KONSEP PERILAKU
NIM : P07125121039
Kelas : Reg. A
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah ‘Sosiologi Budaya
Dasar’. Adapun makalah ini membahas mengenai “KONSEP PERILAKU PENDIDIKAN
KESEHATAN GIGI”.
Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat menambah wawasan saya selama
menjadi mahasiswi di Poltekkes Kemenkes. Akhir kata, melalui kesempatan ini saya sebagai
penyusun makalah mengucapkan banyak terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ..………………………………………………………………..…..….......
C. Manfaat ……..………………………………………………………………….......
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….……......................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hail ini
membutuhkan keterampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu
melibatkan perubahan mental.
Ada perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis
yaitu yang dikenal dengan perubahan melalui pendidikan.
1. Anak didik sebagai masukan akan proses menjadi keluaran / lulusan. Untuk
mengembangkan dirinya, anak didik memperoleh bantuan dan pengaruh yang baik
dari inovator (Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan).
2. Tujuan pendidikan sebagai target, atau kualifikasi yang ingin dicapai, yaitu
perubahan tingkah laku kearah perilaku sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
3. Kurikulum, termasuk didalamnya metode, alat, materi atau bahan yang akan
disampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan atau program kesehatan yang
akan ditunjang.
2. TUJUAN
3. MANFAAT
PEMBAHASAN
Perilaku kesehatan gigi meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan yang dikaitkan
dengan konsep sehat dan sakit gigi serta upaya pencegahannya. Dalam konsep ini
yang dimaksudkan dengan kesehatan gigi adalah gigi dan semua jaringan yang ada di
dalam mulut, termasuk gusi.
Ada empat faktor utama agar seseorang mau melakukan pemeliharaan KG, yaitu :
3. Aplikasi, yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi sebenarnya. Contoh : Memilih sikat gigi yang benar.
4. Analisis, yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau obyek ke dalam
6. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk melakukan penil aian terhadap suatu obyek
tertentu. Contoh : Mampu menilai kondisi kesehatan gusi anak pada saat tertentu.
Dengan mengambil dasar teori sikap, sikap mengenai kesehatan gigi terdiri atas 3
komponen pokok, yaitu :
2) Merespon, adalah suatu indikasi sikap pada tmenghargai adalah tingkat ke dua,
yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan. Usaha untuk menjawab pertanyaan atau
mengerjakan tugas yang diberikan, baik pekerjaan itu benar atau salah dapat
diartikan bahwa orang tersebut mau menerima ide. Misal seorang ibu yang telah
diberi pendidikan mengenai menggosok gigi anak, sewaktu ditanya akan berusaha
menjawab bagaimana mengajari menggosok gigi dengan benar.
3) Menghargai adalah indikasi sikap pada tingkat ke tiga yaitu kemampuan untuk
mengajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. Misalnya
mengajak orang lain berdiskusi tentang gusi berdarah, sebab dan akibatnya, serta
upaya mencegahnya.
4) Bertanggung jawab adalah suatu indikasi sikap pada tingkat ke empat, yaitu
kemampuan untuk bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala konsekuensinya. Misal, memilih berobat ke dokter gigi dengan
konsekuensi mengeluarkan biaya yang tidak sedikit bila dibanding berobat ke
Puskesmas atau ke dukun. Sikap tentang kesehatan gigi atau gusi merupakan hasil
dari proses sosialisasi. Seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang berupa
obyek kesehtan gigi yaitu konsep gigi atau gusi sehat dan sakit, serta upaya
pemeliharaannya melalui proses sosialisasi.
E. Konsep Sehat.
Konsep sehat dari segi sosial : berarti kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain.
Konsep sehat dari aspek spiritual : berkenaan dengan kepercayaan & praktek
keagamaan, perbuatan baik, prinsip tingkah laku, cara mencapai kedamaian .
Konsep sehat dari segi societal : Sehat pada tingkat individu, yang terjadi akibat
kondisi-kondisi social, politik, ekonomi & budaya yang melingkupi individu tersebut.
“ A state of complete physical, mental, and social well being, and not merely the absence of desease or infirmity”
: Sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik, melainkan juga kondisi mental dan sosial seseorang.
F. Konsep Sakit.
Terjadinya perubahan pada tampilan tubuh seperti jadi kurus, perubahan warna kulit.
Perubahan fungsi tubuh seperti frekuensi berkemih, menstruasi yang banyak, irama
jantung yang tidak biasa.
Pengeluaran sesuatu dari tubuh yang tidak biasa seperti darah dalam urine, dahak.
Perubahan fungsi anggota tubuh (Kaku).
Perilaku Sehat, adalah tindakan yang dilakukan seseorang yang merasa dirinya sehat, dan
o Perilaku Preventive.
o Protective.
Ada 3 tipe tujuan orang melakukan perilaku pencegahan penyakit gigi yang masing-
masing orang berbeda :
o Untuk memperoleh pengertian agar perilaku tertentu disetujui atau diakui sendiri
manfaatnya.
o Variabel Kendala.
dirasakan.
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Mengubah perilaku individu merupakan pekerjaan yang mudah, dalam hail ini
membutuhkan ketrampilan khusus sebab perubahan tingkah laku individu selalu
melibatkan perubahan mental.
Ada perubahan yang terjadi secara terencana dan dilaksanakan secara sistematis
yaitu yang dikenal dengan perubahan melalui pendidikan.
2. Menghilangkan atau mengurangi penyakit gigi dan mulut dan gangguan lainnya.