Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KOMUNIKASI DATA

Review Paper Teknik Switching

disusun oleh :

1. Mohamad Arif Rochman Santosa (1910501059), Rombel 2


2. Ahnaf Zainul Muttaqin (1910501062), Rombel 2

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
Judul Hybrid Circuit and Packet Satellite Switching Technology Based
on Circuit Switch
Jurnal IEEE International Conference on Computer and Information
Technology
Volume dan -

Halaman
Tahun 2014
Penulis Su Baoxia, Song Wanying, Ma Qinhua, Zhang Shuyan, Yao
Mingwu
Reviewer Ahnaf Zainul Muttaqin dan Mohamad Arif Rochman Santosa
Tanggal 5/11/2021
Abstrak Jurnal yang berjudul “Hybrid Circuit and Packet Satellite
Switching Technology Based on Circuit Switch” berisi
mengenai sistem komunikasi satelit hybrid dengan circuit dan
packet switching yang akan mengoptimasi pemanfaatan
tranportasi jaringan dan aplikasi pada satelit komunikasi.
Simulasi yang dilakukan menunjukan bahwa skema tersebut
memiliki perfoma yang lebuh baik pada beban yang leblih kecil
dan saat beban sistem mencapai 0.7 dan rasio jalur circuit/paket
lebih besar dari 6:$ maka delay dan rasio loss masih dapat
memenuhu persyarat praktis.
Pengantar Pada paragraf pertama penulis mengatakan bahwa teknologi
switching satelit secara ksar terbagi menjadi circuit switching
dan packet switching. Circuit switching membutuhkan jalur fisik
sebelum komunkasi terjadi. Jalur fisik tersebut berupa time slot
periodical (SS,TDMA), sub-band(SS/FDMA, dan spreading
code(SS/CDMA). Walaupun circuit switching tranparan pada
protocol jarinfan, sederhana, mudah direalisasikan, dan murah,
circuit switching memiliki kelemahan yaitu delay yang tinggi
dan efisiensi rendah. Dengan aplikasi pembaruan/perbaikan pada
sinyal antariksa, paket switching satelit muncul. Komunikasi
packet-switched umunya didasarkan pada multiplexing statistik
dan berbagi resource bandwidth dengan antrian dan penjadwalan
sehingg dapat mempertahankan jalur virtual untuk transmisi data
dengan menggunakan protokol jaringan ATM, IP dan MPLS
Pada paragraf kedua penilis mengatakan bwhwa dengan
perkembangan pesat jaringan dan kebutuhan yang berbeda untuk
lalu lintas satelit, satelit perlu mentransmisikan lalu lintas sirkuit
dan paket secara bersamaan dalam beberapa aplikasi khusus.
Oleh karena itu hyvrid circuit dan packet switching dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu Teknik yang memiliki
performa tinggi dengan biaya rendah dan hemat konsumsi
energi.
Arsitektur Sistem Paragraf pertama penulis menuliskan mengeneai Sistem

Switching switching komunikasi satelit narrow banf yang mengadaptasi


haringan sitching TST, yang masing-masing memiliki
transceiver yang bekerja pada satu “spot-beam” pada frekuensi
radio tertentu dan mampu dihubungkan dengan satu stasiun
bumi atau satelit peering.

Pada paragraf kedua penulis menjelaskan mengenai diagram


sistem dari switching hybrid. Kompnen utama pada diagram
tersebut terdiri atas port ingress, input stage, master clock, dan
controller pusat (MCU).
Desain Internal Pada bab ini penulis membagianya menjadi dua bab yaitu

Untuk Sistem A. Signaling System


Pada sub bab ini penulis mengatakan bahwa Sistem
Switching
komunikasi terbagi menjadi proses pensinyalan sebelum
komunikasi dilakukan, yaitu meliputi call request,
access-grant/reject, and connection establishment atau
pendirian koneksi. Selain itu penulis juga menjelaskan
bahwa MCU akan membaca permintaan dari pesan
yang berhasil dikirim. Dan kemudian akan
memutuskan apakah masih ada resource yang cukup,
terutama time slot yang menganggur, untuk
menghubungkan pemanggil dan hop berikutnya ke
berkas yang dipanggil. Jika ada cukup sumber daya
menganggur yang tersedia, maka akan
mengalokasikannya ke koneksi (yaitu, 'ciircuit'
virtual) dan mengirim pesan pemberian akses ke
pemanggil; jika tidak memiliki resource menganggur
karena pekerjaan sebelumnya, reservasi resource akan
diminta untuk jalur sirkuit dan tidak menjadwalkan
jalur paket. Jika komunikasi masih gagal, satelit akan
memberikan akses-tolak.

