Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas rahmat dan ridhonya penulis dapat
menyelesaikan diktat mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi
ini. Sholawat beserta salam semoga tercurah limpahkan
kepada baginda Rasulullah SAW.
Diktat Pengantar Ilmu Ekonomi ini ditulis untuk lebih memudahkan
mahasiswa dalam memahami ekonomi mikro dan makro
karena dilengkapi dengan contoh kasus real yang up date
dan relevan dengan kondisi ekonomi mikro dan makro
terutama di negara tercinta Indonesia
Semoga diktat ini bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya, kritik dan waran atas segala kekurangan
penulisan diktat ini penulis nantikan melalui e-mail
Lala_wm.yahoo.com

Jakarta, Juli
2008

Lela Nurlacla Wati,


SE.MM

DAFTAR
ISI

Kata
Pengantar -
Daftar Isi......
Daftar
Gambar ......
Daftar Tabel
----

BAB I SEJARAH
DAN RUANG
LINGKUP EKONOMI ........... 1.1.
Sejarah Ilmu Ekonomi ------... 1.2.
Pengertian Ekonomi dan Ilmu Ekonomi
.... 1.3. Penggolongan dan Jenis
Analisis Ekonomi .......... 1.4.
Sifat, Alat Analisis, Metode dan Pemyataan
(postulat) dalam Teori
Ekonomi ..
..
..... .......11411 1.5.
Masalah-Masalah Ekonomi dan Sistem
Perekonomian ... 1.6. Peranan Ekonom (Ahli
Ekonomi) dalam Pembangunan Ekonomi ...

BAB II PERMINTAAN DAN


PENAWARAN

ILLET

2.1. Permintaan
....--++-+
2.1.1. Pengertian Permintaan .... 2.1.2.
Daftar Permintaan (Skedul
Permintaan)... 2.1.3. Kurva Permintaan
------.... 2.1.4. Perubahan dan Pergeseran
Kurva Permintaan Berdasarkan Hukum
Permintaan ....... +++ 2.1.5 Teori
Determinasi Permintaan
........... 2.2.
Penawaran ........
2.1.1 Pengertian Penawaran ---...
2.2.2. Daftar
Penawaran ... 2.2.3.
Teori Determinasi
Penawaran -

2.3. Keseimbangan Permintaan dan


Penawaran (Equilibrium)..........
2.4. Surplus Produsen dan
Surplus Konsumen ....... 2.5.
Aplikasi Hukum Permintaan dan
Penawaran .....
25.1. Aplikasi Dalam
Bidang Pertanian ------
2.5.2. Aplikasi Dalam
Bidang Industri .........
2.5.3. Aplikasi Dalam
Bidang Informatika -----
TU
T
TILIIT

-
-

-
-
-
-

BAB III TEORI


ELASTISITAS ..
.....
3.1. Elastisitas
Pemintaan .....

3.1.1. Pengertian Elastisitas


Permintaan ...... 3.1.2.
Jenis Elastisitas
Permintaan
(ED)....... 3.1.3.
Rumus Elastisitas
Permintaan ........
3.1.4. Manfaat Mengetahui Nilai
ED...... 3.2. Elastisitas
Penawaran ---
..........
3.2.1. Pengertian Elastisitas
Penawaran --------
3.2.2. Jenis Elastisitas
Penawaran (ES) ------
3.2.3. Rumus Elastisitas Penawaran ....
3.3. Hubungan Elastisitas Permintaan dan
Penawaran dengan Pajak ........
-
-
-
-

-
--

TENSI ....
...
BAB IV TEORI PERILAKU
KONSUMEN.. 4.1. Teori
Kardinal (Cardinal
4.2. Teori
Theory).....
Ordinal (Ordinal
Theory)...--
4.2.1. Kurva Indiferensi
(Indifference Curve)
......
A. Pengertian
Kurva Indeferensi
B. Asumsi-asumsi Kurva Indifferensi
...... 4.2.2. Kurva Garis
Anggaran (Budger Line Curve)
--------
A. Pengertian Garis
Anggaran (Budget
Line) ... B.
Keseimbangan
Konsumen --------
C. Efek Perubahan
Harga dan
Pendapatan .... D.
Penurunan Kurva
Permintaan ... E
Perubahan Pendapatan.
LLLLLLLLLL
HILTI

F. Kurva Engel (Engel Curve) .......... G.


Efek Substitusi dan Efek Pendapatan
(Substitution Effect dan Income
Effect) --*-
******

BAB V TEORI PRODUKSI .. 5.1.


Bentuk-bentuk Organisasi
Perusahaan ... 5.2. Produksi dengan
Menggunakan Satu Variabel ......
5.2.1. Total Produk, Marjinal
Produk dan Rata-rata Produk
5.2.2. Tahap-tahap
Produksi ............ 53.
Model Produksi dengan Dua
Variabel ....
5.3.1. Isokuan (Isoquant) ----........
53.2. Kurva Anggaran
Produksi (Isocost).......
5.3.3. Keseimbangan
Produsen -------- 5.3.4. Pola
Jalur Ekspansi (Expantion
Path) ....

-
-
-
-
-
-
-
-
-

BAB VI TEORI BIAYA PRODUKSI


..... 6.1. Pengertian dan
Konsep Biaya ++++ 6.2.
Biaya Produksi Jangka
Pendek 63. Biaya Produksi
Jangka Panjang --... 6.4.
Skala produksi Ekonomis dan Tidak
Ekonomis ..

BAB VII STRUKTUR


PASAR.. 7.1. Pasar
Persaingan
Sempurna 7.2.
Pasar Monopoli
------..... 7.3.
Pasar
Monopolistik ...
7.4. Pasar
Oligopoli ........
...

BAB VIII PENGANTAR EKONOMI


MAKRO .......... 8.1.
Pengertian dan Tujuan
Ilmu Ekonomi Makro..
8.2. Permasalah
Ekonomi Makro
...-....... 8.3.
Bentuk Kebijakan Makro
Ekonomi ... 8.4. Tujuan-
tujuan Kebijakan Makro
Ekonomi ..
-
-
-
-

BAB EX TEORI KLASIK DAN KEYNES


MENGENAI KEGIATAN EKONOMI
NEGARA... 9.1. Teori Klasik
........ 9.2. Teori Keynes ..------
-
-
-
-

-
-
-
-

BAB X PENDAPATAN NASIONAL.


10.1. Pengertian Pendapatan
Nasional .......... 10.2.
Metode Perhitungan Pendapatan
Nasional .......... 10.3.
Beberapa Pengertian Dasar
tentang Perhitungan
Agregatif ......... 10.4.
Manfaat dan Keterbatasan
Perhitungan PDB
-
-

-
-
-

BAB XI PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
(PEREKONOMIAN PASAR
BARANG) ---+++++ 11.1.
Perekonomian Tertutup
Sederhana Dua Sektor .....
11.1.1. Perekonomian Dua Sektor
Dengan Konsumsi ....
11.1.2. Perekonomian Dua
Sektor Dengan
Investasi...-.
11.1.3. Keseimbangan
Pendapatan Nasional 2
Sektor... 11.2. Perekonomian
Tiga Sektor ........
11.2.1. Keseimbagan Pendapatan
Nasional Dalam 3 Sektor
............. 11.3.
Perekonomian Terbuka Empat
Sektor ..........
11.3.1. Keseimbangan
Pendapatan Nasional Dalam 4
Sektor
.
III

-
-
-
-
-
-
-
-

BAB XII KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN


BARANG (ANALISIS IS-LM) ..... 12.1.
Keseimbangan Di Pasar Barang (Is)
-------------
............
12.2. Keseimbangan Di Pasar Uang
(Lm)......... 12.3. Keseimbangan Di
Pasar Barang Dan Pasar Uang (Is -
Lm).------

......
......
.....
BAB XIII
KEBIJAKAN
STABILISASI.
13.1. Kebijakan
Moncter .... 13.2.
Kebijakan Fiskal...
-
-
-
=
=
=
=
LLLLLLLL

BAB XIV PERTUMBUHAN EKONOMI,


INFLASI DAN
PENGANGGURAN............. 14.1
Pertumbuhan Ekonomi ...
14.1.1. Teori Pembangunan Dan
Pertumbuhan Ekonomi .......... 14.
2. Inflasi (Inflation) -------
14.2.1. Metode
Perhitungan Inflasi
............
14.2.2. Jenis-jenis Inflasi
........................... 14.3.
Pengangguran .......... 14.4.
Hubungan Pertumbuhan Ekonomi
Dengan Pengangguran .. 145.
Hubungan Antara Inflasi Dari
Pengangguran --------
105
106
108
108
.......
....

113
LIETU
-
-
-

115
HII
HII

117
EL

117
BAB XV PERDAGANGAN DAN KEUANGAN
INTERNASIONAL -... 15. 1. Faktor yang
Menyebabkan Terjadinya
Perdagangan Luar Negeri ..------
15.2. Teori Perdagangan
Intenasional... 15.3. Valuta Asing
........................... 15.4. Neraca
Pembayaran (Balance Of Payments)
119
120

