PENDAHULUAN
A. Pengertian Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)
Sebagai suatu organisasi, sekolah telah memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan, maka mutlak diperlukan adanya
pengembangan program sekolah. Berbagai program yang dikembangkan
tersebut harus relevan dengan visi dan misi sekolah sebagai bentuk
penjabaran yang lebih detail, terukur, dan feasible untuk dilaksanakan di
sekolah yang tertuang dalam dokumen RKS dan RKAS.
Pada sisi lain, kesuksesan sekolah dalam bentuk prestasi akademik maupun
non akademik juga tidak lepas adanya program sekolah yang ditata dengan
baik dan benar berdasarkan analisis kebutuhan berbasis SWOT pada EDS.
Oleh karena itu, dipandang sangat penting adanya panduan pengembangan
program sekolah, baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga dalam
penyelenggaraan pendidikan dapat terarah dan dengan langkah-langkah
pelaksanaan yang terjadwal dan terukur.
Dengan demikian RKS dan RKAS ini sangat penting bagi sekolah untuk:
1. RKS
Sebagai suatu dokumen, RKS berisi program umum rencana kerja sekolah
dalam jangka waktu 4 tahunan
2. RKAS
RKAS adalah penjabaran operasional dari RKS yang selanjutnya sering
disebut dengan Rencana satu tahunan, berisi kegiatan-kegiatan riil atas
pelaksanaan program yang sudah tertuang dalam RKS.
Tuntutan SKL yang harus dicapai melalui: peningkatan kualitas input yang
berdampak pada pencapai prestasi akademik-non akademis, kualitas lulusan
dan jumlah lulusan yang melanjutkan studi.
a. Sasaran/Program Pengelolaan Calon peserta didik Baru
Sasaran dan kegiatan yang dapat dikembangkan dalam hal ini antara lain:
Pertama, penerimaan calon peserta didik baru.
Dalam hal ini sebagai sasarannya adalah terwujudnya pola penerimaan
calon peserta didik baru yang sesuai dengan visi misi sekolah.
Sekolah dapat mengembangkan berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan, diantaranya : (a) menentukan kriteria calon peserta didik
baru; (b) menentukan persyaratan masuk sebagai calon peserta didik baru;
(c) prosedur atau mekanisme penerimaan calon peserta didik baru; (d)
pelaksanaan penerimaan calon peserta didik baru; (e) penentuan dan
penetapan calon peserta didik baru; (f) melaksanakan evaluasi
penyelenggaraan penerimaan calon peserta didik baru; (g) pembuatan
pelaporan kepada berbagai pihak terkait. Untuk kelancaran pelaksanaan
sasaran ini terlebih dahulu sekolah membentuk panitia khusus yang
menangani penerimaan calon peserta didik baru ini.
Untuk kepentingan ini, maka sekolah perlu melaksanakan berbagai
strategi, diantaranya adalah: (a) bekerjasama dengan komite sekolah; (b)
melaksanakan rekruitmen dengan tes dan non tes untuk memperoleh
calon peserta didik yang memadai; (c) berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota; (d) melaksanakan sosialisasi dan promosi
kepada masyarakat; (e) kerjasama dengan lembaga bimbingan atau
lainnya untuk ikut serta melaksanakan tes; dan (f) strategi lain yang
bersifat kondisional untuk mendukung tercapainya sasaran ini.
Kedua, penyiapan calon peserta didik memasuki kelas VII dan penempatannya
pada kelas VII. Sebagai sasaran dalam hal ini adalah terwujudnya
penyiapan calon peserta didik sebelum memasuki kelas VII dan
ditempatkannya peserta didik baru sesuai dengan hasil matrikulasi.
