Anda di halaman 1dari 4

Sandy Prasetyo

125150206111006
Sistem Terdistribusi A

Soal
1. Sebutkan 3 jenis protokol routing beserta cara kerjanya !
2. Sebutkan mekanisme tambahan pada TCP untuk menjamin reliabilitas paket
yang dikirim!
3. Bagaimana mekanisme yang dipakai pada wi-fi untuk menghindari tabrakan
antar paket (packet collision) ?
4. Mengapa konsep layer(lapisan) harus dipakai dalam implementasi jaringan ?
5. Jelaskan isu-isu yang terkait dengan jaringan komputer dalam sistem
terdistribusi !
Jawaban
1. a). Routing Information Protocol (RIP)
Cara Kerja RIP

Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari
gateway.
Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika
menerima update routing .
Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari
gateway tersebut dalam waktu tertentu.
Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada
alamat broadcast di setiap network yang terhubung.

b). Open Shortest Path First (OSPF)


Cara kerja OSPF
OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router tetangganya
untuk dapat saling berkomunikasi seputar informasi routing. Untuk

membentuk sebuah hubungan dengan router tetangganya, OSPF


mengandalkan Hello protocol.
Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF berbeda-beda
pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat
meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik
sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka.
Media tersebut adalah sebagai berikut:

Broadcast Multiaccess
Point-to-Point
Point-to-Multipoint
Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)

Dasarnya, proses yang dilakukan routing protokol OSPF mulai dari


awal hingga dapat saling bertukar informasi ada lima langkah. Lima
langkah berikut adalah
1. Membentuk Adjacency Router
2. Memilih Designated Router (DR) dan Backup Designated Router
(BDR).(jika diperlukan)
3. Mengumpulkan State-state dalam Jaringan
4. Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan
5. Menjaga Informasi Routing Tetap Up-to-date

c). EIGP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


Cara Kerja dari EIGRP
EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah
router-router tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hello
packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut
mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router
tetangga tidak membalas, maka router tersebut akan dianggap mati.
Biasanya hold time itu tiga kali waktunya hello packet, hello packet
defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk
path-pathnya. Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address
224.0.0.10.

2. Mekanisme connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan


komunikadasi end-to-end. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi
karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan
kirim. Hal ini dilakukan dengan memberikan nomor urut pada setiap paket
yang dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima
berupa sinyal ACK(acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada
interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirikmkan kembali. Pada sisi
penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan
duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme flow control dengan cara
mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah paket
data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segmen yang diterima
dengan sukses.
3. Untuk menghindari terjadinya tabrakan paket data (paket collision), setiap
stasiun akan mentransmisikan frame RTS (Request To Send). Access Poin
mengirim balik frame CTS (Clear To Send) untuk memulai transmisi data.
Frame ini termasuk waktu saat stasiun mulai di transmisikan. Frame ini akan
diterima oleh semua station dalam sel, memberitahukan bahwa ada unit yang
akan ditransmisikan selama X milidetik, jadi yang lain tidak bisa melakukant
ransmisi walaupun media transmisinya terlihat kosong
4. Karena konsep Layer (lapisan) sudah menjadi suatu standar dalam penerapan
alur jaringan, dan itu sudah di syaratkan oleh International Standar
Organization (ISO). Di dalam konsep layer tersebut terdapat banyak konsep
yang sangat berguna dalam perancangan dan implementasi jaringan. Dan
untuk perancangan dan implementasi jaringan skala besar jika konsep layer
(lapisan)nya baik maka akan menciptakan suatu konsep jaringan yang baik
pula. Selain itu konsep layer yang baik akan membuat system kemanan pada
pengimplementasian jaringan menjadi baik pula.
5. A. Performance
Faktor yang mempengaruhikinerja(performance) :a. Kinerja dari pada personal workstations
b. Kecepatan infrastruktur komunikasi
c. Fleksibilitas dalam membagi beban kerja
contoh: apabila terdapat prosesor (workstation) yang idle maka dapat
dialokasikan secara otomatis untuk mengerjakan tugas-tuga suser.

B. Scalability
Sistem tetap harus memperhatikan efesiensi walaupun terdapat penambahan
secara signifikan user atau sumber daya yang terhubung:
a. Cost (biaya) penambahan sumber daya (resources) harus reasonable.
b. Penurunan kinerja (performance) diakibatkan oleh penambahan user
atau sumber daya harus terkontrol.
C. Reliability
Salah satu tujuan dalam membangun sistemterdistribusi adalahmemunkinkan
untuk melakukan improvisasi terhadap kehandalan sistem.
a. Availability : kalau mesin mati (down), sistem tetap harus berjalan
dengan jumlah layananan yang tersisa.
b. Dalam sistem terdistribusi componen yang sangat vital (critical
resources) berjumlah se minimal mungkin. Yang dimaksud dengan
critical resources adalah komponen yang harus ada untuk menjalankan
sistem terdistribusi.
c. Masing - masing Software dan Hardware harus di replikasi : kalau
terjadi kegagalan / error maka yang lain akan menangani.

d. Data dalam sistem tidak boleh hilang, copy dari file tersebut disimpan
secara redundan pada server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi
datanya.

D. Security
a. Confidentiality :keamanan terhadap data yang di akses oleh user yang
tidak di perbolehkan (unauthorizes user)
b. Integrity: keamanan terhadap kelengkapan dan autentikasi data.
c. Availability: Menjaga agar resource dapat selalu di akses.
d. Antisipasi terhadap free access (penggunaan resource terhadap user
yang semestinya).

Anda mungkin juga menyukai