Anda di halaman 1dari 9

Proses Perancangan Grafis

Secara Umum
secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep adalah sebagai berikut;

diagram tersebut bisa diaplikasikan untuk bidang perancangan visual yang lain seperti: arsitektur,
tekstil/fashion, produk, multimedia ,dll
secara lebih detail, dijelaskan sbb:

1. konsep

adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang
dituju. konsep bisa didapatkan daro pihak non grafis , antara lain ekonomi, politik, hukum budaya dll.yang ingin
menterjemahkan ke dalam bentuk visual. Oleh karena itu design grafis menjadi design komunikasi visual karena
dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visal
contoh kasus: sebuah partai ‘x’ politik ingin menampilkan logonya sesuai dengan karakter partai dan
anggotanya. Dengan mempelajarikehidupan/karakter partai tersebut, seorang designer dapat membuat
kriteriaseperti :bersemangat, kokoh, keanekaragaman, dan berkandaskan agama.

2. media

adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang
dituju. konsep bisa didapatkan daro pihak non grafis , antara lain ekonomi, politik, hukum budaya dll.yang ingin
menterjemahkan ke dalam bentuk visual. Oleh karena itu design grafis menjadi design komunikasi visual karena
dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visal
cotoh kasus:sebuah partai ‘x’ politik ingin menampilkan logonya sesuai dengan karakter partai dan anggotanya.
Dengan mempelajarikehidupan/karakter partai tersebut, seorang designer dapat membuat
kriteriaseperti :bersemangat, kokoh, keanekaragaman, dan berkandaskan agama.
Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan
efektif untuk mencapai tujuannya. media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruangan dll.
Contoh kasus: Setelah partai ‘x’ dapat menentukan segment pasar & kriteria yang ingin dicapai, maka langkah
selanjutnya adalah menyampaikannya melalui media.Tak akan semua mediaakan dipakai karena akan
memerlukan biaya yang sangat besar, sehingga tidak efisien. karena segment partai ‘X’ adalah rakyat dengan
ekonomi menengah kebawah, maka media yang dipakai adalah media elektronik (televisi dan radio).Tidak dipilih
media cetak, karena rakyat kelas bawah tidak suka membaca dan lebih suka mendengarkan dan menonton,
maka diambil media tersebut.
Sebelum anda merancang tentukan terlebih dahulu ukuran area kerja anda, apakah berukuran A4, Folio atau
800×600 px dll.Format ukuran media adalah pondasi pekerjaan anda. Jika anda pondasi maka bangunan yang
kita buat dengan susah payah akan runtuh!. oleh karena itu pastikan ukuran bidang kerja kita tidak akan
berubah.
untuk media kertas ukuran yang dipakai adalah centimete, jika edia elektronik /komputr ukurannya adalah
pixel/cm atau pixel/inch, yang biasa disebut DPI.
3. ide/gagasan

untuk mencari ide yang krearif diperlukan study banding, literatur wawasan yang luas diskusi, wawancara dll
agar design bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang
untuk mendapat ide, diperlukan suatu per’gila‘an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan
membenturkan/membuat suatu hal yang konflik/paradoks.
contoh: pada slogan sebuah ikon rokok: “Bikin Hidup Lebih Hidup”.edangkan kita tahu bahw rokok lebih
mendekatkan pada kematian!

4. persiapan data

Data berupa teks atau gabar terlebih dahulu harus kita pilahdan seleksi.Apakah data itu sangat penting sehingga
harus tampil atau kurang penting sehingga harus bis aditampilakn lebih kecil, samar atu dibuang sama sekali.
Data bisa berupa data informatif atau data estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data
estetis bisa berupa bingkai background, efek garis-garis atau bidang. Untuk design menggunakan komputer,
dat harus dalam format digital .file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke
digital seperti scaer, cameraj digtal akan sangat membantu.
tugas designer adalah menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi satu kesatuan yang utuh.
Tujuan design grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangn sampai etetika
mengorbankan pesan/informasi

5. visualisasi

1. pemilihan warna

Setelah data kita sortir dengan skala prioritas, kini anda dapat menentukan warna yang cocok untuk
karya anda. Pemilihan warna anda dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi yang ditentiukan
sebelumnya. Jika konsep warna sudah anda dapatkan dari proses anlisa dan strategi, tentu pekerjaan
anda akan lebih mudah dan terarah. Tetepi bagaimana jika anda sama sekali tidak mempunyai kriteria
atau batasan tentang warna? Berikut adalah beberapa tips:

2.

