Anda di halaman 1dari 20

SOP PENYUSUNAN

RENCANA KEGIATAN
DAN ANGGARAN SEKOLAH
(RKAS) SMK
BAB I

PENGERTIAN, PRINSIP DASAR DAN JENIS BELANJA

A. PENGERTIAN
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) adalah
dokumen rencana program pengembangan sekolah
dalam jangka waktu satu tahun anggaran kedepan yang
disusun berdasar rencana kerja tahunan sekolah dalam
rangka menjamin pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) menuju pencapaian Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh sekolah dan
Komite Sekolah melalui musyawarah mufakat bersama
orang tua siswa dan pemangku kepentingan.

B. PRINSIP DASAR
Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
(RKAS) harus memenuhi prinsip :
1. Berbasis data (based data and demand drive), bahwa
penyusunan RKAS dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan sekolah berdasar data yang akurat dan
lengkap.
2. Berdasar hasil evaluasi (based on evaluation), bahwa
penyusunan RKAS harus berdasar hasil evaluasi diri
sekolah terhadap proses dan hasil pelaksanaan
program kegiatan tahun sebelumnya.
3. Bertujuan meningkatkan kinerja (improved the
performance), bahwa penyusunan RKAS berorientasi
pada upaya meningkatkan kinerja satuan
pendidikan.
4. Bersifat partisipatif dan transparan, bahwa
penyusunan RKAS harus melibatkan partisipasi
seluruh warga sekolah dan dirumuskan secara
transparan dan terbuka.
5. Pembagian wewenang dan tanggungjawab, bahwa
RKAS memenuhi kaidah pembagian wewenang dan
tanggungjawab yang jelas, baik pada proses
penyusunan maupun implementasinya.
6. Terintegrasi (integrated), bahwa RKAS harus disusun
secara sistematis, terarah, terpadu pada
keseluruhan aspek pengelolaan layanan pendidikan
pada satuan pendidikan.
C. TIM PENYUSUN
1. Kepala Sekolah
2. Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)
3. Dewan Guru
4. Komite Sekolah
5. Kepala Tata Usaha

D. KETENTUAN
1. Merujuk pada rencana pengembangan sekolah dan target
rencana kerja tahunan sekolah karena RKAS adalah bagian
dari dokumen perencanaan sekolah.
2. Merupakan perangkat teknis operasional bagi sekolah dalam
rangka mencapai tujuan umum maupun khusus yang
ditetapkan sekolah sesuai karakteristik dan potensi sumber
daya sekolah.
3. Merupakanupaya mewujudkan pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara
bertahap.
4. Merupakan dokumen sah bagi satuan pendidikan dalam
mengelola anggaran pendapatan sekolah selama satu tahun
anggaran.
5. Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan
berdasarkan rencana jangka menengah (Lampiran
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 bagian A 4);

E. SYARAT
1. Syarat Umum
a. RKAS dirumuskan dan ditetapkan oleh sekolah bersama
komite sekolah dan disahkan melalui musyawarah dan
mufakat bersama orang tua siswa dan stakeholder.
b. RKAS wajib memenuhi asas keseimbangan antara
pendapatan sekolah dengan kebutuhan biaya program
kegiatan sekolah, serta ditetapkan berdasar prinsip keadlian,
efisien, transparan dan akuntabel.
c. RKAS berpedoman pada target rencana kerja tahunan (RKT)
sekolahsebagai jabaran pentahapan pencapaian Rencana
Pengembangan Sekolah yang telah ditetapkan.
d. RKAS harus memprioritaskan program kegiatan strategis dan
potensial sebagai indikator pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) penyelenggaraan layanan pendidikan.
e. RKAS harus memuat program kegiatan berkelanjutan
yang terstruktur dan terukur sebagai tahapan
konkrit pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
f. RKAS harus realistis dan dapat dilaksanakan
sehingga berfungsi sebagai pedoman :
1) pengelolaan anggaran sekolah dalam satu tahun
anggaran.
2) penyelenggaraan layanan pendidikan dalam satu
tahun anggaran
3) pertanggungjawabkan pengelolaan anggaran
sekolah sesuai ketentuan perundangan yang
berlaku.
4) Pengendali program dan kegiatan sekolah serta
sebagai alat evaluasi kinerja sekolah.

2. Syarat Khusus
a. RKAS memuat deskripsi potensi sumber pendapatan
dan rincian kebutuhan biaya pelaksanaan layanan
maupun program kegiatan selama satu tahun
anggaran dengan mempertimbangkan kondisi fisik
sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan serta
peserta didik.
b. Struktur RKAS harus selaras dengan sistem
akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
sebagaimana diatur dalam Permendagri.
c. Rincian RKAS harus memuat rekening pembiayaan
program dan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku (Hr, B/J, Modal).
d. Rincian tersebut huruf c harus memenuhi kaidah
proporsional berbasis ketentuan normatif yang
berlaku.
e. Nilai belanja barang/jasa harus berdasar indeks
biaya yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah.
f. Dapat di-input pada sistem aplikasi pengelolaan
anggaran sekolah yang telah ditetapkan Pemerintah
provinsi.

F. JADWAL PENYUSUNAN RKAS


No Tahapan Output Jadwal

1. Evaluasi Diri Dok Hasil Analisis Raport Des T-1


Mutu
Rekomendasi Raport
Mutu
Rencana Tindak Hasil
Raport Mutu
2. Penyusunan RKT Dok RKT September-
Oktober
3. Penyusunan Dok draf RKAS yang Oktober -
RKAS memuat target RKTS November
potensi pendapatan dan
kebutuhan biaya
program kegiatan.
Komprehensif akumulasi
dari :
BOS
BOP
PSM
Sumber lain
4. Pleno RKAS Rekomendasi hasil rapat M1 - Desember
pleno sebagai amanat
bagi sekolah untuk
Review Draf RKAS.
5. Finalisasi Dok RKAS final hasil M2 - Desember
review rekomendasi hasil
rapat Pleno.
5.1. Pendapatan Dok asumsi final potensi
pendapatan sekolah dari
berbagai sumber
5.2. Pembiayaan Dok Kebutuhan biaya
program kegiatan.
6. Legalisasi Dok legal RKAS dari M4 – Desember
instansi pemangku
kewenangan.
7. Publikasi Dok bukti proses Januari
publikasi RKAS pada
media sekolah maupun
media lainnya.

G. PENDAPATAN SEKOLAH
1. Pendapatan sekolah meliputi semua penerimaan
sekolah yang bersumber dari :
a. Pemerintah
b. Masyarakat; dan
c. Swadaya

2. Sumber pendapatan Pemerintah meliputi APBN (dana


transfer, bantuan/hibah/subsidi) yang langsung
disalurkan kes sekolah maupun berupa dana
dekonsentrasi dan pembantuan, sedangkan bersumber
dari APBD yang disalurkan melalui mekanisme kegiatan
dinas yang berasal dari sumber Dana
Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Fisik dan Non
Fisik, Bagi Hasil, dan sumber lainnya yang diwujudkan
dalam Program/ Kegiatan SKPD, BOS, BOP, Bantuan
Siswa Miskin, Bea Siswa, dan lainnya.

3. Sumber pendapatan berasal dari Masyarakat (peserta


didik, otrang tua/wali peserta didik, dan pihak lain yang
mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang
pendidikan) berupa dana Peran Serta Masyarakat (PSM)
dalam bentuk bantuan dan/atau sumbangan.

4. Sumber pendapatan swadaya merupakan usaha sekolah


yang dapat menghasilkan pendapatan sekolah melalui
kegiatan yang meliputi dan tidak terbatas :
a. Usaha Mandiri Sekolah.
b. Pengelolaan Kantin Sekolah.
c. Pengelolaan Koperasi Sekolah.
d. Pengelolaan Jasa Antar Jemput siswa.
e. Pengelolaan perkebunan / peternakan / pertanian /
perikanan sekolah.
f. Kegiatan yang bekerjsama dengan sponsor.
g. Kegiatan lain yang mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran, dan
h. Pengelolaan produksi dan/atau unit usaha lain yang
dikelola oleh sekolah.

H. BELANJA SEKOLAH
1. Belanja sekolah dikelompokkan menjadi belanja operasi
dan belanja modal.

2. Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran


untuk kegiatan sehari-hari sekolah yang memberi
manfaat jangka pendek yang dirinci atas jenis belanja
pegawai dan belanja barang/jasa sebagai berikut :
a. Belanja pegawai digunakan untuk menganggarkan
kompensasi yang berkaitan dengan kepegawaian
pada belanja sekolah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan seperti belanja
honorarium.
b. Belanja barang/jasa digunakan untuk
menganggarkan pengadaan barang/jasa yang nilai
manfaatnya kurang dari 12 (dua) belas bulan,
termasuk barang/jasa yang akan diserahkan atau
dijual kepada masyarakat/pihak ketiga dalam rangka
melaksanakan program dan kegiatan sekolah, seperti
pakai habis, belanja alat tulis kantor, belanja lisrik,
belanja telepon, belanja penggadandaan, belanja
konsumsi makanan dan minuman, belanja
pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas.

3. Belanja modal merupakan pengeluaran belanja yang


dimaksudkan untuk memperoleh aset tetap yang dapat
didistribusikan menambah nilai perolehan dan
dikapitalisasikan dalam aset tetap berkenaan.
BAB II
PENYUSUNAN RKAS

A. PENYUSUNAN RANCANGAN RKAS


1. Tahapan Perencanaan
a. Menetapkan target kinerja tahunan berdasar analisis
potensi sumber daya dan kondisi riil sekolah dengan
merujuk pada rekomendasi raport mutu yang
dilaksanakan oleh TPMPS.
b. Identifikasi Kebutuhan Sekolah berdasar Standar
Pelayanan Minimal (SPM) berbasis data faktual dan
hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun
sebelumnya.
c. Identifikasi Kebutuhan Sekolah berdasar Standar
Nasional Pendidikan (SNP) berbasis data faktual dan
hasil evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun
sebelumnya.
d. Menetapkan skala prioritas program dan kegiatan sekolah.
e. Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) sekolah
berdasar hasil sebagaimana tersebut huruf a, b, c,
dan d.
f. Bukti keterlibatan seluruh unsur dibuktikan dengan
surat pernyataan.

2. Tahapan Penyusunan
a. Penyusunan RKAS keseluruhan
Merupakan RKAS akumulasi dari rencana
pendapatan dan kebutuhan biaya program kegiatan
sekolah selama satu tahun anggaran yang memuat :
1) Perkiraan Pendapatan meliputi:
a) BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
b) BOP (Biaya Operasional Penyelenggaraan)
Pendidikan
c) PSM (Peran Serta Masyarakat)
d) Sumber pendapatan Lainnya:
 Hasil pengelolaan sumber daya sekolah
 Bantuan yang bersumber dari pemerintah
2) Rencana Kebutuhan Biaya Program Kegiatan :
a) Belanja Operasi
b) Belanja Modal/Investasi
b. Penyusunan RKAS BOS
RKAS BOS adalah dokumen rencana kegiatan
anggaran sekolah yang disusun sekolah berdasar
Petunjuk Teknis Penggunaan dan
pertanggungjawaban dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

c. Penyusunan RKAS BOP Pendidikan


RKAS BOP Pendidikan adalah dokumen rencana
kegiatan anggaran sekolah yang disusun sekolah
berdasar Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggungjawaban BOP Pendidikan yang
diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah.

d. Penyusunan RKAS PSM


RKAS PSM adalah dokumen rencana kegiatan
anggaran sekolah yang disusun sekolah dalam
rangka melengkapi kebutuhan biaya operasional dan
biaya investasi guna menjamin terpenuhinya Standar
Pelayanan Minimal (SPM) sekaligus mendorong
pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP).

e. Penyusunan RKAS sumber lain


RKAS sumber lain adalah dokumen rencana kegiatan
anggaran sekolah yang disusun sekolah apabila
sekolah memiliki potensi sumber dana yang berasal
dari pendayagunaan asset sekolah dan atau sumber
lain yang tidak mengikat.

