Anda di halaman 1dari 36

TESIS

MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA ISTANA KARST


BOTOLEMPANGAN BERBASIS APLIKASI DIGITAL
DI KABUPATEN MAROS, SULAWESI
SELATAN

DEWI PRATIWI AZIS

POLITEKNIK NEGERI BALI


BADUNG
2023

i
TESIS

MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA ISTANA KARST


BOTOLEMPANGAN BERBASIS APLIKASI DIGITAL
DI KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN

DEWI PRATIWI AZIS


NIM: 2115885018

PROGRAM STUDI PERENCANAAN PARIWISATA


PROGRAM MAGISTER TERAPAN
JURUSAN PARIWISATA POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2023

ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI BALI
Jalan Kampus Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali – 80364
Telp. (0361) 701981 (hunting) Fax. 701128
Laman: www.pnb.ac.id Email: poltek@pnb.ac.id

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : DEWI PRATIWI AZIS
NIM : 2115885018
Program Studi : Perencanaan Pariwisata, Program Magister Terapan
Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali
dengan ini menyatakan bahwa tesis berjudul: “MODEL PENGEMBANGAN DESA
WISATA ISTANA KARST BOTOLEMPANGAN BERBASIS APLIKASI DIGITAL DI
KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN” benar bebas dari plagiat. Apabila
pernyataan ini terbukti tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Badung, ………………..
Yang membuat pernyataan,

DEWI PRATIWI AZIS

iii
TESIS

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Magister Terapan Pariwisata (M.Tr.Par)
pada Program Studi Perencanaan Pariwisata, Program Magister
Terapan di Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali

DEWI PRATIWI AZIS

NIM: 2115885018

PROGRAM STUDI PERENCANAAN


PARIWISATA PROGRAM MAGISTER TERAPAN
JURUSAN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI BALI
BADUNG
2023

iv
TESIS

MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA ISTANA KARST


BOTOLEMPANGAN BERBASIS APLIKASI DIGITAL
DI KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN

Diajukan Oleh:

DEWI PRATIWI AZIS


NIM: 2115885018

Telah Disetujui dan Diterima dengan Baik Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Dra. Ni Gst Nym Suci Murni, M.Par Dr. I Ketut Budarma, M.Par, MMTHRL.
NIP. 196405251990032001 NIP. 196212311990101002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pariwisata Ketua Program Studi


Perencanaan Pariwisata

Prof. Ni Made Ernawati, MATM., Ph.D Dr. I Made Darma Oka, S.ST.Par., M.Par
NIP 196312281990102001 NIP. 196510202000121001

v
DAFTAR ISI

PRAKATA

ABSTRACT

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.2 Penelitian sebelumnya

2.3 Kerangka Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

LAMPIRAN

vi
PROPOSAL TESIS RISET TERAPAN

MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA ISTANA KARST


BOTOLEMPANGAN BERBASIS APLIKASI DIGITAL
DI KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN

Telah diuji berdasarkan SK Direktur Politeknik Negeri Bali No: 902/PL8/PT/2021


dan Dinyatakan Lulus Ujian pada:
Hari J u m ’ a t Tanggal 17 , Bulan Februari , Tahun 2023

PENGUJI

KETUA:
Dr. Dra. Ni Gst Nym Suci Murni, M.Par
NIP. 196405251990032001

ANGGOTA:
1. Dr. I Ketut Budarma, M.Par, MMTHRL
NIP. 196212311990101002

2. Prof. Ni Made Ernawati, MATM., Ph.D


NIP. 196312281990102001

3. Dr. Ni Putu Wiwiek Ary Susyarini, SE., MM.


NIP. 198009032008122002

vii
PRAKATA

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul:

“MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA ISTANA KARST BOTOLEMPANGAN


BERBASIS APLIKASI DIGITAL
DI KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN”

Penyusunan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada Program

Studi Perencanaan Pariwisata, Program Magister Terapan, Jurusan Pariwisata,

Politeknik Negeri Bali. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tesis ini, kepada:

1. I Nyoman Abdi, S.E., M.eCom selaku Direktur Politeknik Negeri Bali yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh perkuliahan dan

memberikan fasilitas dalam perkuliahan di Politeknik Negeri Bali.