1. Segment usia berapa karya anda akan ditampilkan? Bila usia ABG, pemakaian warna cerah akan
cocok. jika usia lanjut anda bisa hanya menggunakan warna hitam ptih saja atau grayscale

2. Terlebih dahulu tentukan warna background, apakah berwarna gelap, terang atau sedang, setelah
itu anda dapat tentukan warna yang cocok dengan warna background.

3. Ambil warna dari warna data yang paling dominant. Jika data gambar yang lebih banyak warna
alam (hijau dan coklat), dapat mengambil dari unsur warna tersebut.

3. layout

Layoutadalah usaha untuk membentuk, menata unsur-unsur graafis (teks dan gambar) menjadi media
komunikasi yang efektif.
jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan seelumnya, maka selanjutnya kita
dapat melakukan proses tata letak/;ayout
Namun pekerjaajn ini memerlukan kaidah-kaidah yang perlu diketahui seperti: Proporsi, keseimbangan,
kesatuan, fokus, irama dan kontras. Kadang-kadang kita sulit untuk memenuhi semua kaidah tersebut
kedalam design. Lebih muda jika kita fokus ada salah satu kaidah tersebut dan kompromi pada kaidah
lainnya.

4. finishng

Informasi dan data estetis telah tersusun rapi, namun namun masih kurang tetap ‘wah’ atau kurang megah.
Sama seperti bangunan, meskipun denahnya sesuai rencana , bentuknya unik tapi jika tidak ada keramik,
batu alam, tanman, teralis atau pagar, maka bangunan tersebut akan terasa belum selesai/ belum finishing.
Begitu pula esign grafis, agar tampilan begitu megah dan mewh perlu penambahan detail berupa texure,
efek , cahaya, dan bentuk-bentuk yang harmonis.Dalam halefek, software yang baik digunakan adalah
adobeafter efect dan adobe photoshop bahkan 3DstudioMax. dibuku ini dibahas pula tip dan ik efect untuk
teks, efek pada gambar, encahayaan dll

6. produksi

setelah design selesai, mak design sebaiknya lebih dahulu di profing (print preview sebelum cetak mesin). jika
warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka design anda siap diperbanyak. Tentang produksi,
akan dibahas lebih lanjut…..

proses ini bukan ukuran baku, kadang ada yang mendesign mulai dari layout, data diatur belakanagan. Tetapi
lonsep slalu dipikirakn pertam kali. Jika anda memikirkan konsep di urutkan terakhir.Bisa jadi design anda
menjadi ‘pembenaran’ dari hal yang salah.
udah tahu desain grafis itu apa terus masih bingung bagaimana proses
perancangannya? yuk ikuti langkah — langkahnya biar tidak bingung
lagi saat membuat projek desain grafis.

Ada beberapa tahapan yang dilalui saat perancangan grafis, dimulai


dari Konsep, Media, Idea, Data, Visualisasi, dan Produksi.

1. Konsep

Konsep Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-


tujuan, kelayakan dan segment/audience yang dituju. Konsep bisa
didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain: Ekonomi, politik,
hukum, budaya dll yang ingin diterjemahkan ke dalam bentuk visual.
Oleh karena itu desain grafis menjadi desain komunikasi visual karena
dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi
secara visual.

Contoh kasus: Sebuah partai ‘X’ politik ingin menampilkan


logonya sesuai dengan karakter partai dan anggotanya. Dengan
mempelajari kehidupan/karakter partai tersebut, seorang
desainer dapat membuat kriteria seperti: Bersemangat, kokoh,
keanekaragaman dan berlandaskan agama.

2. Media
Media Untuk mencapai kriteria ke sasaran/segment yang dituju,
diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk
mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang
dll.

Contoh kasus: Setelah partai ‘X’ dapat menentukan segment


pasar & kriteria yang ingin dicapai, maka langkah selanjutnya
adalah menyampaikannya melalui media. Tidak akan semua
media akan dipakai karena akan memerlukan biaya yang
sangat besar, sehingga tidak efisien. Karena segment partai ‘X’
adalah rakyat dengan ekonomi menengah ke bawah, maka
media yang dipakai adalah media elektronik (Televisi dan
Radio). Tidak dipilih Media Cetak, karena rakyat kelas bawah
tidak suka membaca dan lebih suka menonton dan Konsep Media
Idea Data Visualisasi Produksi mendengar, maka diambil media
tersebut. Sebelum anda merancang, tentukan terlebih dahulu
ukuran area kerja anda, apakah berukuran A4, Folio atau
800x600 pixel dll. Format/ukuran media adalah pondasi
pekerjaan anda. Jika anda salah pondasi tentu bangunan yang
telah kita buat dengan susah payah akan runtuh! Oleh karena itu
pastikan ukuran bidang kerja kita tidak akan berubah. Untuk
media kertas ukuran yang dipakai adalah Centimeter, jika media
elektronik/komputer ukurannya adalah Pixel. Merancang di
komputer untuk media cetak maka perlu diperhatikan ukuran
Pixel/cm atau Pixel/Inch, yang biasa disebut DPI.

3. Idea
Idea/Gagasan Untuk mencari idea yang kreatif diperlukan studi
banding, literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara dll agar
desain bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan
tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapat ide, diperlukan
suatu ke’gila’an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin,
bahkan membenturkan/membuat suatu hal yang konflik/paradoks.

Contoh: pada slogan sebuah iklan rokok: “Bikin hidup lebih


hidup”. Sedangkan kita tahu bahwa rokok lebih mendekatkan
pemakainya pada kematian!

4. Persiapan Data

Persiapan data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita
pilah dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus
tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil,
samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data Informatif atau
data Estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data
estetis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.
Untuk desain dengan menggunakan komputer, data harus dalam
format digital/file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk
merubah data analog ke digital seperti Scanner, Camera digital akan
sangat membantu.

Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan


data estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain
grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual,
oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan
pesan/informasi.

5. Visualisasi

Visualisasi dengan mempelajari: Komponen Desain (garis,


bentuk ,warna, teks dli) dan Prinsip Desain (keseimbangan , kesatuan
dll) anda akan mengetahui lebih jauh tentang faktor yang membuat
desain menjadi menarik secara visual, antara lain: 

Pemilihan Warna

Setelah data kita sortir dengan skala prioritas, kini anda dapat
menentukan warna yang cocok untuk karya anda. Pemilihan warna
dapat ditentukan dan konsep analisa dan strategi yang telah
ditentukan sebelumnya. Jika konsep warna sudah anda dapatkan dan
proses analisa dan strategi, tentu pekerjaan anda akan lebih mudah
dan terarah. Tetapi bagaimana jika anda sama sekali tidak mempunyai
kriteria atau batasan tentang warna? Berikut adalah beberapa tips: 

 Segment usia berapa karya anda akan ditampilkan? Bila usia


ABG, pemakaian warna cerah akan cocok. Jika usia lanjut anda
bisa hanya menggunakan warna hitam putih saja atau Grayscale.

 Terlebih dahulu tentukan warna background, apakah berwarna


gelap, terang atau sedang, setelah itu anda dapat tentukan warna
yang cocok dengan warna background. 
 Ambil warna dan warna data yang paling dominan. Jika data
gambar yang lebih banyak warna alam (hijau dan coklat), anda
dapat mengambil dan unsur warna tersebut.

Layout

Layout adalah usäha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis


(teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif.

Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan
sebelumnya, maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata
letak/layout.

Namun pekerjaan layout ini memerlukan kaidah-kaidah yang perlu


diketahui seperti: Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus
dan Kontras. Kadang-kadang kita sulit untuk memenuhi semua kaidah
tersebut ke dalam desain. Lebih mudah jika kita fokus pada salah satu
kaidah tersebut dan kompromi dengan kaidah lainnya.

Untuk urusan layout, anda dapat menggunakan bantuan software


Coreldraw, Illustrator atau Freehand.

Finishing

Informasi dan data estetis telah tersusun rapi, namun tetap masih
kurang ‘wah’ atau kurang megah. Sama seperti bangunan, meskipun
denahnya yang sesuai rencana, bentuknya unik tapi jika tidak ada
keramik, batu alam, tanaman, teralis atau pagar, maka bangunan
tersebut terasa belum selesai/belum difinishing. Begitu pula halnya
dengan desain grafis, agar tampilan lebih megah dan mewah, perlu
penambahan Detail berupa textur, efek, cahaya dan bentukbentuk
yang harmonis. Dalam hal efek, software yang baik digunakan adalah
adobe Photoshop dan Adobe After Effects bahkan 3DStudioMax.

6. Produksi

Produksi Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di


proofing (print preview sebelum cetak mesin). Jika warna dan
komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain anda siap
diperbanyak.

dengan adanya tahapan tersebut apakah sudah mulai ada gambaran


dan sudah ada idea baru untuk membuat tampilan desain grafis yang
di inginkan, jika segera buat dan lakukan sesuai dengan proses yang
sudah kamu pelajari baru saja.

Anda mungkin juga menyukai