B. PENETAPAN RKAS
1. RKAS ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan disetujui oleh
Komite Sekolah, dan dilakukan pengesahan oleh Kepala
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah atas nama Kepala
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah.
2. Sebelum RKAS ditetapkan, maka Kepala Dinas wajib
melakukan evaluasi rancangan RKAS paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak diterimanya rancangan RKAS dari
satuan pendidikan.
3. Evaluasi dimaksudkan untuk sinkronisasi dan
harmonisasi program/kegiatan pada satuan pendidikan
dengan kebijakan penyelenggaraan pendidikan di
Provinsi Jawa Tengah terlaksana secara efektif dan
efisien.
4. Pelaksanaan evaluasi dapat dilaksanakan melalui kajian
dan/atau penjelasan secara lengkap dari satuan
pendidikan.
5. Fokus evaluasi dengan mempertimbangkan :
a) Keselarasan Rencana program kegiatan sekolah
dengan rekomendasi raport mutu pada keseluruhan
komponen SNP.
b) Keseimbangan neraca pendapatan sekolah dan
rencana biaya program dan kegiatan.
c) Asas kepatutan dan kepantasan dalam penetapan
kebutuhan belanja barang/jasa, diantaranya
kebutuhan biaya alat tulis kantor, jasa daya dan
kegiatan guru maupun siswa dengan
mempertimbangkan jumlah rombongan belajar,
prestasi sekolah dan sumber daya yang dimiliki
sekolah.
d) Indeks harga satuan belanja barang/jasa harus
merujuk pada standar biaya umum yang ditetapkan
pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
e) Dalam hal-hal khusus Kepala Dinas dapat
menetapkan indikator spesifik sesuai karakteristik
wilayah tempat kedudukan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
6. Hasil evaluasi disampaikan kepada satuan pendidikan
untuk disyahkan dan/atau dilakukan perbaikan.
7. Dalam hal RKAS dimaksud telah diperbaiki sesuai
rekomendasi Kepala Dinas, RKAS ditetapkan oleh
Kepala Sekolah dan disosialisasikan kepada seluruh
orang tua atau wali peserta didik dan/atau warga
sekolah

C. PELAKSANAAN RKAS
1. Pelaksanaan RKAS berpedoman pada Peraturan
Gubernur tentang Standardisasi Harga Barang/Jasa.
2. Semua pendapatan dan belanja sekolah dalam rangka
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan dianggarkan dalam RKAS.
3. Jumlah belanja yang dianggarkan dalam RKAS
merupakan batas tertinggi untuk setiap pengeluaran
belanja.
4. Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran
belanja, jika untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia
atau tidak cukup tersedia dalam RKAS.
5. Pengeluaran belanja sekolah berdasarkan prinsip
hemat, tidak mewah, efektif, efisien, dan sesuai dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
6. Sekolah dilarang melakukan pemungutan dana dan
pengeluaran belanja di luar RKAS.
7. Atas beban RKAS, tidak diperkenankan pengeluaran-
pengeluaran untuk membiayai kegiatan yang tidak
menunjang layanan penyelenggaraan pendidikan.
D. PERIODE RKAS
RKAS merupakan dokumen perencanaan tahunan satuan
pendidikan, disusun oleh setiap satuan pendidikan dengan
periode waktu 1 Januari s.d 31 Desember tahun anggaran
berkenaan.

E. PERUBAHAN RKAS
1. Sekolah dapat melakukan perubahan terhadap RKAS apabila
:
a. Terjadi penambahan dan/atau pengurangan
anggaran dan/ atau kegiatan.
b. Terjadi pergeseran anggaran antar kelompok belanja.
c. Terjadi kondisi atau keadaan yang menuntut
dilakukannya perubahan.

2. Perubahan terhadap RKAS dilakukan sesuai dengan


mekanisme penyusunan RKAS, dan hanya dapat
dilakukan paling banyak 4 (empat) kali dalam 1 (satu)
tahun anggaran.

I. SISTEMATIKA RKAS
Penyusunan dokumen RKAS SMA, SMK, SLB disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
1. Cover Halaman Judul :
a. Logo Sekolah
b. Judul
c. Tahun anggaran
d. Alamat Sekolah

2. Lembar Pengesahan :
a. Pernyataan keterlibatan unsur penyusun RKAS internal.
b. Rekomendasi Pengawas Pembina.
c. Pengesahan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah.

3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel

6. Bab I Pendahuluan :
a. Latar Belakang
b. Landasan
c. Tujuan

7. Bab II Data Sekolah, Hasil Kinerja dan Prioritas Sekolah :


a. Data Sekolah :
1) Data Pendidik dan Tenaga Pendidikan
2) Data Peserta Didik
3) Data Komite Sekolah
4) Data Sarana Prasarana
b. Hasil Kinerja Sekolah
1) Capaian Target Kinerja Tahun Sebelumnya
2) Rekomendasi Raport Mutu
c. Penetapan Skala Prioritas

8. Bab III Organisasi Sekolah :


a. Struktur Program
b. Rincian Tugas

9. Bab IV Rencana Kegiatan :


a. Rencana Kegiatan
b. Jadwal Kegiatan

10. Bab V Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah :


a. Program dan Kegiatan
b. Spesifikasi, Satuan, Volume, Jumlah, Unit, OR/Bln dll
c. Sumber Dana dan Alokasi Anggaran

Anda mungkin juga menyukai