Selanjutnya sekolah mengembangkan berbagai program, diantaranya
adalah: (a) melaksanakan tes penempatan atau placement test; (b)
menyusun materi tes penempatan; (c) melaksanakan tes penempatan; (c)
menganalisis hasil test; (d) mengelompokkan anak berdasarkan hasil test;
(e) melaksanakan matrikulasi sesuai hasil tes; (f) melaksanakan tes akhir;
(g) menempatkan siswa baru sesuai atau berdasarkan hasil test akhir
tersebut; dan (h) program lain yang mendukung terhadap pelaksanaan
matrikulasi. Di samping program matrikulasi, sekolah dapat
mengembangkan program lain yang bersifat orientasi siswa terhadap
sekolah dan lingkungannya (MOS).
Strategi yang ditempuh untuk penyiapan calon peserta didik baru ini
antara lain: (a) membentuk panitia khusus; (b) bekerjasama dengan
perguruan tinggi atau LPMP untuk penyusunan materi; (c) berkoordinasi
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; (d) membentuk tim khusus
yang terdiri guru-guru pelaksana matrikulasi sesuai dengan bidangnya;
(e) bekerjasama dengan komite sekolah dalam hal pembiayaan; (f) dalam
pelaksanaannya dijadikan satu dengan program MOS; dan (g)
menentukan strategi lain yang diperlukan.
Strategi yang ditempuh untuk pencapaian KKM ini antara lain: (a)
pemetaan potensi pendidik; (b) bekerjasama dengan perguruan tinggi
atau LPMP untuk peningkatan kompetensi pendidik; (c) bekerjasama
dengan komite sekolah dalam hal pembiayaan; (d) menentukan strategi
lain yang diperlukan.
Strategi yang ditempuh untuk penyiapan calon peserta didik baru ini
antara lain: (a) membentuk tim pelacakan dan pendataan alumni; (b)
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
pendataan alumni; (c) bekerjasama dengan komite sekolah dalam hal
pembiayaan; (d) menentukan strategi lain yang diperlukan.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan BSNP/Pusat Kurikulum/Pusat Penilaian pendidikan, (3)
melaksanakan in hause training atau pendampingan bagi tim penyusun
KTSP, (4) bekerjasama dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam
penyusunan KTSP, (5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (7)
kerjasama dengan LPTK/perguruan tinggi, (8) melaksanakan seminar atau
lokakarya, (9) dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan tentang PBM secara internal di
sekolah, (2) melaksanakan in house training atau pendampingan bagi guru-
guru dalam PBM oleh tenaga ahli (PT dan lembaga relevan terkait) (4)
bekerjasama dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam pengembangan
PBM, (5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (6) dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) membentuk tim khusus, (2) melaksanakan workshop/pelatihan secara
internal di sekolah, (3) kerjasama dengan Komite Sekolah, (4) bekerjasama
dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam pengadaan sarpras, (5)
kunjungan ke sekolah lainnya, (6) kerjasama dengan LPTK/perguruan
tinggi, (7) kerjasama dengan dunia usaha/industri, (8), dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) melaksanakan in hause training atau
pendampingan bagi pimpinan sekolah, (4) bekerjasama dengan
lembaga/instansi lain khususnya dalam pengembangan manajemen sekolah,
(5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (6) kerjasama dengan
LPTK/perguruan tinggi, (7) dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan dunia
usaha/industri, (4) bekerjasama dengan lembaga/instansi lain yang
mendukung pembiayaan pendidikan, (5) pendirian usaha di sekolah, (6)
pemberdayaan potensi sumber daya sekolah, (7) dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan Puspendik/Puskur,
(4) kerjasama dengan LPMP/LPTK, (5) kerjasama dengan lembaga kursus, (6)
kerjasama dengan Telkom, (7) dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama Dinas Tata
Kota Daerah, (6) kerjasama dengan Rumah Sakit/puskesmas, (7) dan
sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama dengan
dunia usaha/industri, (6) dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama dengan
dunia usaha/industri, (6) Melaksanakan lomba-lomba, (7) dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama dengan
dunia usaha/industri, (6) IHT, (7) dan sebagainya.