Oleh:
Primas Zulfikar
7781200016
Oleh:
Primas Zulfikar
7781200016
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah
Kota Serang Provinsi Banten”. Tesis ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
Dalam tesis ini, peneliti mendapatkan bantuan, dukungan, dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT. selaku Rektor Universitas Sultan
2. Bapak Dr. Aan Asphianto, S.Si., S.H., M.H. selaku Direktur Program
3. Ibu Dr. Rd. Nia Kania Kurniawati, M.Si. selaku Ketua Program Studi Magister
4. Bapak Dr. Ail Muldi, M.I.Kom., Sekretaris Program Studi Magister Ilmu
5. Ibu Dr. Nurprapti Wahyu Widyatuti, M.Si. selaku dosen pembimbing II, telah
Ilmu Komunikasi.
8. Kepada ibunda dan ayah tercinta Ida Farida dan Mamat Rahmat yang telah
9. Yang tercinta, adik-adik Naida Anette Puspamaya dan Farraz Satria Wibawa,
yang selalu memberikan inspirasi, harapan, semangat, dan doa sepanjang hidup.
10. Yang tercinta, Fittry Rahmadiyani, yang selalu memberikan inspirasi, harapan,
11. Terima kasih kepada Bapak Tb. Ence fahrurozi, S.IP., selaku Sekretaris Dinas
12. Terima kasih untuk Niko Tri Satria, SE, M.Si, selaku Kepala Seksi Promosi
melakukan penelitian.
13. Terima kasih untuk Ro’uf Nahrudin, S.pd, MM, selaku Kepala Bidang Pariwisata
penelitian.
14. Terima kasih untuk Avivah, selaku Staff Hotel d’Gria Syariah Serang selalu
penelitian.
iii
ABSTRACT
v
ABSTRAK
Indonesia sebagai objek Wisata Halal pertama kali mulai dikenal pada
tahun 2015 melalui kementrian parawisata bahwa mulai mengembangkan segmen
wisata halal, serta menjadikan program wisata halal ini menjadi program ungulan
pada kementrian tersebut. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
strategi perencanaan komunikasi pengembangan wisata halal di Kota Serang
Provinsi Banten. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mengambil
Informan dari beberapa kelompok masyarakat. Adapun Informan penelitian ini
adalah Pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Serang, Pelaku Usaha
Destinasi Wisata, Pelaku Usaha Perhotelan, UMKM, Pemerhati Wisata
(POKDARWIS), dan Masyarakat. Hasil penelitian menyatakan bahwa
Perencanaan komunikasi yang dapat dilaksanakan pada wisata halal untuk
meningkatkan ekonomi di Kota Serang diantaranya dimulai dari Organisasi Dinas
Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Serang yang melaksanakan analisis potensi
Kota Serang sebagai wisata halal. Analisis menunjukan bahwa potensi wisata
halal sangat besar, mulai dari banyaknya destinasi wisata, besarnya jumlah
muslim, dan dukungan pemerintah. Perumusan kebijakan dilaksanakan dengan
Forum Grup Discussion (FGD) antara pemerintah, legislator, ulama, cendekiawan,
dan pelaku usaha wisata. Perencaan program yang dilaksanakan dengan adalah
Pengendalian Persepsi Masyarakat terhadap Wisata Halal sebagai wisata yang
ramah muslim. Pengembangan Komunikasi Pemasarandengan menggunakan
promosi melalui media sosial, website, dan media elektronik. Pengembangan
Destinasi Wisata Halal melalui kemudahan pemberian izin, monitoring rutin, dan
pemberian penghargaan wisata halal., Regulasi Wisata Halal menjadi Peraturan
Daerah Kota Serang sebagai fokus pengembangan. Pererncanaan program tersebut
direalisasikan dengan kegiatan komunikasi yang sesuai. Pada konten publik,
diharapkan adanya umpan balik yang spesifik dan evaluasi terhadap target
perencaan. Diantara target yang diharapkan adalah peningkatan jumlah wisatawan
di Kota Serang, peningkatan peringkat Indonesia sebagai Best Word Halal Travel
dengan Kota Serang dan Provinsi Banten sebagai kawasan unggulan, dan
terciptanya usaha-usaha baru yang mendukung wisata halal seperti adanya hotel
syariah, kuliner halal, dan destinasi ramah muslim.
vi
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
mengkonsumsi sumber daya yang semakin besar (Higham & Miller, 2018).
yang ditempati oleh pariwisata meningkat pesat, terhitung sekitar 10% dari
PDB global dan lapangan kerja pada tahun 2017 (Chung et al., 2020).
1
2
sumber daya yang terdapat di daerah yang bisa dikembangkan menjadi atraksi
wisata yang dimiliki dan dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata yang
keindahan alam sangat luar biasa. Sekitar 5776 pulau besar maupun kecil
terletak di kawasan iklim tropis berada di belahan timur bumi yang selalu
disinari matahari dan terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun:
kemarau dan hujan. Negara yang memiliki iklim tropis dilimpahi kekayaan
wisatawan asing yang datang sejak 2014 yang berjumlah 9,7 juta hingga pada
tahun 2018 menjadi 16,5 juta. Pergerakan sektor pariwisata ini pun dapat
terlihat dari ranking posisi daya saing destinasi pariwisata Indonesia di Travel
and Tourism Competitiveness Index oleh World Economic Forum yang terus
meningkat dari ranking ke-78 di tahun 2014 menjadi ranking ke-40 di tahun
penerimaan devisa negara sebesar 280 triliun rupiah, naik cukup signifikan
dibanding pada tahun 2017 yang sebesar 229,96 triliun rupiah. Sementara
3
penerimaan devisa negara dari sektor migas sebesar 168,6 triliun rupiah pada
tahun 2019 dan turun cukup tajam dibandingkan dengan penerimaan tahun
meraih penghargaan sebagai destinasi halal dunia dalam acara World Halal
Travel Award pada tahun 2015, dimana Lombok meraih World Best Halal
Sofyan dinobatkan sebagai World Best Halal Hotel, daya saing pariwisata
meraih dua belas (12) nomor winner sebagai destinasi halal dunia pada tahun
global. Terakhir, pada tahun 2019, Indonesia memperoleh rangking satu (1)
bersama Malaysia pada GMTI (Global Muslim Travel Index) report sebagai
meningkat sejak tahun 2014 dimana saat itu Indonesia masih meraih
2020).
Indonesia sebagai objek Wisata Halal pertama kali mulai dikenal pada
segmen wisata halal, serta menjadikan program wisata halal ini menjadi
4
program ungulan pada kementrian tersebut. Salah satu bukti keseriusan dari
halal. Konsep wisata halal ini adalah sebuah proses pengintegrasian nilai-nilai
keislaman kedalam seluruh aspek kegiatan wisata. Nilai syariat islam sebagai
al., 2021).
kawasan wisata halal setelah pada tahun 2019 mencapai prestasi GMTI
Muslim di dunia (Elsa et al., 2021). Banten merupakan salah satu provinsi
yang memiliki nilai budaya islam yang masih kental. Sejarah penyebaran
fungsi dan peran Kota Serang sebagai Kota Otonom yang berfungsi sebagai
kentalnya islam dan sejarahnya di wilayah ini. Masa lalu Banten dikenal
barat. Sejak saat itu pula Banten mengalami perkembangan di bidang politik,
mencapai puncaknya pada masa Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abdul
20 sultan dan mencapai puncak kejayaan sekitar abad ke-16 sampai abad ke-
17. Ketika itu Banten merupakan salah satu pusat penyebaran Islam pesisir
utara Pulau Jawa. Di Provinsi Banten juga memiliki situs budaya yang
membuktikan bahwa daerah ini memiliki potensi wisata halal yang menarik
yakni berupa bekas kompleks Keraton Surosowan yang dibangun pada masa
Gilang, Danau Tasik ardi, Mesjid dan makam Sultan Kenari, Jembatan Rante,
dan lain lain. Sebagian dari tinggalan budaya masyarakat Banten masa lalu
data, setidaknya terdapat 572 buah lokasi wisata di Provinsi Banten dengan
Gambar 1.1
Lokasi Wisata di Provinsi Banten
terdapat 110 lokasi wisata sebagai peringkat kedua terbanyak setelah wisata
potensi besar sebagai kawasan wisata halal adalah Kota Serang. Kota Serang
bukan hanya sekedar Ibu Kota Provinsi saja, namun di luar dari pada itu,
mempunyai potensi sejarah dan budaya Islam yang kuat. Kota Serang
sanalah tempat kelahiran Syekh Kyai Muhammad Nawawi Bin Umar pada
1813 Masehi, yang memiliki 115 kitab berisikan ilmu Tauhid, Fiqh, dan
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Kota Serang Berdasarkan Agama
masyarakat yang mendukung wacana tersebut. Selain itu, ini juga menjadi
dasar potensi wisata dari pihak wisata domestik yang menjadi pengunjung
tersebut. Sehingga peran serta dalam mengembangkan wisata halal ini bukan
yang belum tersedia (Elsa et al., 2021). Selain itu, masih rendahnya dukungan
masarakat juga menjadi hambatan wcana wisata halal ini. Masih banyak
halal tersebut (Satriana & Faridah, 2018). Terakhir, hambatan berasal dari
sampai pada tahapan wacana saja tanpa realisasi jelas dari pemerintah
modern sangat bergantung pada persepsi yang hadir dari lokasi wisata yang
dituju. Persepsi ini juga tidak dapat dilepaskan dari perhatian dan dukungan
pembelian.
