Anda di halaman 1dari 4

Asimetri informasi .

konsep bahwa manajer umumnya memiliki lebih banyak informasi tentang posisi
keuangan yang sebenarnya dan hasil operasi entitas daripada pemilik yang tidak hadir.
Materialitas . Salah saji termasuk penghilangan, yang secara individual atau gabungan secara wajar
diharapkan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi penggunaan yang diambil berdasarkan laporan
keuangan.
salah saji. Contoh di mana asersi laporan keuangan tidak sesuai dengan kriteria yang diaudit
(misalnya SAK). Salah saji dapat diklasifikasikan sebagai penipuan (disengaja), tindakan ilegal lainnya
seperti ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan (disengaja atau tidak disengaja) dan kesalahan
(tidak disengaja)
Penilaian profesional . Penerapan pelatihan, pengetahuan, dan pengalaman yang relevan, dalam
konteks yang disediakan oleh standar auditing, akuntansi, dan etika, dalam membuat keputusan yang
tepat tentang alasan tindakan yang tepat dalam keadaan perikatan audit.
Jaminan yang masuk akal . konsep bahwa audit yang dilakukan sesuai dengan standar auditing
mungkin gagal mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan klien. dalam konteks audit,
istilah ini telah didefinisikan sebagai tingkat kepastian yang tinggi tetapi tidak mutlak.
Pelaporan . produk akhir pekerjaan auditor, yang menunjukkan standar auditing yang diikuti dan
menyatakan pendapat apakah laporan keuangan entitas disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria
yang disepakati (misalnya SAK)
Risiko salah saji material . risiko pra-audit bahwa laporan keuangan entitas akan mengandung salah
saji material baik yang disebabkan oleh kesalahan atau kecurangan.
Opini tanpa modifikasian Opini auditor bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku (yaitu opini
bersih)

1-1 (lo1) mengapa mempelajari auditing berbeda dari mempelajari topik akuntansi lainnya?
Bagaimana memahami konsep audit terbukti berguna bagi konsultan, manajer bisnis, dan pengambil
keputusan bisnis lainnya?
1-2 (lo2) mendiskusikan mengapa ada permintaan untuk jasa audit dalam ekonomi pasar bebas. Bukti
apa yang menunjukkan bahwa audit akan diminta meskipun tidak diwajibkan oleh peraturan
pemerintah?
1-3 (lo2) mengapa ada konflik kepentingan alami dalam hubungan keagenan antara manajer dan
pemilik yang tidak hadir?
1-4 (lo2) mengapa kemandirian merupakan standar penting bagi auditor? bagaimana independensi
berhubungan dengan hubungan keagenan antara pemilik dan manajer?
1-5 (LO3,4) mendefinisikan audit keterlibatan jaminan.
1-6 (lo4) apa arti frasa proses sistematis dalam pengertian audit?
1-7 (lo5) risiko dan materialitas audit yang berbeda. Bagaimana konsep yang tercermin dalam laporan
auditor?
1-8 (lo6) jelaskan secara singkat mengapa pada sebagian besar perikatan audit, auditor hanya menguji
sampel transaksi yang terjadi.
1-9 (lo7) apa saja fase utama audit?
1-10 (lo7) apa saja elemen utama yang terlibat dalam tahap perencanaan audit?
Jawaban :
1-1 (LO1) : 
mempelajari auditing berbeda dari mempelajari topik akuntansi lainnya dikarenakan ruang lingkup
audit lebih luas dari pada akuntansi karena membutuhkan pemahaman menyeluruh dari berbagai
tindakan, peraturan pajak, pengetahuan tentang standar akuntansi dan standar audit serta
memerlukan keterampilan komunikasi.

Informasi yang andal merupakan hal yang penting bagi manajer, investor, kreditur, danbadan regulasi
pemerintah untuk membuat keputusan berbasis informasi. Auditing akanmembantu memastikan
bahwa informasi yang dipergunakan andal, kredibel, dan relavan.Anda akan menemukan bahwa
konsep auditing laporan keuangan menyediakan alat yangbermanfaat yang dapat meningkatkan
keandalan informasi untuk berbagai jenis pembuatkeputusan. Selain itu kenapa auditing terbukti
penting dan bermanfaat bagi konsultan,manajer bisnis, dan pembuat keputusan bisnis yang lain,
dengan adanya auditingperusahaan akan lebih terbantu apabila adanya kesalahan dalam laporan
keuangan danmembantu untuk menyatakan pendapat kewajaran laporan keuangan dalam semua hal
yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi.

1-2 (LO2):
Jasa auditing diperlukan melalui kebutuhan akuntabilitas ketika pemilik bisnis mempekerjakan
manajer untuk mengelola bisnis. Karena bisnis sering kali dijalankan olehpemilik, akuntabilitas kepada
pihak di luar perusahaan menjadi terbatas. Kelahiran akuntansidan auditing modern muncul selama
revolusi industri, dimana perusahaan menjadi besar danmembutuhkan peningkatan modal untuk
mendanai ekspansi perusahaan. Seiring waktu, pasarmodal berkembang, memungkinkan organisasi
untuk meningkatkan modal yang dibutuhkanuntuk melakukan ekspansi pasar baru, riset keuangan
yang mahal, dan mendanai gedung,teknologi dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
menghantarkan produk ke pasar.

Terbukti dari perkembangan bentuk korporasi bisnis dan perluasan ekonomi dunia selama lebih dari
200 tahun memberikan dampak meningkatnya kebutuhan untuk assurance yang disediakan oleh
auditor. Pada tahun 1926, beberapa tahun sebelum diterbitkan the Securities Act 1933 dan 1944,
dimana dipersyaratkan audit untuk perusahaan yang memeperdagangkan sahamnya secara publik, 82
persen dari perusahaan yang terdaftar di New York Stock Exchange telah diaudit oleh auditor
independen.
Jadi dapat disimpulkan bahwa auditing sangat diperlukan bagi perusahaan atau regulasi pemerintah
untuk meningkatkan pasar modal dan lain sebagainya. Selain itu Alasan ekonomi yang mendorong
diperlukan auditing dilatar belakangi oleh pada kondisi masyarakat yang semakin kompleks dan
menghindari ketidakakuratan suatu laporan.

1-3 (LO2):
Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam hubungan prinsipal-agen. Pertama, penting
untuk memahami bahwa hubungan antara pemilik dan manajer seringkali menghasilkan asimetri
informasi antara dua pihak tersebut. Asimetri informasi berarti bahwa manajer secara umum memiliki
lebih banyak informasi tentang posisi keuangan “yang sesungguhnya” dan berdampak pada operasi
entitas daripada ketidak hadiran pemilik. Sebelum melanjutkan pembahasan ini, mari berhenti
sejenak dan pertimbangkan pertanyaan berikut. Apakah konsekuensi negatif yang bisa ditimbulkan
dan asimetri informasi ini dengan ketidak hadiran pemilik? Bagaimana perbedaan perspektif dan
motif dari manajer dan ketidak hadiran pemilik?
Karena tujuan manajer dan pemilik bisa jadi tidak sejalan, maka akan muncul konflik kepentingan
(conflic of interest) antara dua pihak tersebut. Jika kedua belah pihak memaksimalkan kepentingan
pribadi mereka, maka manajer tidak selalu bertindak dalam kepentingan terbaik pemilik. Misalnya,
risiko muncul dimana manajer mengikuti contoh CEO Tyco Inc., Denis Kozlowski yang menggunakan
dana Tyco untuk kepentingan pribadi sebesar $6.000, atau Andrew Fastow, CFO Enron yang
memanipulasi laporan laba Enron dengan cara menaikan harga saham perusahaan, sehingga dia
memperoleh bonus yang lebih besar dan menjual saham yang dimilikinya pada harga tinggi tapi palsu.
Pemilik yang tidak tepat dengan mengurangi kompensasi manajer dengan jumlah yang diharapkan
pemilik untuk dikonsumsi manajer.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan agensi-antara pemilik dan manajer menghasilkan konflik
kepentingan ilmiah adalah ketika hubungan pemilik dan manajer tidak sejalan dan menghasilkan
konflik yang alamiah.

1-4 (LO2):
Independensi penting bagi auditor karena :
1. Independensi merupakan syarat yang sangat penting bagi profesi akuntan publik untuk memulai
kewajaran informasi yang disajikan oleh manajemen kepada pemakai informasi.
2. Independensi diperlukan oleh akuntan publik untuk memperoleh kepercayaan dari klien dan
masyarakaat, khususnya para pemakai laporan keuangan.
3. Independensi diperoleh agar dapat menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen.
4. Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak mempunyai arti atau
tidak mempunyai nilai.

1-5 (LO3,4):
Auditing adalah proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengavaluasi bukti secara objektif
mengenai asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan mengomunikasikan hasil-
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Atestasi adalah jasa ketika seorang praktisi diminta untuk menerbitkan atau mengerjakan sebuah
laporan terkait sebuah subjek,atau sebuah asersi tentang subjek, yang menjadi tanggung jawab pihak
lain. Menjalankan audit laporan keuangan.

Jasa assurance adalah layanan profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi, atau
konteks informasi untuk pembuat keputusan. Melakukan jasa atestasi dan audit laporan keuangan .

1-6 (LO4):
Frasa “ proses yang sistematis” mengimplikasikan bahwa harus ada pendekatan yang direncanakan
dengan baik dan proses yang sangat hati hati untuk melaksanakan audit. Pendekatan ini meliputi
“pemerolehan dan mengevaluasi bukti secara objektif”. Dua aktivitas ada dalam frasa ini adalah
auditor harus secara objektif mencari dan mengevaluasi merupakan aktifitas yang paling banyak
dilakukan pada proses audit.

1-7 (LO5):
Materialitas adalah besarnya suatu pengabaian atau salah saji informasi akuntansi yang diluar ruang
lingkupnya, memungkinkan bahwa pertimbangan seseorang yang mengandalkan pada informasi
tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh pengabaian atau salah saji. Dari definisi ini adalah
pengguna laporan keuangan. Dalam merencanakan perikatan, auditor menilai besarnya salah saji
yang bisa memengaruhi keputusan pengguna. Penilaian ini membantu auditor menentukan sifat,
waktu, dan luas prosedur audit. Terkait dengan konsep matearialitas, pada analogi house inspector
merupakan hal yang agak intuitif-house inspector tidak akan memvalidasi sisa umur hidup dari lampu
atau mealakukan pengujian atas semua engsel kabonet.

Resiko audit adalah risiko bahwa auditor mengungkapkan suatu pendapat audit yang tidak tepat
ketika laporan keuangan mengandung salah saji material. Laporan standar auditor menyatakan
bahwa audit hanya menyediakan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan tidak mengandung
salah saji material. Istilah keyakinan yang memadai (reasonable assurance) menyiratkan beberapa
risiko bahwa salah saji material bisa hadir dalam laporan keuangan dan auditor akan gagal
mendeteksi itu. Auditor merencanakan dan melakukan audit untuk mencapai tingkat rendah resiko
audit yang bisa diterima. Auditor mengontrol tingkat risiko audit dengan efektivitas dan luas
pekerjaan audit yang dilakukan. Semakin efektif dan ekstensif sebuah pekerjaan audit, semakin
rendah risiko salah saji akan tidak terdeteksi dan menurunkan resiko bahwa auditor akan
menerbitkan laporan yang tidak tepat.
1-8 (LO6):
Alasan utama adalah adalah biaya dan kelayakan audit. Dalam sebuah bisnis skala kecil, auditor
mungkin mampu menguji semua transaksi yang muncul selama periode auditing dan tetap bisa
menerbitkan laporan audit yang layak dari segi waktu. Namun, ada kemungkinan pemilik bisnis tidak
mampu membayar audit yang demikian luas. Untuk organisasi yang besar, transaksi dalam jumlah
yang kecil mungkin mencapai jutaan, materialitas akan mencegah auditor untuk menguji setiap
transaksi. Seperti halnya inspek rumah, ada keseimbangan antara ketelitian atau presisi audit dengan
biaya yang harus dikeluarkan.

1-9 (LO7):
Tahapan penting auditing
1. Penerimaan klien / melanjutkan
2. Aktivitas terkait persiapan
3. Perencanaan audit
4. Pertimbangan dan pengendalian audit internal
5. Proses audit perusahaan dan akun terkait (yaitu, turunan dari pendapatan)
6. Audit lengkap
7. Evaluasi hasil dan penerbitan laporan audit

1-10(LO7):
Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti:
 Memahami bisnis dan industri klien
 Melakukan prosedur analitik
 Menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan.
 Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian
 Mengembangkan rencana audit dan program audit. Nanti pada praktiknya tidaklah sesingkat hal
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai