Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Pengertian Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS)

Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku,


misalnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan, maka setiap sekolah pada semua jenjang pendidikan,
termasuk SMP, harus memenuhi SNP tersebut. Salah satu upaya untuk
mencapai SNP seperti yang ditentukan, maka setiap sekolah wajib membuat
RKS dan RKAS.
RKS adalah suatu dokumen yang menggambarkan proses yang
dilakukan sekolah untuk menentukan tindakan masa depan sekolah, melalui
urutan pilihan prioritas rencana untuk empat tahun ke depan dengan
memperhitungkan dan mempertimbangkan sumberdaya yang ada menuju
sekolah yang memiliki kualifikasi sesuai dengan Standar Nasional Pedidikan.
Di dalam RKS ini berisi tentang rangkaian rencana yang menggambarkan
adanya berbagai upaya sekolah dan pihak lain yang terkait untuk mengatasi
berbagai persoalan sekolah yang ada saat ini menuju terpenuhinya berbagai
kriteria sebagai sekolah yang berstandar nasional. Ukuran ketercapaian
kriteria sebagai SSN dijalankan dengan dokumen RKAS yang berupa
kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun (tahunan) untuk mengatasi
kesenjangan yang ada antara kenyataan dengan idealnya sebagai sekolah
standar nasional berdasarkan berisi sasaran program yang sudah ditetapkan
di dalam dokumen RKS. Dengan demikian RKS adalah gambaran umum
rencana selama 4 tahun dan RKAS adalah jabaran rinci yang dilaksanakan
per tahun oleh sekolah dalam rangka pelaksanaan atau implementasi riil
dari RKS.

B. Pentingnya RKS dan RKAS

Sebagai suatu organisasi, sekolah telah memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan, maka mutlak diperlukan adanya
pengembangan program sekolah. Berbagai program yang dikembangkan
tersebut harus relevan dengan visi dan misi sekolah sebagai bentuk
penjabaran yang lebih detail, terukur, dan feasible untuk dilaksanakan di
sekolah yang tertuang dalam dokumen RKS dan RKAS.

Pengembangan program sekolah hendaknya dilakukan melalui pentahapan


yang sistematis dengan langkah-langkah yang didasarkan atas pertimbangan
akademis, yuridis dan sosial. Di samping itu, pengembangan program
sekolah mempertimbangkan potensi dan kemampuan sekolah melalui kajian
analisis SWOT (strenght (kekuatan) – weakness (kelemahan) – opportunity
(peluang) – threats (tantangan)) di dalam evaluasi diri sekolah (EDS). Dengan
langkah ini sekolah dapat menentukan seberapa besar peluang yang ada dari
program yang dikembangkan untuk ditetapkan sebagai suatu rencana-
rencana kegiatan yang dapat ditempuh dengan berdasarkan analisis yang
telah dilakukan.

Sekolah yang programnya disusun tanpa mempertimbangan hasil analisis


SWOT di dalam evaluasi diri sekolah, akan berdampak pada
ketidaktercapaian program secara menyeluruh karena adanya pelaksanaan
program yang tidak sesuai dengan yang seharusnya dilaksakanan. Hal yang
diprediksi dapat terjadi adalah adanya penyimpangan pelaksanaan (baik
dalam bentuk perubahan atau penggantian program), kemacetan program,
banyaknya hambatan yang muncul sampai dengan penyimpangan keuangan.
Terjadinya penyimpangan-penyimpangan program tersebut merupakan
suatu pemborosan dan kerugian dalam berbagai hal, yang pada akhirnya
dapat berakibat pada ketidaktercapaian program yang diinginkan.

Pada sisi lain, kesuksesan sekolah dalam bentuk prestasi akademik maupun
non akademik juga tidak lepas adanya program sekolah yang ditata dengan
baik dan benar berdasarkan analisis kebutuhan berbasis SWOT pada EDS.
Oleh karena itu, dipandang sangat penting adanya panduan pengembangan
program sekolah, baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga dalam
penyelenggaraan pendidikan dapat terarah dan dengan langkah-langkah
pelaksanaan yang terjadwal dan terukur.

