Anda di halaman 1dari 4

Pembenihan Ikan Hias Koi ( Cyprinus carpio) Guna Mendukung

Pengembangan Budidaya Perikanan

Begitu penting pengembangan budidaya ikan hias karena Indonesia memiliki


banyak spesies ikan hias hingga mencapai 4552 spesies, salah satunya adalah ikan
hias koi. Dengan itu Indonesia menempati posisi ke 5 besar eksportir ikan hias
Dunia.
Ikan koi masuk ke Indonesia karena dibawa oleh Kaisar Akihito sebagai
oleh-oleh untuk Presiden Soeharto pada tahun 1991. Namun, jauh sebelum itu,
tepatnya sekitar tahun 1962, Akihito yang saat itu masih menjadi pangeran
berkunjung ke Indonesia dan mampir ke Bogor. Di sana Pangeran Akihito dan Putri
Michoko melihat ikan emas dan mempunyai keinginan untuk mengawinkan silang
dengan ikan karper yang ada di Jepang. Persilangan dari dua ikan ini menghasilkan
verietas ikan koi dengan campuran corak serta warna yang lebih menarik. Sebagai
rasa terima kasih, dibawalah ikan koi hasil kawin silang antara ikan Koi dengan ikan
Emas tersebut ke Indonesia.
Pada akhirnya banyak warna dan jenis ikan koi dari hasil perkawinan silang
ikan koi yang berbeda jenis warna. Dan ikan koi yang populer di pasaran yaitu
Kohaku, strain tertua, hasil persilangan Magoi dan Shirogoi, dengan memiliki 2
warna yaitu merah dan putih. Jenis ikan koi Showa, hasil persilangan koi
hitam-kuning dan Kohaku, dengan warna dasar hitam dengan bercak putih dan
merah. Untuk ikan koi Taisho, hasil persilangan Kohaku dan shiro-bekko, dengan
warna dasar putih bercak merah dan hitam.
Tahapan Budidaya
Seleksi induk atau calon induk, Adaptasi induk, Pemeliharaan induk, Pematangan
gonad, Pemberokan, Pemijahan, Inkubasi telur, Larvae rearing, Pendederan,
Pembesaran, Pengelolaan lingkungan, Penanggulangan hama dan penyakit,
Grading/Seleksi/Sortir, Panen
Beberapa jenis kolam induk :
1. Kolam beton
2. Kolam terpal
3. Kolam tanah
4. Fiber
Perbedaan Induk
BBetina: tubuh lebih besar, perut membulat Alat kelamin betina memiliki dua lubang,
yang satu menonjol dan yang satu tidak, ketika di striping mengeluarkan telur
Jantan : Tubuh lebih kecil dan ramping, alat kelamin jantan hanya satu lubang ketika
di striping mengeluarkan cairan putih (sperma).
Teknik Pemijahan buatan
Ovaprim (0,3 mL/kg untuk betina) dan (0,1 mL/kg untuk jantan) waktu laten berkisar
8 s/d 15 jam secara umum pemijahan terjadi malam hari jam 01.45 WIB, dibuahi jam
02.00 WIB ovaprim dengan kegiatan pengambilan sperma, pengambilan telur, dan
pencampuran
Media pemijahan
Beberapa media kolam :
Kolam beton : ukuran 2 m x 2 m x 1 m, dengan ketinggian air 80 cm
Kolam terpal : ukuran 2 m x 2 m x 1 m, dengan ketinggian air 80 cm
Kolam tanah : ukuran 6 m x 5 m x 1 m, dengan ketinggian air 50 cm

Media telur
Berikut beberapa Media telur yang dapat digunakan: kakaban (ijuk), Eceng gondok,
Tali rafia, tambandan Tali tambang
Pemeliharaan larva
Media pemeliharaan : bak beton dan akuarium
Pakan : pakan awal berupa Artemia sp.
Perlakuan : penyiponan 20 % setiap hari dari volume
air pada bak pemeliharaan
Frekuensi pemberian pakan 2 jam sekali perhari
Pemeliharaan benih
Beberapa jenis kolam benih :
1. Kolam beton : 2 m x 2 m x 1 m
2. Kolam tanah : 10 m x 5 m x 1 m
Kriteria umur benih :
1. Umur < 1 bulan = akuarium dan bak beton
2. Umur > 1 bulan = bak atau kolam
Pembesaran
Beberapa jenis kolam pendederan :
1. Kolam beton : 6 m x 5 m x 1 m
2. Kolam tanah : 10 m x 5 m x 1 m
Beberapa hal penting dalam kegiatan :
Luas media disesuaikan dengan jumlah
padat tebar
Pembersihan serta pengurasan media
Sumber air
Penyortiran dilakukan min 1 bulan
sekali

Anda mungkin juga menyukai