Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ELEMEN MESIN

“SAMBUNGAN LAS EKSENTRIK”

Disusun Oleh :

Dwi Adi Santoso (12006)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM KERJASAMA PT. HOLCIM INDONESIA.
Tbk
DENGAN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, Tuhan yang telah
melimpahkan rahman dan rahim-Nya kepada kita semua. Berkat karunia-Nya pula
makalah Sambungan las eksentrik ini dapat saya selesaikan dengan sesederhana
mungkin.

Dalam makalah ini saya membahas tentang sambungan las eksentrik,


makalah ini menjelaskan pengertian, jenis tegangan, rumus umum, dan gambar
sambungan las eksentrik.

Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memperkenalkan segala hal
mengenai sambungan las eksentrik, dan tujuan lain saya membuat makalah ini
adalah untuk menambah nilai saya yang mungkin masih sangat kurang dalam
proses pembelajaran sehari-hari.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati saya menyadari bahwa makalah
ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran demi
perbaikan dan peningkatan makalah ini sangatlah saya harapkan.

Cilacap, 23 September 2017

Penulis

Sambungan Las-Eksentrik i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………...…………………...……..…… i
Daftar isi …………………………….…...………………......………...….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Abstrak………. ….……………………....…………………….........1
B. Pengertian……………………..…………………….………….........1
BAB II ISI
A. Tegangan pada las dengan beban eksentrik….…….….........…..........3
B.Perhitungan nilai tegangan…….....…………….…….........................5
C. Eksperimen dan analisis FE dari struktur sambungan welded joint... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………. 15
DaftarPustaka…………………………………………………….………. 16

Sambungan Las-Eksentrik ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Abstrak

Bahan baja sebagai bahan bangunan, diproduksi di pabrik-pabrik


peleburan dalam bentuk ukuran dan panjang yang tertentu sesuai dengan
standar yang dilakukan. Oleh karena itu tidaklah mungkin membangun
suatu konstruksi secara monolit (diprabikasi, dicetak) akan tetapi terpaksa
dibangun dari elemen-elemen yang disambung satu persatu di lapangan
dengan menggunakan salah satu alat-alat sambung atau kombinasi dari dua alat
sambung seperti sambungan dengan las.

B. PENGERTIAN

1. Pengertian

Sambungan eksentris yaitu sambungan dimana resultan dari beban bekerja


tidak melintasi titik pusat grafitasi pada fastener atau las.jika sammbungan
,mempunyai bidang yang simetris, centroid area geser dari fastener atau las dapat
digunakan sebagai titik referensi, dan jarak vertikal dari garis kerja beban ke
centroid disebut sebagai eksentrisitas
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan
sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi.
Dalam sambungan las ini, yang akan dibahas hanya bagaimana cara menghitung
kekuatan hasil pengelasan saja, sedangkan bagaimana teknik pengelasan serta
teorinya, akan diterangkan secara lebih terinci pada kuliah teknologi mekanik.
Sistim sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi
dan alat permesinan, sambungan las ini sangat banyak digunakan. Untuk
menghitung kekuatan sambungan las ini, disesuaikan dengan cara pengelasannya
serta jenis pembebanan yang bekerja pada penampang yang dilas tersebut.

Sambungan las eksentris


1
Yang disebut eksentris adalah apabila suatu gaya pada benda bekerja pada
garis kerja gaya tidak melewati titik berat benda maka akan timbul efek akibat
beban tersebut, yang sering disebut beban eksentris.
Sambungan las eksentrik merupakan sambungan las dengan beban eksentrik
(beban tidak terletak sesumbu dengan bagian yang di las). Hal ini menyebabkan
beban yang diterima oleh bagian yang telah dilas tidak sama.
Metode analisa yang digunakan umumnya tabel AISC, analisis vektor elastik
tradisional. Bila tidak tersedia tabel AISC, analisis vektor elastik tradisional lebih
mudah dilakukan. Metode elastik menggunakan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
1. Setiap segmen las bila ukurannya sama akan menahan beban yang
dikenakan secara konsentris dengan gaya yang sama. Konsep itu
digunakan untuk las pada batang tarik.

2. Rotasi akibat momen puntir diasumsikan terjadi disekitar sentroid


konfigurasi las.

3. Beban pada suatu segmen las akibat momen puntir diasumsikan sebanding
dengan jarak dari sentroid konfigurasi las.

4. Arah gaya pada suatu segmen las akibat puntiran diasumsikan sebagai
tegak lurus terhadap jarak radial dari sentroid konfigurasi las.

5. Komponenn gaya-gaya yang disebabkan oleh beban langsung dan


puntiran dapat dikombinasikan secara vektorial sehingga diperoleh suatu
gaya resultan.

Sambungan las eksentris


2
BAB II
ISI

A. TEGANGAN PADA LAS BERBEBAN EKSENTRIK


Untuk menghitungan kuat las dengan beban eksentris ditentukan dengan
menghitung besarnya tegangan yang muncul setelah proses pengelasan pada
batang homogen, dimana Tegangan pada penampang homogen terdiri dari :

1. Tegangan geser
 Tegangan geser primer
 Tegangan geser sekunder
 Resultan tegangan geser
Tegangan geser adalah tegangan yang bekerja sejajar pada suatu
penampang , dimana τ = P/A ( beban dibagi luas penampang) dan tegak lurus
terhadap tegangan normal. Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan
dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya
namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi
pada konstruksi. Misalnya: sambungan keling, gunting, sambungan baut dan
sambungan las.

2. Tegangan bending

Tegangan lengkung adalah tegangan yang diakibatkan karena adanya gaya


yang menumpu pada titik tengah suatu beban sehingga mengakibatkan benda
tersebut seakan-akan melengkung.

3. Tegangan maksimal
 Tegangan geser maksimal
 Tegangan normal maksimal
 Tegangan lentur

Sambungan las eksentris


3
Tegangan maksimal dibutuhkan untuk memenuhi keperluan safety. Nilai
tegangan pada setiap konstruksi maupun pekerjaan tidak boleh melebihi dari nilai
teganan maksimalnya.

Tegangan geser dan tegangan lentur muncul secara bersamaan dalam


sambungan las. Tegangan Lentur adalah besar tegangan di sebarang titik di
ketinggian y terhadap garis netral, sedangkan tegangan nomal adalah tegangan
yang terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda. Jika gaya dalam
diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan tegangan
adalah N/m

4. Tegangan akibat momen puntir


Tegangan puntir merupakan tegangan yang diakibatkan oleh gaya putar.
tegangan ini sering terjadi pada poros roda gigi dan batang torsi pada roda mobil,
juga dilakukan pada saat pengeboran jadi, merupakan tegangan tangensi

Sambungan las eksentris


4
B. PERHITUNGAN BESAR TEGANGAN

Dalam menentukan besar tegangan ,kita harus memperhatikan kondisi benda yang dilas,
sebagai acuan ,lihat gb. 1

1. Tegangan geser

Dimana,

τ : tegangan geser
M : bending moment yang
bekerja
P : beban
Gb.1 sambungan las dgn tegangan geser A : luas throat las
s : kaki las
l : panjang las
e : eksentrisitas
Z : section modulus
2. Tegangan bending

Sambungan las eksentris


5
Untuk menentukan besarnya nilai tegangan geser primer dan sekunder, perhatikan
gb.2

Dimana,
 Tegangan geser primer
τ : tegangan geser
P : beban
A : luas throat las
r : kaki las

 Tegangan geer sekunder l : panjang las


J : momen inersia polar
T : modulus section

θ : sudut antara τ1 &


τ2
 Resultan Tegan geser

Sambungan las eksentris


6
2. Tegangan Maksimal

 Tegangan geser maksimal

Dimana,

𝛔b : tegangan lentur
 Tegangan normal maksimal

τ : tegangan geser

Sambungan las eksentris


7
3. Tegangan puntir
Untuk menentukan tegangan punter, perhatikan gb. 3

Untuk menentukan momen punter, tentukan nilai gaya terhadap


sumbu x dan sumbu y

Nilai Ip (Inersia polar) dapat ditentukan menggunakan rumus dibawah


ini

Sambungan las eksentris


8
C. EKSPERIMENT DAN FE ANALYSIS DARI STRUKTUR SAMBUNGAN LAS BEBAN
EKSENTRIK.

1. Proses penyambungan dengan pengelasan eksentrik ada 2 type :

a. Symetrical eccentric loaded welded joint

b. Unsymetrical eccentrik loaded welded joint

 Eksentrik load (beban statis)


Berikut adalah hasil dari yang didapat oleh analysis dengan type ini :
a. Eksperimen menentukan breaking stress dari pengelasan
b. Statis analysis dari pengelasan dibawah beban eksentrik.
2. Menentukan breaking stress symetrical weldment dengan eksperimen dan
diverivikasi oleh FEM
Horisontal dan vertikal plat di las dengan fillet welding dengan over lap pada
masing masing cross section adalah 50 x 25x 8 mm. Ukuran dari fillet welding
diambil 8 mm. Dan dilakukan eksperimen dengan hydraulic jack , vertical plat
dilas dari atas dan bawah sisi sampai struktur untuk fixing test speciment.

Pengelasan dari ukuran 8 mm, mempunyai fail in breaking pada beban 509,684
kg. Yang mana ini adalah breaking strength untuk pengelasan.
2.1 Analisa perhitungan
P adalah beban horisontal plat= 5000, eccentrically(e) = 220mm. Tebal plat
b=50mm. Panjang pengelasan l=25mm. Ukuran pengelasan (s)= 8mm. Throat
thickness dari pengelasan t=0,707xs=0.707x8=5,656 mm.

Sambungan las eksentris


9
Jarak dari C.G sisi tangan kanan sistem pengelasan ‘x’

𝑙2
𝑥=
(2𝑙 + 𝑏)

Momen inersia dari throat area pengelasan system dengan C.G.

(𝑏 + 2𝑙)2 (𝑏 + 𝑙)2
𝐽 = 𝑡{ − 𝑙2 ∗ }
12 (𝑏 + 2𝑙)
Maksimum radius dari pengelasan :
𝑟2= √𝑟12 +(𝑟1−𝑥)2

Sudut antara primary dan secondary shear stress :

𝑟1
cos 𝜃 =
𝑟2
Throath area dari welding system :
𝐴 = 2 ∗ 0,707𝑠𝑙 + 0,707𝑠𝑏

Direct or primary shear stress ,


𝑃
𝑓𝑥1 =
𝐴

Shear stress terhadap turning moment dan secondary shear stress,


𝑓𝑥2 = (𝑃 ∗ 𝑒 ∗ 𝑟2 )/𝐽
Sekarang resultan shear stress :
𝑓𝑠 = √𝑓𝑠12 + 𝑓𝑠 2 + 2𝑓𝑠1 ∗ 𝑓𝑠2 ∗ cos 𝜃

Breaking stress pada shear dengan perhitungan matematik ditemukan 140.04 Mpa untuk
simetrical weld pattern.

2.2 Menentukan breaking stress dengan FE analysis.


Analisis dari pengelasan dilakukan dengan berdasar data per eksperimen dan analisis
calculation. Analisis dilakukan dengan peningkatan model dari beban eksentrik pada
model software PRO ENGINER 5.0 .

2.2.1 Material Data


Table nomer 2.1 structural steel (for plates).
DENSITY 7850 Kg/m^3
Tensile yield strength 250 Mpa
compresive yield strength 250 Mpa
tensile ultimate strength 460 Mpa
young's modulus 2.3E+0,5 Mpa
poisson's ratio 0,3

Sambungan las eksentris


10
Table nomer 2.2 weld material (E6013)

DENSITY 7872 Kg/m^3


Tensile yield strength 420 Mpa
compresive yield strength 420 Mpa
tensile ultimate strength 490 Mpa
young's modulus 1E+0,5 Mpa
poisson's ratio 0,4

Pada masalah analitic , nilai dari shear stress yang diijinkan adalah 140,04 Mpa
dan selama FEM analysis nilai yang didapat pada jangkauan 135,29 Mpa to 152,19 Mpa
yang divalidasi. Kemudian model FE pada pengelasan is validated for induced stresses.
3. Menentukan breaking stress pada unsymetrical weldment dengan eksperiment dan
diverifikasi oleh FEM.
Sebuah unsymetrical welded eccentric loaded joint dianggap untuk menentukan
breaking strength. Sebuah prototype dari weld joint disiapkan dan ditest
menggunakan perlengkapan dari hidraulic jack.

Sambungan las eksentris


11
Prosedure eksperimen yang sama telah diterapkan untukunsymetrical weld
pattern, yang mana sebelumnya didiskusikan. Setelah eksperimen ukuran pengelasan 8 mm
mempunyai kegaagalain pada breaking dengan beban 305,180 kg (3000 N) yang mana ini
adalah breaking strengt dari pengelasan.

3.1 Analytical Calculation


Breaking stress ditentukan dari breaking strength dan ditentukan berdasarkan
eksperimen yang dihitung debagai berikut. :
Breaking load ,P=3000 N
Eccenticity ,e = 220 mm
Width of plate ,b=50mm
Length of weld ,l=25mm
Size of welding ,s=8mm
Throath tickness of weldment : t=0,707xs=0,707x8=5,656mm.
Breaking stress pada shear dengan matematika perhitungan telah ditemukan 143,34
Mpa untuk unsymetrical weld pattern.

3.2 Penentuan dari breaking stress dengan FE analisis untuk unsymetrical weldment.
Analisis dari pengelasan dilakukan berdasar data pada setiap eksperimen kan
perhitungan analitik. Perintah analisis FE yang sama telah dimanfaatkanuntuk
unsymetrical weld paattern yang mana sebelumnya telah didiskusikan. Material
properties yang tersisa yang mana sama diambil pada symetrical weld patern.

Sambungan las eksentris


12
Pada perhitungan analitik nilai maximum permissible shear stress
adalah 143.34 Mpa dan selama FEM analysis nilai didapat adalah 135.2 Mpa yang mana ini
validated. Kemudian model FE untuk unsymetrical weldment adalh validated untuk induced
stresses.

4. Perbandingan dari Symetrical dan Unsymetrical weldment under same loading


condition.
FE analysis dilakukan untuk beban eccentric 5000N pada unsymetrical weldment
pattern . beban diletakan pada horisontal plat dari bagian persilangan 300x50x8
mm dan vertikal plat mempunyai sisa tetap dari sisi atas dan bawah. Prosedur dari
FE analysis adalah sama .eccentricity diambil pada 220mm dan didapatkan
perbandingan hasil dari symetrical weld pattern.

Sambungan las eksentris


13
5. FE Analysis dari symetrical weldment with variation pada gap antara parent plate.
FE analysis dilakukan untuk beban eccentric 60000N yang mana diterapkan pada horisontal
plate dan bawah dan atas permukaan dari vertikal plat dan memaksa dari segala arah. Untuk
belajar FE stresses pada pengelasan , gap antara parent plate bervariasi dari 0,01 mm sampai
0,1 mm. Semua model telah ditingkatkan dengan ANSYSWORKBENCH 12.0 menggunakan
prosedur yang telah dideskripsikan sebelumnya. Untuk stress analysis pada eccentric loaded
joit weldment dianggap maksimum shear stress .

Sambungan las eksentris


14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu.
Sambungan las eksentrik merupakan sambungan las dengan beban eksentrik
(beban tidak terletak sesumbu dengan bagian yang di las). Hal ini
menyebabkan beban yang diterima oleh bagian yang telah dilas tidak sama.
B. Jenis tegangan pad alas eksentrik
 Tegangan geser
 Tegangan geser primer
 Tegangan geser sekunder
 Teganan geser maksimal
 Tegangan normal maksimal
 Tegangan puntir

C. EKSPERIMENT DAN FE ANALYSIS DARI STRUKTUR SAMBUNGAN LAS


BEBAN EKSENTRIK.

Perhitungan atau analysis symetrical dan unsymetrical eccentric weldmen


menggunakan eksperiment , FE analysis dan perhitungan matematika.

Sambungan las eksentris


15
Daftar Pustaka

http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/15-Las-Eksentris.pdf
http://ocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP306-Perancangan-Struktur-Baja-TSP-306-P15.pdf
https://www.scribd.com/doc/308302027/Mekanika-Teknik-E-P-POPOV-Versi-SI
http://dokumen.tips/documents/sambungan-geser-las-eksentris1.html
https://www.academia.edu/22903679/MODUL_TUGAS_PERENCANAAN_ELEMEN_
MESIN_I_Disusun_oleh_SUPRIYONO
http://nptel.ac.in/courses/Webcourse-
contents/IIT%20Kharagpur/Machine%20design1/pdf/mod11les2.pdf
https://www.academia.edu/20367637/Elemen_Mesin_I
https://www.ijera.com (eksperimental and FE analysis of eccentrik welded
joint)

Sambungan las eksentris


16

Anda mungkin juga menyukai