UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Di dalam setiap aktivitas ekonomi, tentunya sering terjadi
permasalahan seperti adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Hal ini yang menyebabkan
timbulnya pemikiran-pemikiran ekonomi oleh para ahli di setiap zamannya.
Pemikiran-pemikiran ekonomi di Barat telah berkembang dari masa ke masa, baik
dari zaman klasik hingga zaman modern. Sejarah pemikiran ekonomi ini tergantung pada
siapa yang menjadi pemikir serta teori apa yang mendasari dalam bidang ekonomi dari zaman
klasik hingga zaman modern.
Pemikiran ekonomi dimulai dari pemikiran seorang filsuf Yunani yaitu Aristoteles,
kemudian ada Thomas Aquinas seorang filsuf dan ahli teologi. Pemikiran-pemikiran ekonomi
mulai berevolusi dari teori feodalisme (pada abad pertengahan) menjadi teori merkantilisme
pada masa resaissance. Pada masa ini, banyak ilmuan Muslim yang memberikan kontribusi
dan pemikiran-pemikiran dari berbagai keilmuan dalam bidang ekonomi, seperti Ibnu
Khaldun dan Al Maqrizi. Berikutnya,ada seorang filsuf dari Inggris, yaitu Adam Smith atau
sering disebut sebagai bapak ekonomi dunia, karena telah mengeluarkan ide-idenya terkait
ekonomi pada abad ke 18.
A. Pemikiran Ekonomi pada Abad Klasik
Karena Di saat Barat sedang mengalami masa kegelapan, Islam di Timur telah
bersinar terang dengan peradaban-peradaban kemanusiaan, bahkan Islam pun menerangi
Eropa yang gelap dengan bijaksana. Zaman keemasan Islam diwarnai dengan pewarisan
pusaka sains Yunani dan pengembangan serta penerapannya yang kemudian diadopsi Barat
untuk meraih kebangkitan kembali. Pada zaman ini, terdapat tokoh ilmuwan muslim yang
berpengaruh bagi sejarah perkembangan ilmu di bidang ekonomi, yaitu Ibnu Khaldun dan Al
Maqrizi.
1. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun berasal dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi
dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan
populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu
pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi
dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan
Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam
kurva berbentuk huruf U).
Ibnu Khaldun menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja
sebelum ditemukan Smith dan prinsip tentang nilai kerja sebelum Richardo. Ia telah
telah mengolah teori tentang sebelum Maltuis dan mendesak peran negara di dalam
perekonomian sebelum Keynes. Bahkan lebih dari itu, Ibnu Khaldun telah
menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk membangun suatu sistem dinamis yang
mudah dipahami dimana mekanisme ekonomi telah mengarahkan kegiatan ekonomi
Fluktuasi jangka panjang.
Teori-teori Ibnu Khaldun, yaitu sebagai berikut :
Konsep Produksi
Bagi ibnu khaldun produksi adalah aktivitas manusia yang diorganisasikan secara
sosial dan internasional dengan memperhatikan faktor-faktor berikut:
- Sifat Alamiah Manusia Adalah Melakukan Produksi
- Kegiatan Produksi Secara Kolektif
- Organisasi Internasional dari Produksi
Teori tentang Nilai, Uang dan Harga
- Teori Nilai
Menurit Ibn Khaldun, nilai suatu produk sama dengan jumlah tenaga kerja yang
dikandungnya.
- Teori Uang
a. Mata uang sebagai alat pengukur harga barang
b. Fungsi uang yang pertama sebagai alat penukaran dan kedua sebagai nilai
kekayaan.
c. Kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang disuatu
negara melainkan ditentukan oleh tingkat produksi suatu negara
- Teori Harga
a. Tingkat keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya
perdagangan. Tingkat keuntungan yang rendah jika berlanjut bakal
membuat perniagaan macet, dan pasar menjadi hancur serta modal
tidak kembali.
b. Kemerosotan harga dari produk pertanian akan membawa
kegoncangan petani, jika berlanjut petani akan jatuh pada kemiskinan
modal mereka tidak kembali.
c. Kerendahan harga yang melampaui batas, serta kemahalan harga yang
ekstrim akan merugikan kaum pedagang.
d. Emas dan perak merupakan logam mulia yang menjadi ukuran harga
dan akumulasi modal/kapital, serta menjadi simpanan dan kekayaan
bagi penduduk.
Teori tentang pertanian
Pertanian pada dasarnya merupakan sektor penghidupan yang dapat
mendorong pertumbuhan sektor lain.
Teori sektor industri :
Industri akan berkembang, jika permintaan konsumen meningkat dan
industri akan bangkrut jika permintaan konsumen merosot.
2. Al Maqrizi
Al Maqrizi adalah salah seorang murid Ibnu Khaldun. Al Maqrizi merupakan
pemikir ekonomi yang telah melakukan studi khusus tentang uang dan inflasi.
Teori-teori Al Maqrizi, adalah sebagai berikut :
1. Konsep uang
a. Sejarah dan fungsi uang
Menurut Al Maqrizi, mata uang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan manusia yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Mata uang digunakan untuk menentukan berbagai harga dan
biaya tenaga kerja. Mata uang yang dipakai yaitu emas dan perak.
b. Implikasi penciptaan mata uang buruk
Al-Maqrizi menyatakan bahwa peciptaan mata uang dengan
berkualitas yang buruk akan melenyapkan mata uang yang berkualitas
baik. Hal tersebut juga tidak terlepas dari pengaruh pergantian peguasa
dan dinasti yag masing-masing menerapkan kebijakan yang berbeda
dalam percetakan bentuk serta nilai dinar dan dirham.
c. Konsep daya beli uang
Al Maqrizi berpendapat bahwa pencetakan mata uang harus
disertai dengan perhatian yang lebih besar dari pemerintah untuk
menggunakan mata uang tersebut dalam bisnis selanjutnya. Jika hal ini
diabaikan maka akan mengakibatkan terjadi peningkatan yang tidak
seimbang dalam pencetakan uang dengan aktivitas produksi yang dapat
menyebabkan daya rill uang mengalami penurunan.
2. Teori Inflasi
Al Maqrizi berpendapat bahwa inflasi terjadi karena ketika harga-
harga secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung secara terus
menerus. Selanjutnya ia mengklarifikasikan inflasi sebagai berikut :
a. Inflasi Alamiah
- Ketika suatu becana alam terjadi, berbagai bahan makanan dan
hasil bumi lainnya megalami gagal panen, sehingga persediaan
barang-barang tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis
dan terjadi kelangkaan.
- Karena sifatnya yang sangat signifikan dalam kehidupan
permintaan terhadap berbagai barang itu mengalami peningkatan,
harga-harga membumbung tinggi jauh melebihi daya beli
masyarakat.
b. Inflasi karena kesalahan manusia
- Korupsi
- Administrasi yang buruk
- Pajak yang berlebihan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN