Anda di halaman 1dari 11

Membuat Program Latihan Bola Basket

Menjadi pelatih bola basket di sekolah diharuskan membuat program latihan yang digunakan
oleh guru koordinator ekskul sebagai laporan perkembangan ke dalam aktivitas ekstrakurikuler
ke wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Program latihan bola basket tidak perlu detail seperti
halnya membuat program latihan di klub profesional. Yang perlu di ingat adalah program yang
dibuat bertujuan merencankan aktifitas ekstrakurikuler dan pembinaan berdasarkan usia anak
didik.

Pelatih bola basket disekolah harus berkoordinasi dengan guru pendamping berkaitan dengan apa
yang akan dilakukan dalam proses latihan, pelatih sebaiknya tidak seorang guru hal ini di
sebabkan perlunya pelatih aktif dalam dunia bola basket dan update info tentang perkembangan
bola basket seperti; kompetisi, penataran dll.

Biasanya sekolah tidak menginginkan ekstrakurikuler mengganggu aktifitas akademik siswa


yang di khawatirkan mengganggu nilai sisa. Oleh karena itu, harap dimaklumi oleh pelatih
apabila sekolah tidak menyetujui siswa mengikuti kompetisi bola basket secara reguler. Tentu
saja hal ini bertentangan dengan semangat pelatih yang menginginkan siswa binaanya mendapat
prestasi.

Siasat pembuatan program latihan bola basket disekolah.

Pengalaman selama hampir 10 tahun yang hanya fokus dalam pembinaan bola basket disekolah,
saya sering merasakan bahwa program latihan yang saya buat tidak efektif karena bertentangan
dengan jadwal aktifitas sekolah. Biasanya aktifitas akademik seperti, fieldtrip, acara seminar,
libur dan lainnya. Maka dari itu saya akan memberikan contoh membuat program latihan bola
basket di sekolah silahkan download disini.

Footwork, Fivot dan Rebound

Program latihan yang saya buat berdasarkan pertemuan yang ada tanpa melupakan unsur dasar
dari teknik bola basket seperti. Footwork dan fivot yang berhubungan, fivot berhubungan dengan
rebound, fivot dengan slide atau defence. Bisanya selama 3 minggu di awal program saya fokus
terhadap gerakan kaki. Teknik yang bisa dikembangkan dengan metode there lines drill, atau
Physical training on court milik pelatih Edi Suganda.

Fivot dan passing

Tahap selanjutnya adalah gerakan kaki dan passing, ini menjadi program kedua setelah footwork
dan fivot. Karena passing merupakan senjata andalan pertama untuk siswa sebelum mereka
belajar teknik dasar lainnya.
Passing dan dribbling

Dribbling dengan berbagai variasi perlu dilakukan dan dilatih, saya yakin setiap pelatih punya
tekni sendiri dalam melatih dribbling. Saya memberikannya pada tahap ketiga yang saya
kombinasikan dengan pasiing. Sehingga dari kombinasi ketiga antara fivot passing dan dribbling
munculah skill yang sering dikenal dengan triple threat.

Triple threat dan shooting

Shooting bagi saya merupakan tahap akhir dalam melatih teknik dasar, sebelum mereka
mengenal lay up ajarkan dulu shooting, dari under ring, freethrow samapai three point. Yang
jelas kalau saya mengajarkan shooting dengan teknik B.E.E.F (Balance, berdiri sejajar), (Elbow,
posisi tangan membentuk huruf V), (Eyes, pandangan sejajar dengan tangan) dan (Followthrow,
atau gerakan akhir lanjutan setelah melepaskan bola). Teknik BEEF sangan baik diajarkan untuk
siswa tingkat dasar dan menengah.

Tahap lanjutan setelah teknik dasar.

Dalam pembuatan program latihan bola basket ada hal penting yang juga perlu diajarkan kepada
siswa dianataranya ;1. Defence,

2. Transisi Defence To Offence,

3. Transisi Offence To Defence,

4. Presure Ball,

5. Free throw,

6. Kombinasi latihan Fisik dan Teknik.

Yang perlu diingat adalah konsep dasar dari bola basket adalah permainan, jadi apabila anda
melatih ekstrabola basket disekolah jangan terlalu fokus pada teknik dasar, kembalikan ini dari
bola basket ke unsur permainan meskipun anda punya target sendiri dalam prestasi.

Defence

Man to man

Kenalkan apa itu defence dan buat filosofi defence untuk team anda seperti, “defence is our tem
skill”, winning the game with defence, atau apapun yang menjadi karakter team anda dalam
defence. Biasanya MAN TO MAN (jaga satu lawan satu) merupakan hal wajib yang perlu
diketahui oleh siswa. Buat modifikasi dalam melatih man to man. Lakukan browsing tentang hal
tersebut.

Zone Defence

Zone defence banyak macamnya seperti 2-3, 1-3-1, 3-2, 1-2-2, yang jelas zone defence diberikan
setelah siswa mengerti tentang konsep man to man. Mengajarkan zone defence lebih mudah
dibandingkan mengajarkan man to man

Freak Defence

Freak defence sangat disukai oleh pelatih tingkat SMA dan perguruan tinggi, konsepnya adalah
mengelaborasi antara man to man dan zone defence. Contoh: apabila pemegang bola adalah
dribbler maka buat jaga zone dengan harapan dia tidak bisa melakukan penestrasi ke dalam
baseline. Lalu apabila pemegang bola adalah shooter maka defence berubah menjadi man to man
dengan harapan shooter tidak bisa melakukan shooting dan defence bisa menguasai boxout.

Transisi Defence to Offence

Transisi Defence to offence kita kenal dengan istilah fast break, second break dan freestyle (set
offence). Maksudnya serangan cepat yang menggunakan waktu selama 24 detik. “8” detik
pertama fast break, “8” detik kedua second break menggunakan trailer dengan cutting atau v-cut,
dan “8” detik ketiga set offence sistem yag dirancang oleh pelatih dan pemain untuk
memanfaatkan situasi apabila fastbreak dan secondbreak tidak berhasil.

Transisi Defence to Offence

Hal ini juga penting untuk di ketahui oleh siswa ajarkan mereka tentang jaga fullcourt, halfcourt
dengan sistem zone untuk menjaga point dan membuat permainan menjadi cepat sehingga lawan
tidak bisa melakukan set offence. Yang perlu diingat adalah untuk bisa melakukan ini siswa
harus mengerti tentang konsep jaga man to man, strong dan weak side sehingga efektifas defence
bisa berjalan dengan baik.

Pressure ball

Presure ball perlu diajarkan kepada siswa, bagaimana mereka menghadapi penjagaan full court
dan half court. Karena banyak pelatih yang mengajarkan siswanya sistem jaga fullcourt sehingga
tidak ada kesempatan untuk team lawan melakukan serangan, bahkan di tingkat SD dan SMP
banyak pelatih yang sudah mengajarakan fullcourt. Buat simulasi dimana siswa menghadapi
fullcourt atau half court sehingga mereka bisa memecahkan sistem penjagaan full court.
Free throw simulation

Seringlah melakukan freethrow simulation dimana siswa diajarkan tentang konsep box out,
sehingga mereka mengatahui apa yang harus dilakuakn setelah freethrow dengan box out.

Kombinasikan latihan fisik dan teknik

Metode Physical Training On Court ciptaan Edi Suganda sangat baik digunakan untuk
meningkatakan kualitas fisik dan teknik siswa. Untuk lebih jelasnya silahkan download disini.

Sekian resume tentang membuat program latihan bola basket di sekolah beserta hal apa saja yang
perlu diajarkan semoga bermanfaat.
A. POLA LATIAN BOLA BASKET UNTUK SEKOLAH DASAR.

1. Latihan ball handling


Latihan ball handling bertujuan sebagai pengenalan murid terhadap bola
basket dan melatih kelenturan siswa dalam melakukan teknik-teknik dasar
permainan bola basket.

POLA LATIHAN
 Memutar bola melewati kepala.
 Memutar bola melewati badan.
 Memutar bola melewati kaki.
2. Latihan passing.
o Siwa di bagi menjadi 2 kelompok dan di bariskan 3 berbanjar saling
berhadapan.
o Siswa paling depan di kelompok A melakukan passing ke arah siswa
kelompok B dan kemudian berlari ke barisan paling belakang di barisannya,
dan siswa yang berada di barisan kedua maju kedepan menuggu passingan
berikutnya.
o Setelah menerima bola siswa kelompok B melakukan hal yang sama dengan
kelompok A.
3. Latihan dribbling.
4. Permainan bola basket.
o Lapangan :
 tidak memakai lapangan basket sebagaimana lapangan aslinya, dibuat
menjadi lebih kecil dengan mengurangi panjang lapangan 2 meter dan
lebarnya dikurangi 1 meter.
 Tidak menggunakan ring , diganti dengan tong.
 Menggunakan bola yang lebih kecil atau lebih ringan, seperti bola voli.
o Peraturan :
 Siswa diperbolehkan melakukan double, tetapi tidak di perbolehkan berlari
sambil membawa bola.
 Tidak menggunakan three point shoot.
 Tidak menggunakan sistem waktu dalam menyerang.
 Jumlah pemain 6 orang dalam 1 tim.
 Waktu pertandingan 5 menit dalam 1 set, dan di mainkan dalam 2 set.
 Agar meningkatkan sportifitas dan rasa tanggung jawab siswa, maka siswa
yang kalah akan mendapatkan hukuman yang bersifat mendidik.

B. POLA LATIHAN BOLA BASKET UNTUK SMP.

1. Latihan passing.
o Siswa A melakukan bounce pass ke siswa B.
o Siswa B melakukan cheest Pass ke siswa C.
o Siswa C melakukan over had pass ke siswa A.
o Selama melakukan passing siswa berlari menyamping sepanjang lapangan
basket.
o Posisi siswa di rooling setelah mencapai ujung lapangan.

2. Latihan dribling dan passing.


o Latihan dilakukan menggunakan 2 buah bola.

3. Latihan shooting dan lay up.

o Latihan dilakukan dalam 2 sesi.


o Sesi pertama siswa hanya melakukan shooting selama 20 menit.
o Di sesi kedua siswa hanya melakukan lay up 20 menit.
o Siswa yang telah melakukan shooting atau lay up berlari kembali ke barisan
paling belakang dalam barisnya.

4. Permainan bola basket.

o Lapangan : dipakai lapangan basket sebagaimana mestinya.


o Peraturan : hanya menggunakan pelanggaran yang bersifat signifikan.
o Waktu pertandingan 5 menit dalam 1 set, dilakukan dalam 2 set.
o Jumlah pemain 6 orang dalam 1 tim.
C. POLA LATIHAN BASKET UNTUK SMA.
1. Dribbling, passing dan shooting.

2. Dribling, over had pass dan three ball shoot.

3. Reverse dribel, passing dan layup.


4. Permainan bola basket.
o Lapangan : hanya memakai setangah bagian dari lapangan basket, dengan 1
ring.
o Peraturan di modifikasi :
 Siswa tidak boleh melakukan dribel.
 Siswa hanya boleh memantulkan bola 1 kali, kemudian mengoper kepada
kawannya.
 Siswa hanya boleh melangkah sebanyak 2 langkah sebelum melakukan
passing.
 Waktu permainan 5 menit.
 Jumlah pemain dalam satu tim 4 orang.

Anda mungkin juga menyukai