Anda di halaman 1dari 1

Menghadapi Situasi Sulit

Habakuk 3 : 17 – 19
Dalam kehidupan kita, kadang kenyataan tidak sesuai dengan harapan, kita
kadang mengalami ketidak-adilan, seolah-olah orang di luar Tuhan
kehidupannya lebih berhasil. Hal ini dapat membuat kita mengeluh, kecewa,
dan putus asa, serta timbul pertanyaan kepada Tuhan, mengapa ini terjadi ?
Nabi Habakuk pernah mengalami situasi yang sangat sulit, ketika melihat
kenyataan bahwa bangsa Israel dikalahkan oleh kerajaan Babel, kondisi yang
dialami seperti yang tertulis pada Habakuk 3 : 17 (Pohon ara tidak berbunga,
pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, ladang-
ladang tidak menghasilkan, kambing domba terhalau dari kurungan, tidak
ada lembu sapi dalam kandang).
Dari nats ini kita dapat belajar bagaimana “Menghadapi Situasi Sulit ?”. Ada
3 teladan nabi Habakuk yang dapat kita praktikkan ketika menghadapi situasi
sulit:
1. Datang kepada Allah. Allah ingin kita datang kepadaNya, membawa
pergumulan dan keraguan kita. Allah kita adalah Allah yang mulia
yang harus kita puji dan sembah, namun Dia juga mau menampung
keluhan dan keraguan kita, dan Dia akan memberikan jawaban serta
kelegaan kepada kita. (Matius 11 : 28)
2. Tetap bersuka cita. Hal ini mungkin terdengar aneh, bagaimana
mungkin dalam keadaan yang “hancur” kita dapat bersukacita ? Kita
dapat bersukacita ketika perasaan tidak dikendalikan oleh peristiwa-
peristiwa yang terjadi di sekitar kita, tetapi oleh iman, bahwa Allah
sanggup memberikan kekuatan (ayat 19).
3. Percaya bahwa Allah memegang kendali. Pikiran dan pandangan kita
terbatas dalam memahami Allah, kita tidak dapat melihat semua
yang Allah kerjakan, kita tidak dapat melihat semua yang Allah akan
lakukan.
Jika Tuhan mengizinkan kita ada dalam situasi sulit, mari kita lakukan 3
teladan di atas. Tuhan Yesus memberkati.

Anda mungkin juga menyukai