Anda di halaman 1dari 60

TUGAS AKHIR

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMUNIKASI LEMBAGA PENYIARAN


PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA(RRI) DALAM
MEMBANGUN MINAT DENGAR DIKALANGAN
MASYARAKAT KOTA NUNUKAN

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Jurusan
Administrasi Bisnis

Oleh :

MOHD ARMAN SYAH BIN KARIM 189 622 072

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI NUNUKAN
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
2021
STRATEGI PENGEMBANGAN KOMUNIKASI LEMBAGA PENYIARAN
PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA(RRI) DALAM
MEMBANGUN MINAT DENGAR DIKALANGAN
MASYARAKAT KOTA NUNUKAN

Oleh:

MOHD ARMAN SYAH BIN KARIM 189 622 072

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI NUNUKAN
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
2021

ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMUNIKASI LEMBAGA PENYIARAN


PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA(RRI) DALAM
MEMBANGUN MINAT DENGAR DIKALANGAN
MASYARAKAT KOTA NUNUKAN

Oleh:

MOHD ARMAN SYAH BIN KARIM


189622072
PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI BISNIS
Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Lisa Fransiska,S.AB.,MM Umi Zunaidah,S.Sos,M.AB


NIDK: 884760017 NIP: 197507272009022004

Mengetahui,

Direktur
Politeknik Negeri Nunukan

Arkas Viddy, SE., MM., Ph.D


NIP 196505081992031001

iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMUNIKASI LEMBAGA PENYIARAN


PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA(RRI) DALAM
MEMBANGUN MINAT DENGAR DIKALANGAN
MASYARAKAT KOTA NUNUKAN

NAMA : MOHD ARMAN SYAH BIN KARIM


NIM : 189622072
JURUSAN : ADMINISTRASI BISNIS
PROGRAM STUDI : ADMINISTRASI BISNIS
JENJANG STUDI : DIPLOMA III
Laporan Tugas Akhir ini telah diuji dan disetujui
Pada tanggal, 24 Agustus 2021

Menyetujui,

Penguji I
Nama : Dr. Rafiqoh, SE.,MM
NIP : 198320172005031002

Penguji II
Nama : Luti Wiyani, SE., M.AK
NIDK : 8889223419

Penguji III
Nama : Zahri Fadli, S.Pd.I, M.Pd.I
NIDN : 2125127403

Mengetahui

Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Koordinator Program Studi Administrasi


Politeknik Negeri Nunukan Bisnis Politeknik Negeri Nunukan

Hj. Nur Aida, SE.,MM Herlina, S.Pd.,M.Pd


NIDK: 8858101019 NIDK: 8822311019

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mohd Arman Syah Bin Karim

NIM : 189 622 072

Jurusan : Administrasi Bisnis

Program Studi : Administrasi Bisnis

Jenjang Studi : Diploma III

Judul Tugas Akhir : Strategi Pengambangan Komunikasi Lembaga Penyiaran


Publik Radio Republik Indonesia(RRI) Dalam
Membangun Minat Dengar Dikalangan Masyarakat Kota
Nunukan.

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyataka
benar.

Jika dikemudian hari terbukti telah ditemukan unsur plagiarism dalam laporan
Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Nunukan, 5 agustus 2021

Mohd Arman Syah Bin Karim


Nim 189 622 072

v
ABSTRAK

Mohd Arman Syah Bin Karim, 2021. Strategi Pengembangan Komunikasi LPP
Radio Republik Indonesia(RRI) Dalam Membangun Minat Dengar Dikalangan
Masyarakat Kota Nunukan. Dosen pembimbing I Ibu Lisa Fransiska, S.AB.,M.M
dan dosen pembimbing II Ibu Umi Zunaidah,S.Sos,M.AB.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang di mana menggambarkan tentang


tingkat tinggi rendahnya minat masyarakat terhadap siaran radio RRI Nunukan
setelah munculnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Maka
judul tugas akhir ini adalah strategi pengembangan komunikasi LPP Radio
Republik Indonesia(RRI) dalam membangun minat dengar dikalangan masyarakat
kota nunukan. Dengan tiga pokok rumusan masalah yakni, bagaiaman strategi
komunikasi RRI bagian penyiaran di LPP RRI dalam upaya meningkatkan minat
dengar masyarakat kota nunukan,apa saja kendala dan peluangnya,serta strategi
dalam membangun kesadaran masyarakat pentingnya suatu informasi melalui
komunikasi. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan
RRI dalam meningkatkan minat dengar masyarakat serta kendala peluangnya dan
sudah tepat sasaran masyarakat atau belum. Jenis penelitiannya adalah kualitatif
deskriptif, dengan metode penelitian yakni metode kuesioner,observasi,studi
pustaka,wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh bersumber dari data
primer dan sekunder yaitu dari pihak RRI dan masyarakat, dari beberapa metode
tersebut lalu dianalisa dengan teknik analisis deskriptif, yaitu dengan cara
menguraikan data hasil penelitian, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif
untuk mengetahui strategi pengembangan komunikasi yang dilakukan RRI yaitu
dengan teori SOR. Dan untuk mengetahui kendala dan peluangnya yaitu melalui
analisis SWOT. Hasil dari penelitian tugas akhir ini adalah strategi komunikasi
yang dilakukan RRI Nunukan yaitu dengan melakukan siaran off air dan on air di
berbagai tempat destinasi wisata,serta disekolah dan kampus, dan juga dalam
pengemasan program acara yang menarik bahkan strategi dalam penyampaian
siaran oleh penyiar juga sangat mendukung dalam meningkatkan minat dengar
remaja kepada siaran RRI Nunukan. RRI tidak mengalami kendala akibat
kemajuan dibidang teknologi komunikasi dan informasi, justru hal tersebut
menjadi peluang bagi RRI untuk memperluas jangkauan siaran dengan melalui
siaran streaming dimedia sosial. Karena hal itu dapat memudahkan masyarakat
untuk mendengarkan siaran RRI Nunukan dimanapun dan kapanpun. Maka dari
hasil tersebut dapat dikatakan bahwa strategi yang dilakukan RRI sudah tepat
sasaran masyarakat.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Radio, Minat , Masyarakat

vi
ABSTRACT
Mohd Arman Syah Bin Karim, 2021. The Indonesian republic of Indonesia’s
radio Development Strategy(RRI) In Establishing Interest Among The People Of
The City of Nunukan. Supervisor I Miss Lisa Fransiska, S.AB.,M.M and
Supervisor II Miss Umi Zunaidah,S.Sos,M.AB.

This study is the field study which is drawing about the low levels of people’s
interest in radio broadcasts following the advent of communication and
information technology. The title of this final task is a strategy for developing
communication in the Indonesia Republic(RRI) in building urban listening
interest have declined with three points. Problem formula is. What about RRI
Strategy of communication at LPP Indonesian in an effort to increase interest in
the people of the city? What are the odds and opportunities. As well as the
strategy builds up a public awareness of the importance of information through
communication. In order to find out how RRI strategy in raising public hearing
and the constraints of opportunity are already on the society’s target or not. The
type of research is a descriptive qualitative, with the research method of the
compatible cumulative method. Library study interviews. And the data
documenting that comes fro the RRI and the public. Some of these methods are
then analyzed by a descriptive analysis technique that is by deciphering the data
of results research, then deductive conclusions were drawn to identify RRI
communication development strategy with the SOR theory. And to find out the
problem and its final task study is a communication strategy conducted by
broadcasting off the water and on the water in the various tourist destination, in
schools and collages, as well as in the mastering of exciting program events, even
strategy in broadcaster is also very supportive in the growing interest of listening
to your nunchings broadcast. RRI said that no one was affected by advances in
communication and information technology, which would make RRI an
opportunity to extend the broadcast coverage through social media streaming.
Because it can make it easier for people to listen to your nunchings everywhere,
all the time. There for, the result can be said that RRI strategies are on the targer
of society.

Key Words: Communication, Radio,Interest, Community

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini. Penulisan
Proposal Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat yang harus di penuhi untuk
menyelesaikan program Pendidikan Diploma III Jurusan Administrasi Bisnis di
Politeknik Negeri Nunukan.
Penulis manyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak sangatlah sulit untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Arkas Viddy, Ph.D, selaku Direktur Politeknik Negeri Nunukan
2. Dr. Besse Asniwaty, SE.,M. Si, selaku Wadir I Politeknik Negeri Nunukan
3. Dr. Rafiqoh, SE.,MM, selaku Wadir II Politeknik Negeri Nunukan
4. Ibu Hj. Nur Aida, SE.,MM, selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis
5. Ibu Lisa Fransiska, S.AB.,MM, sebagai Sekertaris Jurusan Administrasi
Bisnis sekaligus Dosen Pembimbing I
6. Ibu Herlina, S.Pd.,M.Pd, selaku Koordinator Program Studi Merangkap
Kepala Laboratorium Program Studi Administrasi Binis
7. Ibu Umi Zunaidah S.Sos,M.AB Selaku Dosen pembimbing II
8. Saya ucapkan terima kasih kepada Staf Pengajar dan Bapak/Ibu Dosen
Administrasi Bisnis
9. Kepala Stasiun LPP RRI Nunukan Nandang Supriadi, ST.,M.M yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di RRI
Nunukan.
10. Pak Rusdi Mursalim, Pak Rudy, dan Pak Aji, yang sudah mempermudah
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, dan sudah meluangkan waktu
untuk di wawancara guna memenuhi data yang akan penulis teliti.
11. Kedua orang tuaku Ayah Markus wayun Gerin dan ibu junaedah dan kedua
keluarga yang saya anggap orang tua kedua saya Ayah Almarhum Jasmine
gerin dan Ibu mu minaty Alwi yang sejak awal telah banyak melimpahkan
kasih sayang, perhatian, pendidikan,serta memberikan dorongan material dan
spiritual tanpa batas serta doa yang tulus.

viii
12. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada saya.
13. Seluruh Mahasiswa Politeknik Negeri Nunukan terutama Jurusan
Administrasi Bisnis.
14. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten
Nunukan
15. Serta teman-teman yang telah memberikan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Pada Akhirnya penulis berharap semoga Allah akan membalas jasa-jasa
mereka dengan limpahan pahala yang berlipat ganda. Penulis juga berharap
semoga Tugas Akhir ini berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengalaman kita. Serta penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata di dalam Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir
ini sangat jauh dari kata sempurna. Namun penulis berharap semoga Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan khususnya para pembaca.