wisata halal. Hal ini didukung oleh besarnya potensi masyarakat, dan
2. Namun wacana wisata halal ini tersandung pada kondisi wisata yang jauh
dan belum adanya instrumen kebijakan yang rill dari pemerintah Kota
BANTEN”.
Banten.
12
Halal?
Banten?
pemikiran kepada Dinas Pariwisata Kota Serang sebagai acuan untuk lebih
BAB II
yang dikemukakan oleh oleh Philip Lesly. Penggunaan teori ini disebabkan
penelitian.
communicatio, yang bersumber dari kata komunis yang berarti sama. Sama
disini maksudnya adalah sama makna, jadi komunikasi dapat terjadi apabila
13
14
sekitarnya, Bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Dengan
tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut
orang. Daya tarik fisik pembicara bahkan sering merupakan faktor penting
Kota Serang, maka Teori yang digunakan adalah Teori Toeri Perencanaan
dari atas dua komponen utama, yakni organisasi yang menggerakkan kegiatan
1. Organisasi
b. Perumusan Kebijakan
d. Kegiatan Komunikasi
2. Publik
b. Evaluasi
yang harus dilakukan adalah analisis dan riset yang dilakukan sebagai
sumber daya yang akan digerakkan, antara lain tenaga, dana dan fasilitas,
tradisional, media baru, focus group, publik). Publik adalah komponen kedua
Gambar 2.1
Teori Perencanaan Komunikasi Philip Lesly
Sumber: Canggara, 2013
17
2018).
baik dan harmonis antara perusahaan dengan publiknya sehingga akan timbul
rasa memiliki bersama dan rasa tanggung jawab dari publiknya,untuk dapat
memahami dulu essensi dari Public Relations itu sendiri. Essensi Public
perusahaan.
dari publik atau masyarakat. Tentu saja untuk mencapai tujuan tersebut,
kedudukan yang sangat strategis yakni berada diantara dua pihak publik
19
jelas para filsuf juga merupakan kelompok orang pertama yang mempelajari
yang diterima oleh indera kita), atas dasar itu mereka mencoba menjelaskan
pikiran kita) dan orang-orang stoik juga memiliki konsepsi mereka sendiri
konsumen. Persepsi tidak hanya terjadi dalam bentuk rangsangan fisik tapi
diteruskan pemanfaatannya.
antara lain:
stimulus dapat datang dari luar dari individu yang memperesepsi, tetapi
juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan langsung
Di samping itu juga harus ada saraf sensori sebagai alat untuk
3. Perhatian
1. Seleksi
2. Organisasi
konsumen.
3. Interpretasi
konsumen tersebut.
istilah “halal” yang berasal dari bahasa arab yaitu halla, yahillu, hillan,
Halal tidak hanya mengacu pada hal-hal yang dapat dimakan seorang Muslim
seorang Muslim. Sedangkan lawan dari halal adalah “haram”, yang berarti
umat Islam. Sehingga wisata halal secara sederhana dapat diartikan sebagai
wisata yang diperbolehkan menurut ajaran Islam untuk dilakukan oleh umat
Battour & Ismail (2016) menjelaskan wisata halal sebagai jenis wisata
religi yang sesuai dengan ajaran Islam tentang perilaku, pakaian, dan
wisatawan yang sepenuhnya tertarik pada apa yang disebut 'budaya Islam'.
Konsep pariwisata Islam tidak terbatas pada wisata religi, tetapi meluas ke
Oleh karena itu, kedua konsep tersebut tidak jelas dan ambiguitas definisi dari
segi hukum Islam, target pelanggan, produk dan layanan yang ditawarkan,
yaitu merujuk pada perjalanan yang dilakukan oleh seorang Muslim yang
berusaha untuk berpegang pada prinsip dan prinsip. latihan iman saat jauh
dari rumah. Namun demikian, kesimpulan perbedaan antara wisata halal dan
penggunaan waktu luang, dan tujuan sosial. Muslim juga ingin melihat
keagamaan dan ziarah, terkait dengan tindakan iman yang terkait dengan
Hotel ramah Muslim memberikan tamu Muslim semua layanan yang sesuai
dengan ajaran Islam seperti Arah Kiblat, makanan Halal, minuman bebas
alkohol, dan ruang sholat dengan panggilan untuk sholat (Carboni et al.,
2014).
(MUI) dan Lembaga Sertifikasi Bisnis (LSU). Bentuk konkret kerja sama
wisata halal selagi tidak ada faktor yang bertentangan dengan syariat
prasarana yang ada pada objek wisata harus dilengapi dengan fasilitas
tidak tampak yaitu layanan jasa yang bisa dirasakan oleh wisatawan.
Maka dari itu, fasilitas yang dijual oleh hotel dalam pandangan
fikih tidak boleh ada aspek apapun yang bertentangan dengan syariah.
yang tampak secara lahir tetapi juga batin, seperti ramah, amanah,
dan objek yang dijual seperti jasa, makanan dan minuman. Dalam
aspek fikih etika pelayan harus berpakaian sopan dan sesuai syariat,
daftar harga tiap produk yang dijual, adanya label halal pada tiap
pendukung perjalanan wisata halal. Hal tersebut adalah salah satu cara
fungsinya masing-masing.
28
Adapun penelitian terdahulu yang telah disusun dalam bentuk tabel dan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
ekonomi berkelanjutan
di hampir semua
kecamatan, yang
memiliki karakter dan
potensi yang hampir
sama, berdasarkan
konten lokal di kawasan
itu, seperti potensi
wisata alam dan budaya.
Proses perencanaan
komunikasi melalui
perencanaan
komunikasi,
perencanaan pesan,
perencanaan media
dalam pengembangan
potensi pariwisata, dan
evaluasi tahap dalam
perencanaan
komunikasi, yang
menekankan pada model
komunikasi sirkuler
1 (Sari et al., Persepsi, Sikap Deskriptif Penelitian ini
2019) dan Minat Korelasional menunjukkan bahwa ada
Pariwisata Halal pengaruh anatara
di Daerah persepsi dan sikap pada
Istimewa minat masyarakat dalam
Yogyakarta pariwisata halal.
Persepsi masyarakat
tentang pariwisata halal
terletak pada
fasilitasnya. Kriteria
fasilitas termasuk dalam
salah satu kriteria GMTI
(Global Muslim Travel
Index). Pemerintah
diharapkan
memprioritaskan
pengembangan fasilitas
wisata halal.
2 (Maulani Public’s Analisis Berdasarkan kajian,
et al., Perception And Kuantitatif hasil penelitian
2021) Preference Deskriptif menunjukkan bahwa
Towards Halal wawasan masyarakat
Tourism tentang wisata halal
cukup berkembang.
31
wisatawan non-Muslim.
4 (Syahrizal, Wisata Halal Di Studi Dari potensi wisata yang
2021) Banten: Kepustakaan ada di
Perkembangan, Provinsi Banten baik
Peluang Dan berupa potensi wisata
Tantangan alam seperti pantai, laut,
gua, air terjun, dan
gunung, maupun wisata
religi, sejarah budaya,
dan wisata ziarah serta
penduduk yang
mayoritas muslim serta
komparasi dengan 10
daerah destinasi wisata
halal di Indonesia yang
telah ditetapkan oleh
Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif,
target menjadikan
Provinsi Banten masuk
dalam 10 destinasi
unggulan wisata halal di
Indonesia cukuplah
realistis
5 (Elsa et Analisis Faktor- Deskriptif Hasil penelitian ini
al., 2021) Faktor Dalam Kualitatif menjelaskan bahwa
Mengembangkan banten dapat
Pariwisata Halal mengembangkan wisata
di Banten halal dengan mengacu
pada indikator tersebut.
Dukungan pemerintah
dan masyarakat dapat
menjadikan banten
sebagai destinasi wisata
halal yang dapat
berkembang dengan
baik.
Sumber: Data diolah oleh peneliti
yang jelas mengenai konsep penelitian. Berikut ini adalah gambaran kerangka
pemikiran peneliti:
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
Provinsi Banten..
di kantor Dinas Pariwisata Kota Serang Provinsi Banten yang berada Blok R.
Janah No., Jl. Panca Marga Blok R. Janah No.88, Sumurpecung, Kec. Serang,
yang ada di Provinsi Banten. Waktu Penelitian ini akan dilakansanakan pada
34
35
1. Wawancara
Hal ini perlu dilakukan oleh peneliti, agar setiap informasi yang hendak
terhadap data yang ditemukan tetapi tidak termasuk dalam check list,
38
oleh peneliti.
penelitian ini adalah analisis data model Miles dan Huberman (Sugiyono,
Gambar 3. 1
Komponen dalam Analisis Data
(Sumber: Sugiyono, 2013)
sejak awal, tetapi juga bisa jadi tidak karena rumusan masalah ini
dan lain-lain. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Data Primer
agensi atau khalayak ramai. Adapun Informan pada penelitian ini adalah
di Provinsi Banten.
penelitian.
berikut:
a. Informan Kunci
b. Informan Utama
c. Informan Pendukung
Tabel 3.1
Informan Penelitian
No Informan Spesifikasi Jumlah
1 Orang Wisatawan
Total 9 orang
2. Data Sekunder
mencatat teori dari buku-buku, surat kabar, majalah, jurnal dan berbagai
ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas (Sugiyono, 2018). Temuan atau
data dinyatakan valid jika tidak ada perbedaan antara apa yang dilaporkan
oleh peneliti dengan apa yang terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas
pemeriksaan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan pada
dan observasi.
observer ahli yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Sehingga
penelitian.
BAB IV
Kota Serang adalah salah satu dari 8 (delapan) kabupaten/kota yang berada
berikut ;
koordinat system Universal Transfer Mercator ( UTM ) Zone 48E, wilayah Kota
Serang terletak pada koordinat 618.000 M sampai dengan 638.600 M dari Barat
adalah sekitar 21,7 KM dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah 20 KM.
44
45
Serang sebagian besar adalah dataran sedang dengan ketinggian kurang dari 500
mdpl serta memiliki iklim tropis. Dengan keadaan ini maka rata – rata suhu di
Kota Serang setiap bulannya berisar 27,07°C, suhu terendah 23,2°C dan tertinggi
33,2°C, dengan kelembapan udara 84%, rata – rata curah hujan 1500-2000 MM /
tahun dengan curah hujan terbesar pada bulan Januari dan Desember.
seluas 266,74 Km² yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Serang,
Serang tersebut hanya sekitar 3,08% dari luas wilayah Provinsi Banten. 2.
Administrative Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi
pada tanggal 10 bulan Agustus tahun 2007 dan diresmikan menjadi Kota Serang
pada tanggal 10 November tahun 2007. Secara administratif Kota Serang yang
merupakan Ibukota Provinsi Banten memiliki total luas wilayah sebesar 266,74
Km2 . Luas wilayah tersebut terbagi atas 20 kelurahan dan 46 desa, yang
Kabupaten Serang. Kota Serang lahir pada tanggal 10 Agustus 2007. Secara resmi
Asmudji H.W. yang dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto di Gedung
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) termasuk juga formasi pejabat dari eselon
konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Sejak terbentuk Kota Serang
Kecamatan Taktakan. Kota Serang memiliki luas Wilayah 266,77 Km2 dengan
jumlah penduduk sekitar 523.384 Jiwa. Batas wilayah Kota Serang sebelah utara
yaitu Teluk Banten, Sebelah Timur Kecamatan Pontang, Kecamatan Ciruas, dan
struktur organisasi dan tata kerja satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Serang.
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan undang – undang nomor
12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas undang – undang nomor 32 tahun
dalam kerangka waktu jangka menengah (lima tahun) yang berpedoman pada
Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh dinas kebudayaan dan pariwisata
Visi :
sumberdaya alam, kehidupan sosial budaya dan ekonomi melalui proses sistem
pembangunan terpadu.
Misi :
sebagai berikut:
Gambar 4.1
Adapun rincian tugas dari struktur organisasi di Dinas Pariwisata adalah sebagai
berikut:
50
1. Kepala Dinas
olahraga;
fungsi Dinas.
2. Sekretariat
organisasi dinas;
dinas;
publik;
52
organisasi Dinas;
ekonomi kreatif;
usaha pariwisata;
4. Bidang Kepemudaan
dan olahraga;
Kepemudaan;
pemuda;
pemuda;
prasarana kepemudaan;
kegiatan kepemudaan;
kepemudaan;
5. Bidang Olahraga
prestasi olahraga;
Olahraga;
56
olahraga;
kegiatan olahraga;
kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif
terwujudnya kepariwisataan.
dari destinasi adalah area geografis sebagai lokasi yang dapat menarik
wisatawan untuk tinggal secara sementara yang terdiri dari berbagai produk
kepada wisatawan.
muslim. Kawasan wisata halal tidak serta merta haruslah kawasan dengan
kondisi yang religius sehingga minat kunjungan hanya terbatas pada kaum
muslimin saja. Namun lebih dari pada itu, destinasi wisata halal juga
memiliki ruang lingkup yang luas dapat dikunjungi oleh seluruh wisatawan
dengan latar belakang agama yang beragam, namun terkhusus muslim dcapat
beragama.
Hal ini disampaikan oleh Tb. Ence fahrurozi, S.IP selaku Sekretaris
dan menarik terbatas pada muslimin saja. Namun wisata halal lebih kepada
adanya kawasan wisata yang memberikan daya tarik bagi wisatawan muslim
Kuliner yang berlabel Halal, Lokasi wisata tidak melanggar norma sosial
wisata religi. Namun destinasi wisata halal ini lebih menitikberatkan pada
ramah pada muslim. Maka saat kaum muslimin ingin berwisata tidak
kesulitan dalam mencari rumah ibadah, lokasi makan dan tempat tinggal, dan
Indonesia.
ditemukan. Hal ini disebabkan norma sosial yang dianut kuat oleh masyarakat
Kota Serang sangatlah kental dengan adat ketimuran yang menjunjung tinggi
sopan santun. Selain itu Kota Serang memiliki jumlah muslimin yang cukup
besar dibanding agama lainnya. Hal ini disampaikan oleh Niko Tri Satria, SE,
wisata, maka sangat wajib bagi pemiliki destinasi wisata tersebut untuk
melanggar norma. Atau destinasi wisata yang bebas menjual minuman keras,
norma sosial yang ada seperti menjunjung budaya ketimuran. Selain itu juga
hiburan yang non halal, maka akan dibatasi dan dikondisikan agar tidak
menimbulkan konflik masyarakat. Hal inilah yang menjadi peran dari Dinas
Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Serang dalam memberikan izin serta
menyuguhkan konsep modern yang berpadu dengan alam yang masih asri
Sentosa sendiri sekarang menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan
halal disebabkan kondisi yang sangat ramah bagi keluarga dan anak-anak.
Dapat terlihat bahwa pengunjung yang hadir pada lokasi wisata ini
dijadikan destinasi wisata halal. Selain itu, fasilitas wisata juga dilengkapi
dengan sarana ibadah Muhsolla serta makanan yang dijual juga merupakan
Gambar 4.2
Taman MBS
2. Kesultanan Banten
62
serang. Lokasinya tidak begitu jauh dari kota serang sehingga mudah
dijangkau. Situs ini menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan banten dimasa
terdapat dilokasi ini. Peninggalan sejarah yang ada disitus ini seperti
istana ini sudah tidak ada. Kini bangunan itu tinggal sisa-sisa tembok
keraton dan pondasi yang terbuat dari bata merah dan batu karang. Konon,
benteng pertahana yang juga terbuat dari batu bata merah. Tampak sisa-
istana surosowan bediri sebuah gapura yang disebut gapura gedong ijo.
Dahulu bangunan ini digunkan sebagai tempat tinggl para perwir kerajaan.
umum wisata ini merupakan wisata religi sebab juga memiliki sarana ibada
Gambar 4.3
Kesultanan Banten
3. Benteng Spelwijk
arah kota Banten Lama. Saat ini hanya ada satu menara pengintai yang
masih tersisa.
64
memberikan daya tarik sejarah bagi masyarakat dan wisatawan. Selain itu
maupun tidak.
Gambar 4.4
Benteng Speelwijk
Masjid agung banten lama ini memiliki desain yang unik, desain
tersebut dikerjakan oleh raeden sepat ahli rancang bangun dari majapahit.
Beliau adlah yang merancang masjid demak dan masjid Cirebon. Pada
pengerjaan masjid agung bantean lama, raden sepat dibantu arsitektur cina
bernama tjek ban jut. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika unsur-unsur
Perpaduan arsitektur jawa dan cina terlihat jelas pada bagian atap masjid.
65
Tumpang keempat dan kelima masjid ini terlihat seperti pagoda, bangunan
kuat. Namun juga sangat ramah dengan wisatawan baik muslim maupun
tidak. Hal ini disebabkan sarana wisata ini memiliki nilai sejarah yang kuat.
Gambar 4.5
5. Danau Tasikardi
Danau yang dikenal dengan nama situs kardi ini dibangun pada
kendaraan menuju kramatwaktu. Akan tetapi danau ini akan lebih dekat
Wisatawan yang ingin berlibur seperti keluarga kerajaan pada masa lalu
dapat mengunjungi pulau kecil ditengah danau. Pulau seluas 44x44 meter
inilah para sultan menghabiskan waktu menikmati situ kardi pada masa
lalu.
Destinasi wisata ini memiliki nilai sejarah dan sangat ramah bagi
tersebut.
Gambar 4.6
Danau Tasikardi
jelas para filsuf juga merupakan kelompok orang pertama yang mempelajari
yang diterima oleh indera kita), atas dasar itu mereka mencoba menjelaskan
pikiran kita) dan orang-orang stoik juga memiliki konsepsi mereka sendiri
konsumen. Persepsi tidak hanya terjadi dalam bentuk rangsangan fisik tapi
pemahaman yang sama dan benar, maka akan sangat mudah dalam
persepsi ini menjadi valid dan objektif disebabkan diwakilkan oleh seluruh
golongan.
sebagai berikut:
luang, dan tujuan sosial. Dengan dilaksanakannya wisata, maka Muslim juga
ingin melihat dunia dan menjelajahi keragaman sejarah dan budaya, yang
berperilaku yang dianggap halal dan sesuai dengan syariat. Maka wisata
halal bukan serta merta wisata religi atau wisata islam. Namun wisata religi
dan wisata islam sudah pasti merupakan bagian dari wisata halal.”
penginapan, tidak sulit menemukan hotel syariah atau hotel yang kondusif
halal.
Persepsi terkait dengan wisata halal ini juga ditegaskan oleh Tb. Ence
fahrurozi, S.IP selaku Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota
harus kompak dalam membangun destinasi wisata halal sesuai aturan yang
pengalaman wisata muslim. Maka dari itu, variabel yang telah disebutkan
halal adalah wisata religi. Maksudnya adalah wisata halal adalah wisata
religius khususnya agama islam. Maka sarana wisata yang tidak terkait
agama islam seperti wisata masjid, wisata ziarah makam ulama, wisata
keislaman.”
71
berkaitan dengan selain islam, bukan termasuk pada wisata halal. Selain
itu wisata halal juga memberikan dukungan kepada ibadah. Maka jika
kegiatan wisata itu tidak memiliki nilai ibadah langsung, maka bukan
merupakan bagian dari persepsi yang salah terhadap wisata halal. Wisata
reiligi tidak sama dengan wisata halal. Wisata religi memiliki makna
dan lain sebagainya. Maka dari itu, destinasi wisata religi juga terbatas
akan menjadi terhambat. Maka dari itu perlu pemaknaan wisata halal
mengalami peningkatan.
Maka dari itu jika menggolongkan wisata religi sebagai wisata halal
islam. Maksudnya wisata islam dalam hal ini adalah wisata yang hanya
pada pengertian istilah “halal” yang berasal dari bahasa arab yaitu halla,
oleh syariat Islam. Halal tidak hanya mengacu pada hal-hal yang dapat
Hal ini disampaikan oleh Ibu Shinta sebagai salah satu wisatawan
sebagai berikut:
73
dan Garut.”
wisata halal. Hal ini menegaskan bahwa wisata halal hanya bisa
yang memiliki pegangan syariat islam yang kuat saja. Maka dari itu
ideal dengan konsep wisata halal. Hal ini disebabkan konsep tersebut
wisata islam yang dijelaskan bahwa pada kota tersebut hal-hal yang
yang memang memiliki asas keislaman seperti Negara Arab Saudi dan
hal ini juga akan membatasi jumlah wisatawan baik dari Kota Serang itu
Selain dari persepsi wisata halal sebagai wisata religi dan wisata
sebagai wisata ramah muslim. Hal ini disebabkan konsep wisata halal itu
destinasi wisata yang ramah anak dan keluarga, serta dapat mendukung
swakarsa yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat serta bertujuan
halal yang ideal bukan wisata yang secara langsung berkaitan dengan
muslim atau sarana ibadah. Namun wisata halal adalah wisata yang
wisata halal harus memiliki konsep yang dapat dikembangkan. Hal ini
karena halal bukan tentang agama saja, namun telah menjadi pilihan,
masyarakat terhadap wisata halal terbagi menjadi 3 yakni wisata halal sebagai
wisata religi, wisata halal sebagai wisata islam, serta wisata halal sebagai
wisata ramah muslim. Diantara ketiga persepsi tersebut, persepsi yang paling
ideal adalah wisata halal sebagai wisata ramah muslim. Hal ini disebabkan
Adanya persepsi wisata halal sebagai wisata ramah muslim ini akan
di Kota Serang. Hal ini disebabkan di Kota Serang itu sendiri memiliki
Sentosa, Curug Cimawang, dan beberapa wisata panorama alam yang jika
78
adanya fasilitas ibadah, makanan halal, dan kebutuhan lainnya, maka akan
sangat potensial dalam menarik wisatawan muslim dari dalam negara maupun
luar negeri.
Index (GMTI) sebagai salah satu negara dengan destinasi halal terbaik juga
peringkat ketiga pada tahun 2017, peringkat kedua pada tahun 2018, dan
Halal Tourism Award (WHTA) yang diadakan pada tahun 2016. Berbagai
13 provinsi yang siap menjadi tujuan wisata halal, yaitu Aceh, Banten,
Sumatera Barat, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa
Timur, Sulawesi Selatan , Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan
sejumlah kota yaitu Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Semarang, Jawa Timur, NTB, dan Sulawesi
dan juga tokoh pendidikan. Kegiatan ini memiliki tema “Banten Menuju
fasilitas ibadah berkualitas, toilet bersih dengan air memadai, bebas dari
unik bagi wisatawan muslim, bebas dari aktivitas non halal, penyediaan area
halalnya. Kesiapan bukan hanya pada penyediaan sarana wisata halal saja.
Namun lebih dari itu, wacana ini juga akan didukung sepenuhnya melalui
80
pariwisata kepada seluruh pihak yang menegaskan bahwa Wisata Halal bukan
wisata yang dikhususkan bagi umat muslim saja, tetapi juga untuk semua
agama, semua orang. Wisata halal memiliki nilai lebih dibanding wisata biasa
sehingga menjadi pilihan wisata baik dalam maupun luar negeri dengan
Gambar 4.7
Forum Group Discussion Banten Tahun 2021
sebagai pemerintah pusat. Namun lebih dari itu, konsep wisata halal harus
ada kordinasi antara pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota. Sehingga dari
81
hal tersebut kebijakan yang dilaksanakan akan tepat sasaran serta dapat
ditetapkan oleh Provinsi dapat terlaksana dengan baik. Hal ini disampaikan
Pemuda, dan Olahraga Kota Serang belum mendapatkan peran secara khusus
terkait dengan wisata halal. Saat ini peran masih didominasi oleh Dinas
1. Objek Wisata
yang sesuai dengan konsep wisata halal tidak semestinya berkaitan dengan
sebagainya.
diberikan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Serang yang
Peran yang diambil oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota
usaha objek wisata. Selain itu juga memberikan monitoring rutin sebagai
wisata yang ada dapat dikelola menjadi destinasi wisata halal selagi tidak
umum. Kedua, sarana dan prasarana yang ada pada objek wisata harus
masih banyaknya pelaku usaha wisata halal yang belum mengetahui konsep
83
wisata halal tersebut. Hal ini disampaikan oleh Ustad Najemudin selaku
“sampai hari ini kami belum memahami terkait dengan wisata halal.
Sebab yang kami pahami wisata halal ya wisata religi seperti masjid,
destinasi wisata memiliki kualitas yang baik dan memiliki fasilitas yang
tindakan privasi seperti berpelukan dan memadu kasih sehingga tidak sesuai
dengan pengunjung yang membawa keluarga. Hal ini disampaikan oleh Ibu
wisata keluarga, namun ternyata banyak yang tidak enak dipandang oleh
berangkulan, bahkan tidak segan berciuman. Saya terus terang risih sebab
membawa anak. Ini yang menjadi sulit bagi Kota Serang jika ingin menjadi
tidak melaksanakan tindakan asusila. Hal ini jelas akan mencoreng nama
Selain itu terkait dengan destinasi wisata dalam rangka wisata halal
menyediakan sarana ibadah bagi umat islam seperti Musholla. Hal ini
disampaikan oleh Ibu Arfah sebagai salah satu Pengurus Pordakwis sebagai
berikut:
menjadi kawasan wisata halal. Hal yang paling prinsip malah terjadi
sekali perhatian dari pengelola wisata terkait sarana ibadah masih kurang.
kondisi yang lain, kawasan wisata memiliki musholla yang dengan tempat
wudu yang tidak layak. Sehingga bisa disimpulkan, benar bahwa Destinasi
dari Musholla yang kotor, tempat wudu yang tidak layak, sampai dengan
2. Perhotelan
dilaksanakan oleh masyarakat yang memiliki domisili jauh dari objek wisata.
Hotel sudah menjadi kebutuhan wajib bagi kawasan wisata agar pengunjung
dan Olahraga Kota Serang terkait dengan Perhotelan ini adalah sebagai
berikut:
prima. Sebab akan lebih mudah mewujudkan wisata halal jika memiliki
86
pelayanan yang baik kepada para pengunjung. Selain itu, hotel juga harus
Adapun wisata halal dari aspek perhotelan tidak dapat hanya sebatas
sosialisasi dan monitoring saja. Namun lebih dari itu, aspek perhotelan juga
dapat memberikan dukungan terhadap wisata halal itu sendiri. Ibu Arfah
Hal ini disebabkan rasio perbandingan hotel syariah dan hotel umum masih
terlalu timpang. Memang benar, bahwa secara umum hotel syariah tidak
menjadi tolak ukur wisata halal. Namun jika bicara wisatawan domestik
Serang belum begitu banyak, dan letaknya tidak dekat dengan destinasi
jumlah hotel syariah. Sehingga mereka yang ingin menginap di lokasi hotel
syariah di Kota Serang belum terlalu banyak. Semestinya, jika Kota Serang
syariah ini bisa diatasi. Jika perlu mengumpulkan pelaku usaha perhotelan
87
syariah.
dalam menginap. Sebab tidak bisa dipungkiri, saat ini hotel syariah yang ada
masih sangat sedikit dan posisinya jauh dari lokasi potensial wisata.
3. Restoran
rumah makan yang menjual makanan non halal wajib mencantumkan logo
non halalnya di depan tempat usaha secara jelas dan mudah dilihat. Terkait
Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Serang terkait Restoran Halal
88
adalah adanya sertifikasi halal pada restoran-restoran besar, selain itu juga
mewajibkan kepada usaha yang menjual makanan non halal untuk membuat
logo usaha non halal secara jelas, terakhir berkordinasi dengan Pemerintah
Provinsi Banten.
4. Travel
makan yang digunakan untuk aktivitas tersebut juga harus memiliki standar
wisata halal. Hal tersebut adalah salah satu cara untuk memberikan
sebagian besar pelaku usaha biro jasa perjalanan dan pengunjung adalah
muslim, maka semua hal terkait dengan biro perjalanan yang sesuai dengan
Semua unsur sumber daya manusia (SDM) memiliki peran dan fungsinya
yang diberikan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Serang.
Ekonomi
yang dikemukakan oleh oleh Philip Lesly. Penggunaan teori ini disebabkan
penelitian.
dari atas dua komponen utama, yakni organisasi yang menggerakkan kegiatan
ekonomi ditinjau dari hasil wawancara dan kajian literatur yang ada, maka
disebabkan data yang menyatakan bahwa wisata halal merupakan sektor yang
diandalkan oleh negara sebagai sumber penghasilan lain di luar migas. Pada
negara sebesar 280 triliun rupiah, naik cukup signifikan dibanding pada tahun
2017 yang sebesar 229,96 triliun rupiah. Sementara penerimaan devisa negara
dari sektor migas sebesar 168,6 triliun rupiah pada tahun 2019 dan turun
triliun rupiah.
Serang:
1. Organisasi
pada konteks penelitian ini maka tahapan ini adalah langkah yang
b. Perumusan Kebijakan
Provinsi Banten.
Wisata Halal bukan wisata yang dikhususkan bagi umat muslim saja,
tetapi juga untuk semua agama, semua orang. Wisata halal memiliki
Maka perlu edukasi dan sosialisasi efektif terkait wisata halal ini.
d. Kegiatan Komunikasi
berbeda.
2. Publik
ulama, ahli, dan pihak lainnya. Maka dari itu, segala bentuk komunikasi
sebagai berikut:
a. Umpan Balik
wisata halal adalah wisata religi. Maka umpan balik yang diharapkan
tersebut.
b. Evaluasi
wisata halal seperti adanya hotel syariah, kuliner halal, dan destinasi
ramah muslim.
pertanyaan penelitian.
tersebut. Sehingga peran serta dalam mengembangkan wisata halal ini bukan
yang belum tersedia (Elsa et al., 2021). Selain itu, masih rendahnya dukungan
masyarakat juga menjadi hambatan wacana wisata halal ini. Masih banyak
halal tersebut (Satriana & Faridah, 2018). Terakhir, hambatan berasal dari
sampai pada tahapan wacana saja tanpa realisasi jelas dari pemerintah
kawasan wisata yang berada di Kota Serang dengan kondisi yang ramah
kepada kaum muslimin. Kawasan wisata halal tidak serta merta haruslah
terbatas pada kaum muslimin saja. Namun lebih dari pada itu, destinasi
wisata halal juga memiliki ruang lingkup yang luas dapat dikunjungi oleh
dengan baik. Diantara destinasi wisata halal yang potensial di Kota Serang
Tasikardi.
Hal ini disebabkan Kota Serang memiliki kondisi masyarakat yang homogen
di lingkungan Kota Serang wajib mematuhi norma sosial yang ada seperti
norma agama. Destinasi wisata yang menjual hiburan yang non halal, maka
Hal inilah yang menjadi peran dari Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga
Kota Serang dalam memberikan izin serta mengelola usaha wisata agar tetap
halal, maka akan sulit realiasai dari wacana tersebut sekalipun pemerintah
persepsi, maka tindakan yang akan dilaksanakan akan tidak berkaitan satu
dengan lainnya.
oleh pemerintah.
terhadap wisata halal terbagi menjadi 3 yakni wisata halal sebagai wisata
religi, wisata halal sebagai wisata islam, serta wisata halal sebagai wisata
ramah muslim. Diantara ketiga persepsi tersebut, persepsi yang paling ideal
adalah wisata halal sebagai wisata ramah muslim. Hal ini disebabkan wisata
ini sangat sesuai dengan Kota Serang yang memiliki beberapa destinasi
Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah, namun jika dengan persepsi tersebut,
maka pengembangan wisata halal akan menjadi terhambat. Maka dari itu
perlu pemaknaan wisata halal secara luas sehingga bukan hanya mampu
Sedangkan persepsi yang ideal dari wisata halal ini sendiri sebagai
wisata yang ramah muslim sesuai dengan yang disampaikan oleh (Satriana &
dari konsep dan prinsip wisata halal yang ada, negara-negara tersebut
Persepsi yang ideal terkait dengan wisata halal ini menjadi dasar ytang
dibuat oleh Philip Lesly terdiri dari atas dua komponen utama, yakni
perencana komunikasi.
ulama, ahli, dan pihak lainnya. Maka dari itu, segala bentuk komunikasi yang
spesifikasi Wisata Halal dalam Sub Bagian di Dinas Pariwisata, Pemuda, dan
agar yang disampaikan oleh pemerintah dapat diterima baik oleh masyarakat.
yang baik dan harmonis antara organisasi dengan publiknya sehingga akan
timbul rasa memiliki bersama dan rasa tanggung jawab dari publiknya,untuk
pihak.
Pemuda dan Olahraga Kota Serang belum mengambil kebijakan yang intensif
terkait dengan wacana wisata halal. Diketahui bahwa wacana wisata halal
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
wisata halal Kota Serang adalah kawasan wisata yang berada di Kota Serang
dengan kondisi yang ramah kepada kaum muslimin. Kawasan wisata halal tidak
serta merta haruslah kawasan dengan kondisi yang religius sehingga minat
kunjungan hanya terbatas pada kaum muslimin saja. Namun lebih dari pada itu,
destinasi wisata halal juga memiliki ruang lingkup yang luas dapat dikunjungi
oleh seluruh wisatawan dengan latar belakang agama yang beragam, namun
baik. Diantara destinasi wisata halal yang potensial di Kota Serang adalah Taman
halal sebagai wisata religi, wisata halal sebagai wisata islam, serta wisata halal
sebagai wisata ramah muslim. Diantara ketiga persepsi tersebut, persepsi yang
paling ideal adalah wisata halal sebagai wisata ramah muslim. Hal ini disebabkan
110
111
muslim. Kondisi ini sangat sesuai dengan Kota Serang yang memiliki beberapa
melalui fasilitas ibadah, makanan halal, dan lingkungan wisata yang kondusif.
Kebijakan Pemerintah Kota Serang dalam mewujudkan wisata halal belum terlalu
dilaksanakan secara intensif. Hal ini disebabkan wacana wisata halal saat ini
restoran non halal untuk mencantumkan label non halal agar mudah terlihat, dan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Serang yang melaksanakan analisis potensi
Kota Serang sebagai wisata halal. Analisis menunjukan bahwa potensi wisata
halal sangat besar, mulai dari banyaknya destinasi wisata, besarnya jumlah
dan pelaku usaha wisata. Perencaan program yang dilaksanakan dengan adalah
Destinasi Wisata Halal melalui kemudahan pemberian izin, monitoring rutin, dan
diharapkan adanya umpan balik yang spesifik dan evaluasi terhadap target
di Kota Serang, peningkatan peringkat Indonesia sebagai Best Word Halal Travel
dengan Kota Serang dan Provinsi Banten sebagai kawasan unggulan, dan
terciptanya usaha-usaha baru yang mendukung wisata halal seperti adanya hotel
5.2 Saran
muslim.
5.3 Rekomendasi
disebabkan wilayah Kota Serang yang memiliki destinasi wisata yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
Cahyanti, W., Saeful, R., Daniel, Nugraha, I., & Dianti, D. (2020). Buana
komunikasi. Buana Komunikasi, Jurnal Penelitian Dan Studu Ilmu
Komunikasi, 1(2), 92–101.
Carboni, M., Perelli, C., & Sistu, G. (2014). Is Islamic tourism a viable option for
Tunisian tourism? Insights from Djerba. Tourism Management Perspectives,
11, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2014.02.002
Chung, M. G., Herzberger, A., Frank, K. A., & Liu, J. (2020). International
Tourism Dynamics in a Globalized World: A Social Network Analysis
Approach. Journal of Travel Research, 59(3), 387–403.
https://doi.org/10.1177/0047287519844834
Dowler, E., Bauer, M. W., Green, J. M., & Gasperoni, G. (2006). Assessing
public perception: issues and methods. University of Warwick.
Higham, J., & Miller, G. (2018). Transforming societies and transforming tourism:
sustainable tourism in times of change. Journal of Sustainable Tourism,
26(1), 1–8. https://doi.org/10.1080/09669582.2018.1407519
Kabar Travel. (2019). Kota Serang Banten Berpotensi Dijadikan Distinasi Wisata
Halal. Kabartravel.Id.
Nurtjahjani, F., & Trivena, S. M. (2018). Public Relation, Citra dan Praktek.
Jakarta: Bee Media Indonesia.
Pratiwi, S. R., Dida, S., & Sjafirah, N. A. (2018). Strategi Komunikasi dalam
Membangun Awareness Wisata Halal di Kota Bandung. Jurnal Kajian
Komunikasi, 6(1), 78. https://doi.org/10.24198/jkk.v6i1.12985
Rahman, M., Moghavvemi, S., Thirumoorthi, T., & Rahman, M. K. (2020). The
116
Saepudin, E., Budiono, A., & Rohman, A. S. (2016). Strategi Komunikasi dalam
Pengembangan Desa Wisata Agro di Kabupaten Bandung Barat. Edulib, 6(2),
154–168.
Sari, F. K., Safitri, N., & Anggraini, W. (2019). Persepsi, Sikap dan Minat
Pariwisata Halal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ihtifaz: Journal of Islamic
Economics, Finance, and Banking, 2(2), 137.
https://doi.org/10.12928/ijiefb.v2i2.857
Sulistyo, B., & Many, G. V. (2012). Revitalisasi Kawasan Banten Lama Sebagai
Wisata Ziarah. Jurnal Planesa, 3(1), 1–8.
Suryani, A., Soedarso, S., Rahmawati, D., Endarko, E., Muklason, A., Wibawa, B.
M., & Zahrok, S. (2021). Community-Based Tourism Transformation: What
117
Syah Putra, M. F., & Tucunan, K. P. (2021). The Concept of Halal Tourism and
The Fulfillment of Muslim Tourist Needs in Halal Tourism. Halal Research
Journal, 1(2), 56–62. https://doi.org/10.12962/j22759970.v1i2.52
Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Wacana Wisata Halal, Laporan Kerjasama
Kemenpar dan MUI terkait Wisata Halal.
LAMPIRAN
119
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Apa saja destinasi wisata halal yang potensial di kawasan Kota Serang?
2. Bagaimana kondisi minat masyarakat saat ini terkait dengan wisata halal
yang ada?
3. Berapa kunjungan per tahunnya pada kawasan wisata halal di Kota Serang?
4. Apa destinasi wisata halal yang menjadi unggulan saat ini di Kota Serang?
Mengapa destinasi wisata itu menjadi unggulan?
5. Apa saja kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah pada wacana wisata
halal di Kota Serang?
6. Apakah kebijakan tersebut sudah dilaksanakan dengan baik? Sebutkan
implementasi kebijakan tersebut yang sudah dilaksanakan!
7. Apakah ada kebijakan khusus dalam wacana wisata halal terhadap sektor
berikut ini:
a. Kebijakan pada lokasi destinasi wisata?
b. Kebijakan Kepada bisnis perhotelan?
c. Kebijakan kepada Usaha Restoran?
d. Kebijakan Kepada Biro Perjalanan?
e. Kebijakan kepada karyawan di lokasi wisata atau bisnis yang terkait
dengan wisata halal?
8. Apakah sektor di atas mendukung kebijakan dari wacana wisata halal yang
dirumuskan? Jelaskan jawaban anda!
9. Sektor manakah yang paling mudah untuk mengikuti wacana wisata halal?
Dan sektor mana yang paling sulit mematuhi aturan terkait wacana wisata
halal?
10. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan wacana
wisata halal?
11. Strategi komunikasi apa saja yang sudah dilaksanakan dalam
mensukseskan wacana wisata halal di Kota Serang?
12. Apakah strategi yang dilaksanakan sudah efektif? Jelaskan jawaban anda?
120
Pertanyaan:
1. Apakah anda tahu tentang wisata halal?
2. Menurut anda, apakah konsep wisata halal tersebut? (jika tidak tahu, maka
peneliti wajib menjelaskan kepada masyarakat agar paham tentang wacara
wisata halal tersebut)
3. Menurut anda, apakah wisata halal cocok dilaksanakan di Kota Serang?
Mengapa?
4. Menurut anda apakah destinasi wisata di Kota Serang sudah layak
mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh Destinasi Wisata Kota Serang untuk layak mendukung
wacana wisata halal ini?
5. Menurut anda apakah Bisnis Hotel di Kota Serang sudah layak
mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh bisnis Hotel di Kota Serang untuk layak mendukung
wacana wisata halal ini?
6. Menurut anda apakah Usaha Kuliner / Restoran di Kota Serang sudah
layak mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh bisnis Hotel di Kota Serang untuk layak mendukung
wacana wisata halal ini?
7. Menurut anda apakah Biro Perjalanan Wisata di Kota Serang sudah layak
mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh bisnis Perjalanan Wisata di Kota Serang untuk layak
mendukung wacana wisata halal ini?
8. Menurut anda apakah Para Pekerja di Lokasi Wisata atau Bisnis terkait
Wisata Halal di Kota Serang sudah layak mendukung wacana wisata halal
ini? Mengapa? Lalu apa yang harus dilakukan oleh Para Pekerja di Lokasi
Wisata atau Bisnis terkait Wisata Halal di Kota Serang untuk layak
mendukung wacana wisata halal ini?
9. Pemerintah menyampaikan bahwa telah melaksanakan
kebijkan ……………………………………………………………………
……………………………….,terhadap wisata halal, menurut anda apakah
kebijakan itu sudah anda rasakan?
10. Menurut anda, apakah kebijakan pemerintah sudah sesuai?
11. Menurut anda, apakah kebijkan tersebut sudah dilaksanakan dengan baik?
12. Menurut anda, apa yang semestinya dilakukan oleh pemerintah agar dapat
mensukseskan wacana wisata halal ini?
121
Pertanyaan:
1. Menurut anda, apakah konsep wisata halal yang ideal ?
2. Menurut anda, apakah wisata halal cocok dilaksanakan di Kota Serang?
Mengapa?
3. Menurut anda apakah destinasi wisata di Kota Serang sudah layak
mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh Destinasi Wisata Kota Serang untuk layak mendukung
wacana wisata halal ini?
4. Menurut anda apakah Bisnis Hotel di Kota Serang sudah layak
mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh bisnis Hotel di Kota Serang untuk layak mendukung
wacana wisata halal ini?
5. Menurut anda apakah Usaha Kuliner / Restoran di Kota Serang sudah
layak mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh bisnis Hotel di Kota Serang untuk layak mendukung
wacana wisata halal ini?
6. Menurut anda apakah Biro Perjalanan Wisata di Kota Serang sudah layak
mendukung wacana wisata halal ini? Mengapa? Lalu apa yang harus
dilakukan oleh bisnis Perjalanan Wisata di Kota Serang untuk layak
mendukung wacana wisata halal ini?
7. Menurut anda apakah Para Pekerja di Lokasi Wisata atau Bisnis terkait
Wisata Halal di Kota Serang sudah layak mendukung wacana wisata halal
ini? Mengapa? Lalu apa yang harus dilakukan oleh Para Pekerja di Lokasi
Wisata atau Bisnis terkait Wisata Halal di Kota Serang untuk layak
mendukung wacana wisata halal ini?
8. Pemerintah menyampaikan bahwa telah melaksanakan
kebijkan ……………………………………………………………………
……………………………….,terhadap wisata halal, menurut anda apakah
kebijakan itu sudah anda rasakan?
9. Menurut anda, apakah kebijakan pemerintah sudah sesuai?
10. Menurut anda, apakah kebijkan tersebut sudah dilaksanakan dengan baik?
11. Menurut anda, apa yang semestinya dilakukan oleh pemerintah agar dapat
mensukseskan wacana wisata halal ini?
122
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut anda, apakah yang Destinasi Wisata Halal bukan
dimaksud dengan wisata halal? berarti wisata religi yang mencakup
dan menarik terbatas pada muslimin
saja. Namun wisata halal lebih
kepada adanya kawasan wisata
yang memberikan daya tarik bagi
wisatawan muslim sebab
keramahannya kepada kaum
muslimin. Seperti adanya sarana
ibadah Musholla di lokasi wisata,
adanya Hotel Berbasis Syariah di
dekat wisata, Kuliner yang berlabel
Halal, Lokasi wisata tidak
melanggar norma sosial dan lain
sebagainya
2 Apa tindakan penting yang harus Sekurangnya wisata halal harus
dilakukan dalam mewujudkan melingkupi variabel-variabel yang
wisata halal? terdapat pada parawisata secara
umum. Variabel ini seperti lokasi
wisata, pengunjung, pelaku usaha,
pemerintah dan masyarakat.
Variabel tersebut harus kompak
dalam membangun destinasi wisata
halal sesuai aturan yang berlaku.
3 Bagaimana kondisi minat Konsep pengembangan pariwisata
masyarakat saat ini terkait halal Indonesia sendiri merupakan
123
dengan wisata halal yang ada? konsep wisata yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan
pengalaman wisata muslim. Maka
dari itu, variabel yang telah
disebutkan tadi harus mampu
mewujudkan kebutuhan muslim
tersebut
4 Apa saja kebijakan yang Dalam melaksanakan komunikasi
diberikan oleh Pemerintah pada terkait dengan wisata halal,
wacana wisata halal di Kota membutuhkan pemahaman yang
Serang? tepat terkait dengan wisata halal
tersebut.
5 Apakah kebijakan tersebut sudah Beberapa kebijakan terkait dengan
dilaksanakan dengan baik? wisata halal difokuskan pada Dinas
Sebutkan implementasi kebijakan Pariwisata Provinsi Banten.
tersebut yang sudah Sedangkan pada Dinas Pariwisata
dilaksanakan! Kota Serang lebih menitikberatkan
pada motoring dan pelaksanaan
teknis dilapangan.
Seperti kebijakan membentuk FGD
yang digagas oleh Pemerintah
Provinsi, maka pada hal ini Dinas
Priwisata Kota Serang harus ikut
serta ambil bagian dalam FGD
tersebut untuk menyampaikan hal
yang dirasa penting diketahui oleh
pemerhati wisata khususnya wisata
halal.
6 Strategi komunikasi apa saja Dinas Pariwisata Pemuda dan
yang sudah dilaksanakan dalam Olahraga Kota Serang
124
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa saja destinasi wisata halal Jika dilihat, 100% kawasan serang
yang potensial di kawasan Kota ini bisa dijadikan wisata halal.
Serang? Sebab sesuai pengertiannya wisata
halal itu sendiri adalah kawasan
yang dapat dikunjungi namun
memiliki kondisi sesuai dengan
syariat islam. Nah, di Kota serang
ini sendiri memiliki syariat islam
yang cukup kuat sehingga
memungkinkan kawasan Kota serang
ini mulai dari lokasi wisata seperti
wisata-wisata religi, wisata hiburan
keluarga, maupun sarana wisata
seperti hotel dan rumah makan
sangat mendukung untuk dijadikan
sebagai destinasi kawasan wisata
halal tersebut.
5 Apa saja kebijakan yang diberikan Kebijakan spesifik belum ada. Hal
oleh Pemerintah pada wacana ini disebabkan wisata halal baru
wisata halal di Kota Serang? dikaji sampai pada Dinas Pariwisata
Provinsi Banten. Sedangkan Dinas
Pariwisata Kota serang saat ini
sifatnya sebagai suport sistem
No Pertanyaan Jawaban
Bnagaimnana konsep wisata halal Wisata Halal adalah konsep wisata
di Kota Serang? yang memiliki kondisi secara
menyeluruh dapat diterima
masyarakat khususnya muslim.
Wisata halal mengacu pada
perjalanan yang dilakukan untuk
rekreasi, penggunaan waktu luang,
dan tujuan sosial.
2 Mengapa penting untuk Dengan dilaksanakannya wisata,
diberlakukan wisata halal ini? maka Muslim juga ingin melihat
dunia dan menjelajahi keragaman
sejarah dan budaya, yang sejalan
dengan keyakinan mereka dan
memungkinkan mereka untuk lebih
menghargai keajaiban yang
diciptakan oleh Tuhan. Walaupun
motivasi bepergian belum tentu
bersifat spiritual, namun ada
keinginan untuk berperilaku yang
dianggap halal dan sesuai dengan
syariat. Maka wisata halal bukan
serta merta wisata religi atau
wisata islam. Namun wisata religi
dan wisata islam sudah pasti
merupakan bagian dari wisata
halal.
