Anda di halaman 1dari 12

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

JUNIOR GRAPHIC DESIGN


(DESAIN GRAFIS MUDA)

YAYASAN KUSALAMITRA
D.I. YOGYAKARTA
BAB I
MENGAPLIKASIKAN PRINSIP DASAR DESAIN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menerapkan Materi Informasi yang


berkaitan dengan Pengetahuan Dasar Desain
1. Cara menentukan sumber informasi agar keabsahan informasi mengenai
pengetahuan dasar desain sesuai dengan kebutuhan.

Ada beberapa tahap yang dilakukan untuk menelusuri sumber informasi agar
mendapatkan pengetahuan dasar desain sesuai dengan kebutuhan.

a. Latar belakang Pencarian Informasi


Dari hasil pengumpulan data di lapangan, ditemukan hal-hal yang
melatar belakangi kita ketika akan memulai pencarian informasi, yaitu
kebutuhan akan informasi untuk diri sendiri atau menambah wawasan
(aktualisasi diri). Kebutuhan untuk diri sendiri yang dimaksud adalah
masing-masing dari dalam diri mereka merasa perlu mengetahui
informasi apa yang sedang hangat dibicarakan ataupun bisa dibagikan
kepada orang lain untuk mengembangkan wawasan pengetahuan di
dalam diri masing-masing, agar terhindar dari anggapan sebagai orang
yang tidak tahu apa-apa di dalam lingkungan pergaulan. Selain
kebutuhan untuk memperkaya wawasan pengetahuan (Aktualisasi diri),
kebutuhan untuk memenuhi bahan pustaka dalam menunjang tugas
perkuliahan juga menjadi latar belakang dalam melakukan pencarian
informasi.

b. Tujuan Pencarian Informasi


Dari hasil pengumpulan data, ditemukan beberapa tujuan dalam
melakukan pencarian informasi yang dilakukan pencari informasi di
internet atau layanan sirkulasi perpustakaan dan lain lain yaitu untuk
melengkapi bahan tugas sekolah, perkuliahan atau untuk menunjang
kebutuhan data-data untuk penulisan laporan ilmiah seperti skripsi atau
pekerjaan kantor. Informasi yang sering ditelusuri adalah bahan pustaka
yang dapat menunjang laporan penelitian seperti teori-teori yang
berkaitan dengan masalah penelitian yang bisa dimasukan pada bagian
tinjauan pustaka. Bahan pustaka tersebut bisa berupa buku, jurnal-jurnal
ilmiah dan makalah atau artikel yang dapat menunjang kegiatan
penelitian tersebut.

c. Pengetahuan Pengguna dan Minat Informasi Pengguna


Dari hasil penemuan di lapangan, diketahui bahwa pemustaka di layanan
sirkulasi yang melakukan pencarian informasi memiliki pengetahuan
sebelumnya tentang informasi apa yang dicari. Pengetahuan sebelumnya bisa
didapatkan dari kegiatan perkuliahan sebelumnya yang terkait
dengan informasi yang dicari secara umum, bisa pula diperoleh dari
kerabat, teman seperkuliahan ataupun dari pihak dosen itu sendiri.

d. Persiapan Ketika Memulai Pencarian Informasi


Persiapan yang dilakukan ketika akan melakukan kegiatan pencarian
informasi yaitu menyiapkan hal-hal yang sesuai dengan topik atau
informasi yang dibutuhkan seperti menyiapkan keyword (kata kunci) bisa
berupa judul buku atau jurnal, nama pengarang buku atau jurnal sesuai
dengan informasi yang akan dicari dan alamat situs internet yang akan
ditelusuri. Lalu persiapan teknis juga dilakukan oleh para pemustaka
seperti mempersiapkan alat tulis dan perangkat pendukung lainnya yang
akan digunakan dalam penelusuran di layanan sirkulasi. Selain melakukan
persiapan dalam melakukan penelusuran secara manual, terdapat pula
perilaku ketika melakukan persiapan penelusuran secara online, seperti
dengan searching melalui internet.

