PENDAHULUAN
1
2
diinvestasikan dan juga upaya pemberian kredit oleh kreditor. Laporan keuangan
sebagai sumber utama informasi disusun dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai. Pemakai menggunakan Laporan Keuangan untuk mengambil
keputusan mengenai konsekuensi ekonomi.
Pasar modal yang mempunyai peran strategis dalam menunjang
perekonomian dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun
eksternal. Aktifitas pasar modal dapat dipengaruhi oleh kinerja yang dihasilkan
oleh semua perusahaan dari berbagai industri yang listing di bursa efek, serta
faktor lain seperti kondisi politik, kemananan, dan sebagainya.
Dari sudut pandang investor, investasi dalam bentuk saham melalui pasar
modal diharapkan dapat memberikan hasil baik berupa dividen maupun capital
gain yang diperoleh dari adanya kenaikan harga saham. Investor perlu
mempertimbangkan risiko investasi saham. Oleh karena itu investor perlu
memiliki informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu, sehingga
keputusan investasi yang diambil dapat memberikan hasil maksimal.
Laporan keuangan menggambarkan kinerja perusahaan yang merupakan
hasil serangkaian proses dengan mengorbankan sumber daya. Adapun salah satu
parameter kinerja tersebut adalah Laba. Pentingnya Laba secara tegas telah
disebutkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.25 yaitu :
Laporan Laba merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu
perusahaan selama suatu periode tertentu. Selain Laba, bentuk tindakan lain
dalam pengungkapan laporan keuangan adalah Laporan Arus Kas. Dimana, Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PASK) No.2 tentang Arus Kas yang merekomendasikan perusahaan harus
memasukkan Laporan Arus Kas sebagai bagian tidak terpisahkan dari pelaporan
keuangan. Tujuan penyajian informasi Arus Kas dalam PSAK adalah untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan kas.
5
Sejauh ini sudah banyak sekali dilakukan penelitian yang membahas angka
laba dan harga saham, namun terdapat kesimpulan yang berbeda dari hasil
penelitian- penelitian tersebut. Penelitian Ball dan Brown yang menjadi awal
tradisi baru dalam penelitian empiris pasar modal sampai saat ini, menemukan
fakta bahwa harga sekuritas suatu perusahaan merespon kandungan informasi dari
laporan keuangan. Sedangkan pada penelitian Iswadi dan Yunina secara
individual laba akuntansi tidak memengaruhi harga saham, financial leverage
memengaruhi harga saham dengan arah yang terbalik (negatif) dengan besar
pengaruhnya lebih kecil dari tingkat inflasi, dan tingkat inflasi mempunyai
pengaruh yang paling besar dan negatif terhadap harga saham.
Salah satu faktor yang diharapkan meningkat oleh para investor adalah laba
perusahaan. Semakin tinggi laba perusahaan, maka semakin besar pula
pendapatan per lembar saham yang diperoleh oleh para investor. Oleh karena itu
dalam melakukan investasi, para investor akan selalu mencari informasi mengenai
laporan keuangan perusahaan yang dapat meramalkan laba perusahaan.
Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian yang
pernah dilakukan oleh Rahmat Febrianto dan Erna Widiastuty. Studi yang
terdahulu dilakukan Rahmat dan Erna yaitu menguji perbedaan reaksi investor
terhadap pengumuman ketiga angka laba. Penelitian ini merupakan
pengembangan dari studi terdahulu dengan menguji kandungan informasi laba
akuntansi yang dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan
Manufaktur yang begerak pada bagian industry dan konsumsi di BEI. Penelitian
ini juga dikembangkan dengan menggunakan periode penelitian yang berbeda.
Periode pengujian dalam penelitian ini adalah menggunakan periode tahun 2015-
2019 Sedangkan Dwi Yuni Artiningsihperiode tahun 2005-2006.
Harga Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang
paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat
pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan
jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban
7