BAB II
PENDAPATAN NASIONAL
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara dalam suatu periode
tertentu adalah data pendapatan nasional negara tersebut. Pendapatan nasional biasanya
didefinisikan sebagai nilai seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama
waktu tertentu. Pendapatan nasional digambarkan oleh perkiraan besarnya GDP (gross domestic
product = produk domestic bruto = PDB) atau GNP (gross national product = produk nasional bruto =
PNB).
GNP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output) yang diproduksi seluruh penduduk suatu
negara, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam perekonomian pada suatu
jangka waktu tertentu.
GDP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam negeri, baik oleh
penduduk negeri itu maupun warga negara asing yang ada di negara tersebut
Contoh : Output dari Citibank (milik AS) di Indonesia masuk dalam GNP AS dan tidak masuk GNP
Indonesia tetapi merupakan GDP Indonesia.
GNP/GDP riil mengukur nilai output pada periode kapan saja pada tingkat harga suatu tahun dasar
(base year)
Contoh : misalkan suatu negara hanya menghasilkan dua jenis output, teh dan kopi.
GNP/GDP potensial (pendapatan nasional) potensial adalah nilai output atau pendapatan nasional
yang seharusnya dapat dihasilkan jika semua sumberdaya dimanfaatkan pada tingkat normal.
GNP/GDP aktual (pendapatan nasional sebenarnya) adalah nilai output atau pendapatan nasional
yang pada kenyataannya dihasilkan.
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan
barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat
taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif
kecil.
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah
balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak
yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer
payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana
pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan
pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu
misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap
tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja
tersebut tidak lagi bekerja).
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Business cycle adalah pasang surutnya aktivitas bisnis yang terjadi pada kecenderungan jangka
panjang. Siklus bisnis merupakan cerminan fluktuasi tahunan pada laju pertumbuhan GNP/GDP riil
Lembah (trough)
· Tingginya pengangguran
Meningkatnya investasi
Puncak (Peak)
Terdapat tiga cara perhitungan pendapatan nasional (GNP/GDP) suatu negara, yaitu :
Metode Produksi)
Dengan metode ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan produksi (output)
barang-barang dan jasa-jasa selama satu periode tertentu. Di Indonesia, pendapatan nasional
dihitung dari penjumlahan output yang dihasilkan sektor-sektor dalam perekonomian, seperti sektor
pertambangan, pertanian, kehutanan, pariwisata, perdagangan dll. Unit-unit produksi tersebut
dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor) yaitu :
Industri Pengolahan
Konstruksi
Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah. Setiap sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub
sektor.
Dalam perhitungannya digunakan perhitungan nilai tambah (added value) Dalam perhitungan ini
nilai output harus dikurangi nilai input yang merupakan output dan dibeli dari perusahaan lain. Hal
ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perhitungan dua kali (double counting) nilai output.
Contoh :
Nilai produksi bruto minyak goreng sawit tahun 2006 = $1.400 juta
Bahan baku (kelapa sawit) dan bahan baku penolong lain = $ 800 juta
Nilai tambah bruto minyak goreng sawit = $1.400 juta - $ 800 juta = $ 600 juta
Approach)
Pendapatan nasional dihitung dari sisi pengeluaran dengan menjumlahkan berbagai pengeluaran
yang diperlukan untuk membeli output akhir. Ini merupakan jumlah dari empat kategori
pengeluaran, yaitu : konsumsi (consumption), investasi (investment), pemerintah (government
expenditure), dan ekspor neto (nett export = selisih ekspor dengan impor).
Ini merupakan pengeluaran pada semua barang dan jasa yang dihasilkan dan dijual kepada pembeli
akhir. Dalam perhitungan ini dikecualikan rumah tinggal yang dihitung sebagai investasi.
Ini merupakan pengeluaran pada barang-barang investasi, yaitu barang-barang yang tidak digunakan
untuk konsumsi sekarang, termasuk persediaan (inventory), barang modal (seperti pabrik, mesin dan
gudang) dan rumah tinggal.
Yang dimasukkan sebagai bagian GNP/GDP hanyalah pengeluaran pemerintah dalam menghasilkan
barang dan jasa yang sekarang saja. Sedangkan pembayaran transfer (transfer payment), seperti
pembayaran jaminan sosial, asuransi, pensiun dan kesejahteraan tidak dimasukkan.
Ekspor neto adalah total ekspor dikurangi total impor suatu negara
Secara matematis, pendapatan nasional dari sisi pengeluaran digambarkan sbb. :
Y = C + I + G + X – M
Dari sisi pendapatan, pendapatan nasional merupakan penjumlahan balas jasa yang diterima oleh
faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu
tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa
tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak
langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto
(pajak tak langsung dikurangi subsidi).
1) Upah atau gaji, yaitu pembayaran atas jasa tenaga kerja. Termasuk di sini upah bersih (take
home pay), pajak penghasilan, jaminan sosial, iuran dana pensiun dan imbalan lainnya.
3) Bunga, yaitu termasuk bunga yang dihasilkan dari deposito di bank, bunga pinjaman kepada
perusahaan dan bermacam-macam pendapatan investasi lainnya.
4) Laba, yaitu baik laba yang dibagikan (dividen) dan laba yang ditahan dimasukkan dalam
perhitungan pendapatan nasional.
5) Pajak usaha tidak langsung, yaitu pajak atas produksi dan penjualan barang dan jasa.
6) Subsidi pemerintah pada barang dan jasa dikurangkan dari perhitungan pendapatan nasional.
Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi
perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah :
GDP harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh
suatu negara. Nilai GDP yang besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga
sebaliknya.
GNP harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk
suatu negara.
GDP harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun.
Distribusi GDP harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan
setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar
menunjukkan basis perekonomian suatu negara.
GDP harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa digunakan untuk
tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri.
GDP penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan
konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri.
GDP dan GNP per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai GNP dan GDP per kepala atau
per satu orang penduduk.
GDP dan GNP per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata
ekonomi per kapita penduduk suatu negara.
Disamping itu, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya
untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat
digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian atau
jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa
Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri,
Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Squad, kira-kira dalam setahun berapa kali kamu berbelanja? Tahu tidak
jika setiap kegiatan ekonomi yang kamu lakukan sedikit banyak
memengaruhi pendapatan nasional lho. Iya, karena pendapatan nasional
atau disebut juga Produk Domestik Bruto (PDB) itu dihitung dari jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari penyerahan faktor-faktor dalam satu periode tertentu.
atau
atau