Dengan demikian RKS dan RKAS ini sangat penting bagi sekolah untuk:

1. Dijadikan dasar bagi sekolah dalam melaksanakan program-program


sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah;
2. Penentuan prioritas sekolah untuk membuat target yang akan dicapai
sebagai dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang;
3. Penentuan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata sekolah yang
ada sekarang menuju kondisi sekolah yang diharapkan;
4. Pelaksanaan supervisi, monitoring, dan evaluasi keterlaksanaan
program dan hasil-hasilnya dalam kerangka memperoleh umpan balik
untuk memperbaiki RKS selanjutnya;
5. Dijadikan dasar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Propinsi, dan
Pusat untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi keterlaksanaan
program dan hasil-hasilnya dalam kerangka melakukan pembinaan
kepada sekolah -sekolah potensial;
6. Untuk memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, Propinsi, dan Pusat dalam kerangka pencapaian
standar nasional pendidikan;
7. Untuk memberikan gambaran kepada stakeholder sekolah (khususnya
kepada orang tua siswa/masyarakat) terhadap segala bentuk program
sekolah yang akan diselenggarakan, baik dalam jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.

C. Isi RKS dan RKAS


RKS dan RKAS adalah dokumen yang disusun sekolah untuk pengembangan
program sekolah berdasarkan waktu pelaksaan dan cakupan program.

1. RKS
Sebagai suatu dokumen, RKS berisi program umum rencana kerja sekolah
dalam jangka waktu 4 tahunan

2. RKAS
RKAS adalah penjabaran operasional dari RKS yang selanjutnya sering
disebut dengan Rencana satu tahunan, berisi kegiatan-kegiatan riil atas
pelaksanaan program yang sudah tertuang dalam RKS.

D. Dasar Hukum Penyusunan RKS dan RKAS

Penyusunan RKS ini didasarkan atas beberapa landasan hukum, diantaranya


adalah:
1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009.

BAB II: STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

1. Pengembangan Program Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Tuntutan SKL yang harus dicapai melalui: peningkatan kualitas input yang
berdampak pada pencapai prestasi akademik-non akademis, kualitas lulusan
dan jumlah lulusan yang melanjutkan studi.
a. Sasaran/Program Pengelolaan Calon peserta didik Baru
Sasaran dan kegiatan yang dapat dikembangkan dalam hal ini antara lain:
Pertama, penerimaan calon peserta didik baru.
Dalam hal ini sebagai sasarannya adalah terwujudnya pola penerimaan
calon peserta didik baru yang sesuai dengan visi misi sekolah.
Sekolah dapat mengembangkan berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan, diantaranya : (a) menentukan kriteria calon peserta didik
baru; (b) menentukan persyaratan masuk sebagai calon peserta didik baru;
(c) prosedur atau mekanisme penerimaan calon peserta didik baru; (d)
pelaksanaan penerimaan calon peserta didik baru; (e) penentuan dan
penetapan calon peserta didik baru; (f) melaksanakan evaluasi
penyelenggaraan penerimaan calon peserta didik baru; (g) pembuatan
pelaporan kepada berbagai pihak terkait. Untuk kelancaran pelaksanaan
sasaran ini terlebih dahulu sekolah membentuk panitia khusus yang
menangani penerimaan calon peserta didik baru ini.
Untuk kepentingan ini, maka sekolah perlu melaksanakan berbagai
strategi, diantaranya adalah: (a) bekerjasama dengan komite sekolah; (b)
melaksanakan rekruitmen dengan tes dan non tes untuk memperoleh
calon peserta didik yang memadai; (c) berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota; (d) melaksanakan sosialisasi dan promosi
kepada masyarakat; (e) kerjasama dengan lembaga bimbingan atau
lainnya untuk ikut serta melaksanakan tes; dan (f) strategi lain yang
bersifat kondisional untuk mendukung tercapainya sasaran ini.

Kedua, penyiapan calon peserta didik memasuki kelas VII dan penempatannya
pada kelas VII. Sebagai sasaran dalam hal ini adalah terwujudnya
penyiapan calon peserta didik sebelum memasuki kelas VII dan
ditempatkannya peserta didik baru sesuai dengan hasil matrikulasi.
Selanjutnya sekolah mengembangkan berbagai program, diantaranya
adalah: (a) melaksanakan tes penempatan atau placement test; (b)
menyusun materi tes penempatan; (c) melaksanakan tes penempatan; (c)
menganalisis hasil test; (d) mengelompokkan anak berdasarkan hasil test;
(e) melaksanakan matrikulasi sesuai hasil tes; (f) melaksanakan tes akhir;
(g) menempatkan siswa baru sesuai atau berdasarkan hasil test akhir
tersebut; dan (h) program lain yang mendukung terhadap pelaksanaan
matrikulasi. Di samping program matrikulasi, sekolah dapat
mengembangkan program lain yang bersifat orientasi siswa terhadap
sekolah dan lingkungannya (MOS).

Strategi yang ditempuh untuk penyiapan calon peserta didik baru ini
antara lain: (a) membentuk panitia khusus; (b) bekerjasama dengan
perguruan tinggi atau LPMP untuk penyusunan materi; (c) berkoordinasi
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; (d) membentuk tim khusus
yang terdiri guru-guru pelaksana matrikulasi sesuai dengan bidangnya;
(e) bekerjasama dengan komite sekolah dalam hal pembiayaan; (f) dalam
pelaksanaannya dijadikan satu dengan program MOS; dan (g)
menentukan strategi lain yang diperlukan.

b. Sasaran/Program Peningkatan prestasi peserta didik

Sebagai sasaran dalam program ini adalah terwujudnya penyiapan


peserta didik untuk pencapaian KKM dan meningkatkan potensi yang
dimiliki secara optimal baik bidang akademik dan non akademik.
Selanjutnya sekolah mengembangkan berbagai program yag terkait
dengan pencapaian KKM diantaranya adalah: (a) menentukan KKM
berdasarkan kualitas input dan SDM pendukung PBM; (b) PBM dengan
strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik (c) sistem
evaluasi yang dengan asesmen autentik.

Untuk peningkatan prestasi khusus dengan: (a) melaksanakan pemetaan


potensi siswa dalam bidang akademik dan non akademik; (b) melakukan
pembinaan; (c) melaksanakan seleksi bertahap sekaligus pendampingan;
(d) program lain yang mendukung pelaksanaan peningkatan prestasi
akademik dan non akademik.

Strategi yang ditempuh untuk pencapaian KKM ini antara lain: (a)
pemetaan potensi pendidik; (b) bekerjasama dengan perguruan tinggi
atau LPMP untuk peningkatan kompetensi pendidik; (c) bekerjasama
dengan komite sekolah dalam hal pembiayaan; (d) menentukan strategi
lain yang diperlukan.

Strategi yang ditempuh untuk penyiapan calon peserta didik dengan


prestasi khusus ini antara lain: (a) membentuk tim pembimbing bidang
akademik dan non akademik; (b) bekerjasama dengan perguruan tinggi
atau LPMP untuk penyusunan materi; (c) berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota; (d) bekerjasama dengan komite sekolah
dalam hal pembiayaan; (e) menentukan strategi lain yang diperlukan.

c. Sasaran/Program Pelacakan lulusan yang melanjutkan studi

Sasaran dalam program pelacakan lulusan yang melanjutkan studi ini


adalah terwujudnya data base lulusan yang melanjutkan studi untuk
bahan evaluasi ketercapaian kompetensi. Selanjutnya sekolah
mengembangkan berbagai program, diantaranya adalah: (a)
melaksanakan pelacakan alumni; (b) melakukan pendataan alumni; (c)
melaksanakan pemberdayaan alumni untuk memberi masukan
peningkatan kualitas lulusan; (d) program lain yang mendukung
pelaksanaan pelacakan alumni untuk peningkatan kualitas lulusan.

Strategi yang ditempuh untuk penyiapan calon peserta didik baru ini
antara lain: (a) membentuk tim pelacakan dan pendataan alumni; (b)
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
pendataan alumni; (c) bekerjasama dengan komite sekolah dalam hal
pembiayaan; (d) menentukan strategi lain yang diperlukan.

2. Pengembangan Program Standar Isi


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan
kurikulum (KTSP dan sosialisasi Kurikulum 2013) ini adalah terwujudnya
KTSP di sekolah sesuai kondisi dan kemampuan sekolah, sehingga program-
program yang dapat dikembangkan antara lain: a. KTSP : (1) sosialisasi dan
pemantapan Permendiknas Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006, (2)
pengumpulan dokumen dan referensi untuk bahan penyusunan KTSP, (3)
pembentukan tim khusus pengembang KTSP, (4) melaksanakan penyusunan
KTSP, (5) dan sebagainya. b. Kurikulum 2013: (1) sosialisasi kurikulum 2013

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan BSNP/Pusat Kurikulum/Pusat Penilaian pendidikan, (3)
melaksanakan in hause training atau pendampingan bagi tim penyusun
KTSP, (4) bekerjasama dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam
penyusunan KTSP, (5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (7)
kerjasama dengan LPTK/perguruan tinggi, (8) melaksanakan seminar atau
lokakarya, (9) dan sebagainya.

3. Pengembangan Standar Proses

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


standar proses ini adalah terwujudnya proses belajar mengajar (PBM) di
sekolah yang sesuai SNP, sehingga program-program yang dapat
dikembangkan antara lain: (1) sosialisasi dan pemantapan berbagai strategi
pembelajaran, (2) peningkatan perencanaan proses pembelajaran, (3)
peningkatan pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan berbagai strategi
pembelajaran (CTL, pembelajaran tuntas, moving kelas, dll), (4) peningkatan
pembuatan bahan ajar, (5) peningkatan pengembangan penilaian hasil
pembelajaran, (6) peningkatan pengembangan pengawasan pembelajaran, (7)
dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan tentang PBM secara internal di
sekolah, (2) melaksanakan in house training atau pendampingan bagi guru-
guru dalam PBM oleh tenaga ahli (PT dan lembaga relevan terkait) (4)
bekerjasama dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam pengembangan
PBM, (5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (6) dan sebagainya.

4. Pengembangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

a. Sasaran/Program Pengembangan Tenaga Pendidik (Guru)


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari
pengembangan tenaga pendidik ini adalah terwujudnya peningkatan
kompetensi dan profesi tenaga pendidik (guru) sesuai dengan SNP,
sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain: (1)
peningkatan kompetensi guru bidang pengembangan KTSP, (2)
peningkatan kompetensi guru bidang pembelajaran, (3) peningkatan
kompetensi guru bidang pengembangan strategi pembelajaran (CTL,
mastery learning, PAKEM), (4) peningkatan kompetensi guru bidang
pengembangan media pembelajaran, (5) peningkatan kompetensi guru
dalam penggunaan ICT (komputer, internet, dan perangkat ICT lainnya),
(6) peningkatan kompetensi dalam PTK, (7) peningkatan kompetensi
dalam bidang bahasa Inggris, dan sebagainya.
Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran-sasaran di atas
antara lain: (1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di
sekolah, (2) mengirimkan guru dalam forum MGMP, (3) kerjasama
dengan LPMP, (4) melaksanakan in house training, (5) bekerjasama
dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam peningkatan guru bidang
ICT, (6) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (7) kerjasama dengan
LPTK/perguruan tinggi, (8) dan sebagainya.

b. Sasaran/Program Pengembangan Manajemen Sekolah


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari
pengembangan kepala sekolah ini adalah terwujudnya peningkatan
kompetensi dan profesi kepala sekolah sesuai dengan karakteristik
pimpinan yang tangguh, sehingga program-program yang dapat
dikembangkan antara lain: (1) peningkatan kompetensi manajemen mutu,
(2) peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, dan keterampilan dalam
bidang manajemen sekolah, (3) peningkatan kompetensi dalam bidang
komunikasiasing bahasa, (4) peningkatan kompetensi dalam bidang ICT,
() peningkatan kompetensi dalam pengembangan KTSP, dan peningkatan
kompetensi lain sebagai kepala sekolah.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran-sasaran di atas


antara lain: (1) kerjasama dengan LPMP (2) melaksanakan in house training
atau pendampingan bagi pimpinan sekolah, (4) bekerjasama dengan
lembaga/instansi lain khususnya dalam peningkatan kepala sekolah
bidang ICT, (5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (7) kerjasama
dengan LPTK/perguruan tinggi, (8) dan sebagainya.

c. Sasaran/Program Pengembangan Tenaga Pendukung


Sekolah
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari
pengembangan tenaga pendukung sekolah ini adalah terwujudnya
peningkatan kompetensi dan profesi tenaga pendukung sekolah sesuai
dengan bidangnya masing-masing, sehingga program-program yang
dapat dikembangkan antara lain: (1) peningkatan kompetensi dalam
bidang yang relevan, (2) peningkatan kompetensi dalam
manajemen/administrasi sesuai bidangnya, (3) peningkatan kompetensi
dalam bidang maintenance, (4) peningkatan kompetensi dalam bidang
ICT, (7) dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran-sasaran di atas


antara lain: (1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di
sekolah, (2) kerjasama dengan lembaga kursus, (3) melaksanakan in hause
training atau pendampingan bagi tenaga pendukung sekolah, (4)
bekerjasama dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam peningkatan
bidang ICT, (5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (7) kerjasama
dengan LPTK/perguruan tinggi, (8) dan sebagainya.

d. Sasaran/Program Pengembangan dan Pemberdayaan Tim


Pengembang Sekolah Potensial
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari
pengembangan dan pemberdayaan tim pengembang sekolah ini adalah
terwujudnya peningkatan kompetensi dan profesi tim pengembang
sekolah sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya, sehingga program-
program yang dapat dikembangkan antara lain: (1) peningkatan
kompetensi dalam bidang perencanaan sekolah/pembuatan RKS, (2)
peningkatan kemampuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi
program sekolah, (3) peningkatan kompetensi dalam melaksanakan
supervisi, monitoring dan evaluasi internal, (4) peningkatan kompetensi
dalam bahasa inggris, (5) peningkatan kompetensi dalam bidang ICT, (6)
dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran-sasaran di atas


antara lain: (1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di
sekolah, (2) kerjasama dengan lembaga kursus, (3) melaksanakan in hause
training atau pendampingan bagi tim pengembang sekolah, (4)
bekerjasama dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam peningkatan
bidang ICT, (5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (7) kerjasama
dengan LPTK/perguruan tinggi, (8) dan sebagainya.
.

5. Pengembangan Standar Sarana dan Prasarana

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


sarana dan prasarana ini adalah terwujudnya sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah yang sesuai SNP, sehingga program-program yang
dapat dikembangkan adalah memanfaatkan dana yang ada dan atau mencari
terobosan lain dalam penambahan dana, yaitu: (1)
perbaikan/pengadaan/pembangunan gedung, laboratorium, dan ruang-
ruang sesuai kebutuhan sekolah, (2) pengadaan/perbaikan/penambahan
peralatan praktik laboratorium IPA, (3) pengadaan/perbaikan/penambahan
peralatan praktik laboratorium komputer, (4)
pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan laboratorium bahasa, (5)
pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan OR, kesenian, dan
keterampilan, dll (6) pengadaan bahan-bahan pratikum IPA, komputer, dan
bahasa, dll, (7) pengadaan/perbaikan/penambahan ATK sesuai sasaran, (8)
pengadaan/perbaikan/penambahan modul, buku, referensi, manual, diktat,
majalah, jurnal, dll, (9) perbaikan/penambahan/pemasangan jaringan
internet, (10) pengadaan/perbaikan/penambahan media pendidikan pada
semua mata pelajaran, (11) peningkatan perawatan sarpras sekolah, (12)
pengadaan/perbaikan/penambahan sarana TU, (13) melaksanakan
pengadaan/perbaikan/penambahan sarpras (14) melaksanakan evaluasi
pengembangan sarpras, (15) dan sebagainya sesuai dengan sasaran dan
program.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) membentuk tim khusus, (2) melaksanakan workshop/pelatihan secara
internal di sekolah, (3) kerjasama dengan Komite Sekolah, (4) bekerjasama
dengan lembaga/instansi lain khususnya dalam pengadaan sarpras, (5)
kunjungan ke sekolah lainnya, (6) kerjasama dengan LPTK/perguruan
tinggi, (7) kerjasama dengan dunia usaha/industri, (8), dan sebagainya.

6. Pengembangan Standar Pengelolaan

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


manajemen sekolah ini adalah terwujudnya manajemen sekolah yang sesuai
SNP, sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain: (1)
sosialisasi dan pemantapan manajemen berbasis sekolah dan manajemen
mutu pendidikan, (2) pembuatan RKS, (3) peningkatan pemanfaatan ICT
sekolah, (4) peningkatan kerjasama dengan stakeholder, (5) peningkatan
implementasi prinsip-prinsip kemandirian-transparansi-partisipasi-
akuntabilitas-sustainibilitas program sekolah, (6) peningkatan peningkatan
pengawasan, supervisi, monitoring, dan evaluasi program sekolah, (7)
pembuatan pelaporan pelaksanaan, hasil, dan penggunaan dana sekolah, (8)
peningkatan pemanfaatan dan tindak lanjut pelaporan, (9) dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) melaksanakan in hause training atau
pendampingan bagi pimpinan sekolah, (4) bekerjasama dengan
lembaga/instansi lain khususnya dalam pengembangan manajemen sekolah,
(5) magang dan kunjungan ke sekolah lainnya, (6) kerjasama dengan
LPTK/perguruan tinggi, (7) dan sebagainya.

7. Pengembangan Standar Pembiayaan


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan
sumber dana dan pendanaan atau pembiayaan pendidikan ini adalah
terpenuhinya sumber dana dan pendanaan pendidikan yang sesuai SNP,
sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain: (1)
sosialisasi pendanaan pendidikan, (2) penggalian sumber dana dari luar
sekolah, (3) penggalian dana pendidikan, (4) penyusunan anggaran
pendidikan, (5) pengembangan unit-unit usaha di sekolah, (6) dan
sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan dunia
usaha/industri, (4) bekerjasama dengan lembaga/instansi lain yang
mendukung pembiayaan pendidikan, (5) pendirian usaha di sekolah, (6)
pemberdayaan potensi sumber daya sekolah, (7) dan sebagainya.

8. Pengembangan Standar Penilaian

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


sistem penilaian ini adalah terwujudnya sistem penilaian yang sesuai SNP,
sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain: (1)
sosialisasi sistem penilaian pendidikan, (2) peningkatan perencanaan
penilaian berbasis kelas, (3) peningkatan pelaksanaan penilaian oleh guru, (4)
peningkatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan
penilaian, (5) peningkatan manajemen penilaian dengan memanfaatkan ICT,
(6) dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan Puspendik/Puskur,
(4) kerjasama dengan LPMP/LPTK, (5) kerjasama dengan lembaga kursus, (6)
kerjasama dengan Telkom, (7) dan sebagainya.

Selain delapan standar pendidikan, maka sekolah dituntut juga


mengembangkan standar plus yang lain yaitu lingkungan sekolah, budaya
sekolah, kesiswaan, dan kecakapan hidup.

9. Pengembangan Lingkungan Sekolah

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


lingkungan sekolah ini adalah terwujudnya lingkungan sekolah yang
kondusif, sehat, dan nyaman mendukung proses pembelajaran di sekolah,
sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain: (1)
sosialisasi lingkungan sekolah, (2) peningkatan perencanaan program
pemberdayaan lingkungan sekolah, (3) peningkatan penataan lingkungan
sekolah, (4) peningkatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam penataan
lingkungan sekolah, (5) peningkatan manajemen penataan lingkungan
sekolah, (6) dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama Dinas Tata
Kota Daerah, (6) kerjasama dengan Rumah Sakit/puskesmas, (7) dan
sebagainya.

10. Pengembangan Budaya Sekolah

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


budaya sekolah ini adalah terwujudnya lbudaya sekolah yang kondusif dan
bermutu untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah, sehingga
program-program yang dapat dikembangkan antara lain: (1) sosialisasi
budaya mutu di sekolah, (2) peningkatan perencanaan program
pengembangan budaya mutu sekolah, (3) peningkatan implementasi budaya
mutu sekolah, (4) peningkatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam
program budaya mutu sekolah, (5) peningkatan manajemen program budaya
mutu sekolah, (6) dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama dengan
dunia usaha/industri, (6) dan sebagainya.

11. Pengembangan Kegiatan Kesiswaan

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


kegiatan kesiswaan ini adalah terwujudnya berbagai kegiatan kesiswaan
dalam berbagai bidang, sehingga program-program yang dapat
dikembangkan antara lain: (1) sosialisasi tentang kegiatan kesiswaan, (2)
peningkatan perencanaan program kegiatan kesiswaan (kegiatan IMTAQ,
kreativitas, OR, kesenian, keterampilan, Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR),
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR), kegiatan ini antara lain persiapan
siswa mengikuti olimpiade Matematika, Biologi, atau Fisika, lomba
mengarang dalam bahasa Indonesia, dan lomba berpidato dalam bahasa
Inggris, pencegahan penyalahgunaan narkoba, dan pembangunan karakter
bangsa), (3) peningkatan implementasi kegiatan kesiswaan, (4) peningkatan
supervisi, monitoring dan evaluasi dalam program kegiatan kesiswaan, (5)
peningkatan manajemen program kegiatan kesiswaan, (6) dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama dengan
dunia usaha/industri, (6) Melaksanakan lomba-lomba, (7) dan sebagainya.

12. Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup/PKH (life skills education)

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan


PKH ini adalah terwujudnya PKH di sekolah, sehingga program-program
yang dapat dikembangkan antara lain: (1) sosialisasi tentang PKH di sekolah,
(2) penyusunan perencanaan program PKH, (3) Implementasi PKH, (4)
peningkatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam program PKH, (5)
peningkatan manajemen program PKH, (6) dan sebagainya.

Strategi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sasaran di atas antara lain:
(1) melaksanakan workshop/pelatihan secara internal di sekolah, (2)
kerjasama dengan komite sekolah, (3) kerjasama dengan masyarakat, (4)
kerjasama dengan LPTK/instansi lain yang relevan, (5) kerjasama dengan
dunia usaha/industri, (6) IHT, (7) dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai