BAB 8
BERBAGAI FORMASI MENGAJAR PENJAS
A. Pengertian
Mengajar sebenarnya tak lain daripada menata proses belajar-mengajar
hingga didapat pengalaman belajar yang optimal. Didalam menata hingga
tercipta lingkungan belajar yang menimbulkan proses belajar-mengajar yang
adekuat ini banyak hal yang harus terlibat. Salah satu diantaranya adalah faktor
pengelolaan kelas. Faktor ini memang memerlukan penataan agar menjadi tepat
guna dan berdaya guna. Pengajaran dituntut untuk mampunyai keterampilan
menangani masalah ini. Dalam Buku II PPSPTK kita dapat menemukan bahwa
elemen ini merupakan kompetensi ke-3 dari profil kemampuan dasar guru.
Jika berbicara tentang pengelolaan kelas dalam kegiatan pengajaran
olahraga, maka yang dimaksud bukan saja kelas yang dibatasi oleh empat
dinding, tetapi tercakup pula kelas dalam bentuk lapangan-lapangan olahraga
seperti lapangan sepakbola, lapangan volley, lapangan basket, lapangan tennis,
sport hall, kolam renang dan sebagainya. Sedangkan pengelolaan kelas
menunjuk kepada pengaturan orang (siswa) maupun pengaturan fasilitas. Dalam
konteks ini pengaturan orang kita batasi dalam pengertian pengaturan posisi
mereka di lapangan saat memberikan pengajaran dan kegiatan olahraga.
jab pada tinju, menangkis smash atau melakukan gerakan smash pada bulu
tangkis, ayunan tangan untuk drive pada tennis dan sebagainya.
Adapun tujuan dari posisi barisan yang miring itu adalah untuk
mempermudah pengajar dalam mengawasi siswa yang berada pada baris-baris
belakang.
Formasi baris ganda ini terutama banyak sekali digunakan dalam latihan
skil sepakbola. Dipakai dalam melatih tendangan. Caranya adalah : No. 1
menendang (passing) kepada no. 2, no. 2 ke 3, 3 ke 4, 4 ke 1 dan seterusnya.
Dalam hal ini 4 orang yang merupakan satu kelompok ini membutuhkan satu
bola. Jika jumlah bola tidak mencukupi, maka jumlah orang perkelompok dapat
ditambah menjadi 6 atau 8 orang (lihat gambar berikut!).
passing bola tangan, passing hockey dan melempar dalam softball. Jarak antara
pemain disesuaikan dengan tingkat keterampilan mereka.