2. Prof. Ni Made Ernawati, MATM., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Pariwisata

Politeknik Negeri Bali yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan khususnya di Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali.

3. Dr. I Made Darma Oka, S.ST.Par., M.Par selaku Ketua Program Studi

Perencanaan Pariwisata Program Magister Terapan yang telah banyak

memberikan arahan, pedoman serta motivasi kepada penulis selama proses

penyusunan tesis ini.

4. Dr. Ni Gst Nym Suci Murni, M.Par Selaku pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.

vii
i
5. Dr. I Ketut Budarma, M.Par, MMTHRL pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.

6. Bapak Ibu Dosen, dan Staff pegawai Jurusan Ariwisata oliteknik Negeri Bali

yang telah memberikan materi pembelajaran dan memberikan fasilitasi kegiatan

administrasi selama perkuliahan.

7. Kedua Orang Tua yang telah membesarkan, membimbing dan memberikan

dukungan materil dan moril dalam penyelesaian tesis ini.

8. Andi Baso Ahmad Anwar sebagai pasangan yang memberikan semangat dan

dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

9. Teman-teman Gen 3 Matrappar yang selalu memberikan dukungan, kebersamaan

dan tidak sedikit bimbingan dari teman-teman dalam penyelesaian tesis ini.

Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk

menyempurnakan penulisan tesis ini. Besar harapan penulis agar tesis ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Akhir kata tidak lupa penulis menyampaikan

permohonan maaf apabila masih terdapat kesalahan dalam penulisan tesis ini.

Badung, 17 Februari 2023

Penulis

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu destinasi pariwisata atau atraksi wisata tidak dapat berkembang jika
tidak dibarengi dengan sebuah promosi atau pemberian informasi mengenai daya
tarik wisata tersebut. Promosi atau sering disebut dengan marketing merupakan salah
satu cara atau aktifitas yang dilakukan oleh kelompok, perusahaan atau pengusaha
untuk mempromosikan suatu produk atau jasa yang akan di pasarkan. Pada masa
Pandemic Covid 19 saat ini, perusahaan atau pengusaha beralih pada promosi
melalui digital marketing, dan yang menjadi primadona pada digital marketing saat
ini adalah digital marketing melalui social media. Selain media sosial, para marketer
juga memanfaatkan beberapa platform seperti berita digital, ecommerce dan lain
sebagainya.
Digital marketing merupakan sarana yang membantu dalam kehidupan
dalam berbagai bidang, termasuk di dunia pariwisata, pada era industry 4.0. dan masa
pandemic covid 19. Kebutuhan mendasar dalam sebuah orginasasi, perusahaan,
pemerintah instansi, dan instansi pendidikan. Peranan TIK (Teknologi Informasi
Komputer) sebagai sarana dan prasarana dalam mempromosikan pariwisata. Digital
Marketing Pariwisata adalah usaha mempromosikan dan memasarkan sebuah
daerah/daya tarik wisata dengan menggunakan media digital. Adapun aktivitas
digital marketing meliputi : website, social media, online advertising, email direct
marketing, forum discussion, mobile applications. (digitalmarketingpariwisata.com,
2018).
Saat ini banyak sekali destinasi pariwisata yang memanfaatkan digital
marketing pariwisata tetapi tidak demikian dengan destinasi pariwisata yang ada di
Kabupaten Maros, Prov. Sulawesi Selatan yaitu Desa Wisata Istana Karst
Botolempangan. Desa Wisata Istana Karst Botolempangan merupakan salah satu
daya tarik wisata (DTW) yang mempunyai keunikan yang beragam.

1
Desa Wisata Istana Karst Botolempangan merupakan desa wisata yang
masih kurang untuk dikunjungi oleh wisatawan. Menurut kepala desa
Botolempangan Bapak Muh. Warif, tingkat kunjungan wisatawan pada saat
sebelum masa pandemic tidak berbanding jauh dengan pada saat masa pandemic.
Dapat dikatakan bahwa promosi pada Desa Wisata Istana Karst Botolempangan ini
masih kurang menyentuh kepada masyarakat secara luas melihat dengan potensi
yang dimiliki oleh desa wisata ini.
Didalam penyusunan tesis ini, penulis memilih lokasi pada Desa Wisata
Botolempangan. Hal ini dikarenakan jumlah desa wisata yang ada di Sulawesi
selatan sangatlah terbatas bahkan sangat minim, padahal sumber daya alam yang
dimiliki mempunyai potensi untuk dilakukan pengembangan sebagai suatu desa
wisata. Sebagai contoh Desa Wisata Istana Karst Botolempangan yang Sebagian
kawasannya masuk dalam warisan dunia dan mendapatkan penghargaan dari
UNESCO sebagai salah satu taman kars terbesar di dunia. Hal inilah yang
mendasari peneliti dalam menetapkan Desa Wisata Istana Karst sebagai lokasi
penelitian tesis dengan judul “MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
ISTANA KARST BOTOLEMPANGAN BERBASIS APLIKASI DIGITAL DI
KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN”
Penulisan tesis yang mengangkat lokasi di Desa Wisata Istana Karst
kiranya dapat memberikan manfaat dan tujuan sangat besar bagi masyarakat
utamanya pada Desa Wisata Istana Karst Botolempangan yang mengembangkan
desa wisata, sehingga masyarakat akan mendapatkan pengetahuan serta pengalaman
langsung dari interaksi dan penyelesaian masalah dalam proses pengembangan desa.
Disamping itu, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi
masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Istana Karst Botolempangan,
membantu program pemerintah daerah serta turut serta dalam menyukseskan
program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pengembangan suatu
daya tarik wisata.

2
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Bagaimana peran pengelola dalam melakukan promosi Desa Wisata
Botolempangan di Kab. Maros?

1.2.2 Bagaimana cara pengelola meningkatkan kunjungan wisatawan di Desa


Wisata Botolempangan melalui Digital marketing?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Untuk mengetahui peran pengelola dalam melakukan promosi Desa Wisata
Botolempangan di Kab. Maros
1.3.2 Untuk mengetahui cara pengelola meningkatkan kunjungan wisatawa di
Desa Wisata Botolempangan melalui Digital marketing

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Sebagai masukan pengelola dalam melakukan promosi Desa Wisata


Botolempangan di Kab. Maros
1.4.2 Sebagai Masukan kepada pengelola bagaimana cara meningkatkan
kunjungan wisatawan di Desa Wisata Botolempangan melalui Digital
marketing.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pedoman Pengembangan Desa Wisata. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat


Destinasi Pariwisata, Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata,
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. hal 1726

Penelitian ini menggunakan pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian


Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan ariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk
menjadikan pengembangan desa wisata sebagai desa wisata yang dapat
berkembang hingga menjadi desa wisata yang mandiri sesuai dengan regulasi
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2.1.2 Konsep Pengembangan Desa Wisata Hand Out Mata Kuliah Concept Resort


And Leisure, Strategi Pengembangan Dan Pengelolaan Resort And
Leisure.Sastrayuda GS. 2010.

Pengembangan suatu daya tarik wisata atau destinasi pariwisata


membutuhkan ciri atau keunikan masing-masing. Penelitian yang
dilakukan oleh penulis saat ini diharapkan mendapatkan konsep
pengembangan suatu desa wisata yang dapat menentukan ciri atau
keunikan Desa Wisata Istana Karst Botolempangan sesuai dengan keadaan
lingkungan.

4
2.1.3 Pembangunan Kepariwisataan. Undang – undang No. 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan. Pasal 7
Industri Pariwisata dalam hal ini Desa Wisata Istana Karst
Botolempangan dalam proses pengembangan diharapkan dapat
mempersatukan integrasi antara industry pariwisata, destinasi wisata/
daya tarik wisata, pemasaran dan kelembagaan. Diharapkan hasil dari
penelitian menghasilkan ide untuk integrasi yang maksimal.

2.1.4 Media sosial, online advertising, email direct marketing, forum discussion
mobile applications. Digitalmarketingpariwisata.com (2018)
Media sosial secara khusus dan digital marketing secara umum
merupakan salah satu kriteria dalam memaksimalkan pengembangan dan
pembangunan suatu data tarik wisata/ destinasi wisata. Dari hasil
penelitian ini kedepannya diharapkan promosi melalui media sosisal dapat
diaplikasikan secara maksimal untuk mendukung pertumbuhan dan
pengembangan Desa Wisata Istana Karst Botolempangan.