3 Apa saja kebijakan yang
diberikan oleh Pemerintah pada
130
Nama : Avivah
Jabatan : Pelaku Usaha Perhotelan (Hotel D Griya Syariah Serang)
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda tahu tentang wisata Kurang tahu ya, tapi pernah dengar
halal? sih
2 Menurut anda apa itu wisata halal? Wisata halal mungkin wisata yang
cocok untuk pengunjung muslim
seperti adanya hotel syariah.
Makanan yang dijual juga halal.
Lalu hiburan maksiat juga sulit
dijumpai.
3 Menurut anda, apakah wisata halal Sangat cocok, sebab kota serang
cocok dilaksanakan di Kota Serang? sendiri mayoritas muslim.
Mengapa? Budaya Serang yang mayoritas
sunda juga sangat kuat dan kental
akan agama islamnya.
Terlebih dari itu, di Banten ini
merupakan kawasan sejarah islam
yang berkembang di Indonesia. Jadi
sudah pasti sesuai
4 Menurut anda apakah Bisnis Hotel Saat ini sudah mendukung
di Kota Serang sudah layak diwujudkan dengan adanya
mendukung wacana wisata halal beberapa hotel syariah. Namun ini
ini? Mengapa? Lalu apa yang harus belum mengarah khusus untuk
dilakukan oleh bisnis Hotel di Kota wisata halal. Hanya sebatas sebagai
Serang untuk layak mendukung kebutuhan kaum muslim ingin
wacana wisata halal ini? menginap di lokasi yang benuansa
syariah.
5 Apa yang dilakukan usaha anda Kami mewujudkannya dengan
132
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda tahu tentang wisata Wisata Halal adalah konsep wisata
halal? yang memiliki kondisi secara
menyeluruh dapat diterima
masyarakat khususnya muslim.
Wisata halal mengacu pada
perjalanan yang dilakukan untuk
rekreasi, penggunaan waktu luang,
dan tujuan sosial. Dengan
dilaksanakannya wisata, maka
Muslim juga ingin melihat dunia dan
menjelajahi keragaman sejarah dan
budaya, yang sejalan dengan
keyakinan mereka dan
memungkinkan mereka untuk lebih
menghargai keajaiban yang
diciptakan oleh Tuhan.
3 Menurut anda, apakah wisata halal Sangat cocok, sebab kota serang
cocok dilaksanakan di Kota Serang? sendiri mayoritas muslim.
Mengapa? Budaya Serang yang mayoritas
sunda juga sangat kuat dan kental
akan agama islamnya.
Terlebih dari itu, di Banten ini
merupakan kawasan sejarah islam
yang berkembang di Indonesia. Jadi
sudah pasti sesuai
4 Menurut anda apakah Destinasi Sudah, sebab destinasi wisata di
134
Nama : Jawariyah
Jabatan : Pelaku Usaha UMKM
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda tahu tentang wisata Kurang tahu ya, tapi pernah dengar
halal? sih
2 Menurut anda apa itu wisata halal? Mungkin wisata yang menjual
makanan halal ya? Saya kurang
paham juga
3 Menurut anda, apakah wisata halal Sangat cocok, sebab kota serang
cocok dilaksanakan di Kota Serang? sendiri mayoritas muslim.
Mengapa? Budaya Serang yang mayoritas
sunda juga sangat kuat dan kental
akan agama islamnya.
Terlebih dari itu, di Banten ini
merupakan kawasan sejarah islam
yang berkembang di Indonesia. Jadi
sudah pasti sesuai
4 Menurut anda apakah usaha kecil di Sangat bisa. Karena umkm wisata di
Kota Serang dapat mendukung Kota Serang ini umumnya menjual
wisata halal? makanan maupun oleh-oleh khas
kota Serang yang seluruhnya Halal.
Jadi kalau ditanya, apakah UMKM
akan mendukung wisata halal?
Sudah pasti. Sebab memang pada
dasarnya udah halal.
5 Apa yang dilakukan usaha anda Kami menjual makanan yang pasti
dalam mewujudkan wisata halal? halal, baik, dan terjamin kualitasnya.
Makanan yang kami jual kami buat
dan olah sendiri. Sehingga kami tahu
136
Nama : Arfah
Jabatan : Pokdarwis
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda memahami terkait Ya, benar
dengan wisata halal?
Apa itu wisata halal menurut anda konsep wisata halal lebih ideal
sebagai wisata ramah muslim.
Maksudnya, dengan adanya wisata
halal ini, seluruh kebutuhan yang
wajib diterima muslim sehari-hari
seperti adanya sarana ibadah,
jaminan makanan halal, serta
lingkungan wisata yang kondusif
dapat difasilitasi oleh lokasi wisata
2 Menurut anda, apakah wisata halal Sangat cocok, sebab kota serang
cocok dilaksanakan di Kota Serang? sendiri mayoritas muslim.
Mengapa? Budaya Serang yang mayoritas
sunda juga sangat kuat dan kental
akan agama islamnya.
Terlebih dari itu, di Banten ini
merupakan kawasan sejarah islam
yang berkembang di Indonesia. Jadi
sudah pasti sesuai
3 Apa tanggapan anda terkait dengan Destinasi Wisata di Kota Serang
wisata halal di Kota Serang saat ini? masih perlu dibenahi jika ingin
menjadi kawasan wisata halal. Hal
yang paling prinsip malah terjadi
sehingga destinasi wisata halal
tersebut belum bisa diwujudkan.
138
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda tahu tentang wisata sampai hari ini kami belum
halal? memahami terkait dengan wisata
halal. Sebab yang kami pahami
wisata halal ya wisata religi seperti
masjid, wisata ziarah, wisata yang
mendekatkan ke islam
3 Menurut anda, apakah wisata halal Sangat cocok, sebab kota serang
cocok dilaksanakan di Kota Serang? sendiri mayoritas muslim.
Mengapa? Budaya Serang yang mayoritas
sunda juga sangat kuat dan kental
akan agama islamnya.
Terlebih dari itu, di Banten ini
merupakan kawasan sejarah islam
yang berkembang di Indonesia. Jadi
sudah pasti sesuai
4 Menurut anda apakah Destinasi Sangat cocok. Sebab ini merupakan
Wisata seperti Kawasan Banten situs sejarah islam di pulau jawa.
Lama cocok untuk dijadikan Bukan hanya kuat akan sejarah,
destinasi wisata halal? namun juga sangat kental akan
nuansa religinya. Sehingga dengan
melaksanakan kegiatan wisata ke
Banten Lama ini, masyarakat bukan
hanya berziarah, namun juga dapat
menambah keimanan dengan
mempelajari sejarah islam
5 Apa yang dilakukan usaha anda Kami mewujdukannya dengan
141
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda tahu tentang wisata Wisata halal adalah wisata yang
halal? memiliki keterkaitan dengan agama
islam seperti wisata masjid, wisata
ziarah makam ulama, wisata situs
peninggalan sejarah islam, wisata
makanan-makanan halal dan wisata
yang agamis. Melalui wisata halal
tersebut, maka pengunjung akan
dapat meningkatkan keimanan dan
pengetahuannya terkait keislaman.
3 Menurut anda, apakah wisata halal Sangat cocok, sebab kota serang
cocok dilaksanakan di Kota Serang? sendiri mayoritas muslim.
Mengapa? Budaya Serang yang mayoritas
sunda juga sangat kuat dan kental
akan agama islamnya.
Terlebih dari itu, di Banten ini
merupakan kawasan sejarah islam
yang berkembang di Indonesia. Jadi
sudah pasti sesuai
4 Menurut anda apakah Destinasi wisata halal adalah wisata yang
Wisata seperti Kawasan Banten hanya memperbolehkan syariat
cocok untuk dijadikan destinasi islam. Jika dalam kawasan tersebut
wisata halal? masih terdapat hiburan yang
melanggar syariat, serta wilayahnya
mendukung syariat islam untuk
143
5 Apa tanggapan anda terkait dengan saya sangat terganggu dengan lokasi
kondisi wisata di Banten khususnya wisata yang hakikatnya itu wisata
Kota Serang saat ini keluarga, namun ternyata banyak
yang tidak enak dipandang oleh
anak-anak. Di lokasi wisata ini para
remaja berpegangan tangan,
berangkulan, bahkan tidak segan
berciuman. Saya terus terang risih
sebab membawa anak. Ini yang
menjadi sulit bagi Kota Serang jika
ingin menjadi kawasan wisata halal.
Harusnya hal seperti ini dicari
solusinya
144
Wawancara Bersama Salah satu Wisatawan Kawasan Banten Lama Kota Seran