Anda di halaman 1dari 4

AGENDA MASA DEPAN

ETIKA BISNIS ISLAM

DOSEN PENGAMPU

Anim Rahmayati, S.E.I., M.Si.

DISUSUN OLEH

Putri Yuliani

205211077

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

2020/2021
AGENDA MASA DEPAN

Dalam dunia sekuler, etika dijadikan salah satu obat mujarab untuk mengatasi masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, namun dengan begitu etika ternyata tidak terlalu banyak membantu.
Setelah melihat ketidak berhasilan etika, ada upya untuk menjadikan etik sebagai produk
legislasi sehingga terkesan dipaksakan. Tapi ide ini tidak diterapkan karena menurut mereka
manusialah yang seharusnya menghargai etka dengan kesadarannya.

Dekadensi

Dekadensi moral, pencurian, penipuan dan lain-lain dalam masyrkat di bidang ekonomi, bisnis,
media masa, politik, bhkan dlam lingkup keagamaan seperti sudah menjadi bagian normal dari
manusia baik di negra maju atau berkembang. Penyimpanagn moral seolah sudh menjadi
kebiasaan dan bukan lagi sesuatu yang dianggap tabu, bahkan pelakunya bisa berasal dri kaum
elit bahkan sampai masyrakat biasa sekalipun. Dekadensi moral da etika terjadi dimana-mana
dan dilakukan oleh sebagian masyarakat dengan intensitas yang semakin banyak dan kompleks.

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa ini merupakan suatu keniscayaan yang merupakan
produk moderenisasi sosial. Namun, ada juga yang menilai hal tersebut bukan bentuk dari
moderenisasi namun bentuk westernisasi. Westernisasi sendiri menopang moderenisasi yangs
sungguhnya baik dari kemajuan ilmu, ekonomi, dan teknologi. Namun karena kemajuan tersebut
terjadi di dunia barat kemudian mengekspor kemajuan itu melalui cara salah satunya adalah
kolonialisasi ke timur, maka bangsa timur ikut merasakan dampak negatifnya.

Filsafat Barat

Filosofi barat menagnggap bahwa alam merupakan makhluk yang paling tidak bisa dipercaya.
Filosofi tersebut membuat manusia menjadi waspada terhadap alam sehingga muncul ketidak
harmonisan antara manusia dan alam. Manusia tidak boleh dikendalikan oleh alam, hal ini
menyebabkan ketidakharmonisan antara manisia, alam, dan Tuhan. Sementara budaya timur
membiarkan alam berjalan sesuai kodratnya. Kritik terhadap barat mulai banyak terjadi akhir-
akhir ini. Peneliti barat menilai bahwa kejahatan sosial politik yang beasar dari barat adalah
mesinisasi.

Epistemologi Sekuler dan Demoralisasi Ilmu

Epistemologi barat yang dianut saat ini mengakibatkan faktor ghaib dan hal-hal metafisika
seperti eksistensi Tuhan, yang dianggap tidak dapat dilogika manusia dan menjadi sesuatu yang
tidak mampu dijadikan sebagai ilmu penegtahuan.

Menurut atheis, tuhan hanya omong kosong, bahkan mendeklarasikan bahwa percaya pada nabi
adalah bukti moralitas budak. Hal ini menimbulkan kebebasan yang tidak menagndalkan hukum
moral absolut yang membatasi manusia yang dimandatka dalam kitab suci dan sejarah.

Dampak Epistimologi Nihilisme Barat

Kemajuan ilmu sains barat tidak selalu menguntungkan, ada beberapa sisi dimana kemajuan
yang semakin sekuler malah menyudutkan manusia. Ketergantungan pada obyek teknologi dan
ilmu pengetahuan pada akhirnya menimbulkan masalah baru. Namun epistimologi dan
paradigma sekuler telah memberikan manfaat lebih banyak.

Keterbatasan Epistimologi Sekuler

Bukan hanya dari segi paradigma dan pemikiran, perdebatan juga masuk pada tingkatan ilmu dan
dari mana ilmu itu diperoleh. Plato pada masanya menyatakan bahwa ilmu adalah tentang yang
abadi , bukan yang fana.

Mouly (1994) berpendapat bahwa ilmu yang didasarkan dari pancaindra pada dasarnya dapat
dipertanyakan. Sebabnya panca indra tidak selalu dalam kondisi prima, tidak selalu panca indra
ini dapat disamakan antara manusia satu dengan lainnya.
Agenda Masa Depan

Salah satu kewajiban umat islam adalah membawa, memahami, mengamalkan, menyampaikan
(mendakwahkan) kebenaran yang berasal dari sumber kebenaran sajati, yaitu rabbil alamiin.
Penurunan kekuatan dan kekuasaan umat islam sejak abad ke-13 atau sebelumnya sampai saat
ini masih berbekas kendatipun jiwa dan kebenaran itu tidak akan pernah padam. Karena agama
ini adalah milik Allah dan berasal dari Allah, tidak perlu diragukan kehancurannya dalam
keadaan apa pun. Sebagai hamba Allah, kita harus melaksanakan fungsi untuk menyampaikan
kebenaran sesuai situasi, kondisi, dan aturan yang sudah ditentukan Allah, antara lain tidak boleh
dipaksa dan grasa-grusu, tetapi harus dengan hikmah dan cara yang baik.

Islam sebagai agama Allah dan agama yang direstuinya datang dengan kebenaran dan dengan
suatu paket general system yang oleh Al-Quran disebut kaffah. Mengamalkan Islam sebagaimana
sebuah general system memang harus menyeluruh, tidak dapat sebagian-sebagian atau sepotong-
sepotong sperti yang terjadi saat ini. Kita beragama Islam dari aspek ibadah saja, tetapi tidak
dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan metode ilmu pengetahuan. Islam meyakini dunia tidak
lahir dengan sendirinya, tetapi ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT yang gaib.

Anda mungkin juga menyukai