DOSEN PEMBIMBING :
BAMBANG WICAKSONO.SE.,M.M.
KELOMPOK 7
PENDAHULUAN
2
Tidak hanya masalah penipuan akuntansi tetapi juga perilaku
pelaporan keuangan manajer sebagian besar dibahas dalam literatur
akuntansi.
3
negara
Masalah Keagenan
4
Pertama, penegakan hukum memiliki efek disiplin dengan sanksi
terhadap perilaku misreporting manajer.
5
SANKSI DARI PERUSAHAAN BAGI MANAJER SETELAH AKSI PENEGAKAN
HUKUM
6
Penggantian Manajer
Arthaud-Day et al. (2006) dan Wang dan Chou (2011) menunjukkan CEO dan
CFO, Desai et al. (2006) serta Agrawal dan Cooper (2009) untuk CEO dan top
eksekutif lainnya (ketua, CEO dan / atau presiden) serta Collins et al. (2009)
untuk CFO, tingkat turnover lebih tinggi dalam dua tahun pertama setelah
pengumuman restatement.
Agrawal dan Cooper (2009) memberikan bukti bahwa tingkat turnover lebih
besar pada saat restatement lebih buruk, menyebabkan penurunan harga saham
yang besar atau menghasilkanlaba restatement negatif,
Collins et al. (2009) serta Wang dan Chou (2011) melaporkan tingkat turnover
lebih tinggi setelah restatement pada periode setelah tahun 2002, yaitu ketika
Sarbanes-Oxley Act (SOX) diberlakukan, dibandingkan dengan periode pra-
SOX.
Hennes et al. (2008) serta Leone dan Liu (2010), tingkat turnover CEO dan
7
CFO tinggi antara enam bulan sebelum dan setelah pengumuman restatement.
Hennes et al. (2008) menemukan bahwa tingkat turnover CEO dan CFO lebih
pada manajer induk perusahaan yang bertanggung jawab untuk restatement level
pusat daripada level manajer anak
Karpoff et al. (2008a), tingkat turnover untuk CEO dan top eksekutif lainnya
setelah SEC dan DOJ (Departemen Kehakiman) tindakan penegakan hukum
(termasuk proses administrasi, perdata dan pidana) untuk kekeliruan keuangan.
8
hukum. penelitian memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, beberapa
penelitian mencakup semua restatement secara keseluruhan (misalnya Collins
et al 2009; Wang et al. 2010) dalam analisis mereka tanpa membedakan antara
restatement akibat misaplikasi standar akuntansi (kesalahan akuntansi)
disengaja dan misreporting disengaja (ketidak teraturan akuntansi).
Jika salah saji material terdeteksi oleh badan penegakan hukum menunjukkan
bahwa manajer memanipulasi data akuntansi keuangan untuk maksimalisasi
kekayaan mereka sendiri,
Collins et al. (2005) memberikan bukti bahwa CEO dan top eksekutif lainnya
mendapat hukuman bonus pada tahun terjadinya penyimpangan akuntansi
terdeteksi oleh SEC dan pada tahun restatement tersebut dikeluarkan.
Cheng dan Farber (2008) meneliti perubahan kompensasi berbasis pilihan dalam
dua tahun setelah pengumuman restatement
9
Studi membuktikan bahwa perusahaan mengurangi kompensasi berbasis kinerja
untuk eksekutif puncak setelah kegagalan akuntansi.
10