i
TESIS
ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI BALI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali – 80364
Telp. (0361) 701981 (hunting) Fax. 701128
Laman: www.pnb.ac.id Email: poltek@pnb.ac.id
PERNYATAAN ORISINALITAS
Badung, ………………..
Yang membuat pernyataan,
iii
TESIS
NIM: 2115885018
iv
TESIS
Diajukan Oleh:
Dr. Dra. Ni Gst Nym Suci Murni, M.Par Dr. I Ketut Budarma, M.Par, MMTHRL.
NIP. 196405251990032001 NIP. 196212311990101002
Mengetahui
Prof. Ni Made Ernawati, MATM., Ph.D Dr. I Made Darma Oka, S.ST.Par., M.Par
NIP 196312281990102001 NIP. 196510202000121001
v
DAFTAR ISI
PRAKATA
ABSTRACT
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
LAMPIRAN
vi
PROPOSAL TESIS RISET TERAPAN
PENGUJI
KETUA:
Dr. Dra. Ni Gst Nym Suci Murni, M.Par
NIP. 196405251990032001
ANGGOTA:
1. Dr. I Ketut Budarma, M.Par, MMTHRL
NIP. 196212311990101002
vii
PRAKATA
Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena
Penyusunan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada Program
Politeknik Negeri Bali. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini, kepada:
1. I Nyoman Abdi, S.E., M.eCom selaku Direktur Politeknik Negeri Bali yang telah
Politeknik Negeri Bali yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
3. Dr. I Made Darma Oka, S.ST.Par., M.Par selaku Ketua Program Studi
4. Dr. Ni Gst Nym Suci Murni, M.Par Selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.
vii
i
5. Dr. I Ketut Budarma, M.Par, MMTHRL pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.
6. Bapak Ibu Dosen, dan Staff pegawai Jurusan Ariwisata oliteknik Negeri Bali
8. Andi Baso Ahmad Anwar sebagai pasangan yang memberikan semangat dan
dan tidak sedikit bimbingan dari teman-teman dalam penyelesaian tesis ini.
Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk
menyempurnakan penulisan tesis ini. Besar harapan penulis agar tesis ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata tidak lupa penulis menyampaikan
permohonan maaf apabila masih terdapat kesalahan dalam penulisan tesis ini.
Penulis
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu destinasi pariwisata atau atraksi wisata tidak dapat berkembang jika
tidak dibarengi dengan sebuah promosi atau pemberian informasi mengenai daya
tarik wisata tersebut. Promosi atau sering disebut dengan marketing merupakan salah
satu cara atau aktifitas yang dilakukan oleh kelompok, perusahaan atau pengusaha
untuk mempromosikan suatu produk atau jasa yang akan di pasarkan. Pada masa
Pandemic Covid 19 saat ini, perusahaan atau pengusaha beralih pada promosi
melalui digital marketing, dan yang menjadi primadona pada digital marketing saat
ini adalah digital marketing melalui social media. Selain media sosial, para marketer
juga memanfaatkan beberapa platform seperti berita digital, ecommerce dan lain
sebagainya.
Digital marketing merupakan sarana yang membantu dalam kehidupan
dalam berbagai bidang, termasuk di dunia pariwisata, pada era industry 4.0. dan masa
pandemic covid 19. Kebutuhan mendasar dalam sebuah orginasasi, perusahaan,
pemerintah instansi, dan instansi pendidikan. Peranan TIK (Teknologi Informasi
Komputer) sebagai sarana dan prasarana dalam mempromosikan pariwisata. Digital
Marketing Pariwisata adalah usaha mempromosikan dan memasarkan sebuah
daerah/daya tarik wisata dengan menggunakan media digital. Adapun aktivitas
digital marketing meliputi : website, social media, online advertising, email direct
marketing, forum discussion, mobile applications. (digitalmarketingpariwisata.com,
2018).
Saat ini banyak sekali destinasi pariwisata yang memanfaatkan digital
marketing pariwisata tetapi tidak demikian dengan destinasi pariwisata yang ada di
Kabupaten Maros, Prov. Sulawesi Selatan yaitu Desa Wisata Istana Karst
Botolempangan. Desa Wisata Istana Karst Botolempangan merupakan salah satu
daya tarik wisata (DTW) yang mempunyai keunikan yang beragam.
1
Desa Wisata Istana Karst Botolempangan merupakan desa wisata yang
masih kurang untuk dikunjungi oleh wisatawan. Menurut kepala desa
Botolempangan Bapak Muh. Warif, tingkat kunjungan wisatawan pada saat
sebelum masa pandemic tidak berbanding jauh dengan pada saat masa pandemic.
Dapat dikatakan bahwa promosi pada Desa Wisata Istana Karst Botolempangan ini
masih kurang menyentuh kepada masyarakat secara luas melihat dengan potensi
yang dimiliki oleh desa wisata ini.
Didalam penyusunan tesis ini, penulis memilih lokasi pada Desa Wisata
Botolempangan. Hal ini dikarenakan jumlah desa wisata yang ada di Sulawesi
selatan sangatlah terbatas bahkan sangat minim, padahal sumber daya alam yang
dimiliki mempunyai potensi untuk dilakukan pengembangan sebagai suatu desa
wisata. Sebagai contoh Desa Wisata Istana Karst Botolempangan yang Sebagian
kawasannya masuk dalam warisan dunia dan mendapatkan penghargaan dari
UNESCO sebagai salah satu taman kars terbesar di dunia. Hal inilah yang
mendasari peneliti dalam menetapkan Desa Wisata Istana Karst sebagai lokasi
penelitian tesis dengan judul “MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
ISTANA KARST BOTOLEMPANGAN BERBASIS APLIKASI DIGITAL DI
KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN”
Penulisan tesis yang mengangkat lokasi di Desa Wisata Istana Karst
kiranya dapat memberikan manfaat dan tujuan sangat besar bagi masyarakat
utamanya pada Desa Wisata Istana Karst Botolempangan yang mengembangkan
desa wisata, sehingga masyarakat akan mendapatkan pengetahuan serta pengalaman
langsung dari interaksi dan penyelesaian masalah dalam proses pengembangan desa.
Disamping itu, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi
masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Istana Karst Botolempangan,
membantu program pemerintah daerah serta turut serta dalam menyukseskan
program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pengembangan suatu
daya tarik wisata.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Bagaimana peran pengelola dalam melakukan promosi Desa Wisata
Botolempangan di Kab. Maros?
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN
4
2.1.3 Pembangunan Kepariwisataan. Undang – undang No. 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan. Pasal 7
Industri Pariwisata dalam hal ini Desa Wisata Istana Karst
Botolempangan dalam proses pengembangan diharapkan dapat
mempersatukan integrasi antara industry pariwisata, destinasi wisata/
daya tarik wisata, pemasaran dan kelembagaan. Diharapkan hasil dari
penelitian menghasilkan ide untuk integrasi yang maksimal.
2.1.4 Media sosial, online advertising, email direct marketing, forum discussion
mobile applications. Digitalmarketingpariwisata.com (2018)
Media sosial secara khusus dan digital marketing secara umum
merupakan salah satu kriteria dalam memaksimalkan pengembangan dan
pembangunan suatu data tarik wisata/ destinasi wisata. Dari hasil
penelitian ini kedepannya diharapkan promosi melalui media sosisal dapat
diaplikasikan secara maksimal untuk mendukung pertumbuhan dan
pengembangan Desa Wisata Istana Karst Botolempangan.
Masyarakat
Destinasi wisata atau daya tarik wisata dapat dikatakan berkembang dan mandiri
jika integrasi antar sector pariwisata, stakeholder dapat berkolaborasi dengan berdasarkan
pedoman dan regulasi yang ada. Dengan kerangka penelitian yang dihasilkan oleh penulis
di dalam penelitian diharapkan dapat menjadi suatu konsep pengembangan suatu daya
tarik wisata dalam hal ini Desa Wisata Istana Karst Botolempangan.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
b. Data Sekunder
1. Review Literatur (buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta situs atau sumber
lain yang mendukung)
2. Dokumentasi atau hasil kajian dari peneliti sebelumnya.
9
3..4.2 Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu
proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
1
0
lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu dilakuakan analisis data melalui reduksi data. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah
peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila
diperlukan.
c. Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data
kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
1
1
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati EN, Satiti EN, Wahyuningsih H. 2017. Pengembangan Potensi Desa Wisata untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Ponggok Kabupaten Klaten. Jurnal
Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta 98(84).
Sastrayuda GS. 2010. Konsep Pengembangan Desa Wisata Hand Out Mata Kuliah Concept
Resort And Leisure, Strategi Pengembangan Dan Pengelolaan Resort And
Leisure. [Internet]. Diakses pada 11 November 2016 Terdapat
pada:http://google.com/webph?hl=id&tab=mw#hl=id&sclient=psy-ab&q.
Okoli & Schabram; Ring, Ritchie, mandava & Jepson. (2011) Dalam Wekke S. Ismail. 2019.
Teknik Menulis Review Literatur Dalam Sebuah Artikel Ilmiah.
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012), hal 337.
vii
LAMPIRAN
1
3
Pengumpulan data, wawancara dengan wakil ketua pokdarwis
1
4
Survey Lokasi Desa Wisata Istana Karst
1
5
1
6
Survey Penentuan Lokasi Internship
1
7
1
8
1
9
Atraksi Istana Karst
2
0
Atraksi Gua Labirin
2
1
Kawasan Desa Wisata Istana Karst Botolempangan
2
2
Memberikan informasi kepada wisatawan sebagai tour guide
2
3
Flyer Paket Wisata oleh peneliti yang diberikan kepada pengelola Desa Wisata
2
4
Sosial Media yang dibuat peneliti untuk promosi
2
5
2
6
2
7