Nunukan 5 Agustus 2021

Mohd Arman Syah Bin Karim


Nim 189 622 072

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL ...........................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR.................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI..........................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS.................................................v
ABSTRAK..........................................................................................................vi
ABSTRACT..........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................5
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................7
2.1 Komunikasi Massa .................................................................................7
2.2 Media Radio ...........................................................................................8
2.3 Strategi....................................................................................................8
2.4 Tahapan Tahapan Strategi ......................................................................10
2.5 Pengertian Strategi Komunikasi..............................................................11
2.6 Teori Minat..............................................................................................14
2.7 Analisis SWOT Sebagai Bentuk Strategi Komunikasi...........................15
2.8 Hambatan Komunikasi............................................................................17
2.9 Kerangka Berfikir....................................................................................18
2.10 Definisi Konsepsional.............................................................................21
2.11 Tinjaun Terdahulu...................................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................24
3.1 Definisi Operasional................................................................................24

x
3.2 Jenis Penelitian .......................................................................................26
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................26
3.4 Populasi dan Sampel ..............................................................................27
3.5 Metode Pengumpulan Data ....................................................................27
3.6 Jenis dan Sumber Data............................................................................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................30
4.1 Analisis Data............................................................................................30
4.2 Kendala atau Peluang Dalam Strategi Komunikasi RRI........................37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................41
5.1 Kesimpulan..............................................................................................41
5.2 Saran........................................................................................................42
Daftar Pustaka.....................................................................................................44
LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema kerangka Berfikir.................................................................21

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Respon Pendengar ..............................................................................33

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar iBelakang i


Radio Republik Indonesia (RRI) secara resmi didirikan pada tanggal 11
September 1945 (yang sekarang diperingati sebagai Hari Radio). Oleh para
tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang
di enam kota. RRI mempunyai tugas pokok sebagai Lembaga Penyiaran
Publik yang di atur oleh undang-undang no 32 dan PP12 tahun 2005
mengenai penyiaran yaitu memberikan pelayanan Informasi, pendidikan,
hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya
bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui
penyelenggaraan penyiaran radio yang menjauhkan seluruh wilayah
Indonesia.
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan
media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Penyiaran radio adalah media
komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam
bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan
berkesinambungan.
Demikian juga strategi komunikasi merupakan paduan antara
perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen
komunkasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa
pendekatan (approach) bisa sewaktu-waktu berubah tergantung pada situasi
dan kondisi.
Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari

1
seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila
sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim
dan si penerima informasi dapat memahami. Menurut Liliweri Alo pengertian
dari strategi komunikasi adalah strategi yang dapat menetapkan atau
menempatkan posisi seseorang secara tepat dalam komunikasi dengan lawan
komunikasinya sehingga dapat mencapai tujuan komunikasi yang telah
ditetapkan. Pengertian komunikasi yang dimaksud penulis adalah
penyampaian pesan dan informasi dari penyiar ke penerima pesan atau
receiver, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dapat dipahami,
bermanfaat dan tepat sasaran.
Strategi komunikasi penyiar LPP RRI dalam sebuah programa yang
dilakukan oleh penyiar merupakan programa 1 LPP RRI di Kabupaten
Nunukan, yang membawakan konten siaran pemberdayaan masyarakat baik
berupa edukatif maupun informatif yang bersifat entertaiment dengan tetap
menjaga kebutuhan mengenai informasi masa kini seputar gadget, resensi
buku, film, keberadaan komunitas lokal, pencerahan dan perenungan religius,
modifikasi, automotif, elektronika, dan lain-lain.
RRI Nunukan sebagai salah satu lembaga penyiaran yang terkemuka di
Kabupaten Nunukan, yang tetap eksis dan diminati oleh para pendengarnya,
tentunya memiliki strategi-strategi tertentu, baik dalam program-program
yang disajikan maupun dalam teknik penyampaian komunikasi kepada para
pendengarnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti akan
memfokuskan penelitian pada strategi apa saja yang dimiliki penyiar-penyiar
di RRI Nunukan, dalam penyampaian komunikasi kepada para pendengarnya
sehingga tetap eksis dan diminati.
Pendengar radio yang mendengarkan siaran LPP RRI Nunukan seakan
terlihat secara personal Informasi melalui komunikasi yang disampaikan
seakan ditujukan kepada diri pendengar sendiri. Alunan lagu-lagu yang
didendangkan seolah disajikan untuk diri pendengar sendiri. Dari suara yang
didengar, seseorang mempunyai daya imajinasi baik mengenai informasinya
maupun mengenai orang yang menyampaikannya seperti penyiar.

2
Permasalahan yang menjadi kendala LPP RRI Nunukan sebagai media
informasi adalah perilaku mendengar. Menurut skala partisipasi terhadap
acara siaran ada empat tipologi pendengar. Pendengar spontan yaitu
pendengar yang bersifat kebetulan, tidak berencana mendengar LPP RRI
Nunukan atau acara tertentu, dan perhatian mudah teralih pada aktivitas lain.
Pendengar pasif yaitu pendengar yang mendengarkan siaran LPP RRI
Nunukan untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri. Pendengar selektif
yaitu mendengar siaran LPP RRI Nunukan pada jam atau acara tertentu saja,
fanatik pada sebuah acara atau penyiar tertentu, menyediakan waktu khusus
untuk mendengarkannya. Pendengar aktif yaitu secara regular tidak terbatas
mendengarkan LPP RRI Nunukan, apapun, dimanapun, dan aktif berinteraksi
melalui telepon. Dimana perilaku mendengar radio ditentukan oleh program
yang disajikan. Ada beberapa pendengar yang tune-in di salah satu frekuensi,
namun ketika satu menit pertama acara berlangsung tidak menarik atau
membosankan, dia akan langsung memindahkan gelombang.
Ada juga pendengar yang mendengar radio selama perjalanan di dalam
sebuah kendaraan. Setelah sampai di rumah atau di kantor, dia menonton
televisi setiap rumah atau kantor cenderung memiliki televisi, tetapi belum
tentu memiliki radio. Di sini content sangat berperan. Secanggih apapun
teknologi, yang paling penting adalah isinya. Hal tersebutlah yang
menyebabkan jumlah pendengar LPP RRI Nunukan semakin menurun setiap
tahunnya.
Jumlah pendengar LPP RRI Nunukan yang semakin turun tersebut
memaksa para stasiun radio untuk terus berusaha menarik perhatian dan
khalayak agar tetap mendengarkan siaran LPP RRI Nunukan. Kegiatan
menarik perhatian ini, banyak dilakukan para stasiun LPP RRI Nunukan
denga cara menyusun konsep acara yang menarik, agar khalayak tetap
tertarik.
Selain itu, pendengar LPP RRI Nunukan semakin selektif memilih
program siaran radio. Hanya program siaran yang menurut penilaiannya
begitu saja. Begitu banyak acara yang ditawarkan dalam waktu yang

3
bersamaan. Setiap stasiun berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih
sebanyak mungkin pendengar.
Karena keselektifan para pendengar LPP RRI Nunukan, jumlah
pendengar radio yang semakin berkurang, serta kurangnya minat pendengar
dalam mendengarkan radio menjadi permasalahan pada stasiun radio, seperti
yang telah dijelaskan diatas. Hal tersebut dirasakan pula oleh LPP RRI
Nunukan yang terus berusaha bagaimana agar para pendengarnya tetap
bertahan mendengarkan programnya, bahkan mendengarkan programnya,
bahkan semakin berkurang, serta kurang minat pendengar dalam
mendengarkan LPP RRI Nunukan menjadi permasalahan para stasiun radio,
seperti yang telah dijelaskan diatas.
Berdasarkan ideskriptif ilatar ibelakang idi iatas, ipeneliti isangat itertarik iuntuk
melakukan ipenelitian idan imengkaji ilebih ijauh itentang ihal-hal iyang
berkaitan dengan membangun menarik minat dengar. Dalam ihal iini ipeneliti
akan melakukan penelitian itentang "Strategi Pengembangan Komunikasi
Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia(RRI) Dalam
Membangun Minat Dengar Di Kalangan Masyarakat Kota Nunukan"
sebagai bentuk strategi penyiaran dalam pengembangan komunikasi.

1.2 Rumusan iMasalah


Berdasarkan iuraian ilatar ibelakang idi iatas, imaka iperumusan imasalah
idari penelitian iini iadalah:
1. Bagaimana strategi komunikasi bagian penyiaran di LPP RRI
Nunukan dalam upaya meningkatkan daya tarik pendengar di
kalangan masyarakat Kota Nunukan.
2. Apa saja kendala dan peluang yang terdapat pada LPP RRI
Nunukan.
3. Bagaimana cara LPP RRI Nunukan dalam membangun kesadaran
masyarakat tentang pentingnya suatu informasi melalui
komunikasi.

4
1.3 Tujuan Penelitian
Dari iperumusan imasalah iyang ipenulis ikemukakan itujuan idari
ipenulis iyaitu:
1. Mengetahui strategi komunikasi bagian penyiaran di LPP
RRI Nunukan dalam upaya meningkatkan daya tarik
pendengar di kalangan masyarakat Kota Nunukan.
2. Mengetahui apa saja kendala dan peluang yang terdapat LPP
RRI Nunukan
3. Mengetahui bagaimana cara dalam LPP RRI Nunukan dalam
membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya suatu
informasi melalui komunikasi.

1.4 Manfaat iPenelitian


Adapun imanfaat ipenelitian iini isebagai iberikut idi antara ilain
iyaitu isebagai iberikut:
1. Bagi iInstansi
Diharapkan hasil penelitian iini idapat imemberikan sumbangsih
pemikiran bagi iinstansi iyang ibersangkutan, dalam hal penerapan
minat dengar khususnya dimasyarakat Kota Nunukan untuk
penerapan data pendengaridi iLPP iRRI iNunukan.
2. Bagi Politeknik Negeri Nunukan
Untuk menambah perbendaharan karya ilmiah di perusahaan
danisekaligus sebagai gambaran, studi lanjutan, dan refrensi bagi
yang ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dengan
penyiaran Radio Republik Indonesia.
3. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan guna mempraktekkan
teori dan ilmu pengetahuan praktis yang belum diperoleh dibangku
perkuliahan.

5
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam bab ini di bagi menjadi lima bab dengan
susunan sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II: TINJAUN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi teori-teori yang mendasari masalah yang akan
diteliti, landasan teori, kerangka penelitian, kerangka pikir penelitian
dan definisi konsepsional.
BAB III: METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, definisi operasional
perincian data yang diperlukan ,Teknik Penelitian, Jangkauan
penelitian.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi penulis menguraikan tentang kesimpulan
pembahasan dari permasalahan yang dikemukakan dan memberikan
saran.

6
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

Landasan Teori

2.1 Komunikasi Massa


Komunikasi terjadi di mana saja dan kapan saja. Wilayah komunikasi bisa
ada dalam ranah mikro. Mulai dari dua orang, misalnya dalam hubungan
"pacaran" (sepasang kekasih); antara beberapa orang (misalnya, dalam
keluarga); antara banyak orang, misalnya dalam suatu sekolah atau partai
politik; hingga yang melibatkan banyak sekali orang atau melibatkan pihak
dalam jumlah yang masif (komunikasi massa).

Masing-masing tatanan dan konteks komunikasi tersebut memiliki latar


belakang dan pengaruh yang berbeda bagi tiap-tiap orang, baik sebagai
komunikator (penyampai pesan) maupun sebagai komunikan (penerima
pesan), termasuk juga akan menentukan bagaimana dan seberapa besar
kekuatan media yang akan dibuat.

Secara teoritis, konteks komunikasi dapat dibagi dengan berbagai cara,


tergantung kategori yang kita gunakan. Misalnya, jika kita membedakan
konteks komunikasi berdasarkan kategori jenis muatan pesan, komunikasi
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, misalnya:

1. Komunikasi Bisnis
Yaitu komunikasi yang pesannya berisi atau bertujuan untuk
memasarkan produk dan mendapatkan keuntungan.
2. Komunikasi Politik
Yaitu komunikasi yang berkaitan dengan upaya untuk memperoleh
dan mendistribusikan kekuasaan atau kebijakan lembaga politik
(negara, pemerintahan) yang menggunakan saluran -saluran politik.

7
3. Komunikasi Kesehatan
Yaitu komunikasi yang terjadi dalam upaya manusia untuk
menyembuhkan orang yang sakit, seperti komunikasi antara dokter
dan pasien.
4. Komunikasi Sosial
Yaitu komunikasi yang berisi pesan-pesan sosial bagi masyarakat
yang tujuannya untuk mengajak masyarakat peduli melakukan
tindakan-tindakan sosial.

2.2 Media Radio


Radio adalah media massa yang memiliki ciri khas tersendiri sebab hanya
menyiarkan suara saja. Radio memperoleh lambang-lambang komunikasi
yang berbunyi dan hanya dapat ditangkap oleh telinga (bersifat audial), jadi
Radio masuk pada jenis media berbentuk ucapan atau bunyi (the spoken
words), Arifin (1994:27).
Rahanatha dalam Romli menjelaskan pengertian radio adalah teknologi
yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Dengan demikian, yang di
maksud dengan istilah radio bukan hanya bentuk fisiknya, tetapi anatara
bentuk fisik dengan kegiatan radio adalah saling berhubungan dan tidak dapat
di pisahkan satu sama lain. (Romli 2016:77).
Radio siaran sebagai salah satu media massa juga dapat melakukan fungsi
kontrol sosial, diantara empat fungsi lainnya yakni memberi informasi,
menghibur, mendidik dan melakukan persuasi, Ardianto & Komala Erdinaya
(2007:119).

2.3 Strategi
Pengertian Strategi
Strategi merupakan istilah yang sering diidentikkan dengan "taktik"
sementara itu, secara konseptual strategi dapat dipahami sebagai suatu garis
besar haluan dalam bertindak untuk mencapai suatu sasaran dalam tujuan.
Strategi adalah seni di mana melibatkan kemampuan intelegensi/pikiran

8
untuk membawa semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan
dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien.
Strategi (strategy) dipahami bukan hanya sebagai "berbagai cara untuk
mencapai tujuan" (ways to achieve ends) melainkan mencakup pula
penentuan berbagai tujuan itu sendiri. Strategi dipahami pula sebagai sebuah
pola yang mencakup didalamnya baik strategi yang direncanakan (intended
strategy dan deliberate strategy) maupun strategi yang pada awalnya tidak di
pertimbangkan oleh perusahaan (emerging strategy) tetapi menjadi strategi
yang dipertimbangkan bahkan dipilih oleh perusahaan untuk di
implementasikan (realized strategy).
Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas dalam naskah workshop
berjudul PR Strategy, mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu
dari suatu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk
dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah
salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.
Griffin mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk
mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai, akan tetapi
strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankankan keberlangsungan
organisasi dilingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya.
Strategi yang efektif (effective strategies) adalah strategi yang mendorong
terciptanya keselarasan yang sempurna antara organisasi dengan
lingkungannya dan dengan pencapaian tujuan strateginya.
Berdasarkan definisi strategi di atas, maka dapat disimpulkan strategi
adalah proses berbagai rencana untuk mencapai suatu program kegiatan
perusahaan atau organisasi dalam melakukan perencanaan sehingga bisa
mencapai suatu tujuan itu sendiri.
Sehingga penulis dapat simpulkan bahwa strategi sangat digunakan oleh
semua perusahaan atau organisasi dan bahkan individu dalam mencapai
tujuan, karena dengan adanya strategi yang telah direncanakan itu dapat
mudah untuk mencapai sasaran atau tujuan yang direncanakan.

9
2.4 Tahapan Tahapan Strategi
Didalam sebuah strategi, adanya diperlukan tahap strategi. Menurut
Wheelen dan Hunger tahapan-tahapan strategi terdiri dari 4 tahapan:
1. Tahap Environmental Scanning (Pemindaian Lingkungan)
Suatu kegiatan monitoring, pengevaluasian, serta penyebaran informasi
yang berasal dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan kepada
personil kunci didalam perusahaan. Lingkungan eksternal yang dimaksud
adalah perusahaan yang mempengaruhi industri secara umum, bukan
hanya industri yang spesifik sehingga akan menentukan arah perusahaan
dalam jangka panjang dan lingkungan internal yang dimaksud adalah
perusahaan itu sendiri yang bertujuan untuk menyesuaikan sumber daya
dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan dengan perubahan
lingkungan yang terjadi sehingga sumber daya dan kapabilitas yang
dimiliki perusahaan akan dapat menunjang implementasi strategi
perusahaan. Maka secara singkat tahapan environmental scanning adalah
tahapan penyebaran informasi yang berasal dari lingkungan internal
maupun eksternal.
2. Tahap Strategy Formulation(Formulasi strategi)
(Perumusan Strategi) Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji
kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yang sesuai
dengan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat
mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan.
Perubahan misi dan tujuan perusahaan yang dimaksud disini untuk
membuat perusahaan semakin maju lagi dengan inovasi terbarunya.
3. Tahap Strategy Implementation(Implementasi strategi)
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat
diimplementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut
dituangkan ke dalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang
terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang
memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (budget) yang
akan mendukung setiap program.

10
4. Tahap Evalution and control(Evaluasi dan control)
Pada tahap evaluasi, perusahaan akan membandingkan kinerja aktual
(actual performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja.
Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan
pengendalian.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa
perumusan strategi itu sebelum merumuskan suatu hal maka yang harus
diperhatikan adalah bagaimana mengembangkan visi dan misi yang
merupakan pernyataan jangka panjang setelah mengembangkan visi dan
misi cari peluang dan ancaman seperti peristiwa, tren, dan persaingan yang
menguntungkan maupun merugikan setelah mengidentifikasinya kita dapat
menemukan kelebihan dan kelemahan yang dilakukan sangat baik atau
buruk untuk menetapkan tujuan jangka panjang sebagai hasil yang dicapai.
Setelah itu melakukan strategi alternatif untuk menuju posisi yang dicita-
citakan di masa depan dengan memilih strategi tertentu untuk digunakan.

2.5 Pengertian Strategi Komunikasi


Kata strategi berasal dari kata Yunani klasik "stratos" yang artinya
tentara dan kata "agein" yang berarti memimpin. Strategi menghasilkan
gagasan dan konsepsi yang dikembangkan oleh para praktisi. Dalam
menangani masalah komunikasi, para perencana dihadapkan pada sejumlah
persoalan. Strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua
elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media),
penerimaan sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai
tujuan komunikasi yang optimal.
Menurut Roger memberi batasan pengertian strategi komunikasi
sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia
dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru. Seorang pakar
perencanaan komunikasi Middleton membuat definisi dengan menyatakan
"strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen
komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai

11
pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi
yang optimal".
Dalam konteks komunikasi, strategi diperlukan untuk mendukung
kekuatan pesan agar mampu mengungguli semua kekuatan pesan yang ada,
khususnya dalam menciptakan efektifitas komunikasi. Menurut Mulyana
komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan
harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi).
Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan
(planning) komunikasi dan manajemen (management) komunikasi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula
dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan managemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apa pun, strategi
komunikasi harus didukung oleh teori, karena teori merupakan pengetahuan
berdasarkan pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Harold D.Lasswell
menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan
komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What In Channel To With
What Effect?” Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya
harus diperkuatkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban
terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut.
a) Who (Siapakah Komunikatornya).
b) Says What (pesan apa yang dinyatakannya).
c) In Which Channel (Media apa yang digunakannya).
d) To Whom (Siapa Komunikannya).
e) With What Effect (efek apa yang diharapkan).
Sehubungan dengan penggunaan teori tersebut, ada alasan bahwa teori ini
sangat erat dalam hubungannya dengan strategi untuk memberikan pengaruh
kepada norma-norma dan batas-batas situasi perorangan.

12
Pertama: Pesan komunikasi bisa memperkuat pola-pola yang sudah ada
(reinforce exiting patterns) dan mengarahkan orang-orang untuk percaya
bahwa suatu bentuk sosial dipelihara oleh masyarakat.
Kedua: Media massa bisa menciptakan keyakinan baru (creat new shared
conviction) mengenai topik, dengan topik mana khalayak kurang
berpengalaman sebelumnya.
Ketiga: Media massa bisa mengubah norma-norma yang sudah ada
(change exiting norm) dan karenanya mengubah orang-orang dari bentuk
tingkah laku yang lain.
Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes sehingga taktik
operasional komunikasi dapat segera disesuaikan dengan faktor-faktor yang
terpengaruh. Untuk mencapai tujuan komunikasi secara efektif, seorang
strategis komunikasi perlu memahami sifat-sifat komunikasi dan pesan guna
dapat menentukan jenis media yang akan diambil dan teknik komunikasi
yang akan ditetapkan.
1. Sifat-sifat komunikasi
Jika kita sudah tahu sifat-sifat komunikan, dan tahu pula efek apa
yang kita kehendaki dari mereka, karena merupakan hal yang sangat
penting untuk berkomunikasi dan ada kaitannya dengan media yang
harus digunakan. Cara bagaimana berkomunikasi (How To
Communicate) kita bisa mengambil salah satu dari dua jenis
komunikasi berdasarkan sifatnya:
a) Komunikasi tatap muka (face-to-face communication).
b) Komunikasi bermedia (mediated communication).
Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila kita
mengharapkan efek perubahan tingkah laku (behavior change) dari
komunikan. Dengan saling melihat, kita sebagai komunikator bisa
mengetahui pada saat kita berkomunikasi, apakah komunikan
memperhatikan kita dan mengerti apa yang kita komunikasikan.
Komunikasi bermedia (public media dan mass media) pada
umumnya banyak digunakan untuk komunikasi informatif karena

13
tidak begitu ampuh untuk mengubah tingkah laku. Lebih-lebih media
massa. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa media massa
kurang sekali keampuhannya dalam mengubah tingkah laku
komunikan. Tetapi komunikasi informatif pun tidak berarti tidak
penting atau kurang penting. Jadi bergantung kepada situasi dan
kondisi dan efek yang diharapkan.
2. Tujuan komunikasi
1) Mengubah sikap (to change the attirude).
2) Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion).
3) Mengubah perilaku (to change the behavior).
4) Mengubah masyarakat (to change the society).
3. Fungsi komunikasi
1) Menginformasikan (to inform).
2) Mendidik (to educate) .
3) Menghibur (to entertain).
4) Mempengaruhi (to influence).

2.6 Teori Minat


Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004:46) menyatakan bahwa
dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya:
1) Adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada
objek tertentu.
2) Adanya ketertarikan terhadap objek tertentu.
3) Adanya aktivitas atas objek tertentu.
4) Adanya kecenderungan berusaha lebih aktif.
5) Objek atau aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan.
6) Kecenderungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku
individu. Definisi minat menurut Shaleh (2004:262) adalah suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap
orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut
dengan disertai perasaan senang.

14
2.7 Analisis SWOT Sebagai Bentuk Strategi Komunikasi
Setiap lembaga, perusahaan maupun organisasi pasti memiliki
tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut banyak hambatan
yang akan dihadapi, baik dari internal lembaga maupun dari eskternal
lembaga yang datangnya dari kompetitornya. Pencapaian tujuan yang
dihadapkan pada persaingan yang cukup ketat dari kompetitor, dibutuhkan
sebuah trik atau strategi yang baik, sehingga tujuan yang hendak diinginkan
dapat tercapai. Termasuk RRI dalam membangun eksistensinya agar dapat
mencapai visi misinya sebagai media radio penyiaran publik membutuhkan
sebuah strategi.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan
arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.
Pengertian strategi juga di ungkapkan Arifin sebagai keseluruhan keputusan
kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
merupakan perencanaan tentang tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan hasil yang maksimal. Proses
pembentukan strategi oleh sebuah lembaga dapat dimulai dari melihat adanya
potensi-potensi yang dimiliki sebagai daya dukung dan kekuatan lembaga,
kendala-kendala yang akan menjadi kelemahan lembaga serta ancaman
eksternal yang akan menghambat pencapaian tujuan. Salah satu teknik yang
digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
akan dihadapi oleh sebuah lembaga adalah teknik analisis SWOT. Teknik
analisis SWOT dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset
pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960an dan 1970an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan fortune 500. Pada awal
mulanya, analisis SWOT digunakan untuk manajemen organisasi bisnis,
kemudian digunakan juga untuk organisasi lain dan juga individu.
Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan
salah satu komponen penting dalam manajemen strategi. Analisis SWOT ini

15
mencakup faktor intern perusahaan. Dimana nantinya akan menghasilkan
profil perusahaan sekaligus memahami dan mengidentifikasikan kelemahan
dan kekuatan organisasi. Kelemahan dan kekuatan ini kemudian akan
dibandingkan dengan ancaman ekstern dan peluang sebagai dasar untuk
menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain.
Dalam manajemen strategis, analisis utama merupakan awal proses
perumusan strategi. Selain itu, analisis strategi juga mengharuskan para
pimpinan perusahaan untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang
peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan
ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Mengingat
bahwa SWOT adalah akronim untuk Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threat (ancaman) dan sebuah
organisasi, yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis.

a. Kekuatan (Strengths)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di
lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahan atau organisasi
perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan dibandingkan dengan
para pesaingnya. Misalnya jika perusahaan tersebut unggul dalam
teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk
mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga
kualitas yang lebih maju.
b. Kelemahan (Weaknesses)
Yaitu analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kelemahan dari suatu organisasi atau perusahan pada saat ini.
Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan
suatu perusahaan atau organisasi.
c. Peluang (Opportunity)

16
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang
diluar suatu organisasai atau perusahaan dan memberikan peluang
berkembang bagi organisasi di masa depan. Cara ini adalah untuk
mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu
perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa depan atau
masa yang akan datang.
d. Ancaman (Threats)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman
yang harus dihadapai oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk
menghadapi berbagai macam factor lingkungan yang tidak
menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang
menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan
baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

2.8 Hambatan Komunikasi


Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif, ada banyak
hambatan yang bisa merusak komunikasi. Beberapa hal yang merupakan
hambatan komunikasi yaitu:
1. Gangguan
a. Gangguan mekanik (mechanical, channel noise) Ialah gangguan
yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang
bersifat fisik.
b. Gangguan semantik (semantic noise) Adalah jenis bersangkutan
dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak,
semantic merupakan pengetahuan mengenai pengertian kata-kata
yang sebenarnya atau perubahan pengertian kata-kata.
2. Kepentingan
Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam
menanggapi atau menghayati suatu pesan.

17
3. Motivasi
Terpendam Motivation atau motivasi akan mendorong seseorang berbuat
sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan
kekurangannya.
4. Prasangka Prejudice
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi
suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai
prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang
komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.

2.9 Kerangka Befikir


A. Teori Stimulus,Organisme,Response (SOR)
Penelitian ini model yang digunakan adalah model SOR (Stimulus,
Organism, Response). Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya
meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan
konasi (McQuail, 2010:466).
Menurut model ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika
ada kondisi stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Asumsi dasar
dari model ini adalah : media massa menimbulkan efek yang terarah, segera
dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Respon Theory atau SR Theory.
Model ini menunjukan bahwa komunikasi merupakan proses aksi
komunikasi. Artinya model ini mengasumsi bahwa kata-kata verbal, isyarat
non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan
respon dengan cara tertentu. Teori ini merupakan prinsip yang sederhana
dimana efek merupakan reksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian,
seorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan
reaksi audience.

18
Menurut McQuail, (2010:467) Teori yang melandasi penelitian ini
adalah teori SOR (Stimulus, Organism, Response) yang berkeyakinan bahwa
penyebab sikap yang dapat berubah tergantung pada kualitas rangsang yang
berkomunikasi dengan organisme. Inti dari teori ini adalah bahwa setiap
proses efek media terhadap individu, harus diawali dengan perhatian atau
terpaan oleh beberapa pesan media. Hasilnya menjangkau waktu dan
membuat suatu perbedaan, seringnya pada orang dalam jumlah banyak. Hal
ini menunjukan masyarakat dan para orang tua mendapatkan stimulus yaitu
terpaan pesan dari berita-berita penculikan anak, dan kemudian pada jangka
waktu tertentu menciptakan suatu perbedaan (pengaruh) terhadap mereka.
Adapun keterkaitan model SOR (Stimulus, Organisme, Response) dalam
penelitian ini adalah :
1) Stimulus yang dimaksud program yang lebih fresh ke arah
edukasi hal-hal menarik ke anak masyarakat, kemudian
menyiarkan melalui Facebook karna mayoritas masyarakat
memiliki media sosial.
2) Organisme yang dimaksudkan adalah masyarakat Kota
Nunukan.
3) Respon yang dimaksud adalah perubahan.
4) Perilaku dikalangan masyarakat pengguna. Menurut Hosland,
(1953) dalam McQuail, (2010:464) mengatakan bahwa proses
perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses
belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan
proses belajar pada masyarakat yang terdiri dari :
a) Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme
dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut
tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak
efektif mempengaruhi perhatian masyarakat dan
berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh
organisme berarti ada perhatian dari masyarakat dan
stimulus tersebut efektif.

19
b) Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari
organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini
dilanjutkan kepada proses berikutnya.
c) Setelah itu organisme mengelolah stimulus tersebut
sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi
stimulus yang telah diterimanya (bersikap)
d) Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan
dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai
efek tindakan dari masyarakat tersebut (perubahan
perilaku).
Teori ini mengatakan bahwa perubahan perilaku dapat berubah hanya
apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari
stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti
stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme ini,
reinforment memegang peranan penting. Stimulus atau pesan yang
disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika perhatian komunikan. Proses
berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya Setelah mengelolahnya dan menerimanya,
Maka terjadilah kesedian untuk mengubah sikap.
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang
berkomunikasi dengan organism. Artinya kualitas dari sumber komunikasi
(soerces) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat
menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau
masyarakat. Teori SOR (Stimulus, Organisme, Respons) merupakan
proses komunikasi yang menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang
dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan
reaksi komunikan. Unsur-unsur pada model ini adalah pesan (Stimulus),
komunikan (Organisme), dan efek (Response) (Effendy, 2003:254).

20
Organisme

Stimulus  Pengertian
 Perhatian
 Penerimaan

Response

(Perubahan Sikap)

Gambar 2.1
Skema Kerangka Pikir

2.10 Definisi Konsepsional


Definisi konsepsional adalah suatu pemikiran umum yang
menggambarkan hubungan antara konsep khusus yang akan menentukan
variabel-variabel yang akan saling berhubungan, yang disesuaikan dengan
maksud penelitian itu sendiri variabel-variabel tersebut sehingga jelas
batasnya. Sehubungan hal diatas penulis akan mengemukakan definisi
konseptual tentang "Strategi pengembangan komunikasi RRI dalam
membangun minat dengar di kalangan masyarakat Kota Nunukan".
1. Menurut Siagian (2004)
Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat
oleh manajemen puncak dan di implementasikan oleh seluruh jajaran suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2. Seels dan Richey (1994)
Pengembangan diartikan sebagai suatu analisis sistematik terhadap
perancangan, pengembangan dan evaluasi, proses dan produk

21
pembelajaran yang harus memenuhi kriteria efektifitas, validitas, dan
kepraktisan.
3. Menurut James A,F, Stoner
Pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang berusaha
untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan
pesan kepada orang lain.
4. Menurut H.C.
Witherington yang dikutip Arikunto 11 minat adalah kesadaran seseorang
terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang mengandung kaitan
dengan dirinya. Batasan ini lebih memperjelas pengertian minat tersebut
dalam kaitannya dengan perhatian seseorang.

2.11 Tinjaun Terdahulu


Siaran radio dengan karakter proses produksi siaran yang pendek
atau tidak serumit dan sepanjang media cetak, membuat jurnalisme radio
paling depan dalam kecepatan distribusi informasinya. Radio disebut-
sebut sebagai "bisnis detik", artinya apa yang terjadi detik ini radio
mampu menyiarkan pada menit yang sama. Perkembangan teknologi
telekomunikasi seperti perangkat satelit dan seluler semakin
memudahkan radio menampilkan kecepatannya menyiarkan informasi.
Sehingga selayaknnya seluruh personil siaran yang berhubungan dengan
penyiaran memahami inilah keunggulan radio dibandingkan media
lainnya.
Penelitian pertama berjudul "Pengelolaan Program Siaran Berita Di
Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar Dalam Meningkatkan Daya
Tarik Pendengar", oleh Arham, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin Makassar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan program
siaran berita di RRI Makassar dalam meningkatkan daya tarik pendengar.
Penelitian kedua berjudul "Strategi Komunikasi Programa 2 Radio
Republik Indonesia (RRI) Dalam Meningkatkan Minat dengar Remaja

22
DI Palembang", oleh Giang Mentari Hasanah, Mahasiswa Fakultas
Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang, untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Radio
Republik Indonesia pada pro 2 dalam meningkatkan minat dengar remaja
di Palembang.

23
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi yang menjelaskan konsep yang masih
abstrak menjadi gejala-gejala yang nyata, yang dapat diukur dan diamati.
Sebelum membahas metode penelitian, terlebih dahulu perlu dijelaskan
definisi operasional mengenai istilah-istilah kunci untuk yang dipandang
penting untuk didefinisikan yaitu:
1. Strategi
Strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang
akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi
komunikasi berarti suatu perencanaan komunikasi yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan atau target yang ingin guna mencapai tujuan yang
optimal.
2. Membangun Minat dengar
a) Menjaga minat dengar masyarakat, Radio tetap memperhatikan
cara berkomunikasi dengan masyarakat yang sesuai dengan
segmentasi yang dituju. Sehingga radio memiliki ciri khasnya
masing-masing seperti Radio yang selalu menyajikan musik
mancanegara dan Indonesia. Strateginya adalah Materi Siaran di
kemas secara bagus, Pemilihan Lagu yang tepat dan Up to Date
Strategi komunikasi yang di lakukan agar menarik perhatian/minat
pendengar radio.
b) Strategi Kesesuaian (Compability) Strategi Kesesuaian meliputi
kesesuaian penjadwalan, pemilihan tipe program, dan pokok
masalah terhadap kebutuhan khalayak pendengar. RRI Nunukan
siaran harus membuat program yang sesuai dengan kegiatan sehari-
hari pendengarnya dan selalu berbeda-beda dari waktu ke waktu.
Karena itu untuk menyesuaikan kondisi dan kebiasaan pendengar,
perlu di lakukan pemilihan dan penjadwalan yang tepat.

24
c) Strategi Pembentukan Kebiasaan (Habbit Formation)
Pembentukan kebiasaan disini adalah membentuk kebiasaan-
kebiasaan mendengarkan yang dihasilkan dari adanya penjadwalan
program acara melalui prediksi yang seksama. Oleh karena itu,
penyajian setiap program acara dilakukan secara rutin dan selalu
menempatkan waktu yang sama pada jangka waktu tertentu.
Semakin lama waktu pendengar mengikuti program, maka akan
semakin berdampak mengikuti program, maka akan semakin
berdampak pada pemasangan iklan. Sehingga iklan yang ada di
RRI Nunukan harus memiliki keunikan, menyenangkan, dan
menggunakan penyampaian dengan Bahasa tutur pendengar nya.
d) Strategi Pengontrolan Arus Pendengar (Control of Audience flow)
Pengontrolan
e) Arus pendengar dilakukan dalam rangka memaksimalkan
pendengar yang mengalir dari satu program ke program
berikutnya. Dan untuk meminimalkan pendengar mengalihkan
saluran ke pihak.
f) Pesaing. Hal ini dapat di lakukan dengan menyajikan program
yang berbeda dengan radio lain (Countering) atau menyajikan
program acara serupa atau mirip dengan radio siaran lainnya
(Blunting). Strategi Penyimpanan sumber-sumber Program
(Conservation of Program Resoursce) Penyimpanan sumber-
sumber program ini dimaksudkan agar program bisa di pakai suatu
saat, tapi tentu saja dengan cara menyajikan yang berbeda.
Ketersediaan materi dan sumber daya lain sebagai pendukung
program harus benar-benar di perhitungkan karena jam siaran yang
terusmenerus sepanjang hari. Diantaranya dengan mengemas ulang
materi tersebut dengan pendekatan dan cara penyajian yang
berbeda.
g) Strategi Daya Penarik Massa (Mass Appeal) Daya penarik massa
sangat penting untuk di perhatikan karena staiun-stasiun penyiaran

25
mendapatkan keuntungan dengan cara semaksimal mungkin untuk
menarik perhatian pendengar dengan mengemas program siaran
semenarik mungkin dan sesuai dengan kebutuhan pendengar.
Perbedaan minat dan hal yang di sukai oleh pendengar.

3.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data
yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.
Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J.
Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.
Sementara itu, penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia.
Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat
pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat
populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan pada karyawan LPP RRI Nunukan yang
bertempat dijalan Hasanuddinn Baru, Kel Selisun-Nunukan Selatan,
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara 77482.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
dengan kurun waktu kurang lebih dua bulan, mulai dari juni sampai
dengan juli 2021.

26
3.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016:6) populasi merupakan generalisi yang
terdiri dari subyek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pendengar dengan
jumlah tidak diketahui (infinity) di LPP RRI Nunukan Jl Hasanuddin Baru,
Kel Selisun-Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara
77482.
2. Sampel
Sampel adalah wakil dari populasi yang menjadi objek penelitian.
Menurut Sugiyono (1997), sampel adalah "sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut".
Mengingat responden dalam penelitian ini berjumlah tiga puluh
dua orang (32) orang, maka dalam penelitian ini menggunakan metode
Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih sebagai
anggota sampel.
Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik
Purposive Sampling. Adapun pengertian nya adalah teknik pengambilan
sampel dengan mengambil sejumlah pengunjung di RRI Nunukan dengan
kriteria-kriteria tertentu untuk dijadikan sampel.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data atau informasi
pengumpulan analisis mempelajari sikap-sikap.

27
Keyakinan, Perilaku dan karakteristik beberapa orang utama di
dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang di ajukan oleh
sistem yang sudah ada.
2. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana penelitian
melakukan pengamaan secara langsung pada obyek penelitian.
3. Studi Pustaka
Membaca, mencermati, mengenali dan membahas bahan bacaan
(pustaka) untuk memperoleh referensi sesuai dengan kebutuhan peneliti-
peneliti melalui sumber-sumber ilmiah seperti buku-buku, jurnal, dan lain-
lain sebagainya.
4. Wawancara (Interview)
Wawancara atau Interview adalah kegiatan tanya jawab secara
lisan untuk memperoleh informasi. Bentuk informasi yang diperolah
dinyatakan dalam tulisan, atau direkam secara audio,visual, atau audio
visual. Wawancara merupakan kegiatan utama dalam kajian pengamatan.
Pelaksanaan wawancara langsung dilakukan dengan menemui secara
langsung orang yang memiliki informasi yang dibutuhkan, sedangkan
wawancara tidak langsung dilakukan dengan menemui orang-orang lain
yang dipandang dapat memberikan keterangan mengenai keadaan orang
yang diperlukan datanya. Pertukaran informasi dan ide melalui tanya
jawab dimaksudkan untuk membentuk makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara digunakan dalam penelitian untuk mengatasi kelemahan
metode observasi dalam pengumpulan data. Informasi dari narasumber
dapat dikaji lebih mendalam dengan memberikan interpretasi terhadap
situasi dan fenomena yang terjadi.
Ankur Garg, Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara
dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang memperkerjakan
seorang calon/kandidat untuk suatu posisi, jurnalis, atau biasa yang sedang
mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi.

28
5. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015:329) adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data kemudian diolah. Dokumentasi yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi silabus, RRP dan profil sekolah.

3.6 Jenis Dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan penelitian, data diperoleh dari penyebaran angket
kepada responden dimana pernyataan terlebih dahulu disediakan oleh
peneliti untuk mendukung data-data informasi melalui angket tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak
langsung dari sumbernya.
Data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Data penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari jurnal tugas akhir
atau skripsi dan buku-buku referensi.

29
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Strategi Pengembangan Komunikasi LPP Radio Repbulik Indonesia(RRI) Dalam


Membangun Minat Dengar Di kalangan Masyarakat Kota Nunukan dan apakah
strategi yang digunakan sudah tepat sasaran atau belum.

4.1 Analsis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif


kualitatif. Maka dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa data
deskriptif baik lisan maupun tulisan, data dikumpulkan dari informasi langsung di
lapangan dengan kuesioner, observasi, studi pustaka, wawancara dan
dokumentasi, dikumpulkan dan dicari hubungannya satu sama lainnya kemudian
dikaitkan dengan berbagai macam teori yang diperoleh dari berbagai macam
sumber teori yang di dapat dari banyak pustaka, catatan-catatan peneliti, internet,
serta berbagai jenis media yang terkait dengan objek penelitian yang di teliti oleh
peneliti.

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh pihak LPP Radio Republik


Indonesia(RRI) dalam membangun minat dengar dikalangan masyarakat kota
Nunukan dengan cara:

1. Dengan membuat program acara atau informasi yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat kota nunukan. Seperti yang di
sampaikan oleh Pak Rusdi Musalim selaku pegawai RRI Nunukan yaitu:
"adalah pusat siaran kreatifitas masyarakat kota Nunukan yang
dimana acara-acaranya sesuai dengan konsumsi masyarakat, siaran
ini juga diadakan sesuai dengan kebutuhan pasar yang diminati
serta sesuai dengan sekmen pendengar masyarakat karena siaran
RRI Nunukan ini dibentuk sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat yang ada di Kota Nunukan. Sehingga masyarakat Kota
Nunukan tidak bosan mendengarkan siaran RRI Nunukan".

30
2. Pada saat siaran, penyiar menggunakan Bahasa gaul yang sesuai dengan
masyarakat kota nunukan saat ini. Seperti yang disampaikan oleh Pak
Rudy selaku pegawai RRI Nunukan, yaitu:
"Dalam memyampaikan informasi ketika siaran, mereka
menggunakan Bahasa yang ringan, gaul pokoknya sesuai dengan
Bahasa masyarakat saat ini, serta sikap mereka dalam
berkomunikasi di telepon dengan para pendengar sangat sopan dan
ramah".
3. Dengan memperjakan orang-orang yang memang berkompeten dalam
bidang penyiaran radio. Seperti yang di sampaikan oleh Pak Rudy selaku
pegawai RRI Nunukan, yaitu:
"Penyiar RRI Nunukan rata-rata berumur sekitar 20 sampai 40
tahun dan mereka juga merupakan tamatan S1 dari berbagai
perguruan tinggi, pengalaman kerja mereka dalam dunia
penyiaran sudah tidak diragukan lagi. Karena seperti yang telah di
dengar mereka sangat berkompeten dalam segi berkomunikasi
dengan pendengar".
4. Menciptakan saluran streaming serta pemanfaatan teknologi terhadap
perkembangan media sosial. Seperti yang di sampaikan oleh Pak Aji
selaku editor RRI Nunukan, yaitu:
"Pihak RRI disini mempermudah pendengar untuk mendengarkan
siaran radio RRI dengan membuka siaran Streaming melalui
Facebook, Instagram, dan Web Resmi RRI lainnya".
Dalam penelitian ini penulis juga menerapkan sebuah teori untuk
mempermudah penulis dalam menganalisa strategi yang digunakan oleh pihak
LPP RRI Nunukan,teori yang digunakan yaitu teori SOR.
1. Stimulus (S) yaitu pesan
Pesan yang terdapat dalam RRI Nunukan merupakan pesan yang
berisikan tentang edukasi Pendidikan, hiburan yang sehat, control dan
perekat sosial, serta budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan
masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau

31
seluruh wilayah khususnya didaerah perbatasan negara antara Indonesia-
Malaysia.
2. Organisme (O) yaitu penerima
Penerima di sini merupakan seluruh masyarakat kota Nunukan dikalangan
anak-anak, remaja dan orang tua. Seperti yang disampaikan oleh Pak
Rusdi Mursalim selaku pegawai RRI Nunukan, yaitu:
"Setiap program siaran mempunyai target sasaran pendengar yang
berbeda-beda, dan target sasarannya merupakan masyarakat dari
golongan anak-anak, remaja, dan orang tua"
Dari penjelasan beliau, berarti yang mendengarkan radio RRI
Nunukan tidak hanya dari kalangan anak-anak, remaja, dan orang tua
tetapi ada juga dari kalangan pegawai. Karena lagu-lagu ataupun informasi
yang di sampaikan oleh pihak penyiar terkadang memenuhi kebutuhan
pegawai RRI sendiri.
3. Response (R) yaitu efek atau perubahan suatu sikap
Dalam hal ini efek atau perubahan sikap yang di tampakan dari
peningkatan minat dengar terhadap RRI Nunukan yaitu berupa banyak
respon pendengar melalui telepon, sms, dan komen dimedia sosial. Seperti
yang disampaikan oleh Pak Aji, Yaitu:
"Ada dua tipe pendengar yaitu aktif dan pasif. Pasif yaitu orang-
orang yang hanya mendengar tanpa mengomentari sedikit pun,
sedangkan yang tipe aktif yaitu orang-orang yang aktif
menelpon, mengirim pesan maupun komen di media sosial untuk
merequest lagu atau sekedar mengirim salam orang yang jauh"
Dalam wawancara tersebut bahwa ada dua tipe pendengar,
yaitu tipe aktif dan tipe pasif. Tipe aktif merupakan orang-orang
yang gemar menelpon, mengirim pesan maupun mengomentari
media sosial. Sedangkan tipe pasif orang yang tidak terlalu
suka mengomentari ataupun merequest lagu.

32
4.1 Tabel Respon Pendengar

NO Pertanyaan
Re 1 2 3 4 5 6 7
s A B C A B C A B C A B C A B C A B C A B C
1 √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √ √
11 √ √ √ √ √ √ √
12 √ √ √ √ √ √ √
13 √ √ √ √ √ √
14 √ √ √ √ √ √ √
15 √ √ √ √ √ √ √
16 √ √ √ √ √ √ √
17 √ √ √ √ √ √ √
18 √ √ √ √ √ √ √
19 √ √ √ √ √ √ √
20 √ √ √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √ √ √
22 √ √ √ √ √ √ √
23 √ √ √ √ √ √ √
24 √ √ √ √ √ √ √
25 √ √ √ √ √ √ √
26 √ √ √ √ √ √ √
27 √ √ √ √ √ √ √
28 √ √ √ √ √ √ √
29 √ √ √ √ √ √ √
30 √ √ √ √ √ √ √
31 √ √ √ √ √ √ √
32 √ √ √ √ √ √ √
Tot 3 0 0 1 1 3 2 1 1 1 1 1 2 4 6 0 2 9 4 3 2
al 2 9 0 0 1 3 8 2 3 4

33
Keterangan tabel di atas menjelaskan bahwa penelitian mengambil hasil
dari tiga puluh dua responden pendengar untuk melihat seberapa tinggi tingkat
minat dengar terhadap LPP RRI Nunukan, Khususnya Masyarakat Kota Nunukan,
dan peneliti mengajukan tujuh pertanyaan yang pertanyaan tersebut dibuat dalam
bentuk kuesioner terstruktur, yang di mana isi kuesionernya terstuktur tersebut
adalah:

1. Apakah anda tahu LPP Radio Republik Indonesia(RRI) Nunukan


a. Tahu
b. Tidak tahu
c. Ragu-ragu
2. Apakah anda tahu bahwa di LPP Radio Republik Indonesia(RRI) Nunukan
terdapat program acara siaran Pro 1
a. Tahu
b. Tidak tahu
c. Ragu -ragu
3. Seberapa sering anda mendengar LPP Radio Republik Indonesia(RRI)
Nunukan
a. Sering
b. Sangat sering
c. Jika ada waktu kosong
4. Program acara apa yang paling anda sukai ketika mendengar siaran LPP
Radio Republik Indonesia(RRI) Nunukan
a. Hiburan
b. Berita terkini
c. Informasi kesehatan
5. Apa yang paling disukai dari siaran LPP Radio Republik Indonesia(RRI)
Nunukan
a. Program acaranya
b. Penyiarnya
c. Narasumbernya

34
6. Seberapa aktif anda berpartisipasi pada siaran LPP Radio Republik
Indonesia(RRI) Nunukan
a. Sangat aktif
b. Hanya menjadi pendengar
c. Biasa saja
7. Melalui media apa biasanya anda ikut berparsipasi pada siaran LPP Radio
Republik Indonesia(RRI) Nunukan
a. Telepon
b. SMS
c. Komen di media sosial
Dari ketujuh pertanyaan di atas dan tiga puluh dua respon pendengar yang
peneliti lakukan, jawaban mereka semuanya berbeda-beda. Namun berdasarkan
table diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat kota nunukan rata-
rata mendengarkan 97,1 mhz atau program siaran RRI Nunukan. Mereka senang
mendengarkan siaran RRI Nunukan karena sesuai dengan konsumsi dan
kebutuhan mereka.
Adapun salah satu strategi yang digunakan adalah dengan memanfaatkan
teknologi sebagai medianya. Dalam konteks komunikasi, untuk menyusun strategi
komunikasi ada empat faktor yang harus diperhatikannya yaitu:
1. Mengenal khalayak atau sasaran komunikasi
Sasaran komunikasi tersebut merupakan kalangan masyarakat kota
nunukan. Cara yang dilakukan oleh RRI Nunukan untuk mengetahui
jumlah pendengar adalah:
a. Telepon random, yaitu menelpon atau pesan singkat secara acak
dari para pendengar tentang keinginan mereka, seperti kirim-kirim
salam, request lagu yang ingin mereka dengarkan. Karena
partisipasi dari merekalah yang sangat diharapkan untuk
perkembangan radio. Dengan telepon random bisa diketahui dari
mana pendengar RRI Nunukan berasal.
b. Jejaring sosial, diera yang milenial ini jejaring sosial sangatlah
berpengaruh penting dalam kelancaran siaran RRI Nunukan selain

35
listrik dari PLN. Karena media sosial seperti Facebook, Instagram,
RRI Play go, dan youtube, sangat familiar digunakan di kalangan
masyarakat kota nunukan, seperti yang disampaikan oleh pak Aji,
yaitu:
"Pendengar radio RRI tidak hanya berasal dari Nunukan
saja, melainkan ada juga yang berasal dari luar nunukan.
Dengan keterbatasan jangkauan penyiaran, radio RRI
menggunakan streaming untuk menjangkau pendengar
yang berada diluar area daya pancar siaran".

2. Menyusun Pesan Komunikasi


Dalam penyusunan pesan komunikasi RRI Nunukan dengan
mengangkat tema pentingnya suatu informasi. Yang di mana tema acara
tesebut diuraikan secara sistematis dalam informasi mengenai dunia
masyarakat kota Nunukan, dari informasi tentang kesehatan masyarakat,
dan pendidikan, bahkan memberikan informasi tentang berita yang sedang
buming/viral pada masa itu, serta menghadirkan lagu-lagu yang sesuai
dengan konsumsi masyarakat kota Nunukan.
Maka dari itu masyarakat kota Nunukan sangat menyukai siaran
RRI Nunukan, karena cara pengemasan program acaranya yang bagus,
serta penyampaian penyiarnya yang menggunakan Bahasa gaul atau
bahasanya mudah di pahami oleh masyarakat. Serta respon penyiar yang
sopan dan ramah dalam menanggapi setiap telepon dan pesan yang masuk.
3. Menetapkan metode komunikasi
Metode penyampaian yang digunakan RRI Nunukan dapat di lihat
dari dua aspek:
a. Menurut cara pelaksanaannya. Semua program acara yang
disiarkan oleh RRI Nunukan baik itu on air maupun off air
semuanya di siarkan melalui Streaming. Siaran Streaming RRI
Nunukan di hadirkan dalam bentuk tiga jenis media sosial, yaitu
Facebook website http://www.Facebook.com/rrinnk/, Twitter

36
dengan alamat website @pro1nnk dan Instgram dengan alamat
website rripro1nunukan.
Fasilitas yang berada di web RRI Nunukan adalah
chatbox, yang dimana pendengar bisa mengirim pesan kepada
penyiar yang sedang siaran untuk sekedar berkirim-kirim salam,
merequest lagu ataupun memberikan saran maupun komentar.
Selain dari website tersebut para pendengar juga bisa melalui
kontak person RRI Nunukan yaitu melalui di nomor 0822-5619-
9890.
b. Menurut isinya RRI Nunukan menggunakan metode yang berbeda
sesuai dengan program acaranya, seperti: Metode informative,
metode yang digunakan dalam menyampaikan informasi
dituangkan dalam bentuk hiburan kebudayaan pendidikan dan
berita atau informasi. Metode persuasif seperti program acara pagi
dan renungan. Metode edukatif adalah digunakan untuk
memberikan pengajaran dan pendidikan.
4. Pemilihan media komunikasi
RRI menggunakan dua media yaitu radio frekuensi dan radio
Streaming internet. LPP RRI Nunukan berusaha menjauhkan sebanyak
mungkin pendengar melalui radio frekuensi maupun radio streaming
internet.

4.2 Kendala atau Peluang dalam Strategi Komunikasi RRI


Kegiatan yang paling penting untuk mengetahui kendala atau peluang
tersebut yaitu memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,
menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang tejadi, dan
memutuskan tindakan untuk apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah. RRI Nunukan, dalam mengidentifikasi khalayak seperti apa yang telah
didengarkan oleh pendengar RRI Nunukan. Hal ini nantinya berguna agar
komunikasi yang dilakukan tidak salah sasaran dan cara yang akan digunakan
tepat. Sebagaimana wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap

37
narasumber bapak Rusdi mursalin bagian pemberitaan, beliau menjelaskan bahwa
kekuatan dari program siaran ini adalah:
1. Kekuatan LPP RRI
a) Program berbentuk aplikasi RRI Play go bisa mendengarkan RRI
Nunukan dimanapun dan kapanpun masyarakat berada.
b) Mengembangkan kekuatan pemancar yang sebelumnya 1 km
menjadi 5 km, dan daerah sebatik menjadi 10 km sehingga
warganegara Malaysia khususnya Tawau, bisa juga mendengarkan
informasi yang di sampaikan oleh siaran RRI nunukan.
c) Berita yang di sampaikan sesuai dan tidak hoax, serta berita yang
di sampaikan selalu up to date atau yang sedang lagi viral.
d) Penyiar menyampaikan informasi dengan menggunakan
pengetahuan yang luas sikap dan tutur kata yang sopan, serta
pengucapan informasi menggunakan intonasi yang baik.
2. Kelemahan LPP RRI
a) Kekurangan Sumber daya manusia (SDM).
b) Jaringan yang terkadang kurang stabil.
c) Turun pemancar dan tidak bisa mengudara.
Namun semenjak teknologi informasi dan komunikasi
sudah semakin maju pesat, maka kendala diatas sudah tidak
menjadi kendala yang besar bagi pihak RRI Nunukan. Seperti yang
sudah disampaikan oleh Pak Aji, yaitu:

"Sejak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat


ini, kami mengadakan yang namanya jalur Streaming yang
diman hal tersebut memudahkan pendengar untuk
mendengarkan radio kami dimanapun dan kapanpun. Dan
karena hal tersebut kami sudah tidak terlalu bergantung
dengan listrik PLN".
Maka dapat di simpulkan bahwa dengan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi saat itu hal tersebut sangatlah
membantu bagi terlaksananya siaran RRI Nunukan. Dan juga

38
berarti pihak RRI sudah memanfaatkan kemajuan tersebut dengan
sebaik-baiknya, dengan membuat siran streaming di media sosial
yang di mana hal tersebut dapat memudahkan para pendengar setia
RRI untuk terus mendengarkan radio kesayangan yaitu LPP RRI
Nunukan.
3. Peluang LPP RRI
a) Membuat program kentongan atau biasa disebut tanggap bencana,
yang dimana disetiap tahun khususnya di wilayah 3 terjadi banjir,
dan diinformasikan oleh RRI Nunukan seminggu sekali sehingga
masyarakat sudah siap menghadapi bencana yang kapan saja bisa
terjadi.
b) Mengadakan off air di berbagai tempat, seperti kampus, sekolah-
sekolah, ditempat destinasi yang ada di Nunukan, Sebatik , dan
lain-lainnya.
c) Mempermudah pendengar dengan mengadakan streaming melalui
media sosial, seperti Facebook, Youtube, Instagram, RRI Play Go,
RRI Net dan melalui situs resmi RRI Nunukan.
d) Membuat program untuk mengasah kemampuan masyarakat kota
nunukan contohnya dalam hal lomba tilawatil Quran dan lomba
bercerita anak secara virtual di masa covid 19.
e) Melakukan pengembangan terhadap radio dengan tidak hanya
melalui audio tetapi dengan menggunakan visual juga.
4. Ancaman LPP RRI
a) Menggunakan audio Secara Terus menerus, sehingga lama
kelamaan turunnya minat dengar masyarakat terhadap RRI
Nunukan seperti yang disampaikan oleh Pak Aji, yaitu:
"Pengunaan audio secara terus menerus dapat mengurangi
minat dengar terhadap RRI Nunukan, tetapi masalah
tersebut bisa diatasi karna radio RRI merupakan radio
pertama yang dimiliki oleh pemerintah, sehingga selalu
mengikuti perkembangan jaman. Dan tiap program acara

39
yang berbeda-beda, dan tiap program acara yang telah
ditentukan oleh pihak Pusat RRI harus dilaksanakan
sebagaimana mestinya".
Maka dapat disimpulkan bahwa ancaman tersebut bisa
diatasi oleh RRI Nunukan. Karena status radio yang merupakan
radio pertama milik pemerintah dan dikelola langsung oleh
pemerintah dan orang-orang yang berkompeten dibidang tersebut.
Bahkan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
sekalipun yang di mana saat ini memunculkan banyak sekali
aplikasi-aplikasi lagu seperti joox, soundcloud, music box,iTunes
music dan lain sebagainya.
Hal tersebut tidak sama sekali menjadi ancaman bagi pihak
LPP RRI Nunukan karena RRI selalu saja melakukan gebrakan
baru seperti mengevaluasi program acaranya serta memperbarui
tangga lagu yang mereka miliki atau lain sebagainya. Yang dimana
hal tersebut membuat para pendengar setianya selalu saja ingin
mendengarkan radio LPP RRI Nunukan.