2.2 Penelitian sebelumnya

2.2.1 Pengembangan Potensi Desa Wisata untuk Meningkatkan Kesejahteraan


Masyarakat Desa Ponggok Kabupaten Klaten. Fatmawati EN, Satiti EN,
Wahyuningsih H. 2017. Jurnal Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta 98(84).

Masyarakat Desa Wisata Istana Karst Botolempangan saat ini telah


mempunyai inisiatif dalam pengembangan desa wisata tersebut. Dalam kajian
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, penulis mengutip
pengembangan potensi desa yang sekiranya dapat diterapkan dalam pengembangan
desa wisata berdasarkan matapencaharian mayoritas masyarakat guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa Wisata Istana Karst Botolempangan.
2.2.2 Membangun Pariwisata Bersama Rakyat Kajian Partisipasi Lokal dalam
5
Membangun Desa Wisata di Dieng Plateau. Raharjana DT. 2010. Jurnal
Kawistara 3(2): 225-328.
Pendekatan community based tourism merupakan salah satu pondasi
utama dalam meningkatkan pertumbuhan suatu desa wisata. Berdasarkan
Jurnal Kawisatra 3, harapan peneliti dapat menjadikan masyarakat Desa Wisata
Istana Karst Botolempangan menjadi salah satu desa wisata yang mandiri dan
dibangun oleh masyarakat yang berdomisili di desa ini melalui ide dari
penelitian tesis ini.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wisatawan Mancanegara Berwisata ke 15


Destinasi Pariwisata Indonesia. Yusfida I. 2013. Skripsi. Bandung (ID): Institut
Teknologi Bandung.
Hasil penelitian yang dilakukan Yusfida I. pada tahun 2013
menunjukkan 3 kriteria agar suatu daya tarik wisata dapat diminati oleh
wisatawan. Berdasarkan 3 kriteria tersebut penulis yang saat ini
melaksanakan penelitian di Desa Wisata Istana Karst Botolempangan dapat
mengidentifikasi kriteria yang dapat menjadi factor pendorong wisatawan
dapat berkunjung di desa wisata ini.

2.3 Kerangka Penelitian


6
Pengembangan dan peningkatan kunjungan
wisatawan melalui digital marketing

Peran Kelompok sadar wisata dalam Peran pemerintah dalam mendukung


pengelolaan digital marketing pengembangan melalui digital marketing

Masyarakat

Peningkatan kunjungan wisatawan


melalui digital marketing

Destinasi wisata atau daya tarik wisata dapat dikatakan berkembang dan mandiri
jika integrasi antar sector pariwisata, stakeholder dapat berkolaborasi dengan berdasarkan
pedoman dan regulasi yang ada. Dengan kerangka penelitian yang dihasilkan oleh penulis
di dalam penelitian diharapkan dapat menjadi suatu konsep pengembangan suatu daya
tarik wisata dalam hal ini Desa Wisata Istana Karst Botolempangan.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode secara kualitatif, dimana dalam penelitian


ini penulis memberikan gambaran secara umum lokasi penelitian dan potensi serta
kondisi actual yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam hal ini, penulis
mendeskripsikan Desa Wisata Istana Karst Botolemangan dalam hal pengelolaan,
pengembangan dan potensi yang dimiliki desa wisata ini dalam melakukan peningkatan
tingkat kunjungan wisatawan melalui promosi digital.

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wisata Istana Karst Botolempangan,


Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi penelitian didasari oleh
fenomena antara potensi yang dimiliki desa wisata dengan tingkat kunjungan yang ada
di desa wisata ini. Sedangkan objek dari penelitian ini yaitu pengelolaan digital
marketing dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Desa Wisata Istana Karst
Botolempangan Kabupaten Maros.

3.3 Jenis Data dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data
a. Data Primer
Menurut Sugiyono adalah sebuah data yang langsung didapatkan dari
sumber dan diberi kepada pengumpul data atau peneliti. Ada pula pendapat
menurut Sugiyono, sumber data primer adalah wawancara dengan subjek
penelitian baik secara observasi ataupun pengamatan langsung.

8
b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu dan baru


didapatkan oleh peneliti dari sumber yang lain sebagai tambahan informasi.
Beberapa sumber data sekunder adalah buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta
situs atau sumber lain yang mendukung.

3.3.2. Sumber Data


a. Sumber Data Primer
1. Hasil observasi potensi desa.
2. Hasil dokumentasi langsung potensi desa.
3. Hasil wawancara langsung dengan pengelola.
4. Hasil wawancara langsung dengan masyarakat
5. Hasil wawancara langsung dengan wisatawan yang berkunjung.

b. Sumber Data Sekunder

1. Review Literatur (buku, jurnal, publikasi pemerintah, serta situs atau sumber
lain yang mendukung)
2. Dokumentasi atau hasil kajian dari peneliti sebelumnya.

3.1 Teknik Pengumpulan Data (termasuk Instrumen Penelitian)


3.4.1 Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan
serius yang sudah ditentukan untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya
jawab. (Charles Stewart dan W.B. Cash).

9
3..4.2 Observasi
Observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu
proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

3.4.3 Review Literatur


Review literatur adalah sebuah metode yang sistematis, eksplisit dan
reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya-
karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para
peneliti dan praktisi (Okoli & Schabram; Ring, Ritchie, mandava & Jepson,
2011).

3.2 Teknik Analisis Data Analisis Model Miles and Huberman


Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai.
Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka
peneliti akan melanjutkan pertanyaannya lagi sampai tahap tertentu, diperoleh data yang
dianggap kredibel. Miles and Huberman (2984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan
conclusion drawing/ferification.

a. Data reduction (reduksi data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
1
0
lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu dilakuakan analisis data melalui reduksi data. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah
peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila
diperlukan.

b. Data display (penyajian data)

Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalh mendisplaykan data.


Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and
Huberman(1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data
kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

1
1
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati EN, Satiti EN, Wahyuningsih H. 2017. Pengembangan Potensi Desa Wisata untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Ponggok Kabupaten Klaten. Jurnal
Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta 98(84).

[KEMENPAR] Kementerian Pariwisata. 2016. Statistik Profil Wisatawan Nusantara 2016.


Jakarta (ID): Kementerian Pariwisata.

Muntasib EKS,Rachmawati  E, Mulyani  YA,  Sunkar A,    Resti    M.     2014.  Interpretasi


Alam. Bogor (ID): IPB Pr.
Raharjana DT. 2010. Membangun Pariwisata Bersama Rakyat Kajian Partisipasi Lokal dalam
Membangun Desa Wisata di Dieng Plateau. Jurnal Kawistara 3(2): 225-328.

Sastrayuda GS. 2010. Konsep Pengembangan Desa Wisata Hand Out Mata Kuliah Concept
Resort And Leisure, Strategi Pengembangan Dan Pengelolaan Resort And
Leisure.  [Internet]. Diakses pada 11 November 2016 Terdapat
pada:http://google.com/webph?hl=id&tab=mw#hl=id&sclient=psy-ab&q.

Yusfida I. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wisatawan Mancanegara Berwisata ke 15


Destinasi Pariwisata Indonesia. [Skripsi]. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.

Okoli & Schabram; Ring, Ritchie, mandava & Jepson. (2011) Dalam Wekke S. Ismail. 2019.
Teknik Menulis Review Literatur Dalam Sebuah Artikel Ilmiah.

Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2012), hal 337.

vii
LAMPIRAN

Observasi Atraksi Desa Wisata Gua Labirin

1
3
Pengumpulan data, wawancara dengan wakil ketua pokdarwis

1
4
Survey Lokasi Desa Wisata Istana Karst

1
5
1
6
Survey Penentuan Lokasi Internship

1
7
1
8
1
9
Atraksi Istana Karst

2
0
Atraksi Gua Labirin

2
1
Kawasan Desa Wisata Istana Karst Botolempangan

2
2
Memberikan informasi kepada wisatawan sebagai tour guide
2
3
Flyer Paket Wisata oleh peneliti yang diberikan kepada pengelola Desa Wisata

2
4
Sosial Media yang dibuat peneliti untuk promosi

2
5
2
6
2
7

Anda mungkin juga menyukai