Oleh :
Taj ‘Aly Abdillah
NIM. 20206244006
BAB I - Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Karya seni berdasar pada usaha manusia dalam menciptakan bentuk-bentuk sebagai
ungkapan perasaan dalam diri seorang seniman.
Seni Desain adalah karya seni yang pada proses pembuatannya dilakukan pada media
digital. Kebanyakan desainer memilih media tersebut karena lebih efisien dan lebih hemat tenaga
daripada mendesain menggunakan media manual. Seni desain ini memiliki keunikan tersendiri
dalam hasil karyanya yang membuatnya sangat berbeda dari seni-seni yang lain. Desain dapat
dibentuk sesuka hati pencipta yang dimana bisa membuat gambar realis, animasi, bahkan ilustrasi
hanya dengan satu perangkat desain. Setiap seniman desain memiliki ciri spesifikasi khusus
dalam menciptakan karya desainnya, baik berupa desain logo, animasi, ilustrasi, user interface
(UI/UX Desain), poster, branding, dll. Biasanya seniman desain menjual karyanya berdasarkan
gambaran dan request dari pemesan yang dikerjakan secara satuan menjadi kebanggan tersendiri
bagi para pemesan desain tersebut.
Mendalami bidang seni desain dapat menjadi peluang usaha berupa pembuatan jasa, baik
itu hanya sekedar pekerjaan sampingan untuk sekedar menyaurkan hobi ataupun menjadikannya
pekerjaan utama. Untuk menjadi desainer professional membutuhkan keterampilan khusus, teknik
yang didapat dari pengalaman dan belajar dari waktu yang lama.
Menjadi Desainer Grafis sebagai pekerjaan bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan
keberanian dan keinginan yang kuat dalam berkarir pada profesi ini, apalagi bila ingin menjadi
desainer sebagai pekerjaan utama. Hal ini disebabkan oleh profesi desainer bukanlah profesi yang
memiliki pendapatan tetap dan teratur tetapi profesi dimana jumlah pendapatan bergantung
berapa banyak pemesan.
Denny Hartono adalah salah seorang seniman desain yang memiliki keberanian pada
profesi ini. Seorang tamatan Sekolah Menengah Pertama(SMP) ini menjadi seniman desain
sebagai pekerjaan utamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbekal ilmu yang
didapatnya diluar pendidikan serta terus menerus mengasah kemampuannya sehingga memiliki
karya yang bagus dan cepat dalam menyelesaikan pesanannya. Denny Hartono mendirikan usaha
Studio Desain dan mengolah usahanya hingga dapat berkembang. Orang-orang yang telah
menggunakan jasanya tifak hanya tinggal di Yogyakarta saja, tetapi sebagian besar berasal dari
Ibu Kota Jakarta, kota metropolitan yang memiliki standar minat sangat tinggi.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk menetahui lebih lanjut bagaimana Denny
Hartono belajar dan bersaing dengan para desainer lain dan dapat mengikuti pasar dengan standar
minat yang tinggi serta memperkenalkan jasanya sebagai desainer grafis.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka identifikasi permasalahan yang diambil pada
penelitian ini sebagai berikut :
1. Pembelajaran tidak harus melalui pendidikan formal, tetapi non-formal juga menjadi peran
penting dalam menunjang pengetahuan
2. Peran ilmu dan pengetahuan adalah sangat penting dalam berkarir dan berkarya
3. Peran pengalaman merupakan sebuah kunci penting untuk menjadikan sebuah karya yang
berkualitas
4. Memperkenalkan jasa desainer bukanlah hal yang mudah
5. Bekerja menjadi seniman membutuhkan ketekunan dan upaya yang sangat susah
C. Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun
pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam
pembhasan, sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Luas lingkup hanya mengenai latar belakang dan keberadaan Denny Hartono sebagai
desainer grafis
2. Proses kreatif Denny Hartono
3. Informasi yang disajikan yaitu :
a. Biografi seniman
b. Riwayat Pendidikan seniman
c. Pengalaman yang dilalui seniman
d. Hasil karya desain Denny Hartono
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan pada latar belakang dan identifikasi masalah di
atas, muncullah berbagai rumusan masalah yang menjadi pokok permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana latar belakang Denny Hartono dan keberadaannya sebagai desainer grafis
2. Bagaimana proses kreatif Denny Hartono?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat dan benar atas rumusan
masalah yang diuraikan di atas. Secara rinci penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mendeskripsikan proses dan latar belakang serta keberadaan Denny Hartono sebagai
Desainer Grafis
2. Untuk mendeskripsikan proses pembuatan desain grafis pesanan karya Denny Hartono
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini data memberikan informasi yang akurat mengenai pembelajaran yang
dilakukan Denny Hartono dalam bersaing dan mengikuti pasar dengan standar minat yang
tinggi, serta diharapkan dapat berguna bagi calon seniman desain yang ingin berkarir pada
bidang jasa desain grafis.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi akademisi sebagai referensi dan dapat
memperkaya khasanah kajian ilmu dibidang seni desain grafis, khususnya Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta.
Selain Prinsip diatas yang harus dipahami desainer, Adapun unsur desain grafis, yaitu :
• Garis
Garis adalah unsur dasar dalam desain. Unsur garis adalah unsur yang merupakan
titik yang saling terhubuung dengan titik lainnya yang akan membentuk sebuah bentukan
gambar garis.
• Bentuk Bidang
Bentuk bidang geometris memiliki kesan formal, sedangkan non geometris
memiliki kesan yang dinamis dan tidak formal
• Tekstur
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai
dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai
corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat
dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau
juga bisa disebut nilai raba. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering
digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Penggunaan tekstur dalam desain
grafis juga biasanya sering diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut
background desain.
• Ruang
Space adalah ruang atau jarak antara elemen-elemen yang terdapat pada desain
grafis. Elemen-elemen tersebut berupa object, background, dan text. Ruang atau space
merupakan jarak anatara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada desain
grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika desain.
Bidang kosong dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan "istirahat"
serta memberikan kesan tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain.
Dalam bentuk fisiknya, pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu
objek (figure) dan latar belakang (background).
• Ukuran
Ukuran adalah unsur yang sangat penting dalam desain grafis. Ukuran dalam hal
ini adalah panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya sebuah objek.
Objek yang mau diperlihatkan lebih dulu (ditonjolkan) akan memiliki ukuran lebih besar
dari objek lainnya yang tidak ditonjolkan.
Dengan menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat menciptakan
kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain, sehingga orang akan tahu skala
prioritas objek yang akan dilihat terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya, misalnya
saja untuk ukuran suatu judul akan lebih besar dari skala objek yang lainnya.
• Warna
Warna juga adalah unsur yang sangat kompleks untuk diperhatikan. Pemilihan
warna menentukan arah dan tujuan sebuah desain grafis, karena warna mewakili visual
yang bisa dinilai oleh mata. Warna memiliki karakteristik, kegunaan, dan makna masing-
masing.
• Gelap terang
Value merupakan dimensi terang-gelapnya warna. Pada dasarnya setiap warna
bisa diterangkan menjadi warna yang lebih muda. Contohnya, jika warna biru
diterangkan, maka akan menghasilkan biru muda.
Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi lebih indah
dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah objek,
background (latar), atau teks.
b. Pengertian Desain dan Mendesain
Pengertian desain menurut Ulrich & Eppinger (2008: 190) berdasarkan
keterangan dari Industrial Designers Society of America (IDSA) adalah “layanan
profesional dalam menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi yang
mengoptimalkan fungsi, nilai, dan tampilan produk dan sistem untuk saling
menguntungkan antara pengguna dan produsen.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain merupakan
layanan yang berhubungan dengan pembuatan konsep, spesifikasi dan analisis data yang
mengoptimalkan nilai dan fungsi produk untuk suatu projek tertentu yang saling
menguntungkan antara produsen dengan konsumen. Proses desain bukan hanya
mengutamakan bentuk dan fungsi dari produk akan tetapi bagaimana interaksi antara
produk dengan pengguna (dalam hal penggunaan).
Menurut Ulrich & Eppinger (2008: 190) yang mengutip dari Drefyus (1967)
menerangkan bahwa terdapat 5 tujuan penting dalam proses desain produk, yaitu :
1. Utility (Kegunaan) : Produk yang digunakan harus aman terhadap manusia,
mudah pada saat pengoprasian/digunakan.
2. Appearance (Tampilan) : Bentuk yang unik dipadukan dengan garis yang
tegas dan pemberian warna menjadi kesatuan yang menarik untuk produk.
3. Easy to maintenance (Kemudahan pemeliharaan) : Produk dirancang bukan
hanya sebatas penggunaan saja akan tetapi harus dirancang agar mudah
dalam pemeliharaan dan perbaikan.
4. Low cost (Biaya yg rendah) : Produk yang di desain harus dapat diproduksi
dengan biaya yang rendah agar dapat bersaing.
5. Communication (Komunikasi) : Disain produk harus dapat mengaplikasikan
nilainilai dari philosopi dan misi perusahaan sebagai cara
mengkomunikasikan philosopi dan misi perusahaan kepada masyarakat
Menurut Ulrich & Eppinger (2008: 191) Pentingnya suatu desain pada produk
harus memenuhi 2 dimensi, yaitu: ergonomi & estetika
2. Mendesain sebagai Profesi
a. Desainer sebagai Perupa Komersial
Suatu pekerjaan dikatakan profesi jika membutuhkan keahlian tertentu. Jarvis
(dalam setiawan, 2020:2) mengatakan bahwa ”profesi merupakan suatu pekerjaan yang
didasarkan pada studi intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya iyalah untuk
menyediakan pelayanan keterampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah
tertentu”. Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu disebut profesional.
Meskipun demikian istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang
menerima bayaran.
Profesi desainer grafis dibedakan menjadi desainer karyawan dan desainer
mandiri. Desainer karyawan adalah desainer yang bekerja secara tetap untuk masa waktu
yang lama pada sebuah lembaga, sedangkan desainer mandiri atau freelance portraitis
merupakan desainer yang bekerja secara mandiri sesuai permintaan pelanggangnya, baik
pelanggang perseorangan maupun pelanggang berupa lembaga.
Seorang desainer komersial yang bekerja secara mandiri memiliki kesamaan
dengan professional lainnya dalam bidang seni murni. Sebagai contoh, illustrator mandiri
sebagai pekerja di bidang seni rupa komersial memiliki orientasi kerja yang sama dengan
desainer komersial sebagaimana yang dikemukakan oleh Salam (2017:51-53) berikut ini:
1. Seorang ilustrator-mandiri yang bekerja secara professional diharapkan
memiliki visi misi serta nilai yang dianut sebagai seorang seniman.
2. Ilustrator-mandiri perlu mempromosikan dirinya sebagai seorang ilustrator
yang berkompeten dan hanya menerima pesanan karya yang berupa potret.
3. Menyadari bahwa kunci sukses seorang ilustrator-mandiri dalam
memperkenalkan dirinya ialah ia harus tampil sebagai seorang pribadi yang
luwes, menarik, antusias untuk belajar dan terpercaya.
4. Seorang ilustrator-mandiri harus memahami betul apa yang diinginkan oleh
pelanggang terhadap dirinya.
5. Ilustrator yang bekerja secara mandiri hendaknya memiliki sistem kearsipan
yang baik yang berkaitan dengan basis-data (data-base) karya, pelanggang
dan kontrak kerja.
6. Memiliki hak cipta untuk setiap karya yang dihasilkannya.
7. Ilustrator-mandiri dalam mempromosikan profesi serta karyanya dapat
memanfaatkan jasa agen maupun situs-situs online yang menyediakan jasa
promosi.
8. Berprofesi sebagai ilustrator-mandiri diharapkan memiliki sikap kehatihatian
terhadap pelanggang yang buruk.
b. Pentingnya Desainer Membangun Personal Branding
Seorang desainer agar dapat bersaing harus bisa menemukan dan
mengembangkan bentuk berupa corak/gaya desain yang sesuai dengan kehendaknya,
kemampuan mendesain sebisa mungkin mirip dengan referensi modelnya, serta
kecepatan dalam menyelesaikan desain yang dibuat. Keunggulan-keunggulan yang
dimiliki oleh seorang desainer harus dibuktikan pada saat mempromosikan hasil
karya/portofolionya sehingga dapat meyakinkan konsumen/klien agar mau memakai
jasanya, hal tersebut disebut dengan “personal branding”.
Menurut Hussein (2013:5) “personal branding adalah upaya untuk mendapatkan
keuntungan finansial yang berlanjut dengan mengambil simpati dan kepercayaan dari
konsumen/klien melalui promosi bahwa produk/jasa yang kita tawarkan memiliki
kualitas tinggi dan terjamin bisa memuaskan pelanggang.
Dengan mengambil referensi tulisan yang dikemukakan oleh Hussein (2013:8),
maka disimpulkan bahwa alasan pentingnnya desainer membangun personal branding,
yaitu:
1. Menjadi modal awal untuk memperkenalkan diri dengan meningkatnya
pengaruh nama baik yang diciptakan sendiri. Bermula dari mempromosikan
keahlian diri yang dimiliki, produk/hasil karya yang bagus, dan juga dari
layanan seperti kecepatan dan ketepatan waktu yang menjadi kesan berharga
bagi klien.
2. Mempromosikan karya lewat media sosial dengan personal branding yang
baik akan menuntun kita mendapatkan pelanggang sebanyakbanyaknya dari
portofolio yang diperlihatkan.
3. Membantu calon pemesan melihat kualitas diri kita.
4. Menumbuhkan rasa kepercayaan pemesan karya/klien kepada pembuat
karya.
B. Kerangka Fikir
Denny Hartono adalah pemilik sekaligus pendiri Literal Studio, yaitu sebuah usaha
mandiri yang bergerak pada pelayanan jasa desain grafis. Usaha yang digelutinya ini menarik
perhatian peneliti untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana Denny hartonno mengolah usahanya
agar dapat bertahan dan berkembang diera moderenisasi, dimana pekerja desain sudah
memanfaatkan social media untuk memperkenalkan jasanya. Seperti yang kita ketahui pengguna
social media yang semakin meningkat dan meluas membuat para pekerja seni semakin mudah
mendapatkan pelanggan.
Dengan semakin mudahnnya mempromosikan jasa desain dan mendapatkan pelanggan
yang potensial memunculkan adanya persaingan antar sesame desainer. Sehingga penyedia jasa
desain harus memiliki strategi yang tepat dalam menjalankan usahanya
Fokus peneliti pada penelitian ini adalah proses pembuatan karya serta bagai mana Denny
Hartono memperkenalkan karyanya kepada masyarakat umum.
Daftar Pustaka
Hussein, Muhammad Adam. 2013. Mengenal Personal Branding.
www.academia.edu/9738312/Mengenal_Personal_Branding (di akses 14 November 2022)
Jonathan. 2017. Pengertian Promosi: Definisi, Tujuan, Jenis dan Contoh Promosi.
https://www.maxmanroe.com/pengertian-promosi.html (di akses 16 November 2022)
Rizki, Anggitan Rizana Aulia. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap
Loyalitas Pelanggan dengan Minat Beli Ulang Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Setiawan, parta. 2020. Pengertian Profesi – Profesionalisme, Professional, Syarat, Ciri, Contoh, Para Ahli.
www.gurupendidikan.co.id/pengertian-profesi/ (di akses 19 November 2022)