Anda di halaman 1dari 12

A.

Peran dan fungsi perawat


1. Peran Perawat
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lalin terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu
sistem (Kusnanto, 2003). Dalam melakukan peran, seseorang
diharapkan memiliki pemahaman dasar yang diperlukan
mengenai prinsip, dalam menjalankan tanggung jawab secara
efisien dan efektif dalam suatu sistem tertentu.
Beberapa peran perawat propesional
1. Care giver ( Sebagai pemberian asuhan keperawatan)
2. Client Advocate ( sebagai pembela pasien
3. Conselor (sebagai bimbingan)
4. Edukasion ( sebagai pendidik klaen)
5. Colanolator (sebagai tim kesehatan yang dituntut untuk bekerja sama dgn
tenana kesehtan yg lain untuk menentukan rencana memenuhi kebutuhan klien
LANJUTAN

6. Koodinator
( agar dapat memanfaatkan sumber dan potensi klien)
7. Change agen
( pembantu yg dituntut untuk mengadakan perubahan")
8. Consultan ( sebagai pemecah masalah)

2. Fungsi Perawat
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan
sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan
dengan keadaan yang ada, dalam menjalankan perannya,
Landasan hukum peran dan fungsi perawat
Latar belakang disahkannya UU Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
adalah :
A. bahwa untuk memajukan kesejahteraan umum sebagai salah satu tujuan
nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu diselenggarakan pembangunan
kesehatan;
B. bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan;
Lanjutan

C. bahwa penyelenggaraan pelayanan keperawatan harus


dilakukan secara bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman,
dan terjangkau oleh perawat yang memiliki kompetensi,
kewenangan, etik, dan moral tinggi;

D.bahwa mengenai keperawatan perlu diatur secara komprehensif


dalam Peraturan Perundang-undangan guna memberikan
Pelindungan dan kepastian hukum kepada perawat dan
masyarakat;

E.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk
Hak mendapat informasi yang meliputi hal-hal berikut:

1.Penyakit yang dideritanya


2.Tindakan medik apa yang hendak dilakukan
3.Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan
untuk mengatasinya.
4.Alternatif terapi lain beserta resikonya
5.Prognosis penyakitnya
6.Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit yang
dideritanya
7.Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur
8.Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yang
bermutu sesuai dengan standar profesi keperawatan tanpa diskriminasi
Peran Advokasi dalam Kasus Kegawatdaruratan

Pelayanan gawat darurat merupakan salah satu komponen


pelayanan di rumah sakit yang dilaksanakan di instalasi gawat
darurat. Adapun tugas instalasi gawat darurat adalah
menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan
keperawatan serta pelayanan pembedahan darurat bagi pasien
yang datang dengan gawat darurat medis (Depkes R.I 2006).
Dalam memberikan perawatan gawat darurat perawat dituntut
untuk berpikir kritis dan bertindak cepat dengan
mempertimbangkan perannya sebagai advokat atau pelindung.
Contoh kasus penerapan peran advokasi perawat dalam kasus
keperawatan kritis

Peran perawat saat orientasi pasien dan keluarga ke ruang ICU.


Perawat melakukan orientasi dan edukasi kepada keluarga pasien
yang baru masuk. Perawat memberikan informasi tentang jam
berkunjung, dokter penanggung jawab, hak pasien dan keluarga, alur
layanan, rencana terapi, perencanaan, keperluan yang diperlukan
oleh pasien, mengajarkan cuci tangan, pengenalan peralatan dalam
keperawatan, dll. Perawat juga menjawab semua pertanyaan
keluarga pasien dan melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
dilakukan. Perawat mengarahkan dan langsung menunjukkan
ruangan atau alat, perlu untuk diorientasikan nama perawat,
ruangan, waktu dan tempat apabila pasien berada dalam kondisi
kesadaran penuh, penggunaan gelang identitas harus ada dimulai
saat pasien masuk ke rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai