Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE IBU POST PARTUM & PERAWATAN


PERINEUM
DI RUANG BIR ALI 3 RS AISYIYAH BOJONEGORO

Pembimbing Klinik :
Indrianti Kusuma, Amd. Keb

Disusun Oleh:
Kelompok 17 (Profesi Ners):
1. Ani Safitri Amelia (2102032055)
2. Anis Setyowati (2102032062)
3. Nanda Rifqi T.P (2102032148)
4. Nia Islamia H (2102032026)
5. Qurrotul Aini (2102032002)
6. Reza Bela Syindi (2102032033)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas praktek kerja
di Ruang Bir Ali 3 dan VK RS Aisyiyah Bojonegoro “Satuan Acara Penyuluhan
Personal Hygiene Ibu Post Partum & Perawatan Perineum”
Semoga penyuluhan ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Dan kami selaku penyusun meminta maaf apabila satuan acara penyuluhan ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
masukan dari semua pembaca demi kesempurnaan pembuatan selanjutnya.

Lamongan, 9 November 2021

Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN

Judul penyuluhan :
“Personal Hygiene Ibu Post Partum & Perawatan Perineum”
Telah disetujui untuk di presentasikan pada Sabtu 13 Novermber 2021.
Untuk memenuhi tugas praktik profesi ners di Ruang Bir Ali 3 dan VK RS
Aisyiyah Bojonegoro

Bojnegoro, 9 November 2021

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Indrianti Kusuma, Amd. Keb Diah Eko Martini, S,Keo., Ns., M.Kep
PRE PLANNING PENYULUHAN

Pokok bahasan : Penyuluhan personal hygiene ibu post partum &


perawatan perineum
Sub Pokok Bahasan : Personal hygiene ibu post partum & perawatan perineum
Sasaran : Ibu – ibu setelah melahirkan atau keluarga pasien
Hari / Tanggal : Sabtu, 13 November 2021
Waktu : Pukul 09.30 – 10.00
Tempat : Di Ruang BirAli 3 dan VK RSA Bojonegoro

A. Latar Belakang
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari
(Saleha, 2009).
Masa nifas/puerperium di mulai sejak satu jam setelah lahir plasenta
sampai 6 minggu (40 hari setelah itu) (Saipudin, 2009).
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan
daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa
antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti
pada waktu sebelum hamil.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan penyuluhan tentang Personal Hygiene
ibu post partum dan perawatan perinium, diharapkan keluarga pasien/ibu-
ibu setelah melahirkan  memahami tentang Personal Hygiene ibu post
partum dan perawatan perineum.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 30 menit ibu-ibu
setelah melahirkan atau keluarga pasien mampu menjelaskan:
1) Menyebutkan pengertian post partum dan perawatan perineum
2) Menyebutkan pengertian perawatan diri (personal hygiene)
3) Menyebutka tujuan melakukan personal hygiene
4) Menyebutkan kebutuhan personal hygiene
5) Menyebutkan akibat kurangnya atau tidak menjaga personal hygiene
6) Menyebutkan tujuan perawatan luka perineum
7) Menyebutkan langkah-langkah perawatan perineum
8) Menyebutkan waktu perawatan luka perineum

C. Pelaksanaan
1. Topik : Personal Hygiene ibu post partum & perawatan
perineum
2. Sasaran atau target : Ibu-ibu atau keluarga pasien setelah melahirkan
3. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
4. Media dan Alat : Leafleat dan Poster
5. Waktu dan Tempat
a) Hari/Tanggal : Sabtu, 13 November 2021
b) Jam : 09.30 – 10.00 WIB
c) Tempat : Di Ruang Bir Ali 3 dan VK RSA Bojonegoro
6. Pengorganisasian
a) Moderator : Nanda Rifqi T. P.
Tugas :
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan
4) Membuat kontrak waktu
b) Penyaji : Nia Islamita H.
1) Memberikan penyuluhan pada Ibu-ibu post partum atau
keluarga
2) Menjawab pertanyaan audient
c) Observer : Reza Bela Syindi
1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari awal
sampai akhir
2) Memberi laporan hasil penyuluhan yang dilaksanakan
d) Fasilitator : Qurrotul Aini
1) Menjawab pertanyaan audient
2) Memfasilitasi peserta untuk berperan serta aktif selama
penyuluhan
e) Dokumentator : Ani Saftri
1) Mendokumentasikan selama kegiatan berlangsung
7. Setting Tempat

Keterangan :
= Pembimbing
= Penyaji
= Moderator
= Observer
= Peserta Penyuluhan

D. Proses Kegiatan
No Waktu Kegiatan Audient Metode Media
1 5 Menit Orientasi :
1) Memberi Salam & 1) Menjawab Ceramah
Perkenalan salam
2) Menjelaskan 2) Mendengarkan
kontrak dan tujuan
2 15 Menit Fase Kerja :
1) Definisi post 1) Mendengarkan Ceramah, Lembar
partum dan Balik
perawatan
perinium
2) Menyebutkan 2) Mendengarkan
pengertian
perawatan diri
3) Mendengarkan
(personal hygiene)
3) Menyebutka tujuan
4) Mendengarkan
melakukan
personal hygiene
5) Mendengarkan
4) Menyebutkan
kebutuhan personal
hygiene
6) Mendengarkan Lembar
5) Menyebutkan Balik
akibat kurangnya
7) Mendengarkan
atau tidak menjaga
personal hygiene
6) Menyebutkan 8) Mendengarkan
tujuan perawatan
luka perineum 9) Bertanya Tanya
10) Mendengar jawab dan
7) Menyebutkan
kan Demonstr
langkah-langkah asi
perawatan
perineum
8) Menyebutkan
waktu perawatan
luka perineum
9) Mengajukan
pertanyaan
10) Menjawab
3 10 Menit Terminasi :
1) Menyimpulkan 1) Bersama-sama Ceramah
2) Menutup dengan 2) Salam dan Tanya
salam jawab

E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Semua ibu-ibu setelah melahirkan atau keluarga pasien hadir dalam
acara penyuluhan.
b) Kesiapan materi penyaji.
c) Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.
2. Evaluasi Proses
a) Ibu-ibu setelah melahirkan atau keluarga pasien hadir sesuai dengan
kontrak waktu yang ditentukan.
b) Ibu-ibu setelah melahirkan atau keluarga pasien antusias untuk
bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b) Adanya kesepakatan antara keluarga atau individu dengan perawat
dalam melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
c) Adanya tambahan pengetahuan tentang Personal Hygiene ibu post
partum dan perawatan perineum yang diterima oleh audience dengan
melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah
PERSONAL HYGIENE IBU POST PARTUM DAN PERAWATAN
PERINEUM

1. Pengertian Post Partum dan Perawatan Perineum

Post partum/masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40
hari.(saleha,2009)

Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan


daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara
kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu
sebelum hamil.

2. Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)

Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan diri dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto, 2006)

3. Tujuan melakukan Personal Hygiene menurut Tarwoto (2006) :


a) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b) Memelihara kebersihan diri seseorang
c) Memperbaiki personal hyiene yang kurang
d) Mencegah penyakit
e) Meningkatkan rasa percaya diri

4. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu menurut Tarwoto(2009)

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan


perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat
tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat
karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi
berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian
agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.
Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada
daerah sekitarnya akibat lochea.
b. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut
akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang
cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering
rambut.
c. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah
keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan
jaga agar kulit tetap kering.
d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.
Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva
setiap kali buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan
dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi,
meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka
perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan
sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian
depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan
untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari.
Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat
dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika,
Ibu bisa melakukan senam nifas.

5. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene menurut


Suwiyoga (2006) :
a) Ibu Mudah Sakit
b) Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
c) Ibu kurang percaya diri
d) Ibu mengalami infeksi

6. Tujuan Perawatan Luka Perineum

Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-


organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk
melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada
peralatan penampung lochea (pembalut).
Tujuan lingkup perawatan perineum antara lain :
1. Mencegah kontaminasi dari rektum
2. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.
3. Mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.

7. Alat-alat Perawatan Perineum

1) Air bersih
2) Tisu kamar mandi
3) Baskom
4) Gayung atau shower air hangat
5) Handuk bersih
6) Pembalut nifas baru
7) Cairan pembersih kemaluan khusus wanita

8. Langkah-langkah Perawatan Perineum

1) Mencuci tangannya
2) Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat
3) Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah
ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.
4) Berkemih dan BAB ke toilet
5) Semprotkan shower air hangat ke seluruh perineum dengan air
6) Basuh perineum dengan cairan pembersih kemaluan wanita.
7) Bersihkan dari bibir vagina terluar kanan dari atas ke bawah lalu bibir
vagina terluar kiri dari atas ke bawah juga.
8) Kemudian bibir vagina kecil kanan lalu kiri, dari arah atas ke bawah dan
selanjutnya bagian tengah sampai ke daerah anus.
9) Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang.
10) Pasang pembalut dari depan ke belakang.
11) Cuci kembali tangan

9. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat perawatan perineum.

1) Pelihara kebersihan sehari-hari


2) Pemakaian sabun secukupnya
3) Bersihkan sekali usap untuk setiap bagian.
4) Ganti kapas atau ulangi denga kapas baru jika terlihat sangat kotor.

10. Waktu Perawatan Luka Perineum

1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka
maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang
tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian
pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar
terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran
disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus
ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses
pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA
Novita, Nesi. Yunietra, Fransiska. 2011. Promosi kesehatan dalam pelayanan
kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Wildan, Moh. A. Aziz alimul Hidayat. 2008. Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
DAFTAR HADIR

No. Nama Alamat TTD

Anda mungkin juga menyukai