

Kolusi dengan pihak ketiga = 15%

Kolusi secara internal = 14%

16% perbaikan internal control = 77%

11% pemisahan tugas yang kritis = 66%

11% investigasi pegawai = 61%

4% pegawai dijaminkan = 60%

19% pelatihan manjemen = 45%

19% perkuat kode etik = 44%

Bahkan Auditor yang diharapkan sebagai pengawal kecurangan justru ikut bermain dalam
melakukan atau menutupi kecurangan.

DESAKAN PEMBURU RENTE DAN LEMAHNYA ETIKA DI PASAR MODAL

Berbagai skandal ini lahir dari budaya yang berlaku di dunia bisnis dan pasar modal.
Sebagaimana diketahui, investor atau para pemburu “uang” di pasar modal sebenarnya
melakukan tindakan spekulasi bukan sekadar berinvestasi untuk memiliki perusahaan dengan
mengharapkan deviden yang dibayarkan dari keuntungan perusahaan secara periodik tanpa
memperhatikan kepentingan orang lain atau etika bisnis.

Yang diburu uang atau kekayaan dalam bentuk capital gain. Dia akan membeli saham atau surat
berharga lainnya pada saat harga rendah, dan menjualnya pada saat harga tinggi (Beaver, 1968
dan Morse, 1981).
Lembaga bisnis sebagai produk ideologi Kapitalisme tidak lepas dari inspirasi dan spirit filsafat
Darwinisme dengan toeri evolusinya yang saling bertarung untuk bertahan dan seleksi alamiah,
Herbert Spencer dengan kalimat survival of the fittest. Dalam keadaan di mana manusia saling
berebut dan kompetisi, manusia tidak mampu mempertahankan keberadaan dan kehidupannya
yang langgeng sehingga perlu social contract. Manusia perlu memiliki sistem sosial untuk
mempertahankan hidupnya apakah melalui pembentukan negara, sistem politik.

Di level negara, kita lihat bagaimana suatu negara kuat meluluhlantahkan secara semena-mena
negara lain yang lemah dan negara yang dianggap tidak mengikuti keinginannya yang
berpotensi menjadi ancaman bagi politik dan ekonomi negaranya. Cara dan kecintaan manusia
pada harta disebutkan dalam Alquran sebagai berikut:
“Dan kamu memakan harta dengan cara yang mencampurbaurkan yang halal dan haram. Dan
kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan” (QS Al-Fajr: 19-20). Surah At-Takasur
ayat 1 menyebutkan lagi bahwa “bermegah megahan dengan (harta, dll) telah melalaikan
kamu.”

Disinilah perbedaan yang sangat mencolok antara ideologi Kapitalisme dengan agama samawi,
khususnya Islam. Ideologi kapitalisme menjadikan harta sebagai alat mendapatkan kebahagiaan
dan merupakan tujuan hidup manusia. Harta menurut Islam bukan tujuan, tetapi harus
dijadikan sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan abadi dunia akhirat. Kapitalisme
menciptakan “harta” sebagai reward. Manusia diminta mengejar reward atau insentif dalam
bentuk harta. Sementara itu, dalam agama, tujuan akhir adalah rida Allah, kebahagiaan dunia-
akhirat, kebahagiaan hakiki, atau pada akhirnya masuk surga.

KRISIS MAKRO EKONOMI

Friedman, Mohawk mebuat pernyataan bahwa :


“Apakah ini akhir dari kekuasaan Barat (Friedman)
dan cara hidup yang kita kenal dengan peradaban Barat adalah jalan kematian.”
Kapitalis modern saat ini dibangun oleh monetary based economy dengan sistem moneter yang
sangat manipulatif, bukan real based economy. Artinya, paham ini banyak (dominan) bermain
di level atas dari ekonomi riil. Rente ekonomi diperoleh bukan melakukan kegiatan investasi
produktif, tetapi dalam investasi spekulatif (Shakespeare dan Harahap, 2006).

Anda mungkin juga menyukai