40
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Strategi yang digunakan oleh pihak LPP RRI Nunukan dalam


meningkatkan minat dengar masyarakat di kota Nunukan terhadap siaran
RRI Nunukan yaitu dengan melakukan siaran off air dan on air, serta
melakukan pengemasan program acara yang menarik, dan semenjak
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini yang semakin pesat
maka pihak RRI juga membuat siaran Streaming melalui media sosial
seperti Facebook , Twitter dan website resmi RRI, dan yang paling penting
yaitu cara penyiar radio dalam menyampaikan isi siaran itu sendiri,
merupakan hal yang paling utama dalam meningkatkan minat dengar
masyarakat, karena semakin baiknya penyiar kepada pendengar maka
semakin banyak pendengar yang mau mendengarkan siaran tersebut. Dan
mengenai strategi komunikasi yang dilakukan pihak RRI Nunukan
tersebut sudah tepat sasaran atau belum, maka jawabannya yaitu sudah.
Karena hal tersebut dapat dilihat melalui seberapa banyaknya masyarakat
yang ikut berpartisipasi melalui telepon, sms dan komen dimedia sosial
yang menunjukan bahwa banyak masyarakat yang meminati radio siaran
RRI Nunukan dan juga melalui analisis SWOT minat dengar masyarakat
semakin meningkat dari segi Opportunity (Peluang) dengan adanya
program-program siaran mempermudah mendengarkan radio yang telah
dibuat oleh RRI Nunukan karena sudah sesuai dengan kebutuhan saat ini
dan juga lomba-lomba yang mengasah kemampuan masyarakat.
2. Kendala dan peluang pada RRI yaitu merupakan pertama milik negara
maka RRI tidak pernah terkendala oleh kemajuan teknologi saat itu. Justru
hal tersebut menjadi peluang bagi RRI untuk memperluas jangkauan
siaran dengan melakukan siaran melalui streaming di media sosial.

41
3. Dalam rangka penyiaran membangun kesadaran masyarakat tentang
pentingnya suatu informasi melalui komunikasi RRI Nunukan hadir
dengan menyampaikan informasi yang valid dengan membuat program-
program siaran dan juga terjun langsung ke masyarakat dengan program
siaran off air yang saat ini mengikuti perkembangan jaman dan sesuai
dengan kebutuhan saat ini, menggunakan Bahasa yang gaul dan mudah
dipahami oleh masyarakat agar informasi tersebut tersampaikan dengan
baik. Dengan kemajuan teknologi RRI bisa didengarkan dimana saja dan
kapanpun melalui sosial media dan website resmi RRI lainnya. Karena
informasi tersebut sangat berguna bagi masyarakat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan masyarakat.

4.2 Saran
Dengan melihat keadaan yang ada di RRI Nunukan, serta untuk
mengoptimalkan radio sebagai media pusat mengasah kemampuan. Maka penulis
mencoba memberikan saran yaitu:
1. Kepada pihak LPP RRI Nunukan yaitu dalam tahap evaluasi RRI Nunukan
hanya berdasarkan perhitungan dari jumlah penelpon, sms dan komen di
media sosial. Sehingga efektifitas dari strategi komunikasi yang telah
dilakukan tidak bisa diketahui dengan maksimal. Sebaiknya RRI Nunukan
juga mengadakan audiens reseach secara berkala dengan target sasarannya
yaitu masyarakat. Audiens research dapat dilakukan dengan cara survey
kepada masyarakat dengan menanyakan dari masyarakat tersebut untuk
mendapatkan informasi mengenai RRI Nunukan ataupun dengan
melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai RRI Nunukan tentang
kepuasan terhadap program acaranya, dan menanyakan apa masukan untuk
RRI Nunukan kedepannya agar mengetahui strategi komunikasi yang lebih
tepat dan juga perlunya memasang famlet diberbagai tempat khususnya di
Kota Nunukan agar RRI Nunukan lebih diketahui oleh masyarakat umum.
Dengan pesatnya media sosial yang membuat jangkauan siaran
yang semakin luas melalui streaming pengawasan harus lebih diperhatikan

42
pemimpin untuk menjaga kualitas siaran dengan melakukan evaluasi
setiap program yang kemudian digunakan untuk menentukan perencanaan
selanjutnya yang pada akhirnya menentukan pencapaian optimal dan juga
perlunya ada terobosan baru mengenai aplikasi radio yang ada didalam
handpone tanpa harus memakai earphone(alat pendengar) untuk
mendengarkan radio RRI Nunukan.
2. Kepada penyiar RRI Nunukan, agar memberikan inovasi baru pada setiap
program acara yang akan disampaikan karena hal tersebut sangat
berpengaruh bagi pendengar untuk dijadikan rasa ketertarikan agar tidak
ada munculnya rasa bosan dalam mendengarkan informasi yang akan
penyiar sampaikan.
3. Kepada peneliti berikutnya, teknologi komunikasi dan informasi akan
terus berkembang pesat dimasa yang akan datang. Hal tersebut merupakan
pijakan penting untuk meneliti lebih lanjut tentang radio siaran LPP RRI
Nunukan.

43
DAFTAR PUSTAKA

A.F.Stoner, J. Manajemen. Jakarta: Erlangga

Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., Pakar Humas Dalam Naskah Workshop


Berjudul PR Strategy.

Ahmad Gozali 2019; Strategi Komunikasi Penyiar Radio Republik Indonesia


(RRI) Di Bandar Lampung. Skripsi Fakultas Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi (UIN) Raden Intan Lampung.

Alberts.Humphrey1960“ANALISIS SWOT”(http://search.proquest.com/docview/
758229537 /3470F0F34ECD484APQ/1?accountid=45762 ) 23 Maret 2014

Anies Zulaikha 2008; Persepsi pendengar Terhadap Berita Radio(RRI)


Surakarta,Skripsi Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, 2007. Komunikasi Massa:Suatu


Pengantar.Cet.ketiga.) Bandung: Simbiosis Rekatama Media

Arifin, A..1994. Strategi Komunikasi; Sebuah Pengantar Ringkas.(Cet.Ketiga).


Bandung: Armico

Arham,2013;Pengelolaan Program Siaran Berita Di Radio Republik


Indonesia(RRI) Makassar Dalam Meningkatkan Daya Tarik Pendengar,
Skripsi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Hasanuddin Makassar.

Bogdan dan Taylor, 1975 dalam J. Moleong, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.

Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung :
Citra Aditya Bakti

Giang Mentari Hasanah,2019; Strategi komunikasi Programa 2 Radio Republik


Indonesia(RRI) Dalam meningkatkan Minat Dengar Remaja Di
Palembang. Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang.

Hari Wicaksono 2015; Survey Tingkat Kepuasan Pendengar Radio HOT FM.
Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang-Banten

44
Johanis Benyamin Putra Palit, Strategi RRI Manado Dalam Meningkatkan Minat
Pendengar Programa 2 (PRO 2) di Kota Manado.

McQuail, D. (2010). McQuail's Mass Communication Theory. Netherlands:


SAGE Publications, Ltd.

Nurani Soyomukti; Pengantar Ilmu Komunikasi.

Pearce II, Jhon A. dan Richard B. Robinson, Jr., “Manajemen Strategik:


Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian”. Edisi pertama,
diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana MSM., Jakarta: Binarupa Aksara,
1997.

Romli, K. 2016. Komunikasi Massa. Jakarta:PT Grasindo

Seels, B.B. & Richey, R.C. (1994). Instructional technology: the definition and
domains of the field. (Terjemahan Yusuf Hadi Miarso, Dewi S
Prawiradilaga & Raphael Rahardjo. IPTPI, Unit Percetakan UNJ).

Siagian,2004. Manajemen Strategik, Bumi Aksara, Jakarta.

Shaleh,Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2004. Psikologi Suatu


Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana, Prenada Media
Group.

Sugiyono. (1997). Metodologi Penelitian Administrasi. Yogjakarta: CV Alfabeta.

Sugiyono.(2015).Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:


Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT Alfabet.

Yayat D. Hadiyat 2016, Lembaga Penyiaran Publik Sebagai Media Penyiaran


Perbatasan Studi Pada Radio Republik Indonesia Stasiun Kupang. Skripsi
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika
Makassar

Witherington,H.C. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Aksara Baru,1999

45
LAMPIRAN

46
Dokumentasi Saat Wawanacara pada karyawan LPP RRI Nunukan

47

Anda mungkin juga menyukai