B. Idle Slot Table


Pada paragraf pertama sub bab ini penulis mengatakan
bahwa MCU mengalokasikan slot waktu untuk
pengguna sesuai dengan permintaan dari pesan
pensinyalan dan hasil pencarian dari satu tabel slot
idle . Sementara itu, MCU juga akan mengatur jadwal
layanan paket yang masuk.

Pada paragraf kedua penulis menjelaskan bahwa


mereka mengadaptasi algoritma alokasi slot dinamik
untuk mendistribusikan pengguna circuit dan paket
switching. Pada.cicuit switching, slot input dam
output merupakan saluran pelanggan. Untuk pengguna
paket switching, akan menggunakan slot kosong yang
ditinggalkan oleh pengguna sirkuit untuk
meneruskannya
Algoritma Untuk mendapat efisiensi yang lebih baik untuk penerusan

Pejadwalan Paket paket, penulis menjelaskan tiga algoritma penjadwalan pada


simulasinya yaitu algoritma uniform, round hobin, dan priority
opportunity. Dalam algoritma uniform, MCU memilih port
masuk dari semua port masuk yang menganggur dengan peluang
yang sama, dan kemudian juga memilih port keluar dengan
probabilitas uniform di antara port keluar yang tidak kosong
yang telah dipilih oleh port masuk.. Algoritma round-robin
memilih port yang tersedia dari port masuk yang menganggur
dalam perilaku polling. Dalam algoritma priority opportunity
setelah port input/output idle ditemukan oleh MCU, algoritme
akan memilih port yang memiliki jumlah antrean idle dan
antrean tidak kosong paling banyak untuk dicocokkan.
Simulasi Pada peragraf pertama penulis mengatakan bahwa mereka
menggunakan software simulasi OPNET untuk memvalidasi
kinerja dari struktur switching hybrid. Yang diukur pada
simulasi tersebut yaitu kinerja sistem dengan mengsimulasikan
tingkat kerugian, delay end to end, dan output jaringan.

Pada pargraf dua penulis menuliskan mengenai parameter-


parameter untuk melakukan simulasi. Contohnya yaitu Jumlah
port pada satelit adalah 32. Panjang setiap time frame adalah
400μs dan kecepatan frame adalah 2500 frame per detik. Dan
masih ada beberapa parameter lainnya.

Pada paragraf tiga penulis memaparkan hasil simulasi yang


menunjukkan ketika beban jaringan mencapai 0,7, tingkat
kehilangan lalu lintas sirkuit masuk adalah 10-3, ketika beban
jaringan mencapai 0,8, tingkat kehilangan setiap layanan
rangkaian adalah 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa lalu lintas
paket tidak akan mengganggu lalu lintas sirkuit.

Pada paragraf empat penulis mengatakan bahwa dalam struktur


switching hybrid, tidak ada perbedaan kinerja antara ketiga
algoritma penjadwalan yang disebutkan disebelunya. Oleh
karena itu penulis menggunakan algoritma uniform untuk
menganalisis kinerja sistem.

Pada paragraf terakhir melalui analisis hasil simulasi, penulis


dapat menyimpulkan bahwa interval waktu kedatangan konstan
dan burst memiliki sedikit pengaruh pada kinerja sistem ketika
sumber lalu lintas seragam. Sebaliknya, rasio sirkuit dan lalu
lintas paket merupakan faktor penting untuk kinerja sistem
switching hybrid. Untuk persyaratan kualitas layanan tertentu,
beban sistem secara keseluruhan harus dikontrol, ketika proporsi
rangkaian dan paket adalah 4:6, beban sistem tidak boleh lebih
besar dari 0,4; ketika proporsi rangkaian dan paket adalah 5:5,
beban sistem tidak boleh lebih besar dari 0,5; ketika 6:4, tidak
boleh lebih besar dari 0,6. Namun, hasil simulasi struktur
overlay menunjukkan bahwa pada saat beban berada di antara
0,3~0,7, delay paket dari ketiga proporsi tersebut adalah 10-4,
dan throughputnya adalah 1.
Kesimpulan Pada bab ini penulis menyimpulkan bahwa peralihan sirkuit
berorientasi pada koneksi dan cocok untuk jalur realtime.
Melalui transmisi lalu lintas sirkuit dan paket dalam struktur
switching sirkuit, penulis dapat memenuhi persyaratan untuk
penundaan dan QoS lalu lintas sirkuit dan menemukan cara
untuk mengoptimalkan pemanfaatan tautan satelit. Selain itu,
penulis dapat memanfaatkan sepenuhnya peralatan pemancar
dan penerima yang lama tapi bagus, menghemat bandwidth dan
sumber daya perangkat keras satelit awal, mengurangi kerumitan
peralatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai