ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian isolasi dan Identifikasi komponen kimia tanin daun
tekelan (Chromolaena odorata (L) R.M.KING) yang berasal dari Mamuju. Daun tekelan
merupakan tanaman yang digunakan oleh masyarakat Mamuju yang dipercaya secara
empiris berkhasiat sebagai anti koagulan pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan senyawa kimia tanin dari ekstrak daun tekelan mulai dari uji
pendahuluan sampai pada Kromatografi Lapis Tipis. Proses isolasi senyawa kimia
meliputi ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol, fraksinasi dengan n-butanol, isolasi
dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif serta uji kemurnian. Isolasi fraksi n-butanol
ekstrak daun tekelan Chromolaena odorata (L) R.M.KING) menggunakan eluen N-
heksan-etil asetat ( 7 : 3 ) menghasilkan 4 isolat yang dinamakan isolat A, B, C, dan D,
isolat dilanjutkan proses pemisahan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dua
dimensi. Hasil kromatografi lapis tipis preparatif dan dua dimensi berupa isolat C
memberikan penampakan noda yang tunggal pada uji kemurnian sehingga dapat
dikatakan merupakan noda murni yang merupakan ciri dari senyawa tanin.
Kata kunci : Daun Tekelan (Chromolaena odorata (L) R.M.KING), Identifikasi, Tanin,
Ktomatografi Lapis Tipis.
68
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 2, September 2017
68
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 2, September 2017
68
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 2, September 2017
Tabel 3. Hasil identifikasi Kromatografi Deinstrop, etc., 2007). Cara ini umum
Lapis Tipis Dua Dimensi dari Fraksi B dilakukan pada pemisahan zat berwarna
dan C dengan Cairan Pengelusi n- seperti tanin.
hexan-etil asetat (7:3) Tanin merupakan komponen zat
Fraksi Arah Warna bercak pada UV organik derivat polimer glikosida
Elusi 254 nm yangterdapat dalam bermacam-macam
tumbuhan, terutama tumbuhan
B (Arah I) Hijau tua berkeping dua (dikotil). Ekstrak tanin
(Arah II) Hijau tua terdiri dari campuran senyawa polifenol yang
sangat kompleks dan biasanya tergabung
C (Arah I) Coklat kemerahan dengan karbohidrat rendah
(Arah II) Coklat kemerahan (Khanbabaee and Teunis, 2001).
Hasil identifikasi isolasi ekstrak n-
butanol dari daun tekelan (Chromolaena
Odorata (L) R.M. KING) secara
kromatografi lapis tipis preparatif
diperoleh 4 isolat yaitu A, B, C dan D.
setelah dilakukan pemurnian dengan
Fraksi B KLT 2 dimensi (Tabel 2).
Penggunaan kromatografi lapis tipis
2 dimensi dilakukan untuk lebih
Fraksi C memperjelas dan mempertegas
penampakan noda pada sampel
(Roman, A., 2007). Selain itu, 2 sistem
fase gerak sangat berbeda dalam hal ini
penggunaan pengelusi, dapat
digunakan secara berurutan sehingga
memungkinkan untuk melakukan
pemisahan analit yang mempunyai
Fraksi B tingkat kepolaran yang berbeda (Hahn-
Deinstrop, etc., 2007), sehingga dapat
Fraksi C menguatkan dugaan peneliti bahwa
noda yang muncul tersebut adalah
senyawa yang di identifikasi.
Berdasarkan dari Tabel 1 dan 2
dapat di lihat bahwa dari setiap langkah
tersebut dilakukan pemantauan di setiap
Gambar 2 : Kromatograpi Lapis Tipis perubahan warna pada sampel uji daun
Dua Dimensi (Arah I (a) dan Arah II (b)) tekelan (Chromolaena Odorata (L) R.M.
Fraksi B Dan C Menggunakan Cairan KING) baik secara kualitatif dengan
Pengelusi N-Hexan – Etil Asetat (7;3) menggunakan pereaksi maupun dengan
identifikasi menggunakan kromatografi
Pembahasan lapis tipis menggunakan fase gerak
Penelitian ini dilakukan untuk yang sesuai. Hasil identifikasi secara
mengetahui kandungan kimia pada kualitatif diperoleh hasil positif pada
daun tekelan (Chromolaena Odorata (L) penambahan pereaksi FeCl 3 yaitu
R.M. KING) berupa senyawa tanin berwarna coklat yang dapat dilihat pada
dengan metode kromatografi. Penelitian Gambar 1 yang menunjukkan adanya
terlebih dahulu dilakukan dengan kandungan senyawa kimia tanin.
pengambilan sampel daun tekelan Kromatografi lapis tipis dua
(Chromolaena Odorata (L) R.M. KING) dimensi dilakukan untuk mengetahul
dari Mamuju, Sulawesi Barat. isolat tersebut sudah murni atau tidak
Prinsip kromatografi adalah yang ditandai dengan adanya noda
pemisahan berdasarkan kecepatan zat- tunggal (Harborne, 1987). Hasil
zat terlarut yang berbegark bersama- pengujian…..menunjukkan terbentuknya
sama dengan pelarutnya (Hahn-
68
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 2, September 2017
68
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 2, September 2017
68