Moving Out From Comfort Zone
Moving Out From Comfort Zone
From
Comfort
Zone
Opening
Beberapa minggu terakhir, kita sudah belajar tentang self-discipline, bahwa keberhasilan
itu tidak bisa terjadi secara instan. Dibutuhkan waktu, usaha dan konsistensi dalam
mengerjakan bagian kita dengan setia. Untuk itu, kita harus mengidentifikasi masalah
yang menghambat kita untuk bisa memberikan usaha terbaik dan bertumbuh seiring
dengan proses.
Sekilas dari cerita di atas, kita bisa melihat bahwa hal itu sangat menantang zona
nyaman (comfort zone) Musa. Sesuatu yang menakutkan dan tidak mudah untuk
dilakukan, sehingga Musa menolak beberapa kali di hadapan Tuhan. Musa lebih memilih
untuk tinggal di kehidupannya saat itu yang lebih aman dan nyaman untuk dirinya.
Tetapi itu adalah keputusan yang salah, karena itu bukanlah panggilan Tuhan atas
hidupnya.
Banyak dari kita, seperti Musa, sadar atau tidak sadar terjebak dalam zona nyaman.
Zona nyaman membuat kita berhenti mengembangkan potensi dalam diri kita,
membuat kita memiliki mindset “biasa-biasa aja”, dan akhirnya akan mematikan
potensi dalam diri kita. Zona nyaman tidak selalu tentang dosa, bisa saja kebiasaan-
kebiasaan kecil yang tidak kita sadari, atau pun lingkungan dimana kita berada. Zona
nyaman menghambat kita untuk bertumbuh dan menggenapi apa yang menjadi
purpose kita.
Apa yang membatasi kita untuk bertumbuh saat ini, itulah zona nyaman. Kita tidak
bisa menang jika tidak mengetahui apa yang membatasi kita. Ibarat kita akan jadi
lebih mudah menang jika sudah mengenali siapa lawannya.
Contoh: Kebiasaan buruk/dosa, lingkungan pergaulan, rutinitas, dll.
(CGL mengarahkan anggota CG untuk menuliskan hal-hal yang menjadi zona nyaman
mereka di kolom pertama)
II. Konfrontasi Zona Nyamanmu
Kita perlu secara sengaja mengkonfrontasi hal-hal yang membentuk zona nyaman
kita, dengan cara: Lakukan dengan cara yang lebih baik atau yang berlawanan
dengan zona nyamanmu. Dengan demikian, kita tidak membiarkan diri kita terus
terjebak dalam zona nyaman, mulai bertindak dan bergerak keluar dari zona nyaman.
(CGL mengarahkan anggota CG untuk menuliskan di kolom kedua hal apa saja yang
akan dilakukan dengan sengaja untuk mengkonfrontasi zona nyaman yang sudah
mereka tulis di kolom pertama).
III. Konsisten
Kunci keberhasilan yaitu konsisten. Dalam proses sebuah perubahan memang tidak
selalu sempurna, terus kerjakan dengan setia dan jangan menyerah.
Ingat! Hanya orang yang konsisten dan disiplin mengerjakan bagiannya yang
akan menikmati buah dari keberhasilannya.
Contoh Tabel
Closing
Akar dari kondisi kita yang terjebak dalam zona nyaman adalah ketakutan. Kita takut
untuk berubah, takut kehilangan “kenyamanan” dan takut gagal. Tapi ketahuilah satu
hal, jika kita tidak berani untuk keluar dari zona nyaman kita, hidup kita tidak akan
bertumbuh dan kita tidak bisa memenuhi rencana Tuhan yang mulia dalam hidup kita.
Seperti Musa, jika dia memutuskan untuk tidak menerima panggilan itu, maka hidupnya
akan terus tinggal dalam ketakutan dan pelarian yang memendam setiap potensi dan
rencana Tuhan dalam hidupnya. Sebaliknya, saat dia menerima panggilan Tuhan dan
keluar dari zona nyaman, hidupnya dipakai Tuhan untuk memimpin 2 juta bangsa Israel
keluar dari perbudakan Mesir!
2 TIMOTIUS 1:7 TB