123
TITUTIILIT

LATIHAN SOAL
......
DAFTAR
PUSTAKA
131

BABI

SEJARAH DAN RUANG LINGKUP


EKONOMI

1.1. SEJARAH ILMU EKONOMI

Tokoh yang pertama menulis masalah ekonomi adalah Aristoteles dari Yunani
yang lebih dikenal dengan ahli ekonomi pertama. Pada Abad XV
terjadi perubahan besar dalam perekonomian Eropa yang dipelopori
oleh kaum merkantilis (mercantilist), merkantilis atau serkantilisme
berasal dari bahasa Latin yaitu merce yang berarti jual beli. Tokoh
utama dari paham merkantilisme adalah Jean Baptise Colbert
Menteri Keuangan raja Lodewijk XIV Perancis. Aliran ini
menghendaki agar negara menjual (ekspor) lebih banyak dari pada
membeli
impor). Seorang merkantilis adalah seorang penganut paham bahwa suatu
sistem perekonomian yang terbaik adalah suatu sistem perekonomian
dimana negara harus melakukan campur tangan seluas-luasnya
terhadap dunia usaha dan perdagangan luar negeri. Di Perancis
pelaksanaan paham ini diberlakukan secara ketat, sehingga muncul
penentang merkantilisine yang menamakan diri kaum fisiokrat
(pystocrats), pemukanya adalah Francois Ouesnay dokter pribadi
Lodewijk XV. Quesnay menolak anggapan kaum merkantilis bahwa
kekayaan negara berpusat dari industri dan perdagangan. Dia menekankan
bahwa hanya pertanianlah yang dapat menghasilkan kekayaan. Hal
inilah yang menyebabkan mereka menamakan diri sebagai
fisiokratisme yang berpendirian bahwa alamlah penguasa kekayaan.
Tokoh lain fisiokratisme
dalah Jacques Turgor (1727-1781), keduanya sangat menentang dan mengecam
merkantilisme. Mereka menolak segala bentuk kontrol pemerintahan dan
mengusung kebebasan ekonomi atau dkonomi liberal.
Mazhab fisiokratis kemudian menarik perhatian Adam Smith, sehingga
menulis bukunya The Wealth of Nations yang memuat ide pokok paham
liberal. Dalam buku inilah pertama kalinya muncul perumusan yang
pasti tentang perekonomian liberal yang pada saat itu negara
megana di Eropa masih bersiteguh dengan campur tangan
pemerintah di bidang ekonomi. Oleh careia itu, tahun terbitnya buku
Smith yaitu tahun 1776 dianggap sebagai tahun kelahiran ilmu
economi dan Smith dinyatakan sebagai Founder of Modern
Economics. Salah satu teori Smith yang terkenal adalah teori tangan
gaib (The Theory of Invisible Hand).
Para ahli ekonomi Jerman, dimotori oleh Karl Marx merasa sangat
kecewa dengan kinerja liberalisme yang meletakan rakyat
kebanyakan sebagai sapi perahan para kapitalis. Mereka pun lalu
memunculkan aliran ekonomi baru yang disebut komunisme. Di
Barat muncul Aliran Keynessian yang dipelopori oleh John Maynard
Keynes menjawab kegagalan liberalisme yang

Pengantar Ilmu
Ekonomi

ВАВ І PERMINTAAN DAN


PENAWARAN

7.1. PERMINTAAN

2.1.1. Pengertian
Permintaan
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu
pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat
pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Faktor yang
mempengaruhi permintaan adalah: 1. Harga barang yang dimaksud
Harga barang yang dimaksud adalah harga barang itu sendiri, jika harga
suatu barang turun atau semakin murah, maka permintaan
terhadap barang itu naik dan sebaliknya. Hal ini membawa kita
pada "Hukum Permintaan" yaitu: "Jika harga suatu barang naik,
maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya jika
harga barang tersebut turun maka permintaannya akan naik."
Hukum permintaan berlaku bila asumsinya berlaku yaitu ceteris
paribus atau faktor yang berpengaruh lainnya (selain harga)
dianggap tetap Harga barang lain Hubungan suatu barang dengan
barang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan: 1. Barang
pengganti/barang substitusi, yaitu apabila suatu barang dapat
menggantikan
fungsi barang lain. Contoh: Miyak tanah dan gas. Harga barang
substitusi dapat
mempengaruhi permintaan terhadap barang yang digantikannya. b.
Barang pelengkap/Complementer, yaitu apabila suatu barang
selalu digunakan secara
bersia, Contoh: mobil dan bensin c. Barang yang tidak saling
berhubungan. Contoh: kapal terbang dengan sandal jepit. 1.
Tingkat pendapatan
Berhubungan dengan pendapatan konsumen, pendapatan akan
menimbulkan perubahan permintaan terhadap berbagai jenis
barang Jenis barang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
2. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan
meningkat apabila pendapatan
konsumen naik b. Barang inferior barang bermutu rendah, yaitu barang yang
diminta konsumen
berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen
tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior akan
menurun.

P
etar Minu
Ekonomi

BAB III TEORI


ELASTISITAS

3.1. ELASTISITAS
PERMINTAAN
3.1.1. Pengertian Elastisitas
Permintaan
Koefisien elastisitas permintaan adalah derajat kepekaan dari
permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang
yang dimaksud. Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan
(ED) 1. Adanya barang substitusi (substitution effect)
Perubahan Px secara relatif ada pengaruh terhadap Py. Misal, Px
turun dan Py tetap, konsumen akan mensubstitusi konsumsi
barang y dengan barang x yang lebih murah. Pendapatan
yang digunakan (income effect) Turunnya Px tanpa perubahan
Pendapatan menyebabkan real income naik sehingga
konsumen akan meningkatkan jumlah konsumsi
barang x (Qdx naik). 3. Jangka waktu
analisis/perkiraan atau pengetahuan konsumen 4.
Tersedianya sarana kredit

3.1.2. Jenis Elastisitas Permintaan


(ED)
1. ED = 1 Uniter Elastis. Artinya, bila harga naik/turun sebanyak
1%, maka
permintaan akan turun naik sebanyak
1% pula.
PA

DC

fruntar Ilmu
Ekonomi

BAB IV TEORI PERILAKU


KONSUMEN

Teori perilaku konsumen akan menjelaskan bagaimana konsumen


menentukan alokasi sumber daya ekonominya, tujuan yang ingin
dicapai adalah kepuasan maksimum dari mengkonsumsi
suatu barang atau jasa. Teori yang menjelaskan perilaku
konsumen adalah teori kardinal dan teori ordinal.

4.1. TEORI KARDINAL (CARDINAL THEORY)

Dalam teori kardinal kegunaan atau manfaat dari barang atau


jasa dapat dihitung secara nominal, sebagaimana menghitung
berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan meter.
Sedangkan satuan ukuran kegunaarmanfaat dari
mengkonsumsi barang atau jasa (utility) adalah uril. Nilai
kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut Total Unilivy (TU).
Tambahan kegunaan dari mengkonsumsi tambahan satu unit
barang disebut Marginal Utility (MU). Misalnya Indra ingin
membeli minum setelah lelah bermain basket, harga air
mineral per gelas Rp 500. Berapa gelas air mineral yang
dikonsumsi Indra agar dapat menghilangkan dahaginya. Berikut
adalah tabel pola konsumsi Indra:

Tabel 1.1 Total


Utility dan Marginal Utility dari
Mengkonsumsi Air Mineral Jumlah air mineral
Kegunaan Total Tambahan Kegunaan
Total Utility (TU) Marginal
Utility (MU)

1.000
1.500
2.500
3.000
2.000
700
500
-1.000
-1.300

Pada saat minum gelas pertama manfaat/nilai kepuasan yang


diperoleh Indra jauh lebih besar dari nilai uang yang harus
dikeluarkan untuk membeli air tersebut. Hanya dengan uang Rp 500
diperoleh kegunaan 1.000 util Pada saat menambah konsumsinya,
gelas kedua memberi tambahan kepuasan (MU) Iebih besar dari
konsumsi yang pertama yaitu 1.500 util sehingga kepuasan
total (TU) menjadi 2.500 wil. Pada gelas ketiga tambahan
kepuasannya menurun

Preguntar Ton
Ekonomi

BAB V

TEORI
PRODUKSI

Teori perilaku produsen (perusahaan) memiliki banyak persamaan dengan


teori konsumen. Bila konsumen mengalokasikan
perilaku
dananya untuk konsumsi, maka produsen mengalokasikan
dananya untuk produksi atau menghasilkan barang. Untuk itu jika pada
konsumen keseimbangan konsumen terjadi pada saat seluruh
uangnya habis untuk konsumsi, maka keseimbangan produsen
tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli
faktor produksi. Jika dalam teori konsumsi dijelaskan oleh
Indifference Curve dan Budget Line, maka dalam teori produksi
dijelaskan dengan Isoquar dan Isocor. Jika dalam teori konsumsi
berlaku The Law of Diminishing Marginal Utility (LDMU) maka dalam
teori produksi berlaku The Law of Diminishing Return (LDR). Pada
akhirnya, jika konsumen berusaha mencapai kepuasan maksimum,
maka produsen berusaha mencapai tingkat produksi maksimum.

5.1. BENTUK-BENTUK ORGANISASI


PERUSAHAAN

Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk


organisasi pokok, yaitu: perusahaan perseorangan, fima dan
perseroan terbatas. Disamping itu ada juga perusahaan
negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi. L.
Perusahaan perseorangan (Single Propietorship)
Adalah organisasi perusahaan yang dimiliki secara perorangan (single
owner) yang megambil semua keputusan dan bertanggung jawab atas
semua kegiatan yang dilakukan
perusahaannya
sendiri. 2. Firma
(Persekutuan)
Pada perusahaan persekutuan terdapat dua orang atau lebih yang
melakukan usaha bersama. Orang-orang yang tergabung
dalam perusahaan ini bebarapa diantaranya memiliki
tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability) sebagaimana
layaknya dalam perusahaan perscoringan. Akan tetapi jika semua
orang yang tergabung dalam persekutuan sepakat untuk
menanggung secara bersama-sama semua kewajiban yang
terjadi, maka disebut joint unlimited liability. Pembagian keuntungan
didasarkan pada besamya penyertaan modal
dalam perusahaan atau berdasarkan kesepakatan
bersama. 3. Perseroan Terbatas
Adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang atau lebih yang menjadi
pemilik saham/scro perusahaan tersebut. Perseroan besar bisa menjual
sahamnya kepada masyarakat secara

Pengantar Ilmu
Ekonomi

BAB VI TEORI
BIAYA
PRODUKSI

6.1. PENGERTIAN DAN KONSEP


BIAYA
Biaya (cost) adalah segala pengeluaran yang berhubungan
dengan hasil yang diharapkan di masa yang akan datang, dalam
pengertian ekonomi biaya adalah investasi. Misalanya investasi real
estate, peralatan mesin, sewn kantor dll. Sedangkan ongkos
(expenses) adalah pengeluaran yang dilakukan untuk manfaat
yang telah kita dapat saat ini yang lalu (saat melakukan transaksi),
misalnya membayar rekening listrik, air minun, dsb. Konsep Biaya
Konsep biaya yang digunakan dalam analisis teori biaya
produksi adalah biaya kesempatan. Berkaitan dengan konsep
tersebut, kita mengenal biaya eksplisit (explicit cost) dani biaya
implicit (implicit cost). Binya eksplisit adalah biaya-biaya yang
secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan. Biaya
implisit adalah biaya kesempatan (opportunity cost).

6.2. BIAYA PRODUKSI JANGKA


PENDEK

1. Biaya Tetap, Biaya Variabel dan


Biaya Total
• Biaya tetap (Fired Cost- FC) adalah biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang
bersifat tetap dalam rangka operasional perusahaan. Binya tetap
hanis dikeluarkan walaupun perusahaan belum berproduksi,
contoh biaya sewa gedung Biaya berubah (Farible
Coct=VC) adalah biaya yang dikeluarkan berhubungan
dengan banyaknya faktor produksi yang digunakan serta
besar kecilnya unit produksi, contoh biaya gaji tenaga kerja.
Biaya Total (Total Cost-TC) adalah semua biaya baik tetap maupun
berubah yang harus dikeluarkan dalam rangka operasional
perusahaan TC = FC + VC

Pengantar Ilmu
Ekonomi
50

BAB VII

STRUKTUR PASAR

Dalam teori ekonomi secara garis besar macam-macam pasar ditinjau dari
segi penjual adalah pasar persaingan sempurna, pasar
monopoli, monopolistik dan oligopoli.

7.1. PASAR PERSAINGAN


SEMPURNA

Karakteristik Pasar :
• Barang yang
diproduksi homogen
• Produsen dan konsumen memiliki informasi
yang sempurna.
• Produk yang dihasilkan seorang produsen relatif kecil
dibanding dengan barang di pasar
(industri) - Produsen tidak dapat mempengaruhi
harga - Produseni dan konsumen
bebas keluar masuk pasar.
• Tidak ada campur tangan
pemerintah.
Kekuatan :

- Harga jual produk yang


termurah
• Rasio output per
penduduk maksimal
• Masyarakat merasa nyaman (tidak perlu memilih
barang) Kelemahan :
- Asumsi mustahil
terwujud.
• Lemah dalam pengembangan teknologi karena lama
normal. - Konflik efisiensi - keadilan.

Gambar 7.1 Kurva Permintaan Industri dan


Perusahaan pada Pasar Persaingan Sempuma
Perfectly compito
mata

Quant al comune
diy 10!

Pengantar
Tim
Ekonomi

BAB VIII
PENGANTAR EKONOMI MAKRO

3.1. PENGERTIAN DAN TUJUAN ILMU EKONOMI


MAKRO

Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang


mempelajari perekonomian secara luas atau mekanisme
bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu
ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa/fenomena
ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan Ekonomi. Ilmu
ekonomi makro merupakan metode yang berguna untuk
membantu mengembangkan pemikiran tentang bagaimana cara
bekerja dan memperbaiki kondisi perekonomian. Hubungan
yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan kausal
antara variabel-variabel agregatif (keseluruhan), diantaranya
tingkat pendapatan nasional, konsumsi umah tangga, investasi
nasional (pemerintah maupun swasta), tingkat tabungan,
belanja emerintah, tingkat harga-harga umum, inflasi, tingkat
bunga, kesempatan kerja, neraca nembayaran (cxport dan import)
dII.

3.2. PERMASALAH EKONOMI


MAKRO

Permasalahan dalam Ekonomi Makro secara


umum adalah:
Inflasi (Inflation) Inflasi adalah naiknya harga-harga barang dalam
suatu perekonomian yang disebabkan oleh tidak seimbangnya
program sistem pengadaan komoditi (produksi, petientuan
harga pencetakan uang dsb) dengan tingkat pendapatan yang
dimiliki masyarakat Pengangguran Pengangguran adalah suatu keadaan
dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran terjadi karena adanya kesenjangan antara
penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang
mencari pekerjaan. Apabila keadaan pengangguran pada
suatu negara sudah sangat banyak jumlahnya, maka akan
terjadi kekacauan sosial dan politik yang akan menimbulkan
efek yang buruk terhadap kesejahteraan masyarakat dan prospek
pembangunan ekonomi dalam jangka panjang Masalah Neraca
Pembayaran Neraca Pembayaran atau Balance of Payment (BOP)
adalah catautan tentang transaksi ekonomi internasional suatu
negara terhadap negara lainnya dalam kurun waktu tertentu.
(umumnya satu tahun). Permasalahan dalam neraca pembayaran
adalah adanya kesenjangan
Pengantar
Isu
Eronomi

BAB IX TEORI KLASIK DAN KEYNES


MENGENAI KEGIATAN
EKONOMI
NEGARA
9.1. TEORI KLASIK Berikut
ini adalah faham dari aliran klasik: >
Konsep pereokonomian liberal dengan semboyan laissez faire-laissez
fases, artinya setiap
individu bebas dalam melakukan kegiatan ekonomi apapun. Kuum
klasik beranggapan bahwa dengan diberikannya kebebasan
kepada individu untuk berusaha dalam kegiatan ekonomi, maka
mereka akan bisa mencapai kemakmurinnya: Periinan
pemerintah harus dibatasi seminimal mungkin, sebab apa yang
dikerjakan oleh pemerintah juga bisa dikerjakan oleh swasta
bahkan lebih cfisien. Dengan demikian kegiatan pemerintah
hanya diprioritaskan pada bidang yang tidak bisa dilakukan
swasta, seperti pertahanan, hukum dan ketataunegarian. Corak
kegitan ekonomi bersifat subsisten (Y=C) dan modern ( Y-C+S,
dan Y-C+1) Corak subsisten adalah perekonomian yang
didalamnya hanya terdapat dua pelaku ekonomi, yaitu
produsen dan rumah tangga. Pendapatan produsen
merupakan pengeluaran dari rumah tangga dan
sebaliknya pengeluaran produsen merupakan pendapatan
rumah tangga. Kontribusi dari rumah tangga untuk
produsen berupa tenaga kerja, sementara kontribusi dari
produsen berupa penyediaan/supply barang. Untuk mempekerjakan
tenaga kerja produsen memberikan imbalan berupa
upah/gaji, sedangkan untuk mendapatkan barang, rumah
tangga harus mengeluarkan uang yang diperoleh dan
begitu seterusnya, Dengan demikian pada corak
perekonomian subsisten rumah tangga tidak memiliki
tabungan sehingga berlaku persamaa Y=C. Namun karena
kesulitan dana untuk meningkatkan produksi di masa yang
akan datang. dan konsumen juga kesulitan dalam cadangan
keuangan, maka mulai terpikirkan bagaimana menyisihkan sebagian
dari pendapatan produsen dan konsumen agar dapat tesedia dana
dimasa yang akan datang. Sebagian dana dari konsumen
dan produsen yang tidak habis dikonsumsi disimpan
diinvestasikan. Dengan demikian pada corak perekonomian
modern, rumah tangga memiliki tabungan dan dana yang
tersedia bisa digunakan investasi oleh produsen, schingga
berlaku persamaa Y=C+S atau Y=C+I. Fleksibilitas tingkat Bunga
terhadap Tabungan dan Investasi
- Menurut kaum klasik Tingkat tabungan akan tinggi bila
bunga tinggi Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB X PENDAPATAN
NASIONAL

10.1. PENGERTIAN PENDAPATAN


NASIONAL

Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator kemampuan


dan kualitas sumber daya (alam dan manusia) suatu negara pada
suatu periode tertentu. Sebab, besarnya pendapatan nasional
dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah
perekonomian, antara lain: 1. Besarnya pendapatan nasional
merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber
daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja, barang modal, uang
dan kemampuan wirausahawan) digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa. Semakin besar pendapatan
nasional suatu negara, maka semakin efisien alokasi sumber daya
ekonominya. 2. Besarnya pendapatan nasional merupakan gambaran
awal tentang produktivitas dan tingkat
kemakmuran suatu negara. Alat ukur yang disepakati tentang tingkat
kemakmuran adalah penadapatan perkapita. Nilai pendapatan per
kapita diperoleh dengan cara membagi jumlah
pendapatan nasional dengan jumlah penduduk. 3. Besamya
pendapatan nasional merupakan gambaran awal tentang
masalah-masalah
struktural (mendasar) yang dihadapi suatu perekonomian. Jika sebagian
besar pendapatan nasional dinikmati oleh sebagian kecil
penduduk, maka perekonomian tersebut mempunyai masalah
dengan distribusi pendapatannya. Jika sebagian besar pendapatan
nasional berasal dari sektor pertanian, maka perekonomian tersebut
berhadapan dengan ketimpangan struktur produksi. Artinya
perekonomian harus segera memperkuat industrinyu, agar ada
keseimbangan kontribusi antara sektor pertanian yang dianggap
sebagai sektor ekonomi tradisional dengan sektor industri yang dianggap
sebagai sektor ekonomi modern. Istilah yang banyak digunakan
untuk pendapatan nasional adalah: 0 Produk Domestik Bruto
(Gross Domestic Product)
PDB (GDP) Yaitu nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan
semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah
warga negara asing yang bekerja di negara yang bersangkutan,
termasuk juga didalamnya adalah asset asing. Misalnya Exxon
Mobile (korporasi asing) yang ada di Indonsia maka
pendapatannya merupakan bagian dari GDP Indonesia.

Pengantar Ifa
Efonomi

BAB XI PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
(PEREKONOMIAN PASAR
BARANG)

11.1. Perekonomian Tertutup Sederhana


Dua Sektor

Perekonomian tertutup dua sektor adalah perekonomian yang


tediri dari sektor rumah tangga dan perusahaan, dimana
perekonomian tidak mengenal perdagangan ekonomi dengan
pihak luar. Sedangkan pengertian sederhana menunjukkan
bahwa dalam perekonomian tersebut tidak mengenal adanya
transaksi/belanja pemerintah.

Gambar 11.1
Perekonomian Tertutup (2
sektor)

Pendapatan faktor-faktor
produksi Gaji dan upah,
sewa bunga dan profit
Aliran

Perusah
aan
Rumah
Tangga

Pengeluaran rumah
tangga
Aliran 2

Berdasarkan gambar di atas perekonomian hanya terdiri


dari rumah tangga dan perusahaan. Pendapatan produsen
merupakan pengeluaran dari rumah tangga dan sebaliknya
pengeluaran produseni merupakan pendapatan rumah tangga.
Kontribusi dari rumah tangga untuk produseni berupa tenaga
kerja, sementara kontribusi dari produsen berupa
penyediaan/supply baring Untuk mempekerjakan tenaga kerja
produsen memberikan imbalan berupa upah/gaji, sedangkan untuk
mendapatkan barang, rumah tangga harus mengeluarkan
uang yang diperoleh dan begitu seterusnya. Maka secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = C+S
Y=C+1

Pengantar Ilmu
Ekonomi

BAB XII KESEIMBANGAN PASAR


BARANG DAN UANG
(ANALISIS IS-LM)
12.1. KESEIMBANGAN DI PASAR BARANG
(IS)

Penciptaan/pengadaan barang diawali oleh proses pengadaan yang


dibiayai oleh investasi. Besar kecilnya investasi nasional
berdasarkan teori Keynes sedikit banyak tergantung dari besar
kecilnya tingkat tabungan nasional yang pola perilakuknya
bergantung pada tingkat suku bunga, sedangkan besar
kecilnya tabungan bergantung dari besar kecilnya tingkat
pendapatan nasional, sehingga dalam pasar buring yang sangat
berperan adalah besar kecilnya tingkat tabungan dan investasi
Tabungan sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulu adalah merupakan
sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi (S = Y - C). yang dalam jangka
pendek fungsi tabungan itu adalah : S = - Co + sy, dimana s adalah MPS
sedangkan investasi adalah pengeluaran secara sengaja dalam rangka
memperbesar kapasitas produksi untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi. Dengan demikian investasi yang dibahas di sini adalah investasi
induced (bergantung pada tingkat suku bunga) yang persamaan fungsinya
dalam jangka pendek adalah : 1 = lo - er. Dimana c adalah AV/Ar =
marginal propensity interest.
Dalam hal tertentu memang tabungan bergantung pada tingkat
pendapatan, akan tetapi bila persamaan tabungan kita rubah maka :
bila S = - Co + sy akan menjadi Y = S/MPS +Co/MPS. artinya besar
kecilnya tingkat pendapatan sedemikian hingga juga
bergantung pada besar kecilnya tingkat tabungan (dan konsumsi
tentunya) yang ada. Demikian juga dengan investasi, bila dalam
kenyataannya tingkat investasi bergantung pada tingkat bunga,
maka berikut ini tingkat bunga justru bergantung dari berapa
besarnya tingkat investasi dengan persamaan fungsi adalah
sebagai berikut:

lo -

Itu sebabnya dalam mekanisme pasar, hubungan antara tingkat tabungan


dengan pendapatan dan hubungan antara tingkat investasi
dengan suku bunga saling timbal balik, dan karenanya perlu dicari
keseimbangan nilai suku bunga dan pendapatan nasional agar kondisi pasar
barang relatif stabil. Untuk menyeimbangkan pasar barang tersebut maka :
Pengantar Ilmu
Ekonomi

BAB XIII KEBIJAKAN


STABILISASI

13.1. KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moncter adalah suatu kebijakan untuk mengendalikan atau


mengarahkan perekonomian makro menjadi lebih baik dimana output
keseimbangan meningkat, terpeliharanya stabilitas harga dil. dengan
mengatur jumlah uang beredar.
Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau
mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan
kemampuan ekonomi yang tumbuh sekaligus mengendalikan inflasi.
Jika pemerintah menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah telah
menempuh kebijakan moneter ekspansif (moneterary expansive).
Sebaliknya jika pemerintah mengurangi jumlah yang beredar, maka
pemerintah menempuh kebijakan moneter kontraktif (monetary
contractive) alau kebijakan uang ketat (light money policy).
Dalam kebijakan moneter, ada tiga instrument utama yang digunakan untuk
mengatur jumlah uang beredar, diluar system tersebut
pemerintah dapat melakukan imbauan moral (moral
persuasion). yaitu: 1. Operasi Pasar Terbuka (Open Marker Operation)
Dengan operasi pasar terbuka pemerintah mengendalikan jumlah uang
beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik
pemerintah (govertiment securities). Jika ingin mengurangi jumlah
uang beredar, maka pemerintah menjual surat-surat
berharga (open marker selling). Dengan demikian uang yang ada
dalam masyarakat mengalir ke otoritas moneter, sehingga jumlah
uang beredar berkurang. Jika ingin menambah jumlah uang
beredar, maka pemerintah membeli kembali surat-surat berharga
tersebut (open market buying). Di Indonesia, operasi pasur
terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU). 2. Fasilitas Diskonto
Tingkat bunga diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas
bank-bank umum yang meminjam ke bank sentral. Dalam
kondisi tertentu bank-bank mengalami kekurangan uang
schingga mereka harus meminjam kepada bank sentral.
Kebutuhan ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengurangi atau
menambah jumlah uang beredar. Bila pemerintah ingin menambah
jumlah yang beredar, maka pemerintah menurunkan tingkat

Pengantar Ilmu
Ekonomi
101

BAB XIV PERTUMBUHAN


EKONOMI, INFLASI DAN
PENGANGGU
RAN

14.1. PERTUMBUHAN
EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional
secara berarti dengan meningkatnya pendapatan perkapita
dalam suatu periode tertentu. Perhitungan pertumbuhan
ekonomi telah dijelaskan pada bab sebelumnya, tetapi ntuk
lebih jelas berikut adalah metode perhitungan
pertumbuhan ekonomi, yaitu: 1. Metode Hitung (Metode
Aritmatik)
Yaitu menghitung pertambahan pendapatan nasional yaitu
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto
(PNB) dari tahun ke tahun. Di Indonesia pendapatan nasional
menggunakan Produk Domestik Bruto schingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
GDP.- GDP Pertumbuhan
ekonomi = Gr = –
- X 100% GDP.

Atau dengan menggunakan


pendapatan per kapita:
GDP. - GDP.-1
Popa Popp-1 Pertumbuhan
ekonomi = Gr
X 100% GDP-1

Pop-1 Dimana Gr adalah tingkat


pertumbuhan ekonomi, GDP, adalah GDP tahun berikutnya
dan GDP adalah GDP tahun lalu, Pop adalah jumlah
penduduk suatu negara.
Adapun kebaikan dengan menggunakan rumus ini adalah dapat
menentukan besamya pertumbuhan tiap tahunnya, sedangkan
kelemahannya adalah sulit untuk menentukan berapa besamya
pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya apabila data yang ada
rentang waktunya terlalu jauh. Misalnya data pendapatan nasional
yang ada hanya tahun 2004 dan 2007 saja. tetapi ini jarang
terjadi karena setiap negara mempunyai data mengenai
pendapatan
nasionalnya secara lengkap dari tahun ke
tahun. 2. Metode Ukur (Metode
Geometrik)
Metode ini menghitung pertambahan PDB atau PNB antar tahun (tahun
rentang) denga menggunakan rumus sebagai berikut:

Pengantar Baru
Ekonomi
105

BAB XV PERDAGANGAN
DAN
KEUANGAN INTERNASIONAL
15.1. FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PERDAGANGAN
LUAR NEGERI

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan luar negeri adalah


sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh barang atau sumber daya yang tidak
dapat dihasilkan di dalam negeri 2. Untuk mendapatkan barang
yang sebenarnya dapat dihasilkan didalam negeri tapi
kualitasnya belum memenuhi syarat 3. Untuk mendapatkan teknologi yang
lebih modern dalam rangka memberdayakan sumber
daya alam di dalam negeri 4. Untuk memperluas
pusaran produk yang dihasilkan didalam
negeri 5. Mendapatkan keuntungan dari
spesialisasi

15.2. TEORI PERDAGANGAN


INTENASIONAL
Teori perdagangan Internasional adalah teori yang mencoba memahami
mengapa sebuah perekonomian mau melakukan kerja sama
perdagangan dengan negara-negara lain. Perdagangan
Internasional telah berkembang sejak Abad ke-17, dan semakin
disempurnakan oleh Adam Smith, David Ricardo, Heckscher-Ohlin
dsb.. Berikut adalah teori klasik tentang perdagangan internasional
yang dikembangkan oleh Adam Smith dan David Ricardo: 1.
Merkantilisme (Merchantilism)
Merkantilisme adalah ajaran atau paradigma yang berkeyakinan
bahwa perekonomian suatu negara makin makmur bila mampu
memaksimalkan surplus perdagangan. Konsekuensinya adalah
dengan memaksimalkan ekspor dan meminimumkan impor. Yang
menjadi masalah merkantilisme adalah: - Pandangan bahwa
kemakmuran suatu negara diukur dengan banyaknya uing (logam
mulia) yang dapat dikumpulkan. Merkantilisme menganjurkan
kebijakan perdangan yang kontroversial, yaitu proteksi yang
ketat dan pemberian hak monopoli kepada produsen
domestik

Pengantar Ilmu
Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai