YAYASAN KUSALAMITRA
D.I. YOGYAKARTA
BAB I
MENGAPLIKASIKAN PRINSIP DASAR DESAIN
Ada beberapa tahap yang dilakukan untuk menelusuri sumber informasi agar
mendapatkan pengetahuan dasar desain sesuai dengan kebutuhan.
a) Konsep
Konsep adalah pijakan awal dalam sebuah desain, dan merupakan hasil dari
brainstorming seorang desainer dengan klien. Hasil dari pemikiran
ini menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment / audience yang
dituju.
Konsep tidak mesti berasal dari bidang desain tapi merupakan gabungan dari
beberapa bidang lain tergantung experience dan observasi seorang desainer.
Konsep bisa didapatkan dari bidang lain, seperti : ekonomi, politik,
hukum, budaya, dll.
b) Media
Untuk mencapai hasil dari tujuan kita terutama mengenai sasaran / segment
yang dituju dari desain tersebut, diperlukan studi kelayakan media yang
cocok dan efektif untuk mencapainya. Media bisa berupa cetak, elektronik,
outdoor, Internet, neon sign, mural dll.
c) Ide/gagasan
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur,
wawasan yang luas, diskusi, wawancara, dll. Agar desain bisa efektif
diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit
dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu kegilaan,
membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan
/ membuat suatu hal yang konflik / paradoks.
Inovasi dalam membuat sebuah karya desain, mencari jargon-jargon baru
pada sebuah iklan atau menerapkan teknik-teknik baru dalam sebuah
desain memberikan hasil desain yang berbeda dari kebanyakan desainer.
Kenapa harus berbeda karena dengan ketatnya persaingan di dunia grafis
mempunyai ciri khas terhadap sebuah desain merupakan suatu nilai tambah.
Contoh : iklan rokok yang memiliki slogan : “Bikin hidup lebih hidup”.
Sedangkan kita padahal telah mengetahui bahwa rokok lebih mendekatkan
kita pada kematian! But is unique and differentright.
d) Persiapan data
Data berupa teks, suara, video atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah
dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau
kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang
sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estetis. Data
informatif adalah data yang harus ada dan berisi informasi kepada audience
bisa berupa foto atau teks, dan judul. Data estetis merupakan data
tampilan agar sebuah desainmenjadi enak dilihat dan proporsional.
Data ini bisa berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau
bidang.Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan data
estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah
untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan
sampai estetika mengorbankan pesan / informasi.
e) Visualisasi
Berbeda dengan pembuatan desain untuk sendiri atau portofolio, dalam
kaitannya dengan pembuatan untuk orang lain (klien) tentu saja kita harus
meredam keinginan kita sedikit dan lebih mengutamakan apa yang
diinginkan oleh klien, baik dari warna yang dipakai, layout, dsb.
Desain Typografi, biasanya desain ini akan dipengaruhi oleh target
audience yang dituju dan ukuran dari hasil desain pada akhirnya
apakah sebuah karya desain ini untuk sebuah flyer, spanduk atau
Billboard, dsb.
Pemilihan warna, pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep
analisa dan strategi yang telah ditentukan, dalam pemilihan warna
tentu saja ada kaidah2 yang tidak bisa dielakan yang berkaitan dengan
target audience, warna yang berkaitan dengan brand perusahaan, atau
warna yang berkaitan dengan partai politik, dan banyak lagi yang bisa
dijadikan acuan.
Layout yang menarik, layout adalah usaha untuk menyusun, menata
unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi komunikasi yang efektif.
Ada banyak cara untuk mendesain sebuah layout, ada yang formal ada
yang bebas, ada yang elegant dan sebagainya. Semuanya itu banyak
ditentukan pada keinginan klien.
Finishing yang rapi dan indah
f) Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing
(print preview) sebelum di cetak. Jika warna dan komponen grafis lain
tidak ada kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik ,garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih
spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni
rupa murni dan seni rupa terapan. Proses penciptaan seni rupa murni
lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan,
sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi
tertentu misalnya seni kriya.
Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2
yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni
rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Seni Rupa 2 dimensi
Seni rupa 2 dimensi adalah suatu karya seni rupa yang hanya mempunyai 2
sisi saja yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena
tidak mempunyai unsur ketebalan.
Lukisan masuk kedalam contoh seni rupa 2 dimensi karena tidak mempunyai
ruang.
b) Fotografi
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya
pada film. Banyak orang yang hobi sekali mengambil gambar dengan
menggunakan kamera dan membagikannya di media sosial.
c) Poster
Kita sering kali melihat di jalan berbagai macam poster dengan bentuk
gambar atau tulisan yang ditempel di dinding maupun di tembok. Nah
poster ini juga termasuk ke dalam contoh seni rupa 2 dimensi.
Seni Rupa 3 Dimensi
Seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang bukan hanya ada sisi panjang
dan lebarnya, tetapi juga mempunyai ruang atau volume.
Contoh seni rupa 3 dimensi :
a) Patung/arca
b) Topeng
Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai
untuk mengiringi musik kesenian daerah. Bahkan di jaman sekarang sudah
menjadi trend fashion.
Contoh karya seni yang disebutkan diatas tentunya dibuat tidak lepas dari
konsep berkarya seni rupa yang menjadi paduan dalam membuat suatu kerajinan.
Seni rupa dibangun dari beberapa elemen atau unsur yang saling membentuk
suatu kesatuan padu sehingga dapat dinikmati secara utuh. Elemen atau Unsur-
unsur seni rupa merupakan unsur yang digunakan untukmewujudkan sebuah
karya seni rupa. Elemen atau unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut...
a) Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau
bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi dari berbagai variasi
ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
b) Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik.
Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung,
pendek, vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, putus
putus dan lain-lain. Macam-macam garis tersebut akan menimbulkan
kesan-kesan tertentu seperti garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
patah-patah terkesan kaku, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan
garis spiral berkesan lentur. Selain itu, garis juga memberikan kesan
watak sehingga dapat digunakan sebagai perlambaan misalnya..
(1) Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.
(2) Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan kelembutan
kewanitaan.
(3) Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil.
(4) Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan
kekuasaan.
(1) Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
(2) Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada
bidang, warna atau ruang.
c) Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
dapat membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
memiliki sisi panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.
d) Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk
dikelompokkan dalam 2 macam yaitu sebagai berikut..
(1) Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti
(a) Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok
(b) Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut.
(2) Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti
hewan, manusia dan tumbuhan.
e) Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua
dimensi, ruang besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang
bersifat nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang dalam
bentuk nyata, seperti ruangan kamar, ruangan patung. Ruangan dalam
bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan.
f) Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan
cahaya pada mata.
Prinsip ini bisa dijadikan sebagai pedoman dalam membuat suatu karya
seni, prinsip seni rupa meliputi: kesatuan (unity), keseimbangan (balance),
irama (rythme), komposisi, proporsi (kesebandingan), pusat perhatian (center
of interes), keselarasan (harmoni), gradasi, penekanan (kontras).