2. Cara menunjukkan materi informasi dijelaskan secara sistematis sesuai


dengan tahapan kerja desain

Tahapan dalam perancangan sebuah desain dijabarkan kedalam 6 proses,


yaitu :

a) Konsep
Konsep adalah pijakan awal dalam sebuah desain, dan merupakan hasil dari
brainstorming seorang desainer dengan klien. Hasil dari pemikiran
ini menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment / audience yang
dituju.
Konsep tidak mesti berasal dari bidang desain tapi merupakan gabungan dari
beberapa bidang lain tergantung experience dan observasi seorang desainer.
Konsep bisa didapatkan dari bidang lain, seperti : ekonomi, politik,
hukum, budaya, dll.

b) Media
Untuk mencapai hasil dari tujuan kita terutama mengenai sasaran / segment
yang dituju dari desain tersebut, diperlukan studi kelayakan media yang
cocok dan efektif untuk mencapainya. Media bisa berupa cetak, elektronik,
outdoor, Internet, neon sign, mural dll.
c) Ide/gagasan
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur,
wawasan yang luas, diskusi, wawancara, dll. Agar desain bisa efektif
diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit
dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu kegilaan,
membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan
/ membuat suatu hal yang konflik / paradoks.
Inovasi dalam membuat sebuah karya desain, mencari jargon-jargon baru
pada sebuah iklan atau menerapkan teknik-teknik baru dalam sebuah
desain memberikan hasil desain yang berbeda dari kebanyakan desainer.
Kenapa harus berbeda karena dengan ketatnya persaingan di dunia grafis
mempunyai ciri khas terhadap sebuah desain merupakan suatu nilai tambah.
Contoh : iklan rokok yang memiliki slogan : “Bikin hidup lebih hidup”.
Sedangkan kita padahal telah mengetahui bahwa rokok lebih mendekatkan
kita pada kematian! But is unique and differentright.

d) Persiapan data
Data berupa teks, suara, video atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah
dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau
kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang
sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estetis. Data
informatif adalah data yang harus ada dan berisi informasi kepada audience
bisa berupa foto atau teks, dan judul. Data estetis merupakan data
tampilan agar sebuah desainmenjadi enak dilihat dan proporsional.
Data ini bisa berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau
bidang.Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan data
estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah
untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan
sampai estetika mengorbankan pesan / informasi.

e) Visualisasi
Berbeda dengan pembuatan desain untuk sendiri atau portofolio, dalam
kaitannya dengan pembuatan untuk orang lain (klien) tentu saja kita harus
meredam keinginan kita sedikit dan lebih mengutamakan apa yang
diinginkan oleh klien, baik dari warna yang dipakai, layout, dsb.
Desain Typografi, biasanya desain ini akan dipengaruhi oleh target
audience yang dituju dan ukuran dari hasil desain pada akhirnya
apakah sebuah karya desain ini untuk sebuah flyer, spanduk atau
Billboard, dsb.
Pemilihan warna, pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep
analisa dan strategi yang telah ditentukan, dalam pemilihan warna
tentu saja ada kaidah2 yang tidak bisa dielakan yang berkaitan dengan
target audience, warna yang berkaitan dengan brand perusahaan, atau
warna yang berkaitan dengan partai politik, dan banyak lagi yang bisa
dijadikan acuan.
Layout yang menarik, layout adalah usaha untuk menyusun, menata
unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi komunikasi yang efektif.
Ada banyak cara untuk mendesain sebuah layout, ada yang formal ada
yang bebas, ada yang elegant dan sebagainya. Semuanya itu banyak
ditentukan pada keinginan klien.
Finishing yang rapi dan indah

f) Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing
(print preview) sebelum di cetak. Jika warna dan komponen grafis lain
tidak ada kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak.

B. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menjelaskan Pengetahuan Dasar Seni


Rupa
1. Cara menerangkan secara teoritis definisi seni rupa melalui contoh karya

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik ,garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.

Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih
spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian
menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.

Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni
rupa murni dan seni rupa terapan. Proses penciptaan seni rupa murni
lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan,
sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi
tertentu misalnya seni kriya.

Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2
yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni
rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Seni Rupa 2 dimensi

Seni rupa 2 dimensi adalah suatu karya seni rupa yang hanya mempunyai 2
sisi saja yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena
tidak mempunyai unsur ketebalan.

Contoh seni rupa 2 dimensi :


a) Lukisan (di atas kertas atau kanvas)
Lukisan adalah karya seni yang proses membuatnya dilakukan dengan
memulaskan cat dengan alat kuas lukis, pisau palet atau peralatan lain.

Lukisan masuk kedalam contoh seni rupa 2 dimensi karena tidak mempunyai
ruang.

b) Fotografi
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya
pada film. Banyak orang yang hobi sekali mengambil gambar dengan
menggunakan kamera dan membagikannya di media sosial.

c) Poster
Kita sering kali melihat di jalan berbagai macam poster dengan bentuk
gambar atau tulisan yang ditempel di dinding maupun di tembok. Nah
poster ini juga termasuk ke dalam contoh seni rupa 2 dimensi.
Seni Rupa 3 Dimensi
Seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang bukan hanya ada sisi panjang
dan lebarnya, tetapi juga mempunyai ruang atau volume.
Contoh seni rupa 3 dimensi :
a) Patung/arca

Patung merupakan benda 3 dimensi karya manusia yang diakui secara


khusus sebagai suatu karya seni. Ketika kamu mengunjungi sebuah kota,
misalnya jakarta. Kamu akan menemui patung pancoran disana.

b) Topeng

Topeng adalah benda yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai
untuk mengiringi musik kesenian daerah. Bahkan di jaman sekarang sudah
menjadi trend fashion.

Contoh karya seni yang disebutkan diatas tentunya dibuat tidak lepas dari
konsep berkarya seni rupa yang menjadi paduan dalam membuat suatu kerajinan.

2. Cara menguraikan Elemen dasar yang terkandung dalam seni rupa


sesuai karakter dan penggunaannya masing-masing

Seni rupa dibangun dari beberapa elemen atau unsur yang saling membentuk
suatu kesatuan padu sehingga dapat dinikmati secara utuh. Elemen atau Unsur-
unsur seni rupa merupakan unsur yang digunakan untukmewujudkan sebuah
karya seni rupa. Elemen atau unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut...
a) Titik, adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau
bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi dari berbagai variasi
ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

b) Garis, adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik.
Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung,
pendek, vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, putus
putus dan lain-lain. Macam-macam garis tersebut akan menimbulkan
kesan-kesan tertentu seperti garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
patah-patah terkesan kaku, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan
garis spiral berkesan lentur. Selain itu, garis juga memberikan kesan
watak sehingga dapat digunakan sebagai perlambaan misalnya..
(1) Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.
(2) Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan kelembutan
kewanitaan.
(3) Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil.
(4) Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan
kekuasaan.

Sedangkan, berdasarkan wujud garisnya yaitu sebagai berikut..

(1) Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
(2) Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada
bidang, warna atau ruang.
c) Bidang, adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
dapat membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
memiliki sisi panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran.

d) Bentuk, adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk
dikelompokkan dalam 2 macam yaitu sebagai berikut..
(1) Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti
(a) Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok
(b) Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut.
(2) Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti
hewan, manusia dan tumbuhan.

e) Ruang, adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua
dimensi, ruang besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang
bersifat nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang dalam
bentuk nyata, seperti ruangan kamar, ruangan patung. Ruangan dalam
bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan.
f) Warna, adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan
cahaya pada mata.

Warna dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu sebagai berikut..


(1) Warna Primer, adalah warna dasar yang tidak diperoleh dari
campuran warna lain. Warna primer terdiri dari warna merah, kuning
dan biru.
(2) Warna Sekunder, adalah warna yang dapatkan dari campuran dua
warna primer dalam takaran tertentu.
(3) Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari pencampuran warna
sekunder
(4) Warna Analogus, adalah deretan warna yang letaknya berdampingan
dalam satu lingkaran warna atau berdekatan, seperti deretan warna
hijau ke warna kuning.
(5) Warna Komplementer, adalah warna yang kontras dan letaknya
bersebrangan yang dibentuk dalam satu lingkaran warna, misalnya
warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna ungu.
g) Tekstur, adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan
yang berbeda. Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur
semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan
rabaan. Sedangkan teksur semu adalah kesan yang tidak sama antara
penglihatan dan perabaan.

h) Gelap Terang, adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya.


Semakin besar intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan
semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya
seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat menurut gradiensi dan
pemilihan warna yang ada.
3. Cara mengaitkan prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam
pengolahan elemen desain/seni rupa sesuai dengan kebutuhan desain

Karya seni rupa dikatakan mempunyai nilai estetika karena unsur


yang dikandungnya, berupa garis, bidang, bentuk, warna, dan lainnya.
Ternyata keindahan karya seni rupa tersebut dikarenakan oleh prinsip-
prinsip seni rupa yang mendukung segala bentuk karya seni rupa.

Prinsip ini bisa dijadikan sebagai pedoman dalam membuat suatu karya
seni, prinsip seni rupa meliputi: kesatuan (unity), keseimbangan (balance),
irama (rythme), komposisi, proporsi (kesebandingan), pusat perhatian (center
of interes), keselarasan (harmoni), gradasi, penekanan (kontras).

Prinsip Seni Rupa dan Gambarnya


a) Kesatuan (Unity)
Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam seni rupa
sehingga unsur-unsur seni rupa saling berhubungan satu sama lain dan tidak
berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa akan bersatu padu dalam
membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik. Prinsip
kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya seni.
b) Keseimbangan (Balance)
Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya
seni. Karya seni diatur agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap
sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan pengaruh besar pada kesan
suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat secara
formal/simetris dan dengan informal/asimetris serta keseimbangan
radial/memancar.
Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:
Keseimbangan Sentral (Terpusat)
Keseimbangan Diagonal
Keseimbangan Simetris
Keseimbangan Asimetris
c) Irama (Rythme)
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara
teratur dan terus menerus sehingga mempunyai kesan bergerak.
Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-rupa warna.
Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan
terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan nilai
estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar dalam melakukan variasi warna,
ukuran, jarak, dan tekstur.
d) Komposisi
Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi
dasar keindahan dari sebuah karya seni. Karena komposisi berhubungan
dengan penyusunan unsur-unsur seni rupa sehingga menjadi susunan yang
teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan
menarik sehingga dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.
e) Proporsi (Kesebandingan)
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian
lainnya sehingga terlihat selaras dan enak dipandang. Besar kecil, panjang
pendek,luas sempit, tinggi rendah adalah masalah prinsip proporsi. Contoh
mudah yang bisa kita jadikan gambaran yaitu ketika akan membuat lukisan
tubuh manusia maka bagian tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara alis,
mata, hidung, mulus harus seimbang.
f) Pusat Perhatian (Center of Interes)
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha
untuk menampilkan bagian tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat
menonjol atau gampang nya terlihat berbeda dengan bagian yang lain di
sekitarnya. Bisa dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran, dan
unsur lainnya.
g) Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni
rupa dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya
kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa
dimunculkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan
rapi atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini
untuk menciptakan perpaduan yang selaras.
h) Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan
berbagai warna yang digunakan di dalam karya seni secara berangsur
angsur. Prinsip gradasi sering digunakan saat membuat karikatur, lukisan,
mozaik, dan seni rupa 2 dimensi lain. Karena gradasi berperan menghidupkan
karya seni.
i) Penekanan (Kontras)
Kontras mengatur perbedaan dari 2 unsur yang berlawanan, perbedaan
mencolok terletak di warna, bentuk, dan ukuran sehingga karya seni tidak
terkesan selalu lama. Dengan prinsip seni rupa ini maka hasilnya karya
seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai