Anda di halaman 1dari 11

Makalah Perkembangan Pemikiran Ekonomi

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu


Ekonomi Islam Dosen Pengampu
Ika Khusnia Anggraini, S. HI.,M.H.I

Disusun oleh Kelompok 1 :

1. Annisa Nur Istiqomah


2. Hamnah
3. Merina Nurlaili Mubarokah (205020501111018)
4. Thufaila Ghivani

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 1


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. Pemikiran Ekonomi pada Abad Klasik ....................................................
B. Pemikiran Ekonomi pada Abad Pertengahan ...........................................
C. Pemikiran Ekonomi pada Abad Modern ..................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Di dalam setiap aktivitas ekonomi, tentunya sering terjadi
permasalahan seperti adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Hal ini yang menyebabkan
timbulnya pemikiran-pemikiran ekonomi oleh para ahli di setiap zamannya.
Pemikiran-pemikiran ekonomi di Barat telah berkembang dari masa ke masa, baik
dari zaman klasik hingga zaman modern. Sejarah pemikiran ekonomi ini tergantung pada
siapa yang menjadi pemikir serta teori apa yang mendasari dalam bidang ekonomi dari zaman
klasik hingga zaman modern.
Pemikiran ekonomi dimulai dari pemikiran seorang filsuf Yunani yaitu Aristoteles,
kemudian ada Thomas Aquinas seorang filsuf dan ahli teologi. Pemikiran-pemikiran ekonomi
mulai berevolusi dari teori feodalisme (pada abad pertengahan) menjadi teori merkantilisme
pada masa resaissance. Pada masa ini, banyak ilmuan Muslim yang memberikan kontribusi
dan pemikiran-pemikiran dari berbagai keilmuan dalam bidang ekonomi, seperti Ibnu
Khaldun dan Al Maqrizi. Berikutnya,ada seorang filsuf dari Inggris, yaitu Adam Smith atau
sering disebut sebagai bapak ekonomi dunia, karena telah mengeluarkan ide-idenya terkait
ekonomi pada abad ke 18.
A. Pemikiran Ekonomi pada Abad Klasik

B. Pemikiran Ekonomi pada Abad Pertengahan


Pengertian Abad pertengahan
Abad pertengahan dalam sejarah Eropa berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15
Masehi yang menjadi titik awal peradaban modern, sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi
Barat yang merupakan ikon fase peradaban kuno. Abad pertengahan ini juga disebut sebagai
abad kegelapan, pada Abad ini perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Eropa
mengalami kemunduran setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat..
Abad pertengahan dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Abad Pertengahan Awal ( 500 M-1050 M)
Tahun 500 Masehi dianggap sebagai masa transisi setelah
terdisintegrasinya Byzantium dari Romawi Barat, yang jatuh pada tahun 476
M setelah Kaisar Romulus Augustulus (Augustud Kecil) dijatuhkan
panglimanya sendiri, orang Jermanik, Jendral Odoacer. Kekaisaran Romawi
Barat pun runtuh, menjadikan Byzantium sebagai tahta tunggl Kekaisaran
Romawi dengan Justianus I sebagai kaisar agung Nova Romanus Byzantium
pada tahun 527.
Pada Awal Abad Pertengahan, terjadi perpindahan penduduk (migrasi)
berskala besar. Perpindahan ini mencakup perpindahan suku-suku bangsa
Jermanik yang mendirikan kerajaan-kerajaan baru di bekas wilayah
Kekaisaran Romawi Barat. Pada abad ke-7, Afrika Utara dan Timur Tengah—
bekas wilayah Kekaisaran Bizantin—dikuasai oleh Khilafah Bani Umayyah
(sebuah kekaisaran Islam, setelah ditaklukkan oleh para pengganti
Muhammad). Meskipun pada Awal Abad Pertengahan telah terjadi perubahan-
perubahan mendasar pada tatanan kemasyarakatan dan politik, pengaruh Abad
Kuno belum benar-benar hilang. Kekaisaran Bizantin yang masih cukup besar
tetap sintas di kawasan timur Eropa. Kitab undang-undang Kekaisaran
Bizantin, Corpus Iuris Civilis atau "Kitab Undang-Undang Yustinianus",
ditemukan kembali di Italia Utara pada 1070, dan di kemudian hari
mengundang decak kagum dari berbagai kalangan sepanjang Abad
Pertengahan. Sebagian besar dari kerajaan-kerajaan yang berdiri di kawasan
barat Eropa melembagakan segelintir pranata Romawi yang tersisa. Biara-
biara didirikan seiring gencarnya usaha mengkristenkan kaum penganut
kepercayaan leluhur di Eropa. Orang Franka di bawah pimpinan raja-
raja wangsa Karoling, mendirikan Kekaisaran Karoling pada penghujung abad
ke-8 dan permulaan abad ke-9. Meskipun berjaya menguasai sebagian besar
daratan Eropa Barat, Kekaisaran Karoling pada akhirnya terpuruk akibat
perang-perang saudara di dalam negeri dan invasi-invasi dari luar negeri,
yakni serangan orang Viking dari arah utara, serangan orang Magyar dari arah
timur, dan serangan orang Sarasen dari arah selatan.
2. Abad Pertengahan Tengah ( 1050 M-1300 M)
Abad Petengahan Tengah ini bermula sesudah tahun 1000 Masehi, populasi
Eropa meningkat pesat berkat munculnya inovasi-inovasi di bidang teknologi dan
pertanian yang memungkinkan berkembangnya perniagaan. Lonjakan populasi
Eropa juga disebabkan oleh perubahan iklim selama periode Suhu Hangat Abad
Pertengahan yang memungkinkan peningkatan hasil panen. Ada dua tatanan
kemasyarakatan yang diterapkan pada Puncak Abad Pertengahan,
yakni Manorialisme dan Feodalisme. Manorialisme adalah penertiban rakyat
jelata menjadi pemukim di desa-desa, dengan kewajiban membayar sewa lahan
dan bekerja bakti bagi kaum ningrat; sementara feodalisme adalah struktur politik
yang mewajibkan para kesatria dan kaum ningrat kelas bawah untuk maju
berperang membela junjungan mereka sebagai ganti anugerah hak sewa atas lahan
dan tanah pertuanan (bahasa Inggris: manor). Perang Salib, yang mula-mula
diserukan pada 1095, adalah upaya militer umat Kristen Eropa Barat untuk
merebut kembali kekuasaan atas Tanah Suci dari umat Islam. Raja-raja menjadi
kepala dari negara-negara bangsa yang tersentralisasi. Sistem kepemimpinan
semacam ini mengurangi angka kejahatan dan kekerasan, namun membuat cita-
cita untuk menciptakan suatu Dunia Kristen yang bersatu semakin sukar
diwujudkan.
Kehidupan intelektual ditandai oleh skolastik, istilah skolastik berasal dari
kata sifat ‘school’ yang berarti sekolah. Sekolah pada masa ini mengajarkan mata
kuliah gramatika, geometrika, arithmatika, astronomi, musika dan dialektrika.
Materi dialektika ini sekarang disebut dengan logika dan kemudian meliputi
seluruh filsafat. Filsafat yang mengutamakan keselarasan antara iman dan akal
budi. Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi
dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini
disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh
ajaran gereja. Pada zaman pertengahan, ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih
dominan di banding ekonomi. Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis abad
pertengahan terhadap teknik teori ekonomi lemah. Asumsi yang dipakai adalah
kepentingan ekonomi adalah sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku
ekonomi adalah salah satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan
moralitas. Metode pemikiran dari skolastik adalah dengan mempertanyakan
sesuatu, kemudian melakukan interptretasi, melakukan proses deduktif dan logika
dari pengalaman manusia dengan didasari kejujuran dan kewenangan. Pemikiran
aliran Skolastik yang populer adalah tentang  “harga yang adil dan pantas” atau
“just price”, yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang
dikorbankan untuk menciptakan suatu komoditi. Beberapa tokoh penting pada
kaum Skolastik adalah Albertus Magnus (1206 – 1280) dan Thomas Aquinas
(1225 – 1274).
Perkembangan Pemikiran Tokoh-Tokoh “Skolastik” :
1. Albertus Magnus (1206 – 1280)
Albertus Magnus (1206 – 1280), juga dikenal sebagai Santo Albertus
Agung dan Albert dari Koln adalah seorang filsuf-religius dari Jerman. Dia
merupakan pelajar pertama dari zaman pertengahan yang menggunakan
filosofi Aristoteles ke dalam pemikiran Kristen pada masa itu. Katolik
menghormatinya sebagai Doktor Gereja, satu di antara 33 orang dengan
gelar tersebut.
Pemikiran Magnus merupakan konsep pemikiran ekonomi etis yaitu
konsep ekonomi yang menggunakan pemikiran-pemikiran agama. Hal ini
dikarenakan ajaran-ajaran Skolastik mendapat pengaruh yang kuat dari
gereja. Sehingga konsep-konsep ekonomi lebih menekankan pada hal-hal
yang bersifat etis dan berdasarkan keadilan. Salah satu pandangannya yang
terkenal adalah pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas (just
price), yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga
yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Atas dasar harga
yang pantas ini, maka aktivitas tukar menukar barang harus menyertakan
unsur etis. Selain itu Magnus juga menentang adanya bunga dan menyebut
orang yang memakan bunga (usury) adalah pendosa.
2. Thomas Aquinas (1225 – 1274)
Thomas Aquinas (1225-1274) seorang filsuf dan ahli teologi ternama
dari Italia. Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino, Italia, tahun
1225. Ia menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat
Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya
utamanya: Summa Theologiae yang ditulis pada tahun 1273. Selain itu,
Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia adalah murid
Albertus Magnus. Albertus mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles
sehingga ia sangat mahir dalam filsafat itu. Pandangan-pandangan filsafat
Aristoteles diselaraskannya dengan pandangan-pandangan Injil. Ialah yang
sangat berhasil menyelaraskan keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak
menjadi unsur yang berbahaya bagi iman Kristen.
Filsafat dari Thomas Aquinas didasarkan pada pemikiran Aristoteles.
Ia menggunakan pembedaan Aristoteles antara bentuk dan materi yang
disebut hilemorfisme. Thomas mengajarkan Allah sebagai "ada yang tak
terbatas" (ipsum esse subsistens). Allah adalah "dzat yang tertinggi", yang
memunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak
bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles dalam
pandangannya. Dunia ini dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu
tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah
(kodrati) hanya dapat dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup
kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi sempurna kalau
disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). Mengenai sakramen, ia
berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang diperintahkan oleh
Kristus, dan sakramen yang terpenting adalah Ekaristi (sacramentum
sacramentorum). Rahmat adikodrati itu disalurkan kepada orang percaya
lewat sakramen. Dengan menerima sakramen, orang mulai berjalan
menuju kepada suatu kehidupan yang baru dan melakukan perbuatan-
perbuatan baik yang menjadikan ia berkenan kepada Allah. Dengan
demikian, rahmat adikodrati sangat penting karena manusia tidak bisa
berbuat apa-apa yang baik tanpa rahmat yang dikaruniakan oleh Allah.
Menurut Thomas Aquinas gereja dipandang sebagai lembaga
keselamatan yang tidak dapat berbuat salah dalam ajarannya. Paus Summa
Contra Gentiles" dan "Summa Theologia". memiliki kuasa yang tertinggi
dalam gereja dan Pauslah satu-satunya pengajar yang tertinggi dalam
gereja. Dengan landasan agama yang kuat tersebut membuat pemikiran-
pemikiran Thomas Aquinas tidak terlepas dari unsur agama. Dalam teori
ekonomi yang dikeluarkan, Ia menghubungkan antara ekonomi dengan
ajaran-ajaran gereja yang bersifat etis dan keadilan. Seperti halnya
Albertus Magnus, Aquinas juga mengutuk bunga (interest rate) karena
termasuk kategori riba (usury). Menurutnya mengambil bunga dari uang
yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama dengan menjual sesuatu
yang tidak ada.

3. Abad Pertengahan Akhir ( 1300 M- 1400 M)


Abad Pertengahan Akhir ini ditandai oleh berbagai musibah dan malapetaka
yang meliputi bencana kelaparan, wabah penyakit, dan perang, yang secara
signifikan menyusutkan jumlah penduduk Eropa; antara 1347 sampai 1350,
wabah Maut Hitam (black date) menewaskan sekitar sepertiga dari penduduk
Eropa. Kontroversi, bidah, dan Skisma Barat yang menimpa Gereja Katolik,
terjadi bersamaan dengan konflik antarnegara, pertikaian dalam masyarakat, dan
pemberontakan-pemberontakan rakyat jelata yang melanda kerajaan-kerajaan di
Eropa. Perkembangan budaya dan teknologi mentransformasi masyarakat Eropa,
mengakhiri kurun waktu Akhir Abad Pertengahan, dan mengawali kurun
waktu Awal Zaman Modern.

Karena Di saat Barat sedang mengalami masa kegelapan, Islam di Timur telah
bersinar terang dengan peradaban-peradaban kemanusiaan, bahkan Islam pun menerangi
Eropa yang gelap dengan bijaksana. Zaman keemasan Islam diwarnai dengan pewarisan
pusaka sains Yunani dan pengembangan serta penerapannya yang kemudian diadopsi Barat
untuk meraih kebangkitan kembali. Pada zaman ini, terdapat tokoh ilmuwan muslim yang
berpengaruh bagi sejarah perkembangan ilmu di bidang ekonomi, yaitu Ibnu Khaldun dan Al
Maqrizi.
1. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun berasal dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi
dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan
populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu
pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi
dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan
Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam
kurva berbentuk huruf U).
Ibnu Khaldun menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja
sebelum ditemukan Smith dan prinsip tentang nilai kerja sebelum Richardo. Ia telah
telah mengolah teori tentang sebelum Maltuis dan mendesak peran negara di dalam
perekonomian sebelum Keynes. Bahkan lebih dari itu, Ibnu Khaldun telah
menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk membangun suatu sistem dinamis yang
mudah dipahami dimana mekanisme ekonomi telah mengarahkan kegiatan ekonomi
Fluktuasi jangka panjang.
Teori-teori Ibnu Khaldun, yaitu sebagai berikut :
 Konsep Produksi
Bagi ibnu khaldun produksi adalah aktivitas manusia yang diorganisasikan secara
sosial dan internasional dengan memperhatikan faktor-faktor berikut:
- Sifat Alamiah Manusia Adalah Melakukan Produksi
- Kegiatan Produksi Secara Kolektif
- Organisasi Internasional dari Produksi
 Teori tentang Nilai, Uang dan Harga
- Teori Nilai
Menurit Ibn Khaldun, nilai suatu produk sama dengan jumlah tenaga kerja yang
dikandungnya.
- Teori Uang
a. Mata uang sebagai alat pengukur harga barang
b. Fungsi uang yang pertama sebagai alat penukaran dan kedua sebagai nilai
kekayaan.
c. Kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang disuatu
negara melainkan ditentukan oleh tingkat produksi suatu negara
- Teori Harga
a. Tingkat keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya
perdagangan. Tingkat keuntungan yang rendah jika berlanjut bakal
membuat perniagaan macet, dan pasar menjadi hancur serta modal
tidak kembali.
b. Kemerosotan harga dari produk pertanian akan membawa
kegoncangan petani, jika berlanjut petani akan jatuh pada kemiskinan
modal mereka tidak kembali.
c. Kerendahan harga yang melampaui batas, serta kemahalan harga yang
ekstrim akan merugikan kaum pedagang.
d. Emas dan perak merupakan logam mulia yang menjadi ukuran harga
dan akumulasi modal/kapital, serta menjadi simpanan dan kekayaan
bagi penduduk.
 Teori tentang pertanian
Pertanian pada dasarnya merupakan sektor penghidupan yang dapat
mendorong pertumbuhan sektor lain.
 Teori sektor industri :
Industri akan berkembang, jika permintaan konsumen meningkat dan
industri akan bangkrut jika permintaan konsumen merosot.

2. Al Maqrizi
Al Maqrizi adalah salah seorang murid Ibnu Khaldun. Al Maqrizi merupakan
pemikir ekonomi yang telah melakukan studi khusus tentang uang dan inflasi.
Teori-teori Al Maqrizi, adalah sebagai berikut :
1. Konsep uang
a. Sejarah dan fungsi uang
Menurut Al Maqrizi, mata uang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan manusia yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Mata uang digunakan untuk menentukan berbagai harga dan
biaya tenaga kerja. Mata uang yang dipakai yaitu emas dan perak.
b. Implikasi penciptaan mata uang buruk
Al-Maqrizi menyatakan bahwa peciptaan mata uang dengan
berkualitas yang buruk akan melenyapkan mata uang yang berkualitas
baik. Hal tersebut juga tidak terlepas dari pengaruh pergantian peguasa
dan dinasti yag masing-masing menerapkan kebijakan yang berbeda
dalam percetakan bentuk serta nilai dinar dan dirham.
c. Konsep daya beli uang
Al Maqrizi berpendapat bahwa pencetakan mata uang harus
disertai dengan perhatian yang lebih besar dari pemerintah untuk
menggunakan mata uang tersebut dalam bisnis selanjutnya. Jika hal ini
diabaikan maka akan mengakibatkan terjadi peningkatan yang tidak
seimbang dalam pencetakan uang dengan aktivitas produksi yang dapat
menyebabkan daya rill uang mengalami penurunan.
2. Teori Inflasi
Al Maqrizi berpendapat bahwa inflasi terjadi karena ketika harga-
harga secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung secara terus
menerus. Selanjutnya ia mengklarifikasikan inflasi sebagai berikut :
a. Inflasi Alamiah
- Ketika suatu becana alam terjadi, berbagai bahan makanan dan
hasil bumi lainnya megalami gagal panen, sehingga persediaan
barang-barang tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis
dan terjadi kelangkaan.
- Karena sifatnya yang sangat signifikan dalam kehidupan
permintaan terhadap berbagai barang itu mengalami peningkatan,
harga-harga membumbung tinggi jauh melebihi daya beli
masyarakat.
b. Inflasi karena kesalahan manusia
- Korupsi
- Administrasi yang buruk
- Pajak yang berlebihan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada abad pertengahan, pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya


hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah
keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat
oleh ajaran gereja. Pada zaman pertengahan, ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih
dominan disbanding ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Al Faruq & Mulyanto, 2017. Sejarah Teori-Teori Ekonomi. Tangerang Selatan, Unpam Press.
Pumariksa, (2014,28 Janurari). Sejarah Pemikiran Ekonomi:Kaum Skolastik,
http://pumariksa.blogspot.com/2014/01/sejarah-pemikiran-ekonomi-kaum-skolastik.html.
Diakses pada 1 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai